Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN

I. PENDAHULUAN
Metode Pelaksanaan ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan yang
harus dipenuhi didalam mengikuti Proses Lelang Pekerjaan Pemeliharaan
Berkala Sungai Bengawan Solo Hilir.
Lokasi pekerjaan di Kabupaten Bojonegoro

Pekerjaan utama pekerjaan ini adalah :


 Permeliharaan Berkala Sungai Gandong
 Pekerjaan Tiang Pancang (minipile 20x20, 3m)
 Pekerjaan Pasangan Bronjong
 Permeliharaan Berkala Sungai Pacal
 Pekerjaan Tiang Pancang (minipile 20x20, 3m)
 Pekerjaan Pasangan Bronjong

Untuk menyelesaikan semua item pekerjaan, Jangka waktu pelaksanaan


pekerjaan adalah selama 150 (Seratus Lima Puluh ) hari kalender sejak
dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Maka untuk memenuhi jadwal pelaksanaan tersebut, perlu disusun urutan


pekerjaan untuk masing-masing item pekerjaan secara sistematis, dari sejak
dimulainya pekerjaan sampai akhir pekerjaan. Dalam penyusunan urutan
pekerjaan tersebut, masing- masing item pekerjaan disesuaikan dengan tahapan
pekerjaan, serta waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masing-masing item
pekerjaan tersebut.

Selain itu volume/kuantitas dari masing-masing pekerjaan juga harus


diperhitungkan karena akan berpengaruh kepada jumlah tenaga yang diperlukan,
jenis dan kapasitas alat yang akan dipergunakan serta jadwal pengiriman bahan
material yang diperlukan.

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Rapat Pra Konstruksi ( Pre Construction Meeting )


Setelah SPMK terbit, dilaksanakan rapat pra konstruksi ( PCM ) antara pengguna
jasa beserta direksi dengan penyedia jasa beserta personil yang akan ditempatkan
di lapangan.
Dalam PCM akan disepakati dan dibahas masalah-masalah :
a. Organisasi kerja lapangan;
b. Tata cara pengaturan pekerjaan;
c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. Jadwal pengadaan bahan, alat dan personil;
e. Penyusunan rencana pemeriksaan lokasi pekerjaan;
f. Sosialisasi kepada masyarakat petani pengguna (P3A), aparat setempat dan
Instansi terkait;
g. Program mutu.

2. Sosialisasi.
Setelah PCM, selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna air
(P3A) disekitar lokasi, aparat setempat dan Instansi terkait, yang maksudnya
adalah untuk memberikan informasi bahwa akan ada kegiatan didaerahnya.
Dalam rapat sosialisasi ini dijelaskan maksud , tujuan dan sasaran dari pekerjaan
yang akan dilakukan. Dalam hal ini perlu disepakati mengenai tata cara
pengaturan air selama pelaksanaan pekerjaan, jalan masuk bahan dan alat
dengan mempertimbangkan saran – saran dari peserta rapat sosialisasi untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Kemudian dibuat berita acara sosialisasi yang
ditandatangani bersama.

3. Papan Nama Kegiatan.


Papan Nama Kegiatan mempunyai fungsi sebagai sarana memberikan informasi
kepada masyarakat luas. Papan Nama Kegiatan ini dibuat dari banner ukuran
120 x 120 dengan rangka kayu dan ditopang 2 batang kayu kaso (5/7) kelas II
dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna biru dan huruf
cetak berwarna putih dan diisi mengenai lingkup kegiatan yang akan dilaksanakan
sesuai petunjuk direksi, antara lain :
a. Nama Pengguna Jasa;
b. Nama Pekerjaan;
c. Nilai kontrak;
d. Sumber dana;
e. Jangka waktu pelaksanaan, tanggal mulai dan selesainya pekerjaan;
f. Nama kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan.
Papan nama kegiatan ini di cor kedalam tanah dan dipasang ditempat yang
strategis dan mudah dilihat oleh masyarakat sesuai petunjuk direksi.
Alat : Linggis, cangkul, kwas, palu, sendok tembok dan alat pertukangan lainnya.

4. Foto Dokumentasi.
Pada setiap pelaksanaan pekerjaan dilakukan dokumentasi, yaitu :
a. Kondisi 0 %;
b. Kondisi 50 %’
c. Kondisi 100 %.
Pengambilan dokumen menggunakan drone dan foto dengan posisi pada saat
pengambilan dokumentasi, akan diambil dari posisi yang sama pada ketiga kondisi
tersebut diatas agar nampak perbedaannya.
Rencana waktu :
a. Kondisi 0 % = 2 hari;
b. Kondisi 50 % = Selama palaksanaan pekerjaan;
c. Kondisi 100 %. = 2 hari..
Alat : Drone 1 buah, Kamera digital 1 buah

5. Uitzet
Pengukuran dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pekerjaan yang akan
dilaksanakan, Dikerjakan dengan menggunakan alat ukur optik, Pengukuran
dilaksanakan bersama sama dengan pihak rekanan dan pengawas lapangan/
direksi, Hasil pengukuran dilanjutkan ke perhitungan MC 0 % dan penggambaran
Shoop Drawing.Uitzet dikerjakan setelah titik lokasi sudah ditentukan, Penentuan
elevasi atas persetujuan pengawas dan direksi, Papan bouwplank harus benar
benar kuat dan tidak mudah lepas dan mudah dibaca. Dikerjakan pada bulan
pertama pelaksanaan pekerjaan

6. Mobilisasi Alat
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, kami akan melakukan mobilisasi personil dan alat
yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Alat yang dipakai sesuai standar kerja
dan layak pakai. Alat yang kami gunakan adalah :
Exavator 1 unit
Tripod 1 unit
Alat
Pancang+hammer 1 unit
Stamper 1 unit

Personil yang disediakan :


1 Site Manager 1 orang
2 Pelaksana Bangunan 2 orang
3 Surveyor/Juru Ukur 1 orang
4 Juru Gambar 1 orang
5 Administrasi 1 orang
6 K3 1 orang

7. Direksi Keet dan Gudang.


Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan kami akan
membuat/menyewa rumah untuk kantor direksi dan gudang tempat penyimpanan
bahan di lokasi terdekat ke pekerjaan.
III. TAHAPAN TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

Permeliharaan Berkala Sungai Gandong


Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro

1. Pekerjaan Galian Tanah dengan Excavator (Bucket Capacity0,83 m3)


Galian tanah dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai lebar,
panjang, dalam, kemiringan, dan sebaginya, dan benar-benar waterpass. Kalau
ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan
menurut gambar sebelumnya memberitahukan kepada Direksi sebelum mulai
mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil, dan pengukurannya
dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian tanah, dibuatkan profil-profil sesuai dimensi


seperti yang tercantum pada gambar pelaksanaan, untuk dijadikan acuan
pelaksanaan galian tanah menggunakan alat excavator.

Pekerjaan galian tanah dengan alat berat, adalah menggali tanah untuk pasangan
bronjong, kedalaman dan kemiringan galian sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Tanah sisa galian digunakan untuk timbunan kembali dan perataan tanah. Tanah
ditempatkan diluar galian serta dirapihkan.

Pelaksanaan pekerjaan :
a. Pemasangan propil;
b. Batas-batas galian ditentukan sesuai gambar pelaksanaan dan petunjuk
direksi;
c. Pelaksanaan galian tanah dilakukan oleh alat excavator;
d. Dimensi dari galian ( elevasi, lebar dan kemiringan ) digali sesuai gambar
pelaksanaan dan mengacu pada profil dan patok batas yang telah dipasang
dan disetujui direksi.
e. Tanah hasil galian yang dipakai untuk timbunan.

2. Mini Pile (Pabrikasi) 20 x 20 cm, L = 3m


Mini pile dipesan setelah kontrak turun sehingga pengadaan bisa lebih awal. Mini
pile dikirim dari pabrik yang telah disetujui oleh Direksi. Mini pile disimpan ditempat
yang aman tidak mengganggu aktifitas pekerjaan yang lain
3. Penetrasi tiang pancang beton
Karena kondisi tanah didaerah sungai termasuk tanah yang labil maka untuk
menjaga penurunan tanah akibat beban konstruksi maka konstruksi akan diperkuat
dengan mini pile. Material yang digunakan mini pile ukuran 20 cm c 20 cm dengan
panjang 3 m. Dalamnya pemancangan disesuaikan dengan daya dukung tanah dan
jenis kontruksi yang akan dibuat. Teknis pelaksanaan pekerjaan penetrasi tiang
pancang beton dilakukan pada awal pekerjaan setelah galian tanah dengan alat
berat. Pekerjaan penetrasi tiang pancang beton dilakukan dengan menggunakan alat
tripod dan alat pancang+hammer. Pemancangan dengan cara mengangkat dan
menjatuhkan hammer secara berkesinambungan yang ditarik menggunakan diesel

4. Pemasangan Geotextile Non Woven


Geotextile non woven dipasang sebagai alas pasangan bronjong. Dipasang pada
tebing sungai. Tahapan pelaksanaan :
 Membersihkan lokasi dari benda-benda tajam dan benda lainnya yang dapat
menghambat proses pemasangan
 Geotextile digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang
atau kerutan. Dan pada lahan yang luas pemasangan geotextile dapat dil
lakukan secara flesibel (melintang atau memanjang).
 Geotextile dipotong terlebih dahulu ditempat yang memungkinkan. Hal ini
bertujuan untuk lokasi yang sulit untuk dilakukan pemotongan dan
penyambungan.
 Penyambungan Geotextile yang satu ke lainnya dilakukan dengan cara saling
melewati (overlapp) atau dengan cara dijahit (Sewn).
 Dengan metode overlap, jarak minimal yang overlapnya adalah 30 cm – 100 cm,
langkah ini tergantung dengan kondisi subgrade dan teknik pelaksanaan
 Penjahitan panel geotextile dilakukan di lapangan menggunakan mesin jahit
portable atau menggunakan tenaga generator.
 Penjahitan di lapangan dengan tiga sampai empat pekerja. Panel yang belum di
jahit dapat disiapkan di gudang (workshop) dalam berbagai macam panjang dan
lebar yang diperlukan.

5. Pekerjaan Pasangan Bronjong Pabrikasi 2 x 1 x 0.5 m (Mesh 8x10 cm Ø 3


mm)
Pekerjaan bronjong pabrikasi meliputi pekerjaan-pekerjaan, pengadaan dan
pemasangan bronjong yang diisi dengan batu-batu seperti ditunjukan dalam gambar
rencana.
Bahan dari bronjong pabrikasi dengan ukuran 2 x 1 x 0.5 m
Cara Pemasangan dan pengisian bronjong ditegangkan sampai bentuk yang
diinginkan. Pengisian dimulai dari bagian yang paling bawah, bronjong diletakan
dalam keadaan kosong kemudian diisi dengan batu sampai penuh dan kemudian
ditutup dengan cara mengikatnya dengan kawat.
Setiap bronjong dihubungkan dengan ikatan kuat dengan bronjong didekatnya.
Sambungan-sambungan vertikal antara bronjong ditempatkan pada setiap dua
lapisan dan disusun bergiliran seperti ditunjukan dalam gambar.
Untuk batu isian dipergunakan batu yang keras, tahan lama, tidak rusak oleh air dan
cuaca. Ukuran batu rata-rata berbentuk sama yang dapat ditahan oleh jaring
bronjong. Ukuran batu yang kecil mengisi rongga-rongga yang terjadi pada batu
besar, tetapi tidak keluar dari lubang anyaman bronjong.

6. Urugan Tanah Kembali Dipadatkan.


Urugan tanah ini adalah untuk urugan tanah dibelakang pasangan bronjong sebagai
urugan kembali pengisi celah bagain belakang pasangan bronjong.
Pelaksanaan pekerjaan :
a. Mengajukan reques kerja kepada pihak Direksi
b. Material timbunan dari hasil galian.
c. Material timbunan dipilih yang kualitasnya baik, dihampar dan diratakan per layer.
Tebal per layer kira-kira 20 cm.
d. Selanjutnya timbunan dipadatkan secukupnya sesuai petunjuk Direksi dengan
stamper layer demi layer secara bertahap sampai mencapai bentuk dan
ketinggian sesuai gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi, kemudian
dirapihkan.

Permeliharaan Berkala Sungai Pacal


Desa Purwosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro

1. Desa Bogo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro


Galian tanah dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai lebar,
panjang, dalam, kemiringan, dan sebaginya, dan benar-benar waterpass. Kalau
ternyata akan menimbulkan kesulitan-kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan
menurut gambar sebelumnya memberitahukan kepada Direksi sebelum mulai
mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil, dan pengukurannya
dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian tanah, dibuatkan profil-profil sesuai dimensi


seperti yang tercantum pada gambar pelaksanaan, untuk dijadikan acuan
pelaksanaan galian tanah menggunakan alat excavator.
Pekerjaan galian tanah dengan alat berat, adalah menggali tanah untuk pasangan
bronjong, kedalaman dan kemiringan galian sesuai dengan gambar pelaksanaan.
Tanah sisa galian digunakan untuk timbunan kembali dan perataan tanah. Tanah
ditempatkan diluar galian serta dirapihkan.

Pelaksanaan pekerjaan :
a. Pemasangan profil;
b. Batas-batas galian ditentukan sesuai gambar pelaksanaan dan petunjuk
direksi;
c. Pelaksanaan galian tanah dilakukan oleh alat excavator;
d. Dimensi dari galian ( elevasi, lebar dan kemiringan ) digali sesuai gambar
pelaksanaan dan mengacu pada profil dan patok batas yang telah dipasang
dan disetujui direksi.
e. Tanah hasil galian yang dipakai untuk timbunan.

2. Mini Pile (Pabrikasi) 20 x 20 cm, L = 3m


Mini pile dipesan setelah kontrak turun sehingga pengadaan bisa lebih awal. Mini
pile dikirim dari pabrik yang telah disetujui oleh Direksi. Mini pile disimpan ditempat
yang aman tidak mengganggu aktifitas pekerjaan yang lain

3. Penetrasi tiang pancang beton


Karena kondisi tanah didaerah sungai termasuk tanah yang labil maka untuk
menjaga penurunan tanah akibat beban konstruksi maka konstruksi akan diperkuat
dengan mini pile. Material yang digunakan mini pile ukuran 20 cm c 20 cm dengan
panjang 3 m. Dalamnya pemancangan disesuaikan dengan daya dukung tanah dan
jenis kontruksi yang akan dibuat. Teknis pelaksanaan pekerjaan penetrasi tiang
pancang beton dilakukan pada awal pekerjaan setelah galian tanah dengan alat
berat. Pekerjaan penetrasi tiang pancang beton dilakukan dengan menggunakan alat
tripod dan alat pancang+hammer. Pemancangan dengan cara mengangkat dan
menjatuhkan hammer secara berkesinambungan yang ditarik menggunakan diesel

4. Pekerjaan melangsir
Untuk melangsir material menggunakan artco, gerobak atau pun sepeda motor
tergantung kondisi / medan jalan yang dilalui dari stok material ketitik lokasi
pekerjaan

5. Pemasangan Geotextile Non Woven


Geotextile non woven dipasang sebagai alas pasangan bronjong. Dipasang pada
tebing sungai. Tahapan pelaksanaan :
 Membersihkan lokasi dari benda-benda tajam dan benda lainnya yang dapat
menghambat proses pemasangan
 Geotextile digelar di atas tanah dalam keadaan terhampar tanpa gelombang
atau kerutan. Dan pada lahan yang luas pemasangan geotextile dapat dil
lakukan secara flesibel (melintang atau memanjang).
 Geotextile dipotong terlebih dahulu ditempat yang memungkinkan. Hal ini
bertujuan untuk lokasi yang sulit untuk dilakukan pemotongan dan
penyambungan.
 Penyambungan Geotextile yang satu ke lainnya dilakukan dengan cara saling
melewati (overlapp) atau dengan cara dijahit (Sewn).
 Dengan metode overlap, jarak minimal yang overlapnya adalah 30 cm – 100 cm,
langkah ini tergantung dengan kondisi subgrade dan teknik pelaksanaan
 Penjahitan panel geotextile dilakukan di lapangan menggunakan mesin jahit
portable atau menggunakan tenaga generator.
 Penjahitan di lapangan dengan tiga sampai empat pekerja. Panel yang belum di
jahit dapat disiapkan di gudang (workshop) dalam berbagai macam panjang dan
lebar yang diperlukan.

6. Pekerjaan Pasangan Bronjong Pabrikasi 2 x 1 x 0.5 m (Mesh 8x10 cm Ø 3


mm)
Pekerjaan bronjong pabrikasi meliputi pekerjaan-pekerjaan, pengadaan dan
pemasangan bronjong yang diisi dengan batu-batu seperti ditunjukan dalam gambar
rencana.
Bahan dari bronjong pabrikasi dengan ukuran 2 x 1 x 0.5 m
Cara Pemasangan dan pengisian bronjong ditegangkan sampai bentuk yang
diinginkan. Pengisian dimulai dari bagian yang paling bawah, bronjong diletakan
dalam keadaan kosong kemudian diisi dengan batu sampai penuh dan kemudian
ditutup dengan cara mengikatnya dengan kawat.
Setiap bronjong dihubungkan dengan ikatan kuat dengan bronjong didekatnya.
Sambungan-sambungan vertikal antara bronjong ditempatkan pada setiap dua
lapisan dan disusun bergiliran seperti ditunjukan dalam gambar.
Untuk batu isian dipergunakan batu yang keras, tahan lama, tidak rusak oleh air dan
cuaca. Ukuran batu rata-rata berbentuk sama yang dapat ditahan oleh jaring
bronjong. Ukuran batu yang kecil mengisi rongga-rongga yang terjadi pada batu
besar, tetapi tidak keluar dari lubang anyaman bronjong.

7. Urugan Tanah Kembali Dipadatkan.


Urugan tanah ini adalah untuk urugan tanah dibelakang pasangan bronjong sebagai
urugan kembali pengisi celah bagain belakang pasangan bronjong.
Pelaksanaan pekerjaan :
e. Mengajukan reques kerja kepada pihak Direksi
f. Material timbunan dari hasil galian.
g. Material timbunan dipilih yang kualitasnya baik, dihampar dan diratakan per layer.
Tebal per layer kira-kira 20 cm.
h. Selanjutnya timbunan dipadatkan secukupnya sesuai petunjuk Direksi dengan
stamper layer demi layer secara bertahap sampai mencapai bentuk dan
ketinggian sesuai gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi, kemudian
dirapihkan.

IV. PENUTUP

Demikian usulan Uraian Metode tahapan kegiatan pelaksanaan Pekerjaan


Pemeliharaan Berkala Sungai Bengawan Solo Hilir ini kami sajikan sebagai dasar acuan
pelaksanaan di lapangan dan dapat dipertanggung jawabkan secara teknis.

Anda mungkin juga menyukai