4 Waktu Pelaksanaan 150 (seratus lima puluh) hari kalender sejak SPMK
Waktu Pemeliharaan -
Ijin Pelaksanaan
(Pengawas)
Eksekusi
I.2. Lingkup Pekerjaan
I. BELANJA PEMELIHARAAN JALAN LINGKUNGAN
II. BELANJA PEMELIHARAAN GEDUNG KANTOR
III. BELANJA MODAL PENGADAAN LAMPU PENERANGAN SARANA DAN PRASARANA UMUM
IV. BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI/PEMBELIAN TAMAN
V. BELANJA MODAL PENGADAAN KONSTRUKSI/PEMBELIAN GEDUNG KANTOR
VI. BELANJA TONG SAMPAH
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 01)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 04)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 06)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 07)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 10)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 12)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 13)
I.3. Gambar Umum Kegiatan (Site Plan RW 15)
II. A. RENCANA PEKERJAAN PENUNJANG SEMENTARA
Berikut dibawah ini point-point penting dan menjadi tolak ukur kedepan bagi
jalannya Pelaksanaan Pekerjaan Utama Kegiatan Proyek :
Kami akan mempelajari dan juga memahami lebih rinci lagi keadaan lingkungan sekitar; Site Plan, dll serta
berkoordinasi dengan Konsultan Pengawas, tokoh Masyarakat , serta lainnya sehingga dapat mendukung
Kegiatan proyek akan meminta bantuan tenaga kerja lokal jika ada yang berminat setelah berkoordinasi dengan
Tim pelaksana akan berkoordinasi untuk mendapatkan suplai Air Kerja dan Listrik di sekitar area kerja.
4. Proteksi Area Kerja
Kegiatan Area Kerja di beri tanda peringatan seperti “Safety Line” atau “Rambu-Rambu” dengan tujuan supaya
lokasi netral dari aktifitas lainnya, serta meminimalisir dari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Penempatan Gudang Material
Prinsip :
• Strategis
Terakses lancar dan terjangkau dari area kerja 4
RW
• Flexible
Mudah dalam transfer dan menerima masuk keluar
material
• Aman
Mudah dalam pemantauan tim keamanan proyek
• Nyaman
Nyaman di tempati oleh kepala gudang proyek dan
minim intervensi dari pihak non proyek
c. Sirkulasi buangan sisa material/ sampah proyek.
Sirkulasi pembuangan
sampah sisa material
proyek dilakukan rutin
dan seijin Konsultan
Pengawas dan instansi
terkait.
d. Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan Pengukuran/ Uitzet
Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk menentukan elevasi dan batas pekerjaan lainnya secara detail dan jelas
sesuai gambar rencana, yang kemudian akan dituangkan kedalam gambar kerja sebagai acuan dalam pelaksanaan.
Sedangkan untuk melakukan monitoring pekerjaan dan kontrol selama proses dibuat TBM (Temporary Bench
Mark)
pada posisi yang aman dan mudah dilihat sesuai arahan pengawas.
Adapun yang dimaksud dengan Mobilisasi dan Demobilisasi tersebut adalah segala pekerjaan
angkutan peralatan, material dan kendaraan termasuk personil yang akan di tempatkan dilokasi
pekerjaan.
Dan semua peralatan yang didatangkan harus mendapatkan rekomendasi dari direksi atau
pengawas pekerjaan terlebih dahulu. Setelah selesai pekerjaan tersebut perlu juga mengangkut
kembali peralatan dan perlengkapan serta hal - hal lainnya ketempat semula.
Bila pada lokasi pekerjaan terdapat pekerjaan lain yang sedang berjalan maka perlu koordinasi
supaya dalam pelaksanaan pekerjaan tidak saling terganggu demi kelancaran pekerjaan tersebut.
f. PENANGANAN KHUSUS
Antisipasi Banjir, Bising, Gangguan Akses Jalan Eksisting
Pada halaman ini menjelaskan secara spesifik mengenai antisipasi banjir, kebisingan suara kerja, dan
gangguan akses jalan eksisting, dan juga pada setiap item metode pelaksanaan lainnya di jelaskan pula.
• Pelaksanaan kegiatan akan mengacu terhadap perkiraan cuaca update dari sumber-sumber
terpercaya.
• Kontraktor akan berkoordinasi secara spesifik dengan warga dan ketua RW setempat via rapat untuk
menjelaskan dan sosialisasi mengenai item pekerjaan yang akan di kerjakan terutama yang
berhubungan dengan ketiga hal di atas.
• Proses Pelaksanaan pekerjaan badan jalan akan dibuatkan tali air sementara untuk antisipasi
genangan air saat hujan yang di arahkan ke saluran eksisting.
• Proses pekerjaan yang berhubungan dengan saluran, kontraktor akan membuat saluran pengelak
atau sekunder atau pem-bypass dan jika memerlukan tambahan dibantu oleh pompa submersible.
• Jika ada plat decker rumah warga yang harus dikerjakan maka rangka/ support bekisting plat tidak
ada yang betumpu ke saluran eksisting supaya sampah tidak tersangkut.
• Jam kerja akan di koordinasikan terlebih dahulu dengan ketua RW dan warga yang terdekat saat
aktifitas yang menimbulkan kebisingan berlebih.
• Sampah, lumpur/ humus galian, dan lainnya akan dibuang secara continue ke luar site.
• Pekerjaan badan jalan akan dilakukan persegmen cross section jika tidak memungkinkan, dengan
prioritas minimal 1 lajur bisa digunakan. Rambu-rambu peringatanpun di pasang.
• Kontraktor akan menstandby-kan pompa sedot sebagai antisipasi lanjutan.
Pekerjaan Pembuatan Direksikeet dan Bedeng Pekerja
Prinsip :
• Strategis
• Flexible
• Aman
• Nyaman
LISTRIK
Kontraktor akan melakukan penyambungan
power ke panel eksisting terdekat seijin pihak
terkait, untuk mendukung operasional kegiatan
Administrasi, Kegiatan kerja dan sebagainya.
AIR KERJA
Kontraktor akan melakukan pembuatan sumur
pantek atau sumber lainnya sesuai atau seijin
dari pihak terkait.
b. Administrasi, Gambar, dan Dokumentasi
Proses lingkup ini akan di fokus-kan sebelum pelaksanaan item pekerjaan di mulai, berikut
beberapa form proyek yang nanti akan kami keluarkan sebagai pelaksana kegiatan :
Pembuatan profil :
• Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
• Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
• Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan
titik tengah profil tepat pada As galian yang direncanakan dan bidang atas
profil sesuai peil pondasi.
• Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga
dipaku agar lebih kuat.
• Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan Gambar Ilustrasi Pondasi Menerus
profil.
• Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang
tidak tepat,demikian juga peilnya.
Pekerjaan Pengecatan
1. Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing.
2. Approval material yang akan digunakan.
3. Persiapan lahan kerja.
4. Persiapan material kerja, antara lain : cat dinding emultion, plamir dinding, sealer, alkali
(anti jamur), ampelas, air , dll.
5. Persiapan alat bantu kerja, antara lain : steiger, roll, bak rool, kuas, kape, dll.
6. Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan kuas.
7. Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
8. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan cat.
9. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat kawat
atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
10. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-pori/lubang- Gambar Ilustrasi Pengecatan
lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
11. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan permukaan
yang bersih/halus.
12. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat). Apabila
setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan diampelas.
13. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti jamur/lumut. Kemudian
dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 2 (dua) lapis dengan menggunakan cat
dinding emultion.
14. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
PEKERJAAN GEDUNG KANTOR
• Persetujuan material
• Persetujuan Shopdrawing
• Pesetujuan Ijin Kerja
• Delivery Order (DO) Material
• Transfer material ke area kerja
• Pematokan dan tarik benang untuk acuan penghamparan ketebalan abu batu.
• Penghamparan abu batu dengan alat bantu mekanis atau manual serta mengikuti
patok/ benang yang telah ada. Buat kemiringan minimal 2% dari As cross section
badan jalan atau sesuai gambar kerja/ rencana.
• Penghamparan awal abu batu ini haruslah mengacu pada Kanstin salah satu sisi
yang sudah di pasang terlebih dahulu.
II. METODE PELAKSANAAN
C. RENCANA PEKERJAAN UTAMA
MATERIAL SUPERVISI
•Material
•Peralatan
•Laboratorium
KELUARAN
PROSES KONSTRUKSI Produk Akhir (Biaya, Mutu, Waktu)
Yes
INSPEKSI& TEST
No No
Yes
KRITERIA
•Shop Drawing Laporan & Monitoring
•Spesifikasi
QUALITY SYSTEM MANAJEMEN MUTU
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara
system manajemen mutu serta terus menerus meningkatkan efektifitasnya sesuai dengan
persyaratan Spesifikasi pelanggan dan persyaratan pada Standar ISO yang berlaku.
Organisasi harus mengelola proses tersebut sesuai persyaratan atau Standar ISO Bila
menggunakan penyedia luar (Outsources), maka organisasi ini harus melakukan
pengendalian atas proses dan harus diidentifikasi dalam system manajemen mutu
Pernyataan yang terdokumentasi dari Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu.
Manual Mutu
Prosedur yang diperlukan terdokumentasi.
Dokumentasi yang diperlukan untuk memastikan perencanaan, operasi dan
pengendalian yang efektif dengan proses-prosesnya
Catatan Mutu yang diperlukan.
Sehingga dalam sistem mutu yang akan diaplikasikan dalam pelaksanaan proyek ini
Dokumen Rencana Mutu Proyek menjadi salah satu persyaratan dokumen yang pokok
dalam menjabarkan dan menjelaskan secara ringkas tentang penerapan system mutu
yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
Dalam Rencana Mutu Proyek ini hanya dicantumkan Daftar Gambar Sebagaimana yang
diterima pada saat penandatanganan kontrak nantinya atau yang sebagian dari kontrak.
Pekerjaan tambah / kurang yang terjadi selama berlangsungya proyek, akan dicatat dalam
Daftar atau Agenda gambar (dalam berbagai jenisnya) yang Salah satu unsur yang
membantu meningkatkan kemampuan kompetitif suatu perusahaan adalah adanya suatu
sistem Manajemen Mutu yang mengacu pada sisitem Standarisasi Internasional seperti
ISO – 9001-2008.