Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Uraian Umum


Pelaksanaan merupakan realisasi dari tahap perencanaan dan perancangan.
Dengan kondisi yang berbeda antara saat perencanaan dan pelaksanaannya, maka
diperlukan suatu keluwesan dan ketelitian tersendiri dalam menangani tahap
pelaksanaan ini. Kepekaan dalam menangkap dan memprediksi segala kemungkinan
berdasarkan pengalaman akan sangat menentukan keberhasilan pelaksana dalam
menyelesaikan pekerjaan.
Dalam suatu proyek pembangunan, bagian pelaksanaan proyek adalah sebuah
tahap yang paling penting karena pada tahap ini akan diketahui apakah kontraktor
tersebut akan membangun bangunan yang akan dibangun dengan sebuah metode
yang tepat sehingga bangunan tersebut dapat selesai tepat waktu dan apakah
bangunan yang dibangun sesuai dengan gambar kerja yang ada. Untuk itu dalam
tahap pelaksanaan proyek dibutuhkan kerja sama yang baik antara Owner, konsultan
teknis, pengawas lapangan, bagian umum, maupun pelaksana yang ada agar
pembangunan dapat berjalan lancar. Kerja sama yang baik dapat menghasilkan suatu
kerja yang efektif dan efisien terutama dalam pengaturan sumber daya yang ada.
Sumber daya ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, alat - alat yang digunakan
didalam proyek ini. Dengan manajemen yang baik maka dapat dicapai hasil secara
optimal. Dalam bab ini akan dilaporkan semua pekerjaan yang diamati selama kerja
praktek pada proyek Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Ruas Jalan
Soekarno Hatta ini antara lain sebagai berikut :
 Pemasangan Bowplank
 Galian saluran Drainase dan pembuangan material galian;
 Pemasangan Panel / bekisting untuk lantai kerja;
 Pengecoran lantai kerja
 Pemasangan pembesian
 Pemasangan bekisting dinding saluran;
 Pengecoran dinding Saluran;
 Pemasangan bekisting plat penutup saluran;
 Pemasangan pembesian plat penutup saluran;
 Pengecoran;
 Curing.

4.2 Metode Pelaksanaan

4.2.1 Mobilisasi
Pekerjaan Persiapan (Mobilisasi) adalah pekerjaan awal yang meliputi
kegiatan – kegiatan pendahuluan untuk mendukung permulaan proyek,
meliputi:
1. Pembuatan Job Mix Design
Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan, terlebih dahulu melaksanakan
pengambilan sampel bahan dari quary di sungai yang berada di lokasi
setempat atau yang berdekatan dengan lokasi. Diantaranya batu, pasir dan
aspal yang selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix Formula / Job Mix
Design yang akan dipakai sebagai acuan kerja pelaksanaan proyek.
2. Kantor Lapangan dan Fasilitasnya
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp pembuatan kantor lapangan
dan fasilitasnya di lokasi proyek. Kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi
peralatan yang diperlukan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan.
3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu
Lintas
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, pengaturan arus lalu lintas
transportasi dilakukan dengan pembuatan tanda – tanda lalu lintas yang
memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat ditempatkan
petugas pemberi syarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat
pelaksanaan.
4. Rekayasa Lapangan
Dengan petunjuk direksi Teknis survey / rekayasa lapangan dilaksanakan
untuk menentukan kondisi fisik dan structural dari pekerjaan dan fasilitas
yang ada di lokasi pekerjaan. Sehingga dimungkinkan untuk mengadakan
peninjauan ulang terhadap rancangan kerja yang telah diberikan system dan
tatacara survey dikoordinasikan dengan direksi teknis.
5. Material dan Penyimpanan
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan
standard yang berlaku baik ukuran, tipe maupun ketentuan lainnya sesuai
petunjuk direksi teknis. Semua material yang akan digunakan untuk proses
pembuatan Asphalt Concrete diambil dari query sungai setempat, diolah dan
dipoolkan di stone crusher / AMP. Pihak direksi teknis sewaktu – waktu akan
mengadakan pemeriksaan terhadap lokasi stone crusher dan AMP dimaksud
guna mengetahui kondisi yang ada.
6. Jadwal Konstruksi
Jadwal Konstruksi dibuat pihak kontraktor. Diajukan pada direksi teknis
untuk dibahas dan mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat
pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).

 Mobilisasi Alat
Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut harus mendatangkan peralatan ke
lokasi pekerjaan sesuai dengan yang dibutuhkan di lapangan. Peralatan yang
di datangkan harus dengan kondisi bagus dan siap kerja, sehingga dapat
beroperasi maksimal di lapangan.
 Papan Nama Proyek
Papan nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai
proyek. Papan nama dibuat dengan ukuran atas persetujuan direksi pekerjaan.
Bahan yang dipakai kayu kaso, plywood, amplas, cat kayu, paku, split, cat
minyak, semen dan lain – lain. Papan nama proyek dipasang dipangkal dan
diujung lokasi pekerjaan. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
 Relokasi Utilitas dan Pelayanan
Relokasi Utilitas untuk Telkom, PDAM, Listik serta fasilitas umum
lainnya melalui beberapa tahapan :
1. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang
sudah ditetapkan.
2. Pelaporan terhadap depertemen terkait.
3. Pemindahan utilitas setelah mendapatkan persetejuan dari depertemen
terkait.

4.2.2 Pemasangan Patok dan Pengukuran


Sebelum kegiatan pelaksanaan lapangan dimulai, sangat penting untuk
melakukan pengukuran dan pemasangan patok. Hasil pengukuran berupa
koordinat dan elevasi dari suatu titik dan untuk menandai titik dipasang patok.
Patok berfungsi sebagai pedoman bagi para pekerja dan operator alat untuk
mengetahui batas-batas pekerjaan Galian dan Timbunan serta mengetahui area
pelaksanaan pekerjaan Aspal. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
alat Total Station.

4.2.3 Pekerjaan Pembersihan


Pekerjaan pembersihan dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada dengan
cara membersihkan tanaman yang ada disekitar lokasi agar dalam pelaksanaan
pekerjaan nantinya tidak ada kendala.
Gambar 4.1 Pekerjaan Pembersihan

4.2.4 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Tanah Galian


Pekerjaan galian untuk pelebaran badan jalan tidak hanya mencakup
pekerjaan penggalian, namun juga harus mencakup pekerjaan penanganan,
pembuangan atau penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan dan
sekitarnya, dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan
galian pelebaran ini. Tahapan pekerjaan Galian biasa adalah sebagai berikut :
 Pekerjaan Persiapan
1. Mempersiapkan alat bantu kerja, baik peralatan yang digunakan
secara manual (termasuk alat ukur dan alat pelindung diri) atau peralatan
bermesin (alat berat) yang perlu digunakan untuk menyelesaikan
pekerjaan galian.
2. Lakukan pemeriksaan pada kondisi lingkungan di sekitar lokasi
penggalian mengenai kemungkinan adanya jaringan pipa, kabel, dan
kemungkinan adanya lokasi-lokasi yang memerlukan penanganan khusus
contohnya daerah yang rawan longsor atau terendam air.
3. Menentukan daerah atau batas pekerjaan galian yang akan dikerjakan.
 Pekerjaan Pelaksanaan
1. Tanah digali menggunakan alat excavator dengan ukuran dan
kedalaman sesuai gambar kerja atau petunjuk direksi pekerjaan.
2. Rapikan dasar galian secara manual dengan alat bantu seperti cangkul,
sekop, dan lat bantu lain yang diperlukan
3. Pasang rambu peringatan dan barikade di sekitar lokasi pekerjaan agar
tidak membahayakan para pengguna jalan 
4. Material hasil galian tanah termasuk hasil pembersihan dan
pengupasan lapisan atas tanah ini harus dibuang ke lokasi pembuangan
yang telah disiapkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

4.3 Teknik Pelaksanaan Box Calvert


 Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan sekumpulan pekerjaan yang dilakukan
dalam tahap pekerjaan suatu proyek baik itu proyek pembangunan maupun
proyek peningkatan atau rehabilitasi dan pemeliharaan, diwajibkan kepada
setiap kontraktor pelaksanaan untuk mempersiapkan diri menjelang
pelaksanaan proyek.

 Pengadaan Material
Pengadaan material suatu pekerjaan merupakan pekerjaan yang penting
karena sebagian besar dari hasil suatu bangunan merupakan perwujudan dari
material yang digunakan itu sendiri. Pengadaan material dilakukan sebelum
pekerjaan dilaksanakan. Sumber material yang digunakan pada proyek Kpbu
Preservasi Jalan Lintas Timur Sumatera Selatan merupakan Box Culvert jenis
precast. Box Culvert yang digunakan pada proyek ini berukuran dengan tinggi
1,5 m, dan lebar 1,5 m dari PT. ERICON Lampung. Sumber material akan
didatangkan ketika proses pemasangan Box Culvert akan dilaksanakan, untuk
menghindari kerusakan pada Box Culvert.

 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pekerjaan pengukuran merupakan pekerjaan penting berikutnya dalam
pelaksanaan proyek yaitu untuk mengetahui berapa luas lokasi suatu
pekerjaan tersebut. Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh seorang surveyor
dengan cara terlebih dahulu menentukan dan membuat patok sebagai acuan
titik koordinat dan elevasi pekerjaan.
Adapun peralatannya adalah sebagai berikut :
1. Alat ukur (theodolite dan waterpass)
2. Meteran
3. Palu
Adapun bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut :
1. Cat
2. Paku
3. Benang
Tahapan pengerjaan pengukuran :
1. Melakukan pengukuran dengan mengambil referensi dari titik Mench
Mark (BM) yang telah ditentukan elevasinya yang terbuat dari beton
permanen.
2. Untuk mempermudah pelaksanaan dibuat patok simpanan sedekat
mungkin dengan pekerjaan dan aman dari gangguan (diambil dari patok
BM yang sudah ada ).
3. Menentukan titik elevasi dan posisi yang akan dikerjakan.
4. Tandai patok acuan atau patok pedoman dengan cat berwarna merah untuk
mempermudah dilihat oleh yang mengerjakan. Sebelum pelaksanaan,
dilakukan pekerjaan setting out, dimana diperlukan Joint Survey bersama
–sama antar kontraktor,engineering atau konsultan dan pemilik proyek.
Hasil survey akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan perhitungan
kuantitas aktual volume pekerjaan.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan bowplank :
1. Memasang papan pada sekeliling bangunan, lalu rentangkan benang yang
menunjukan as bangunan beserta ruang-ruangnya.
2. Perhatikan bahwa papan bowplank bagian atasnya harus sedatar mungkin
degan menggunakan waterpass.
3. Kemudian pasang paku pada patok-patok yang ada.

 Mobilisasi Alat
Mobilisasi alat merupakan pekerjaan pengadaan, pemeliharaan dan
pengangkutan alat yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan. Pada
pembuatan Box Culvert alat yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Dumptruck
2. Exavator Pc 200
3. Bulldozer
Semua alat yang digunakan dalam pelaksanaan Box Culvert tersebut
umumnya dapat langsung di tempuh ke lokasi proyek pengerjaan Box
Culvert, ini dikarenakan jalan menuju ke lokasi proyek merupakan jalan yang
bisa di lalui oleh alat berat.

4.3.1 Pelaksanaan Pekerjaan Box Culvert


Pada pekerjaan Box Culvert Jalan Soekarno Palembang , dengan
tinggi 1,5 m, dan lebar 1,5 m. Pada proses pelaksanaan dapat dibuat sesuai
dengan panjang Box Culvert yang terdapat pada gambar kerja. Panjang suatu
Box Culvert sendiri dapat dipengaruhi oleh seberapa panjang atau konstruksi
yang akan dilalui oleh saluran tersebut, sedangkan tinggi suatu Box Culvert
dapat dipengaruhi oleh tinggi muka air. Adapun pekerjaan yang dilakukan
pada tahap pekerjaan Box Culvert adalah sebagai berikut :

 Pekerjaan Galian Tanah


Penggalian dilakukan apabila elevasi permukaan tanah asli lebih tinggi
dari elevasi rencana tetapi sebaliknya apabila elevasi permukaan tanah asli
lebih rendah dari elevasi rencana maka akan dilakukan penimbunan.
Pekerjaan galian tanah merupakan pekerjaan yang besar, karena
membutuhkan waktu yang cukup lama dan membutuhkan ketelitian yang
tinggi. Pekerjaan tanah ini rawan terhadap longsor karena pengaruh dari hujan
dan kondisi tanah pun ikut mempengaruhi. Dalam pekerjaan pembuatan Box
Culvert Proyek KPBU Kegiatan Presevasi Jalintim Sumatera Selatan, volume
galiannya adalah sebesar 400 m³.
Penggalian ini harus sesuai dengan gambar rencana dan resiko yang akan
dihadapi apabila galian terjadi kesalahan. Adapun resiko yang dapat terjadi
adalah sebagai berikut :
1. Galian tanah yang tidak sesuai dengan posisi dan ukurannya akan
mempengaruhi konstruksi berikutnya.
2. Bila elevasi galian tidak sesuai akan mempengaruhi daya dukung tanahnya.

Anda mungkin juga menyukai