I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Tim dan Pemeriksaan Lokasi
2. Pembuatan Direksi Keet
3. Pembuatan Papan Nama Proyek dan Perlengkapan K3
4. Biaya Administrasi dan Dokumentasi
METODE PELAKSANAAN
I. TAHAPAN PERSIAPAN
1. Mobilisasi Tim
Secara garis besar mobilisasi disini dapat dilaksanakan dengan metode mobilisasi
personil tenaga inti dan peralatan, mobilisasi material, dan mobilisasi tenaga kerja .
1|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
Secara umum diuraikan, mobiliasasi personil dan material umum dilakukukan oleh kami
sebelum pekerjaan dimulai sampai masa persiapan selesai, hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pelaksana dalam menyusun planning kerja setelah terlebih dahulu
mengenal lapangan dan melakukan identifikasi terhadap kemungkinan permasalahan
yang timbul nantinya selama waktu definitive pelaksanaan pekerjaan dimulai.
Sedangkan mobilisasi material dan tenaga kerja dapat dilaksanakan setelah selesai
dianggap kondisi lapangan hasil survey selesai. Serta untuk mobilisasi Material dan
Tenaga Kerja, Kami akan mengajukan rencana mobilisasi secara rinci mengenai sesuai
dengan waktu kebutuhannya di lapangan, kepada Direksi / Pemberi Pekerjaan, pada
saat sebelum pelaksanaan proyek dimulai. Kami juga akan menyediakan tempat yang
cukup dan layak untuk penempatan material-material untuk pekerjaan struktur, seperti
:
tempat (gudang) untuk penimbunan material semen yang cukup luas, sehingga semen
dalam jumlah banyak dapat ditumpuk tidak terlalu tinggi, yang dapat menurunkan
kualitas dan kinerja semen itu sendiri, baik dalam hal pengikatan terhadap material beton
lainnya, maupun terhadap kemudahan pengerjaan dalam proses pembuatan campuran
beton
lokasi untuk penempatan material besi struktur, hendaknya ditempatkan di tempat
tertutup, dan pada bagian bawahnya diberi alas balok kayu untuk menghindari terkotori
oleh tanah sebelum proses pekerjaan pembesian pada pekerjaan struktur mulai
dilakukan. Jika terpaksa ditempatkan pada tempat terbuka, hendaknya ditutup dengan
terpal plastik (tidak lupa diberi alas balok kayu pada bagian dasar tumpukan) untuk
menghindari terkena hujan dan panas secara langsung. Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya korosi pada besi dan lain sebagainya yang dianggap perlu
2. Review Data dan Dokumen Kontrak
Berbagai data dan laporan perencanaan yang terkait dengan pekerjaan pelaksanaan yang
disiapkan oleh Direksi, akan dikumpulkan, dan akan direview kembali. Pengecekan
secara detail terhadap seluruh kelengkapan data yang ada akan dipergunakan sebagai
acuan pelaksanaan konstruksi, antara lain: Persyaratan Kontrak,Gambar
Rencana,Spesifikasi Teknis
Dalam hal ini akan diberikan catatan tambahan (shop drawing) yang mungkin masih
diperlukan sebagai penjelasan detail yang dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi.
3. Pemeriksaan Lokasi
Segera setelah review data perencanaan dan laporan teknis lainnya, ketua tim kami
bersama tim lapangan (Site manager) mengunjungi dan memeriksa lokasi proyek.
- Identifikasi atas lokasi-lokasi yang memerlukan data perencanaan detail tambahan.
2|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
- Identifikasi atas jenis dan estimasi volume pekerjaan sesuai yang diperlukan
- Identifikasi atas masalah yang diperkirakan akan dihadapi dalam pelaksanaan
pekerjaan fisik.
- Masalah tersebut seperti masalah sosial yang perlu diperhatikan.
Mobilisasi Personil
Pemeriksaan
Lapangan
3|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
waktu penyelesaian proyek kemudian tempat dan lokasi pemasangan papan nama
proyek akan dikoorninasi dengan Konsultan Pengawas.
4. Pembuatan Papan Nama Proyek
4|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
5|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
padat. Lapisan-lapisan urugan untuk ditumbuk. Pengurugan dan pemadatan ini
dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk dengan alat yang
sesuai untuk pemadatan. Hasil akhir harus mendapat persetujuan Direksi atas
kesempurnaan pengurugan dan pemadatan.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
4. Pasangan Pondasi DPT 1 : 4
Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu diadakan pengukuran-pengukuran untuk as
pondasi sesuai dengan gambar konstruksi dan dimintakan persetujuan Direksi tentang
kesempurnaan galian.Dibawah dasar pondasi didasari dengan pasir pasang setebal 10 cm
dan dipadatkan, sebagai lantai kerja.
Diatas pasir dipasang aanstamping, pasangan dibuat sesuai dengan gambar detail
pondasi.Syarat-syarat material :
✓ Pasir yang digunakan adalah pasir yang berkualitas baik, berbutir tajam, tidak
mengandung lumpur/kotoran lebih dari 5 % berasal dari sungai/batu-batuan
tidak mengandung garam.
✓ Batu kali/gunung yang dipergunakan adalah berdiameter antara 15 – 20 atau
yang telah disetujui oleh direksi atau konsultan.
Langkah #3
Langkah #2 Merapikan Pasangan
Langkah #1 Pasangan Pondasi batu Pondasi batu kali
Pondasi batu kali kali dilaksanakan dilaksanakan dengan
dilaksanakan setelah dengan tenaga tenaga manual
pasir urug dan manusia
aanstamping
6|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
III. PEKERJAAN STRUKTUR BETON BERTULANG
1. Sloof S1 15/20 cm
Pekerjaan ini kami laksanakan setelah pekerjaan pasangan batu gunung selesai kami
laksanakan. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan
pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting.
Setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan
pengecoran.
a. Beton Mutu K-175
Pekerjaan ini kami laksanakan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting sudah
selesai kami laksanakan. Adapun metodenya adalah:
Membuat reques pengecoran
Kami bersama konsultan pengawas memeriksa semua pemasangan bekisting,
pembesian dan bahan pengecoran.
Mendapat persetujuan dari konsultan pengawas untuk memulai pengecoran
Campuran beton kami buat sesuai dengan spesifikasi teknis, semua campuran
akan kami aduk dengan menggunakan Concrete Mixer.
Setelah campuran benar – benar tercampur sesuai dengan spesifikasi akan
kami tuang ke dalam kereta sorong untuk di lakukan pengecoran.
Pengecoran kami laksanakan secara terus menerus dan kami padatkan
dengan menggunakan concrete vibrator.
Setelah Pengecoran selesai kamilaksanakan selanjut beton akan kami rawat
sesuai dengan spesifikasi dan petunjuk konsultan pengawas
Pembongkaran bikesting kami lakukan setelah sampai umur beton dan
mendapat petunjuk dari konsultan pengawas.
b. Tulangan Utama Polos
Tulangan utama kami gunakan besi sesuai dengan spesifikasi, jumlah dan jarak antara
tulangan kami buat sesuai dengan gambar kerja serta telah disetujui oleh konsultan
pengawas.
c. Tulangan Sengkang Polos
Tulangan Sengkang Polos kami gunakan besi sesuai dengan spesifikasi, ukuran
pemotongan dan pembengkokan kami buat sesuai dengan gambar kerja serta telah
disetujui oleh konsultan pengawas.
d. Bekisting Sloof
Setelah pekerjaan pembesian selesai kami laksanakan selanjutnya Proses pembuatan
mal dan pemasangan mal kerja dengan memperhatikan kekuatan mal sehingga tidak
7|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
mengalami pembenggakan atau lepas dari ikatan sehingga mengganggu proses
pengecoran sehingga dalam hal ini kami akan memperhatikan terhadap proses
pembuatan mal dengan material yang kuat dan ikatan mal yang benar.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
2. Kolom 15/20 cm
Pekerjaan ini kami laksankan setelah pekerjaan sloof selesai kami laksanakan. Adapun
metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan pembesian,
bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada setelah
pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas. Kemudian kami akan melaksankan pengecoran.
a. Beton Mutu K-175
Pekerjaan ini kami laksanakan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting sudah
selesai kami laksanakan. Adapun metodenya adalah:
Membuat reques pengecoran
Kami bersama konsultan pengawas memeriksa semua pemasangan bekisting
,pembesian dan bahan pengecoran.
Mendapat persetujuan dari konsultan pengawas untuk memulai pengecoran
Campuran beton kami buat sesuai dengan spesifikasi teknis, semua campuran
akan kami aduk dengan menggunakan Concrete Mixer.
Setelah campuran benar – benar tercampur sesuai dengan spesifikasi akan kami
tuang ke dalam kereta sorong untuk di lakukan pengecoran.
Pengecoran kami laksanakan secara terus menerus dan kami padatkan dengan
menggunakan concrete vibrator.
Setelah Pengecoran selesai kamilaksanakan selanjut beton akan kami rawat
sesuai dengan spesifikasi dan petunjuk konsultan pengawas
Pembongkaran bikesting kami lakukan setelah sampai umur beton dan
mendapat petunjuk dari konsultan pengawas.
b. Tulangan Utama Polos
Tulangan utama kami gunakan besi sesuai dengan spesifikasi, jumlah dan jarak antara
tulangan kami buat sesuai dengan gambar kerja serta telah disetujui oleh konsultan
pengawas.
c. Tulangan Sengkang Polos
Tulangan Sengkang Polos kami gunakan besi sesuai dengan spesifikasi, ukuran
pemotongan dan pembengkokan kami buat sesuai dengan gambar kerja serta telah
disetujui oleh konsultan pengawas.
d. Bekisting Kolom
8|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
Setelah pekerjaan pembesian selesai kami laksanakan selanjutnya Proses pembuatan
mal dan pemasangan mal kerja dengan memperhatikan kekuatan mal sehingga tidak
mengalami pembenggakan atau lepas dari ikatan sehingga mengganggu proses
pengecoran sehingga dalam hal ini kami akan memperhatikan terhadap proses
pembuatan mal dengan material yang kuat dan ikatan mal yang benar.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
5. Ring Balk 15/20 cm
Pekerjaan ini kami laksankan setelah pekerjaan pasangan batu bata selesai kami
laksanakan. Adapun metode pekerjaannya adalah pertama-tama kami kerjakan pekerjaan
pembesian, bersamaan dengan pekerjaan pembesian kami akan membuat bekisting pada
setelah pekerjaan ini selesai kami laksanakan, kami akan memasang bekisting. Setelah
mendapat persetujuan dari konsultan pengawas kami akan melaksankan pengecoran.
a. Beton Mutu K-175
Pekerjaan ini kami laksanakan setelah pekerjaan pembesian dan bekisting sudah
selesai kami laksanakan. Adapun metodenya adalah:
Kami bersama konsultan pengawas memeriksa semua pemasangan bekisting
,pembesian dan bahan pengecoran.
Mendapat persetujuan dari konsultan pengawas untuk memulai pengecoran
Campuran beton kami buat sesuai dengan spesifikasi teknis, semua campuran
akan kami aduk dengan menggunakan Concrete Mixer.
Setelah campuran benar – benar tercampur sesuai dengan spesifikasi akan kami
tuang ke dalam kereta sorong untuk di lakukan pengecoran.
Pengecoran kami laksanakan secara terus menerus dan kami padatkan dengan
menggunakan concrete vibrator.
Setelah Pengecoran selesai kamilaksanakan selanjut beton akan kami rawat
sesuai dengan spesifikasi dan petunjuk konsultan pengawas
Pembongkaran bikesting kami lakukan setelah sampai umur beton dan
mendapat petunjuk dari konsultan pengawas.
b. Tulangan Utama Polos
Tulangan utama kami gunakan besi sesuai dengan spesifikasi, jumlah dan jarak antara
tulangan kami buat sesuai dengan gambar kerja serta telah disetujui oleh konsultan
pengawas.
c. Tulangan Sengkang Polos
Tulangan Sengkang Polos kami gunakan besi sesuai dengan spesifikasi, ukuran
pemotongan dan pembengkokan kami buat sesuai dengan gambar kerja serta telah
disetujui oleh konsultan pengawas.
9|METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN DPT TAHAP 2
d. Bekisting Ring Balk
Setelah pekerjaan pembesian selesai kami laksanakan selanjutnya Proses pembuatan
mal dan pemasangan mal kerja dengan memperhatikan kekuatan mal sehingga tidak
mengalami pembenggakan atau lepas dari ikatan sehingga mengganggu proses
pengecoran sehingga dalam hal ini kami akan memperhatikan terhadap proses
pembuatan mal dengan material yang kuat dan ikatan mal yang benar.
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ini dapat dilihat pada Kurva S
IV PEKERJAAN DINDING
1 Pasangan Batako, 1 Pc : 4 Ps (Dinding)
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan estetika dari sebuah bangunan, hal yang paling
berperan dari pekerjaan ini adalah kerapian ketepatan pengukuran. Pada pemasangan bata
standar pemasangan dan pengukuran kemiringan harus tercapai.
Bagian dari pekerjaan ini adalah :
Adukan
Adukan pasangan kami buat secara hati-hati, diaduk didalam bak kayu yang
memenuhi syarat. Mencampur semen dengan pasir harus dalam keadaan kering yang
kemudian diberi air sampai didapat campuran yang plastis. Adukan yang telah
mengering akibat tidak habis digunakan sebelumnya, tidak kami dicampur lagi
dengan adukan yang baru.Pengukuran (Uit-zet) harus dilakukan secara teliti dan
sesuai gambar, dengan syarat:
pasangan dinding kami buat rata (horizontal), dan pengukuran kami dilakukan
dengan benang. Pengukuran pasangan benang antara satu kali menaikkan benang
tidak melebihi 30 cm, dari pasangan yang telah selesai
10 | M E T O D E P E L A K S A N A A N
PEKERJAAN DPT TAHAP 2