DIBUAT OLEH;
CV. SAGARA HUTAMA PERSADA
47
1. Latar Belakang
Metode konstruksi proyek adalah bagian yang sangat penting
dalam proyek konstruksi untuk mendapatkan tujuan dari proyek, yaitu
biaya, kualitas dan waktu. Aspek teknologi, sangat berperan dalam suatu
proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan
dalam metode-metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan
metode yang tepat, praktis, cepat, dan aman, sangat membantu dalam
penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target
waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan akan dapat tercapai.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan
suatu metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan.
Khususnya pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh
kondisi lapangan yang tidak sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu,
penerapan metode pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan,
akan sangat membantu dalam penyelesaian proyek konstruksi
bersangkutan
Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat
dengan kondisi lapangan di mana suatu proyek konstruksi dikerjakan, juga
tergantung jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan pekerjaan
untuk bangunan gedung berbeda dengan metode pekerjaan bangunan
irigasi, bangunan pembangkit listrik, konstruksi dermaga maupun
konstruksi jalan dan jembatan. Semua tahapan pekerjaan gedung
mempunyai metode pelaksanaan yang disesuaikan dengan disain dari
konsultan perencana.
47
3. Lokasi
Jl. Sukomanunggal 93C Surabaya - Surabaya
(Kota)
4. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Tanah
3) Pekerjaan Struktur
4) Pekerjaan Arsitektur
5) Pekerjaan Elektrikal
6) Pekerjaan Mekanikal
7) Pekerjaan Plumbing
47
Pekerjaan pasangan
bouwplank diawali dengan
uitzet. Pelaksanaan pengukuran
awal dilakukan oleh regu juru
ukur dibawah koordinasi
officer juru ukur setelah itu
dilanjutkan dengan
pemeriksaan bersama dengan
Direksi atau wakil yang
ditunjuk Direksi. Pengukuran
diikuti pematokan. Secara umum uitzet meliputi kegiatan sebagai
berikut:
47
• Nama Kegiatan
• Pekerjaan yang harus dilaksanakan
• Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
• Sumber dana
• Jangka waktu
• Nama penyedia jasa
e. Pemasangan Bouwplank
47
PEKERJAAN TANAH
a. Pekerjaan Galian Tanah Poer dan Sloof
47
PEKERJAAN PONDASI
a. LANTAI KERJA BAWAH
47
b. PILECAP
47
47
PEKERJAAN BETON
Langkah awal sebelum pekerjaan beton terlebih dahulu dibuatkan
job mix formula. Material pembuatan beton seperti semen, pasir, krikil dan
air diformulasikan perbandingan komposisinya melalui uji laboratorium
terakreditasi untuk mendapatkan hasil mutu beton sesuai Spesifikasi
Teknis. Hasil job mix formula dari tes laboratorium kemudian dijadikan
sebagai rujukan perbandingan dalam pelaksanaan pekerjaan beton.
a. PEMBUATAN BEGESING
i.Tekanan horizontal pada begesting.
Beton Mortar
Karena berat Volume beton (2400 Kg/m3) 2,4 kali lebih
berat dari volume air (1000 kg/m3) maka tekanan Vertikal juga
harus 2.4 kali lebih besar.untuk beton dengan nilai slum yang
tinggi ( Beton Encer), nilai tekanan Horiszontal (H) per meter
tinggi +/- 24x10 kN/m2, dan juga Beton dengan nilai yang
rendah memberikan nilai tekanan Horizontal yang lebih rendah.
Penuangan
47
Tulangan
Batang tulangan dengan jarak tulangan S.K.S 50 mm akan
memberikan reduksi tekanan Horizontal (Begesting) yang lebih besar
dari pada dengan tulangan dengan jarak 250 mm
iii.Pemeliharaan Begesting
1.Bersihkan Permukaannya (tidak di tunggu sampai
begesting di pakai lagi)
2.Begesing di susun menurut penggunaannya.
3.Kayu-Kayu di susun menurut penggunaannya.
4.Stempel sekrup di periksa untuk di pakai lagi.
5.Bagian dari baja di lindungi agar terhindar korosi.
iv.Penyimpanan Begesting
1.Di simpan bebas dari muka tanah.
2.Kayu di susun menurut penampang dan panjangnya.
3.Bagian papan yang kecil di simpan menurut jenis dan
fungsinya
47
47
47
f) Penahan Jarak
1. Dua buah per m2 begesting atau lantai kerja.
2. Satu buah permeter lajur.
3. Jarak 3x diameter tulangan.dan
4. penahan jarak tidak boleh di pasang :
5. pada jarak yang kuang dari 500 mm di batang yang sama.
6. Kurang dari 300 mm dari batang terdekat.
7. Untuk balok berlaku:
a. Bagian bawah :
b. ≤10 mm: 2/m larul balok.
c. >10 mm : 1/m lajur balok
d. Bagian sisi balok:
e. Ketinggian ≤ 300 mm: 1/m lajur bidang sisi.
f. ketinggian> 300 mm :2/m lajur bidang sisi
47
Lokasi Penyimpanan
Penyimpanan beton bebas dari anah ( di atas balok kayu
atau yang sejenis)
Per diameter di simpan terpisah.
Hindarkan kelemahan waktu penyimpanan tidak perlu
(tidak terlalu banyak memesan)
Sisa dan apkiran material yang tersisa di tempatkan
pada lokasi yang berbeda
Daftar pembengkokan.
Sediakan gambar tulangan yang telah di setujui
Lihat sepintas system pertandaan dari tulangan.
Periksa daftar pembengkokan berdasarkan gambar
yang telah di setujui.
Membuat perjanjian dengan direksi bangunan
tentang (support dan sebagainya) dalam daftar
pembengkokan.
Menghitung baja beton yang akan di gunakan.
Laporkan ekstra beton yang akan di kerjakan dan
meminta persetujuan direksi.
Daftar pembengkokan yang telah di setujui di bawa
ke tempat pemotongan tulangan.
47
c. Pemasangan Tulangan
Setelah merakit tulangan pondasi setempat maka
untuk pemasangan tulangan dilakukan dengan cara
manual, karena tulangan untuk pondasi setempat ini
tidak terlalu berat dan penempatan pondasi juga tidak
terlalu dalam. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pemasangan tulangan:
Hasil rakitan tulangan dimasukan kedalam tanah
galian dan diletakkan tegak lurus permukaan lantai
kerja dengan bantuan waterpass dan bantuan bambu
atau usuk 5/7 sebagai pengaku untuk menjaga
kelurusan arah vertikal dan horisontal.
Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung
bersentuhan dengan lantai kerja, jarak antara tulangan
dengan lantai kerja sesuai petunjuk direksi, yaitu
dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari
campuran mortal (beton tahu), diletakan disetiap
ujung sisi/tepi tulangan bawah dan tengah menurut
jarak pada bagian spesifikasi teknis agar ada jarak
antara tulangan dan permukaan dasar lantai kerja
untuk melindungi/melapisi tulangan dengan beton
(selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil,
maka dapat langsung melakukan pengecoran.
d. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah:
semen, pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton
ditentukan oleh kualitas bahan-bahan pembuat beton dan
perbandingannya, sehingga bahan-bahan untuk pembuatan
beton diperiksa terlebih dahulu sebelum dipakai membuat
beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu
dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis.
47
47
2. perakitan tulangan
Perakitan tulangan dilakukan langsung di tempat atau diatas
pondasi batu kali agar proses perakitan sloof dapat berjalan lebih
cepat.
Cara perakitan tulangan :
Mengadakan baja tulangan sesuai ukuran diameter
menurut gambar rencana atau gambar kerja.
Mengukur panjang tulangan sesuai ukuran sloof 10 x 15
cm berpedoman pada gambar rencana atau gambar kerja.
Mendesign bentuk atau dimensi dari tulangan sloof 10 x
15 cm dengan memperhitungkan bentuk tulangan menurut
gambar rencana/gambar kerja.
Merakit satu per satu bentuk dari tipe tulangan sloof 10 x
15 cm dengan kawat pengikat agar kokoh dan tulangan
tidak terlepas menggunakan alat Tang Ekek atau Tang
Kakak Tua.
Pada perakitan ini over stek besi sloof dibengkokan ke
atas kolom 15 x 30 cm pada besi sloof sisi luar, sedang
over stek besi baja sloof sisi dalam dibengkokan
horizontal searah sloof 10 x 15 cm.
Perakitan sengkang dilakukan sesuai bentuk dan ukuran
besi sengkang. Ujung kedua besi sengkang dibengkokkan
135˚
b) Pekerjaan Bekisting
47
c) Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen,
pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh
kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya,
sehingga.bahan-bahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih
dahulu sebelum dipakai membuat beton dengan maksud menguji
apakah syarat-syarat mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis.
Tahap-tahap pekerjan pengecoran, yaitu:
• Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan
digunakan untuk pengecoran.
• Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan
perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume
pasir berbanding 3 volune split serta air secukupnya.
• Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung mollen dengan urutan:
pertama masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan
tercampur kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air
secukupnya.
• Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-
10 menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tuangkan kedalam kotak
spesi.
• Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam bekisting sloof
15 x 20 cm yang sudah menyeliputi tulangan, dilakukan/dikerjakan
bertahap sedikit demi sedikit sambil diranjok atau digetarkan
menggunakan concrete vibrator agar tidak ada ruangan yang kosong
dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar dapat masuk
kecelah-celah tulangan.
• Setelah melakukan pengecoran, maka sloof 15 x 20 cm tersebut
dibiarkan mengering dan setelah mengering bekisting dibongkar
kemudian sloof dirapikan.
47
Pasang Bekesting
Balok dan Atap
Tidak
Inspeks Diperbaiki
iI
Pasang Tulangan
Tidak
Diperbaiki
Inspeks
i II
Pembersihan
Tidak
Inspeks Dibersihkann
i III Ya
Pengecoran
Curring
47
b) Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen, pasir,
kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton ditentukan oleh kualitas
bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya, sehingga.bahan-
bahan untuk pembuatan beton diperiksa terlebih dahulu sebelum
dipakai membuat beton dengan maksud menguji apakah syarat-syarat
mutu dipenuhi sesuai Spesfikasi Teknis. Tahap-tahap pekerjan
pengecoran, yaitu:
1. Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk pengecoran
seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga peralatan yang akan
digunakan untuk pengecoran.
2. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan
perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume
47
47
Kontr
ol
Kontrol
Elevasi
Pasang Bekesting
Oke
1. Kuat
2. Tegak Lurus Kontr
ol
Pengecoran
Bongkar Bekesting
Curing
SELESAI
SELESAI
47
47
MULAI
Pekerjaaan Pengukuran
& Pemasangan Profil
Pasang Bata
Catatan :
Sebelum dipasang, batu LO > 4
bata harus dicelup atau Pasang
Bentang 1 Kolom
direndam dalam air
LO Praktis
SELESAI
b. PLESTERAN
47
MULAI
c. ACIAN
47
47
c. PEMASANGAN SUNSCREEN
Pek. Pintu, BV,
Jendela dan Cat luar
Pekerjaan Plat Sunscreen dikerjakan setelah kosen jendela/pintu
selesai dipasang. besi tulangan Plat Sunscreen
dimasukkan/menyambung pada tulangan balok latai, Kemudian
dipasang bekesting dan dituangkan/dimasukkan adukan beton.
Bekesting dibongkar setelah beton kering/keras.ukuran dan bentuk
Sunscreen sesuai dengan yang tertera pada gambar
bestek.pengecorannya bersamaan dengan balok latai atau sesudahnya
47
START
Screed lantai
47
Lakukan perbaikan
Isi nat
keramik
SELESAI
47
c. SALURAN AIR
Roof tank ini berfungsi untuk menyimpan air ke dalam tangki yang
berada dalam atap, dan air tersebut dialih fungsikan untuk
pendistribusian
Air bersih
o Pipa Supply air bersih GI Ø 1¼"
pipa Pipa Supply air bersih GI Ø 1¼" untuk mengalirkan
air dari saluran PDAM
Air kotor
47
Air kotoran
Shop Drawing/
Mulai
Rencana Gambar &
Spesifikasi
Instalasi Pemipaan Reservoir
Bawah , Struktur Reservoir Bawah
Pengujian
47
Desinfeksi Selesai
Pembuatan Thrust
Blok
Tida
k
O
K
?
Pengujian Selesai
d. Kran air
Kran air menggunakan bahan sesuai spesifikasi teknis, dipasang
pada sok drat dalam yang direkatkan menggunakan lem PVC pada
ujung instalasi air bersih PVC Ø ½’’ untuk kran air bak fiber.
f. Septicktank
47
g. PIPA
a. Pipa PVC 3"
Bahan dan sistem instalasi air hujan (pipa drainse talang plat
beton) sesuai dengan gambar kerja atau spesifikasi teknis.
Instalasi air hujan dibuat agar air hujan cepat terbuang. Pipa
PVC PVC Ø 3" AW tersambung dengan plat beton sebagai
penerus drainase yang tersambung dan menjadi kesatuan
dengan saluran induk menuju sungai yang berada di bagian
belakang bangunan.
Selain untuk instalasi air hujan, Pipa PVC Ø 3" AW juga
merupakan bagian Instalasi air kotor bekas sabun KM/WC,
dibuat berdasarkan gambar kerja menggunakan bahan dan
campuran spesi yang sesuai gambar kerja. Air kotor bekas
sabun melalui avour/floor drain langsung masuk ke peresapan
melalui instalasi pipa PVC Ø 3’’ kualitas AW. Accesories
47
h. Ground WaterTank
Mekanisme kerjanya adalah sumber air dari sumur di pompa
ke atas, kemudian disimpan diground tank . Lalu dariground tank
ini akan dipompa lagi ke water tank di atap (ukuran kecil),
barudiedarkan ke saluran- saluran air di bawahnya. Campuran beton
yang dipakai dalam pembuatanground tank harus tepat dan kedap air
(water proof). Dengan perbandingan plesteran semen dengan pasir
yang digunakan adalah 1 : 3.
47
Lingkup Pekerjaan.
Termasuk di dalam lingkup pekerjaan kabel instalasi ini penyedian tenaga,
bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan kabel instalasi
hingga seluruh instalasi terpasang pada tempatnya sesuai rencana dan
berfungsi secara andal.
Pelaksanaan Pekerjaan.
1. Yang digunakan pada instalsi ini adalah kabel yang sudah
direkomendasi LMK menurut
standart PLN (SPLN)
2. Kabel NYY/NYFGbY digunakan untuk instalasi kabel tenaga dari
panel asal di gedung Warehouse ke panel induk gedung fillingstation.
Kabel NYM digunakan untuk instalasi lampu
penerangan dan kotak kontak umum (KKB).
3. Kabel-kabel yang dipasang harus disusun, dibundel/diikat yang rapi
dan diberi label menurut nomer group nya masing-masing.
4. Semua kabel yang tidak melalui tray harus dimasukkan dalam pipa
conduit.
47
Lingkup Pekerjaan.
Termasuk di dalam lingkup pekerjaan lampu dan kotak kontak ini
penyediaan tenaga, bahan material dan peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
hingga terpasang dan berfungsi dengan baik, andal, dan aman.
Pelaksanaan Pekerjaan.
a. Sakelar dan kotak kontak adalah untuk pemasangan dalam,dipasang 1,4
m dari lantai kecuali untuk stop kontak AC dan exhaust fan dipasang 2 m
dari lantai, atau atas petunjuk Direksi.
b. Lampu TL yang dimaksud dalam pekerjaan adalah lengkap dengan
Balast, Capasitor, dan trafo.
c. Pemasangan lampu adalah untuk pemasangan dalam (inbouw).
47
Pelaksanaan Pekerjaan.
1. Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding
dan plafond yang terletak di dalam gedung (interior).
2. Pengecatan dilakukan setelah plesteran dinding benar-benar telah
kering.
3. Sebelum pengecatan, terlebih dahulu bidang-bidang yang akan di cat
dibersihkan dari kotoran yang melekat serta dibuat rata dengan cara
menggosok dengan menggunakan kertas gosok.
4. Setelah dalam keadaan bersih, bidang-bidang yang akan dicat di
berilapisan Acrylic Water-based Alkali Resisting Wall Sealer sebanyak 1
kali lapis atau sesuai petunjuk pemakaiannya.
5. Setelah kering dilakukan pengecatan sebanyak 2-3 lapis atau sampai
benar-benar pekat dan rata menggunakan.
6. Pengecatan setiap lapisnya, baru boleh dilakukan setelah lapis
sebelumnya telah mengering.
START
Persiapan Area
Pekerjaan Plamuur
Dinding
47
FINISH
BAB 1II
URAIAN PEKERJAAN UTAMA / POKOK / PENTING
47
BAB IV
URAIAN PEKERJAAN PENUNJANG
BAB V
PENUTUP
47
47