Anda di halaman 1dari 68

PENINGKATAN SARANA, PRASARANA

DAN UTILITAS DI KELURAHAN


KALIBARU
I. Pendahuluan
1. Data Teknis
2. Lingkup Pekerjaan
3. Gambar Umum Kegiatan
II. Metode Pelaksanaan Pekerjaan
a) Rencana Pekerjaan Penunjang Sementara
b) Rencana Pekerjaan Utama
III. Lampiran
a. Jaminan Masa Pemeliharaan
b. Manajeman Mutu (Rencana Mutu Kontrak)
Latar Belakang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini disusun berdasarkan, uraian yang didapat
didalam dokumen lelang yang telah didokumentasikan dalam bentuk Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan (Aanwizing). Metode pelaksanaan ini disusun untuk
memenuhi Persyaratan Teknis dalam Kerangka Acuan Kerja dan Evaluasi Teknis
dalam Dokumen Tender yang harus dipenuhi didalam mengikuti pelelangan Umum
Paket Pekerjaan Peningkatan sarana, prasarana dan utilitas di Kelurahan Kalibaru .

Maksud dan Tujuan


Maksud dan tujuan dari uraian Metode Pekerjaan ini adalah untuk menjelaskan
secara garis besar uraian tahapan pelaksanaan dari pekerjaan-pekerjaan utama dan
pekerjaan penunjang, sehingga dapat dilihat keterkaitan dari masing-masing
pekerjaan maupun antara pekerjaan terhadap spesifikasi yang telah disyaratkan.
I. PENDAHULUAN

I.1. Data Teknis

1 Kegiatan Peningkatan sarana, prasarana dan utilitas di Kelurahan Kalibaru

SUKU DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN


2 Pemilik Proyek
PERMUKIMAM KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA

Kelurahan Kalibaru (RW. 01, RW. 04, RW,06 RW,07 RW,010


3 Lokasi Pekerjaan RW.012, RW.013, RW. 015) Kecamatan Cilincing, Kota Administrasi
Jakarta Utara.

4 Waktu Pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak SPMK

Waktu Pemeliharaan -

4 Jenis Kontrak Harga Satuan

5 Sistem Pembayaran Termyn

6 Sumber Dana APBD tahun 2019


I. PENDAHULUAN

I.1. 1. Alur Proses Birokrasi Pelaksanaan Pekerjaan

Item Spesific on BoQ/


Gambar/ RKS

Invertarisir Lapangan Proses Purchasing


(Pengawas & Kontraktor ) (Kontraktor)

Shop Drawing Approval Material Delivery Order


Ijin K3L
(Pengawas & User) (Pengawas & User ) (Kontraktor)

Ijin Pelaksanaan
(Pengawas)

Eksekusi
I.2. Lingkup Pekerjaan
I. BELANJA PEMELIHARAAN JALAN LINGKUNGAN
II. BELANJA PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR
III. BELANJA MODAL PENGADAAN LAMPU PENERANGAN SARANA DAN PRASARANA UMUM
IV. BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI/PEMBELIAN TAMAN
V. BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI/PEMBELIAN GEDUNG KANTOR
VI. BELANJA TONG SAMPAH
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 01)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 04)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 06)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 07)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 10)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 12)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 13)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 15)
II. A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
Berikut dibawah ini point-point penting dan menjadi tolak ukur kedepan bagi
jalannya Pelaksanaan Pekerjaan Utama Kegiatan Proyek :

a. Pengamanan terhadap Site.


b. Penempatan Gudang Material.
c. Sirkulasi buangan sisa material/ sampah proyek.
d. Pengukuran
e. Mobilisasi
f. Penganganan Khusus
(Antisipasi Banjir, Bising, Gangguan Akses Jalan Eksisting)
a. Menajemen Lokasi Pekerjaan
1. Pemahaman Layout & Koordinasi

Kami akan mempelajari dan juga memahami lebih rinci lagi keadaan lingkungan sekitar; Site Plan, dll serta

berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, tokoh Masyarakat , serta lainnya sehingga dapat mendukung

aktivitas proyek supaya berjalan lancar sesuai progress yang direncanakan .


2. Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Kegiatan proyek akan meminta bantuan tenaga kerja lokal jika ada yang berminat setelah berkoordinasi dengan

lingkungan masyarakat sekitar.

3. Sumber daya Operasional Kerja

Tim pelaksana akan berkoordinasi untuk mendapatkan suplai Air Kerja dan Listrik di sekitar area kerja.
4. Proteksi Area Kerja

Kegiatan Area Kerja di beri tanda peringatan seperti “Safety Line” atau “Rambu-Rambu” dengan tujuan supaya

lokasi netral dari aktifitas lainnya, serta meminimalisir dari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Penempatan Gudang Material

Prinsip :
• Strategis
Terakses lancar dan terjangkau dari area kerja 4
RW
• Flexible
Mudah dalam transfer dan menerima masuk keluar
material
• Aman
Mudah dalam pemantauan tim keamanan proyek
• Nyaman
Nyaman di tempati oleh kepala gudang proyek dan
minim intervensi dari pihak non proyek
c. Sirkulasi buangan sisa material/ sampah proyek.

Sirkulasi pembuangan
sampah sisa material
proyek dilakukan rutin
dan seijin Konsultan
Pengawas dan instansi
terkait.
d. Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Pengukuran/ Uitzet
Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk menentukan elevasi dan batas pekerjaan lainnya secara detail dan jelas
sesuai gambar rencana, yang kemudian akan dituangkan kedalam gambar kerja sebagai acuan dalam pelaksanaan.
Sedangkan untuk melakukan monitoring pekerjaan dan kontrol selama proses dibuat TBM (Temporary Bench
Mark)
pada posisi yang aman dan mudah dilihat sesuai arahan pengawas.

Pekerjaan Pengukuran meliputi:


1. Pematokan dan Setting Out lokasi yang akan diukur sesuai dengan dokumen Gambar Rencana.
2. Melaksanakan Pengukuran awal (Polygon) berupa penentuan titik as dan jalur yang akan dikerjakan dengan
pengambilan elevasi dan koordinat secara keseluruhan area pekerjaan.
3. Pembuatan TBM pada lokasi yang aman sebagai acuan untuk pengukuran selanjutnya pada saat pelaksanaan.
4. Melaksanakan pengukuran memanjang (levelling).
5. Melaksanakan Pengukuran melintang (Cross Section) sesuai dengan jarak intervald tertentu.
6. Melakukan perhitungan–perhitungan hasil pengukuran, di lapor dan di koordinasikan dengan pengawas,
hasilnya dilanjutkan dengan ploting ke gambar kerja (shopdrawing).

Pekerjaan pengukuran dapat di ilustrasikan sebagai berikut :


Pengukuran Memanjang & Melintang Pematokan dan Setting Out
e. Pekerjaan Mobilisasi
Ketika akan memulai suatu proyek maka hal terpenting pertama yang harus kita siapkan adalah
Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi.

Adapun yang dimaksud dengan Mobilisasi dan Demobilisasi tersebut adalah segala pekerjaan
angkutan peralatan, material dan kendaraan termasuk personil yang akan di tempatkan dilokasi
pekerjaan.

Dan semua peralatan yang didatangkan harus mendapatkan rekomendasi dari direksi atau
pengawas pekerjaan terlebih dahulu. Setelah selesai pekerjaan tersebut perlu juga mengangkut
kembali peralatan dan perlengkapan serta hal - hal lainnya ketempat semula.

Bila pada lokasi pekerjaan terdapat pekerjaan lain yang sedang berjalan maka perlu koordinasi
supaya dalam pelaksanaan pekerjaan tidak saling terganggu demi kelancaran pekerjaan tersebut.
f. PENANGANAN KHUSUS
Antisipasi Banjir, Bising, Gangguan Akses Jalan Eksisting
Pada halaman ini menjelaskan secara spesifik mengenai antisipasi banjir, kebisingan suara kerja, dan
gangguan akses jalan eksisting, dan juga pada setiap item metode pelaksanaan lainnya di jelaskan pula.

• Pelaksanaan kegiatan akan mengacu terhadap perkiraan cuaca update dari sumber-sumber
terpercaya.
• Kontraktor akan berkoordinasi secara spesifik dengan warga dan ketua RW setempat via rapat untuk
menjelaskan dan sosialisasi mengenai item pekerjaan yang akan di kerjakan terutama yang
berhubungan dengan ketiga hal di atas.
• Proses Pelaksanaan pekerjaan badan jalan akan dibuatkan tali air sementara untuk antisipasi
genangan air saat hujan yang di arahkan ke saluran eksisting.
• Proses pekerjaan yang berhubungan dengan saluran, kontraktor akan membuat saluran pengelak
atau sekunder atau pem-bypass dan jika memerlukan tambahan dibantu oleh pompa submersible.
• Jika ada plat decker rumah warga yang harus dikerjakan maka rangka/ support bekisting plat tidak
ada yang betumpu ke saluran eksisting supaya sampah tidak tersangkut.
• Jam kerja akan di koordinasikan terlebih dahulu dengan ketua RW dan warga yang terdekat saat
aktifitas yang menimbulkan kebisingan berlebih.
• Sampah, lumpur/ humus galian, dan lainnya akan dibuang secara continue ke luar site.
• Pekerjaan badan jalan akan dilakukan persegmen cross section jika tidak memungkinkan, dengan
prioritas minimal 1 lajur bisa digunakan. Rambu-rambu peringatanpun di pasang.
• Kontraktor akan menstandby-kan pompa sedot sebagai antisipasi lanjutan.
Pekerjaan Pembuatan Direksikeet dan Bedeng Pekerja

Prinsip :
• Strategis
• Flexible
• Aman
• Nyaman

Material yang akan digunakan :


• Balok Kayu
• Kaso
• Seng atau asbes
• Triplek
• Lantai plesteran
• Dan sebagainya
LISTRIK DAN AIR KERJA

LISTRIK
Kontraktor akan melakukan penyambungan
power ke panel eksisting terdekat seijin pihak
terkait, untuk mendukung operasional kegiatan
Administrasi, Kegiatan kerja dan sebagainya.

AIR KERJA
Kontraktor akan melakukan pembuatan sumur
pantek atau sumber lainnya sesuai atau seijin
dari pihak terkait.
b. Administrasi, Gambar, dan Dokumentasi
Proses lingkup ini akan di fokus-kan sebelum pelaksanaan item pekerjaan di mulai, berikut
beberapa form proyek yang nanti akan kami keluarkan sebagai pelaksana kegiatan :

• Berita Acara Pengukuran Awal (MC-0%)


• Berita Acara Hasil Pengukuran Awal (MC-0%)
• Draft Volume MC-0%
• Ijin Kerja (Request Work)
• Approval Material/ Bahan
• Approval Shop Drawing
• Approval As-Built Drawing
• Laporan Harian Proyek
• Laporan Cuaca Harian
• Progress Harian/ Mingguan/ Bulanan Kontraktor
• Undangan Rapat Evaluasi Mingguan
• Berita Acara Pengecekan Fisik Lapangan
• Mutual Check (MC) termin + Backup Data
• Dokumentasi Pelaksanaan.
• Dll.
Pekerjaan Pasang Papan Nama Proyek
Papan nama proyek disesuaikan dengan keterangan
di Dokumen Spesifikasi Teknis dan di tempatkan
pada jalan masuk utama proyek dan spot yang
strategis, material yang di gunakan :
• Banner/ Sablon Digital
• Balok Kayu 5/10
• Kaso 5/7
• Teriplek 9 mm
PEKERJAAN U-DITCH

Pekerjaan Galian Saluran dan Urugan Pasir Bawah Uditch


1. Pengukuran
Pengukuran kembali dilakukan oleh surveyor meliputi pengukuran panjang
pekerjaan dan elevasi. Elevasi yg tercantum di shop drawing diterapkan di
lapangan dan di pasang patok-patok untuk menadai elevasi rencana.
2. Galian Tanah dan Lumpur
 Setelah melakukan pengukuran kembali mengikuti patok semula titik
elevasi. Selanjutnya melaksanakan penggalian tanah cara manual pada
saluran eksisting.
 Pembuatan Saluran Pengelak/ Bypass disamping jalur saluran eksisting yang
sedang digali/ kerjakan.
 Jika saluran pengelak sudah jadi selanjutnya pada kedua ujung saluran
eksisting di kisdam atau bendung dengan plat besi/ tumpukan karang
tanah.
3. Pembuangan tanah galian/ lumpur
Selama pekerjaan galian tanah ini terjadi, tanah/ lumpur bekas galian di
buang secara continue dengan gerobak ke luar lokasi pekerjaan supaya tidak
menimbulkan banjir terganggunya akses jalan.
4. Pasir urug
a) Pasir urug harus disiap di sudut galian. Untuk seterusnya pasir urug
didatangkan bertahap berdasarkan kemampuan produksi pekerja perhari
dan target pelaksanaan per lokasi pekerjaan.
b) Pasir urug di hampar mengikuti elevasi dan tinggi 10 cm atau sesuai
Shopdrawing yang telah di sepakati.
PEKERJAAN U-DITCH

Pekerjaan U-Ditch dan Tutup Uditch


1. Penyiapan alat/ material bantu yang di butuhkan.
2. Penyiapan alat-alat Safety seperti sarung tangan, sepatu safety, dan
sebagainya untuk pekerja.
3. Uditch dan Cover di bawa dari gudang lapangan ke lokasi
pekerjaan dengan Gerobak atau dengan cara manual tenaga
manusia
4. Uditch yang telah sampai di lokasi langsung di gelar di atas urugan
pasir.
5. Perletakan Uditch di mulai dari hulu aliran air.
6. Uditch berikutnya dipasang secara presisi supaya saling mengunci
7. Pada posisi lengkungan dan sudut, pertemuan bibir Uditch di cor
pada nat nya supaya tidak ada bocor.
8. Setelah Uditch berhasil telah di pasang selanjutnya Cover di Seting
di atasnya secara presisi dan mengunci.
9. Jika pekerjaan Uditch sudah selesai urugan tanah hasil galian yang
layak pakai kembali untuk urug.
PEKERJAAN JALAN LINGKUNGAN
1. Kupasan permukaan jalan eksisting
1. Melakukan pengukuran kembali lapangan setelah mengajukan
Shopdrawing serta Ijin Pelaksanaan Pekerjaan dari Konsultan
Pengawas.
2. Berkoordinasi serta sosialisasi bersama ketua RW, warga
setempat dan Pihak terkait lainnya terkait teknis persiapan
pelaksanaan Pekerjaan Jalan, terutama soal akses buka-tutup
(jika harus), pengalihan, dan jam kerja pelaksanaan dengan jam
aktifitas warga.
3. Menyiapkan alat kerja dan sebagainya seperti, pacul, garpu,
blencong, karung, gerobak, selang timbang, perlengkapan K3K,
dll.
4. Membuat marking cross section per STA dengan patok
5. Menggali permukaan jalan eksisting yang telah di tentukan dalam
Shopdrawing hasil invertalisir lapangan sebelumnya.
6. Sampah atau humus dari hasil galian di buang secara continue
supaya tidak menimbulkan terjadinya genangan/ banjir dan
terganggunya akses jalan.
7. Memasang rambu-rambu pekerjaan setelah berkoordinasi dan
bersepakat dengan warga setempat untuk meminimalisir hal-hal
yang tidak di inginkan.
8. Sebagai opsional terakhir antisipasi banjir, kontraktor akan
menstandby-kan pompa sedot air.
PEKERJAAN JALAN LINGKUNGAN
3. Penghamparan Agregate kelas B
1. Mengajukan Sample dan Approal Material untuk Agregate yang akan di datangkan.
2. Mengajukan Ijin Pelaksanaan Pekerjaan.
3. Mendatangkan material ke lokasi pekerjaan dari gudang lapangan sesuai target kebutuhan
yang akan di pasang dan kemampuan orang kerja perhari nya supaya tidak ada penumpukan
di lokasi dan teganggunya aksesbilitas lalu lintas jalan.
4. Setelah galian/ kupasan tanah telah selesai sebelumnya, Agregate kelas B di hamparkan/
gelar menyesuaikan stationer yang telah di targetkan dalam rencana lapangan serta
shopdrawing dan elevasi rencananya. Pekerjaannya sendiri dilakukan pada siang hari dalam
cuaca cerah supaya tidak menimbulkan banjir, kotor, meminimalisir kebisingan.
5. Sampah hasil galian/ kupasan badan jalan dibuang ke luar lokasi secara continue supaya tidak
menimbulkan gangguan akses jalan dan menghambat saluran eksisting dan menimbulkan
banjir.
6. Agregate yang telah di gelar mengikuti elevasi kemudian dipadatkan dengan stamper Kodok
atau Baby Roler jika memungkinkan, sambil sesekali di siram air kemudian dipadatkan
kembali.
7. Pada setiap akan di lakukan pekerjaan, warga terdekat akan diberitahukan dahulu prihal
penututupan jalan untuk Kendaraan. Pemilik Kendaraan yang rumahnya terdampak
pelaksanaan pekerjaan akan di alihkan ke tempat parkir khusus sementara yang telah di
siapkan oleh kontraktor berikut keamanannya.
8. Pada eksekusi pekerjaan ini, lalu lintas jalan masih bisa dipakai untuk warga terdekat tapi demi
mencegah jalur sepanjang pekerjaan tidak terlalu ramai dari lalu lintas warga lainnya maka
akan di pasangkan rambu peringatan atau pengalihan di depan/ belakang jalur pekerjaan.
PEKERJAAN JALAN LINGKUNGAN
4. Pengecoran Jalan
1. Setelah badan jalan terbentuk dan sub tahap pekerjaan jalan telah selesai, selanjutnya
mengajukan Shopdrawing serta Ijin Pelaksanaan ke Konsultan Pengawas.
2. Menyiapkan patok/ bekisting sebagai marking ketebalan per stationer atau per segmen
area yang akan di kerjakan sesuai arahan Konsultan Pengawas dan Shopdrawing.
3. Mendatangkan material ke lokasi pekerjaan dari gudang lapangan sesuai target
kebutuhan yang akan di pasang dan kemampuan orang kerja perhari nya supaya tidak
ada penumpukan di lokasi dan teganggunya aksesbilitas lalu lintas jalan.
4. Membuat dan mencampur material cor dengan alat takar sesuai mix design sebelumnya
ke dalam Molen, jika pengadukan sudah di perkirakan homogen maka di Slump Test
sesuai plus-minus ketinggian untuk setiap jenis mutu beton.
5. Saat pengecoran di barengi dengan di vibrator supaya tidak ada rongga di beton
6. Setelah beton berhasil di hampar lalu di finish sesuai elevasi serta ketebalan yang telah
di tentukan maka akses jalan tersebut di netralisir supaya tidak teinjak saat basah.
Selanjutnya dilakukan Curing atau Penyiraman permukaan beton yang telah mengeras
pada area pekerjaan yang telah selesai.
7. Pengaturan atau pemberitahuan arus lalu lintas eksisting setelah berkoordinasi dengan
warga setempat untuk meminimalisir hal-hal yang tidak di inginkan.
PEKERJAAN
PEKERJAAN GEDUNGPEMADATAN
KANTOR
Pekerjaan
TANAH Pondasi Batu Kali
Pada pekerjaan pasangan pondasi ada 2 tahap yaitu pembuatan profil dan
pemasangan batu kali.

Pembuatan profil :
• Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
• Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
• Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan
titik tengah profil tepat pada As galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi.
• Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.
• Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan Gambar Ilustrasi Pondasi Menerus
profil.
• Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang
tidak tepat,demikian juga peilnya.

Pemasangan batu kali :


• Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
• Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
• Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.
• Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping)
dengan tinggi 25cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut
sehingga tak ada rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu
kosong tersebut dengan air.
• Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,
sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata. Gambar Penampang Pondasi Menerus
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Metode Pelaksanaan Sloof


1. Pengukuran dan leveling sesuai gambar kerja dan di
buat bouwplank, lalu di tarik benang.
2. Menggali tanah dan di hampar urugan pasir.
3. Besi sloof yang telah dipotong dan dirakit
selanjutnya dipasang di atas pondasi.
4. Di buatkan stek besi untuk sambungan/ pengikatan
besi kolom di sloof.
5. Bekisting sloof dipasang dengan skor kayu bekisting
tiap 30 cm.
6. Sebelum pengecoran sloof, semua jarak dan ukuran
dicek kembali oleh pengawas. Baik itu jumlah dan
jarak tulangan maupun ukuran sloof lantai. Gambar Ilustrasi Pekerjaan
7. Sloof lantai dicor dengan mutu beton sesuai Sloof
spesifikasi teknis, dll.
8. Pelepasan bekisting sloof di sesuaikan dengan
aturan standar/ spesifikasi teknis, dan atau seijin
konsultan pengawas.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Metode Pelaksanaan Kolom


1. Diawali dengan pekerjaan pembesian kolom. Besi dipotong
dan dirakit. Pemotongan besi harus tepat, agar setelah
ditekuk (jangkar, radius tekuk), bentuk dan panjang jadi
sesuai BBS (Bar Bending Schedule).
2. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya
dengan gambar kerja. Setelah itu besi disetting di posisi
masing-masing kolom dengan menyambung tulangan stek
yang terdapat pada Pas. Pondasi Batu Belah Kali.
3. Setelah bekisting kolom ditutup, semua sarana perkuatan
bekisting seperti Tie rod, Form Tie, Steel wale dan Adjustad
support dipasang. Kelurusan bidang bekisting dinding/kolom Gambar Ilustrasi Pekerjaan Kolom
dicek dengan unting-unting, theodolite dan lainnya. Setelah
bekisting terpasang baik, buat sipatan (atau tanda dari paku)
untuk batas/level pengecoran di sisi atas bekisting
dinding/kolom
4. Pengecoran dilakukan dengan sitemix atau readymix jika
memungkinkan pada situasi dan volume tertentu dan mutu
sesuai spesifikasi teknis.
5. Pelepasan bekisting kolom di sesuaikan dengan aturan
standar/ spesifikasi teknis, dan atau seijin konsultan
pengawas.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Pembuatan Balok dan Plat Atap


1. Di awali dengan pekerjaan pembesian balok. Besi di potong dan
dirakit. Pemotongan besi harus tepat agar setelah di tekuk
(jangkar, radius tekuk) bentuk dan panjang jadi sesuai BBS (Bar
Bending Schedule).
2. Fabrikasi bekisting untuk diseting diarea kerja.
3. Bekisting diseting diarea kerja, semua sarana perkuatan bekisting
seperti skur, angkur, scaffolding, jack base, dan sebagainya
dicheck kembali. Kelurusan bidang bekisting balok dan plat di cek
dengan waterpas dan lainnya. Setelah bekisting terpasang baik, Gambar Ilustrasi Balok dan Plat
buat sipatan (atau tanda dari paku) untuk batas/level pengecoran
di sisi atas bekisting.
4. Besi yang digunakan harus sesuai jumlah dan ukurannnya dengan
gambar kerja. Setelah itu besi disetting diposisi masing-masing
dengan menyambung tulangan ke stek yang terdapat pada kepala
kolom.
5. Pengecoran dilakukan dengan manual pada situasi dan volume
tertentu dan mutu sesuai spesifikasi teknis.
6. Pelepasan bekisting balok dan plat disesuaikan dengan aturan
standar/ spesifikasi teknis, dan atau seijin konsultan pengawas.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA


1. Rencana posisi pasangan bata sesuai shop
2. drawings
Buat tiang kayu / profilan pada kolom-kolom STAR
T
• Profil kayu harus lurus dan diserut pada
struktur.
keempat PEKERJAAN
• sisinya. PENGUKURAN DAN
PEMASANGAN PROFIL
• Check posisi ketegangan kayu dengan
• waterpass HUBUNGAN ELEVASI YANG
SAMA PADA PROFIL
• Buat skala pada profil yang terpasang DENGAN BENANG
tersebut
Ketinggian/skala antara profil harus sama PASANG
BATA
Profil kayu
3. Hubungan harus
skala kuat/tidak
pada boleh yang
profil tersebut
samabergerak/bergeser selama pekerjaan pasang PASANG
ANGKUR SETIAP
bata
elevasinya diusahakan jarak antara skala 3 LAPIS BATU
berlangsung
4. setiap
kelipatan 3 lapis bata BENTAN LO > 4 PASANG KOLOM
G
5. Bila bentang antar kolom > 4 m diusahakan ILO
PRAKTIS
PASANG KOL
ditengah –
6. tengah bentang tersebut di pasangkolom praktis LO < 4

Pengecoran kolom praktis dilaksanakan setiap FINISH


ketinggian 1 – 1.5 m
Pasangan bata hanya bisa dilaksanakan setelah
kolom
praktis selesai di cor
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Pasangan Plesateran dan acian


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Siram permukaan tembok menggunakan air hingga basah secara
merata. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya serap permukaan
dinding terhadap adukan plesteran.
4. Pasanglah benang penanda sedemikian rupa untuk menentukan
ketegakan horisontal dan vertikal sesuai spesifikasi teknis.
5. Memasang separing pemipaan dan kelistrikan sesuai tata letak Gambar Ilustrasi Pas. Plesteran
instalasi mekanikal dan elektrikal yang bakal tertanam di dalam
plesteran.
6. Membuat adukan plester, perbandingan campuran sesuai anjuran
pakai produk atau spesifikasi teknis.
7. Pekerjaan plesteran di kerjakan.
8. Setelah pekerjaan plesteran selesai, proses selanjutnya ialah
menunggu plesteran tersebut supaya mengering sempurna.
Permukaan dinding di siram selama proses pengeringan berlangsung
agar tidak timbul keretakan pada tembok tersebut.
9. Pekerjan mengaci bisa di kerjakan setelah kondisi plesterannya sudah
kering dan kuat sekali.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Pasangan Lantai Keramik


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Menentukan garis tengah ruangan bagian depan dan bagi menjadi
dua untuk menentukan sudut atau siku ruangan.
4. Sebelum memasang lantai keramik, dibuat dulu meja kerja yang
telah di-cek ketinggiannya dengan waterpass atau selang timbang
dan rata, sehingga akan memudahkan kita ketika memasang
keramik.
5. Siapkan perekat yang terdiri dari adonan semen dan pasir dengan
perbandingan 1:3. Adukan tidak boleh terlalu basah, agar tidak Gambar Ilustrasi Pas. Lantai Keramik
turun saat lantai kering, dan juga tidak boleh kering sehingga lantai
akan kopong.
6. Siapkan juga acian kental sebagai lem untuk dipoles dibagian bawah
keramik.
7. Pasang keramik dimulai dari tengah ruangan, dengan arah
memanjang kemudian dilanjutkan baris berikutnya dengan arah
pinggir dekat tembok.
8. Setelah selesai, bersihkan semua kotoran dan sisa adukan yang
menempel pada keramik. Biarkan selama beberapa hari.
9. Jika proses pemasangan keramik telah selesai, lakukan pengepelan
dan pembersihan sehingga akan menghasilkan lantai keramik yang
mengkilap.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Pasangan Dinding Keramik

1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.


2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Menentukan garis tengah ruangan bagian depan dan bagi menjadi
dua untuk menentukan sudut atau siku ruangan.
4. Sebelum memasang dinding keramik, permukaan dinding di ratakan
terlebih dahulu
5. Siapkan penerapan pola yang akan di pakai.
6. Pasangkan tanda kawat, paku dan angkur yang akan dipakai sebagai
penahan bobot keramik di dinding.
7. Siapkan perekat yang akan di pakai. Gambar Ilustrasi Pas. Dinding Keramik
8. Siapkan juga acian kental sebagai lem untuk dipoles dibagian bawah
keramik.
9. Pasang keramik dimulai dari tengah ruangan, dengan arah
memanjang kemudian dilanjutkan baris berikutnya dengan arah
pinggir dekat tembok.
10. Setelah selesai, bersihkan semua kotoran dan sisa adukan yang
menempel pada keramik. Biarkan selama beberapa hari.
11. Isikan nat ke celah setiap keramik yang sudah di pasang.
12. Jika proses pemasangan keramik telah selesai, lakukan pengepelan
dan pembersihan sehingga akan menghasilkan dinding keramik yang
mengkilap.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Pengecatan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir dinding, sealer, alkali
(anti jamur), ampelas, air , dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll.
6. Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan kuas.
7. Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
8. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
9. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat kawat
atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
10. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-pori/lubang- Gambar Ilustrasi Pengecatan
lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
11. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan permukaan
yang bersih/halus.
12. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat). Apabila
setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan diampelas.
13. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut. Kemudian
dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat
dinding emultion.
14. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Pemasangan Kusen Alluminium


1. Membuat dan mengajukan Shopdrawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval material Profile Kusen sesuai RKS.
3. Pastikan semua dinding sudah diplester dengan rapi, khusus untuk opening
peletakan kusen harus level.
4. Ukur kembali tinggi dan lebar kusen aluminium anda, dan beri tanda setiap
lobang opening pintu ataupun jendela sesuaikan dan sama-kan dengan
tanda pada kusen aluminium.
5. Jika semua lobang pintu dan jendela telah siap, maka kusen aluminium siap
untuk dipasang, beri tingkat kelonggaran plesteran untuk memudah kan
kusen masuk sekitar 0,5 cm.
6. Siapkan peralatan kerja seperti mesin bor, palu besi, obeng, dan sekrup.
7. Siapkan Kusen Aluminium , letakkan sesuai dengan kode atau tanda yang Gambar Ilustrasi Kusen Alluminium
telah dibuat.
8. Setelah kusen dimasukan kedalam opening pintu atau jendela perhatikan
kembali apa ada kemiringan pada kusen.
9. Jika sudah lurus kusen di bor hingga menembus dinding, masukkan sekrup
dan kencangkan dengan menggunakan obeng.
10. Diantara kusen dan tembok beri silen yang merata agar selah antara kusen
dan tembok tertutupi.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR
Pekerjaan Installasi Titik Lampu
1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Membuat separingan installasi.
4. Kabel vertikal ditanam pada dinding dengan
perlindungan pipa conduit yang mana pipa conduit
ditanam dalam dinding sebelum pekerjaan plesteran
supaya tidak mudah berubah ketika dinding diplester.
5. Kabel horizontal diletakkan di tray (jika ada di spek
teknis) yang terletak diatas plafond atau dengan pipa
conduit yang di klem pada plat atau balok kayu Gambar Ilustrasi Inst. Listrik
dengan jarak satu meter.
6. Pekerjaan conduit stop kontak dikerjakan sebelum
plesteran dan acian dikerjakan agar ada koordinasi
antara pekerjaan ME dan finishing sehingga
permukaan tembok terlihat rata, halus dan rapi.
7. Pekerjaan pemasangan fitting lampu dan armature
menunggu kabel dites ketahanannya agar tidak terjadi
bongkar pasang.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR
Pekerjaan Installasi Saklar
1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Memastikan installasi kabel sudah tidak teraliri listrik.
4. Jika belum di buatkan house/ rumah saklar pada
dinding makan dilakukan pembobokan terlebih
dahulu.
5. Saklar siap di connect ke jalur kabel installasi, warna
Gambar Ilustrasi Saklar
jalur kabel atau masing-masing line harus sesuai
skematik shopdrawing atau site intruction.
6. Model penyambungan dan sebagainya harus sesuai
standar penyambungan.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR
Pekerjaan Pemasangan Closet Jongkok
1. Mengkur kembali area pekerjaan
2. Membuat shopdrawing, ijin pelaksanaan, dan approval
material.
3. Pasang pipa PVC dengan diameter sesuai gambar kerja tepat
dimana kita akan pasang Kloset Jongkok sesuai
shopdrawing.
4. Menyiapkan adukan beton sesuai spesifikasi teknis untuk
kloset nantinya. Gambar Ilustrasi Kloset

5. Menggelar adukan beton dan di sesuaikan bentuknya,


kemudian sebelum kering maka kloset di pasangkan secara
presisi.
6. Elevasi kloset di ukur dengan waterpass.
7. Setelah proses pemasangan kloset selesai dan adukan beton
kering maka dilakukan pengetesan dengan cara di siram air.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Pemasangan Sumur Dangkal


1. Menentukan lokasi pengeboran yang ditaksir mengandung sumber air di dalamnya.
Setelah ketemu, siapkan peralatan dan bahan-bahan yang nantinya diperlukan selama
proses instalasi di sekitar titik tadi.
2. Membuat shopdrawing, ijin pelaksanaan.
3. Melakukan penggalian pertama tepat di titik yang ditentukan. Tidak perlu terlalu
dalam. Cukup ukurannya di kisaran diameter 1,25 m dan lebarnya sesuai spek.
Tujuannya yakni untuk menandai titik pengeboran dan mempermudah tahap
penancapan mesin bor nantinya.
4. Membuat kolam penampungan air sumur dibuat dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m dan di
installkan pompa submersible. Kolam ini berfungsi sebagai media penampungan air
yang akan keluar pada saat lubang tanah dibor supaya tidak terjadi banjir, dll.
5. Di sekitar lokasi penggalian sumur juga dibuat beberapa kolam untuk menampung
Gambar Ilustrasi Pengeboran
lumpur. Kolam ini dipakai untuk menaruh lumpur untuk sementara waktu sebelum
dipindahkan ke tempat penampungan lumpur akhir. Kolam lumpur ini juga dibuat
untuk mengecek kelayakan jenis tanah di lokasi tersebut.
6. Selanjutnya dilakukan pengeboran lanjutan, pemasangan pipa sambungan,
Pembersihan Air Sumur, dan penyelesaian akhir.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR

Pekerjaan Installasi Torren Air


1. Mengajukan Shop drawing dan Ijin
Pelaksanaan.
2. Mengajukan Approval Material terkait.
3. Torren di pasang lebih tinggi dari
outletnya supaya didapatkan tekanan air
yang cukup.
4. Membuat header pada outlet torren jika
ada dalam rencana dan shopdrawing.
5. Memasang valve di header untuk spare
jika ada penambahan sumber atau
Gambar Ilustrasi Inst. Torren
tarikan installasi baru.
6. Jika ada unit filter air, maka dibuatkan
installasi bypass untuk maintenance.
PEKERJAAN GAPURA
1. Melakukan pengukuran kembali, mengajukan Ijin
Pelaksanaan Pekerjaan, Approval Material, dan
Shopdrawing.
2. Membongkar Gapura Eksisting. Bongkaran di buang ke
luar lokasi seijin Konsultan
3. Memperbaiki pondasi eksisting Gapura dan penyiapkan
model penyambungan base plat tiang.
4. Memfabrikasi dan merakit rangka Pipa besi Galvanis Ø4”
dan Ø2,5” untuk Gapura sesuai bentuk di Shopdrawing
dan spektek.
5. Memfabrikasi Plat Stainless untuk Signage
6. Memotong dan menyiapkan P anel ACP sebagai penutup
rangka lalu di rekatkan ke rangka.
7. Untuk huruf, font, serta ukuran mengikuti intruksi
konsultan dan owner dan sesuai gambar.
PEKERJAAN PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
Pemasangan Pondasi PJU
1. Menggali Tanah PJU, disesuaikan kedalaman dan elevasi jalan
2. Melakukan fabrikasi base plat dan angkur untuk konstruksinya.
3. Memfabrikasi pembesian pondasi.
4. Memasang dan seting bekisting dan rangka supaya sesuai
shopdrawing yang pekerjaan dilakukan oleh spesialis supaya di
harapkan presisi pekerjaannya.
5. Menyiapkan alat bantu kerja, dll.
6. Melakukan pengecoran dengan Sitemix atau Readymix tergantung
situasional
PEKERJAAN PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)
1. Setelah pondasi PJU dan pek. Sipil lainnya selesai seperti metode pelaksanaan
sebelumnya maka selanjutnya tiang lampu (atau tiang bantu) dipasang dengan alat
bantu, setelah itu dilakukan penarikan kabel udara atau twist dan pada setiap tiang
dilakukan pengikatan dikedua arahnya. Beberapa asesoris dan bahan pembantu
diperlukan untuk penyambungan dan pengikatan kabel.
2. Pekerjaaan berikutnya adalah penarikan kabel infoor yaitu penarikan kabel daya dari
jaringan PLN ke KWH Meter dan ke lampu2 yang telah ditetapkan spesifikasi dan
besar dayanya.
3. Kemudian dilakukan pemasangan KWH Meter yang sebelumnya harus dirakit
dahulu sesuai dengan bebannya. Untuk merakit KWH Meter ini dipakai tenaga ahli
di bidangnya. KWH Meter diletakkan dalam kotak yang tahan cuaca pada tiang yang
telah ditetapkan. Gambar Ilustrasi Inst. PJU
4. Berdekatan dengan KWH Meter tersebut dilakukan pemasangan Power Electric
Timer Switch , MCB, Pilot Lamp, Fuse di Panel yang berfungsi menyalurkan dan
menghentikan aliran listrik dari PLN ke lampu-lampu yang dipasang.
5. Setelah semua tiang dan jaringan kabelnya terpasang maka dilakukan pemasangan
lampu PJU baru yang berupa Lampu Induksi untuk PJU baru yang sesuai dengan
spektek.
6. Sementara itu dilakukan pengurusan penambahan daya untuk lampu2 PJU yang
dipasang ke PLN. Pengurusan Ijin ini dapat dilakukan se-awal mungkin karena
memerlukan penghitungan bersama antara PLN dengan Pemda dan pihak lainnya.
7. Setelah semua lampu, semua KWH meter, semua Timer-Switch terpasang, maka
dilakukan megger test, dan kemudian live-test. Setelah semua berfungsi dengan
baik maka dilakukan serah terima pekerjaan antara Kontraktor Pelaksana dengan
Pemberi Tugas.
PEKERJAAN SEPTICTANK

1. Melakukan pengukuran, approval material, dan shopdrawing ke


konsultan pengawas atau owner.
2. Menggali tanah untuk tempat Septictank, elevasi di sesuaikan
dengan elevasi Pipa Eksisting Air Kotor/ bekas.
3. Menghampar pasir urug dan kemudian di lanjut di pasang B0 atau
lantai kerja sesuai spek dan gambar.
4. Menyiapkan dan memangan dinding rumah Septictank sesuai spek
5. Di lain sisi Galian bak kontrol dan unitnya dibuatkan, namun jangan
dulu di konek ke installasi dari rumah.
6. Unit septictank di datang dan di tempatkan di lokasi galian untuk
septictank
7. Pipa in-out dan overflow serta buangan dari unit di install sesuai
Shopdrawing.
8. Installasi pipa dari/ dan Unit Spetictank dan Bak Kontrol.
9. Jika dirasa semua sedah tidak ada masalah baik elevasi dan
sebagainya maka selanjutnya pipa eksisting dari pembuangan rumah
di sambung ke bak kontrol
10.Adapun khusus Pipa Air Kotor mem-bypass bak kontrol atau tidak di
sesuaikan dengan Shopdrawing.
PEKERJAAN TONG DAN GEROBAK SAMPAH

1. Melakukan pengukuran, approval material, dan shopdrawing ke


konsultan pengawas atau owner.
2. Dimensi, material dan spek lainnya kontraktor berkerjasama dan di
dukung dari aplikator + distributor untuk produk Tong dan Gerobak
Sampah nya seperti terlampir dalam surat dukungan juga.
3. Penempatan dan sebagainya untuk barang akan di koordinasikan
dengan konsultan pengawas dan owner.
PEKERJAAN PENGADAAN APART

1. Melakukan approval material, dan shopdrawing ke konsultan


pengawas atau owner.
2. Jenis material dan spek lainnya kontraktor di dukung dari aplikator +
distributor untuk produk APAR Portable dan APAR Roda seperti
terlampir dalam surat dukungan juga.
3. Penempatan dan sebagainya untuk barang akan di koordinasikan
dengan konsultan pengawas dan owner.
Pekerjaan Paving Block

Pekerjaan urugan Abu Batu

Seperti proses sebelumnya,


penghamparan abu batu melewati
beberapa tahap di bawah ini :

• Persetujuan material
• Persetujuan Shopdrawing
• Pesetujuan Ijin Kerja
• Delivery Order (DO) Material
• Transfer material ke area kerja
• Pematokan dan tarik benang untuk acuan penghamparan ketebalan abu batu.
• Penghamparan abu batu dengan alat bantu mekanis atau manual serta mengikuti
patok/ benang yang telah ada. Buat kemiringan minimal 2% dari As cross section
badan jalan atau sesuai gambar kerja/ rencana.
• Penghamparan awal abu batu ini haruslah mengacu pada Kanstin salah satu sisi
yang sudah di pasang terlebih dahulu.
II. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA

1. Pembuatan & pengajuan Shopdrawing, terutama pola


paving
2. Persetujuan Ijin Kerja dari Konsultan Pengawas
3. Pembersihan kembali kotoran jika ada pada permukaan
abu batu.
4. Memasang Paving Uskup lebih dulu dan di mulai dari
sisi kanstin yang sudah terpasang dan kemudian di ikuti
oleh paving-block mengikuti pola sesuai shopdrawing,
serta pemasangannya secara cross badang jalan
terlebih dahulu lalu mengikuti panjang jalannya.
5. Jika Paving sudah dipasang semua atau parsial bagian,
maka paving tersebut dipadatkan dengan stamper kodok
untuk meratakan dan memadatkan permukaan
pasangan paving block sekaligus celah nat antar
susunan paving di isi abu batu agar susunan paving
block tersebut saling mengunci, tidak bergeser dan tidak
bergelombang
PEKERJAAN TAMAN

1. Melakukan invertalisir, approval material, dan shopdrawing ke


konsultan pengawas atau owner.
2. Fabrikasi rangka pot sesuai spektek dan gambar.
3. Rangka pot yang sudah di fabrikasi selanjutnya dilakukan
penyetingan ke area kerja untuk di las, baut atau sebagainya.
4. Memasang modul dinding plat besi ke rangka pot berserta dudukan
vas nya dan di cat. Estetika dan seni lainnya di sesuaikan pas
pemasangan.
5. Mendatangkan media tanah dari aplikator tanam dan menggelarnya.
6. Untuk jenis tanaman di sesuaikan dan di approve kembali ke Owner
sebelum di datangkan keseluruhan ke lapangan.
7. Tanaman yang sudah disepakati kemudian di tanam, di pelihara serta
di rawat sampai dengan benar-benar tumbuh.
PEKERJAAN PLANTER BOX

1. Melakukan invertalisir, approval material, dan shopdrawing ke


konsultan pengawas atau owner.
2. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan
kemungkinan terjadinya kebisingan suara, cuaca, aktifitas eksiting
warga.
3. Untuk pekerjaan Pas. Bata, Plesteran, Acian, dan pengecatana sama
seperti yang di uraikan pada metode sebelumnya.
4. Jika memang dibutuhkan, planter box ini dibuatkan jalur drainase
ataupun pipa pembuangan air.
• MASA PEMELIHARAAN
• RENCANA MUTU KONTRAK
1. Pekerjaan pemeliharaan selama 180 hari
kalender meliputi perbaikan dan atau
penggantian bagian bangunan, Komponen,
bahan bangunan, serta prasarana dan sarana
berdasarkan dokumen teknis.
2. Di adakan rapat koordinasi setiap bulan.
3. Menempatkan sejumlah personel, yaitu 1
orang pelaksana/ supervisor dan 2 tenaga
harian.
4. Respon time terhadap segala complain,
artinya penanganan kerusakan harus
ditangani paling lambat 2 x 24 jam dari waktu
complain.
Latar Belakang
Untuk menjamin bahwa hasil Pembangunan Paket Pekerjaan Peningkatan Sarana
dan Prasarana dan Utilitas Di Kelurahan Ancol Kecamatan Pademangan tahun
Anggaran 2019 yang dibuat sesuai dengan kualitas rencana yang diinginkan, maka
berdasarkan Standar Operasional Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dibentuk
Project Quality Assurance ( PQA ) yang bertanggung jawab khusus terhadap kualitas
bahan yang dipergunakan, tenaga kerja yang melaksanakan, proses dan akhir
pelaksanaan.
PROYEK PERUSAHAAN EKSTERNAL
Kualitas kerja terdiri dari : •Manual •Standar,Keppres, Kepmen, Perda,
•Metode Kerja •Administrasi
•Instruksi •Prosedur
•Time Skejul •Organisasi
•Prosedur kerja, dst. •Personil
•Finansial

MATERIAL SUPERVISI
•Material
•Peralatan
•Laboratorium
KELUARAN
PROSES KONSTRUKSI Produk Akhir (Biaya, Mutu, Waktu)

Yes
INSPEKSI& TEST

No No

Perbaikan Kualitas EVALUASI

Yes

KRITERIA
•Shop Drawing Laporan & Monitoring
•Spesifikasi
QUALITY SYSTEM MANAJEMEN MUTU
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
system manajemen mutu serta terus menerus meningkatkan efektifitasnya sesuai dengan
persyaratan Spesifikasi pelanggan dan persyaratan pada Standar ISO yang berlaku.

 Mengidentifikasi proses yang diperlukan bagi system manajemen mutu dan


penerapannya diseluruh organisasi.
 Menetapkan urutan dan interaksi dari proses tersebut.
 Menetapkan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan ke-efektifan
operasional dan pengendalian proses.
 Memastikan tersedianya sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk
mendukung operasi dan pemantauan proses
 Memantau, mengukur dan menganalisa proses tersebut.
 Menerapkan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang direncanakan serta
peningkatan berkesinambungan bagi proses sistem manajemen mutu.

Organisasi harus mengelola proses tersebut sesuai persyaratan atau Standar ISO Bila
menggunakan penyedia luar (Outsources), maka organisasi ini harus melakukan
pengendalian atas proses dan harus diidentifikasi dalam system manajemen mutu
Pernyataan yang terdokumentasi dari Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.
 Manual Mutu
 Prosedur yang diperlukan terdokumentasi.
 Dokumentasi yang diperlukan untuk memastikan perencanaan, operasi dan
pengendalian yang efektif dengan proses-prosesnya
 Catatan Mutu yang diperlukan.

Sehingga dalam sistem mutu yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan proyek ini
Dokumen Rencana Mutu Proyek menjadi salah satu persyaratan dokumen yang pokok
dalam menjabarkan dan menjelaskan secara ringkas tentang penerapan system mutu
yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
Dalam Rencana Mutu Proyek ini hanya dicantumkan Daftar Gambar Sebagaimana yang
diterima pada saat penandatanganan kontrak nantinya atau yang sebagian dari kontrak.
Pekerjaan tambah / kurang yang terjadi selama berlangsungya proyek, akan dicatat dalam
Daftar atau Agenda gambar (dalam berbagai jenisnya) yang Salah satu unsur yang
membantu meningkatkan kemampuan kompetitif suatu perusahaan adalah adanya suatu
sistem Manajemen Mutu yang mengacu pada sisitem Standarisasi Internasional seperti
ISO – 9001-2008.

Anda mungkin juga menyukai