Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

A. METODE PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Pendahuluan /Persiapan.

a. Pekerjaan Papan Proyek


Penyedia Jasa membuat dan memasang papan nama ditempat‐tempat yang
ditunjukkan / ditentukan oleh Direksi Pekerjaan dalam waktu tidak lebih dari satu bulan
setelah memulai pekerjaan. Ukuran papan nama (1,20 x 1,80) m2 seperti pada gambar
standar dan dipasang di muka depan Direksi Keet.
Sesudah penyerahan pekerjaan, maka Penyedia Jasa harus membongkar
papan nama tersebut. Biaya untuk membuat, memasang serta pembongkaran /
pemindahan papan nama tersebut harus sudah diperhitungkan dalam harga satuan
pekerjaan sebagai “Lump Sump“ dalam Rencana Anggaran Biaya.

b. Pekerjaan Administrasi dan Pelaporan


a) Dilakukan tahap administrasi terhadap semua pekerjaan termasuk bukti progress
kerja
b) Dibuatkan gambar As Build Drawing yaitu gambar koreksi, perbaikan, revisi serta
gambar detail atas struktur yang ada di lapangan

c. Pekerjaan Dokumentasi
Sejak awal akan mulai melaksanakan pekerjaan, selama masa pelaksanaan
pekerjaan dan pada akhir pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan membuat
dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang diwujudkan dalam bentuk photo dan
video.
Photo dokumentasi dan video kegiatan pelaksanaan pekerjaan tersebut, harus bisa
memberikan gambaran secara lengkap dan menyeluruh mengenai kegiatan pelaksanaan
pekerjaan sejak dari awal sampai akhir pelaksanaan pekerjaan, sehingga secara
kronologis bisa merupakan satu gambaran tujuan yang akan dicapai oleh kegiatan
tersebut. Photo dokumentasi dilaksanakan pengambilannya dari tiga titik tetap yang
berbeda atau sesuai dengan pengarahan Direksi Pekerjaan, dan sudah harus bisa
memberikan gambaran secara garis besar kegiatan pelaksanaan seluruh pekerjaan.
Photo dokumentasi tersebut diambil pada titik dan arah yang sama untuk setiap
tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan :
1) saat awal sebelum mulai kegiatan pelaksanaan pekerjaan 0%
2) saat kegiatan pelaksanaan pekerjaan mencapai prestasi 50%.
3) saat selesai pelaksanaan pekerjaan 100%
d. Pekerjaan Pembersihan dan Perataan Lapangan (Jika diperlukan)

2. Pekerjaan Tanah

a. Galian Tanah Biasa


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan galian ini kami terlebih dahulu
mengajukan request kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan serta arahan
nantinya dilapangan.
Setelah Pelaksanaan pekerjaan selesai dilaksanakan termasuk pembersihan dari
akar-akar kayu dan tanah humus. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank
telah selesai dilaksanakan, dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan pertama
yang dilakukan adalah melakukan pekerjaan galian tanah biasa dengan kedalaman dan
lebar sesuai dengan gambar pelaksanaan serta sesuai dengan petunjuk dan arahan dari
Direksi pekerjaan.
Pelaksanaan Pekerjaan Galian Tanah Biasa Manual ini akan dilakukan dengan
menggunakan tenaga manusia dengan menggunakan alat bantu, dan jika memungkinkan
akan dilakukan dengan alat bantu lain yang sesuai, dimana pelaksnaan pekerjaan ini
akan dilakukanmulai dari bagian beakang dengan tujuan untuk memudahkan mobilisasi,
baik mobilisasi tenaga kerja, atau pembuangan hasil galian jika diperlukan serta
memudahkan dalam mobilisasi material.
Pelaksanaan pekerjaan Galian Tanah Biasa dengan menggunakan tenaga manusia
ini meliputi pekerjaan pemotongan tanah untuk mencapai elevasi rencana, serta
menyediakan perlatan antara lain : Cangku, sekop, linggis/gancu, keranjang/gerobak
dorong dan alat bantu lainnya.
Dalam Metode pelaksanaan pekerjaan galian tanah biasa dilakukan dengan
menentukan batas-batas penggalian dan kedalaman galian rencana, setelah batas
penggalian ditentukan, dilanjutkan dengan penggalian tanah yang telah ditentukan dan
pada akhir galian dirapikan dengan menggunakan alat bantu.
Kedalaman Galian berdasarkan kedalaman elevasi rencana sesuai dengan gambar
rencana dan penggunaan dari pekerjaan galian tersebut.
Untuk hasil galian yang telah digali untuk sementara dibuang disekitar lokasi
galian dimana material hasil galian dapat digunakan untuk urugan kembali.
Pembentukan profil galian dengan tinggi dan lebar yang memungkinkan untuk
kemudahan pekerjaan pembuatan bekisting dan untuk pekerjaan struktur.

b. Timbunan Tanah Kembali


Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang ditentukan
sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini sepenuhnya akan kami
laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu : Pekerjan dan Mandor dengan
menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan
mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan baik. Agar pekerjaan ini dapat kami
selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan melaksanakannya dengan urutan-
urutan kerja sebagai berikut :
1) Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan dan
peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini berlangsung.
Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu mengacu kepada
Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan
2) Melaksanakan pekerjaan penimbunan kembali pada lokasi yang telah ditentukan dan
dengan melakukan pemadatan dengan menggunakan alat yang telah ditentukan.

c. Urugan Timbunan Pilihan


1) Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa: pengukuran dan pemasangan marking
pada area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material
organik dan anorganik.
2) Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
3) Mendatangkan material timbunan pilihan ke lokasi pekerjaan dengan dum truk, dan
ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
4) Timbunan pilihan dihampar dengan secara manual.
5) Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker
lalu dipadatkan dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan
sesuai dengan spesifikasi teknik.
6) Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk menentukan
ketebalan dan kepadatan dari timbunan.
7) Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang
telah ditentukan

3. Pekerjaan Pasangan
a. Pasangan Batu prcah/kali 1 Pc : 4 Ps
Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini antara lain Portland Cement (PC), Pasir
Pasang, dan Batu Belah. Semua bahan yang dipakai harus memenuhi syarat dan perlu
persetujuan dari direksi. Sebelum digunakan hendaknya batu belah disiram dengan air
untuk menghilangkan tanah atau kotoran yang menempel pada batu tersebut. Untuk
bahan pasir dan batu harus bersih dari kotoran dan tanah, begitu juga lokasi pekerjaan
harus bebas dari kotoran dan genangan air. Sebelum dilaksanakan pekerjaan ini terlebih
dahulu dipasang profil sesuai dengan rencana desain dan harus disetujui direksi.
Dalam membuat adukan/campuran hendaknya membuat ukuran perbandingan dari
kotak papan, sehingga adukan tidak akan bercampur dengan tanah sehingga
diperoleh suatu kualitas campuran yang memenuhi syarat, sedangkan perbandingan
campuran material perlu dibuat suatu kotak ukuran (0,25x0,70x0,40 )
Bahan‐bahan yang digunakan untuk pasangan batu adalah batu belah, pasir pasang,
semen(PC) dan air, sedangkan syarat‐syarat bahan adalah sebagai berikut :
1) Batu belah yang boleh digunakan harus merupakan batu belah yang keras / tidak
rapuh, tidak keropos, tidak berpori, bersih dari benda asing dan tidak boleh memiliki
cacat lainnya, harus merupakan batu belah, tidak boleh batu bulat dan berkulit dan
mempunyai ukuran antara 20 – 30 cm.
2) Semen Portland yang boleh digunakan semen pabrikan yang memenuhi persyaratan
SII yang masih dalam keadaan baik (lama dan membatu tidak boleh digunakan)
3) Air yang digunakan untuk pasangan batu tidak boleh mengandung minyak, garam,
bahan‐ bahan organik, lumpurnya terlalu banyak. Sebaiknya air yang digunakan
adalah air yang sumbernya dijadikan sumber air minum orang banyak.
4) Adukan pasangan batu dibuat dengan manual
5) Perbandingan volume semen dan pasir adalah 1:4 atau sesuai dengan mix desain.
Semen atau yang tertera dalam Kontrak. Semen dan pasir ditakar dengan kotak‐
kotak dari kayu yang berukuran sama. Pengadukan harus benar‐benar homogen.
Dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) menit setelah pengadukan, adukan harus
sudah dipasang. Sebelum batu dipasang, batu harus dibersihkan dari lumpur atau
tanah yang melekat serta dibasahi dengan air agar ikatannya dengan adukan menjadii
kuat.
6) Lubang diantara batu‐batu diisi adukan sampai penuh/mampat (dirojok dengan
sendok adukan). Dalam pemasangan pasangan batu maka batu‐batu tersebut tidak
boleh saling bersentuhan satu sama lain, harus ada adukan setebal 5 cm, sesuai
gambar disain/gambar pelaksanaan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

4. Pekerjaan Plat Deucker


a. Pembesian
1) Pembesian atau perakitan tulangan dikerjakan ditempat lain yang lebih nyaman.
2) Perakitan tulangan harus sesuai dengan gambar kerja.
3) Selanjutnya adalah pemasangan tulangan utama, sebelum pemasangan sengkang,
terlebih dahulu dibuat tanda pada tulangan utama dengan kapur.
4) Selanjutnya adalah pemasangan sengkang, setiap pertemuan antara tulangan utama
dan sengkang diikat oleh kawat dengan system silang.
5) Setelah tulangan selesai dirakit, besi tulangan diangkut ke lokasi yang akan dipasang.
6) Setelah besi terpasang pada posisinya dan cukup kaku, lalu dipasang beton deking
sesuai ketentuan. Beton deking ini berfungsi sebagai selimut beton.
b. Bekisting
1) Bekisting dipasang dalam 2 sisi, sisi depan dan sisi belakang, dipasang dengan
multiplek sebagai bahan bekisting + tulangan kayu kaso 4/6.
2) Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah
itu kemudian letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
3) Bekisting diberikan skoor dari kawat beton sebagai penguat tekanan saat coran
dituangkan, antar skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
4) Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya,kemudian paku
dipakukan dengan menggunakan palu.
c. Pengecoran
1) Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah
dipasang / difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
2) Membuat adukan beton dengan menggunakan beton mixer dengan campuran Semen,
pasir, split dan air.
3) Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton K225 dengan ketebalan 20
cm.
4) Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan
ke areal pekerjaan.
5) Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area
pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi
mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan
vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta
untuk mencapai kepadatan maksimal.

B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. Pekerjaan ini dilaksanakan berdasarkan:
a. Gambar Teknis Pekerjaan yang telah di sahkan oleh Dinas Pekerjaan Umum,
Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Takalar.
b. Petunjuk-petunjuk, unsur teknik (direksi) berdasarkan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi.

2. Lingkup pekerjaan adalah :


a. Pekerjaan Pendahuluan /Persiapan.
1) Pekerjaan Papan Proyek
2) Pekerjaan Administrasi dan Pelaporan
3) Pekerjaan Dokumentasi
4) Pekerjaan Pembersihan dan Perataan Lapangan (Jika diperlukan)
b. Pekerjaan Tanah
a) Galian Tanah Biasa
b) Timbunan Tanah Kembali
c) Timbunan Pilihan (Jika diperlukan)
c. Pekerjaan Pasangan
a) Pasangan Casting Batu Gunung 1 Pc : 4 Ps
b) Pekerjaan Plesteran 1 Pc : 3 Ps
c) Pekerjaan Pasangan Paving Blok
d. Pekerjaan Asbuild Drawing dan Backup Data

3. Persyaratan Teknik
a. Situasi/lokasi kegiatan pekerjaan Jalan Lingkungan tersebar di Desa/Kelurahan yang ada
di Kabupaten Takalar.
b. Nol Peil (+0,00) didapatkan pada saat peninjauan lapangan dan disaat pengukuran MC-
NOL (sama dengan nol peil jalan yang ada disekitar lokasi kegiatan yakni ± dari
permukaan tanah. Peil nol disesuaikan dengan gambar bestek).
c. Ukuran-ukuran lainnya berdasarkan gambar kerja.
d. Jika ternyata terdapat kehilafan/keraguan penyedia jasa harus memberitahukan kepada
pihak Konsultan Pengawas dan Tenaga Teknis.

4. Persyaratan Kualitas Bahan


a. Tanah
Tanah yang bebas dari zat-zat organic dan bersih dari sisa-sisa akar tumbuhan, sedang
kandungan tanah liat tidak boleh lebih dari 25%.
b. Pasir
Pasir urug, pasir berasal dari sungai yang sudah bersih dan bebas dari zat-zat non organik
dan bebas dari Lumpur. Pasir pasangan/pasir beton, pasir bersih berasal dari sungai
dengan diameter rata-rata 0,5 s/d 2 mm dan bebas dari kandungan tanah, kandungan zat-
zat organik dan kimia, dipakai untuk pasangan batu/beton.
c. Batu gunung/batu kali
Batu gunung/batu kali untuk pasangan pondasi dipakai yang bermutu baik dari hasil
produksi lokal, ukuran-ukuran harus sama, padat dan tidak retak-retak serta kekurangan-
kekurangan lain yang akan mempengaruhi kwalitas pekerjaan.
Batu kali/batu gunung untuk pondasi dan pasangan batu kosong dipakai batu kali yang
dibelah atau batu gunung dengan ukuran pecahnya maksimum 30 cm dan bersih dari
jamur atau zat lainnya.
d. Bahan Beton
Batu pecah untuk pasangan beton dipakai dari jenis yang kekerasannya sama,
diameternya beraneka ragam (1-2 cm) dan harus bersih, bebas dari segala macam
kotoran dan bahan kimia.
e. Portland Cement
Portland cement untuk campuran speci / plesteran dan campuran beton dipakai PC
produksi dalam negeri yang bermutu baik (Tonasa, Bosowa, Gresik, Cibinong, dan lain-
lain) dan bukan Portland Pozzoland Cement (PPC).
f. Kayu
Kayu yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah kayu kelas III (kayu mangga), Kayu
kelas III adalah kayu-kayu yang termasuk kelas kuat nomor III.
g. Besi Beton
Besi beton, angker, beugel, digunakan buatan lokal, produksi dalam negeri dan yang
dipilih bentuknya bulat sempurna, sedangkan beugel, untuk kuda-kuda dari besi pilihan
yang bermutu baik.
Baja tulangan yang digunakan adalah baja yang kwalitasnya sesuai dengan ditentukan
dalam SNI.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat-cacat
seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penampang bulat besi beton/baja tulangan harus sesuai dengan
petunjuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi minimal).
Besi beton/baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari direksi.
Kawat pengikat harus terbuat dari baja lunak dengan diameter 1 mm dan tidak bersepuh
seng.

3. Pekerjaan Spesi/Plesteran
Adukan 1 semen : 3 Pasir untuk pekerjaan spesi / plesteran, di dinding sisi luar dan di atas
pondasi batu gunung/kali, bahan sebelum digunakan harus terlebih dahulu dipastikan telah
bebas dari zat-zat kimia, tanah, dsb.

4. Air Kerja
Untuk keperluan air kerja selama proyek, pemborong mempersiapkan/ menyediakan air
yang cukup bersih berupa air tanah, air sumur galian/sumur pompa atau air PDAM yang tidak
banyak mengandung unsur-unsur asam maupun garam serta zat-zat kimia dan kotoran lainnya
dengan kadar yang berlebihan, sehingga air tersebut tidak mengurangi/merusak mutu
konstruksi yang dihasilkan.
Air laut, air saluran drainase dan air sungai yang mengandung asam cukup tinggi tidak
boleh digunakan dalam pekerjaan ini.
Segala sesuatu yang ada sangkutannya dengan masalah pemakaian air sebagai bahan
bangunan terlebih dahulu harus mendapatkan izin direksi.

5. Pekerjaan Pembersihan
Semua sisa bahan/material yang tidak digunakan lagi atau, setelah pekerjaan selesai harus
diangkut keluar lokasi pekerjaan.

Takalar, 06 Agustus 2020


CV. RATU PRIMA PRATAMA

ANDIS DEVIANTO
Direktur

Anda mungkin juga menyukai