Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan
suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja.
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang digunakan
harus memiliki perlengkapan yang memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat
penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S (Terlampir)
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada
tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek,
pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlansung.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus
baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai
penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses
bongkar muat material yang akan digunakan.
Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan dari
pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar
pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain.
Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.
Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah
tersebut akan dipakai kembali.
Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu
ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil galian
ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi
lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
5. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang dan
Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi tersebut berbeda. Pondasi
Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga, Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi
Tiang Pancang Digunakan pada Gudang, bangunan Utama dan Pagar Luar.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya
pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil
menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.
Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas
untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan
dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi
yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat
dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan
bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan
yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih
dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang
30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi
finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran
dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton
ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur
dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada
pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete
Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai.
Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu
dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah
dilakukan pengecoran.
Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai
2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan
sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan
sampah-sampah yang ada pada pasir.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses pengacian dengan
menggunakan campuran semen dan air.
Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan pada
pekerjaan dinding.
3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan Plint
Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar
mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran beton yang
digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.
Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas. Setelah beton
mengeras barulah dapat dipasang keramik.
Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu.
Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.
Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit memukul
keramik agar tepat menempel.
Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan
jendela seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lain sebagainya.
5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond gypsum dan plafond
beton ekspose. Plafond gypsum digunakan pada bangunan Pos jaga, Gedung kantor, dan
storage. Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk plafond
beton ekspose digunakan pada bangunan Mekanikal & Elektrikal.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing).
Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja
ringan.
Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda supaya
tidak merusak keramik.
Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose, dilakukan oleh orang yang mengerti akan pekerjaan
tersebut. Pekerjaan ini bertujuan mempercantik tampilan dari beton , dengan menggunakan
bahan semen portlang dan pasir pasang.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
6. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat
air dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding
diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan pengecatan dengan
cat dasar.
Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan Pintu panel dilakukan
pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan
terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat
dengan cat minyak.
Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, pagar, dan lain sebagainy.
sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minayk
cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.
Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan spesifikasi teknis
dan gambar-gambar rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor,
pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya.
Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
IV. PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL
Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh material, tipe dan
juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat dengan area
pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material menyebabkan benturan
perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang tertutup.
Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan spesifikasi teknis
pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan membutuhkan
kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang berkompeten di bidangnya.
Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan sebelum plesteran
dan dinding dan pemasangan plafond.
Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan instalasi stop
kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan
gambar-gambar rencana.
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap spandek, setelah itu
dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup, kemudian talang jurai
dari genteng metal juga dipasang, ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar
rencana.
Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca mika, dimana
pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam mengerjakannya.
AGUS SALIM
Direktur