Anda di halaman 1dari 19

METODE PELAKSANAAN PEKE

PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA RS, UMUM DAERAH MADANI


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG SERBAGUNA RS.UMUM DAERAH


MADANI .
LOKASI : JL. THALUA KONCI NO, 11 KEL, MAMBORO BARAT
TAHUN ANGGARAN : 2022

Dalam melaksanakan Pekerjaan tersebut diatas diperlukan Metoda Pelaksanaan yaitu cara pelaksanaan
suatu pekerjaan agar selesai dengan baik dan waktu yang tepat sesuai dengan rencana kerja.

Adapun metode yang digunakan yaitu sebagai berikut :


I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan persiapan awal yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
proyek. Sebelumnya segala izin yang dibutuhkan sudah diurus, time schedule telah dibuat, dan
kontraktor telah memiliki Shop Drawing. Pekerjaan pendahuluan yang dilakukan dalam proyek ini
meliputi :
1. Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan
untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang
diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi Peralatan yang dilakukan terdiri
dari:
 Generator set
 Water Tanker
 Dump truck 3 -4 m3
peralatan tukang satu set

 Concrete Mixer

Personil terdiri dari:


 Kepala Proyek
 Teknisi Untuk Perancangan
 Site Manager
 Quality Control
 Koordinator HSE
 Logistik
 Surveyor
 Operator-operator alat berat
 Tenaga harian

Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer yang digunakan
harus memiliki perlengkapan yang memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebgai tempat
penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S (Terlampir)

2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan


Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput,
dan berbagai hal lain yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan
dengan menggunakan bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari
pekerjaan ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas, kemudian baru
diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah
akhir.

Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek ini dipasang pada
tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek antara lain nama proyek,
pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.

Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah dilakukan pengukuran


lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark).
Dalam pengukuran digunakan alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh
seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok
terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan kedalam tanah.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S (terlampir)

3. Pekerjaan Pemasangan Bouplank


Pekerjaan ini biasanya dilakukan seiring atau setelah pekerjaan pengukuran dilakukan.
Pemasangan Bouwplank (Pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh Pihak Proyek,
Perencana Pengawas, Pelaksana dan dibuat Berita Acara Pematokan.
Bowplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm
yang tertanam dalam tanah cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara
rata bagian atasnya dari papan bowplank harus di waterpass (horizontal dan siku), sedangkan
untuk mengukur dari titik As ke As antar ruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran
ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar
mudah di cek kembali. Pemasangan papan bowplank dilaksanakan pada jarak 1,5 m dari As
sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok – patok yang terlebih dahulu ditancapkan
kedalam tanah.
Gambar pelaksanaan Pekerjaan Bouplank

4. Pembuatan Direksi Keet


Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari Kantor ukuran 5x10m,
Ruang rapat Ukuran 4x4m, gudang ukuran 6 x 10m, barak pekerja ukuran 3x10m (2 Lantai),
rumah genset, serta Toilet.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja, time
schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu, buku
direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor
dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.

Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlansung.

Gambar Barak Pekerja

Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya harus
baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai
penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.

Gambar Gudang Material

Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses
bongkar muat material yang akan digunakan.

5. Pembuatan Jalan Kerja Proyek.


Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke dalam
lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat
dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering
maka dapat dilakukan pennyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan
beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi
proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang berada di dalam lokasi proyek harus
selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.

II. PEKERJAAN STUKTUR


1. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI
Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan, hal yang
dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi diperlukan
untuk perletakan pondasi plat.

Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah mendapat persetujuan dari
pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar
pondasi, hal ini berfungi untuk memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain.
Kedalaman galian harus sesuai dengan gambar rencana.

Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas, karena tanah
tersebut akan dipakai kembali.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

2. PEKERJAAN LANTAI KERJA


Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan
campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan
terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras barulah
diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

3. PEKERJAAN URUGAN PASIR


Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian dipadatkan
dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk menstabilkan permukaan
tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan perlapis hingga mencapai
ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang ada yaitu
sekitar 7 cm.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

4. PEKERJAAN URUGAN TANAH


Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras. Tanah hasil
galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi. Tanah tersebut dipadatkan
lapis demi lapis baik dengan cara manual atau menggunakan alat stamper.

Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yang perlu
ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat berasal dari hasil galian
ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi
lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

5. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi tiang pancang dan
Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi tersebut berbeda. Pondasi
Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga, Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi
Tiang Pancang Digunakan pada Gudang, bangunan Utama dan Pagar Luar.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :

6. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF


Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap selesai dilakukan.
Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan Pondasi Plat Setempat.
Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai dengan shop drawing. Setelah itu
barulah campuran beton dituangkan, campuran beton yang digunakan sama dengan campuran
beton Pondasi yaitu mutu beton K-300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah
dilakukan job mix design dan nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini perlu adanya persetujuan dari pengawas.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

7. PEKERJAAN COR BETON KOLOM


Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :
 Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi yang
digunakan yaitu besi Ø19 sebagai tulangan utama dan besi Ø10 sebagai sengkang (begel).
Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.
 Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat dengan kayu
usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
 Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol kualitas
pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran meliputi kontrol kualitas
terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan penempatatan pembesian, jarak antar
tulangan, panjang penjangkaran, ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja
tulangan yang digunakan, posisi penempatan water stop.

Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat berlangsungnya
pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil sampelnya. Sampel diambil
menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.

Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas
untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.
 Kegiatan pengecoran.
Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh
 Kegiatan Curing (perawatan)
Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan dengan
dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S


8. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK
Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya saja dalam
pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini berfungsi sebagai
steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan).
Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok atau
ring balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang
digunakan yaitu besi Ø16 & Ø13 sebagai tulangan utama dan besi Ø8 sebagai sengkang (begel)

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

9. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI


Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :
 Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting
Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok. Pengukuran
dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya
ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada
posisi balok.

Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi
yang benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat dapat
dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan
bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
 Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan
yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok dilakukan terlebih
dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai. Panjang penjangkaran dipasang
30xD Tulangan Utama.
 Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi
finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran. Leveling pengecoran
dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton
ini ditancapkan hingga posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur
dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
 Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada
pekerjaan kolom.
 Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete
Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai.
Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu
dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing
lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan lantai.
 Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari setelah
dilakukan pengecoran.
Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

III. PEKERJAAN ARSITEKTURAL


1. PEKERJAAN DINDING
Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai.
Sebelum dinding dipasang, batu bata yang digunakan terlebih dahulu di rendam di dalam air
sebentar.
Proses Pengerjaan dinding bata yaitu :
 Adukan spesi terlebih dahulu diaduk, sesuai dengan campuran yang terdapat pada gambar
kerja dan spesifikasi teknis.
 Dilakukan pengukuran terhadap posisi yang akan dipasangi bata.
 Dibuat kepala pada sisi sebelah kiri dan kanan kemudian ditarik benang
 Bata yang akan dipasang , harus siku dan ditegak luruskan oleh surveyor.
 Sebelum dipasang batu bata dibasahi terlebih dahulu kemudian baru dipasang.
 Batu bata disatukan dengan menggunakan spesi yang sudah disiapkan.
 Terakhir dilakukan penguukuran dengan menggunakan waterpass. Hal ini bertujuan untuk
melihat apakah batu bata yang dipasang telah lurus.
Adapun peralatan yang digunakan yaitu waterpass, skrop, ember, benang, sipatan, pacul, dan
cetok.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

2. PEKERJAAN PLESTERAN
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding dilakukan atau dapat juga dilakukan
sehari setelah dinding dipasang. Proses pelaksanaan pekerjaan plesteran yaitu :
 Pasir pasang yang akan digunakan terlebih dahulu diayak. Hal ini untuk menghilangkan
sampah-sampah yang ada pada pasir.
 Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan spesi yang diperlukan.
 Pasangan dinding bata terlebih dahulu disiram air
 Dibuat kepala plesteran pada beberapa bagian
 Permukaan dinding diplesteer kemudian diratakan dengan sipatan
 Setelah proses plesteran selesai dilakukan baru lah dap dilakukan proses pengacian dengan
menggunakan campuran semen dan air.
 Apabila sudah kering digosok menggunakan kertas bekas sak semen hingga halus.
Peralatan yang digunakan pada pekerjaan ini sama dengan peralatan yang digunakan pada
pekerjaan dinding.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

3. PEKERJAAN LANTAI
Pekerjaan lantai yang dilakukan dalam proyek ini meliputi pekerjaan cor lantai, pekerjaan Plint
Keramik, Pekerjaan Pemasangan keramik lantai, pekerjaan pemasangan keramik dinding kamar
mandi, dan pekerjaan keramik Homogenius.
Proses pelaksanaan Pekerjaan Lantai yaitu :
 Mula-mula permukaan tanah disiangi hingga jenuh.
 Kemudian campuran beton lantai diletakkan diatas permukaan tanah. Campuran beton yang
digunakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada.
 Cek kembali elevasi dari dasar lantai bersma dengan konsultan pengawas. Setelah beton
mengeras barulah dapat dipasang keramik.
 Menentukan siku dari ruang yang akan dipasang keramik.
 Sebelum dipasang keramik disiram/direndam di dalam air terlebih dahulu.
 Bersihkan permukaan lantai dari semua kotoran dan sampah organiik lainnya.
 Kemudian spesi diaduk sesuai dengan kebutuhan.
 Pasang titik patok di sisi kiri dan kanannya, sebagai acuan tinggi dari keramik.
 Letakkan spesi adukan diatas lantai cor beton, kemudian ratakan.
 Setelah itu, letakkan keramik diatasnya, dan dipadatkan dengan cara sedikit memukul
keramik agar tepat menempel.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S


4. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pemasangan kusen pintu dapat dilakukan bersamaan dengan pemasangan bata, atau untuk kusen
aluminium dilakukan setelah balok gantung dan dinding terpasang. Sedangkan untuk
pemasangan pintu dan jendela dapat dilakukan kemudian, atau ketika pekerjaan lantai selesai
dilakukan namun tetap memperhatikan gambar detail yang ada pada shop drawing.

Bersamaan dengan pemasangan pintu dan jendela, dipasang juga aksesoris dari pintu dan
jendela seperti, kunci tanam, handle jendela, handle pintu, dan lain sebagainya.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

5. PEKERJAAN PLAFOND
Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu plafond gypsum dan plafond
beton ekspose. Plafond gypsum digunakan pada bangunan Pos jaga, Gedung kantor, dan
storage. Dimana rangka plafond menggunakan rangka besi hollow. Sedangkan untuk plafond
beton ekspose digunakan pada bangunan Mekanikal & Elektrikal.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum yaitu :
 Rangka hollow dipasang terlebih dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing).
Biasanya pemasangan rangka plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja
ringan.
 Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.
 Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda supaya
tidak merusak keramik.
 Kemudian pasang papan gypsum sesuai dengan gambar kerja.
 Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.
Sedangkan untuk plafond beton ekspose, dilakukan oleh orang yang mengerti akan pekerjaan
tersebut. Pekerjaan ini bertujuan mempercantik tampilan dari beton , dengan menggunakan
bahan semen portlang dan pasir pasang.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

6. PEKERJAAN PENGECATAN
Pada permukaan dinding luar dan dalam, gypsum dilakukan pekerjaan pengecatan dengan cat
air dengan terlebih dahulu membersihkan permukaan dari kotoran-kotoran, dinding-dinding
diratakan/dihaluskan dengan plamir, sebelum dicat dengan cat air dilakukan pengecatan dengan
cat dasar.

Untuk bahan-bahan dari kayu seperti : piri-piri, lisplank, Kozen kayu dan Pintu panel dilakukan
pengecatan dengan cat minyak, sebelum dicat permukaan bahan -bahan tersebut dibersihkan
terlebih dahulu lalu diberi alkali kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat
dengan cat minyak.

Untuk bahan-bahan dari Besi seperti : railing tangga, penutup besi, pagar, dan lain sebagainy.
sebelum dicat permukaan bahan-bahan tersebut dibersihkan terlebih dahulu lalu diberi minayk
cat kemudian dicat dengan cat dasar untuk kemudian baru di cat dengan cat minyak.

Jenis, mutu dan bahan cat serta pengerjaan pengecatan disesuaikan dengan spesifikasi teknis
dan gambar-gambar rencana.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

7. PEKERJAAN SANITAIR
Pekerjaan sanitair yang dilakukan meliputi pekerjaan pemasangan pipa air bersih dan air kotor,
pipa buangan air hujan, pemasangan kran air, Floor Drain,Kloset, dan lain sebagainya.
Pemasangan ini berdasarkan persetujuan pemilik dan dilihat oleh konsultan pengawas.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
IV. PEKERJAAN ELEKTRIKAL & MEKANIKAL
 Sebelum pekerjaan elektrikal dilaksanakan, perlu ditunjukkan contoh-contoh material, tipe dan
juga merek yang akan digunakan untuk mendapatkan persetujuan.
 Pengadaan material untuk pekerjaan elektrikal disimpan di sekitar lokasi terdekat dengan area
pekerjaan dan melindungi diri dari kemungkinan kerusakan material menyebabkan benturan
perangkat keras, sedangkan material lain disimpan di gudang tertutup.
 Teknis pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan gambar desain, RKS dan spesifikasi teknis
pekerjaan elektrikal dan mekanikal.
 Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan mekanikal sesuai dengan perencanaan dan membutuhkan
kontrol yang lebih lanjut, sehingga dikerjakan oleh orang yang berkompeten di bidangnya.
 Untuk pekerjaan instalasi listrik, telepon, ducting, dan fire alarm dilakukan sebelum plesteran
dan dinding dan pemasangan plafond.
 Instalasi Stop Kontak dan Saklar-Saklar dipasang pada dinding dengan rapi sesuai
penempatannya pada gambar-gambar rencana, setelah semua instalasi titik api dan instalasi stop
kontak dan saklar terpasang barulah diberi lampu-lampu sesuai dengan spesifikasi teknis dan
gambar-gambar rencana.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva


V. PEKERJAAN ATAP
Dalam proyek ini ada Bangunan Gedung Kantor dan Gudang memakai rangka atap yang terdiri dari
baja Ringan yang dikerjakan setelah pekerjaan cor balok dan kolom–kolom selesai dikerjakan,
rangka atap dipasang sedemikian rupa sehingga kokoh dan rapi, agar atap penutupnya dapat dipasang
dengan baik dan sempurna, dimensi rangka baja dan penempatannya disesuaikan dengan spesifikasi
teknis dan gambar rencana.

Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap spandek, setelah itu
dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama dengan atap penutup, kemudian talang jurai
dari genteng metal juga dipasang, ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar
rencana.

Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca mika, dimana
pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam mengerjakannya.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S


VI. PEKERJAAN SARANA LUAR BANGUNAN
Pekerjaan sarana luar yang dilakukan meliputi pekerjaan taman, pembuatan jalan lingkungan,
pembuatan saluran drainase lingkungan kantor, serta pembuatan pagar keliling. Pekerjaan ini dibagi
ke beberapa kelompok dalam pengerjaannya sehingga di dapat hasil yang baik.
 Pekerjaan Saluran Drainase
Saluran drainase terbuat dari beton berbentuk U. Pada awalnya tanah digali dengan kedalam
yang sesuai spesifikasi. Kemudian diberikan urugan pasir dan dipadatkan setiap lapisnya. Lantai
kerja diletakkan diatas urugan pasir dengan mutu beton K-175. Saluran beton U ditch diletakkan
diatas lantai kerja, jika panjang saluran tidak cukup maka disambung dengan mengunakan
campuran semen dan pasir. Bagian atas saluran diberikan Grill penutup dari besi untuk
mengurangi resiko orang atau sesuatu jatuh ke dalamnya.

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

 Pembuatan Pagar Keliling


Pagar keliling menggunakan pondasi strauss pile dan plat setempat. Proses pelaksanaan
pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan bangunan struktur lainnya. Dimulai dari pembuatan
pondasi, dilanjutkan dengan pembuatan balok sloof dan kolom serta balok. Setelah struktur
selesai, maka pekerjaan dinding pagar dapat dilakukan

Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S

VII. SERAH TERIMA PERTAMA DAN MASA PEMELIHARAAN


Setelah pekerjaan selesai dilaksanakan semua (100%) akan diajukan permohonan untuk diadakan
pemeriksaan terhadap pekerjaan, setelah dinyatakan pekerjaan yang dilakukan bagus dan cukup akan
dilakukan permohonan serah terima pertama (I). Setelah diadakan serah terima pertama barulah masa
pemeliharaan dapat dilaksanakan.
Selama masa pemeliharaan 180 hari kalender pekerjaan jika terdapat kerusakan pada bangunan maka
akan dipertanggung jawabkan.

Palu, 4 Juli 2022


Penawar;
CV. AIM INDAH MANDIRI

AGUS SALIM
Direktur

Anda mungkin juga menyukai