I. PENDAHULUAN
CV. SYAUQIYAH adalah Perusahaan Jasa Konstruksi mencakup pekerjaan Arsitektur, Sipil dan
Tata Lingkungan . Perusahaan memiliki komitmen kuat untuk senantiasa memberikan dan
meningkatkan kepuasan pelanggan melalui produk bermutu tinggi dan pelayanan terbaik yang
dilandasi dengan tingkat keamanan tertinggi dan menerapkan metode kerja yang tepat, praktis,
tepat dan aman. Metode pelaksanaan pelayanan ini biasanya digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan pekerjaan agar menghasilkan pekerjaan yang optimal sesuai dengan yang
diharapkan, baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas.
b. Barak / Gudang
Barak / Gudang digunakan untuk menyimpan peralatan dan material agar terjaga
keamanan dan terlindung dari cuaca yang dapat merusak / mengurangi kualitas
material, dibangun dekat lokasi pekerjaan yang berdekatan dengan direksi keet.
c) Pelaksanaan Pengecoran.
Sebagai persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu,
bendrat, paku dan sampah lainnya dengan penghisap debu, kompresor dan atau air.
Bekisting dilumuri mould oil hingga rata. Kebocoran bekisting telah dicek dan
disumbat. Sambungan dengan pengecoran sebelumnya (jika ada) telah disiram
dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari genangan air.
Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus dan
disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia (sebelumnya material beton ditampung
pada tempat penampungan untuk kemudian dituang langsung ke tempat bekisting.
Tinggi jatuh beton pada scat pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi
pemisahan antara batu pecah yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
Pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu dalam jumlah yang
memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya
dan agar tidak terjadi kantong udara. Vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup
(shutter) kecuali penutup dari beton.
Selanjutnya dilakukan perawatan beton sesuai spesifikasi teknis.
7. Pembesian 100 kg dengan besi polosau ulir
Pekerjaan Baja Tulangan Polos ini dilaksanakan setelah terlebih dahulu besi didatangkan
kelokasi pekerjaan dan dilakukan pemotongan dan pembengkokkan sesuai dengan ukuran dan
bentuk yang telah ditentukan dalam gambar teknik (rencana). Pekerjaan pembesian dimulai
sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan.
Persiapan:
a) Pekerjaan dilakukan secara manual (tenaga manusia) dan alat bantu berupa bar bender
dan bar cutter.
b) Lokasi pekerjaan : Struktur pondasi, dinding dan lantai jembatan.
c) Sarung tangan, helm dan sepatu safety harus dikenakan oleh para pekerja guna
menghindari cedera serius saat melaksanakan pekerjaan pembesian dilapangan.
Uraian pelaksanaan :
a) Material baja tulangan didatangkan dari pabrik/supplier ke lokasi pekerjaan.
b) Material diletakkan pada stock area material baja tulangan atau dalam gudang proyek.
c) Selanjutnya dilakukan perakitan tulangan/pabrikasi, yaitu berupa pengukuran panjang
yang diperlukan, pemotongan dengan bar cutter dan pembengkokan dengan bar bender
dan dikerjakan pada saat suhu dingin.
d) Batang tulangan kemudian disusun/dipasang sesuai dengan Gambar pelaksanaan dan
persilangannya diikat kuat dengan kawat bendrat.
8. Bekisting lantai beton biasa dengan multiflex 9 mm/12 mm (tanpa perancah)
Begisting pondasi dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang diinginkan
sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 9 mm
a) Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti
yang disyratkan pada gambar
b) Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh
beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
c) Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap
bag struktur beton sesuai yang direncanakan
d) Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
e) Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
f) Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton
g) Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana baik secara
vertical maupun horizontal
9. Pasang cerucuk bambu diameter 8 cm – 10 cm
a) Sebelum di gunakan, bambu harus diperiksa terlebih dahulu sebelum dipancang untuk
memastikan bahwa bambu tersebut memenuhi ketentuan dari bahan dan toleransi yang
diijinkan.
b) Sebelum pemancangan, tindakan pencegahan kerusakan pada cerucuk bambu harus
diambil. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan memasang cincin baja atau besi yang
kuat.
c) kepala tiang dipotong tegak lurus terhadap panjangnya sampai bagian kayu yang keras
dan diberi bahan pengawet sebelum pur (pile cap) dipasang.
d) kepala tiang (serucuk bamboo) harus tertanam dalam pur dengan ke dalaman yang cukup
sehingga dapat memindahkan gaya
10. Pasang pipa suling – suling PVC 2
Pekerjaan pemasangan pipa peresapan dilakukan juga bersamaan dengan pekerjaan
pembesian dan pengecoran pipa peresapan dimaksudkan agar tanah tidak menahan beban
tekanan air tidak akan terjadi longsor disamping saluran terhindar terjadinya patah pada
dinding saluran dan dinding dengan cara air pori atau air hujan yang masuk dapat langsung
dialirkan melalui pipa peresapan.
Pekerjaan pipa peresapan diperlukan untuk resapan air metode pembentukan lubang pipa
peresapan harus didasarkan atas persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.
11. Pasang pintu intake b : 0,80 h : 0,60
Pintu harus dibuat dengan kontrsuksi las sempurna. Daun pintu untuk bagian (sisi) hulu harus
dipotong tepat ukuran. Palang sisi dan horizontal harus di lem kuat pada permukaan plat
sedemikian hingga pada waktu selesai mengelas jarak antara plat dan batang tidak lebih dari 1
mm. Bagian batang/palang yang dilas pada daun pintu, las harus menerus didua sisi,
sedemikian hingga tidak ada air yang bocor diantara bagian-bagian tersebut.
Pintu harus diserahkan komplit dengan segala kelengkapannya, plat dinding, rangka, ambang,
tangkai ulir gear dan alaterial lain yang dibutuhkan. Semua bagian dari pada pintu harus
cocok dengan gambar kontrak/standar.
Setelah pemasangan rangka, semua harus ditambat kuat pada bangunan dengan baut
berjangkar dari semua rongga yang ada antara rangka dan bangunan harus diisi mortar dengan
spesi 1 PC : 3 Psr.
Semua pembuatan konstruksi pintu harus sesuai dengan rencana sedemikian sehingga pintu
bebas dari puntiran, bengkok dan deformasi lain.
Pengadaan pintu termasuk pelumasan pada bagian-bagian pintu yang harus diberi pelumasan,
agar operasional pintu sesuai dengan fungsinya
Adapun Pintu Sorong yang dibuat adalah :
Pintu Sorong, b = 0,80 m, h = 0,60 m
12. Pasang pintu penguras b : 1,00 h : 0,70
Pintu harus dibuat dengan kontrsuksi las sempurna. Daun pintu untuk bagian (sisi) hulu harus
dipotong tepat ukuran. Palang sisi dan horizontal harus di lem kuat pada permukaan plat
sedemikian hingga pada waktu selesai mengelas jarak antara plat dan batang tidak lebih dari 1
mm. Bagian batang/palang yang dilas pada daun pintu, las harus menerus didua sisi,
sedemikian hingga tidak ada air yang bocor diantara bagian-bagian tersebut.
Pintu harus diserahkan komplit dengan segala kelengkapannya, plat dinding, rangka, ambang,
tangkai ulir gear dan alaterial lain yang dibutuhkan. Semua bagian dari pada pintu harus
cocok dengan gambar kontrak/standar.
Setelah pemasangan rangka, semua harus ditambat kuat pada bangunan dengan baut
berjangkar dari semua rongga yang ada antara rangka dan bangunan harus diisi mortar dengan
spesi 1 PC : 3 Psr.
Semua pembuatan konstruksi pintu harus sesuai dengan rencana sedemikian sehingga pintu
bebas dari puntiran, bengkok dan deformasi lain.
Pengadaan pintu termasuk pelumasan pada bagian-bagian pintu yang harus diberi pelumasan,
agar operasional pintu sesuai dengan fungsinya
Adapun Pintu Sorong yang dibuat adalah :
Pintu Sorong, b = 1,00 m, h = 0,70 m
13.Mengangkut 1 m3 material dengan jarak angkut 300 m
( dengan kondisi jalan naik turun lewat tanggul sawah )
Dengan jarak buang rata-rata 300 m maka pengangkutan dipilih menggunakan tenaga
manual. Pemuatan dipergunakan dengan karung yang kemudian di angkut menggunakan
kendaraan sepeda motor untuk mempermudah proses pengangkutan material dengan kondisi
jalan naik turun lewat tanggul sawah.
Pelaksanaan Pengecoran.
Dengan berusaha seoptimal mungkin untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan
produktivitas tenaga kerja dapat lebih meningkat dan diharapkan tingkat penyelesaian proyek
dapat lebih cepat dari yang ditentukan schedule. Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan
Kerja ( K-3 ) / OHSAS 18001 : 2017 yang ditujukan untuk perbaikan mutu dan pelayanan secara
berkesinambungan. Pedoman mutu, kesehatan dan keselamatan kerja (PMK3) CV.
SYAUQIYAH bertujuan menjamin sistem manajemen mutu, kesehatan dan keselamatan serta
mengeliminir bahaya potential terhadap lingkungan kerja sehingga dapat menjalankan praktek
kerja yang aman
Tujuan, Sasaran, Dan Program :
Demikian uraian Metode Pelaksanaan ini kami susun untuk melaksanakan pekerjaan
PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI TANGGUL
SPESIFIKASI TEKNIS