BAB 1. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pelaksanaan ini adalah untuk
menjelaskan secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan
umum, pekerjaan utama dan pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat
keterkaitan dari masing - masing pekerjaan maupun antar pekerjaan terhadap
spesifikasi yang telah disyaratkan. Dalam metode ini juga akan digambarkan
pelaksanaan pekerjaan dengan memperkecil gangguan terhadap lingungan dan
lalulintas pekerjaan.
4.LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan Paket Pekerjaan Pembangunan Gedung Bedah Sentral Terpadu
(Gedung F) RSUD Ciawi adalah sebagai berikut:
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN STRUKTUR
I PEKERJAAN PONDASI
II LANTAI 1
III LANTAI 2
IV LANTAI 3
V LANTAI 4
VI LANTAI ATAP
VII LANTAI ATAP LIFT
VIII LANTAI ROFF TOP
IX PEKERJAAN ATAP BAJA
X POWER HOUSE
XI GROUND RESERVOIR
PEKERJAAN ARSITEKTUR
I LANTAI DASAR
II LANTAI 1
III LANTAI 2
IV LANTAI 3
V LANTAI 4
VI LANTAI ATAP
VII PEKERJAAN FACADE
VIII POWER HOUSE
IX GROUND RESERVOIR
PEKERJAAN MEKANIKAL
I INSTALASI AIR BERSIH
II INSTALASI AIR KOTOR, BEKAS DAN VENT
III INSTALASI AIR HUJAN
IV INSTALASI HYDRANT DAN SPRINKLER
V INSTALASI GAS MEDIS
VI INSTALASI TATA UDARA
VII INSTALASI ELEVATOR ( LIFT )
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
I PEKERJAAN PERALATAN UTAMA
II PEKERJAAN KABEL FEEDER
PEKERJAAN INSTALASI DAYA DAN
III PANEL
IV INSTALASI PENERANGAN DAN ARMATUR
INSTALASI PENANGKAL PETIR DAN
V GROUNDING PANEL
PEKERJAAN ELEKTRONIK
I PEKERJAAN TELEPHONE
II PEKERJAAN TATA SUARA
III PEKERJAAN FIRE ALARM
IV PEKERJAAN CCTV
V PEKERJAAN DATA DAN LAN
VI PEKERJAAN NURSE CALL
1 - PEKERJAAN PERSIAPAN
Pada saat mobilisasi alat berat diangkut menggunakan mobil trailer, trailer
yang digunakan harus memiliki perlengkapan yang memadai.
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan
yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah
digunakan sebgai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain
sebaginya kembali ke kondisi awal.
2. Pekerjaan Pengukuran dan Pembersihan Lapangan
Sebelum Pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi
dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain yang dapat menggangu
pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan
bantuan alat berat excavator. Sampah-sampah yang dihasilkan dari pekerjaan
ini dikumpulkan di suatu tempat yang telah disetujui oleh pengawas,
kemudian baru diangkut dengan menggunakan dump truck untuk dibuang ke
tempat pembuangan sampah akhir.
Seiring pembersihan lokasi dibuat papan nama proyek, papan nama proyek
ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-
data proyek antara lain nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu
pelaksanaan, pengawas pelaksana proyek, dll.
Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, barulah
dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak
bangunan, elevasi dan titik ikat (Bench Mark). Dalam pengukuran digunakan
alat Theodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang
surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan
patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ± 1m yang ditancapkan
kedalam tanah.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi,
gambar kerja, time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat
pemadam kebakaran, buku tamu, buku direksi dan laporan harian proyek.
Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara kontraktor dan dipakai
sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja.
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama
proyek berlansung.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang
sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnyaharus baik sehingga terlindung dari
kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan
harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Letak direksikeet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah
dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap
orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang
berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan
Senantiasi mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.
6. PEKERJAAN PONDASI
Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi
tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan
kedua pondasi tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat dipakai pada
bangunan Pos Jaga, Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang
Pancang Digunakan pada Gudang, bangunan Utama dan Pagar Luar.
Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :
a. Pondasi Tiang Pancang
Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang Beton dengan
ukuran 35x35 cm dan panjang sekitar 30 m. Tiang Pancang ini
merupakan barang pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan
pemancangan dilakukan, tiang pancang telah dipesan.
Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :
Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk
mendapatkan titik-titik yang akan dipancang dan sesuai dengan
gambar kerja.
Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya
diatur posisi atau kedudukan dari crane.
Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada
posisinya (Centre Line).
Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang
pancang dipukul dengan menggunakan hammer. Jika tiang
pancang tersebut telah hampir tertancap seluruhnya namun
setelah dilakukan tes calendering (PDA Test) masih belum
mencapai tanah keras, maka tiang pancang disambung dengan
menggunakan las.
Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes
calendering (PDA Test) telah menunjukkan nilai yang
diinginkan atau telah mencapai tanah keras. Untuk mengetahui
tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu jika dipukul
hammer (alat pemukul) akan membalik.
Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong
dan dibobok dengan menggunakan alat potong, kemudian besi
dari tiang pancang yang muncul disambungkan ke pilecap
Proses Pelaksanaan Pemancangan
Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat
dituang. Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga
dapat tertutupi oleh material.
Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai
dengan job mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan
telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Sebelum di lakukan penegcoran struktur kolom, balok dan struktur atas pondasi
maka di lakukan pemasangan Tower Crane
Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat
berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil
sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam
spesifikasi.
Dari hasil pengukuran tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat
difabrikasi pada posisi yang benar diatas perancah yang telah disiapkan.
Pengaturan level balok dan pelat dapat dilakukan dengan mengatur
ketinggian perancah (Scafolding). Proses pemasangan bekisting ini dibantu
oleh surveyor untuk mengontrol level balok dan pelat.
Pekerjaan Pembesian
Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap,
besi tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian
balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat
lantai. Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.
Leveling Pengecoran pelat lantai
Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi
perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling
pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang
ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga
posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan
waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.
Pekerjaan Kontrol Kualitas
Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang
dilakukan pada pekerjaan kolom.
Pengecoran beton
Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan
penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara
sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses
pengecoran dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator
untuk meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor
ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan
pekerjaan lantai.
Pekerjaan curing
Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari
setelah dilakukan pengecoran.
Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai
Atap penutup terdiri dari atap genteng metal zincalume tebal 0,35 mm dan atap
spandek, setelahitu dipasang juga nok atas genteng dengan bahan yang sama
dengan atap penutup, kemudian talang jurai dari genteng metal juga dipasang,
ukuran dimensi disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan gambar rencana.
Pada proyek ini juga digunakan canopy atap grill aluminium dan canopy kaca
mika, dimana pemasangan material tersebut dilakukan oleh orang yang
berpengalaman dalam mengerjakannya.
Kesimpulan