Lokasi Pekerjaan :
Struktur Organisasi
Belanja Konstruksi Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-Gorong
Jl. Wilis s/d Jl. Ijen Kel. Gadingkasri
Struktur organisasi :
1.1 UMUM
1) Uraian
a) Pekerjaan ini mencakup pembuatan selokan baru yang dilapisi (lined) maupun
tidak (unlined) dan perataan kembali selokan lama yang tidak dilapisi, sesuai
dengan spesifikasi ini serta memenuhi garis, ketinggian dan detil yang
ditunjukkan pada gambar. Selokan yang dilapisi akan dibuat dari pasangan batu
dengan mortar atau yang seperti ditunjukkan dalam gambar.
b) Pekerjaan ini juga mencakup relokasi atau perlindungan terhadap sungai yang
ada, kanal irigasi atau saluran air lainnya yang pasti tidak terhindarkan dari
gangguan baik yang bersifat sementara maupun tetap, dalam penyelesaian
pekerjaan yang memenuhi ketentuan dalam kontrak ini.
b) Menulis pada papan dengan tulisan warna hitam, teks sesuai petunjuk
Direksi.
1.1. MOBILISASI
a. Mobilisasi dan Demobilisasi Bahan, Alat dan Tenaga Kerja. Setelah pekerjaan
Pengukuran, Penyiapan Barak Kerja / Direksi Keet dan Papan Nama Kegiatan,
selanjutnya Kontraktor melakukan Mobilisasi Bahan, Alat dan Tenaga
Kerja / Personil.
Split Semen, Besi, Batu Kali Belah, Pasir Pasang / Beton, Semen, Kayu dan
Papan Bekisting, serta bahan bahan pendukung lainnya.
b. Mobilisasi Alat
Setelah mobilisasi bahan material, maka kami akan melaksanakan Mobilisasi Alat
/ Peralatan.
Setelah mobilisasi bahan material dan alat, maka kami melaksanakan Mobilisasi
Personil. Kami juga memobilisasi tenaga kerja : Mandor, Tukang dan Pekerja.
Kami juga membuat struktur organisasi pekerjaan dan jadual waktu penugasan.
Hal ini dilakukan untuk memudahkan personil dalam tugas dan tanggung jawab
serta koordinasi.
1.2. GALIAN PERKERASAN BERASPAL TANPA COLD MILLING MACHINE
Pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine dikerjakan sesuai
jadwal yang telah direncanakan dalam kurun 4 (Empat) minggu dengan total volume
per minggu 2,4 m³.
Lingkup
Lingkup pekerjaan Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine ini
meliputi pekerjaan galian dan Pembongkaran (pengerukan) pada badan jalan,
hasil Galian Perkerasan Beraspal Tanpa Cold Milling Machine diangkut pada
lokasi yang telah ditentukan, pembersihan hasil bongkaran.
Persiapan Pekerjaan
Metode Pekerjaan
a. Menentukan titik dan luasan yang akan digali lalu demarking dan
memberikan rambu-rambu peringatan agar lalu lintas dapat berjalan dengan
rapi dan tidak terjadi kemacetan di daerah pekerjaan tersebut.
Lingkup
Metode Pekerjaan
d. Menentukan titik dan luasan yang akan digali lalu demarking dan
memberikan rambu-rambu peringatan agar lalu lintas dapat berjalan dengan
rapi dan tidak terjadi kemacetan di daerah pekerjaan tersebut.
g. Hasil galian diangkut dengan Dump Truk / Pick Up dibuang ke lokasi yang
telah ditentukan.
2. PEKERJAAN TANAH
Pekerjaan Galian Biasa Dan Buangan dikerjakan sesuai jadwal yang telah direncanakan
dalam kurun 5 (Lima) minggu dengan total volume per minggu 167,386 m³.
Metode Pelaksanaan :
a. Melakukan penandaan pada lokasi yang diperlukan, panjang, arah aliran dan
kelandaian, sesuai gambar atau sesuai perintah Direksi Pekerjaan.
b. Penggalian secara manual dengan ukuran dan kelandaian galian sesuai gambar,
hasil galian dipindahkan dengan Dump Truck / Pick Up ke lokasi yang tepat dan
diratakan sehingga dapat mencegah dampak lingkungan yang mungkin terjadi.
Metode Pelaksanaan :
a. Melakukan penandaan pada lokasi yang diperlukan, panjang, arah aliran dan
kelandaian, sesuai gambar atau sesuai perintah Direksi Pekerjaan.
b. Penggalian secara manual dengan ukuran dan kelandaian galian sesuai gambar,
hasil galian dipindahkan dengan Dump Truck / Pick Up ke lokasi yang tepat dan
diratakan sehingga dapat mencegah dampak lingkungan yang mungkin terjadi.
Pekerjaan Pengurugan Dengan Pasir Urug (Manual) dikerjakan sesuai jadwal yang
telah direncanakan dalam kurun 2 (Dua) minggu dengan total volume per minggu
12,115 m³.
Metode Pelaksanaan :
a. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari pasir urug yang baik
dan memenuhi syarat teknis serta bebas dari Akar-Akar, Bahan-Bahan Organis,
Barang-Barang Bekas / sampah yang terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direksi Lapangan. Jika dijinkan oleh Direksi Lapangan, pengurugan dapat
menggunakan tanah bekas galian.
Lingkup
Timbunan pilihan akan digunakan sebagai lapis perbaikan tanah dasar (improve
subgrade) untuk meningkatkan daya dukung tanah dasar, juga digunakan di
daerah saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan
dengan baik. Timbunan pilihan dapat juga digunakan untuk meningkatkan
kestabilan lereng atau pekerjaan pelebaran timbunan jika diperlukan lereng yang
lebih curam karena keterbatasan ruangan, dan untuk pekerjaan timbunan lainnya
dimana kestabilan timbunan adalah faktor yang kritis.
Toleransi Dimensi :
b. Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan
harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan
yang bebas.
c. Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari
garis profil yang ditentukan.
Metode Pelaksanaan :
3. PEKERJAAN STRUKTUR
3.1. PASANGAN BATU DENGAN MORTAR
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar dikerjakan sesuai jadwal yang telah
direncanakan dalam kurun 2 (Dua) minggu dengan total volume per minggu 0,15 m³.
Pekerjaan pasangan batu dengan mortar dapat dilaksanakan setelah pekerjaan galian
saluran air telah selesai, adukan pengikat batu yaitu semen dan pasir dengan
perbandingan 1 pc : 4 psr dengan menggunakan alat pengaduk beton molen/concrete
mixer.
Sebelum dilakukan pembuatan pasangan batu mortar pada saluran,
dipasang lebih dahulu profil kayu untuk membuat acuan penampang saluran yang
akan dibuat, untuk pasangan mortar terlebih dahulu dibuat bagian dasar saluran dan
disusul dengan pasangan batu mortar pada sisi-sisi saluran.
1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup penggalian, pengadaan material, pemasangan
bowplank, pasangan batu, plester dan aci serta perapihan hasil pekerjaan.
2. Persiapan Pekerjaan
a. Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule,
perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk
memperoleh persetujuan dari Konsultan dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
b. Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
c. Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).
3. Uraian Pekerjaan
a. Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan
dalam waktu yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik
jenuh.
b. Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar
setebal 5 cm.
c. Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya
landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu
yang akan di pasang.
d. Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada
pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada
lapisan pertama. Batu besar pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada
bagian sudut-sudut.
e. Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang
tampak harus di pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yag terpasang.
3.2. SIARAN DENGAN MORTAR TIPE S
Pekerjaan Pasangan Batu dengan Mortar dikerjakan sesuai jadwal yang telah
direncanakan dalam kurun 1 (Satu) minggu dengan total volume per minggu 0,3 m².
Metode Pelaksanaan :
b. Pekerjaan dimulai dan sesuaikan dengan ukuran maupun gambar yang tertera
pada Shop Drawing dan kondisi lapangan.
c. Selanjutnya Semen, Pasir dan Air dicampur untuk pembuatan Plesteran pada
bangunan drainase.
3.3. GROUTING BETON
Pekerjaan grouting beton dikerjakan sesuai jadwal yang telah direncanakan dalam
kurun 2 (Dua) minggu dengan total volume per minggu 9,85 m³.
Grouting Beton adalah grouting beton yang merupakan campuran antara air dan
semen dengan perbandingan C : W = 1 : 10 sampai 1 : 1. Perubahan dari campuran
semen dan air ini sangat tergantung kepada permeabilitas batuan dan kondisi
batuannya sendiri.
Pada umumnya proporsi campuran dimulai dari C : W = 1 : 10 atau 1 : 8. Apabila
grouting memperlihatkan penyerapan grout yang lebih besar dari 30 liter per menit
dan berlangsung selama 20 menit maka campuran dikentalkan secara berangsur.
Namun sebaliknya apabila tekanan ijneksi naik tiba - tiba atau jumlah volume grout
masuk turun sangat banyak maka campuran diubah menjadi lebih encer.
Pada grouting beton ini kadang kala dilakukan tambahan bahan grout berupa
tanah lempung atau pasir halus yang dilakukan sesuai dengan kondisi batuan yang
menempati lokasi. Informasi sifat fisik dan teknik dari tanah / batuan mempunyai arti
yang sangat penting yang perlu diketahui terutama bila grouting akan
dipertimbangkan sebagai bagian dari perbaikan pondasi saluran atau dari penggalian
gorong-gorong.
Penentuan permeabilitas dan porositas tanah akan dapat membantu dimana
permeabilitas akan mengontrol kemampuan grouting dan jenis bahan grout yang akan
digunakan. Sedangkan porositas tanah menentukan jumlah bahan grout yang
diperlukan dan hal ini akan berkaitan dengan besarnya biaya pekerjaan.
3.4. Beton K100, fc’=7,4 Mpa
Pekerjaan grouting beton dikerjakan sesuai jadwal yang telah direncanakan dalam
kurun 2 (Dua) minggu dengan total volume per minggu 0,275 m³.
Pekerjaan grouting beton dikerjakan sesuai jadwal yang telah direncanakan dalam
kurun 3 (Tiga) minggu dengan total volume per minggu 3,6267 m³.
Pekerjaan Baja Tulangan dikerjakan sesuai jadwal yang telah direncanakan dalam
kurun 6 (Enam) minggu dengan total volume per minggu 257,5367 Kg.
Besi baja tulangan yang digunakan sesuai dengan standar SNI. Adapun dalam
pelaksanaan dilapangan, proses pemotongan dan merangkai besi disetujui pihak
direksi, supaya nantinya mutu dan kualitas beton akan sesuai dengan yang diinginkan.
Pekerjaan Bekisting dikerjakan sesuai jadwal yang telah direncanakan dalam kurun 4
(Empat) minggu dengan total volume per minggu 10,455 m².
Begisting dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton yang diinginkan sesuai
gambar, bekisting ini menggunakan multiplek tebal 9 mm dan diberi tembiring usuk
4/6 & stut menggunakan kayu 4/6 cm dengan ketentuan sebegai berikut :
a. Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi
seperti yang disyratkan pada gambar
b. Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan
oleh beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
c. Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk
yang tetap bag struktur beton sesuai yang direncanakan
d. Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
e. Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
f. Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga
tidak merusak beton
g. Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik
secara vertical maupun horizontal
3.8. Pas. Box U Beton Bertulang Ukuran Dalam 60 x 70 cm, Pas. Tutup Box U Beton
Bertulang Ukuran Dalam 75 x 60 cm
Lingkup
Saluran Drainase Pracetak berlubang didefinisikan sebagai saluran air hujan yang
dibuat dari bahan dengan pelubangan sesuai desain dan kriteria yang telah
ditetapkan, dibuat dengan cara proses sistem pracetak. Saluran drainase ini
berfungsi untuk mengalirkan dan atau meresapkan air hujan dari suatu tempat ke
tempat yang lain. Saluran Drainase U-Ditch adalah saluran beton pracetak yang
berbentuk U dan berukuran kecil. Terkadang saluran U-Ditch ini biasanya juga
dipasang tutup plat beton pracetak juga. Tidak ada standar ukuran yang
membedakan saluran disebut U-Ditch atau U-Gutter. Pada umumnya U-Ditch
berukuran lubang dalam 30 x 30 cm hingga 100 x 120 cm. Panjang U-Ditch
umumnya 1 m dan 1,20 m.
Metode Pelaksanaan :
a. Pengukuran
b. Galian Tanah
d. Urug Sirtu
e. Lantai Kerja
Beton Pracetak U-Ditch yang sudah berumur lebih dari 7 hari dari
fabrikasi dikirim ke lokasi dan di stock di lokasi dekat pemasangan.