I. PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi didalam mengikuti Proses Lelang Pekerjaan Pemeliharaan
Berkala Sungai Bengawan Solo Hilir.
Lokasi pekerjaan di Kabupaten Bojonegoro
2. Sosialisasi.
Setelah PCM, selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna air
(P3A) disekitar lokasi, aparat setempat dan Instansi terkait, yang maksudnya
adalah untuk memberikan informasi bahwa akan ada kegiatan didaerahnya.
Dalam rapat sosialisasi ini dijelaskan maksud , tujuan dan sasaran dari pekerjaan
yang akan dilakukan. Dalam hal ini perlu disepakati mengenai tata cara
pengaturan air selama pelaksanaan pekerjaan, jalan masuk bahan dan alat
dengan mempertimbangkan saran – saran dari peserta rapat sosialisasi untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemudian dibuat berita acara sosialisasi yang
ditandatangani bersama.
4. Foto Dokumentasi.
Pada setiap pelaksanaan pekerjaan dilakukan dokumentasi, yaitu :
a. Kondisi 0 %;
b. Kondisi 50 %’
c. Kondisi 100 %.
Pengambilan dokumen menggunakan drone dan foto dengan posisi pada saat
pengambilan dokumentasi, akan diambil dari posisi yang sama pada ketiga kondisi
tersebut diatas agar nampak perbedaannya.
Rencana waktu :
a. Kondisi 0 % = 2 hari;
b. Kondisi 50 % = Selama palaksanaan pekerjaan;
c. Kondisi 100 %. = 2 hari..
Alat : Drone 1 buah, Kamera digital 1 buah
5. Uitzet
Pengukuran dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan yang akan
dilaksanakan, Dikerjakan dengan menggunakan alat ukur optik, Pengukuran
dilaksanakan bersama sama dengan pihak rekanan dan pengawas lapangan/
direksi, Hasil pengukuran dilanjutkan ke perhitungan MC 0 % dan penggambaran
Shoop Drawing.Uitzet dikerjakan setelah titik lokasi sudah ditentukan, Penentuan
elevasi atas persetujuan pengawas dan direksi, Papan bouwplank harus benar
benar kuat dan tidak mudah lepas dan mudah dibaca. Dikerjakan pada bulan
pertama pelaksanaan pekerjaan
6. Mobilisasi Alat
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kami akan melakukan mobilisasi personil dan alat
yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Alat yang dipakai sesuai standar kerja
dan layak pakai. Alat yang kami gunakan adalah :
Exavator 1 unit
Tripod 1 unit
Alat
Pancang+hammer 1 unit
Stamper 1 unit
Pekerjaan galian tanah dengan alat berat, adalah menggali tanah untuk pasangan
bronjong, kedalaman dan kemiringan galian sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Tanah sisa galian digunakan untuk timbunan kembali dan perataan tanah. Tanah
ditempatkan diluar galian serta dirapihkan.
Pelaksanaan pekerjaan :
a. Pemasangan propil;
b. Batas-batas galian ditentukan sesuai gambar pelaksanaan dan petunjuk
direksi;
c. Pelaksanaan galian tanah dilakukan oleh alat excavator;
d. Dimensi dari galian ( elevasi, lebar dan kemiringan ) digali sesuai gambar
pelaksanaan dan mengacu pada profil dan patok batas yang telah dipasang
dan disetujui direksi.
e. Tanah hasil galian yang dipakai untuk timbunan.
Pelaksanaan pekerjaan :
a. Pemasangan profil;
b. Batas-batas galian ditentukan sesuai gambar pelaksanaan dan petunjuk
direksi;
c. Pelaksanaan galian tanah dilakukan oleh alat excavator;
d. Dimensi dari galian ( elevasi, lebar dan kemiringan ) digali sesuai gambar
pelaksanaan dan mengacu pada profil dan patok batas yang telah dipasang
dan disetujui direksi.
e. Tanah hasil galian yang dipakai untuk timbunan.
4. Pekerjaan melangsir
Untuk melangsir material menggunakan artco, gerobak atau pun sepeda motor
tergantung kondisi / medan jalan yang dilalui dari stok material ketitik lokasi
pekerjaan
IV. PENUTUP