Anda di halaman 1dari 9

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Program : Penyelenggaraan Jalan

Kegiatan : Penyelenggaraan Jalan Kabupaten

Sub Kegiatan : Pembangunan Jalan

Lokasi : Kabupaten intan Jaya

Tahun Anggaran : 2023

Lingkup Pekerjaan : Pembangunan Jalan Padat Karya Aneya Kampung Jae-Mbilusiga

Kampung Mbugulo

Semua item-item pekerjaan tersebut diatas akan dilaksanakan sesuai

1. DIVSI 1 UMUM

1.2 Mobilisasi

SKh.1.1.22 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

2. DIVISI 2 DRAINASE

2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

3. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

3.1.(1) Galian Biasa

3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

spesifikasi teknis dan menurut volume pekerjaan yang tersedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

A. URAIAN TAHAPAN PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini metode pelaksanaan pekerjaan secara umum dapat

dilaksanakan setelah ada Serah Terima Lapangan maka Pekerjaan Pembangunan Jalan Padat

Karya Aneya Kampung Jae-Mbilusiga Kampung Mbugulo dapat dilaksanakan. Pekerjaan

pendahuluan adalah pekerjaan awal, yang meliputi kegiatan-kegiatan untuk mendukung

permulaan pelaksanaan konstruksi. Pada Pekerjaan ini meliputi :

1. PCM (Pre Construction Meeting).


Dalam waktu 7 hari setelah Penandatangan Kontrak, di adakan Rapat PracPelaksanaan (Pre

Construction Meeting), Rapat yang diusulkan oleh salah satu dari para Pihak yang terdapat

di dalam Kontrak suatu Pekerjaan. Rapat ini bisa diusulkan oleh Pejabat Penandatangan

Kontrak (PPK) atau bisa juga diusulkan oleh Kontraktor Pelaksana Pekerjaan. Rapat ini

dihadiri oleh semua pihak yang terkait pekerjaan: PPK beserta Direksi Pekerjaan,

Kontraktor, dan Konsultan Pengawas.

Hal-hal yang dibahas di dalam Rapat PCM adalah antara lain:

Mobilisasi Peralatan dan Material,

Pengukuran Ulang (Uitzet),

Pembuatan Laporan Pekerjaan,

Tata Cara Opname,

Prosedur Penagihan Prestasi Pekerjaan,

Serah Terima Pekerjaan, dan lain-lain.

Di bawah ini akan disinggung masing-masing secara singkat dan sederhana. Setelah semua

disetujui dilakukan rekayasa lapangan guna melihat secara langsung langkah- langkah yang

akan dikerjakan, serta metode-metode yang digunakan.

2. Pekerjaan Rekayasa Lapangan dan Pengukuran

Rekayasa Lapangan merupakan bagian penting dari kegiatan proyek untuk menuju

penanganan jalan secara optimal dari sisi mutu, biaya dan waktu.

a) Pekerjaan Rekayasa Lapangan

Pekerjaan rekayasa lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan berapa besar

perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada. Suatu perencanaan

masih mengandung galat. Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan, dan Konsultan

Pengawas harus memastikan lagi legalitas kepastian pekerjaan. Rekayasa Lapangan dan

Pengukuran ulang ini menghasilkan Laporan MC-0 yang dilampiri Gambar Rencana

Pelaksanaan Kerja, Kurva S, Foto Pekerjaan 0%, dan Lampiran-lampiran yang diperlukan.

Semua dokumen yang dihasilkan dalam Pengukuran Ulang ini wajib disetujui oleh para

pihak. Dan Pekerjaan rekayasa lapangan dilaksanakan guna untuk mengetahui tentang ada

atau tidak perubahan volume pekerjaan jika ada besarnya perubahan yang ditemukan
dibuatkan Dokumen Perubahan. Dokumen perubahan bisa berbentuk Dokumen Tambah

Kurang (Change Contract Order) atau Dokumen Tambahan (Addendum). Hal ini

tergantung mazab yang digunakan di suatu satuan kerja. Selain itu, terkadang Dokumen

Perubahan ini bisa berbentuk serial sepanjang pekerjaan dilaksanakan, sehingga tim yang

diusulkan dalam Dokumen Perubahan ini pun disesuaikan dengan tingkat perubahan yang

dialami. Semakin berat tingkat perubahan, maka Tim yang diusulkan (dibentuk) semakin

lengkap dan lintas sektoral. Jika perubahan hanya kecil, maka Tim yang dibentuk cukup

sesuai dengan yang ada di Dokumen Kontrak. Jika perubahan yang ditemukan besar

bahkan berpengaruh terhadap pasal-pasal dalam Kontrak, maka harus melibatkan Bidang

Hukum, Perencanaan, dan lain-lain. Selain itu, dokumen perubahan yang besar, diperlukan

Justifikasi Teknis dan Tim Negosiasi Harga. Dokumen Perubahan tidak akan dibahas pada

kesempatan ini, karena terdapat berbagai pendapat tentang dokumen perubahan (tambah-

kurang) sesuai jenis kontrak, tingkat perubahan, dan kepentingan pekerjaan.

b) Pekerjaan Pengukuran/Uitzet

Pengukuran dan pematokan daerah batas pekerjaan dan ketinggiannya untuk perencanaan

dan pembuatan gambar kerja (shop drawing) sebagai acuan lapangan, dengan berpedoman

pada dokumen tender dengan menyesuaikan kondisi di lapangan, jika terjadi perubahan-

perubahan dilakukan asistensi ke direksi lapangan.

Pekerjaan Pengukuran (setting out) akan dilaksanakan untuk mengetahui :

Batas - batas pekerjaan

Posisi bangunan yang ada.

Menentukan elevasi dan koordinat konstruksi yang akan dikerjakan.

Pelaksanaan pekerjaan :

Tim pengukuran yang bertugas untuk mengecek gambar yang ada dan membuat data awal.

Data awal akan dipakai dalam pembuatan Shop Drawing untuk pelaksanaan pekerjaan di

lapangan.

3. Pembuatan Shop Drawing

Untuk menjaga hal – hal yang tidak di inginkan di dalam pelaksanaan pekerjaan, maka

kontraktor Akan membuat shop drawing yang di setujui oleh Konsultan Pengawas, Konsultan
Perencana, dan Owner. Shop drawing harus di periksa dan disetujui oleh direksi pekerjaan

untuk dilakukan perhitungan volume actual (MC-0) dan pelaksanaan dilapangan. Shop

drawing dibuat/didesain berdasarkan data hasil pengukuran lapangan yang telah dilakukan.

4. Fasilitas Kantor Lapangan/Direksikeet dan Barak Kerja/Gudang

Sebelum melangkah kepada pekerjaan Fisik Bangunan akan dibuat Direksikeet atau Kantor

Lapangan, yang dilengkapi dengan Furniture Sederhana, Papan Tulis, Rak Buku. Untuk

Penempatan Direksikeet akan ditempatkan pada area yang strategis terhadap pekerjaan dan

tidak mengganggu kelancaran kendaraan logistik ke dalam dan dari luar Lokasi Pekerjaan.

Gudang harus dibuat tertutup dan terlindung dari pengaruh cuaca, dan memenuhi persyaratan,

dan kondisinya harus dijaga agar tetap kering dan tidak lembab. Penyimpanan bahan harus

diatur sedemikian rupa agar material yang lebih dulu datang dapat lebih awal digunakan.

5. Listrik dan Air Kerja

Dalam pelaksanaan proyek maka pengadaan air bersih yang sesuai dengan spesifikasi yang

diminta menjadi hal penting untuk mendukung kelancaran kegiatan. Dalam pelaksanaan

karena bekerja dalam lingkungan yang padat akan lalulintas maka penerangan disekitar

proyek pada malam hari harus terjaga dengan baik. Dengan penerangan yang memadai maka

diharapkan tidak terjadi kecelakaan lalulintas akibat tidak ada penerangan disekitar lokasi

proyek. Selain itu juga penerangan berfungsi untuk memberikan kenyamanan dan suasana

yang terang untuk pekerjaan bilamana diperlukan kerja lembur. Untuk pelaksanaannya maka

digunakan genset dan lampu yang ditempatkan sesuai keperluan.

6. Papan Nama Proyek

Papan Nama Proyek di buat untuk memberikan informasi seluas luas nya kepada masyarakat

tentang keberadaan pekerjaan. Papan nama terbuat dari multyplek dan kayu kaso dengan

pondasi adukan semen, pasir dan split.

B. PEKERJAAN KONSTRUKSI

Pekerjaan ini meliputi pekerjaan umum, drainase, pekerjaan tanah dan geosintetik, perkerasan

berbutir, struktur, dan pekerjaan pemeliharaa kinerja.

1. DIVISI I UMUM
1.2. PEKERJAAN MOBILISASI

I. Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan - kegiatan pendahuluan untuk

mendukung permulaan proyek meliputi :

a. Pembuatan Job Mix Design

Sebelum pekerjaan utama dilaksanakan terlebih dahulu dilaksanakan pengambilan

sampel bahan dari quarry yang berada di lokasi setempat atau yang didatangkan,

diantaranya : batu, pasir dan bahan Timbunan pilihan selanjutnya dibawa ke laboratorium

job mix formula/job mix designn yang akan dipakai sebagai acuan kerja dalam

pelaksanaan proyek.

b. Material dan Penyimpanan

Bahan yang akan digunakan di dalam pekerjaan harus memenuhi spesifikasi dan standar

yang berlaku, baik ukuran, tipe maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis.

Semua material yang akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari

quarry sungai yang berada di lokasi setempat.

c. Pelaksanaan Mobilisasi Peralatan.

2. DIVISI 2. DRAINASE

Pekerjaan drainase dilakukan secara bertahap sesuai dengan ketentuan, pekerjaan drainase

dilakukan setelah dilakukan pembersihan dan pengupasan lahan dan penyesuaian grade jalan

(galian /Timbunan) dengan gambar kerja selesai dilaksanakan.

2.1.(1). Galian untuk Saluran Drainase dan Saluran Air

Pekerjaan ini meliputi panggalian, penanganan, pembuangan atau penumpukan tanah atau

bahan lainnya.

Cara Pelaksanaan :

a. Sebelum penggalian dimulai harus memperhatikan bangunan utilitas dibawah tanah


b. Semua lahan dalam batas pelaksanaan diadakan pembersihan, dan material hasil

pembersihan dibuang keluar lokasi pekerjaan dengan persetujuan direksi.

c. Setelah diadakan pengukuran, dibuat shop drawing maka pekerjaan penggalian siap

dimulai dengan persetujuan Direksi.

d. Material hasil galian dibuang ke lokasi pekerjaan yang telah disediakan oleh kontraktor.

3. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

Pekerjaan tanah dan geosintetik dimulai dengan pelaksanaan pembersihan dan pengupasan

lahan dan dilanjutkan dengan pekerjaan-pekerjaan tanah sesuai dengan ketentuan yang ada .

1.2.2. (a) Timbunan Pilihan dari Sumber Galian

Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau

batu yang memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasa dan sabagai tambahan

harus memiliki sifat-sifat tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti

diperintahkan atau disetujui oleh Direksi pekerjaan. Dalam segala hal, seluruh timbunan

pilihan harus diuji dan memiliki CBR paling sedikit 10 % setelah 4 hari perendaman dan bila

dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.

Pekerjaan Timbunan pelihan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:

a. Pengangkutan Material

Pengangkutan material timbunan pilihan ke lokasi pekerjaan menggunakan dump truck

dan loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan

pencatatan volume material dilakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi

kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat lain.

b. Penghamparan Material

Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader. Ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam penghamparan material, diantaranya :

1) Kondisi cuaca yang memungkinkan

2) Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi

lapangan. Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal


penghamparan sesuai dengan spesifikasi, semua tahapan pekerjaan hamparan dan

tebal hamparan berdasarkanpetunjuk dan persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

3) Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan.

c. Pemadatan Material

Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibro roller, dimulai dari bagian tepi ke

bagian tengah. Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil

yang maksimal dapat digunakan alat water tank untuk membasahi material timbunan

biasa dari sumber galian dan diselingi dengan pemadatan dengan menggunakan vibro

roller. Timbunan Pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dengan bergerak menuju ke arah

sumbu jalan sedemikian rupa. Bila mana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi

harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari

lalu lintas tersebut.

Dasar perhitungan analisis adalah:

1) Asumsi, Pekerjaan dilakukan secra mekanis dan lokasi pekerjaan sepanjang jalan

yang dikerjakan

2) Urutan kerja/metode kerja :

Material timbunan biasa dimuat ke dump truck dengan menggunakan whell

loader

Pengangkutan material timbunan pilihan dilakukan drump truck dari quarry,

dengan jarak quarry ke lapangan pekerjaan

Material timbunan biasa dihampar dengan menggunakan motor Grader

Hamparan Material dsisiram air dengan menggunakan water tank truck (sebelum

pelaksanaan pemadatan) dan dipadatkan dengan menggunakan vibro roller

Selama pemadatan sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan

level permukaan dengan menggunakan alat bantu.

7. DIIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA

10.1.(7) Perbaikan dan Perataan Permukaan Jalan Tanah

Peralatan dan Tenaga Kerja yang digunakan :

Alat : Tenaga Kerja :


1. Excavator80-140 HP Dumptruk 1. Pekerja Tukang
2. Motor Grader 2. Mand or
3. Alat bantu lainya 3. Operator

Metode pelaksanaan

a. Menentukan batas perbaikan dan perataan permukaan jalan tanah rencana.

b. Setelah batas ditentukan, dilanjutkan dengan perbaikan jalan tanah menggunakan Excavator

80-140 HP, tenaga orang dan alat bantu.

c. Kemudian dilakukan perataan permukaan tanah dengan menggunakan Motor Grader dan pada

akhlr pekerJaan dilaksanakan pembersihan lahan dengan menggunakan tenaga mekanis dan

tenaga manusia.

d. Kedalaman dan penampang dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan.

e. Tanah sisa hasil pekerjaan untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian yang akan dipakai

untuk timbunan dan apabila tidak bisa dipakai kembali sesuai persetujuan Direksi/Pengawai,

maka tanah akan dibuang pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan dump truk.

f. Pemadatan dilaksanakan pada lokasi/lahan yang telah dilaksanakan perbaikan dan perataan

permukaan jalan tanah sehingga tanah menjadi padat.

PEKERJAAN LAIN-LAIN

A. Administrasi / Dokumentasi

Untuk melengkapi Administrasi/Dokumentasi dan laporan-laporan akan dikerjakan :

1. Laporan berkala secara menyeluruh

2. Catatan kemajuan pekerjaan, yang ditadatangani oleh Direksi Pekerjaan/Pemilik

3. Dokumentasi Foto, meliputi:

 Pekerjaan sebelum dilaksanakan

 Pekerjaan sedang dilaksanakan

 Pekerjaan setelah dilaksanakan

4. Disusun rapi dan diketahui Direksi Pekerjaan. Foto-foto diambil pada setiap STA.

5. Membuat as built drawing atau gambar yang sesuai pekerjaan lapangan

6. Membuat Laporan harian, mingguan dan bulanan

7. Membuat Back up data sesuai dengan hasil pekerjaan dilapangan.


B. Demobilsasi

Semua alat kerja yang digunakan pada akhir/finishing pelaksanaan pekerjaan segera dilakukan

demobilisasi kembali kepada pemberi dukungan alat.

PEMBERSIHAN AKHIR

Setelah semua pelaksanaan pekerjaan selesai maka kontraktor akan melakukan pembersihan akhir

dimana base camp, kantor direksi dan lain-lain akan dibongkar dan diangkut ke luar lokasi menurut

petunjuk direksi. Pembersihan ini dikerjakan pada semua lini yang terjadi akibat efek dari

pelaksanaan pekerjaan. Pihak Pelaksana bersama-sama konsultan pengawas/Direksi, PPTK/PPK

dan KPA melakukan serah terima pekerjaan. Dalam jangka waktu masa pemeliharaan selama

waktu yang telah ditentukan segala sesuatu yang terjadi dari hasil pekerjaan tersebut menjadi

tanggung jawab pelaksana dan harus dilakukan perawatan

Anda mungkin juga menyukai