PEKERJAAN :
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR -
BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
PEMBERI TUGAS :
PEMERINTAH KABUPATEN BREBES
TAHUN 2020
METODE PELAKSANAAN
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR
PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan tujuan dan kegunaan penyusunan Metode Pelaksanaan
Setelah mengikuti aanwijzing serta mempelajari bestek/gambar dan berita acara aanwijzing, maka kami
membuat metode pelaksanaan kerja, sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran
pekerjaan tersebut diatas untuk memenuhi persyaratan usulan teknis dalam penawaran yang kami
ajukan. Metoda kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan pekerjaan yang merupakan urutan
atau tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan di lapangan/ lokasi kerja dan dilengkapi dengan gambar
– gambar kerja.
Dalam hal ini untuk pelaksanaan pekerjaan yang dipercayakan kepada kami, kami berkomitmen akan
melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil
akhir pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan didalam dokumen kontrak dapat
dipertanggungjawabkan dengan :
a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu
1.1 TUJUAN
Metode kerja / rencana kerja mempunyai tujuan untuk mencapai hasil fisik yang dapat
dipertanggungjawabkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, dengan demikian urutan kerja,
penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.
Bentuk dan isi :
• Untuk memudahkan pembacaan dibuat dalam bentuk diagram atau grafis (time schedule, dan
diagram pengendali cuaca).
• Dalam Pembuatan Rencana Kerja berisikan program dari waktu ke waktu tentang :
- Pelaksanaan bagian-bagian item pekerjaan.
- Pendatangan dan penggunaan bermacam-macam bahan yang dipakai dalam pekerjaan serta
jumlahnya.
- Pendatangan tenaga kerja dan peralatan kerja serta jumlahnya.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
2
BAB II
PEMAHAMAN TERHADAP DOKUMEN TENDER
Pada bab ini dijelaskan seberapa jauh pemahaman rekanan terhadap
penjelasan dalam dokumen tender yang terdiri dari Dokumen RKS, Spesifikasi
Teknis dan Gambar Bestek. Dokumen tersebut dipahami untuk selanjutnya
ditanggapi yang besifat menguatkan atau justru advice artinya rekanan dapat
memberikan masukan dan apresiasi terhadap hal-hal yang dianggap masih
rancu atau belum lengkap.
Sebagai bagian dari satu kesatuan utuh penilaian terhadap metodologi teknis, maka bab ini akan
diuraikan mengenai pemahaman dan tanggapan terhadap Dokumen Tender yang akan diuraikan pada
penjelasan dibawah ini :
a. Pekerjaan Persiapan
Pada pekerjaan persiapan perlu diperhatikan kondisi site, pola traffic yang ada disekitar dan
perencaan site manajemen sehingga diharapkan pada pelaksanaan pekerjaan diatasnya yaitu
struktur, arsitektur dan ME dapat berjalan lancar. Pada pekerjaan persiapan pembuatan pagar
keliling terutama di bagian depan dan samping kanan dikerjakan terlebih dahulu sebelum
pekerjaan didalamnya dimulai, sedangkan bagian belakang dan samping kiri menggunakan pagar
existing hal ini berkaitan dengan pengamanan proyek dan material didalamnya sehingga
berkaitan dengan keamanan dan kelancaran arus logistic serta penempatan material dalam
hubungannya dengan sirkulasi mobil proyek dan material. Untuk selanjutnya harus berhati-hati
dalam penanganan pembongkaran bangunan dengan harapan hasil bongkaran semaksimal
mungkin masih dapat dipergunakan atau tidak rusak hanya menjadi sampah saja.
b. Pekerjaan Structure
1) Pekerjaan Sub Structure
Pada pekerjaan sub struktur perlu diperhatikan perbandingan antara galian dan urugan
sehingga pada saat pengerjaan Bore Pile diharapkan tidak terganggu dengan adanya galian
yang berlebih. Pada pekerjaan pondasi ini akan diperlukan penghitungan secara cermat
antara volume galian dan buangan yang ada dalam kaitannya dengan traffic keluar masuknya
kendaraan proyek dan site manajemen serta diperhatikan penentuan top of level dari sloof
terhadap muka tanah sehingga volume galian yang ada dalam kaitannya dengan traffic keluar
masuknya kendaraan proyek dan site management sehingga akan mempengaruhi waktu
pelaksanaan dan kekuatan struktur bangunan.
2) Pekerjaan Upperstructure.
Pada pekerjaan upperstructure menggunakan konstruksi beton bertulang sehingga perlu
diperhatikan waktu pelaksanaan (penjadwalan pengecoran dan persiapan fabrikasi bekisting
dan pembesian) sehingga diharapkan dapat selesai dengan tepat waktu dan tidak menggangu
pekerjaan sesudahnya. Pekerjaan tersebut termasuk pekerjaan dag atap, sehingga perlu
diperhatikan dag rang rawab bocor.
c. Pekerjaan Arsitektur
1) Pekerjaan Penutup Lantai
Pekerjaan penutup lantai diperhatikan system pemasangannya apakah menggunakan system
basah atau kering. Hal ini berpengaruh terhadap harga dan kualitas finishing lantai.
2) Pekerjaan Penutup Dinding
Pekerjaan Penutup dinding diperhatikan campuran/adukan sesuai yang dipersyaratkan dalam
RKS sehingga tidak terjadi pengulangan pada pekerjaan yang sama.
3) Pekerjaan Finishing Cat.
Pada pekerjaan finishing terutama cat dinding dan kayu/besi dilaksanakan secara baik
sehingga pekerjaan hanya sampai pada pekerjaan plesteran dan acian untuk itu diperlukan
penanganan khusus untuk mempermudah pelaksanaan tahap selanjutnya.
4) Pekerjaan Lain-lain
Pekerjaan meliputi pekerjaan jalan dan saluran.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
3
d. Pekerjaan MEP
Dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal serta plumbing ini perlu diperhatikan pada saat
pemasangan instalasi agar dapat ditangani secara rapi, aman dan kuat sehingga fitur pekerjaan
instalasi sudah selesai dengan rapi, kemudian perlu ada penanganan secara khusus sehingga
pada saat dilaksanakan pekerjaan instalasi yang ada masih dalam kondisi yang baik.
B. PEKERJAAN LANTAI 02
1. Pekerjaan Pasangan Dinding
2. Pekerjaan Kusen
3. Pekerjaan Pengadaan Ralling , Meja Counter & Wall Protector
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Penutup Lantai Dan Dinding
6. Pekerjaan Pengecatan
7. Pekerjaan Sanitair
C. PEKERJAAN LANTAI 03
1. Pekerjaan Pasangan Dinding
2. Pekerjaan Kusen
3. Pekerjaan Pengadaan Ralling , Meja Counter & Wall Protector
4. Pekerjaan Plafond
5. Pekerjaan Penutup Lantai Dan Dinding
6. Pekerjaan Pengecatan
7. Pekerjaan Sanitair
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
4
B. Pekerjaan Penerangan
C. Pekerjaan Tata Udara
D. Pekerjaan Gas Medis
E. Pekerjaan Tata Suara
F. Pekerjaan Instalasi Telepon & Data
G. Pekerjaan MATV
H. Pekerjaan CCTV
I. Pekerjaan Fire Extingusher & Fire Alarm
J. Pekerjaan Lift
K. Pekerjaan Penangkal Petir
L. Pekerjaan Fire Hydrant, Sprinkler, Dan Fire Extinguisher
M. Pekerjaan Plumbing
Pemahaman dimaksudkan untuk mendapatkan kesesuaian antara RKS, Gambar dan BQ. Jika terjadi
perbedaan dan ketidaksesuaian maka diperlukan koreksi dan klarifikasi pada saat aanwijzing
dilaksanakan dan dimuat dalam lampiran Berita Acara. Apabila tidak ada perubahan dalam berita
acara aanwijzing maka diputuskan mana yang lebih mengikat.
Untuk kondisi lapangan pekerjaan sangat strategis keberadaan lokasi yang akan dibangun terletak
di tepi jalan perkotaan dan berdekatan dengan jalan Arteri yang menghubungkan Kota Brebes
dengan Kota Purwokerto yang berdekatan dengan Gerbang Tol Pejagan Ruas Jalan Tol Pejagan –
Kanci serta berbatasan dengan kota di Provinsi Jawa Barat, sehingga untuk akses material, peralatan
berat sangat mudah dan strategis dalam melaksanakan metode kerja, untuk menuju lokasi proyek.
Untuk mobilisasi alat, dan material yang dalam jumlah besar sangat mudah dalam masuk untuk
penurunan dan bongkar material.
Lokasi pekerjaan bisa di lihat dalam peta google seperti gambar di bawah ini:
Lokasi Proyek
Pembangunan Layangan Medik
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
5
BAB III
METODOLOGI DAN METODE
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metoda dan
metodologi yang akan digunakan. Metoda berarti
cara atau pedoman dalam mencapai sesuatu
sedangkan metodolgi adalah jenis atau tipe metode
yang akan digunakan dalam mencapai tujuan. Hal
ini perlu disampaiakn guna mendapatgambaran
mengenai proses penyusunan metodologi secara
umum.
3.1 METODOLOGI.
Metoda yang digunakan dalam penyusunan metodologi Pengadaan Bangunan Gedung Kantor -
Bangunan Gedung Kantor Permanen (Pembangunan RSU Ketanggungan) secara umum
menggunakan metode deskriptif analitis yaitu dengan memberikan suatu penjelasan dan
menguraikan tentang data-data yang didapatkan baik data primer maupun sekunder, kemudian
dianalisis dengan mengacu pada konteks permasalahan yang muncul. Data primer didapatkan dari
pengamatan langsung dilapangan, dan wawancara, sedangkan data sekunder adalah data yang
didapatkan dari data statistic dan kepustakaan yang berkaitan dengan aspek perencanaan,
pengendalian dan pelaksanaan pembangunan.
Pada dasarnya metoda sifatnya harus fleksibel karena lebih bersifat panduan dan pedoman dalam
suatu manajemen proyek yang komplek yang membutuhkan pendekatan dari berbagai macam sisi.
Pembahasan dan penjelasan menggunakan beberapa metoda pendukung sebagai acuan yaitu
analisis figurative baik diperkuat dengan analisis kualitatif dan kuantitaif. Hal ini didasarkan pada
aspek-aspek teknis dan non teknis yang ditemui selama proses pelaksanaan pekerjaan.
Aspek arsitektural lebih sesuai jika menggunakan analisis figurative melalui pembahasan analitis
kualitatif sedangkan aspek struktur dan ME yang memerlukan perhitungan harus menggunakan
analisis diskriptif didukung dengan analisis kuantitatif baik berupa perhitungan maupun
persyaratan-persyaratan teknis lainnya.
Sedangkan untuk mendapatkan suatu control harus menggunakan metoda komparasi antara
parameter yang sudah disusun dalam rencana kerja dengan hasil lapangan yang ditunjukan dengan
dokumen administrasi proyek, missal perbandingan progress (laporan kemajuan) mingguan dengan
perkembangan fisik dilapangan, dikaitkan dengan jumlah permintaan barang. Jika terjadi
ketimpangan antara material yang datang dengan material yang terpasang maka sudah pasti proyek
mengalami keterlambatan. Begitu pula dengan kapasitas tenaga kerja yang sudah diperhitugkan
sejak awal dengan kebutuhan dilapangan dapat dibandingkan dengan parameter volume rata-rata
yang dapat dikerjakan masing-masing pekerjan.
Metode pengumpulan data dapat berupa data primer dan data sekunder dari sumbernya langsung
missal data lapangan, data harga dan lain-lain, sedangkan data sekunder didapatkan dari data
statistic ataupun data lain.
Analisis kualitatif digunakan untuk mengalisis sesuatu tanpa menggunakan perhitungan, namun
menggunakan stadar penilaian normative. Sedangkan analisis kuantitatif adalah analisis yang
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
6
Penerapan metoda yang benar diharapkan akan mendapatkan manajemen pelaksanaan yang benar
pula. Pada awal penetapan rencana kerja, metode dalam pelaksanaan pun juga ditetapkan sehingga
semua tahapan pekerjaan mempunyai dasar metode pelaksanaan yang jelas dan keterkaitan serta
tahapan antar pekerjaan akan sesuai dengan manajemen pelaksanaan yang baik.
b. Metoda Pelaksanaan
Metoda PO/Logistik/Mobdemob/Tools&Equipment
Metoda SDM/Man Power
Metoda Subkon
Metoda Pelaks. Struktur
Metoda Pelaks. Finishing & Arsitektur
Metoda Pelaks. ME
Metoda Pelaks. Infrastuktur & Landscape
c. Metoda Pengendalian
Metoda Rapat/Meeting Report
Metoda QC/QS
Metoda Updating Schedule
Metoda Kontrol Logistik
Metoda Kontrol Doktek/Gmbr/RKS
Metoda Kontrol K3
Tahap Pelaksanaan
o Metoda
PO/Logistik/Mobdemob
Metode Pelaksanaan
/Tools&Equipment
Kaidah Normal Pelaksanaan MANAJEMEN
o Metoda SDM/Man
Standar Baku Pelaksanaan PELAKSANAAN
Power MANAJEMEN
Peraturan/Dasar Hukum
o Metoda Subkon
o Metoda Pelaks. Struktur
tentang Pelaksanaan PROYEK
o Metoda Pelaks.
Finishing & Arsitektur
o Metoda Pelaks. ME
o Metoda Pelaks.
Infrastuktur &
Landscape
Tahap Pelaksanaan
o Metoda Rapat/Meeting
Report Metode Pengendalian
o Metoda QC/QS Kaidah Normal Pengendalian
o Metoda Updating MANAJEMEN
Standar Baku Pengendalian
Schedule PENGENDALIAN
Peraturan/Dasar Hukum
o Metoda Kontrol Logistik tentang Pengendalian dan
o Metoda Kontrol Keselamatan Kerja
Doktek/Gmbr/R KS
o Metoda Kontrol K3
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
7
Gb. 3.1 Skema Pentahapan Pelaksanaan dan Aplikasi Metoda dalam Manajemen Proyek
Setelah kontrak ditandatangani berikut ini tahapan pekerjaan yang harus dilaksanakan :
1. Mempelajari Kontrak
• Lingkup Pekerjaan
• Gambar-gambar pelelangan
• Spesifikasi
• Petunjuk Pelaksanaan
• Bill of Quantity
2. Melakukan koordinasi dengan tim teknis, Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas/MK
(Pre Contruction Meeting/PCM)
3. Menyiapkan ijin-ijin kerja dengan instansi terkait
4. Melakukan survey lapangan secara detail (membuat desain survey sebelumnya)
5. Persiapan pembuatan shop drawing (struktur, arsitektur dan ME serta gambar lainnya)
6. Melakukan koordinasi dengan konsultan perencana dalam hal shop drawing dan disahkan
disetujui oleh konsultan pengawas.
7. Melakukan pekerjaan penghitungan volume dan item pekerjaan yang akan dikerjakan
8. Dilakukan pekerjaan tambah kurang (MC 0), setiap bulan cek tambah kurang guna
memprediksi terjadinya kurang atau tambah pekerjaan sebelum pekerjaan selesai secara
keseluruhan
9. Persiapan mobilisasi
10. Setelah mendapatkan surat penyerahan lokasi kontraktor membuat site manajemen guna
merencanakan pembuatan bedeng (direksi keet), gudang, brak kerja, workshop besi, kayu dll
11. Pembuatan ijin keluar masuk lapangan.
12. Pemantapan dan persetujuan Master Schedule dari konsultan Pengawas /Tim Teknis
13. Pembuatan Detail Schedule tiap pekerjaan
14. Persiapan contoh material mock up
15. Persiapan tenaga kerja
16. Mobilisasi dan demobilisasi (alat kerja dan alat bantu)
17. Penyediaan peralatan dan rambu keselamatan
18. Pembagian areal kerja
19. Rapat koordinasi internal dan eksternal
20. Pelaksanaan marking dan cek ukuran lapangan (peil, elevasi, kesikuan, lot, dll)
21. Pengadaan material
22. Pelaksanaan pekerjaan
23. Pelaksanaan inspeksi pemasangan material dan instalasi ME
24. Perbaikan pekerjaan yang kurang baik
25. Pengajuan progress pekerjaan dilengkapi dokumen
26. Kontrol schedule
27. Setelah pekerjaan terpasang rapi :
• Perapian
• Pembersihan
• Cek material masuk
28. Pekerjaan ME untuk pekerjaan ME tahapan pekerjaan adalah :
• Testing instalasi
• Testing peralatan utama
• Test dan balancing
• Pengukuran (commissioning)
29. Pembuatan berita acara
30. Pembuatan As Built Drawing
31. Penyerahan manual book, garansi, test report.
32. Serah Terima I (PHO)
33. Masa Pemeliharaan
34. Serah Terima II (FHO)
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
8
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
9
BAB IV
RENCANA KERJA DAN METODE PENANGANAN PEKERJAAN
Pada bab ini akan diuraikan beberapa aspek yang akan dijadikan pedoman pelaksanaan pekerjaan.
Beberapa hal yang terkait dalan rencana kerja adalah rencana SDM. Rencana Pemakaian Alat Kerja
dan alat bantu, Rencana Mob dan Demob, Rencana Logistik
Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan data dokumen lelang, dan penjelasan pekerjaan
saat aanwijzing dari Panitia Lelang adalah sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
10
Rencana penanganan pekerjaan persiapan yang rasional pada pelaksanaan Pekerjaan Pengadaan
bangunan Gedung Kantor - Bangunan Gedung Kantor Permanen (Pembangunan RSU Ketanggungan)
Tahun 2020, adalah sebagai berikut :
a. Secara Administrasi :
1. Setelah Surat Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ) diterbitkan berdasarkan Keputusan Pejabat
Pembuat Komitmen untuk Pekerjaan Pengadaan Bangunan Gedung Kantor - Bangunan
Gedung Kantor Permanen (Pembangunan RSU Ketanggungan) Lokasi RSU Ketanggungan Kab.
Brebes Tahun 2020, ke Perusahaan kami selaku pemenang pelelangan/pengadaan, maka kami
dalam waktu maksimal 14 (empat belas) hari kerja wajib menyelesaikan Surat Perjanjian
(Kontrak) pelaksananaan konstruksi pada Pekerjaan Pengadaan Bangunan Gedung Kantor -
Bangunan Gedung Kantor Permanen (Pembangunan RSU Ketanggungan), bersama-sama
dengan Pejabat Pembuat Komitmen yang termasuk didalamnya adalah pengurusan dan
penyelesaian Jaminan Pelaksanaan;
2. Setelah Surat Perjanjian (Kontrak) dan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) selesai
ditandatangani, segera kami membuat dan menyerahkan Surat Penugasan Personil Pelaksana
di lapangan pekerjaan seperti tersebut diatas kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk
Pekerjaan Pengadaan Bangunan Gedung Kantor - Bangunan Gedung Kantor Permanen
(Pembangunan RSU Ketanggungan) Tahun 2020 dengan tembusan kepada Tim Teknis,
Konsultan Perencana dan Konsultan Pengawas;
3. Hal-hal lain yang berhubungan dengan pelaksanaan Pekerjaan di lapangan
b. Secara Teknis :
1. Melakukan koordinasi intern yaitu koordinasi dengan Tim Pelaksana yang akan ditugaskan di
lapangan, yang meliputi :
a) Penguasaan Dokumen Pengadaan (utamanya Spesifikasi Teknis dan Gambar), Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan dan Dokumen Penawaran.
b) Penguasaan terhadap Metode Pelaksanaan termasuk Network Planning (NWP) dan Jadwal
Waktu Pelaksanaan ( Time Schedule ). Dalam hal ini perlu tidaknya dievaluasi kembali.
c) Menyiapkan Program rencana pelaksanaan pekerjaan, yang meliputi :
1) Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja di lapangan (Mandor, Kepala Tukang, Tukang dan
Pekerja lainnya). Termasuk rencana jadwal Pengadaan Material;
2) Jadwal Pengadaan Peralatan kerja di Lapangan.
3) Melakukan kordinasi dan penjadwalan pula rencana kerja yang berhubungan dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan sistem Sub-kontrak.
4) Koordinasi dengan semua pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
2. Melakukan koordinasi extern yaitu dengan Pengguna melalui Tim Teknis, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Instansi terkait dengan kegiatan pekerjaan ini, yang
meliputi :
a) Melaksanakan persiapan rapat PCM dan Uitzet di lapangan :
Mutual Check
Shop drawing
(0%)
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
11
b) Koordinasi dan melakukan Ijin mulai kerja di lapangan, yang terutama dengan Instansi
Pemerintahan Kabupaten Klaten dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pekerjaan
Pengadaan Bangunan Gedung Kantor - Bangunan Gedung Kantor Permanen (Pembangunan
RSU Ketanggungan), Tim Teknis (dari Instansi Dinas Pekerjaan Umum, Konsultan
Perencana, Konsultan Pengawas dan Instansi lain yang terkait yang terkait dengan kegiatan
pekerjaan ini.
c) Rencana pelaksanaan Uitzet atau Pengukuran dan pasang bouwplank sesuai dengan
Gambar kerja.
d) Pembuatan Pagar keliling kegiatan pekerjaan.
e) Pembuatan Direksikeet dan Pembuatan Brak kerja / gudang untuk penyimpanan
bahan/peralatan kerja.
f) Rencana penempatan material dan penempatan pengolahan atau fabrikasi material di
lapangan.
g) Rencana penempatan tempat tidur dan MCK sementara untuk tenaga kerja (Mandor,
Kepala Tukang, Tukang, Pekerja dan lain-lain tenaga kerja) di lapangan.
h) Rencana penempatan Peralatan kerja sebagaimana yang dipersyaratkan, yaitu sebagai
berikut :
1). Daftar Peralatan minimal yang digunakan :
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
12
Peralatan lainnya yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan tiap jenis pekerjaan.
8) Dan lain-lain yang berhubungan dengan Rencana Manajemen Site di Lapangan.
2. Lift Barang
Berupa sangkar atau kereta yang dinaik - turunkan oleh mesin, pengangkat melalui lubang
dan terletak pada bagian atas di dalam bangunan yang terbuat khusus untuk lift. Agar
kereta / sangkar lift stabil dan tidak bergoyang - goyang maka diperlukan rel - rel
peluncur yang mencekeram bagian samping lift yang didalamnya terdapat roda - roda dan
bergerak mengikuti atur rel penuntun
a.Fungsi
Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk memindahkan barang jauh lebih cepat.
Efisiensi tenaga kerja.
Barang yang di angkut relative lebih aman.
Peningkatan produktivitas.
Digunakan untuk pekerjaan :
- Menaikan dan menurunkan barang kedan dari lantai yang lebih tinggi.
3. Truck
a.Fungsi
Membawa alat – alat berat atau hal – hal lain yang dibutuhkan oleh perusahaan konstruksi.
Membuang limbah insdustri, sampah dumping.
Digunakan untuk pekerjaan :
- Pengangkutan tanah hasil galian
- Transportasi material pendukung lainya dengan kapasitas besar
5. Concrete Vibrator
a.Fungsi
Memadatkan beton yang ditaruh di dalam bekesting, pemadatan dilakukan untuk
menghindari gelembung udara yang terdaat diantara dinding dan spesi beton serta
campuran yang ada dalam beton tersebut.
Menghasilkan beton yang kuat dan tahan lama serta permukaan beton akan lebih halus
setelah dilakukan pemadatan.
b.Metode Kerja
Vibrator dimasukan kedalam beton yang dituangkan dengan waktu yang cepat, setelahnya
vibrator diankat dengan perlahan saat proses pemadatan telah dilakukan.
Proses penggetaran dapat dilakukan pada jarak yang teratur dan lama waktu getaran pada
setiap titik 5 sampai 15 detik laukan secara berkala.
Pada saat mengeluarkan batan vibrator hindari supay penarikan batang vibrator tidak
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
13
horizontal, lakukan dengan miring, agar menghindari terjadinya mortar channel (camuran
beton tersingkr dari penarikan yang dilakukan secara horizontal)
Digunakan untuk pekerjaan :
- Pengecoran plat lantai
- Pengecoran Kolom dan balok struktur
- Pengecoran Pile cape
- Pengecoran Sloof/Tie Beam
7. Stamper
a.Fungsi
Digunakan untuk memadatkan tanah.
Membantu mempercepat roses pemadatan tanah timbun.
Memadatkan tanah timbun.
b.Metode kerja
Sebelum melakukan pengoperasian , terlebih dahulu kita harus memeriksa bahan bakar
Mesin Stamper yang ada dalam tanki mesin apakah sudah terisi. Hal lain yang harus
diperhatikan adalah pengisian bahan bakar tidak boleh terlalu penuh, karena getaran yang
cukup besar dapat menyebabkan bahan bakar tumpah dari Mesin Stamper.
Sebelum menjalankan Mesin Stamper, hal yang harus dilakukan adalah melakukan
pengecekan baut dan umur. Hal ini wajib dilakukan dikarenakan untuk menghindari hal yang
tidak diinginkan seperti kebocoran pada bahan bakar, oli,kecelakan kerja, dsb saat
menggunakan Mesin Stamper tersebut.
Pertama -tama yang harus dilakukan ketika menghidupkan Mesin Stamper adalah membuka
katup pada bahan bakar ke posisi terbuka, kemudian atur posisi mesin ON/OFF ke posisi ON.
Tarik grip pegangan secara cepat sehingga Mesin Stamper bunyi dan posisi hidup. Setelah
posisi Mesin Stamper sudah hidup lakukan pemanasan kira kira 3- 5 menit pada kecepatan
paling rendah.
Setelah Mesin Stamper dipanaskan kira kira 3-5 menit pada kecepatan rendah secara
perlahan lahan atur posisi kecepatan tuas dengan memindahkan kait pengatur secara
perlahan lahan untuk menghidnari kerusakan kopling. Setelah kait pengatur sudah di atur ke
posisi kecepatan yang dibutuhkan dengan perlahan Mesin Stamper diarahkan ke tempat
yang akan dipadatkan dengan mengatur posisi pada pegangan Mesin Stamper. Kecepatan
arah horizontal harus diseimbangkan oleh operator , dimana harus dihindari pemadatan
disatu posisi pada jangka waktu yang cukup lama karena akan menyebabkan pergeseran
arah horizontal akan sulit karena perbedan ketingggian. Jika dibutuhkan pemadatan kembali
ditempat diinginkan dapat dialakukan dengan menjalankan Mesin Stamper ketempat semula
(putaran berikutnya).
Mesin Stamper harus dirawat secara berkala. Lakukanlah pemeriksaan dan perawatan
terhadap saluran bahan bakar, pergantian oli mesin , dan pelumasan terhadap bagian kaki
penghentak. Untuk pergantian oli pada pemakian pertama hendaknya diganti setelah 50 jam
pertama pemakian.
Untuk penyimpanan dianjurkan disimpan ditempat yang kering dan agak dingin. Tempat
penyimpanan juga dianjurkan dibuatkan rak penahan dimana alat disimpan tetap dalam
keadaan berdiri dan harus terhindar dari benturan atau senggolan yang bisa menyebabkan
alat terjatuh. Saat penyimpanan dianjurkan posisi bahan bakar dalam keadaan kosong.
Digunakan untuk pekerjaan :
- pekerjaan pemadatan samping kiri/kanan sloof/tie beam
- pekerjaan urugan pit lift
- pekerjaan urugan kembali graoundtank
8. Scaffolding
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
14
a.Fungsi
Menyangga manusia dan material dalam konstruksi.
Menyangga struktur diatasnya, seperti pada saat akan memulai membangun struktur plat
dan balok
Sebagai alat untuk perbantuan pelaksanan pekerjaan antara lain : Cat, pengecoran,pasangan
bata ringan , plesteran, acian.
Dipergunakan untuk perancah kerja
Cara / metode pelaksaaan perakitan scafolding
- Dirakit dengan joint untuk penyambungan main frame dengan ketinggian yang
dikehendaki
- Dirakit dengan cros bras untuk pengikat antara mainframe
- Untuk perakitan denagn balok dan penahan tanah digunakan Uhead Jack dan Jack Base
- Untuk penahan balok juga diperlukan pipa support
Terdapat dua fungsi scaffolding secara umum yaitu fungsi scaffolding sebagai support dan
fungsi scaffolding sebagai access seperti yang sudah dijelaskan di atas, di mana fungsi
scaffolding sebagai support adalah menyediakan tatakan elevasi yang mampu menahan
suatu beban tertentu pada sebuah area tertentu atau area konstruksi bangunan.
Sedangkan fungsi scaffolding sebagai access adalah dapat menjadi akomodasi bagi para
pekerja konstruksi bangunan melalui tiga pendekatan, yaitu Independent self, scaffolding
scaffold self dan supporting scaffold trust out atau cantilever scaffold.
9. Theodolite/Water Pass
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
15
a.Fungsi
Menetukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
Menentukan sudut ketinggian tanah.
Menentukan sudut siku-siku pada pekerjaan pondasi rumah.
Mengukur ketinggian suatu banguna\n gedung bertingkat.
Mengukur polygon pada perhitungan rumus bangunan
Membuat pemetaan situasi yang mendetail
Digunakan untuk pekerjaan :
- seluruh pekerjaan yang berada dilokasi dari arsitektur, struktur, saluran dll.
10.Bar Cutting
a.Fungsi
Memotong baja tulangan sesuai yang diinginkan.
Dapat memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup tinggi.
b.Metode kerja
Baja yang akan dipotong dimasukan kedalam gigi bar cutter.
Kemudian pedal pengendali di pijak, dan dalam hitungan detik baja tulangan akan
terpotong.
Digunakan untuk pekerjaan :
Pekerjaan pabrikasi pembesian ,kolom,balok,dinding,kolom praktis, groundtank, pitlift
11.Bar Bending
a.Fungsi
Digunakan untuk membengkokan baja tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan
perencanaan
Mengatur sudut pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi
b.Metode Kerja :
Baja yang akan dibengkokan dimasukan di antara poros tekan dan poros pembengkok
kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang diinginkan dan panjang
pembengkokkannya.
Ujung tulunangan pada poros pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok.
Lalu pedal ditekan sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan
pembengkokkan yang diinginkan
Digunakan untuk pekerjaan :
- Pekerjaan pabrikasi pembesian ,kolom,balok,dinding,kolom praktis, groundtank, pitlift
12.Diesel Genset
a.Fungsi
Digunakan pada saat ada pemadaman listrik dari PLN maka dapat menggunakan diesel
genset untuk menghidupkan kembali listriknya.
Digunakan untuk pekerjaan :
- Penerangan
- Pekerjaan las baja
- pekerjaan bor
- pekerjaan gerinda
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
16
bundar yang digerakkan dengan tenaga listrik. Di antara mata pisau terdapat pisau potong
keramik. Di pasaran dijual beragam gerinda dengan ukuran, kecepatan putaran, dan presisi
berbeda-beda.
Selain dapat memotong lurus, mesin ini dapat membuat potongan lengkung atau bundar juga
bentuk yang relatif rumit. Dibandingkan pemotong manual alat ini dapat memotong lebih cepat
dengan hasil potongan yang lebih halus dan presisi.
a.Fungsi
Menyimpan memotong keramik
Digunakan untuk pekerjaan :
- Pekerjaan pemasangan keramik, granit lantai dan dinding
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
17
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
18
Tingkat Pengalaman
No Bukti Setor
Pendidikan / Kerja
No Nama Jabatan Sertifikat Kompetensi Kerja Pajak PPh Pasal
Nomor dan Profesional
1721 / 1721 – A1
Tahun Ijazah (tahun)
1 2 3 4 5 6 7
4 Budi Widjajanto, ST S1 Site Engineer Struktur 5 Ahli Teknik Bangunan Gedung – Utama
5 Imanuel Layuk Parung, ST S1 Site Engineer Mekanikal 5 Ahli Teknik Mekanikal – Madya
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
19
Quality
13 Roni Akmal, ST S1 3 Quantity Surveyor
Surveyor/Estimator
14 Argadhira Rizqi Aziz SMK Juru Ukur 5 Juru Ukur / Teknisi Survey Pemetaan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
20
Kuasa KSO
Ade Fadjar W, ST, MT
Project Manager
Sutono, ST, MT
Site Manager
Sigit Wijanarko, ST
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
21
1. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera
setelah kontrak fisik ditandatangani.
2. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk menyiapkan rekomendasi
secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang diperlukan.
3. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major serta pemeliharaan jalan.
4. Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
5. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat selama
masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam menentukan lokasi, tingkat serta jumlah
dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak.
6. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk
pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan.
7. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari pemecahan-
pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan
kontrak.
8. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan bahan/material baik di
lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana kerjanya.
9. Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
10. Sebagai penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan Pengendalian Rencana Desain Struktur
dalam konstruksi;
11. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Rencana Desain Struktur yang dihasilkan oleh
Perencana Struktur;
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
22
12. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar Shop Drawing Struktur yang diajukan
oleh Kontraktor;
13. Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi Gambar AsBuilt Drawing Struktur yang diajukan
oleh Kontraktor;
14. Melakukan koordinasi antar bidang/disiplin secara internal dalam organisasi tim konsultan MK;
15. Bertanggung jawab atas kualitas & kuantitas implementasi di lapangan untuk bidang Struktur
Bangunan
16. Menerapkan UUJK, SMK3
17. Mengevaluasi data dan daerah geoteknik yang akan diselidiki
18. Merencanakan sumber daya
19. Merencanakan dampak lingkungan
20. Mengevaluasi pelaporan hasil pelaksanaan penyelidikan geoteknik
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
23
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
24
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
25
13. Membuat analisis catatan sejarah perangkat dan dokumentasi produk sebelumnya untuk referensi
di masa mendatang.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
26
1. Pekerjaan Persiapan
a. Penyediaan Penyelenggaraan SMK3 Konstruksi
Penyelenggaraan kegiaatan SMK3 Konstruksi disediakan sebelum semua pelaksanaan pekerjaan
dimulai baik pekerjaan persiapan sampai akhir pelaksanaan, yang disesuaikan dengan kondisi dan
situasi lokasi pekerjan, meliputi :
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
27
KEBUTUHAN
NO URAIAN PEKERJAAN
SAT VOL
I Persiapan RK3K
1 Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi kerja, Ijin Kerja dan
Formulir set 1
2 Pembuatan Kartu Identitas Pekerja (KIP) org 40
VI Personil K3
1 1 Petugas K3 (resiko K3 sedang/kecil) OB 6
2 2 Petugas Pengatur Lalu Lintas (Flagman) OB 12
b. Pagar Proyek
Fungsi dari pemasangan Pagar keliling Proyek sebagai pengamanan apabila ada gangguan
seperti adanya pemulung yang masuk didalam dikawasan proyek, mengamankan dari segi lalu
lintas karena adanya keluar masuknya material.
Bahan yang terpasang sesuai dengan spek yang tertera pada kontrak, bahan kayu keras yang
tertancap pada tanah sebagai rangka pagar yang dikait kan dengan paku yang kemudian di
finising dengan bahan seng terpasang dengan rapat dan rapi agar kondisi lapangan tidak terlihat
dari luar.
Sebelum pagar pengaman proyek dibuat, telebih dahulu dilakukan pengukuran untuk batas-
batas area pekerjaan. Pagar pengaman proyek dibuat dengan menggunakan penutup seng
gelombang dan tiang kaso. Pagar sementara didirikan mengelilingi batas area lokasi pekerjaan.
Untuk sirkulasi keluar masuk, pada bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
28
dengan pengunci. Pagar pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan
proyek selesai
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
29
Kebutuhan Tenaga :
- 1 Orang Tukang Kayu
- 1 Orang Pekerja
Kebutuhan Bahan :
- Semen
- Pasir
- Kayu Balok Keras
- Kayu Papan
- Multipleks
- Cat
- MMT yang bertuliskan data proyek
- Paku
d. Direksikeet
Dalam pelaksanaan proyek ini Direksi Keet yang dibuat terdiri dari kantor, ruang rapat, gudang,
rumah genset, serta Toilet.
Untuk Ruang kantor dan ruang Rapat didalamnya dilengkapi meja, kursi, gambar kerja,
time schedule, struktur organisasi proyek, papan tulis, alat pemadam kebakaran, buku tamu,
buku direksi dan laporan harian proyek. Ruang ini digunakan sebagai kantor sementara
kontraktor dan dipakai sewaktu-waktu perlu dilakukannya rapat kerja, dengan rincian sebagai
berikut :
Kualitas dan peralatan yang harus disediakan adalah sebagai berikut :
a. Ruang : Ukuran 40 m2
b. Konstruksi : rangka kayu ex borneo, lantai plesteran, dinding double plywood
tidak usah dicat, atap asbes gelombang
c. Fasilitas : air dan penerangan listrik
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
30
d. Furnitur : 5 meja kerja 1/2 biro dan 5 kursi, 1 meja rapat bahan plywood
18 mm ukuran 120 x 240 cm, dan 10 kursi, 2 unit meja gambar
beserta peralatannya, 1 whiteboard ukuran 120 x 80 cm, 1 rak arsip
gambar plywood 12 mm ukr. 120 x 240 x 30 cm.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk
menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang penyimpanan semen, tempatnya
harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai
penyimpanan harus kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah. Letak direksi keet
dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat
material yang akan digunakan.
Apabila tidak memungkinkan dibangun dilokasi proyek, maka kami akan menyewa lahan
didekat lokasi proyek, sehinga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan
GudanggUDA
NG
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
31
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung.
Apabila tidak memungkinkan dibangun dilokasi proyek, maka kami akan menyewa lahan
didekat lokasi proyek, sehinga tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
32
Barak Pekerja
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
33
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi
untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk
pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan
pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk mendapatkan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
34
sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja
ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing
yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.
Kebutuhan Bahan :
- Semen
- Pasir
- Tandon Air 5 m3
- PVC, kran dll
- Pompa air
- Panel listrik
- Perlengkapan listrik, kabel, lampu, stop kontak dll
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
35
A
B
Keterangan : Pagar/Pintu
A = Direksi Keet Seng
B = Gudang
C = Tempat pembesian/pembuatan bekisting
D = Matrial Hoist
E = Barak Pekerja
= Pagar Seng
= Jalur lalu lintas
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
36
Mulai
Persiapan
Ya Ya Ya
Tdk
Ya
MC 0 %
Ya
Tdk
Ya
Amandemen
Tdk
Ya
1 1
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
37
1 Mobilisasi
Relokasi Utilitas
Ya Pelaksanaan
Ya Ya
Pelaksanaan
Tdk
Tdk
Ya
Ya
2 Finishing 2
4
Ya
PHO
Tdk
Ya
Pemeliharan
Tdk
Ya
FHO
Tdk
Ya
Selesai
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
38
Semaksimal mungkin menggunakan material hasil galian sebagai bahan untuk timbunan sejauh
secara kualitas memenuhi syarat. Tidak diizinkan adanya semak, akar, rumput atau material tidak
memenuhi syarat lain yang akan dipakai sebagai bahan timbunan. Kelayakan dari setiap bagian
pondasi untuk penempatan material timbunan dan semua material yang digunakan dalam
konstruksi timbunan adalah sesuai dengan spesifikasi teknik.
Dilakukan melaksanakan test uji timbunan (trial embankment) untuk menentukan efektifitas dari
beberapa metode pemadatan dari material yang tersedia untuk pekerjaan timbunan. Sasaran hasil
dari uji test timbunan adalah untuk mengkonfirmasi efektifitas dari metode pemadatan yang
berkaitan dengan jenis dan ukuran dari alat pemadat, jumlah lintasan untuk ketebalan lapisan yang
disyaratkan, efek getaran terhadap kadar air dan aspek lain dari pemadatan. Pekerjaan ini
termasuk penempatan/penghamparan dari material dari borrow area, galian dan stockpile dengan
perbedaan kadar air dan dalam lajur terpisah untuk pemadatan dengan peralatan pemadat,
kecepatan, frekuensi dan jumlah lintasan yang berbeda.
Hasil percobaan ini tidak membebaskan Penyedia Jasa dalam segala hal kewajibannya untuk
mendapatkan batas pemadatan sebagai yang ditentukan dalam kontrak. Apabila
ditemukan/dijumpai tanah yang berbeda pada waktu pelaksanaan dikemudian hari, maka
percobaan-percobaan lebih lanjut harus dilaksanakan terlebih dahulu. Bila hasil percobaan pem
datan tanah dilaksanakan untuk tanggul pada bangunan yang permanen, percobaan tersebut akan
dianggap sebagai suatu bagian pekerjaan dalam penyelesaian pekerjaan tersebut, dan apabila
pekerjaan tersebut gagal dan tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan Direksi,
maka Penyedia Jasa harus membongkar kembali pekerjaan permanen yang didasarkan pada
percobaan yang gagal tersebut atas biaya Penyedia Jasa tidak ada pembayaran terpisah atas
percobaan tanah yang dilaksanakan di tempat lain. Penyedia Jasa akan memberikan informasi
kepada Direksi paling tidak 30 (tigapuluh) hari sebelum pelaksanaan test uji timbunan (trial
embankment).
Jenis test yang harus dilaksanakan untuk uji timbunan (trial embankment) adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan pekerjaan
1. Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada
area pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan
anorganik.
2. Sebelum pelaksanaan pemadatan, seluruh area pembangunan harus dikeringkan terlebih
dahulu.
3. Memuat material timbunan pilihan dari hasil galian pada lokasi pekerjaan dengan dum truk
dan ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
39
Pemadatan Tanah
Kebutuhan tenaga, bahan material, sebagai berikut :
Pemadatan Tanah (per 20 cm)
Kuantitas : 1.761,18 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 83,87 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,5000 OH Pekerja 880,59 41,93 42,00
L.04 0,0500 OH Mandor 88,059 4,19 5,00
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
40
Crane Service
Pemancangan menggunakan alat Hydraulic Static Pile Driver (HSPD), ini adalah alat
pancang hydraulic. Pada pelaksanaan untuk mempercepat pengangkutan harus tersedia mobile
crane untuk membantu pekerjaan langsir tiang pancang dan untuk menurukan dan menaikan
(mobilisasi dan demobilisasi) alat pancang HSPD. Walaupun di alat HSPD terdapat service crane
namun hal tersebut akan memperlambat pelaksanaan pemancangan apabila dalam penarikan
tiang pancang menggunakan service crane yang ada di alat HSPD.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
41
1. Untuk memudahkan transport material tiang ke lokasi maka jalan kerja perlu dibentuk dan
dibuat
2. Tiang pancang mini pile adalah produk pabrikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan yang
pengangkutannya dari pabrik ke site dengan menggunakan truck trailler dan penurunan dan
penumpukan di lokasi sesuai dengan kebutuhan dan space yang ada dengan menggunakan
crawer crane 15 ton (service crane).
3. Dalam perjalanan pengadaan tiang pancang mini pile yang perlu diperhatikan adalah handling
method.
4. Beton mempunyai kuat karakteristik yang sudah memenuhi untuk melawan tegangan tekan
tapi lemah terhadap tegangan tarik dan tegangan lentur. Tiang pancang dari beton
mempunyai sifat yang mudah patah bila mendapat beban yang lebih kuat dari beban rencana.
5. Cara mengangkat mini pile, pengangkatan dibuat dengan 2 atau 4 titik angkat. Dalam hal 2
titik angkat, kedudukan seling baja harus berada pada 2/10 dari total panjang dari kedua
ujung tiang.
Cincin baja model “C” atau sicle harus digunakan pada ujung seling untuk memegang tiang seperti
gambar diatas, selain itu Alat Pengaman Diri (APD) para pekerja juga harus diperhatikan mengingat
resiko yang timbul apabila terjadi kecelakaan sangat berbahaya.
Kebutuhan Peralatan =
- 1 unit crane service
- 2 unit seling baja termasuk cincin
- Cat, Solar, dll
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
42
2. Kedua: mengangkat tiang pancang menggunakan crane dan kemudian dimasukkan ke dalam
grip(jepit) pada mesin hydraulic jack-in. Tiang ditekan secara statis ke dalam tanah.
3. Sebagai tambahan : jarak terdekat titik pancang kedinding tetangga adalah 70-80 cm (seperti
terlihat pada gambar) menggunakan Grip Ujung dengan kapasitas maksimum = +/-50% dari
kemampuan mesin. Sedangkan bila menggunakan Grip Tengah maka Kapasitas Tekan adalah
100% dari kemampuan mesin.
4. Ketika tiang pancang ditekan ke dalam tanah dapat dibaca nilai MPA pada Pressure Gauge yg
menunjukkan kekuatan daya dukung tanah.
5. Apabila tiang pancang yang kedua tinggal 2 meter dr muka tanah dan kedalaman pemancangan
sudah hampir mendekati kedalaman sondir dan MPA bacaan pada pressure gauge sudah
hampir mendekati MPA yang diinginkan, maka untuk tiang berikutnya dimasukkan alat bantu yg
berupa baja solid yg bentuknya sama dgn tiang pancang (tiang doly) agar diharapkan tiang
dapat terdorong rata tanah ataupun didorong lebih jauh lagi masuk kedalam tanah (jika
nantinya hendak digali untuk pembangunan basement).
PRESSURE GAUGE
6. Kelima: apabila Mesin pancang telah mencapai MPA yang diinginkan, dapat ditandai dengan
bacaan pada pressure gauge dan apabila dorongan mesin sudah melewati kemampuan mesin
maka mesin akan terangkat sebagian ini pertanda bahwa pemancangan sudah mencapai tanah
keras maka proses pemancangan sudah selesai.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
43
Kebutuhan Peralatan =
- 1 unit crane service
- 2 unit Alat Pancang HSPD
1. Ketika tiang pancang ditekan ke dalam tanah dapat dibaca nilai MPA pada Pressure Gauge yg
menunjukkan kekuatan daya dukung tanah dan
2. Apabila tiang pancang tinggal 2 meter dr permukaan tanah dan belum mencapai MPA yang
diinginkan maka tiang disambung dgn tiang pancang berikutnya. Proses penyambungannya
dengan pengelasan (welding), dimana pada masing ujung tiang pancang terdapat plat baja yg
gunanya untuk media penyambungan.
3. Jenis sambungan tiang pancang beton pracetak dengan tipe struktur monolit hanya dapat
digunakan dengan persyaratan sebagai berikut :
- Kedua komponen tiang beton pracetak yang akan disambung mempunyai bentuk dan
ukuran penampang yang sama
- Ujung-ujung komponen yang akan disambung telah disiapkan pada waktu pelaksanaan
pembuatan tiang pancang, sesuai dengan spesifikasi yang berlaku
- Kedua komponen tiang yang akan disambung mempunyai mutu beton dan baja tulangan
yang sama
- Kedua komponen tiang yang akan disambung harus dalam keadaan lurus dan tidak
bengkok.
4. Struktur sambungan tiang pancang beton pracetak tipe monolit harus kuat memikul beban dan
gaya-gaya, baik dalam arah vertikal maupun lateral akibat :
- Beban dan gaya-gaya yang bekerja pada pilar atau kepala jembatan
- Pemancangan
- Deformasi lateral dan vertikal
- Gaya lateral akibat timbunan pada oprit
- Gaya gesek negatif.
Kebutuhan waktu selama = 28 hari kalender selama masa pelaksanaan pemancangan
Jumlah Sambungan = 618 titik
Kebutuhan tenaga kerja =
- 2 orang Tukang Las
- 2 orang pekerja
Kebutuhan Peralatan =
- 2 unit Alat las
- Kawat las
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
44
Test PDA
Menentukan Lokasi pemasangan sensor idealnya 1.5x diameter dari kepala tiang atau di sesuaikan
dengan kondisi tiang di lapangan , jika menggunakan 2 Strain Transducer dan 2 Accelerometer maka
harus di siapakan 2 lokasi pemasangan sensor yang saling berhadapan dan , jika menggunakan 4
Strain Transducer dan 4 Accelerometer maka harus di siapakan 4 lokasi pemasangan sensor yang
saling berhadapan
Meratakan tempat untuk memasang sensor dengan menggunakan alat grinda tangan dengan luas
10cm X 10cm ( tiang Cast In Place ), jumlah meratakan tempat di sesuaikan dengan penggunaan
sensor
Membuat Mal ( tanda ) pada bagian tiang yang akan di lubangi dengan mal yang telah di sesuaikan
lubang nya dengan lubang pada sensor
Melubangi tiang dengan alat bor tangan untuk membuat dudukan sensor , Lubang di sesuaikan
dengan sensor yang di pakai , jumlah lubang di sesuaikan dengan penggunaan sensor jika
menggunakan 2 Strain Transducer dan 2 Accelerometer maka harus di siapakan 6 lubang dan , jika
menggunakan 4 Strain Transducer dan 4 Accelerometer maka harus di siapakan 12 Lubang
Setelah lubang selesai di buat , langkah selanjutnya adalah memasukkan dyna set dengan ukuran
¼”x8mmx25mm , krmudian masukkan paku dyna set ke dalam lubang dyna set dan berikan pukulan
agar bagian dynaset mengikat pada struktur beton
Tempelkan sensor Transducer dan Accelrometer sesuai dengan posisi lubang kemudian masukkan
baut yang sudah terpasang dengan mur ( baut ukuran ¼”x200mm ) ke badan sensor dan lubang
dyna set, kemudian kencangan dengan kunci pas
Pastikan semua sensor terpasang dengan benar dan kencang , Karna kekncangan pemasangan
sensor sangat berpengaruh pada data yang akan di monitor
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
45
Setelah sensor terpasang pada tiang, kemudian Input data – data tiang ke dalam komputer PDA
sesuai dengan Piling Record tiang tersebut
Dimensi tiang : Type tiang ( Bored Pile , Spun Pile , Square Pile , Triangle Pile dll ) , Diameter Tiang ,
Panjang Tiang Total , Panjang tiang tertanam, Lokasi pemasangan sensor
Menginput Serial Number Sensor sensor yang di gunakan untuk Transducer dengan simbol F dan
Accelerometer dengan simbol A
A1 dan A2 huntuk sensor Accelerometer dengan type PE ( Piezoelectric ) untuk A3 dan A4 untuk
Accelerometer dengan type PR ( Piezoeresitive )
Untuk komputer PDA terbaru dengan type 8G menggunakan smart sensor , sensor secara otomatis
akan terinput sesuai dengan serial number dan nilai kalibrasi terbaru nya
Kemudiaan input data hammer ,Dalam komputer sendiri ada type pilihan hammer untyuk jenis
diesel hammer seperti Juntan , cobelco , JWDD dll, untuk type custom hammer harus menginput
nama hammer jenis dan berat hammer ( untuk Drop hammer ataupun Hammer Manual )
Setelah selesai melakukan input data tiang dan sensor , komputer akanmengkalibrasi ulang dan
mengecek bahwa sensor telah terkalibrasi dan data siap di monitor
Setelah semua siap instruksikan oprator crane untuk melakukan tumbukkan pada tiang di mulai
dengan tinggi jatuh paling rendah ( 50cm ) dsan bertahap sampai tinggi jatuh maksimal
Untuk penggunaan Hammer diesel jumlah tumbukkan di sesuai kan dengan permintaan daya
dukung yang ingin di capai , jika setelah beberapa tumbukkan daya dukung yang di inginkan telah
tercapai maka Tumbukkan dapat di hentikkan ,
Untuk Penggunaan drop hammer / hammer manual tinggi jatuh di mulai dari 50cm kemudian 100cm
dan sampai tingkat maksimal dari tinggi jatuh hammer yang dapat di lakukan
Jika pada saat pengambilan data terjadi retak / kerusakan pada tiang sedang kan daya dukung yang
di inginkan belum tercapai , maka pengujian harus di hentikkan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
46
Kebutuhan Alat =
- 1 Crane dan Beban
- Alat sensor PDA
- Komputer
1. Pelaksanaan di loboratorium
a. Penentuan berat isi pasir
Isi botol dengan pasir secukupnya
Timbang berat container (w) dan hitung volumenya
Letakkan botol dalam keadaan terbalik di atas container sehingga corong menempel
pada bagian atas kontainer
Buka kran secar perlahan sehingga pasir dalam botol mengalir bebas ke dalam
kontainer
Setelah kontainer penuh,tutup krandan botol diangkat
b. Menentukan berat pasir dalam corong
§ Botol diisi dengan pasir secukupnya dan ditimbang beserta corong (w3)
§ Letakkan botol terbalik di atas plat kaca yang kering dan bersih
§ Kran dibuk perlahan hingga pasir memenuhi corong
§ Semua hasil dicatat
2. Pelaksanaan di lapangan
a. Isi botol dengan pasir secukupnya lalu timbang dan catat
b. Ember plastik ditimbang lalu catat beratnya
c. Ratakan permukaan tanah yang akan diperiksa
d. Letakkan plat corong pada permukaan yang telah dikokohkan keempat sisinya dengan
paku
e. Gali lubang sedalam 10 – 15 cm membentuk permukaan corong.
f. Tanah galian diletakkan di ember plastik kemudian timbang
g. Letakkan botol dengan posisi terbalik pada plat dasar yang telah digali lalu kran dibuka
hingga pasir memenuhi lubang galian
h. Timbang botol berisi sisa pasir
i. Hitung berat pasir dalam lubang dengan cara mengurangkan berat pasir dalam (lubang
+ corong) dengan berat pasir dalam corong yang telah ditimbang di laboratorium.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
47
- 2 orang pekerja
Kebutuhan Alat =
- Alat Sand Cone Lengkap
- Cabgkul
- Komputer
Semua pekerjaan Galian Tanah dikerjakan secara manual dan mekanis menggunakan alat-alat
convensional berupa cangkul, linggis, Skop dan alat berat excavator. Dalam pekerjaan galian
terlebih dahulu melihat gambar penampang galian, kedalaman, lebar dan panjang sehingga tidak
terjadi kesalahan.
Galian Tanah harus memperhatikan keselamatan kerja pula, Sebagai gambaran apabila dilakukan
pekerjaan galian harus dilihat jenis tanahnya. Dari jenis tanah ini dibuatlah kemiringan galian
yang dimungkinkan jika kedalaman galian lebih dari 2m dibuat “berterap”. Di sekitar keliling
galian dibuatlah pengaman dan rambu-rambu peringatan. Rambu-rambu peringatan dapat
berupa tulisan ataupun garis/tali batas aman kemudian hasil galian tidak boleh diletakan terlalu
dekat dengan lubang galian yang kemungkinan riskan akan longsor karena akan membahayakan
pekerja yang bekerja didalamnya.
Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban, sehingga
beban yang dipikul permukaan tanah merata. Urugan pasir bawah fondasi adalah pengurugan
yang ditempatkan di permukaan lobang fondasi yang digali, sedangkan pengurugan bawah lantai
adalah pengurugan permukaan tanah asli sebelum pemasangan keramik lantai. Ketebalan
urugan pasir yang dipadatkan 5 - 10 cm sesuai dengan kondisi tanah. Satuan perhitungan urugan
pasir adalah m3.
Peralatan yang digunakan :
- Excavator : 1 unit
- Theodolite : 1 Unit
- Peralatan K3 : 1 Ls
- Cangkul,Scop dan alat bantu lainnya
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
49
Membuat Lantai Kerja Beton mutu f'c=7,4 MPa (K100), slum (3-6)cm, w/c = 0,87 Pilecap
Kuantitas : 15,15 m3
Waktu Penyelesaian : 7,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 2,16 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,2000 OH Pekerja 18,18 2,60 3,00
L.02 0,2000 OH Tukang Batu 3,03 0,43 1,00
L.03 0,0200 OH Kepala Tukang 0,30 0,04 1,00
L.04 0,0060 OH Mandor 0,09 0,01 1,00
B BAHAN
230,0000 Kg Portland Semen 3.483,71 497,67
893,0000 kg Pasir Beton 13.525,88 1.932,27
1.027,0000 kg Kerikil (maksimum 30 mm) 15.555,52 2.222,22
200,0000 ltr Air 3.029,31 432,76
Untuk lantai kerja dibawah pondasi dibuat dengan ketebalan sesuai rencana.
Buat adukan untuk lantai kerja dengan mutu beton K-175.
Pastikan bahwa lokasi yang akan dipasang lantai kerja sudah terdapat urugan pasir dengan
ketebalan yang sesuai rencana dan telah diratakan.
Bersihkan lokasi yang akan dipasang lantai kerja dari sampah atau kotoran.
Pasang patok dan leveling lantai kerja yang diperlukan sebagai acuan untuk menentukan
ketebalan. Bisa juga dengan terlebih dahulu dibuat kepalaan dengan jarak per 1 m untuk
leveling lantai kerja.
Tuangkan adukan lantai kerja ke area melalui talang cor atau ember.
Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul maupun sendok
adukan/raskam sampai ketinggian yang telah ditentukan dengan cara melakukan
tarikan benang dari patok level satu dengan yang lainnya.
d. Pelaksanaan Pilecap
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
50
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
51
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Pilecap Type P3
Kuantitas : 22,64 m2
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 1,08 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 6,79 0,32 1,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 2,26 0,11 1,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 0,23 0,01 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 0,34 0,02 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 283,05 13,48
12,1300 kg PC 274,67 13,08
0,3880 m3 Pasir Pasang 8,79 0,42
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 6,34 0,30
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Pilecap Type P4
Kuantitas : 10,54 m2
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,50 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 3,16 0,15 1,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 1,05 0,05 1,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 0,11 0,01 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 0,16 0,01 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 131,75 6,27
12,1300 kg PC 127,85 6,09
0,3880 m3 Pasir Pasang 4,09 0,19
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 2,95 0,14
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Pilecap Type P5
Kuantitas : 158,10 m2
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 7,53 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 47,43 2,26 3,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 15,81 0,75 1,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 1,58 0,08 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 2,37 0,11 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 1.976,25 94,11
12,1300 kg PC 1.917,75 91,32
0,3880 m3 Pasir Pasang 61,34 2,92
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 44,27 2,11
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
52
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Pilecap Type P6
Kuantitas : 229,08 m2
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 10,91 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 68,72 3,27 4,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 22,91 1,09 2,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 2,29 0,11 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 3,44 0,16 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 2.863,44 136,35
12,1300 kg PC 2.778,68 132,32
0,3880 m3 Pasir Pasang 88,88 4,23
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 64,14 3,05
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Pilecap Type P7
Kuantitas : 114,67 m2
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 5,46 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 34,40 1,64 2,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 11,47 0,55 1,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 1,15 0,05 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 1,72 0,08 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 1.433,31 68,25
12,1300 kg PC 1.390,89 66,23
0,3880 m3 Pasir Pasang 44,49 2,12
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 32,11 1,53
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Pilecap Type P8
Kuantitas : 36,79 m2
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 1,75 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 11,04 0,53 1,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 3,68 0,18 1,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 0,37 0,02 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 0,55 0,03 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 459,90 21,90
12,1300 kg PC 446,29 21,25
0,3880 m3 Pasir Pasang 14,28 0,68
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 10,30 0,49
Curing/perawatan beton
Membuat Lantai Kerja Beton mutu f'c=7,4 MPa (K100), slum (3-6)cm, w/c = 0,87 Pilecap Type P1
Kuantitas : 15,15 m3
Waktu Penyelesaian : 7,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 2,16 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,2000 OH Pekerja 18,18 2,60 3,00
L.02 0,2000 OH T ukang Batu 3,03 0,43 1,00
L.03 0,0200 OH Kepala T ukang 0,30 0,04 1,00
L.04 0,0060 OH Mandor 0,09 0,01 1,00
B BAHAN
230,0000 Kg Portland Semen 3.483,71 497,67
893,0000 kg Pasir Beton 13.525,88 1.932,27
1.027,0000 kg Kerikil (maksimum 30 mm) 15.555,52 2.222,22
200,0000 ltr Air 3.029,31 432,76
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P1
Kuantitas : 2,06 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,10 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 3,40 0,16 1,00
L.02 0,2750 OH T ukang Batu 0,57 0,03 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala T ukang 0,06 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,17 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 790,27 37,63
692,0000 Kg Pasir Beton 1.424,14 67,82
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 2.138,26 101,82
215,0000 ltr Air 442,47 21,07
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
54
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P2
Kuantitas : 11,34 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,54 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 18,71 0,89 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 3,12 0,15 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,32 0,02 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,94 0,04 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 4.354,56 207,36
692,0000 Kg Pasir Beton 7.847,28 373,68
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 11.782,26 561,06
215,0000 ltr Air 2.438,10 116,10
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
55
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P3
Kuantitas : 5,08 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,24 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 8,39 0,40 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 1,40 0,07 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,14 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,42 0,02 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 1.951,49 92,93
692,0000 Kg Pasir Beton 3.516,74 167,46
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 5.280,20 251,44
215,0000 ltr Air 1.092,63 52,03
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P4
Kuantitas : 2,55 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,12 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 4,21 0,20 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,70 0,03 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,07 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,21 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 979,78 46,66
692,0000 Kg Pasir Beton 1.765,64 84,08
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 2.651,01 126,24
215,0000 ltr Air 548,57 26,12
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P5
Kuantitas : 48,22 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 2,30 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 79,57 3,79 4,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 13,26 0,63 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 1,35 0,06 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 4,00 0,19 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 18.517,63 881,79
692,0000 Kg Pasir Beton 33.370,32 1.589,06
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 50.103,70 2.385,89
215,0000 ltr Air 10.367,95 493,71
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
57
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P6
Kuantitas : 69,46 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 3,31 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 114,60 5,46 6,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 19,10 0,91 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 1,94 0,09 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 5,76 0,27 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 26.671,68 1.270,08
692,0000 Kg Pasir Beton 48.064,59 2.288,79
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 72.166,34 3.436,49
215,0000 ltr Air 14.933,36 711,11
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P7
Kuantitas : 60,19 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 2,87 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 99,32 4,73 5,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 16,55 0,79 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 1,69 0,08 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 5,00 0,24 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 23.113,73 1.100,65
692,0000 Kg Pasir Beton 41.652,86 1.983,47
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 62.539,49 2.978,07
215,0000 ltr Air 12.941,28 616,25
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
58
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Pilecap Type P8
Kuantitas : 18,96 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,90 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 31,29 1,49 2,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 5,22 0,25 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,53 0,03 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 1,57 0,07 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 7.282,11 346,77
692,0000 Kg Pasir Beton 13.122,98 624,90
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 19.703,43 938,26
215,0000 ltr Air 4.077,23 194,15
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
59
Membuat Lantai Kerja Beton mutu f'c=7,4 MPa (K100), slum (3-6)cm, w/c = 0,87 Pit Lift
Kuantitas : 1,80 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,13 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,2000 OH Pekerja 2,16 0,15 1,00
L.02 0,2000 OH Tukang Batu 0,36 0,03 1,00
L.03 0,0200 OH Kepala Tukang 0,04 0,00 1,00
L.04 0,0060 OH Mandor 0,01 0,00 1,00
B BAHAN
230,0000 Kg Portland Semen 413,10 29,51
893,0000 kg Pasir Beton 1.603,90 114,56
1.027,0000 kg Kerikil (maksimum 30 mm) 1.844,57 131,76
200,0000 ltr Air 359,22 25,66
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
60
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Lantai P.L1
Kuantitas : 5,92 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,42 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 9,76 0,70 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 1,63 0,12 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,17 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,49 0,04 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 2.271,74 162,27
692,0000 Kg Pasir Beton 4.093,87 292,42
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 6.146,72 439,05
215,0000 ltr Air 1.271,94 90,85
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
61
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Lantai P.L2
Kuantitas : 3,06 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,22 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 5,05 0,36 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,84 0,06 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,09 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,25 0,02 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 1.175,04 83,93
692,0000 Kg Pasir Beton 2.117,52 151,25
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 3.179,34 227,10
215,0000 ltr Air 657,90 46,99
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Lantai P.L2
Kuantitas : 4,14 m2
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,30 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 1,24 0,09 1,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 0,41 0,03 1,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 0,04 0,00 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 0,06 0,00 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 51,75 3,70
12,1300 kg PC 50,22 3,59
0,3880 m3 Pasir Pasang 1,61 0,11
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 1,16 0,08
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
62
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Lantai P.L3
Kuantitas : 1,80 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,13 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 2,97 0,21 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,50 0,04 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,05 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,15 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 691,38 49,38
692,0000 Kg Pasir Beton 1.245,93 89,00
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 1.870,70 133,62
215,0000 ltr Air 387,10 27,65
Pemasangan Dinding HB/CB 10, speci camp. 1SP : 4PP Lantai P.L3
Kuantitas : 3,18 m2
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,23 m2
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 0,3000 OH Pekerja 0,95 0,07 1,00
L.02 0,1000 OH Tukang Batu 0,32 0,02 1,00
L.03 0,0100 OH Kepala Tukang 0,03 0,00 1,00
L.04 0,0150 OH Mandor 0,05 0,00 1,00
B BAHAN
12,5000 buah Batako 39,75 2,84
12,1300 kg PC 38,57 2,76
0,3880 m3 Pasir Pasang 1,23 0,09
0,2800 kg Besi Angkur Ø 8 mm 0,89 0,06
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
63
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Dinding P.L1
Kuantitas : 5,87 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,42 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 9,68 0,69 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 1,61 0,12 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,16 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,49 0,03 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 2.252,39 160,89
692,0000 Kg Pasir Beton 4.059,00 289,93
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 6.094,36 435,31
215,0000 ltr Air 1.261,10 90,08
B BAHAN
0,0150 m3 Kayu Meranti 0,44 0,03
0,4000 Kg Paku Biasa 2" - 5" 11,73 0,84
0,2000 Ltr Minyak Bekisting 5,87 0,42
0,0100 m3 Balok Kayu Meranti 0,29 0,02
0,1750 Lbr Plywood tebal 9mm 5,13 0,37
Dolken Kayu Galam
1,5000 Btg 43,99 3,14
diameter 8 - 10 cm / 4 m
Formite/Penjaga jarak /
2,0000 Buah 58,66 4,19
Spacer (alat bantu)
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
64
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Dinding P.L2
Kuantitas : 2,93 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,21 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 4,84 0,35 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,81 0,06 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,08 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,24 0,02 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 1.126,20 80,44
692,0000 Kg Pasir Beton 2.029,50 144,96
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 3.047,18 217,66
215,0000 ltr Air 630,55 45,04
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
65
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Dinding P.L3
Kuantitas : 2,14 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,15 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 3,53 0,25 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,59 0,04 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,06 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,18 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 820,68 58,62
692,0000 Kg Pasir Beton 1.478,94 105,64
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 2.220,55 158,61
215,0000 ltr Air 459,50 32,82
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
66
1. penentuan titik-titik as core lift,diperoleh dari survey yang melakukan pengukuran dan
pematokan,yaitu marking berupa titik-titik atau garis yang digunakan sebagai dasar penentuan
letak bekisting dan tulangan kolom.Penentuan AS kolom menggunakan alat theodolite.
2. Pembuatan bekisting luar core lift terbuat dari batako
3. Pekerjaan pembesian dengan menggunakan Besi Wiremesh M8 – 150
4. Pekerjaan pengecoran Plat Lantai Beton T : 55 Cm, Beton Ready mix didatangkan dari batching
plant dengan mutu yang telah di syaratkan Beton K-250 Kg/Cm2 + Additive (Kedap Air)
5. Pekerjaan pemasangan Water Stop Lebar 20 Cm pada area stop cor
6. Pekerjaan pengecoran dinding core lift , Beton Ready mix didatangkan dari batching plant dengan
mutu yang telah di syaratkan Beton K-250 Kg/Cm2 + Additive (Kedap Air)
7. Setelah pengerjaan beton bertulang selesai dilanjutkan dengan pekerjaan Waterprofing Liquid
Mimbran (non toxic)
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
67
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
68
Pekerjaan ini terdiri dari pemasangan batu kali sesuai gambar kerja/ spesifikasi yang telah ditentukan
Bahan dan tenaga yang diperlukan
Pekerjaan pondasi batu belah/kali meliputi pekerjaan persiapan, galian pondasi, urugan pasir, dan
pasangan batu kali.
Alat yang digunakan
Cangkul dan ganco;
Sekop;
Pompa air Ø 2” untuk menyedot air apabila saat penggalian terdapat genangan air;
Stamper;
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
69
Prosedur Pelaksanaan
Persiapan
Rencanakan urutan penggalian, urutan pemasangan batu kali,
tempat penimbunan tanah hasil galian sementara, sebelum
diangkut keluar site, juga tempat penimbunan sementara
batu-batu kali tersebut sebelum dipasang.
PembuatanGalian
Siapkan alat-alat yang diperlukan;
Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar
pondasi bagian bawah dengan kedalaman yang disyaratkan;
Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut
kemiringan yang tepat;
Buang tanah sisa galian ketempat yang telah ditentukan;
Cek posisi, lebar, kedalaman dan kerapiannya sesuai rencana;
Urugan pasir
Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang
optimum untuk pemadatan ;
Padatkan pasir urug tersebut dengan stamper;
Jika diperlukan ulangi langkat 1 & 2 untuk mendapatkan tebal pasir urug seperti yang
direncakan.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
70
Pekerjaan urugan kembali ini dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi lahan atau lokasi
pekerjaan dengan timbunan tanah disamping kanan /kiri bangunan bekas galian baik itu pondasi
maupun yang lainnya untuk mengembalikan dan merapikan lokasi konstruksi tersebut sehingga
bangunan tersebut stabil dan tidak mudah longsor dan rapi kembali.
Timbunan tanah akan dikerjakan dengan metoda manual dan dipadatkan menggunakan stamper
sesuai spesifikasi yang ditentukan untuk pekerjaan timbunan .
Pekerjaan sloof beton dilaksanakan setelah pekerjaan urugan kembali dan setelah pekerjaan
pondasi batu kali selesai.
Membuat Beton mutu f'c=14,5 MPa (K175), slum (12±2)cm, w/c = 0,66 Sloof
Kuantitas : 17,49 m3
Waktu Penyelesaian : 14,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 1,25 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 28,86 2,06 3,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 4,81 0,34 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,49 0,03 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 1,45 0,10 1,00
B BAHAN
326,0000 Kg Portland Semen 5.702,96 407,35
760,0000 Kg Pasir Beton 13.295,25 949,66
1.029,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 18.001,07 1.285,79
215,0000 ltr Air 3.761,16 268,65
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
71
Curing/perawatan beton
Pembesian Beton
Lingkup Pekerjaan Meliputi :
Pemotongan Besi
Pembekokan
Penyetelan besi beton sesuai dengan
gambar
Prosedur pelaksanaan :
Pada saat pendatangan besi beton akan menunjukan sertifikat test dari pabrik. Apabila tidak
ada test maka test akan dilakukan pada laboratorium sesuai petunjuk dari direksi;
Pemotongan besi beton dilakukan dengan menggunakan Bar Cutter dan pembekokan dengan
Bar Bender;
Membuat daftar potong bengkok besi secara teliti;
Pemisahan dan penempatan masing-masing diameter beton;
Pemotongan sesuai dengan urutan penggunaan yang akan dikerjakan (struktur dari bawah);
Pembengkokan besi beton sesuai dengan gambar daftar bengkok yang telah dibuat;
Penyetelan besi sesuai gambar kerja;
Pemasangan beton deking;
Test Mutu
Gambar Daftar
Kerja Lengkungan
Sambungan
Gambar Pembesian
Tahu Beton
dan Peraturan
Kawat Beton
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN
(PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
73
Begisting Beton
Prosedur Pelaksanaan :
Untuk cetakan,beton pada kolom, balok dan plat lantai atas dibuat dari multiplek diperkuat
kayu-kayu stut (ukuran 4/6, 5/7 an 6/12 cm dengan dilengkapi tierood, dll), gambar begisting
diajukan saat pelaksanaan
Agar memudahkan pembongkaran begisting dan juga untuk menjaga permukaan beton
(mempertahankan bentuk) maka permukaan begisting dilapisi dengan minyak begisting
sebelum dilaksanakan pengecoran.
Detail bentuk dari begisting akan dibuat shop drawing untuk mendapat pengesahan Direksi
pekerjaan.
Tiang pendukung begisting pada balok dapat digunakan scaffolding terdiri dari U jack,Main
frame, Jack base, dan Cross serta kayu ukuran 6/12 sebagai penopang utama balok, dan Pipa
support.
Gambar Design
Check
Rencana
Pembuatan
Perhitungan
Jumlah
Marking
Pemesanan
Material
Material
Pemasangan Transportasi Pembuatan
Pemeriksaan Perbaiki
BEGISTING KOLOM
BASEMENT 1
TAMPAKTAMPAK
ATAS KOLOM
ATAS
TAMPAK SAMPING
Ø10-25
hori beam
multiplek 12 mm
kayu 8/12
peri girder
head jack
main frame
BEGISTING SLOOF
Setelah pembesian dan bekisting selesai terpasang, dan telah disetujui oleh direksi lapangan, segera
dilakukan pengecoran sloof. Sebelum pengecoran dilakukan persiapan Contoh bahan/material yang
akan digunakan dimintakan persetujuan Direksi, bila disetujui kemudian dibawa ke laboratorium
yang ditunjuk/direkomendasikan oleh proyek, guna diadakan test karekteristik untuk beton sesuai
spesifikasi teknik / petunjuk Direksi untuk selanjutnya dibuat campuran pendahuluan (Preliminary
Mix) dan percobaan campuran (Trial Mix). Alat pencampur (Concrete Mixer) Material/bahan telah
siap sesuai volume yang akan di cor. Tenaga siap sesuai kebutuhan. Cek ulang kekuatan begesting,
kebocoran dan pembesian. Lokasi yang akan di cor dibersihkan dari kotoran, debu, minyak dan
material lepas lainnya. Setelah semuanya siap dilanjut dengan pengecoran.
Selama pengecoran dimulai, pengambilan slump test dan kubus beton frekwensinya sesuai
spesifikasi atau petunjuk direksi.
Setelah pengecoran beton selesai, permukaan beton harus tetap dalam keadaan lembab
dengan cara :
Ditutup dengan karung basah
Menggenangi dengan dengan air selama waktu perawatan minimal 7 hari atau sesuai
petunjuk Direksi.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
75
Pembongkaran perancah dan acuan setelah beton umur minimal 4 hari atau sesuai
petunjuk Direksi.
SPESIFIKASI
TEKNIS
MIX DESIGN
Trial Mix
Yes No
Pernyesuaian Lapangan
Yes No
Pengawasan Pemakaian
Pe
ra
w
atan beton (curing)
Pada masa pengikatan awal yaitu saat beton mulai mengeras,
harus diadakan perawatan beton (curing), yaitu dengan
pemberian air pada permukaan beton dengan berbagai cara
sesuai dengan jenis struktur yang dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
76
Penguapan air dari beton pada saat pengerasan beton pada hari pertama.
Perbedaan temperatur dalam beton, yang akan mengakibatkan retak-retak pada beton.
Adapun cara yang digunakan dalam perawatan beton yang dilakukan dalam proyek ini adalah
dengan melakukan penyiraman air pada lapisan beton setiap hari. Apabila terjadi hujan maka
cukup air hujan itu saja yang digunakan. Cara ini tidak hanya memberikan perawatan yang baik
tetapi juga menurunkan suhunya sebagai akibat dari penguapan yang terjadi.
Pekerjaan tie beam beton dilaksanakan setelah pekerjaan urugan kembali dan setelah atau
bersamaan dengan pekerjaan pilecap.
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 TB.1
Kuantitas : 17,40 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,83 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 28,70 1,37 2,00
L.02 0,2750 OH T ukang Batu 4,78 0,23 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala T ukang 0,49 0,02 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 1,44 0,07 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 6.679,68 318,08
692,0000 Kg Pasir Beton 12.037,34 573,21
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 18.073,41 860,64
215,0000 ltr Air 3.739,93 178,09
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
77
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 TB.2
Kuantitas : 131,39 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 6,26 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 216,80 10,32 11,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 36,13 1,72 2,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 3,68 0,18 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 10,91 0,52 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 50.455,20 2.402,63
692,0000 Kg Pasir Beton 90.924,48 4.329,74
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 136.518,11 6.500,86
215,0000 ltr Air 28.249,66 1.345,22
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
78
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 TB. 3
Kuantitas : 6,26 m3
Waktu Penyelesaian : 21,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,30 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 10,33 0,49 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 1,72 0,08 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,18 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,52 0,02 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 2.404,61 114,51
692,0000 Kg Pasir Beton 4.333,30 206,35
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 6.506,22 309,82
215,0000 ltr Air 1.346,33 64,11
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
79
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
80
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom K!A
Kuantitas : 124,80 m3
Waktu Penyelesaian : 27,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 4,62 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 205,92 7,63 8,00
L.02 0,2750 OH T ukang Batu 34,32 1,27 2,00
L.03 0,0280 OH Kepala T ukang 3,49 0,13 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 10,36 0,38 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 47.923,20 1.774,93
692,0000 Kg Pasir Beton 86.361,60 3.198,58
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 129.667,20 4.802,49
215,0000 ltr Air 26.832,00 993,78
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
81
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom K1B
Kuantitas : 12,00 m3
Waktu Penyelesaian : 27,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,44 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 19,80 0,73 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 3,30 0,12 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,34 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 1,00 0,04 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 4.608,00 170,67
692,0000 Kg Pasir Beton 8.304,00 307,56
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 12.468,00 461,78
215,0000 ltr Air 2.580,00 95,56
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
82
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom K4
Kuantitas : 0,29 m3
Waktu Penyelesaian : 7,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,04 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,48 0,07 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,08 0,01 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,01 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,02 0,00 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 110,59 15,80
692,0000 Kg Pasir Beton 199,30 28,47
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 299,23 42,75
215,0000 ltr Air 61,92 8,85
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
83
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
84
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom KL
Kuantitas : 8,64 m3
Waktu Penyelesaian : 27,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,32 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 14,26 0,53 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 2,38 0,09 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,24 0,01 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,72 0,03 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 3.317,76 122,88
692,0000 Kg Pasir Beton 5.978,88 221,44
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 8.976,96 332,48
215,0000 ltr Air 1.857,60 68,80
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
85
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
86
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom KD
Kuantitas : 0,50 m3
Waktu Penyelesaian : 7,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,07 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,83 0,12 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,14 0,02 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,01 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,04 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 193,54 27,65
692,0000 Kg Pasir Beton 348,77 49,82
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 523,66 74,81
215,0000 ltr Air 108,36 15,48
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
87
− Pick up : 1 unit
− Peralatan K3 : 1 ls
Pelaksanaan pekerjaan Beton Kolom struktur adalah berhubungan langsung dengan pelaksanaan
pekerjaan Pondasi batu belah maupun pekerjaan Sloof struktur, sehingga perlu diperhatikan
ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan sesuai dengan gambar kerja. Metode pelaksanaan pekerjaan
Beton Kolom struktur lantai 1 adalah sebagai berikut :
Pertama-tama disiapkan begisting kolom struktur yang sesuai dengan ukuran / dimensi
Kolom struktur lantai 1 tersebut dengan tinggi yang diperlukan; Dicek terlebih dulu posisi dari
pada as–as Kolom struktur Kolom struktur tersebut serta apabila perlu dicek pula ketinggian
peil-peilnya;
Sebelum begisting dipasang terlebih dulu pada besi kolom dipasang beton dekking dengan
tebal kurang lebih 2 cm, kemudian begisting Kolom struktur lantai 1 dipasang dengan sistim
tegak lurus dan harus kuat; Untuk mendapatkan hasil pekerjaan bekisting yang baik dan
tentu kuat, perlu diberi adanya tambahan perkuatan stegger / perancah dan stud–stud /
skoor pada bekisting Kolom struktur lantai 1 tersebut;
Sebelum dilaksanakan pengecoran beton, perlu diperhatikan adanya pemasangan stek–stek
pembesian untuk pekerjaan pasangan dinding
batu bata, balok latei, dan lain-lain pekerjaan;
Pengecoran beton dilaksanakan dengan cara ready- mix dengan mutu beton minimal sesuai
ketentuan adalah K-250;
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
89
b. Yang perlu diperhatikan dan harus diingat oleh Pelaksana Lapangan bahwa sebelum pelaksanan
pekerjaan pengecoran dimulai, adalah :
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
90
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecoran balok dan pelat antara lain :
Menentukan elevasi lantai II kemudian lakukan penandaan sebagai acuan dalam pembigestingan
pelat lantai dan balok.
Elevasi dasar atas begisting pelat lantai adalah = El. LT II - (tebal spesi + keramik) - tebal pelet
beton
Elevasi dasar atas begisting Balok lantai adalah = El. Dasar atas begisting pelat - (tinggi balok -
tebal pelat)
Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
Pasangkan begisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah disiapkan
Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada pembegistingan/spandeck pada pelat beton
Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm
Pasangkan begisting/spandeck balok dengan plywood dengan ketebalan 12 mm
Lakukan pemasangan pembesian pelat dengan wiremesh M8 150 dan M7 150
Bekisting/spandeck harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti
yang disyratkan pada gambar
Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
Bekisting/spandeck harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap
bag struktur beton sesuai yang direncanakan
Perencanaan bekisting/spandeck harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
Sambungan bekisting/spandeck harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
Dalam pemasangan bekisting/spandeck harus selalu di kontrol elevasi begistin
PEKERJAAN TANGGA
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
91
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 1 As 4/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
92
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
93
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 1 As 4/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
94
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
95
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 1 As 4/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
96
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
97
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
98
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
99
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
100
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
101
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
102
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 3 As 1/H-I
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
103
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
104
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 3 As 1/H-I
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
105
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
106
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 4 As 11/H-I
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
107
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
108
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 4 As 11/H-I
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
109
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
110
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 5 As 5/J
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
111
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 5 As 5/J
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
112
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
113
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 5 As 5/J
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
114
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 6 As 11/L
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
115
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 6 As 11/L
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
116
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 6 As 11/L
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
117
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
118
selesai pemasangan kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan
dengan panjang dan lebar bordes.
Badan Tangga
Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan
lantai di atasnya.
Dinding Tangga dan Bordes
Setelah pekerjaan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dindingtangga kanan-
kiri dan dinding bordes diatas badan tangga dan bordes.Dinding tangga dipaku dengan badan tangga
dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7 (jarak maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku
antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,.
Dindingini ttelah dipabrikasi sebelumnya.Trape/ Dinding Anak TanggaAnak tangga dipasang
setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes,kemiringan badan tangga,
penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan.
Tangga dan Pembesian.
Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan antrade
dan uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka
harus dibetulkan tterlebih dahulu. Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan
tangga sesuai dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga
kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua
terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah
pada dua tempat kanan-kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding
anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
119
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 3'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
120
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 5-6/D
Kuantitas : 0,31 m3 Balok Separator Ty pe BS
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
122
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-10'/H
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-11/K
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
124
− Gerenda : 3 buah
− Truck Mixer : 3 unit
− Concrete Pump : 1 Unit
− Concrete Vibrator : 2 Unit
− Teodholit : 1 unit
− Waterpas : 1 unit
− Peralatan Tukang ; Ls
− Scafolding : 150 set
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
125
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
127
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Kuantitas : 1,17 m3 Balok Ty pe B4K
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 2
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
140
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
141
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
142
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Plat Lantai 2
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
143
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Plat Lantai 2
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
144
Setelah dicek kekuatan bekisting, pembesian balok dan lantai serta kebersihan dan
mendapat persetujuan dari pengawas maka pengecoran bisa dilakukan.
Untuk beton struktur atau sesuai petunjuk pengawas pengecoran harus menggunakan
molen atau menggunakan beton ready mix.
Harus dilakukan uji slump dan sample kubus untuk uji tekan.
Cara pengecoran, Campuran beton diangkut ke tempat pengecoran dengan cara
menggunakan concretpump dan tidak boleh dijatuhkan ketempat pengecoran lebih dari
jarak tinggi 1,5 meter.
Pemadatan pengecoran
Pemadatan dengan memakai besi beton dicocokan pada beton cor dan jika perlu
pakai vibrator sesuai instruksi pengawas.
Perawatan pengering beton / curing
Curing dengan cara dikelilingi tanah liat dan atau direndam air semen minimal 14 hari
dan harus dipertahankan untuk tetap direndam air, hal ini diutamakan khusus untuk
pengecoran plat beton
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
145
Pengecoran Plat
Peralatan yang dibutuhkan adalah :
− Bar Bender : 2 unit
− Bar Cutter : 2 unit
− Mesin Bor : 3 buah
− Gerenda : 3 buah
− Truck Mixer : 3 unit
− Concrete Pump : 1 Unit
− Concrete Vibrator : 2 Unit
− Teodholit : 1 unit
− Waterpas : 1 unit
− Peralatan Tukang ; Ls
− Scafolding : 150 set
−
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
146
1. Curing Beton
Semua pekerjaan beton setelah pengecoran berumur 24 jam harus dilakukan perawatan
curing dengan cara disiram langsung dengan air atau dengan cara ditutup permukaanya
dengan karung goni kemudian disiram hingga basah agar terjaga kelembapannya.
Hal ini dilakukan agar proses pengikatan kimia beton tidak langsung berhubungan dengan suhu
luar sehingga proses pengikatannya dapat diperlambat karena dapat mengakibatkan retak-reta
k pada permukaan beton yang telah dicor. Untuk beton-beton mutu tingga dengan percepatan
pegikatan dengan tambahan additive harus dilakukan curing dengan zat additive pula sehingga
keseimbangan suhu beton dan suhu luar akan tetap terjaga
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type K1B
Kuantitas : 112,35 m3
Waktu Penyelesaian : 7,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 16,05 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 185,38 26,48 27,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 30,90 4,41 5,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 3,15 0,45 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 9,33 1,33 2,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 43.142,40 6.163,20
692,0000 Kg Pasir Beton 77.746,20 11.106,60
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 116.731,65 16.675,95
215,0000 ltr Air 24.155,25 3.450,75
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
147
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type K4
Kuantitas : 0,25 m3
Waktu Penyelesaian : 4,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,06 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,42 0,10 1,00
L.02 0,2750 OH T ukang Batu 0,07 0,02 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala T ukang 0,01 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,02 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 96,77 24,19
692,0000 Kg Pasir Beton 174,38 43,60
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 261,83 65,46
215,0000 ltr Air 54,18 13,55
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
148
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type KL
Kuantitas : 7,56 m3
Waktu Penyelesaian : 4,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 1,89 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 12,47 3,12 4,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 2,08 0,52 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,21 0,05 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,63 0,16 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 2.903,04 725,76
692,0000 Kg Pasir Beton 5.231,52 1.307,88
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 7.854,84 1.963,71
215,0000 ltr Air 1.625,40 406,35
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
149
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type KD
Kuantitas : 0,44 m3
Waktu Penyelesaian : 4,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,11 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,73 0,18 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,12 0,03 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,01 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,04 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 169,34 42,34
692,0000 Kg Pasir Beton 305,17 76,29
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 458,20 114,55
215,0000 ltr Air 94,82 23,70
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
150
Pelaksanaan pekerjaan Beton Kolom struktur adalah berhubungan langsung dengan pelaksanaan
pekerjaan Pondasi batu belah maupun pekerjaan Sloof struktur, sehingga perlu diperhatikan
ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan sesuai dengan gambar kerja. Metode pelaksanaan pekerjaan
Beton Kolom struktur lantai 1 adalah sebagai berikut :
Pertama-tama disiapkan begisting kolom struktur yang sesuai dengan ukuran / dimensi
Kolom struktur lantai 1 tersebut dengan tinggi yang diperlukan; Dicek terlebih dulu posisi dari
pada as–as Kolom struktur Kolom struktur tersebut serta apabila perlu dicek pula ketinggian
peil-peilnya;
Sebelum begisting dipasang terlebih dulu pada besi kolom dipasang beton dekking dengan
tebal kurang lebih 2 cm, kemudian begisting Kolom struktur lantai 1 dipasang dengan sistim
tegak lurus dan harus kuat; Untuk mendapatkan hasil pekerjaan bekisting yang baik dan
tentu kuat, perlu diberi adanya tambahan perkuatan stegger / perancah dan stud–stud /
skoor pada bekisting Kolom struktur lantai 1 tersebut;
Sebelum dilaksanakan pengecoran beton, perlu diperhatikan adanya pemasangan stek–stek
pembesian untuk pekerjaan pasangan dinding
batu bata, balok latei, dan lain-lain pekerjaan;
Pengecoran beton dilaksanakan dengan cara ready- mix dengan mutu beton minimal sesuai
ketentuan adalah K-250;
b. Yang perlu diperhatikan dan harus diingat oleh Pelaksana Lapangan bahwa sebelum pelaksanan
pekerjaan pengecoran dimulai, adalah :
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
151
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecoran balok dan pelat antara lain :
Menentukan elevasi lantai II kemudian lakukan penandaan sebagai acuan dalam pembigestingan
pelat lantai dan balok.
Elevasi dasar atas begisting pelat lantai adalah = El. LT II - (tebal spesi + keramik) - tebal pelet
beton
Elevasi dasar atas begisting Balok lantai adalah = El. Dasar atas begisting pelat - (tinggi balok -
tebal pelat)
Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
Pasangkan begisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah disiapkan
Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada pembegistingan/spandeck pada pelat beton
Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
152
PEKERJAAN TANGGA
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 1 As 4/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
153
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 1 As 4/D
Kuantitas : 3,29 m3 Plat Tangga
Waktu Penyelesaian : 2,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 1,64 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 5,42 2,71 3,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,90 0,45 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,09 0,05 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,27 0,14 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 1.262,02 631,01
692,0000 Kg Pasir Beton 2.274,26 1.137,13
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 3.414,67 1.707,34
215,0000 ltr Air 706,60 353,30
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
154
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
155
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 1 As 4/D
Kuantitas : 0,13 m3 Kolom Bordes
Waktu Penyelesaian : 2,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,06 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,21 0,11 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,04 0,02 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,00 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,01 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 49,54 24,77
692,0000 Kg Pasir Beton 89,27 44,63
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 134,03 67,02
215,0000 ltr Air 27,74 13,87
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
156
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
157
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
158
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
159
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 3 As 1/H-I
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
160
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 3 As 1/H-I
Kuantitas : 3,11 m3 Plat Tangga
Waktu Penyelesaian : 2,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 1,56 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 5,14 2,57 3,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,86 0,43 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,09 0,04 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,26 0,13 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 1.195,06 597,53
692,0000 Kg Pasir Beton 2.153,59 1.076,80
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 3.233,50 1.616,75
215,0000 ltr Air 669,11 334,55
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
161
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 4 As 11/H-I
Kuantitas : 0,20 m3 Balok Bordes
Waktu Penyelesaian : 2,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,10 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,33 0,17 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,06 0,03 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,01 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,02 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 76,80 38,40
692,0000 Kg Pasir Beton 138,40 69,20
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 207,80 103,90
215,0000 ltr Air 43,00 21,50
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
162
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 4 As 11/H-I
Kuantitas : 0,20 m3 Plat Tangga
Waktu Penyelesaian : 2,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,10 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,33 0,17 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,06 0,03 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,01 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,02 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 76,80 38,40
692,0000 Kg Pasir Beton 138,40 69,20
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 207,80 103,90
215,0000 ltr Air 43,00 21,50
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
163
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 5 As 5/J
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
164
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
165
maksimum 25 cm). Kayu ini berfungsi sebagai pengganti pipa (karena bentang pendek). Setelah
selesai pemasangan kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan
dengan panjang dan lebar bordes.
Badan Tangga
Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan
lantai di atasnya.
Dinding Tangga dan Bordes
Setelah pekerjaan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dindingtangga kanan-
kiri dan dinding bordes diatas badan tangga dan bordes.Dinding tangga dipaku dengan badan tangga
dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7 (jarak maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku
antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,.
Dindingini ttelah dipabrikasi sebelumnya.Trape/ Dinding Anak TanggaAnak tangga dipasang
setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes,kemiringan badan tangga,
penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan.
Tangga dan Pembesian.
Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan antrade
dan uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka
harus dibetulkan tterlebih dahulu. Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan
tangga sesuai dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga
kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua
terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah
pada dua tempat kanan-kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding
anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
166
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 3'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
167
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 5-6/D
Kuantitas : 0,31 m3 Balok Separator Ty pe BS
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
168
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-10'/H
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-11/K
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
170
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 3'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
171
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 8'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
172
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 5-6/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
173
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-10'/H
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
174
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-11/K
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
175
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
176
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
177
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
178
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
179
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
180
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Kuantitas : 5,53 m3 Balok Ty pe G2B
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
181
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
182
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
183
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
184
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Kuantitas : 1,35 m3 Balok Ty pe G1BK
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
185
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
186
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Kuantitas : 22,85 m3 Balok Ty pe B2
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
187
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
188
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
189
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
190
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
191
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
192
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
193
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
194
selanjutnya perlu adanya perawatan dengan cara beton direndam air agar didapat hasil
beton yang baik.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
196
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Plat Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
198
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Plat Lantai 3
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
199
Setelah dicek kekuatan bekisting, pembesian balok dan lantai serta kebersihan dan
mendapat persetujuan dari pengawas maka pengecoran bisa dilakukan.
Untuk beton struktur atau sesuai petunjuk pengawas pengecoran harus menggunakan
molen atau menggunakan beton ready mix.
Harus dilakukan uji slump dan sample kubus untuk uji tekan.
Cara pengecoran, Campuran beton diangkut ke tempat pengecoran dengan cara
menggunakan concretpump dan tidak boleh dijatuhkan ketempat pengecoran lebih dari
jarak tinggi 1,5 meter.
Pemadatan pengecoran
Pemadatan dengan memakai besi beton dicocokan pada beton cor dan jika perlu
pakai vibrator sesuai instruksi pengawas.
Perawatan pengering beton / curing
Curing dengan cara dikelilingi tanah liat dan atau direndam air semen minimal 14 hari
dan harus dipertahankan untuk tetap direndam air, hal ini diutamakan khusus untuk
pengecoran plat beton
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
200
Pengecoran Plat
Peralatan yang dibutuhkan adalah :
− Bar Bender : 2 unit
− Bar Cutter : 2 unit
− Mesin Bor : 3 buah
− Gerenda : 3 buah
− Truck Mixer : 3 unit
− Concrete Pump : 1 Unit
− Concrete Vibrator : 2 Unit
− Teodholit : 1 unit
− Waterpas : 1 unit
− Peralatan Tukang ; Ls
− Scafolding : 150 set
−
2. Curing Beton
Semua pekerjaan beton setelah pengecoran berumur 24 jam harus dilakukan perawatan
curing dengan cara disiram langsung dengan air atau dengan cara ditutup permukaanya
dengan karung goni kemudian disiram hingga basah agar terjaga kelembapannya.
Hal ini dilakukan agar proses pengikatan kimia beton tidak langsung berhubungan dengan suhu
luar sehingga proses pengikatannya dapat diperlambat karena dapat mengakibatkan retak-reta
k pada permukaan beton yang telah dicor. Untuk beton-beton mutu tingga dengan percepatan
pegikatan dengan tambahan additive harus dilakukan curing dengan zat additive pula sehingga
keseimbangan suhu beton dan suhu luar akan tetap terjaga
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
201
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type K1B
Kuantitas : 85,05 m3
Waktu Penyelesaian : 7,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 12,15 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 140,33 20,05 21,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 23,39 3,34 4,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 2,38 0,34 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 7,06 1,01 2,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 32.659,20 4.665,60
692,0000 Kg Pasir Beton 58.854,60 8.407,80
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 88.366,95 12.623,85
215,0000 ltr Air 18.285,75 2.612,25
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
202
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type K4
Kuantitas : 0,12 m3
Waktu Penyelesaian : 3,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,04 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,20 0,07 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,03 0,01 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,00 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,01 0,00 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 47,23 15,74
692,0000 Kg Pasir Beton 85,12 28,37
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 127,80 42,60
215,0000 ltr Air 26,45 8,82
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
203
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type KL
Kuantitas : 7,56 m3
Waktu Penyelesaian : 7,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 1,08 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 12,47 1,78 2,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 2,08 0,30 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,21 0,03 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,63 0,09 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 2.903,04 414,72
692,0000 Kg Pasir Beton 5.231,52 747,36
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 7.854,84 1.122,12
215,0000 ltr Air 1.625,40 232,20
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
204
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Kolom Type KD
Kuantitas : 0,44 m3
Waktu Penyelesaian : 3,00 hari kalender
Produksi 1 hari : 0,15 m3
KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN/
A TENAGA
TOTAL PER HARI HARI BULAT
L.01 1,6500 OH Pekerja 0,73 0,24 1,00
L.02 0,2750 OH Tukang Batu 0,12 0,04 1,00
L.03 0,0280 OH Kepala Tukang 0,01 0,00 1,00
L.04 0,0830 OH Mandor 0,04 0,01 1,00
B BAHAN
384,0000 Kg Portland Semen 169,34 56,45
692,0000 Kg Pasir Beton 305,17 101,72
1.039,0000 Kg Kerikil (maksimum 30 mm) 458,20 152,73
215,0000 ltr Air 94,82 31,61
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
205
Pelaksanaan pekerjaan Beton Kolom struktur adalah berhubungan langsung dengan pelaksanaan
pekerjaan Pondasi batu belah maupun pekerjaan Sloof struktur, sehingga perlu diperhatikan
ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan sesuai dengan gambar kerja. Metode pelaksanaan pekerjaan
Beton Kolom struktur lantai 1 adalah sebagai berikut :
Pertama-tama disiapkan begisting kolom struktur yang sesuai dengan ukuran / dimensi
Kolom struktur lantai 1 tersebut dengan tinggi yang diperlukan; Dicek terlebih dulu posisi dari
pada as–as Kolom struktur Kolom struktur tersebut serta apabila perlu dicek pula ketinggian
peil-peilnya;
Sebelum begisting dipasang terlebih dulu pada besi kolom dipasang beton dekking dengan
tebal kurang lebih 2 cm, kemudian begisting Kolom struktur lantai 1 dipasang dengan sistim
tegak lurus dan harus kuat; Untuk mendapatkan hasil pekerjaan bekisting yang baik dan
tentu kuat, perlu diberi adanya tambahan perkuatan stegger / perancah dan stud–stud /
skoor pada bekisting Kolom struktur lantai 1 tersebut;
Sebelum dilaksanakan pengecoran beton, perlu diperhatikan adanya pemasangan stek–stek
pembesian untuk pekerjaan pasangan dinding
batu bata, balok latei, dan lain-lain pekerjaan;
Pengecoran beton dilaksanakan dengan cara ready- mix dengan mutu beton minimal sesuai
ketentuan adalah K-250;
b. Yang perlu diperhatikan dan harus diingat oleh Pelaksana Lapangan bahwa sebelum pelaksanan
pekerjaan pengecoran dimulai, adalah :
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
206
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengecoran balok dan pelat antara lain :
Menentukan elevasi lantai II kemudian lakukan penandaan sebagai acuan dalam pembigestingan
pelat lantai dan balok.
Elevasi dasar atas begisting pelat lantai adalah = El. LT II - (tebal spesi + keramik) - tebal pelet
beton
Elevasi dasar atas begisting Balok lantai adalah = El. Dasar atas begisting pelat - (tinggi balok -
tebal pelat)
Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
Pasangkan begisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah disiapkan
Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada pembegistingan/spandeck pada pelat beton
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
207
PEKERJAAN TANGGA
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
208
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
209
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
210
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 2 As 8/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
211
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 5 As 5/J
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
212
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 5 As 5/J
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
213
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Tangga Tipe 5 As 5/J
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
214
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 3'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
215
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 8'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
216
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 5-6/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
217
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-10'/H
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
218
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-11/K
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
219
− Gerenda : 3 buah
− Truck Mixer : 3 unit
− Concrete Pump : 1 Unit
− Concrete Vibrator : 2 Unit
− Teodholit : 1 unit
− Waterpas : 1 unit
− Peralatan Tukang ; Ls
− Scafolding : 15 set
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
220
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 3'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
221
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 5-6/D
Kuantitas : 0,31 m3 Balok Separator Ty pe BS
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
222
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-10'/H
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-11/K
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
224
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 3'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
225
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 8'/D-D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
226
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 5-6/D
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
227
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-10'/H
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
228
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Separator As 10-11/K
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
229
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
230
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
231
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
232
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
233
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
234
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Kuantitas : 0,45 m3 Balok Ty pe G.1BK
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
235
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Kuantitas : 2,75 m3 Balok Ty pe G.2K
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
236
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
237
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
238
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
239
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Kuantitas : 2,28 m3 Balok Ty pe B1
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
240
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
241
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
242
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
243
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
244
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
245
1,0000 m3 Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56
Membuat Beton mutu f'c=21,7 MPa (K250), slum (12±2)cm, w/c = 0,56 Balok Lantai Atap
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
246
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Beton Balok Ring balk dengan mutu beton K-250 disamping
pelaksanaan pekerjaan Balok struktur juga bersamaan dengan plat atap (Balok struktur atap), dan
dilaksanakan terlebih dahulu Pengukuran ulang mengenai peil dan as-as.
Pekerjaan tersebut meliputi :
Mutu dan diameter besi yang digunakan harus sesuai dengan bestek.
Besi balok bagian terakhir yaitu bagian paling ujung harus di hook dengan panjang hook
(tekukan) ≥ 5 x diameter tulangan.
Besi balok jika ada sambungan besi maka overlap ≥ 40 x diameter tulangan.
Ukuran begel adalah panjang dan tinggi balok dikurangi 2 x selimut beton. Panjang
hook/tekukan pada sengkang minimal 6d dia. tulangan sengkang.
Jarak begel dipasang sesuai gambar bestek, bagian tumpuan dipasang lebih rapat dibanding
bagian lapangan.
Penganyaman besi balok yang tinggi > 200 mm bisa dilakukan di luar atau di dalam bekisting,
sedang balok-balok besar dianyam sebelum dinding bekisting balok dipasang atau diatas bekisting
balok setelah bekisting dak lantai sudah jadi.
Pengecoran beton akan dilaksanakan dengan cara beton ready- mix sesuai ketentuan,
dibantu pemadatannya dengan vibrator & mutu beton K.300;
Dalam pelaksanaan pengecoran harus diadakan slump test dan dibuatkan kubus/silinder
beton setiap kelipatan volume beton maksimum 15 m3;
dan Setelah pengecoran sudah cukup umur kering tertentu,
selanjutnya beton perlu perawatan dgn penyiraman air pd beton tsbt pada setiap hari,
sehingga didapat hasil yang baik dan kuat.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
247
PEKERJAAN TANGGA
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Volume Tenaga/Alat/Ba Tenaga/Alat/Baha
han Total n Per Hari
A.4.1.1.26. (K3) Pemasangan 1 m2 bekisting untuk tangga
Volume m2 347
Waktu Pelaksanaan hari 10
Produktivitas m2/hari 10
A TENAGA
Pekerja OH 0,6600 347 23 2
Tukang Kayu OH 0,3300 347 11 1
Kepala Tukang OH 0,0330 347 1 0
Mandor OH 0,0330 347 1 0
JUMLAH TENAGA KERJA 37 4
B BAHAN
Kayu kelas III m3 0,0300 347 10 1
Paku 5 - 12 cm kg 0,4000 347 139 14
Minyak bekisting Liter 0,1500 347 52 5
Balok kayu kelas II m3 0,0150 347 5 1
Plywood 9 mm Lbr 0,3500 347 121 12
Dolken kayu Ø 8-10/400 cm Batang 2,0000 347 694 69
C PERALATAN -
JUMLAH HARGA ALAT -
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Volume Tenaga/Alat/ Tenaga/Alat/Ba
Bahan Total han Per Hari
A.4.1.1.17.a Pembesian kg dengan polos/ulir
Volume kg 7.641
Waktu Pelaksanaan hari 7
Produktivitas kg/hari 10
A TENAGA
Pekerja OH 0,0070 7.641,00 5 1
Tukang Besi OH 0,0070 7.641,00 5 1
Kepala Tukang OH 0,0070 7.641,00 5 1
Mandor OH 0,0004 7.641,00 0 0
JUMLAH TENAGA KERJA 16 2
B BAHAN
Besi polos/ulir kg 1,0500 7.641,00 8.023 1.146
Kawat beton kg 0,0150 7.641,00 115 16
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN -
JUMLAH HARGA ALAT -
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
248
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Volume Tenaga/Alat/ Tenaga/Alat/Ba
Bahan Total han Per Hari
Pengecoran Ready Mix
Volume m3 53
Waktu Pelaksanaan hari 3
Produktivitas m3/hari 10
A TENAGA
Pekerja OH 1,6500 53 9 3
Tukang Batu OH 0,2750 53 1 0
Kepala Tukang OH 0,0280 53 0 0
Mandor OH 0,0830 53 0 0
JUMLAH TENAGA KERJA 11 4
B BAHAN
Beton Ready Mix m3 1,1000 53 58 4
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT -
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
249
selesai pemasangan kayu 50/10, lalu diikuti pemasangan plywood yang ukurannya disesuaikan
dengan panjang dan lebar bordes.
Badan Tangga
Badan tangga ada 2 buah, yaitu antara bordes dengan lantai dibawahnya dan antara bordes dengan
lantai di atasnya.
Dinding Tangga dan Bordes
Setelah pekerjaan bordes dan badan tangga selesai, kemudian dipasang dindingtangga kanan-
kiri dan dinding bordes diatas badan tangga dan bordes.Dinding tangga dipaku dengan badan tangga
dan diberi perkuatan dengan potongan kayu 5/7 (jarak maksimum 40 cm). Potongan kayu 5/7 dipaku
antara badan tangga dengan dinding tangga sehingga benar-benar kuat, rapi, dan tidak goyang,.
Dindingini ttelah dipabrikasi sebelumnya.Trape/ Dinding Anak TanggaAnak tangga dipasang
setelah dilakukan pengecekan terhadap elevasi bordes,kemiringan badan tangga,
penggambaran trape/ anak tangga pada dinding badan.
Tangga dan Pembesian.
Pemasangan bordes dan badan tangga salah apabila jumlah anak tangga tidak pas, dengan antrade
dan uptrade yang telah ditentukan ukurannya (bisa kurang bisa lebih). Bila kesalahan ini terjadi maka
harus dibetulkan tterlebih dahulu. Trade/ dinding anak tangga dipasang diantara dinding badan
tangga sesuai dengan yang telah digambar pada dinding badan tangga dan dipaku dari dinding tangga
kearah dalam. Untuk memudahkan pemasangan dapat dilakukan dari bawah keatas. Setelah semua
terpasang, kemudian antar anak tangga dirangkai dengan kayu 5/7 memanjang dari atas ke bawah
pada dua tempat kanan-kiri dan dipaku. Sama halnya dengan dinding badan tangga, dinding
anak tangga inipun telah dipabrikasi sebelumnya.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
250
1. PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan pasangan disini ada beberapa item dan bagian yang harus diuraikan diantaranya
adalah :
Pas bata
Plesteran
Acian
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Volume Tenaga/Alat/Baha Tenaga/Alat/Baha
n Total n Per Hari
A.4.4.1.26. Pemasangan 1 m2 dinding bata ringan tebal 10 cm dengan mortar siap pakai
Volume m3 3950
Waktu Pelaksanaan hari 14
Produktivitas m3/hari 10
A TENAGA
Pekerja OH 0,3500 3950 138 10
Tukang Batu OH 0,1300 3950 51 4
Kepala Tukang OH 0,0130 3950 5 0
Mandor OH 0,0030 3950 1 0
JUMLAH TENAGA KERJA 196 14
B BAHAN
Bata ringan tebal 10 cm m3 0,1000 3950 395 28
Mortar siap pakai Kg 4,4000 3950 17.380 1.241
C PERALATAN
Peralatan Pasang Dinding Bata Ringan Ls 0,1000 3950 395
JUMLAH HARGA ALAT
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
251
• Apabila diperlukan pemotongan bata, digunakan mesin potong . Dan seterusnya, sesuai
langkah-langkah tersebut diatas metode pelaksanaan pekerjaan pemasangan dinding bata
baik tebal 1 bata maupun tebal ½ bata.
• Untuk penggunaan siar dan angkur, membuat lubang stop kontak dan detail pertemuan
bata dengan beton sloof praktis maupun detail pertemuan bata dengan beton kolom
praktis, detail fixing kosen pintu, detail fixing kosen jendela dan membuat alur untuk pipa,
pelaksanaannya sebagaimana gambar dibawah.
Gb . Pemasangan Bata
Gb . Plestran Bata
Gb . Acian Bata
2. Pelaksanaan Pekerjaan Beton praktis (Sloof praktis, kolom praktis dan balok latei dan lain-lain),
adalah sebagai berikut :
Didalam pemasangan dinding bata baik dinding 1 bata maupun ½ bata, diperlukan adanya
beton pengaku atau beton praktis yaitu kolom praktis dan balok latei dan lain-lain;
Pemasangan beton praktis tersebut harus sesuai dengan gambar kerja, baik ukuran/dimensi,
perletakan, dan peil-peilnya;
Pembesian beton praktis adalah sesuai dengan gambar kerja;
3. Pelaksanaan Pekerjaan plesteran, Acian dan Sponengan, adalah
Pertama–tama pada dinding dilakukan kontrol lot dari atas kebawah untuk mendapatkan
ketebalan yang sama;
Dengan adukan spesi , dibuatkan alur–alur kepala untuk memudahkan dalam pelaksanaan
pemelesterannya;
Setelah alur-alur kepala selesai, diteruskan plesteran dengan digosok dan disiram air
secukupnya supaya didapatkan permukaan plesteran yang padat, rata dan rapi;
Pekerjaan lain yang berhubungan dengan pemelesteran ini dan memerlukan perhatian khusus
adalah :
− Pemasangan Instalasi-instalasi yang diperlukan sesuai gambar kerja, contoh :
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
252
Instalasi listrik penerangan, kotak kontak listrik, instalasi AC, Sound sistem, ITI dan lain-lain;
− Pemasangan Instalasi air bersih/air kotor/air hujan dll. Pelaksanaan pekerjaan akhir dari pada
plesteran (finishing) yang harus dilaksanakan dengan cermat dan teliti, adalah : − Pelaksanaan
pekerjaan Acian plesteran; − Pelaksanaan pekerjaan Sponengan.
Pelaksanaan pekerjaan baik pasangan dinding bata ringan , plesteran, acian dan sponengan ini
diperlukan adanya Tukang terampil yang sangat ahli mengingat akan hasil akhir pekerjaan
finishing.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
253
− Pelaksana : 1 org
− Mandor : 1 org
− Tukang Batu : 5 org
− Pekerja : 5 org
− Surveyor : 1 org
− Sekuriti : 1 org
− Petugas K3 : 2 org
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Volume Tenaga/Alat/Baha Tenaga/Alat/Baha
n Total n Per Hari
Pemasangan m2 plesteran semen instan tebal 15 mm
Volume m3 6033
Waktu Pelaksanaan hari 25
Produktivitas m3/hari 10
A TENAGA
Pekerja OH 0,3000 6033 181 7
Tukang Batu OH 0,1500 6033 90 4
Kepala Tukang OH 0,0150 6033 9 0
Mandor OH 0,0150 6033 9 0
JUMLAH TENAGA KERJA 290 12
B BAHAN
Semen Instant Kg 5,0000 6033 30.165 1.207
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Volume Tenaga/Alat/Baha Tenaga/Alat/Baha
n Total n Per Hari
A.4.4.2.27. Pemasangan 1 m2 acian.
Volume m3 6033
Waktu Pelaksanaan hari 25
Produktivitas m3/hari 10
A TENAGA
Pekerja OH 0,2000 6033 121 5
Tukang Batu OH 0,1000 6033 60 2
Kepala Tukang OH 0,0100 6033 6 0
Mandor OH 0,0100 6033 6 0
JUMLAH TENAGA KERJA 193 8
B BAHAN
Semen portland Kg 3,2500 6033 19.607 784
C PERALATAN -
JUMLAH HARGA ALAT -
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
254
− Jidar : 1 ls
− Penggosok : 1 ls
− Penyediaan air kerja : 1 ls
− Pick up : 1 unit
− Peralatan K3 : 1 ls
Pekerjaan Pasangan Plesteran dan Acian dikerjakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Request pekerjaan dan pembuatan gambar kerja.
Adukan plesteran menggunakan campuran sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
Pekerjaan plesateran dimulai dengan membuat kepala plesteran sebagai pedoman
ketebalan.
Pekerjaan plesteran dilaksanakan setebal 2,5 cm dengan menarik adukan yang telah
menempel pada dinding menggunakan mistar/jidar/blebes hingga permukaan yang
dihasilkan rata dan siku terhadap bidang yang lain.
Plesteran digosok dengan menggunakan alat gosok “Gosokan tukang” hingga
permukaan halus dan padat.
Setelah plesteran kering dilanjutkan dengan dengan pekerjaan acian hingga permukaan
halus dan rata.
Permukaan dinding yang sudah diaci digosok dengan kertas semen agar halus.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
255
Gb. Animasi Plesteran ditarik dengan mistar atau “Blebes/Jidar” yang lurus dan rata
C PERALATAN -
JUMLAH HARGA ALAT -
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
256
Jumlah Jumlah
No Uraian Satuan Koefisien Volume Tenaga/Alat/Baha Tenaga/Alat/Baha
n Total n Per Hari
Pemasangan m2 lantai keramik/Granit
Volume m3 2142
Waktu Pelaksanaan hari 14
Produktivitas m3/hari 5
A TENAGA
Pekerja OH 0,7000 2.142 300 21
Tukang Batu OH 0,3500 2142 150 11
Kepala tukang OH 0,0350 2142 15 1
Mandor OH 0,0350 2142 15 1
JUMLAH TENAGA KERJA 480 34
B BAHAN
Granit / keramik Bh 3,1000 2142 6.640 474
Semen portland Kg 9,6000 2142 20.563 1.469
Pasir Pasang M3 0,0450 2142 96 7
Semen Warna Kg 1,5000 2142 3.213 230
C PERALATAN -
JUMLAH HARGA ALAT -
Pelaksanaan Pekerjaan Urugan pasir bawah lantai, pasang Granit /keramik (type polish/unpolish)
Metode Pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas, adalah sebagai berikut :
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
257
Pahami lokasi dengan bahan yang akan dipasang sehingga keindahan, fungsi juga cara
pemasangan akan sesuai. (misal : untuk dinding kamar mandi dengan keramik dinding,
lantai kamar mandi dengan keramik kasar dst....)
Pisahkan keramik agar mendapat keseragaman ukuran, presisi dan warna
Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak / Ember selama 1 (satu )jam
Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan sepanjang garis dasar yang telahterpasang
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
258
Pelaksanaan pekerjaan pasang Lantai keramik KM/WC dan Dinding keramik , adalah :
Sebelumnya perlu dilakukan pengukuran ulang terhadap peil lantai yang akan dilaksanakan
pemasangan;
Pengurugan pasir dibawah lantai keramik dengan tebal 3 cm;
Pemasangan instalasi air dan instalasi lainnya (bila ada);
Perendaman air untuk material lantai keramik hingga jenuh;
Selanjutnya dilaksanakan pemasangan lantai keramik denganmenggunakan spesi dengan
tebal (2-3) cm;
Khusus untuk pemasangan dinding keramik, dilakukan setelahpekerjaan plesteran dinding
selesai tanpa diaci;
Pemasangan dengan menggunakan spesi PC saja; dan
Pekerjaan terakhir, lantai / dinding keramik adalah mengerjakannat pada hubungan lantai/
dinding keramik tersebut.
3. PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan yang dilaksanakan berupa :
Dengan kebutuhan :
− Teodolit : 1 unit
− Gerenda : 3 unit
− Mesin Bor : 3 unit
− Cutting Well : 1 unit
− Scafolding : 50 set
− Penyediaan air kerja : 1 ls
− Pick up : 1 unit
− Peralatan K3 : 1 ls
Langkap awal adalah memangsang ragka sesuai dengan spesifikasi teknis dan petunjuk
direksi
1. Papan gypsum harus dipasang berlawanan arah dengan rangka penunjang,yang mana
pada proyek ini rangka penunjang menggunakan Metal Furring
2. Pertemuan antara dua gypsum diatur secara menyilang.
3. Sebelum pemasangan sekrup yakinkan bor sekrup disesuaikan dengan benar, sehingga
kepala sekrup hanya masuk sedikit ke dalam permukaan papangypsum.
4. Tekan ujung skrup perlahan ke dalam permukaan papan gypsum sebelummenjalankan
mesin bor untuk memasukkan sekrup.
5. Jarak awal sekrup 15 mm dari tepi panelselanjutnya jarak 300 mm.
6. Posisikan sekrup pada tepi panel yang berdampingan berlawanan satudengan yang
lainnya.
7. Papan gypsum dipasang dengan menggunakan sekrup type sekrup ”S”.
8. Sekrup ditempatkan untuk pertemuan ujung dengan jarak 200 mm.
9. Sekrup berfungsi sebagai titik perkuatan dipasang pada jarak maksimum 300mm
o Panel gypsum yang dipasang berukuran 1.200 x 2.400 mm, dengan ketebalan sesuai
spesifikasi yang disyaratkan
o Setelah plafond rata/level, maka gypsum dipasang pada metalfurring menggunakan
sekrup ukuran 1” x 6” dengan jarak ± 300 mm. o Pemasangan gypsum berselang-seling
(susunan bata).
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
260
Hal ini untuk mengurangi kemungkinan terjadinya bagian tepi daripita tape
berkerut, bergelombang dan untuk meratakan UB 888 agar tidak ada
yangmenonjol.
o Tutup semua kepala sekrup dan biarkan lapisan tahap pertama mengering.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
261
3. Aplikasikan juga lapisan terakhir pada kepala sekrup dengan bidangyang lebih lebar
dari lapisan tahap kedua sekitar 25 cm. Cek kembali apakahpermukaan sudah benar-
benar rata.
4. Tunggu sampai aplikasi lapisan tahap ketiga mengering dengansempurna.
Penghalusan (sanding) :
FINISHING COMPOUND
Langkah ketiga
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
262
MULAI
PERBAIKI
LUBANGI ASESORIES ME
S
E
1
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
263
Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang akan dipasang
alumunium composite panel.
- Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar kerja.
- Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite panel.
- Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt..
- Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
- Cerk kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
- Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan perkuatan sekrup.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
264
Gb .
Gb .
Pemasangan
b. Jika konstruksi ACP terpasang pada permukaan beton maka tidak perlu diplester maupun diaci bias
langsung dipasang.
c. Rangka dudukan konstruksi ACP sebaiknya menggunakan bahan material Metal atau Logam
berkualitas baik sehingga tidak mudah terjadi korosi atau tidak mudah rusak akibat korosi tersebut.
Gambar A dan B menunjukkan dudukan / bracket yang mempunyai kualitas baik tidak mudahkorosi
dan rusak.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
265
Gambar berikut dibawah dudukan menggunakan rangka furing galvanis material kurang baik
sehingga mudah korosi dan rusak.
1. Memasang bilah vertical terlebih dahulu kemudian di dikunci dengan bracket dan di dinabolt ke
dinding/ permukaan beton. Besi arah horizontal bisa di join menggunakan las dengan besi arah
vertical tersebut.
2. Cara yang kedua besi rangka konstruksi dirangkai terlebih dahulu dengan cara dilas pada tiap
joinnya kemudian dipasang bracket pada lokasi tertentu kemudian baru dipasang pada dinding
dan di dinabolt.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
267
3. Setelah semua rangka terpasang lakukan pengecekan ulang pada simpul simpul pengelasan dan
lakukan pengecatan anti karat. Kemudian lakukan pengecekan pada titik-titik bracket dan
dinabolt sehingga dapat dipastikan kerangka ACP terpasang kuat di dinding.
4. Langkah pemasangan kerangka ACP telah selesai dan siap di pasang ACP.
b. Karena jarak as besi hollow 40x40 diatas (sebagai dudukan ACP) = 60x60 cm direncanakan ukuran
potongan lembaran ACP =64 x 64 cm seperti gambar dibawah ini dengan menggunakan mesin
potong plat alumunium untuk melakukan pemotongan.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
268
c. Setelah lembaran ACP selesai dipotong dengan ukuran tersebut, lakukan proses routing pada
lembaran ACP tersebut, agar nanti bisa ditekuk sebesar 90°. Sesuaikan ukuran routing seperti
gambar kedua di bawah ini yaitu = 59x59 cmpada bagian tengah dan 2.5 cm pada keliling panel ACP
tersebut
d. Setelah proses routing selesai potong keempat bagian sudut yang diarsir biru di atas lalu buang
bagian yang diarsir diatas seperti gambar di bawah ini.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
269
e. Lalu tekuk keempat sisi dengan jarak 2.5 cm tersebut seperti gambar di bawah ini:
f. Setelah ACP panel terbentuk seperti gambar diatas, buat bracket menggunakan potongan plat siku
almunium yang telah disediakan sebelumnya seperti seperti gambar di bawah ini untuk mengunci
keempat sudut yang ditunjukkan seperti gambar dibawah ini.
g. Kunci keempat sudut panel ACP menggunakan siku alumunium tersebut diatas dengan
menggunakan paku rivet.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
270
h. Setelah keempat sudut terkunci menggunakan siku almunium kemudian dibuatkan bracket
menggunakan siku almunium sebagai pemegang panel ACP tersebut ke rangka dudukan yang telah
tersedia. Panjang bracket menyesuaikan besar dan kecil panel semakin besar maka akan semakin
berat pane sehingga membutuhkan bracket yang lebih banyak dan lebih besar.
Jumlah bracket siku almunium minimal 8 bh per panel ACP
Posisi bracket tersebut dipasang sedemikian hingga tidak menggangu posisi panel sebelah atas dan
bawahnya serta sebelah kanan kirinya. Seperti diuraikan gambar di bawah ini.
i. Langkah fabrikasi lembaran/panel ACP telah selesai dan siap di pasang ke kerangka ACP.
Setelah Rangka dudukan ACP selesai dipasang pada dinding bangunan, dan Lembaran ACP selesai di
fabrikasi, selanjutnya kita dapat memasang lembaran ACP tersebut pada rangka dudukan yang ada,
dengan memperhatikan 3 hal berikut :
1. Pemilihan material yang berkualitas dan tepat guna.
2. Kekuatan pemasangan.
3. Kerapihan pemasangan.
Memasangnya yaitu dengan cara mengunci bracket yang telah dipasang lembaran ACP sebelumnya,
pada Rangka Dudukan ACP (besi hollow), menggunakan sekrup (pengunci) dengan bantuan mesin
Bor.
Peralatan dan Material yang digunakan:
1. Mesin Bor (C) untuk memasang sekrup pengunci.
2. Mata Kunci Baut Hexagon (A) untuk memasang sekrup tipe kepala sekrup hexagon.
3. Mata Obeng Positif (B) untuk memasang sekrup tipe kepala sekrup lubang positif.
4. Sekrup Pengunci, untuk mengunci bracket yang telah dipasang lembaran ACP pada rangka dudukan
ACP (besi Hollow). Sebaiknya sekrup ini terbuat dari logam yang keras dan tidak mudah berkarat
(korosi), agar tahan terhadap cuaca, hujan,panas, dan sebagainya.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
271
Pada gambar diatas terlihat 3 jenis sekrup, yaitu sekrup tipe hexagon (D) sekrup kepala positif (E)
dan sekrup kepala positif (F). Gunakan sekrup tipe D atau tipe E untuk menyatukan bracket
lembaran ACP pada rangka dudukan besi hollow.
c. Lakukan pemasangan lembaran ACP pada rangka dudukan menggunakan sekrup pengunci, dengan
bantuan mesin bor dan mata obeng positif seperti gambar di bawah ini.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
272
e. Lakukan pemasangan lembaran ACP pada lembaran-lembaran & rangka berikutnya sampai semua
rangka dudukan terpasang oleh lembaran ACP tersebut seperti gambar di bawah ini.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
273
f. Setelah semua rangka dudukan terpasang lembaran-lembaran ACP maka selesailah tahap
pemasangan lembaran ACP ke rangka dudukan.
TAHAP PEMASANGAN SEALENT (SILIKON) PADA NAT LEMBARAN ACP.
Setelah semua lembaran ACP selesai dipasang pada rangka dudukannya selanjutnya adalah
pekerjaan pembesian sealent (silicon) pada sela space antar panel ACP.
Jika ACP dipasang di exterior untuk penggunaan sealent silikon perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Tahan terhadap suhu panas dan sinar UV matahari
2. Tahan terhadap suhu dingin.
3. Tahan terhadap siraman air hujan
4. Memiliki daya rekat yang tinggi pada permukaan ACP yang cenderung tidak berpori.
CARA PEMBERIAN PEMASANGAN SEALENT SILIKON PADA LEMBARAN ACP :
a. Rekatkan solatip kertas (A) pada permukaan ACP yang akan di beri sealent. Posisi pemasangan
solatip kertas seperti gambar di bawah ini.
b. Selipkan (masukkan) flexible gasket (B) ke dalam nat lembaran ACP dengan bantuan Kape/Scrap (C)
seperti gambar di bawah ini. Flexible gasket yang ditanam harus memberikan ruang yang cukup
kedalamannya untuk sealen silicon yang dipasang/ diaplikasikan di atas flexible gasket tersebut.
c. Aplikasikan sealent silicon (D) pada lembaran ACP yang telah diberi flexible gasket tersebut dengan
menggunakan sealent gun (E) agar pelaksanaannya menjadi lebih mudah seperti gambar di bawah
ini.
d. Lalu rapikan sealent tersebut menggunakan kape/scrap yang ujungnya telah dimodifikasi menjadi
lengkung seperti gambar di bawah ini.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
274
e. Setelah proses merapikan sealent menggunakan kape selesai lanjutkan dengan melepas solatif
kertas (A) dari permukaan ACP tersebut.
Agar lebih mudah proses melepaskan solatip kertas tersebut harus segera dilakukan dalam keadaan
sealent setengah kering seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
f. Setelah semua pemberian sealent di atas selesai lakukan pembersihan pada seluruh lapisan
permukaan ACP yang terkena sealent maupun yang terkena sisa kotoran yang menempel,
melepaskan plastic pelindung ACP dan sebagainya.
g. Pekerjaan Pemberian sealent selesai.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
275
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
276
Quality Plan Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu dan Jendela Aluminium
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
277
Selain itu, kaca tempered ini juga lebih kuat jika dibandingkan dengan jenis biasa oleh karena
itu, jika memang menginginkan pintu kaca maka ada baiknya menggunakan kaca tempered ini.
untuk pemasangannya sendiri pintu kaca ini bisa menggunakan teknik floor hing,
1. Langkah pertama dalam memasan floor hing ini adalah membobok lantai sesuai dengan
ukuran floor hing dan bentuknya harus sejajar dengan permukaan lantai.
2. Untuk jarak yang disarankan dari floorhing menuju tiang dinding adalah kira – kira 1 cm
hingga 1,5 cm. hal ini bertujuan agar pintu dapat dibuka dan ditutup dengan sempurna.
3. Langkah selanjutnya adalah memasang dudukan engsel pada bagian engsel atas yang
ukuran serta posisinya mengikuti ukuran floorhinge serta posisinya tegak lurus dengan
floorhinge bawah.
4. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka posisi floorhinge harus tegak lurus dengan
engsel bagian atas sehingga dalam menciptakan gerakan membuka dan menutup
menjadi lebih lancar.
5. Setelah floorhinge terpasang, maka langkah selanjutnya adalah memasang kaca kepada
floorhinge tersebut.
6. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pintu, kusen dan jendela
aluminium.
7. Approval material yang akan digunakan.
8. Persiapan lahan kerja.
9. Persiapan material kerja, antara lain : Kaca tempered , hardware, sekrup, fisher, engsel,
sealant, baut dynabolt, dll.
10. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : cutting well/gerinda, bor, gergaji, waterpass,
meteran, unting-unting, reevet, gun sealant, selang air, cutter, dll.
Pintu Floor hinge ( engselnya ditanam ). Floor hinge atau engsel tanam adalah salah salah satu
aksesories atau perlengkapan yang sangat penting dalam pemasangan pintu kaca. Floorhinge itu
sendiri adalah sebuah komponen yang kegunaan nya adalah sebagai pegangan dari pintu itu
sendiri yang bertujuan agar pintu dapat membuka dan menutup.
Kerugian dari pintu yang menggunakan floor hinge hanyalah dari harga yang sampai saat ini
boleh dikatakan masih mahal bila dibandingkan dengan pintu konvensional. Kita dapat melihat
komponen ini dalam pintu kaca, posisi dari floor hinge itu sendiri berada pada bawah pintu dan
tertanam di lantai. Dalam satu set floorhinge atau engsel tanam terdapat 2 komponen yang
memegang pintu itu sendiri, satu berada di bawah atau di tanam dilantai dan satu lagi di bagian
atas sebagai penyeimbang yang di tanam pada pasangan bata diatas pintu.
1. 1 Kg – 40 Kg
2. 1 Kg – 50 Kg
3. 1 Kg – 100 Kg
Pembagian kemampuan menahan beban diatas tergantung dari merek yang dipakai. Pintu
floorhinge bisa di pasang kan kepada opening yang terbuat dari tembok, gypsim, kayu, kaca dan
acp ( aluminium composite panel ).
PT. IMARDER7
CH 77 Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
279
tersebut. Daya tahan floorhinge umumnya dapat mencapai 5 tahun tergantung dari merek
semakin bagus semakin lama dan biasanya semakin mahal.
Pintu
Floorhinge
Kaca
Pintu Floorhinge kaca menggunakan kaca tebal 10 mm atau 12 mm sebagai panelnya. Kaca nya
sangat direkomedasikan tempered. Karena pintu yang selalu dinamis buka tutup. Kenapa pintu
kaca floorhnge sebaiknya tempered :
1. Setebal apapun kaca selalu akan bisa pecah. Kalau terbentur kuat pintu nya pecah, pecahan
kacanya berbentuk pecahan jagung, pecahan kaca jagung tersebut lebih aman dari pada
pecahan runcing dan tajam seperti pecahan kaca non tempered.
2. Proses tempered membuat kaca lebih resistensi kaca lebih kuat untuk pecah
3. Kaca pintu yang lobangi untuk handle pintu, cenderung pemicu untuk pecah. Rekomendasi
pabrik kaca, setiap kaca yang lobangi harus tempered.
Pintu ini memakai kaca 10 mm – 12 mm. Untuk peangaplikasian pintu ini harus tempered. Pintu
nya tidak memakai frame sama sekali. Koneksi antara pintu dengan opening bisa menggunakan
parch fitting set. Jika opening pintu dari kaca, biasanya menggunakan patch fitting tipe PT 24
yang lazim di gunakan aplikator kaca. Hal ini berbeda penerapan pada tembok atau kayu yang
memakai patch fitting pt 20.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
280
5. PEKERJAAN FINISHING
Macam Pekerjaan :
Pengecatan Dinding (interior)
Pengecatan Dinding (exterior)
Pengecatan Plafond
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
281
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
282
Roll
Scafolding
Ember Cat
Kuas
Personil yang dibutuhkan/m2 pekerjaan :
Tukang Cat
Pelaksana
Mandor
Setelah pekerjaan pemasangan plafond, pemasangan instalasi listrik dan instalasi
lainnya selesai, maka dilaksanakan pekerjaan pengecatan plafond.
Cat plafond baik plafond didalam ruangan maupun diluar ruangan bangunan.
Adapun cara pelaksanaan pengecatan plafond, adalah sebagai berikut :
Untuk penutup plafon dari bahan gypsumboard mm, pada sambungan antar bahan
gypsumboard mm tersebut harus permukaan yang betul-betul telah halus dan rata;
Untuk penutup plafond dari bahan kalsiboard, pada sambungan antar bahan
kalsiboad tersebut harus terlebih dahulu dikompoun atau diplamur sampai
dengan didapatkan permukaan yang betul- betul telah halus dan rata;
Pelaksanaan pekerjaan pengecatan plafond, menggunakan cat sesuai spektek;
Selanjutnya pengecatan plafond dimulai lapis demi lapis sampai dengan 3 kali
pengecatan sehingga didapatkan hasil yang baik, halus, rata dan tidak
membayang.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
283
PEKERJAAN MEKANIKAL
1. PEKERJAAN SANITASI
Pelaksanaan pekerjaan pemasangan Instalasi air kotor / bersih/ hujan dari PVC (bila
diperlukan), adalah :
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
284
Gb .P emasangan kloset
duduk Gb .Pemasangan
wastafel
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
285
Bahan yang digunakan : Pipa PVC/ PPRPN, kran, kloset, watafel dll
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
286
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
287
Sistem Venting
Sistem venting merupakan sistem instalasi untuk mengeluarkan udra yang terjebak di
dalam pipa air limbah / air buangan (air kotor, air bekas dan air hujan).
a. Menjaga sekat air dari efek siphon atau tekanan. Efek siphon timbul apabila seluruh
perangkat dan pipa pembuangan terisi air buangan pada akhir proses pembuangan
mengakibatkan sekat air akan ikut mengalir.
b. Menjaga aliran air yang lancar di dalam pipa pembuangan
c. Memungkinkan adanya sirkulasi udara di dalam semua jaringan pipa pembuangan.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
288
• Sumber air bersih, biasanya di dapat dari PDAM, atau berasal dari Deep Well.
• Sistem penampungan air dibedakan menjadi dua bagian yaitu: raw water tank dan clean
water tank. Sumber air bersih yang berasal dari PDAM langsung dialirkan ke clean water
tank. Sedang yang berasal dari Deep well di masukan ke dalam raw water tank. Air yang
berada di raw water tank ditreatment dulu di instalasi Water Treatment Plant dan
selanjutnya di alirkan ke clean water tank (bak air bersih).
• Air yang berada di dalam baik air bersih (clean water tank) selanjutnya dialirkan ke bak
air atas (roof tank) dengan pompa transfer.
• Distribusi air bersih pada 2 lantai teratas menggunakan packaged booster pump, sedang
untuk lantai-lantai dibawahnya dialirkan secara gravitasi.
• Pada umumnya persediaan air bersih diperhitungkan untuk cadangan 1 hari pemakaian
air.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
289
Karena air yang dihasilkan oleh air hujan atau drain (AC dan sprinkler) termasuk air bersih
1. Pekerjaan Pemasangan AC
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
290
Pelaksana : 1 orang
Surveyor : 1 orang
Metode pelaksanaan
Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing Pekerjaan instalasi,acc. dll + drain +pemipaan
refrigerant Approval material yang akan digunakan.
• Persiapan lahan kerja.
• Persiapan material kerja,
• Persiapan alat bantu kerja,
Pengukuran
Fabrikasi ducting
• Fabrikasi dukting dilaksanakan sesuai gambar yang telah disetujui,baik dari spesifikasi,ukuran
dan menyesuaikan di lapangan ..
Pasang
• Setelah posisi peil didapatkan, pekerjaan awal adalah pemasangan penggantung rangka utama
yang digantung ke plat beton dengan menggunakan paku beton/dinabolt/penggantung.
Perkuatan antara penggantung maksimum berjarak 100 cm.
• Setalah penggantung terpasang dilanjutkan dengan pemasangan ducting,yang pemasangannya
sesuai dengan level yang telah ditentukan.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
108
b. Regulasi
• ASHRAE GRP 158, ASHRAE 1990.
• Sheet Metal Air Conditioner Contractor’s National Association (SMACNA).
• Air Movement and Control Association (AMCA).
• Air-Conditioning and Refigeration Institute (ARI).
• American Society for Testing and Material (ASTM).
• Peraturan Plumbing Indonesia (The IndonesiaPlumbing Regulation).
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
109
c. Lingkup Pekerjaaan
1.Pengadaan dan pemasangan material utama AC VRF peralatan lain seperti Pompa
sirkulasi, Fan, Thermostat,Panel Control dan lain-lain.
2. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi AC dan FAN.
3. Testing & Comissioning.
Teknikal Sistem :
1. Sistem pendingin udara yang digunakan pada proyek ini adalah Split AC System. AC
Split yang digunakan adalah tipe AHU (Air Handling Unit) danWall Mounted.
2. Split AC System terdiri dari outdoor unit, indoor unit, local remote controller,
pemipaan refrigerant berikut isolasinya serta kelengkapannya penunjang lainnya.
3. Alat pengatur operasi mesin/Remote control dilengkapi dengan pengatur temperatur
kerja dan pengatur kecepatan fan serta mampu menjalankan peralatan tanpa
mengakibatkan kompressor bekerja.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
110
- Pasang isolasi ducting dengan glass woll & aluminium foil (untuk ducting dengan isolasi).
- Marking jalur ducting.
- Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai elevasinya.
- Pasang ducting.
- Pasang isolasi ducting.
- Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari.
2. Pemasangan Indoor Unit
- Marking lokasi penempatan indoor unit
- Pasang gantungan
- Pasang indoor unit
- Pasang karet mounting dan kencangkan bautnya
- Sambung pipa copper ke unit
- Pasang instalasi listriknya
3. Pemasangan Outdoor Unit
- Marking pondasi outdoor unit.
- Buat pondasi outdoor unit.
- Pasang dinabolt pada pondasi.
- Pasang outdoor unit lengkap dengan mounting-nya.
- Sambung pipa ke outdoor unit.
- Sambungan instalasi listriknya.
Sebelum indoor unit tipe split wall terpasang, maka harus lebih dahulu diukur lebar
ruangan, agar pemasangannya tidak miring harus menggunakan water pass.
Setelah diketahui posisi unit tersebut, maka selanjutnya dilakukan pembobokan untuk
jalur pipa refrigerant dan jalur pipa drain.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
111
1. Sistem ventilasi mekanik digunakan pada gedung dimana pergantian udara sangat
dibutuhkan untuk kesehatan dan kenyamanan.
2. Komponen paling penting dari sistem ini adalah fan yang menyalurkan udara
3. Exhaust fan digunakan untuk menghisap udara didalam ruangan terutama pada
toilet, kemudian disalurkan keluar.
4. Intake fan digunakan untuk menyalurkan udara dari luar bangunan agar masuk
kedalam bangunan untuk keperluan udara baru ke dalam ruangan.
5. Pressurized fan adalah fan/kipas yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan udara
positif pada suatu ruangan (biasanya tangga darurat), hal ini bertujuan supaya pada
kondisi darurat gas/asap dari tempat lain tidak bisa memasuki ruangan tersebut.
6. Fresh air fan adalah fan/kipas yang berfungsi untuk mensuplai udara segar ke unit-
unit AHU dan FCU.
LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran dan
pemasangan kembali Split Air Conditioning serta testing sampai berjalan dengan baik dari
semua peralatan dan semua kelengkapan lainnya seperti piping, instalasi listrik, control dan
sebagainya sesuai dengan persyaratan teknis berikut ini :
1. Pemasangan dan penyetelan seluruh peralatan air conditioning seperti : Outdoor Unit, Indoor
Unit, fan, thermostat, control, dan lain – lain dengan syarat sebagai berikut:
a. Cassete Air Conditioning lengkap dengan accesoriesnya.
b. Split Air Conditioning lengkap dengan accessorisnya.
c. Peralatan – peralatan control untuk system ini (High, Medium, Low).
d. Pengadaan dan pemasangan instalasi listrik dari peralatan – peralatan (Outdoor Unit,
Indoor Unit, fan) ke panel peralatan tersebut dengan jenis kabel NYY.
e. Dudukan – dudukan mesin termasuk dumper – dumper dan peredam suara di dalam
ruangan – ruangan mesin sehingga suara yang timbul di dalam ruangan – ruangan kerja
masih dalam batas – batas persyaratan yang tidak mengganggu.
f. Testing dan balancing instalasi AC. Memberikan service dan maintenance selama masa
pemeliharaan khusus pada instalasi AC yang telah dibongkar.
g. Mengadakan perbaikan – perbaikan dari semua kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan
ini dan lain – lain dalam masa pemeliharaan.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
112
2. Sistem pengkondisian udara dengan ventilating fans untuk ruang – ruang yang tidak
dikondisikan dengan AC, yaitu :
a. Untuk toilet pria dan wanita, ruang panel, ruang arsip, gudang dan lain - lain. Dudukan –
dudukan termasuk peredam suara.
b. Mengadakan testing dan balancing serta perbaikan – perbaikan yang diakibatkan oleh
pekerjaan ini dan lain – lain.
3. Sarana – sarana penunjang lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini, yaitu :
a. Kontraktor harus mengadakan semua peralatan/perlengkapan kerja seperti : generator,
tool kit, alat – alat ukur, alat – alat keselamatan kerja dan lain – lain sesuai dengan sifat
pekerjaannya. Pengadaan dan perawatan peralatan menjadi tanggung jawab kontraktor.
b. Kontraktor harus mempersiapkan pekerjaan – pekerjaan sesuai dengan instruksi
PENGAWAS Lapangan lengkap dengan peralatan – peralatannya.
3. METODOLOGI PELAKSANAAN
Dalam pelaksanaan proyek ini, pihak kontraktor harus melihat bahwa pekerjaan ini
dilakukan dengan tanpa mengganggu peralatan /perangkatperangkat yang ada di gedung,
untuk itu beberapa langkah perlu untuk dilakukan.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
113
a. Perencanaan detail pelaksanaan dari sistem AC yang tertuang di dalam RKS dan gambar
perencanaan yang telah dibuat oleh pihak konsultan serta sesuai dengan schedule
pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Kontraktor harus mengecek dan mere-chek terhadap unit-unit eguipment yang akan
dipakai dan apabila terdapat keragu-raguan harus segera menanyakan ke Konsultan
Perencana/PENGAWAS dan apabila terjadi kesalahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
c. Langkah ke dua adalah mengadakan konsultasi dengan pihak Manajemen Konstruksi yang
telah ditunjuk oleh pihak pemberi tugas tentang detail desain, perencanaan detail
pelaksanaan kontruksi dari sistem AC. Jika Pemberi Tugas belum setuju dengan
perencanaan kontraktor, karena dianggap tidak sesuai dengan RKS dan Desain yang telah
ditentukan konsultan, maka harus mengadakan perubahan sesuai dengan permintan dan
hasil diskusi dengan pihak Pemberi Tugas. Pihak Pemberi Tugas berhak memutuskan untuk
merubah sedikit dari desain yang telah ditentukan oleh konsultan seandainya terjadinya
perubahan bentuk dan ukuran fisik dari gedung, sehingga tidak memungkinkan desain dari
konsultan diterapkan.
d. Langkah ke tiga adalah seandainya pihak Pemberi Tugas setuju dengan Perencana,
Kontraktor berhak untuk melakukan pekerjaannya dengan memasang terlebih dahulu
peralatan-peralatan yang telah disiapkan dan diperiksa bersama dengan pihak Pemberi
tugas / Manajemen Konstruksi baik dari segi spesifikasi peralatan, Bill Of Quantity.
e. Langkah ke empat adalah jika pihak kontraktor akan memasang unit-unit AC seperti
Outdoor Unit
(OU), Indoor Unit (IU), ventilasi mekanis dan assesorisnya, maka pihak kontraktor,
Manajemen Konstruksi dan pemberi tugas harus mengadakan diskusi tentang cara terbaik
untuk pemasangan tersebut.
f. Langkah ke lima adalah kontraktor perlu memperhatikan bahwa pemasangan peralatan
harus berada pada ruang peralatan utama dan assesoris lainnya serta sudah dihubungkan
dengan central kontrol panel, maka sistem AC siap untuk dihubungkan dengan Catu Daya
(PU-AC).
g. Langkah ke enam adalah jika pihak kontraktor telah memasang semua unit peralatan
utama, alat pembantu dan assesoris lainnya serta sudah dihubungkan dengan central
control panel, maka sistem AC siap untuk dihubungkan dengan Catu Daya (PU-AC).
h. Langkah ke tujuh adalah pihak kontraktor dan Manajemen Konstruksi disaksikan oleh
Pemberi Tugas mengadakan pengujian semua unit AC dan ventilasi mekanis bersama-sama.
i. Langkah ke Delapan adalah pihak kontraktor harus membuat laporan tentang semua
pekerjaan yang telah dilakukan kepada pihak Manajemen Konstruksi.
j. Jika terdapat kesalahan/kekeliruan dalam memilih unit/equipment maka kontraktor harus
bersedia menggantinya tanpa biaya tambahan.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
114
4). Menciptakan udara yang segar bagi penghuni yang ada di dalam
ruangan. D. Uraian sistem AC yang akan dipasang.
1) Sistem AC yang dikehendaki adalah Air Cooled Type, sistem ini adalah Self Contained
dimana Outdoor Unit (compressor, condensor) dan Indoor Unit (Evaporator, Fan, kontrol-
kontrol) terpisah, Satu Outdoor Unit (OU) hanya dapat dihubungkan dengan satu Indoor
Unit (IU). Outdoor Unit ditempatkan di luar ruangan (udara terbuka) dan Indoor Unit
ditempatkan di dalam ruangan.
2) Pengoperasian AC secara keseluruhan harus dapat dilakukan melalui central controller yang
ditempatkan pada ruangan tertentu seperti ditunjukkan pada gambar perencanaan.
1. SPLIT UNIT
A. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan AC Split seperti
ditunjukkan pada gambar – gambar rencana yang melengkapi dokumen ini. B. Umum.
Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja, untuk
ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule peralatan. Semua AC split
dan AC Casstte harus memenuhi standart ARI 441. C. Spesifikasi Teknis.
• Split system air conditioning yang digunakan adalah dari type air cooled split dan air cooled
condensing unit. Pemasangan seluruh peralatan ini harus sesuai dengan schedule dari
pabrik pembuatnya.
• Outdoor Unit dari type air cooled secara utuh berasal dari assembling pabrik (factory
assembled) terhadap semua komponen, pengabelan listrik dan control, pemipaan
refrigerant, leakage testing untuk seluruh sistem.
• Compressor hendaknya dari jenis Rotary Hermatic untuk jenis wall mounted yang
didinginkan oleh gas refrigerant dan motor dilindungi secara “inherent”. Coil condenser
harus terbuat dari tembaga, fin dari aluminium yang direkatkan secara mekanis. Fan
condenser harus dari jenis propeller dan dihubungkan langsung dengan fan motor.
• Coil harus sudah diuji terhadap kebocoran dan telah didehydrated dan dilapisi gas
refrigerant secukupnya dari pabrik pembuatnya.
• Fan harus telah dibalance statis maupun dinamis dipabriknya. Fan motor hendaknya dari
jenis permanent split capasitor yang dilindungi secara inherent serta mempunyai bantalan
peluru yang dilumasi secara tetap. Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan
sesuai untuk pemasangan di luar.
• Evaporator blower terbuat dari jenis wall mounted sesuai dengan kebutuhan. Fan terbuat
dari jenis centrifugal dan telah dibalance di pabrik, baik secara statis maupun secara
dinamis.
• Dinding unit minimal dari plat besi ukuran 20 gauges. Seluruh panel atau lubang – lubang
berpintu harus dapat dengan mudah dibuka dan rangka hendaknya dilengkapi dengan titik
– titik penyangga yang telah diperkuat. Dinding dan rangka hendaknya dilapisi dengan cat
anti karat.
• Rak pengembunan air hendaknya terletak di bawah coil pendingin dan harus cukup besar
untuk menampung seluruh pengembunan uap air dari coil pada kondisi maksimal. Dinding
pada unit ini hendaknya diisolasi yang mulai pada daerah/tempat masuk sampai keluarnya
udara pada unit tersebut.
• Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya cukup untuk menghalangi terjadinya
pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api sesuai dengan
persyaratan NFPA-20 standart.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
115
2. EXHAUST FAN
A. Lingkup Pekerjaan.
Lingkup pekerjaan untuk item ini adalah pengadaan dan pemasangan fan seperti
ditunjukkan pada gambar – gambar rencana yang melengkapi dokumen . B. Umum.
• Spesifikasi teknis berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar saja, untuk
ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya lihat gambar/schedule peralatan.
• Fan harus sudah mendapatkan sertifikat sesuai dengan standart yang berlaku di negara
dimana fan tersebut dibuat untuk testing dan rating (performance).
• Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB dengan RE 10-12 watt pada octave band
mid freq. 60 – 4000 Hz.
• Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam operasinya dan
dalam batas yang normal. C. Spesifikasi Teknis.
Centrifugal Fan
• Fan dari jenis centrifugal forward curve atau backward curve (airfoil) dan direncanakan
suatu putaran yang tenang dengan komponen – komponen sebagai berikut :
• Volute casing dari galvanized steel.
• Impeller dari mid steel.
• Shaft dari mid steel.
• Pelumasan memakai grease ball atau roller bearing.
• Fan dan motor duduk pada suatu rangka dudukan (base frame) dengan posisi motor dapat
diatur untuk ketegangan tali kipas (bila motor dan fan tidak terhubung langsung).
Axial Fan
• Impeller fan dari type airfoil blade, adjustable pitch.nMaterial fan :
• Casing dari hot dipped galvanized steel.
• Impeller dari aluminium die-cast.
• Shaft dari carbon steel.
• Pelumasan dari grease ball bearing.
• Fan lengkap dengan counter flens untuk penyambungan ke ducting.
• Dilengkapi dengan accessories bell mouth (inlet cone) bila inlet suction tidak disambungkan
ke duct (seperti ditunjukkan dalam gambar).
Propeller Fan ( Wall / Ceiling Fan )
• Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceiling kecuali bila dinyatakan ceiling fan dari
type centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar.
• Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan automatic shutter dari
jenis aluminium.
• Untuk high-pressure fan, rangka terbuat dari baja yang dicat anti karat dengan impeller dari
aluminium die-cast.
• Untuk intake atau pressurized fan bila diperkirakan akan terkena air hujan harus dipasang
canopy lengkap dengan galvanized wire mesh. Bahan canopy dari galvanized sheet BJLS 80.
• Rangka dudukan fan pada dinding dari baja dengan baut – baut yang tahan karat.
3. PEMIPAAN.
Jalur –jalur pipa yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang menunjukkan
route dan ukuran pipa. Contractor wajib menyesuaikan dengan shop drawing dan dengan
jalur – jalur instalasi lainnya berikut detail dan potongan – potongan yang diperlukan.
Material
• Pipa refrigerant : pipa tembaga atau sesuai spesifikasi pabrik.
• Pipa condensasi : pipa PVC klas AW. Konstruksi Pemasangan Pipa
• Pipa sampai diameter 2” – sambungan ulir.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
116
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
117
• Kontraktor harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin – mesin AC sampai
ke tempat pembuangan yang terdekat/tersembunyi atau yang tidak mengganggu. • Bahan
yang digunakan adalah PVC klas AW.
• Pipa condensasi drain harus dilengkapi dengan bak control, leher angsa serta peralatan
lain yang diperlukan. Pipa diberi isolasi yang harus terbuat dari bahan fiberglass tahan api
setebal 1” kemudian dilapisi dengan “vapor barrier” dan diperkuat dengan adhesive
tape/aluminium tape.
• Jika pipa menembus dinding, lantai, langit – langit dan lain – lain, pipa harus diberi lapisan
isolasi getaran yang dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya.
Sambungan Pipa
• Sambungan pipa refrigerant harus menggunakan fitting yang sesuai dengan diameter
pipanya dan menggunakan system sambungan las perak.
• Untuk pipa – pipa lurus yang panjangnya lebih dari 40 m dan pada tempat – tempat yang
dianggap perlu harus dilengkapi dengan sambungan expansi (expansion joint).
• Pada setiap sambungan pipa harus memakai balok kayu berbentuk lingkaran penuh dari
kayu jati selebar 2 “ dan setebal sama dengan isolasi. Ukuran diameter dalam kayu tepat
sama dengan diameter luar pipa. Sambungan antara kayu dan isolasi harus rapat dan
memakai perekat.
• Selanjutnya pada sambungan tersebut dibalut dengan adhesive aluminium foil tape
selebar 8 “.
C. Spesifikasi Teknis.
a. Peralatan Listrik.
Motor Listrik.
semua motor listrik mempunyai power factor minimum 0,8, putaran motor max. 1.450 Rpm
(memenuhi standart NEMA, B.S, DIN, dan JIS).
Panel.
• Panel – panel tenaga harus dari merk yang sama dengan yang digunakan pada instalasi
listrik dan dibuat dari plat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci Yale atau setaraf.
Pengecatan dengan cat dasar dan duco minimum 2 kali. Warna finishing ditentukan
kemudian.
• Tiap – tiap panel dan unit mesin harus digrounded.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
118
• Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp (green, red, white), voltmeter serta
amperemeter dengan selector switch 3 phase, plat nama untuk peralatan yang dilayani
serta push button ON, OFF dan disconnecting switch bila memakai remote start stop. b.
Wiring.
• Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal conduit JIS Standart
(Maruichi dan National) dan diklem dengan rapi.
• Kabel yang dipasang di dalam tanah jenis NYFGbY dan harus dipasang sekurang –
kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan pelindung, kemudian dilindungi
dengan batu pelindung sebelum diurug kembali.
• Pada route kabel, setiap 50 m dan setiap belokan supaya diberi tanda adanya galian kabel
dan tanda arah kabel.
• Untuk kabel yang menyeberangi selokan, jalan raya atau instalasi lainnya harus dilindungi
dengan pipa galvanis.
• Jari – jari pembelokan kabel hendaknya minimum 15 kali diameter kabel.
• Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan “kabel schoen”, kabel 25 mm
ke atas pemasangannya harus menggunakan timah pateri lalu dipress hydraulic sedangkan
yang lebih kecil cukup dengantang press tangan.
• Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal flexible
conduit.
Metode Pelaksanaan
PEMBANGUNAN RSUD GEDUNG E RSUD RA BASOENI
119
Gb .Duct
ing
Gb .Exh
ouse
Gb .Duct
ing
Gb.AC
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
120
Sistem gas medis merupakan instalasi untuk memenuhi kebutuhan dari gas untuk medis.
Instalasi gas medis telah dikembangkan untuk mengeliminasi kesulitan-kesulitan
penggunaan gas medik secara konvensional. Dalam sistem ini, silinder gas tekanan tinggi,
compressor dan pompa vacuum di sentralisasi di suatu tempat, kemudian gas-gas dan
udara tersebut dialirkan ke ruangan melalui pemipaan.
Gas medis yang digunakan di rumah sakit adalah elemen pendukung kehidupan yang
berpengaruh langsung dalam mempertahankan hidup pasien. Oleh karena itu, pada bagian
dimana gas medis digunakan, gas tersebut harus bersih, memiliki kemurnian tinggi dan
tersedia dengan tekanan yang stabil.
Jenis instalasi gas medis yang dipasang untuk keperluan rumah sakit adalah :
• Oxygen ( O2 )
• Nitrous Oxide ( N2O )
• Medical Compressed Air ( Breathing Air )
• Vacum ( Suction )
Dan untuk ruangan ruangan perawatan / inap yang digunakan ada 2 macam, yaitu Oxygen
( O2 ) dan Vacum ( Suction )
1. Sentral Oxygen ( O2 )
Sentral oksigen menggunakan sistem sentral tabung gas dengan kapasitas 2x jumlah
tabung yang bisa dipasang (misal 1 sisi 8 tabung ,maka dinyataan berkapasitas 2x8
tabung), dengan sistem berangkai double row (dua sayap) dengan bekerja secara
bergantian. Sayap kiri 8 tabung dan sayap kanan 8 tabung.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
121
Sentral gas medik ini diatur oleh piranti yang dinamakan dengan Automatic Manifold
Change over, dan dilengkapi juga dengan perlengkapan lainnya, seperti: Block valve c/w
valve, High Pressure Tube, Plug Headers, Manifold Barcket, Shut down valve, piping sistem
dan tabung gas.
Penggunaan gas medik ini kemudian di sambungkan dengan instalasi ke ruangan ruangan
inap dan juga ruang tindakan. Dengan demikian fungsi dari automatic change over device
disamping menurunkan tekanan gas dari tabung ke tekanan gas yang konstan 4, 0 kg/ cm
dan juga menyediakan ke jalur distribusi.Tabung-tabung gas diletakkan pada kedua sisi
alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi lainnya sebagai sisi cadangan. Saat
sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu yang tersedia dalam manifold akan
menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi
cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang digunakan. Apabila saklar dipindah atau
diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi
cadangan tersebut telah berfungsi sebagai posisi yang digunakan (penyalur).
Jika arah switch tidak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang
lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis.
Pada hakekatnya sentral N2O sama seperti sentral oksigen. Sistem yang berbeda hanyalah
jenis gas yang digunakan , tekanan kerja gas, type valve dan regulator.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
122
Sentral.
Sentral N2O biasanya mempunyai kapasitas yang lebih sedikit daripada sentral oksigen.
Jika contoh diatas untuk sentral oksigen adalah 2x8, misal untuk sentral N2O adalah 2x3
tabung, dipasang dengan sistem berangkai double row (dua) sayap dengan bekerja secara
bergantian. Seperti halnya sentral oksigen, sentral N2O ini diatur oleh piranti yang
dinamakan dengan Automatic Manifold Change over, dan dilengkapi juga dengan
perlengkapan lainnya, seperti: Block valve c/w valve, High Pressure Tube, Plug Headers,
Manifold Barcket, Shut down valve, piping sistem dan tabung gas. Yang masing masing
perlengkapan itu mempunyai fungsi yang sama dengan fungsi pada sentral oksigen.
Fungsi automatic change over device adalah menurunkan tekenan gas dari tabung ke
tekanan gas yang konstan 4, 0 kg/ cm² dan menyediakan ke jalur distribusi. Tabung-tabung
gas diletakkan pada kedua sisi alat. Satu sisi adalah sisi yang digunakan sedangkan sisi
lainnya sebagai sisi cadangan. Saat sisi yang digunakan hampir kosong, sisi cadangan mulai
menyediakan dan menyalurkan gas secara otomatis sehingga menjamin tidak adanya
keterlambatan penyaluran gas. Pada saat sisi yang digunakan hampir kosong maka lampu
yang tersedia dalam manifold akan menyala. Lampu akan terus menyala sampai saklar
diarahkan kesisi cadangan sehingga sisi cadangan tersebut berubah menjadi sisi yang
digunakan. Apabila saklar dipindah atau diarahkan maka posisi cadangaan akan tetap
dibaca sebagai posisi cadangan biarpun sisi cadangan tersebut telah berfungsi sebagai
posisi yang digunakan (penyalur) .
Jika arah switch tidak diganti dan sisi cadangan yang dipakai telah kosong maka sisi yang
lain tidak akan menyalurkan gas secara otomatis.
Mengingat penggunaan gas N2O hanya dipakai untuk keperluan pembiusan, maka
pemakaiannya hanya di ruang perawatan khusus saja dan ruang operasi.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
123
Sentral kompressor yang terpasang biasanya merupakan kompressor udara bebas oli
(oil Free), type duplex terdiri dari 2 kompressor, 1 tangki dan berikut kelengkapannya.
Sentral kompessor ini juga dilengkapi dengan:
• After Cooler (alat pendingin) yang berfungsi sebagai pendingin udara yang keluar dari
kompressor, pemisah kondensasi, mengurangi kelembaban, debu dan kadar oli yang
terdapat pada udara.
• Tanki (reserver tank) berfungsi untuk menyimpan udara tekan dengan kapasitas kurang
lebih 600 liter. Udara yang keluar dari sentral compressor ini kemudian dialirkan melalui
pipa tembaga ke ruang tindakan di tiap lantai.
B. DISTRIBUSI DI GEDUNG
Gas medis dari ruang sentral didistribusikan ke ruang-ruang inap / perawatan melalui
instalasi pipa dan outlet gas medis. Pipa gas medis yang digunakan adalah jenis tembaga
khusus untuk pemakaian gas medik. Sebelum melalui oulet gas medik di bed head,
mainline pipa tersebut melewati zone valve dan alarm sistem yag terpasang di tiap lantai,
yang dipasang di belakang ruang perawat.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
124
Sistem gas medik yang terdiri dari 4 jens gas tersebut, disalurkan ke ruang inap dan juga
ruang tindakan, ICCU atau ruang opersi. Untuk ruang inap, gas medik terdiri dari instalasi
vakum dan oksegen, dan outletnya yang terpasang di bedhead.. Sedang di ruang tindakan
atau ruang operasi terdapat keempat sistem instalasi gas medik tersebut, yaitu: instalasi
gas oksigen, N2O, vacuum dan kompressor, dan outletnya terpasang di bedhead.
Di tiap lantai juga dipasang valve yang disebut dengan zone valve dan dipasang juga alarm
valve tersebut yang berfungsi untuk menunjukan tekanan serta pada daerah tertentu serta
memberikan sinyal bila tekanan gas menurun atau berlebihan pada lantai tersebut.
Sehingga memudahkan tenaga teknis untuk meninjau operasional gas medis. Di samping
itu penggunaan alat ini dapat sebagai media perawatan serta pengamanan bahaya
kebakaran dari gedung.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
125
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
126
Sistem ini meliputi hydrant pillar dan hydrant valve untuk mengatur keluarnya air dari
tandon air yang di dorong pompa yang menghasilkan tekanan air kurang lebih 10 bar.
6. Sistem Pemancar Air
Sistem ini meliputi fire hose yang sudah terkoneksi dengan fire hose coupling
mengalirkan dari fire hydrant. Kemudian di tambah dengan nozzle untuk memaksimalkan
pancaran ke titik api. Atau dengan menggunakan Water Monitor untuk memancarkan ke
sumber titik api.
3. Pekerjaan Plumbing
Sistem plumbing adalah suatu pekerjaan yang meliputi sistem pembuangan limbah / air
buangan (air kotor dan air bekas), sistem venting, air hujan dan penyediaan air bersih. Jadi
secara sederhana sistem plumbing dalam suatu gedung biasanya terdiri dari:
• Sistem instalasi air kotor
• Sistem instalasi air bekas
• Sistem instalasi venting
• Sistem penyediaan air bersih
Waktu yang direncanakan : On Schedule
Alat yang digunakan : Peralatan Tukang batu
Kebutuhan tenaga kerja : 6 Tenaga kerja,
Bahan yang digunakan : Pipa PVC, kran, kloset, watafel dll
Dalam prakteknya, ada 3 sistem pendetectian dari fire protection ini, yaitu:
Sistem ini disebut juga dengan sistem konvensional. Pada sistem inji MCFA menerima
sinyal masukan langsung dari detector (biasanya jumlahnya sangat terbatas) tanpa
pengalamatan dan langsung memerintahkan komponen outpu (keluaran) untuk merespon
input (masukan) tersebut. Sistem ini pada umumnya digunakan pada bangunan / area
supervisi berskala kecil, seperti perumahan, pertokoan, perkantoran, dan lain-lain.
Pada sistem ini dilakukan pengelompokan pada detector dan alat penerima masukan
(input) berdasarkan area pengawasan (supervisory area). Masing-masing zona
dikendalikan (baik input maupun output) oleh zona kontroler yang mempunyai alamat/
adress yang spesifik. Pada saat detector atau alat penerima masukan lainnya memberikan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
127
sinyal, maka MCFA akan meresponnya (I/O) berdasar zona kontroler yang
mengumpulkannya.
Pada display MCFA akan terbaca alamat zona yang terjado gejala kebakaran, sehingga
dengan demikian tindakan yang harus diambil dapat dilokalisir hanya pada zona tersebut.
Merupakan pengembangan dari sistem semi adresibble. Pada system ini semua detector
dan alat pemberi masukan (deteksi) mempunyai alamat yang spesifik, sehingga proses
pemadaman dan evakuasi dapat dilakukan langsung pada titik yang diperkirakan
mengalami kebakaran.
2. Peralatan Utama
a. Pendeteksi
Pendeteksi atau alat penerima input (masukan) yang bekerja secara otomatis
(automatic Input Device), yaitu:
Heat Detektor(Pengindra panas).. Berdasar cara kerjanya, heat detektor dibagi menjadi 2
jenis, yaitu:
* Fixed Temperatur heat detector, yang bekerja mendeteksi suhu udara di sekitar casing-nya
(ambiencetemperatur) dengan membandingkannya terhadap suhu setting defaultnya, misla
57 „ C , 75 „ C dan sebagainya
* ROR (Rate of Rise) heat detector yang bekerja mendeteksi kecepatan peningkatan suhu di
sekitar casing-nya. Bila kecepatan peningkatan suhu berjalan lebih lambat dari nilai
settingnya, maka detector ini tidak akan memberikan respon.
Smoke Detector (pengindra asap).
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
128
8. PEKERJAAN LIFT
− Peralatan Tukang ; Ls
− Shackle : 1 set
− Teodolit : 1 unit
− Waterpas : 1 unit
− Pulley : 1 bh
− Troli : 1 unit
− Gerendra : 1 unit
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
129
− Mandor : 1 orang
− Pekerja : 5 orang
− Pelaksana : 1 orang
− Surveyor : 1 orang
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
130
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pelaksanan pekerjaan pabrikasi, dapat dilaksanakan setelah Final Spesifikasi Teknis dan
Shop Drawing disetujui bersama.
PENGIRIMAN/MOBILISASI
UNIT ONSITE.
Untuk kelancaran pekerjaan tersebut diatas, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan
oleh pihak lain ( MK ) antara lain :
-. Pengadaan jalan masuk kelokasi penempatan untuk akses Truk Container dan
Forklit.
Adapun Beberapa Hal Penting Yang Perlu Diperhatikan Kontraktor Sipil Dalam Pembuatan
Hoistway Lift Antara Lain :
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
131
Ukuran / dimensi dari hal tersebut diatas telah tercantum dalam Shop Drawing Lift
Adalah pemasangan perancah pipa guna pemasangan komponen lift yang akan dipasang di
area hoistway lift dan dapat dilaksanakan setelah seluruh hoistway lift selesai dikerjakan.
Plumb / Centering
Adalah pelaksanaan pekerjaan untuk menentukan as pintu seluruh lantai dan maju
mundurnya posisi lift serta titik as seluruh pemasangan komponen lift yang akan dipasang
didalam hoistway lift.
Adalah pemasangan bracket pengikat / kedudukan rel yang terdiri dari dua bagian
pekerjaan :
Pemasangan dynabolt untuk mengikat bracket (bila ring balok dibuat dari bahan beton).
Pengelasan bracket dudukan rel terhadap bracket yang telah dipasang pada ring balok
pada setiap jarak 2,5 meter dan apabila ring balok terbuat dari baja maka langsung dilas ke
ring balok baja tersebut.
Adalah Penyusunan rel peluncur car lift dan beban (CounterWeight) mulai dari bawah
yang kemudian dilakukan pengecekan untuk mencari ketegakan rel tersebut satu persatu
dengan acuan kawat plumb yang telah disiapkan.
Periksa QC
Pengechekan oleh Team QC dari Kantor pusat mengenai pemasangan Rail dengan
menggunakan form - form dari kantor pusat.
Adalah Pemindahan mesin lift dari lantai penempatan sementara ke ruang mesin lift
dengan menggunakan alat pengangkat chain block melalui lubang hoistway lift. Bisa juga
diangkat dengan menggunakan bantuan alat Tower Crane.
Adalah pemasangan komponen lift didaerah pintu lift. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan
setelah as pintu lift ditentukan dan garis pinjam finishing lantai (elevasi) tersedia didaerah
sekitar pintu lift.
Setting Mesin
Adalah proses pengesetan mesin lift dan panel lift di ruang mesin dengan melakukan
pengelotan as pulley mesin terhadap as car lift dan as counter weight.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
132
Assembling Sangkar.
Roping
Adalah Pelaksanaan pemasangan wire rope (seling) yang menghubungkan antara car dan
couhter weight.
Adalah Pemasangan pintu (Hall Door) pada setiap lantai dan dilaksanakan mulai dari lantai
atas. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan setelah penutupan celah didaerah sekitar pintu (sill,
jamb & pocket) lift selesai dikerjakan.
Adalah Pelaksanaan penyambungan kabel-kabel lift yang akan dipasang didaerah hoistway
lift, car lift dan ruang mesin dan penurunan kabel kabel tail core serta pembuatan jalur
kabel / tray diruang mesin untuk koneksi dari panel ke mesin.
Slow Speed Test
Adalah Pelaksanaan Pengetesan untuk menjalankan lift secara manual dan diteruskan
dengan setting mekanik yang diperlukan (terutama daerah pintu) dengan melakukan
terlebih dahulu pembongkaran steger bambu.
Adalah Pelaksanaan Pengetesan fungsi seluruh sistem operasional lift secara otomatis.
Reksa Uji
Proses pengajuan dan pemeriksaan kelayakan lift oleh pihak depnaker sebelum lift
dioperasikan.
ST 1
Proses penyerahan unit I ke pihak II sebagai syarat bahwa unit telah terpasang dengan baik
Free Maintenance
Service rutin unit sesuai dengan bunyi yang tercantum dalam kontrak yang telah disepakati
bersama.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
133
Mesin dan panel langsung diangkat ke ruang mesin dengan menggunakan tower crane
secara bertahap dari luar gedung, dimana berat mesin adalah 2 ton, sehingga perlu
diperhatikan mengenai safety (letak tali tower crane)
Metode ini akan dipakai seandainya pada saat pengangkatan tower crane telah dibongkar
atau tower crane tidak dapat mengangkat (overload). Dalam hal ini mesin harus terlebih
dahulu didekatkan dengan lobang hoistway menggunakan forklift yang akan dilalui
menuju ruang mesin. Sebelumnya dilakukan persiapan terlebih dahulu seperti
pemasangan chain block dan rantai untuk mengangkat mesin dan panel tersebut serta
hook atau balok / kolom diatap ruang mesin sebagai tempat menggantungkan chain block
tersebut. Setelah segala persiapan selesai dilakukan maka akan dilakukan pengikatan
rantai ke mesin atau panel dan setelah dilakukan pengecehekan semua safety maka mesin
atau panel dapat dilakukan pengangkatan. Selama perjalanan keatas akan dilakukan
pengawalan mesin agar rantai tidak terbelit atau mesin menabrak bibir lantai dan lain
lainnya.
. Tegangan yang dibutuhkan adalah 380 VAC dengan daya sesuai kebutuhan KW
meter.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
134
. Setting level.
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal meliputi beberapa bagian yang perlu di antaranya adalah :
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
135
• Proses pelaksanaan instalasi listrik harus memenuhi standar dan ketentuan PUI, PLN dan SII
dan pelaksanaannnya harus dilaksanakanoleh instalateur yang berpengalaman di bidang
kelistrikan.
• Instalasi listrik seluruhnya ditanam didalam tembok, demikian juga instalasi dari sarana.
Kawat listrik dipakai yang berkualitas baik/jeniisnya dengan ukuran kawat 2,5 mm untuk
tegangan 220 Volt. Kabel yang digunakan Kabel NYM, NYY, produksi dalam negeri dan
umum digunakan oleh PLN.
• Setelah selesai pekerjaan Instalasi Listrik & Elektronik, kemudian mengajukan permohonan
ke direksi pekerjaan untuk dilakukan pengecekan hasil kerja, nantinya sebagai dasar untuk
pembayaran.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
136
START
ENGINEERING
◙ Survey
Revisi
Approval
Purchasing
Revisi
Incoming
Installation
Perbaiki
Test
As Built Drawing
Serah Terima
2. PEKERJAAN TELEPON
Pekerjaan Telepon biasanya dibagi menjadi dua bagian:
1. Instalasi
2. Peralatan Utama + Programming
INSTALASI
Yang dimaksud dengan instalasi biasanya mencakup area dari titik pesawat cabang (extention)
sampai Panel Utama. terdiri dari pasang socket outlet telepon, pengkabelan, penyambungan di
terminal hubung sampai Panel Utama /MDF (Main Distribution Frame).
Pair = (pasangan) ini adalah satuan jumlah kabel telepon, karena instalasi telepon
minimal menggunakan 1 pasang (pair) kabel.
TB = Terminal Boxs, adalah boks yang berfungsi sebagai penghubung antara kabel
cabang dan kabel distribusi menggunakan terminal, baik yang menggunakan soldered
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
137
maupun menggunakan terminal sisip. Namun saat ini hampir semua terminal
menggunakan sistem sisip.
IDF = Intermedite Distribution Frame, penghubung antara TB dan MDF
LSA = jenis terminal sisip
ITC = Indoor telephone cable/ kabel telepon dalam gedung, kabel jenis ini biasanya
dipasang didalam tembok, plafond, terlindungi dari tekanan, panas maupun air.
Biasanya kabel ini dilindungi dengan pipa HIC (high impac conduit). OTC = Outdoor
telephone cable/ kabel telepon untuk digunakan di luar gedung.
Yang dimaksud dengan kabel ini adalah kabel telepon multipair yang diisolasi dengan
pvc+polyethylene dan spiral baja+selubung almunium dilumuri petrojelly biasa disebut
jelly steel. ukuran kabel umumnya yang dipakai 0,6mm2
SLT = Single Line Telephone, istilah yang digunakan untuk telepon konvensional seperti
telepon rumahan.
CARA PENYAMBUNGAN
Dalam menyambung kabel telepon, terutama di terminal boks yang berkapasitas besar,
butuh penataan penyambungan. agar tidak pusing melihat gerombolan kabel.
PERALATAN UTAMA
Dalam pekerjaan Telepon, yang termasuk dalam peralatan utama adalah MDF telepon,
PABX, Instalasi MDF ke PABX, Programming, dan beberapa pekerjaan lain yang
berhubungan.
PABX/PBX = Private Automatic Branch Exchange atau dalam bahasa indonesia STO =
Sentral Telepon Otomat. Untuk ukuran kecil biasanya disebut Key Telephone, mungkin karena
kebanyakan fungsinya untuk membatasi penggunaan telepon pada hal hal yang dianggap tidak
penting. MDF (Main Distribution Frame)
Merupakan kabinet bertemunya seluruh sambungan instalasi telepon, baik dari cabang
maupun dari luar (CO Line). MDF ini memiliki dua sisi koneksi, 1 sisi koneksi untuk kabel
dari TB, IDF maupun dari Telkom (CO line). sedangkan sisi lainnya murni dari unit PABX.
Kedua sisi tersebutnantinya dihubungkan menggunakan kabel jumper (hubung), kabel
Dan jangan lupa, label serta keterangan lengkap tiap titik pada masing masing terminal
harus ditempel di masing masing sisi, agar memudahkan pengerjaan, pemeriksaan dan
perawatan.
Untuk pengerjaan pengkabelan pada sisi PABX, biasanya setiap mesin sudah diberi buku
petunjuk instalasi dan programmingnya. jadi baca dulu sebelum bekerja. dalam buku
tersebut biasanya terdiri dari:
Manual Hardware, berisi nama nama komponen, cara pemasangannya ( Unit, Power
supply, card, Bat backup), penyambungan kabel dari MDF ke PBX
Manual Software, berisi langkah langkah pemrograman, bila ada default program yang
digunakan agar bisa menyingkat waktu. tinggal beberapa bagian diatur, misal, restric class,
mana saja yang bisa outgoing mana yang dibatasi atau penomoran yang disesuaikan
dengan ruang
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
138
Saat ini PABX telah berkembang dari sekedar perangkat telepon menjadi IP-Phone. Misal,
PABX sekarang bisa berfungsi menjadi Router, Hub, Switch selayaknya jaringan komputer.
Setiap pesawat cabang bisa menjadi IP-Phone dan bisa disambungkan dengan komputer
selayaknya teknologi VDSL. ini mengirit panjang dan jumlah kabel instalasi. dari 8 menjadi
2 kabel dan teknologi VDSL bisa menjangkau sampai 3 km, bandingkan dengan instalasi
data konvensional.
Micropone paging
Mixer
Power Amplifier
Ceiling speaker
Chyme microphone
Radio Tunner AM / FM
Caset dect
CD Player
Volume Control
Monitor unit
2. Terminal Box & Sistem Perkabelan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
139
Terminal box merupakan kotak penghubung antara peralatan utama dengan speaker.
Kabel instalasi dari ceiling dan horn speaker di hubungkan melalui kabel instalasi melalui
terminal box, dan dari terminal box ke peralatan utama.
Kabel UTP yang biasa dipakai pada jarigan komputer umumnya adalah kabel UTP categori
5 (UTP Cat 5). Kabel UTP ini support transfer data hingga 100 Mbps. Kabel UTP Cat-5
terdiri atas 8 kabel kecil yang mempunyai warna berbeda-beda. Warna kabel tersebut
adalah Orange, Orange Putih, Biru, Biru Putih, Hijau, Hijau Putih, Coklat, dan Coklat Putih.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
140
c. Outlet Data
Outlet kabel data di dinding
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
141
2. Cara memasang
Cara Memasang Kabel UTP ada 2 macam, yaitu Tipe Straight Through dan Cross Over a.
Tipe Straight Through
Jenis terminasi ini paling sering dipakai pada LAN Ethernet 10BaseT, untuk menghubungkan
PC dengan HUB atau SWITCH, PC dengan outlet di dinding, ataupun untuk instalasi dari HUB
ke outlet di dinding..
Urutan warna kabel yang dipasang di RJ-45: :Orange Putih, Orange, Hijau Putih, Biru, Biru
Putih, Hijau, Coklat Putih, Coklat.
Pin 2 : Oranye
Pin 4 : Biru
Pin 6 : Hijau
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
142
Urutan pemasangan :Salah satu sisi kabel diterminasi sesuai dengan standard “Straight
Through”, sedangkan sisi kabel lainnya, dilakukan “Cross-Over”, sbb :
Pin 4 : Biru
Pin 8 : Coklat
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
143
Pembuatan Grounding
Grounding sebagai titik akhir pelepasan arus petir harus memiliki kriteria tertentu agar
bisa berfungsi dengan baik melepaskan arus petir tersebut sehingga penangkal petir yang
dipasang juga dapat bekerja optimal . Salah satunya dilihat dari tekstur tanah dan bahan
yang di gunakan untuk membuat grounding tersebut.
Standart pengukuran grounding yaitu dengan menggunakan alat ukur resistansi tanah, Nilai
tahanan yang di izinkan yaitu maksmal 5 Ohm.
Untuk kedalaman grounding sendiri untuk setiap wilayah berbeda, ada wilayah yang
dengan kedalaman 6 meter sudah baik ( sudah memiliki nilai resistansi di bawah 5 Ohm ,
Tetapi ada wilayah tertentu yang sudah dilakukan pengeboran 20 meter bahkan lebih
tetapi belum memiliki nilai resistansi yang baik ( masih diatas 5 Ohm ). Faktor tekstur
tanah di ataslah yang sangat berpengaruh terhadap hasil pengeboran tersebut.
Pemasangan Kabel Penangkal Petir
Terdapat beberapa kiat untuk pemilihan jalur kabel , Rute Terdekat kiat utamanya ”
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
144
Semakin Pendek Panjang Bentang Penghantar maka Tahanan Bahan Akan semakin
KecilBelokan kabel haruslah dihindari bila membentuk sudut runcing ( kurang dari 90 „ )
dan Bila ada belokan harus membentuk sudut radian ( lingkar ) agar tidak terjadi Side
Flashing yang bisa menimbulkan aliran liar petir di struktur bangunan .
Standart teknis kabel yang di gunakan adalah minimal 50 mm” ( SNI ) penggunaan kabel
lebih dari 50 mm sangat kami sarankan walau agak mahal , bentuk Kabel penghantar bisa
berbagai macam , Kawat Terpilin atau Batang Konduktor juga bisa sebagaipilihan
Standart kabel yang di gunakan adalah minimal 50 mm” ( SNI ), untuk memilih kabel
dengan ukuran kurang dari 50 mm” tidak di sarankan walau kenyataan di lapangan banyak
yang menggunakannya.
Langkah pertama yang harus di lakukan adalah memilih jalur penurunan kabel , ada 3 hal
penting dalam pemilihan jalur kabel ini.
Pertama =>jalur terpendek dengan pertimbangan hemat material kabel dan dengan
keuntungan teknis tahanan kabel kecil,
Kedua => Usahakan agar saluran elektris tersebut mendapatkan jalan tercepat
kedalam tanah Sesedikit mungkin belokan agar tidak terjadi loncatan
keluar jalur kabel (Side Flasing) atau patahan pada isolasi
Ketiga => Seluruh sisi ujung bubungan bangunan sebaiknya diberi jalur kabel
mendatar
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
145
Pekerjaan pemasangan penangkal petir dimulai dari bawah yaitu pembuatan grounding
pertanahan terlebih dahulu hal ini untuk mengetahui tahanan sebaran tanah yg di
inginkan atau sesuai standart yang berlaku sekaligus mempermudah dalam pemasangan.
Ada berbagai bahan yang bisa digunakan sebagai grounding As Coper
Copper Bond
BCC + pipa
Peralatan dari sistem MATV meliputi: peralatan utama, peralatan pendukung, unit spur /
distributor dan perkabelan. Peralatan sentral sistem MATV meliputi unit antena penerima
(antena parabola, antena hagi), mixer preamplifier, TVRO dan chanel receiver. Peralatan
pendukung meliputi penyediaan vidio casset, tape player, vidio amplifier dan power suplay.
Pendistribusian sinyal meliputi spur unit (distributor), cupler / spliter dan TV outlet. Spur
unit dharus ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan dari mantenance. Dan coupler harus
ditempatkan di tempat yang terlindung dan mempunyai jarak yang cukup aman dari pengaruh
interferensi instalasi listrik (yang menggunakan suplay tegangan 220 Vac / 50 Hz terutama di
atas plafon
Dalam perkabelan biasanya yang digunakan jemis coaxial 7C-2V pada trunk line dan dan
5C-2V pada TV outlet atau setara dengan losses yang memadai pada frekwensi 200 Mhz
dipasang dalam konduit.
Ada beberapa sumber siaran MATV dalam suatu gedung, diantaranya: sumber siaran dari
teretrial TV local, dan sumber siaran dari satelit. Sumber siaran dari terestrial TV Local bisanya
menggunakan antena Yagi sedang sumber siaran dari satelit menggunakan antena parabola.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
146
Karena merupakan perangkat perantara antara media kabel dan udara, maka antena
harus mempunyai sifat yang sesuai (match) dengan media kabel pencatunya. Prinsip ini
telah diterangkan dalam saluran transmisi.
Dalam perancangan suatu antena, baberapa hal yang harus diperhatikan adalah : ·
bentuk dan arah radiasi yang diinginkan
· frekuensi kerja,
Untuk antena yang bekerja pada band VLF, LF, HF, VHF dan UHF bawah, jenis antena
kawat (wire antenna) dalam prakteknya sering digunakan, seperti halnya antena dipole
1/2l, antena monopole dengan ground plane, antena loop, antena Yagi-Uda array, antena
log periodik dan sebagainya. Antena-antena jenis ini, dimensi fisiknya disesuaikan dengan
panjang gelombang dimana sistem bekerja. Semakin tinggi frekuensi kerja, maka semakin
pendek panjang gelombangnya, sehingga semakin pendek panjang fisik suatu antena.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
147
a. Antena Yagi
Antena Yagi merupakan antena radio atau televisi yang diciptakan oleh Dr. Hidetsugu Yagi
dari Tokyo University tahun 1926. Antena Yagi tediri dari 3 bagian:
· Driven, adalah titik catu dari kabel antena, biasanya panjang fisik driven ½ panjang
gelombang dari frekwensi radio yang dipancarkan atau di terima.
· Reflector (Pemantul) adalah bagian belakang antena yang berfungsi sebagai pemantul
sinyal, dengan panjang fisik lebih panjang dari pada driven
· Director adalah bagian pengarah antena, ukuranya sedikit lebih pendek daripada driven.
Penambahan batang direktor akan menambah gain antena. Namun akan membuat pola
pengarahan antena menjadi lebih sempit.
Pada sistem ini penerima sinyal menggunakan parbola, dan ada juga melalui vendor
seperti siaran dari satelit dengan program indovision.
Pada system ini antenna UHF dan VHF diarahkan ke masing-masing stasiun pemancar
TV.. Antena UHF yang digunakan adalah antenna yang biasa menerima seluruh TV di
frekwensi UHF (Ch 21-68) dan antenna VHF pada frekwensi TV (Ch 5-12)
b. Antena Parabola
Antena parabola digunakan untuk menerima sinyal transmisi jarak jauh dan terkoneksi
pada satelit.
Diantara kelebihan penggunaan antena parabola dan koneksi satelit adalah kualitas
video dan kulitas audio yang lebih baik. Bentuk antena seperti piringan membuat transmisi
lebih mudah diterima, sangat cocock untuk menangkap gelombang di tempattempat yang
jauh dari pusat transmisi. Dan diantara kelemahannya adalah disamping harga yang mahal,
juga antena parabola tidak bisa membagi langsung saluran (saluran yang sama). Untuk
melakukannya dibutuhkan peralatan tambahan seperti digital tuner. Disamping itu antena
parabola sagat tergantung pada keadaan cuaca.
Prinsip Kerja
Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyak ke titik fokus piringa tersebut. Di
titik fokus itu ditempatkan alat yang disebut Feedhorn. Alat ini menjadi titik pusat untuk
pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat titik fokus dan
mengubahnya menjadi low noise block downconverter (LNB).
LNB ini mengubah sinyal gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi
sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-band atau Ku-ban menjadi L-band. Antena
parabola untuk penyiara langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn
dengan LNB.
Theoretical gain dari sebuah antena parabola menngkat seiring dengan meningkatnya
frekwensi. Gain yang sebenarnya bergantung dari banyak faktor, diantaranya hasil akhir
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
148
permukaan parabola, akurasi bentuk dan kesesuaian feedhorn. Nilai umum bagi konsume
yang memiliki antena parabola 60 cm 11,75 GHZ adalah 37,50 dB.
7. NURSE CALL
Lingkup Pekerjaan
Nurse Call digunakan untuk komunikasi antara pasien dengan perawat. Hal ini untuk
memudahkan panggilan kepada Perawat apabila Pasien memerlukan tindakan
medis.Kriteria Perancangan dan Uraian Singkat Sistem.
- Nurse Station ditempatkan pada tiap lantai dimana masing-masing lantai menggunakan 1
nurse station
- Bed Side Call ditarik parallel ke Ceiling Speaker Sub
- Emergency pull cord dipasang di tiap toilet dan dikoneksikan ke Ceiling Speaker - Nurse
reset dipasang di pintu kamar dan dikoneksikan ke Ceiling Speaker.
- Corridor Lamp dipasang di depan kamar, masing-masing kamar 1 lampu yang juga
dikoneksikan dengan Ceiling Speaker.
- Dari masing-masing Ceiling Speaker Sub ditarik ke Nurse Station dengan 1 Ceiling Speaker Sub
adalah satu tarikan menuju Nurse Station.
- Kapasitas dari Nurse Station sesuai dengan jumlah Ceiling Speaker. Misalnya jika jumlah
speaker ada 20 buah (untuk 20 kamar) berarti kapasitas Nurse Station adalah 20 kamar.
- Setiap lantai mempunyai sistem tersendiri yang terpisah dengan sistem yang berada di lantai
lain.
- Ceiling Speaker Sub juga bisa difungsikan sebagai microphone. Pasien dapat berkomunikasi 2
arah dengan perawat tanpa pasien harus menekan tombol (hands free), suara pasien
ditangkap oleh speaker dan bisa didengar di pesawat nurse station, suster juga bisa langsung
menjawab permintaan pasien dengan langsung bebicara melalui handset nurse station.
1. PEKERJAAN MOBILISASI
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Persiapan adalah pekerjaan awal yang meliputi kegiatan-kegiatan pendahuluan untuk mendukung
permulaan proyek meliputi :
Sebelum pekerjaan utama dilaksakan terlebih dahulu dilaksakan pengambilan sampel bahan
dari quary yang berada di lokasi setempat atau yang berdekatan dengan lokasi tersebut, diantanya: batu,
pasir dan bahan Timbunan Pilihan selanjutnya dibawa ke laboratorium job Mix Formula/Job Mix Design yang
akan dipakai sebagai acuan kerja dalam pelaksanaan proyek.
Tahap berikutnya penentuan lokasi basecamp, pembuatan Kantor Lapangan dan fasilitasnya
dilokasi proyek dan kemudian dilanjutkan dengan mobilisasi peralatan yang diperlukan sesuai dengan
tahapan pelaksaan pekerjaan.
1.3. Pengaturan Arus Transportasi dan Pemeliharaan Terhadap Arus Lalu Lintas
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
149
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penganturan arus lalu lintas transportasi dilakukan
dengan pembuatan tanda-tanda lalu lintas yang memadai disetiap kegiatan lapangan. Bila diperlukan dapat
ditempatkan petugas pemberi isyarat yang bertugas mengatur arus lalu lintas pada saat pelaksanaan.
Bahan yang akan digunakan didalam pekerjaan harus menemui spesifikasi dan standard yang
berlaku, baik ukuran, type maupun ketentuan lainnya sesuai petunjuk Direksi Teknis. Semua material yang
akan digunakan untuk proses pembuatan Concrete diambil dari Quary Sungai yang berada di lokasi
setempat.
Jadwal kontruksi dibuat pihak kontraktor, diajukan kepada Direksi Teknis untuk dibahas dan
mendapatkan persetujuan pada saat dilaksanakan rapat pendahuluan (Pre Construction Meeting/PCM).
1. Papan Nama ini digunakan sebagai identitas dan informasi mengenai proyek.
2. Papan nama proyek dibuat dengan ukuran atas persetujuan Direksi pekerjaan
3. Bahan yang dipakai : kayu kaso, baliho dan lain-lain.
4. Papan nama Proyek dipasang dipangkal dan ujung lokasi pekerjaan.
5. Papan nama dipelihara selama pelaksanaan proyek.
Relokasi Utilitas untuk telkom, PDAM, LISTRIK serta utilitas umum lainnya melalui beberapa tahapan
:
a. Pendapatan terhadap sarana yang masuk dalam ketentuan relokasi yang sudah ditetapkan
b. Pelaporan terhadap Depertemen terkait
c. Pemindahan Utilitas setelah mendapatkan persetujuan dari depertemen terkait
2. DEVISI 2. DRAINASE
Pekerjaan Galian untuk selokan drainase dan saluran air dilakukan baik pada sisi kanan dan kiri jalan
sepanjang jalan yang akan dikerjakan.
Pelaksanaan galian untuk selokan drainase dan saluran air meliputi :
1. Penggalian dilakukan dengan menggunakan Excavator
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
150
Pekerjaan Gorong² pipa beton bertulang akan dibuat dilokasi base camp dengan ukuran diamter
dalam 75 cm dan diameter luar 85 cm sehingga ketebalan pipa beton = 10 cm
Urutan kerja pembuatan Gorong-gorong bipa beton bertulang:
1. Gorong-gorong dicetak di Base Camp
2. Flat Bed Truck mengangkut gorong-gorong jadi ke lapangan
3. Dasar gorong-gorong digali sesuai kebutuhan dan material backfill dipadatkan dengan Tamper
4. Tebal lapis porus pada dasar gorong-gorong pipa 11 cm
5. Material pilihan untuk penimbunan kembali (padat)
6. Sekelompok pekerja akan melaksanakan pekerjaan dengan cara manual dengan menggunakan alat bantu
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
151
Pekerjaan penggalian dilaksanakan setelah pemasangan bowplank dalam hal ini penentuan kedalaman
galian.Tanah yang digali oleh Excavator langsung dimuat ke Dump Truck, kemudian diangkut keluar lokasi
proyek.
Timbunan yang diklasifikasikan sebagai timbunan pilihan harus terdiri dari bahan tanah atau batu yang
memenuhi semua ketentuan di atas level timbunan biasadan sebagai tambahan harus memiliki sifat-sifat
tertentu yang tergantung dari maksud penggunaannya, seperti diperintahkan atau distujui oleh Direksi
pekerjaan.Dalam segala hal, seluruh timbunan pilihan harus, bila di uji sesuai dan memiliki CBR paling sedikit
10% setelah 4 hari perendaman bila dipadatkan sampai 100% kepadatan kering maksimum.
1. Pengangkutan Material
Pengangkutan Material Urugan pilihan kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan loadingnya
dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material dilakukan pada
saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan material disatu tempat dan kekurangan material ditempat
lain.
2. Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan motor grader dalam tahap penghamparan
ini harus diperhatikan hal-hal berikut :
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang didapatkan sesuai dengan kondisi lapangan. Lebar
penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan spesifikasi,
semua tahapan pekerjaan hamparan dan tebal hamparan berdasarkan petunjuk dan persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang ditetapkan.
3. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller, dimulai dari bagian tepi ke bagian
tengah.Pemadatan dilakukan berulang jika dimungkinkan untuk mendapat hasil yang maksimal dengan
dibantu alat water tank untuk membasahi material timbunan pilihan dan diselingi dengan pemadatan
dengan menggunakan Vibro Roller.imbunan pilihan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke
arah sumbu jalan sedemikian rupa yang sama. Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi harus
terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
Pekerjaan Penyiapan Badan Jalan dilakukan setelah seluruh pekerjaan galian tanah (cutting) untuk
lereng-lereng gunung selesai dan telah memenuhi ketentuan elevasi yang ditentukan dalam perencanaan
serta telah disetujui oleh Direksi Lapangan barulah dilakukan penyiapan badan jalan dengan ukuran sesuai
gambar rencana/bestek.
Prosedur pelaksanaan Penyiapan Badan Jalan sebagai berikut:
1. Motor Grader meratakan permukaan hasil galian
2. Vibro Roller memadatkan permukaan yang telah dipotong/diratakan oleh Motor Grader
3. Sekelompok pekerja akan membantu meratakan badan jalan dengan alat bantu
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkuatn, Penghamparan dan pemadatan bahan
untuk pelaksanaan lapis pondasi jalan Tanpa penutup aspal dan suatu lapis permukaan sementara pada
permukaan tanah dasar atau lapis pondasi bawah yang telah disiapkan.Pemasokan bahan akan mencakup ,
jika perlu, pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi- operasi lainnya yang diperlukan, untuk
memperoleh bahan yang memenuhi ketentuan dari spesifikasi ini.
Pekerjaan ini harus meliputi pemasokan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan bahan untuk
pelaksanaan Perkerasan BerbutirTanpa Penutup Aspal (Lapis Permukaan Agregat dan Lapis Pondasi Agregat)
diatas permukan yang telah disiapkan dan diterima sesuai dengan ketentuan dan detail yang ditunjukkan
dalam Gambar atau sesuai dengan perintah Direksi Pekerjaan. Pemasokan bahan akan mencakup, jika perlu,
pemecahan, pengayakan, pencampuran dan operasi-operasi lainnya yang diperiukan, untuk memperoleh
bahan yang memenuhi ketentuan dari Spesifikasi ini.
Pekerjaan Lapis Permukaan tanap penutup aspal dengan prosedur sebagai berikut :
a. Pengangkutan Material
Pengangkutan material dari Base camp atau Quary kelokasi pekerjaan menggunakan dump truck dan
loadingnya dilakukan dengan menggunakan wheel loader. Pengecekan dan pencatatan volume material
dialakukan pada saat penghamparan agar tidak terjadi kelebihan disatu tempat dan kekurangan material
ditempat yang lain.
b. Penghampara Material
Penghamparan material dilakukan dengan menggunakan Motor Grader dalam tahap penghamparan
ini harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Kondisi cuaca yang memungkinkan
b. Panjang hamparan pada saat setiap section yang dipadatkan sesuai dengan kondisi lapangan.
Lebar penghamparan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan tebal penghamparan sesuai dengan
spesifikasi (15 cm padat).
c. Material yang tidak dipakai dipisahkan dan ditempatkan pada lokasi yang telah ditetapkan
c. Pemadatan Material
Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Vibro Roller dan Tandem Roller, Dimulai dari bagian
tepi ke bagian tengah. Setelah pemadatan selesai alat pemadatan dipindahkan kejalur sebelahnya dengan
over leving 1/8 panjang drum dan seterusnya hingga mencapai areal pemadatan. Pemadatan dilakukan
dengan jumlah passing sesuai dengan hasil trial compaction.
- Asumsi :
- pelaksanaan ini menggunakan alat berat (secara mekanik)
- lokasi pekerjaan sepanjang jalan
- Material agregat dicampur di Base Camp kontraktor atau pada lokasi quary
- Prosedur pelaksanan :
- Pencampuran agregat dicampurkan di base Camp atau quary dengan menggunakan alat Wheel
loader
- Pengangkutan material agregat dengan menggunakan alat Dump Truck
- Penghamparan material agregat dengan menggunakan alat Motor Greader
- Hamparan agregat dibasahi dengan Water Tank Truck sebelum dipadatkan dengan Tandem Roller
- Selama pemadatan, sekelompok pekerjaan akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan
dengan menggunakan alat bantu.
5. DIVISI 7. STRUKTUR
a. Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan dalam Gambar atau seperti yang
diperintahkan Direksi Pekerjaan, yang dibuat dari. Pasangan Batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan
semua bahan, penyiapan seluruh formasi atau pondasi dan seluruh pekerjaan yang diperlukan untuk
menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi ini dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan secara tertulis oleh Direksi
Pekerjaan.
b. Umumnya, pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur seperti dinding penahan, gorong-
gorong pelat, dan tembok kepala gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk menahan
beban luar yang cukup besar. Bilamana fungsi utarna suatu pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan
sebagai penahan beban, seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong-gorong (spillway apron)
atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di sekitar ujung gorong-gorong, maka kelas pekerjaan di
bawah Pasangan Batu (Stone Masonry) dapat digunakan seperti Pasangan Batu dengan Mortar (Mortared
Stonework) atau pasangan batu kosong yang diisi (grouted rip rap).
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
154
BAB VI
PRA RENCANA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KONTRAK (PRA RK3K)
A. Pendahuluan
Tenaga kerja merupakan factor yang sangat menentukan bagi perusahaan, tenaga kerja juga
merupakan faktor produksi yang memiliki peran penting dalam kegiatan perusahaan. Dalam
melaksanakan pekerjaan tenaga kerja ini akan menghadapi ancaman bagi keselamatan dan
kesehatannya yang datang dari pelaksanaan tugas mereka tersebut. Karena itu dalam rangka
menjalankan usaha yang aman (safe business) maka program perlindungan bagi karyawan melalui
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) harus dilakukan dengan
konsisten. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum.
System Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan rangkaian yang
dibangun dari elemen – elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan. Di dalam system,
setiap elemen atau bagiannya saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
155
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
158
PROSES K3 DI PROYEK
PIMPINAN PERUSH.
Instruksi dilaksanakan
prosedur
–
Man Proyek
Menunjuk Petugas
K3
Petugas K3
Petugas K3 Petugas K3
Mengontrol Sarana Terjadi Kecelakaan,
Perlengkapan Petugas Melaksanakan
K3 Pertolongan sesuai
Prosedur K3
perbaiki
–
–
tidak
Terjadi
tidak layak Petugas K3
Laporan sakit,
layak kecelakaan kerja
Siap digunakan Laporan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
159
KECELAKAAN RINGAN
Kecelakaan
Ringan
Laporan ke
Manajemen Proyek
ya tidak
Perlu ke
Rumah
Sakit
Di bawa ke Pengobatan di
rumah sakit proyek
Laporan kecelakaan
kerja
Selesai
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU
KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
160
Kecelakaan
Berat / Meninggal
Pemberitahuan
Laporan ke ke keluarga
Manajemen Proyek Asuransi /
bantuan biaya
Rumah Sakit
ya
Perlu ke
Rumah
Duka
tidak
Di antar ke
rumah duka
Pemakaman
Selesai
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
161
Skedul Pelaksannan K3
260 hari
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
162
Secara umum dapat diartikan tujuan penerapan K3 di proyek adalah agar tidak terjadi kecelakaan kerja (
zero accident)
Pokok-pokok perhatian K3 :
1. Kecelakaan kerja akibat dri penggunaan :
Alat / Mesin
Tahapan/metode pelaksanaan.
2. Penyakit akibat kerja
Suara dan asap pengguna alat
Penggunaan bahan kimia berbahaya
3. Pemaparan terhadap kondisi lingkungan.
4. Pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K )
5. Usaha-usaha penyelamatan
Pemeliharaan Kesehatan :
Penyediaan air bersih
Pembuatan sarana MCK yang memadai
Penyediaan tempat sampah dan pembuangan keluar lokasi kerja
Kerjasama dengan klinik atau rumah sakit terdekat
Pelatihan K3
Pada umumnya program pelatihan K3 mencakup :
Kebijakan K3 Perusahaan
Cara bagaimana K3 dapat diorganisir di tempat kerja
Prosedur K3 dalam Perusahaan
Pengendalian bahaya dan resiko
Undang-undang K3
Prosedur keadaan darurat
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
164
Perlengkapan K3
Tandu Orang
Alat pemadam kebakaran
Rambu-rambu petunjuk
Spanduk K3
P3K
Papan pengumuman.
Syarat-syarat Manajemen K3L yang akan diterapkan di proyek antara lain sebagai berikut :
Memberi pengarahan langsung kepada tenaga kerja setiap melaksanakan kegiatan guna mencegah
dan mengurangi kecelakaan.
Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan
Membekali peralatan keamanan pada para pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan
Mencegah dan mengurangi timbulnya penyakit dengan menjaga kebersihan setiap pekerja.
Memberikan fasilitas yang mencukupi dalam melaksanakan pekerjaan seperti lampu penerangan,
ataupun peralatan lain yang dibutuhkan.
Memelihara kesehatan dengan mengadakan pemeriksaan berkala dari ahli dalam bidang kesehatan.
Memperoleh keserasian antara kondisi lingkungan setempat dengan keberadaan tenaga kerja,
peralatan kerja dan proses dan metode kerja.
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada para pekerja yang sedang bekerja.
Menyediakan fasilitas MCK yang mencukupi bagi pekerja.
Menyediakan obat-obatan di proyek.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
165
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
166
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
167
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
168
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
169
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
170
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
171
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
172
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
173
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
174
a. Hujan
Terutama yang sering terjadi adalah masalah dengan kondisi hujan , maka semua kegiatan yang
akan berlangsung akan terganggu dan sering mengakibatkan terjadinya keterlambatan proggres
pekerjaan. Maka hala ini harus segera diatasi agar semua kegiatan bisa berjalan dengan lancar
dan baik dengan berbagai macam solusi diantaranya adalah :
b. Keterlambatan Material
Kerterlambatan pengiriman material ke lokasi adalah salah satu kendala yang sangat sering terjadi
di lapangan, dan ini merupakan suatu permasalahan yang sangat besar yang harus segera
diberikan suatu solusi diantaranya adalah :
1. Membuat pengiriman barang ke lokasi pekerjaan dengan teratur dan periodik
2. Menambah jumlah leveransir yang bisa mensuplai barang tersebut ke lokasi pekerjaan
3. Memberikan chasflow ke suplier/ leveransir dengan tepat waktu
Selain kendala tersebut diatas ada yang lebih penting lagi diataranya adala beberapa kendala :
a. Masalah Teknis
Masalah teknis ini sangat berpengaruh terhadap performa bangunan atau kualitas dari bangunan
setelah jadi. di sini peran engineer sangat berpengaruh terutama untuk menyelesaikan masalah-
masalah teknis seperti ini. Beberapa kendala teknis yang ada di proyek gedung antara lain
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
176
b. Masalah Non-Teknis
1. Komplain warga sekitar akibat adanya pengeboran sumur dalam. Banyak sekali
pengetahuan warga yang salah kaprah yaitu masih menganggap sumur dalam berpengaruh
terhadap sumur dangkal. Faktanya sumur dalam berada di kedalaman lebih dari 70 m
sehingga sudah jelas sumber air yang diambil berbeda dengan sumur dangkal milik warga.
2. Adanya pungutan liar yang dilakukan oleh oknum pejabat dan preman setiap kali ngecor
dengan jumlah yang lumayan besar.
3. Terjadi delay armada ready mix yang mengakibatkan pengecoran lebih lama.
4. Ada beberapa operator concrete pump yang meminta pungutan liar diluar biaya sewa saat
proses pengecoran.
5. Apabila di proyek perkotaan harus selalu mengurus surat ijin kendaraan berat masuk kota
tiap bulannya.
6. Adanya permintaan sumbangan-sumbangan dengan mematok sejumlah uang tertentu.
c. Masalah Sosial
Kendala-kendala lainnya yang sering terjadi di proyek gedung adalah masalah sosial apalagi
proyek tersebut ditengah pemukiman padat penduduk. Cara menanganinya pun berbeda dengan
masalah teknis. Penanganan masalah sosial lebih menggunakan cara pendekatan ke warga. Pada
dasarnya warga tidak bisa dilawan dengan kekerasan karena kontraktor lah yang mempunyai
kepentingan terbesar di proyek tersebut sehingga kontraktor harus lebih banyak mengalah.
Berikut masalah sosial yang sering terjadi
1. Genteng tetangga pecah akibat kejatuhan material. Walaupun keliling proyek sudah diberi
jaring pengaman kadang masih ada material yang lolos.
2. Komplain tetangga akibat rumahnya terkena cipratan beton saat pengecoran di lantai atas.
3. Komplain warga akibat terlalu berisik pemotongan keramik saat malam hari
4. Komplain warga akibat sampah dari atas gedung. Walaupun di dalam proyek sudah diberi
tempat sampah dan mck, masih ada tukang yang sembarangan membuang sampah di
rumah-rumah warga.
5. Komplain warga akibat rumahnya tidak terkena cahaya matahari akibat tertutup oleh
gedung
6. dan sebagainya.
Kendala-kendala di atas masih wajar dialami di proyek karena masih bisa ditangani. Pada
prinsipnya dalam menghadapi keluhan warga, harus diakomodir dengan baik karena jangan
sampai proyek berhenti karena disabotase warga.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
177
BAB V
PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN
PERNYATAAN MUTU
Kita segenap jajaran KSO PT. CHIMARDER777 - PT. CHIKO KARYA PRATAMA selalu
mengemban kepercayaan dengan :
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
178
Pengendalian Mutu
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
179
1. 2. 3.
Quality Quality Quality
Planning Assurance Control
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
180
INPUT OUTPUT
Proses
• Material • Sasaran
• • Kualitas
I nformasi produk
SUMBER DAYA
• Peralatan
• Orang
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
181
Management
5. Management
Responsibility
Responsibility
Tanggung jawab
Manajemen
Resource
Management 6. Resource Management
Manajemen Sumber
Product
INPUT Daya
Realization 7. Product Realization
PROCES
SES
INPUT
Realisasi Produk
OUTPUT
ACTION PLAN
Tanggung
Jawab
Manajemen
CHECK
Penguk
Manaje uran,
men Analisa
Sumber dan Pening
Daya katan
Perwuju
dan Produk Prod
uk
Input DO Output
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
183
Incoming Control
Pengendalian Pada setiap
Permulaan Kerja dan
Kedatangan bahan
1
3
In process Control
Initial Control
Pengendalian Pada
Pengendalian Parameter
setiap Proses Pekerjaan
Quality (Spesifikasi, Job
4
Final Control
Pengendalian Pada
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
184
1. Initial Control
Pengendalian „quality‟ paling awal dari semua tahapan
konstruksi yang ada .
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
185
2. Incoming Control
Pengendalian Pada saat Permulaan Kerja dan Kedatangan Bahan
• Permulaan Kerja
– Uitzet Posisi, Bentuk, Dimensi Pekerjaan, dibandingkan terhadap
rencana
• Kedatangan Material
– Pemeriksaan Material datang, dibandingkan dengan Material Contoh
(Visualisasi/Bentuk/Warna, Dimensi/Ukuran, Merk, Type, Serial dsb)
– Pemeriksaan Proses Produksi Material, dibandingkan dengan Job Mix
(Beton Ready Mix, Factory Visit untuk material Pabrikan dsb)
– Test Berkala terhadap material datang (cara acak/sampling)
(Slump Test, Test Baja tulangan dsb)
• PIC Quality
Procurement (Pemeriksaan Material), Laborat (Proses Produksi & Test
Berkala) Superviser (Uitzet Posisi, Bentuk dan Dimensi)
• Dimungkinkan penggunaan alat penguji, sample pembanding
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
186
3. Inprocess Control
Pengendalian Pada setiap Proses Pekerjaan
4. Final Control
Pengendalian Pada Akhir Pekerjaan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
187
Quality Control
sebagaiTujuan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGAN)
(IGD, LABORATORIUM, VK KEBIDANAN, ICU/HCUDAN IBS)
188
BAB V
MASA PEMELIHARAAN PEKERJAAN
a Demobilisasi alat
Setelah pekerjaan dianggap selesai semua sesuai dengan pemeriksaan awal ( Pra PHO ) maka peralatan
kerja yang dipergunakan untuk bekerja ditarik kembali dari lokasi pekerjaan menuju gudang / bengkel
kontraktor .
b. Pembersihan lokasi
Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dilokasi pekerjaan dari sisa sisa material,
kotoran bekas Stripping / tanah-tanah buangan dan kotoran lain yang dapat menggangu aliran air
sungai, bekas kotoran yang masih tersisa dibuang diluar lokasi pekerjaan. Pembersihan lokasi ini
termasuk pengembalian ( Rekondisi ) jalan-jalan masuk yang digunakan untuk jalur angkutan
kendaraan. Pelaksanaan pekerjaan Rekondisi / kerusakan jalan-jalan masuk tersebut dikoordinasikan
dengan pihak-pihak yang terkait dilapangan.
c. Penyerahan Pekerjaan
Setelah pekerjaan selesai maka kontraktor mengajukan permohonan untuk diadakan pemeriksaan
pekerjaan dalam rangka penyerahan yang pertama kalinya ( PHO ).
Penyedia jasa dapat mengajukan permohonan tertulis kepada direksi teknis dan direksi pekerjaan
untuk dilakukan serah terima pekerjaan pertama (PHO), pada saat pekerjaan telah mencapai selesai
100%
Direksi teknis memeriksa kebenaran penyelesaian pekerjaan, baik secara kuantitas maupun kualitas.
Apabila masih terdapat kekurangan dan belum memenuhi persyaratan, maka penyedia jasa harus
memperbaiki dan melengkapinya terlebih dahulu untuk diajukan kembali. Jika semuanya telah dapat
diterima; maka direksi teknis membuat rekomendasi tertulis kepada direksi pekerjaan dengan
dilengkapi pernyatan mengenai status dan tanggal penyelesaian seluruh pekerjaan (100%) untuk
dilakukan pemeriksaan oleh panitia PHO.
Direksi pekerjaan segera mengirim pemberitahuan tertulis kepada penyedia jasa termasuk komposisi
Panitia Penerimaan Pekerjaan (Panitia PHO dan FHO).
Kunjungan Pertama (First Visit): Panitia PHO dan FHO bersama pihak direksi pekerjaan, penyedia jasa
dan direksi teknis mengadakan rapat dan pemeriksaan untuk keperluan:
Menetapkan kesepakatan atas prosedur PHO yang akan dilaksanakan dan kesepakatan
sementara atas kelayakan melaksanakan PHO;
Pemeriksaan:
kelengkapan administrasi;
Menetapkan tanggal penyelesaian pekerjaan (yakni tanggal pada saat pekerjaan dinyatakan
selesai 100% oleh direksi teknis yang dinyatakan dalam surat rekomendasinya kepada direksi
pekerjaan terdahulu) sebagai tanggal tentatif PHO; dan
Penyusunan laporan oleh masing-masing tim (tim pemeriksaan visual, tim pemeriksaan
administrasi dan tim pengujian mutu);
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
189
Menetapkan tenggang waktu (grace period) bagi penyedia jasa untuk memperbaiki
cacat/kerusakan dan kekurangan tersebut.
Pembuatan instruksi oleh direksi pekerjaan kepada penyedia jasa untuk menyelesaikan seluruh
cacat/kerusakan dan kekurangan dalam tenggang-waktu yang telah disepakati bersama.
Maksimum “grace period”, seyogyanya juga disesuaikan dengan masa tugas direksi teknis; dan
Jika diperlukan, panitia dapat memperbaharui tanggal tentative PHO dengan mempertimbangkan
hasil evaluasi dan analisa terhadap sisa pekerjaan minor yang belum dilaksanakan dan
kemampuan penyedia jasa.
Kunjungan Kedua (Second Visit): Pada akhir masa “grace period”, panitia PHO akan melakukan
pemeriksaan ulang di lapangan terhadap hasil perbaikan tersebut. Apabila seluruh cacat/kerusakan
dan kekurangan itu telah diperbaiki dengan sempurna, maka
Jika semua kewajiban yang harus dilaksanakan selama “grace period” ditepati, maka tanggal
definitif PHO adalah tanggal perkiraan penyelesaian 100% (tanggal tentatif) yang telah
dinyatakan oleh direksi teknik dalam surat rekomendasinya terdahulu dan ditegaskan oleh
direksi lapangan pada rapat “first visit”) dan bukan tanggal berita acara PHO
Jika ternyata kontraktor gagal menyelesaikan semua kewajibannya selama tenggang waktu, maka
tanggal tentatif PHO tidak dapat dinyatakan sebagai tanggal definif PHO. Tanggal definitif PHO
ditunda sampai benar-benar kontraktor menyelesaikan kewajibannya selama tenggang waktu
dan apabila melebihi tanggal akhir masa konstruksi, maka kontraktor dapat dikenakan denda
sesuai ketentuan kontrak;
Tanggal definitif PHO tersebut dinyatakan dalam berita acara PHO dan merupakan tanggal
dimulainya masa pemeliharaan.
Selanjutnya, dilakukan pengesahan atas berita acara PHO dan dilengkapi dengan perhitungan atas
seluruh pekerjaan yang telah selesai dikerjakan sesuai Dokumen Kontrak.
Dengan penerbitan berita acara PHO dan berdasarkan ketentuan yang berlaku, terdapat beberapa
hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
masa berlakunya jaminan pelaksanaan terhitung dari tanggal penandatanganan kontrak sampai
dengan 14 (empat belas) hari setelah tanggal serah terima akhir (FHO);
penyedia jasa wajib melakukan pemeliharaan dan dapat memperoleh uang retensi dengan
menyerahkan jaminan pemeliharaan;
masa pemeliharaan minimal 6 (enam) bulan untuk pekerjaan permanen dan dapat melampaui
tahun anggaran;
jaminan pemeliharaan dikembalikan kepada penyedia jasa , setelah masa pemeliharaan berakhir.
Adapun, kelengkapan dokumen yang diperlukan sebagai lampiran Berita Acara PHO,
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
190
Risalah pemeriksaan kantor, struktur organisasi dan personil pengguna jasa, penyedia jasa, dan
direksi teknis;
Daftar peralatan;
Foto dokumentasi;
Sertifikat pembayaran;
Gambar terlaksana.
yaitu gambar yang dibuat sesuai kondisi terbangun di lapangan yang telah mengadopsi semua
perubahan yang terjadi (spesifikasi dan gambar) selama proses konstruksi yang menunjukkan
dimensi, geometri, dan lokasi yang aktual atas semua elemen proyek. Tujuan gambar ini adalah
sebagai pedoman pengoperasian bangunan yang dibuat dari shop drawing dimana telah
mengadopsi perubahan yang dilakukan pada saat konstruksi dimana perubahan tersebut
ditandai secara khusus. Gambar terlaksana dibuat oleh kontraktor dengan persetujuan Penyedia
Jasa / Owner melalui proses cek oleh konsultan pengawas.
Dengan tujuan pedoman pengoperasian, Gambar terlaksana tidak perlu sedetil shop drawing
yang tujuannya adalah untuk dasar membangun yang dituntut harus detil. spek penting yang
harus diperhatikan adalah tujuan komunikasi kedua gambar tersebut. Dengan persyaratan
sebagai berikut :
Gambar terlaksana disetujui jika seluruh dokumen konstruksi telah lengkap, dalam
pelaksanaan konstruksi harus disertai dengan kelengkapan dokumen pendukung. Tapi hal
ini bukan menjadi syarat approval Gambar terlaksana karena gambar ini hanyalah record
hasil pekerjaan.
Gambar pabrik seperti pompa, mesin, panel diminta Gambar Terlaksana-nya. Barang yang
dibeli jadi (bukan dibuat) bentuknya bukan detil shop drawing atau Gambar Terlaksana,
melainkan katalog / manual book yang telah disediakan oleh pabrik. Adanya manual book
yang dikeluarkan oleh pabrik tentu lebih rinci sedemikian tidak perlu digambar ulang.
Dengan adanya manual book pada elemen proyek seperti itu, maka penggambaran pada
Gambar Terlaksana dapat disederhanakan dengan bentuk simbol alat yang telah baku dan
tidak perlu didetilkan.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
191
Catatan : PELAKSANAAN PERSIAPAN SAMPAI DENGAN PHO ADALAH 7 HARI YANG MENJADI SATU
DENGAN JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
d. Pemeliharaan
Pada saat penyerahan pekerjaan yang pertama (PHO), langkah-langkah yang akan dilakukan adalah
sebagai berikut :
Penyedia Jasa mengajukan permintaan kepada Pengguna Jasa untuk Penyerahan Pertama pekerjaan
setelah pekerjaan selesai 100 %.
Pengguna Jasa memerintahkan kepada Panitia penerima pekerjaan untuk melakukan Penilaian
terhadap hasil setelah diterimanya surat permintaan dari Penyedia Jasa.
Penilaian terhadap hasil pekerjaan oleh Panitia penerima pekerjaan.
Pembuatan Daftar kekurangan (cek list) dan/atau cacat hasil pekerjaan oleh Panitia penerima
pekerjaan.
Penyedia jasa & pengguna jasa mengadakan pemeriksaan pekerjaan secara bersama-sama
berdasarkan check list pemeriksaan.
Penyedia jasa mengadakan perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan pekerjaan sesuai check list
pekerjaan..
Pemeriksaan kembali hasil penyelesaian/perbaikan oleh Panitia penerima pekerjaan.
Pembuatan Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan oleh Panitia Penerima Pekerjaan.
Penyerahan Pertama Pekerjaan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa.
Penyerahan Jaminan Pemeliharaan selama 180 Hari Kalender oleh Penyedia Jasa.
Pembayaran sebesar 100 % dari Nilai Kontrak oleh Pengguna Jasa.
Pemeliharaan hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan sehingga kondisi hasil pekerjaan tetap
berada seperti pada saat Penyerahan Pertama pekerjaan.
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA
192
MASA MASA
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN
CHECK LIST
KEKURANGAN
PERBAIKAN
PEMERIKSAAN
PENYERAHAN II
e. Masa Pemeliharaan
Sedangkan pada saat penyerahan pekerjaan yang kedua (FHO), langkah-langkah yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
Pengguna Jasa mengajukan permintaan kepada Penggunan Jasa untuk Penyerahan setelah masa
Pemeliharaan berakhir
Pengguna Jasa memerintahkan kepada Panitia Penerima pekerjaan untuk melakukan pemeriksaan
terhadap hasil pemeliharaan pekerjaan setelah diterimanya surat permintaan dari Penyedia Jasa
Panitia Penerima pekerjaan memeriksa hasil penyempurnaan dari checklist Pemeliharaan yang
sudah dikerjakan secara rutin selama masa pemeliharaan
Pembuatan Daftar cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia Penerima pekerjaan
Perbaikan cacat hasil pemeliharaan pekerjaan oleh Panitia Penerima pekerjaan
Pembuatan Berita Acara Penyerahan Akhir/Ke II pekerjaan oleh Panitia Penerima pekerjaan
Penyerahan Akhir Pekerjaan oleh Penyedia Jasa kepada Pengguna Jasa
Pengembalian Jaminan Pemeliharaan dan jaminan Pelaksanaan oleh Pengguna Jasa kepada
Penyedia Jasa
Pengguna Jasa menerima kembali hasil pekerjaan setelah diterbitkannya Berita Acara Serah
Terima Akhir pekerjaan.
Demikian Metode Pelaksanaan konstruksi ini kami buat sebagai bahan acuan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan
Metode Pelaksanaan
PENGADAAN BANGUNAN GEDUNG KANTOR - BANGUNAN GEDUNG KANTOR PERMANEN (PEMBANGUNAN RSU KETANGGUNGA