Anda di halaman 1dari 23

PT.

VIASTA SENTRAL PRIMA


METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

II. METODE PELAKSANAAN

A. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Persiapan, meliputi :


Pekerjaan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan, sehingga hasil
perencanaan tersebut dapat efisien dan mencakup segala pekerjaan yang diperlukan
untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.

o Gambar Shopdrawing dan Asbuilt Drawing


Sebelum pekerjaan dimulai, gambar shop drawing dibuat dan dicetak sebagai
acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Gambar shop drawing ini juga digunakan
sebagai media komunikasi antara perencana dan pelaksana serta acuan untuk
pekerja sipil dan lainnya bekerja.

Sedangkan untuk gambar Asbuilt nantinya dicetak setelah pekerjaan semua selesai
terlaksana, dan gambar As Built ini merupakan gambar hasil akhir sesuai dengan
yang terealisasi dilapangan yang digunakan sebagai arsip untuk pemilik/pengguna
gedung tersebut.

o Pembuatan Photo Progress Kemajuan Pekerjaan


Pembuatan foto ini dibuat untuk arsip dokumentasi pekerjaan dari tahap awal
sampai akhir pekerjaan ( 0%- 100 % ).

o Pembuatan Site Plan


Pembuatan Site Plan bertujuan untuk mempermudah mobilisasi dan demobilisasi
penempatan material dan alat di lokasi pekerjaan.

o Pengukuran dan Pembersihan Lahan


Kami akan melakukan pengukuran dan pembersihan lokasi sebelum memulai
pekerjaan yang lainnya. Pekerjaan ini meliputi pembersihan semua sampah,
tanaman, pohon, batu, bongkaran bangunan lama, dll yang dapat menggangu
kelancaran pekerjaan.Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan
berat dan ringan dengan persetujuan Pengawas.

Peralatan yang digunakan :


 Excavator
 Alat potong
 Pacul
 Linggis
 Sekop, dll

Pekerjaan pembongkaran ini dilakukan secara hati-hati karena terkait bongkaran


puing yang menimbulkan debu, serta sisa-sisa material dirapihkan pada tempat
yang ditentukan sebelumnya.

o Direksi Keet
- Siapkan tenaga kerja dan peralatan kerja
- Buat request pekerjaan dan diajukan kepada konsultan pengawas
- Tentukan lokasi direksi keet (agar tidak mengganggu proses pekerjaan)
- Luas direksi keet yang akan dibuat disesuaikan dengan kebutuhan.
- Didalam direksi keet harus terdapat ruangan sbb :
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Ruang kerja pengawas dan direksi


 Ruang rapat
 Toilet direksi
Bersamaan dengan itu dibuat ruang rapat, keet kontraktor, barak kerja, gudang,
fabrikasi, tempat MCK pekerja dan pos keamanan (dengan tetap mempertahankan
penempatan lokasi bangunan).

o Papan Nama Proyek


Papan namaini berisi nama pemilik pekerjaan, nama pekerjaan, nama konsultan,
pengawas, nama kontraktor, nilai kontrak dan waktu pelaksanaan. Papan nama ini
berfungsi memberi informasi secara tertulis kepada masyarakat sekitar bahwa
tempat tersebut akan dibangun sebuah bangunan. Papan nama ditempatkan di
depan lokasi menghadap jalan utama agar dapat terlihat dan terbaca dengan jelas
dari luar lokasi proyek.

Teknis pelaksanaan pekerjaan :


i. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
ii. Multipleks dipotong sesuai ukuran.
iii. Pasang kayu vertikal di belakang multiplesk dan dipaku.
iv. Cat dasar multipleks dengan warna putih dan dengan tulisan cat warna hitam.
v. Setelah tulisan jadi, tegakkan papan nama dengan menancapkan pada tanah.

Gambar. Papan Nama Proyek

Bahan yang digunakan :


 Kayu 5/7, 4/6
 Besi paku
 Multipleks
 Cat
Peralatan yang digunakan :
 Waterpass
 Benang ukur
 Bandul
 Meteran

Keselamatan kerja
o Pakai Sepatu bot
o Pakai Helm pelindung kepala
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

o Pagar PengamanProyek
Pemagaran keliling proyek dilakukan agar tidak mengganggu aktifitas di dalam
proyek dengan lingkungan sekitarnya. Pagar terbuat dari seng gelombang
mengelilingi tapak proyek setinggi ± 2,00 m dengan rangka dari kayu 5/7 dan juga
dibuatkan pintu untuk akses jalan masuk keluar lokasi proyek.

Adapun fungsi dari pagar proyek antara lain adalah :


o Mencegah kerusakan bahan bangunan yang berada di lokasi proyek.
o Membuat para pekerja berkonsentrasi pada pekerjaanya tanpa ada gangguan
dari luar.
o Sebagai pengaman terhadap kecelakaan kepada orang yang berada di luar
proyek.
o Mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan dengan pekerjaan.

0,20 x 1,20 x 1,80 m

Gambar Detail Pagar Proyek Sementara

Gambar Dok. Pagar Proyek Sementara


PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Peralatan yang digunakan :


 Gergaji
 Palu
 alat ukur.

o Pasang Bowplank

MULAI

Pengukuran lokasi
Pengecekan titik referensi
BM
tdk
Cek Diperbaiki
Diperbaiki tdk
Cocokan gb
ya
Survey dan
ya
penandaan lokasi
Pemasangan Patok-
patok
SELESAI

1. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.


2. Buat request pekerjaan serta diajukan kepada Konsultan Pengawas.
3. Pengecekan titik-titik referensi kemudian cocokan pada gambar untuk
mengetahui apakah titik tersebut sudah tepat dan selajutnya dibuatkan patok BM
sebagai acuan dalam setiap penentuan elevasi bangunan.
4. Tentukan titik awal (sudut bowplank) sebagai pedoman kerja, lakukan konsultasi
dengan konsultan pengawas
5. Pasang theodolit (alat ukur) pada posisi yang pas.
6. Tentukan patok awal menggunakan patok permanent atau ditentukan lain dalam
spesifikasi teknis dan disetujui oleh direksi
7. Tanam patok awal dan diberi kode
8. Buat patok-patok kayu dengan jarak sesuai dengan spesifikasi teknis dan
petunjuk direksi
9. Lakukan pengukuran. Pengukuran dilakukan oleh juru ukur yang sudah
berpengalaman dibidangnya
10. Hasil pengukuran dilaporkan kepada konsultan pengawas untuk disetujui.

o Air Kerja
Air kerja sangatlah dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan, antara
lain digunakan, untuk campuran adukan atau beton, perawatan beton, pengetesan
peralatan mekanikal, seperti hydrant, sprinkler, perawatan plesteran dinding dan
aplikasi lainnya harus bersih dan bebas dari unsur-unsur yang merusak seperti
alkali, asam, garam dan bahan anorganik lainnya. Air juga diperlukan untuk
kepeluan MCK bagi staf proyek maupun pekerja.Apabila belum ada sumber air di
lokasi, kami akan membuat sumur pompa dengan minta ijin dari Pemberi Tugas.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Air kerja akan kami lakukan pengetesan untuk memastikan bahwa air yang didapat
benar-benar sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi.

o Listrik Kerja
Pengadaan listrik kerja sangat diperlukan untuk penerangan di sekitar lokasi
proyek serta untuk operasional peralatan yang mengunakan tenaga listrik, kami
akan mempergunakan listrik PLN setempat yang ada dengan pembagian arus
khusus untuk pekerjaan proyek. Selain itu juga disediakan genset selama pekerjaan
berlangsung atas persetujuan konsultan pengawas.

o Mobilisasi dan Demobilisasi


Kegiatan mobilisasi meliputi :
Mobilisasi personil kontraktor yang berpengalaman baik staff kantor maupun
pelaksana lapangan yang diusulkan.
Mobilisasi peralatan kerja dan material ke lokasi proyek.
1. Mobilisasi sumberdaya manusia dilakukan secara berangsur-angsur baik
jumlah maupun kualifikasi/kompetensi disesuaikan dengan jadwal proyek dan
persyaratan.
2. Mobilisasi peralatan kerja dilakukan sesuai kebutuhan pelaksanaan.
Sirkulasi peralatan secara umum adalah mobile / dinamis, kecuali scaffolding.
3. Jadwal mobilisasi peralatan serta jumlah peralatan yang dibutuhkan
disesuaikan dengan Time Schedule.
4. Mobilisasi juga dilakukan menyesuaikan kondisi kemacetan sekitar lokasi
untuk menghindari kemacetan, terutama pada waktu pekerjaan pengecoran.
5. Mobilisasi material kami gambarkan sebagai berikut :
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gb. Mobilisasi Proyek

Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi
yaitu meliputi kegiatan pembongkaran semua instalasi dan peralatan yang sudah
tidak digunakan, serta pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisi semula.

Pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap, untuk peralatan yang sudah tidak
dibutuhkan dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool dengan
persetujuan Direksi.

l. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


 Pembuatan BPJS
 Pengarahan Safety Inspection oleh petugas K3
 Safety Health and Environmental Induction Kegiatan ini dilaksanakan
setiap ada tamu ataupun pekerja baru yang memasuki wilayah kerja
proyek
 Safety Health and Environmental Talk Program ini bertujuan untuk
sosialisasi dan pembahasan mengenai seluruh permasalahan
penerapan K-3L dan Lingkungan selama masa pelaksanaan proyek.
Pelaksanaan Safety talk setiap 1 minggu sekali
 Safety Health and Environmental Patrol / Inspection Kegiatan ini
dilaksanakan secara rutin, bertujuan untuk memonitor pelaksanaan K-
3L di seluruh lingkungan proyek dan menjaga konsistensi pelaksanaan
K-3L.
 Safety Health and Environmental Meeting Program SHE meeting
dilaksanakan seminggu sekali dimana dalam kegiatan ini membahas
permasalahan  dan kejadian  yang terjadi dan rencana  tindak lanjut
untuk memperbaikinya serta membahas permasalahan yang mungkin
terjadi serta langkah-langkah pencegahannya.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Safety Health and Environmental Audit Program ini dilaksanakan


insidental bertujuan untuk  melakukan  audit terhadap kedisiplinan
dalam pelaksanaan standar K-3L di lingkungan proyek terhadap
peraturan yang diberlakukan dalam lingkungan perusahaan.
 Safety Health and Environmental Trainning Pelatihan terhadap
seluruh komponen proyek yaitu karyawan, subkon, mandor dan
seluruh pekerja mengenai K-3L, P3K dan respon terhadap keadaan
darurat
 Housekeeping Kegiatan  ini  dilaksanakan  setiap  hari  bertujuan
untuk  menjaga  kebersihan, kerapihan, kenyamanan di lingkungan
kerja.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

B. PEKERJAAN GALIAN & TIMBUNAN

Untuk pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Gedung Olahraga Masyarakat (GOM)


Kecamatan Megamendung, mengingat lokasi dan desain yang ada metode pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Bored Pile
Bore pile sebagai penahan tanah dan pekerjaan pondasi tiang pancang akan
dilaksanakan paralel/dalam waktu yang bersamaan. Dimana pekerjaan Bore Pile
dilaksanakan dengan melaksanakan bore pile yang dibuat berjajar proses
pengeborannya diberi jarak sesuai dengan shop drawing. Untuk menambah
tahanan terhadap tarik, maka diberi tulangan.

Gambar Ilustrasi langkah pelaksanaan Bore Pile

Pekerjaan Bore Pile ini dimulai kegiatan pekerjaan pengukuran atau menentukan
titik yang akan di bor sesuai dengan Shop drawing telah di tentukan oleh Owner.
Rencana pelaksanaan pekerjaan akan dibuat berselang satu titik untuk hasil yang
lebih baik dan proses yang lebih aman.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar Ilustrasi urutan titik pelaksanaan Bore Pile

- PROSES PENGEBORAN
Sistem wash boring : tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit
yang mempunyai kecepatan putar 375 rpm dan tekanan
+/- 200 kg. Pengikisan tanah dibantu dengan tiupan air
lewat lubang stang bor yang dihasilkan pompa
sentrifugal, agar tanah yang terkikis terdorong keluar
dari lubang bor.
Setelah mencapai kedalaman rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata
bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap
berlangsung terus sampai cutting atau serpihan tanah betul-betul terangkat
seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi
sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat
dari lubang bor.

- PROSES PEMBERSIHAN LUBANG


Tahap kedua adalah pembersihan dasar lubang bor dari longsoran dan lumpur
yang terjadi. Pembersihan harus dilakukan dengan alat pembersih khusus
(cleaning bucket) dengan ukuran yang sesuai dengan lubang bor. Untuk
memastikan bahwa lubang tersebut sudah bersih, maka sebelum dan sesudah
pembersihan harus dilakukan pengukuran kedalaman dasar lubang bor dengan
menggunakan pita ukur. Waktu untuk pembersihan dan kedalaman dari lubang
bor setelah pembersihan dilakukan kemudian dicatat.

- PEMASANGAN BESI BETON DAN PIPA TREMIE


Tahap ketiga adalah penyetelan/pemasangan besi beton
dan tremie. Kerangka baja tulangan yang telah dirakit
diangkat dalam posisi tegak lurus terhadap lubang bor
dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi banyak
singgungan dengan lubang bor. Baja tulangan yang telah
dimasukan dalam lubang bor ditahan dengan potongan
tulangan melintang lubang bor. Setelah rangka baja
tulangan terpasang, pipa tremi disambung dan
dimasukkan kedalam lubang dengan panjang sesuai
kedalaman lubang bor.

- PENGUKURAN KEMBALI KEDALAMAN PENGEBORAN


Setelah tulangan terpasang di dalam lubang, maka harus dilakukan pengukuran
kembali kedalaman lubang bor. Apabila ternyata terjadi pengurangan
kedalaman lubang bor dibandingkan dengan kedalaman pada saat pembersihan
selesai dilakukan, maka tulangan terpasang tersebut harus dikeluarkan dan
pembersihan kembali lubang bor.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- PENGECORAN BETON
Tahap keempat adalah pekerjaan pengecoran
beton ke dalam lubang bor. Untuk memisahkan
adukan beton dari lumpur bor pada pengecoran
awal, digunakan kantong plastik yang telah diisi
adukan beton dan diikat dengan kawat beton yang
digantung di bagian dalam lubang tremi. Setelah
tenaga cor siap, beton ditampung di dalam corong
cor dan ditahan oleh bola-bola beton pada kantong
plastik. Setelah cukup penuh, bola kantong plastik
dilepas sehingga terdorong beton yang ada di
dalam lubang tremi. Selanjutnya penuangan beton
dilakukan dengan cepat sehingga cukup untuk mendorong air lumpur bor yang
ada di dalam lubang tremi. Slump adukan beton untuk bored pile tidak boleh
terlalu rendah (minimal 16 cm) sehingga mudah mengalir dan mendorong
lumpur yang ada di dalam lubang bor. Pengecoran selanjutnya dilakukan
secara kontinyu dan tidak terputus lebih dari 10 menit. Dengan sistem tremi ini
pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari
bawah keluar lubang. Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam
beton biasanya beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah.
Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, dilakukan hentakan
hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu terbenam dalam adukan
beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong
tidak kosong. Pipa tremi dilepas setiap 2 meter dan dilakukan setelah pipa
tremi naik ke permukaan lubang lebih dari 2 meter. Pengecoran dihentikan
setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur.
Pembersihan dan pemasangan kembali. Setelah pekerjaan pengecoran selesai,
semua peralatan dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali
untuk dipakai pada titik bor berikutnya.
Bobok kepala Bore Pile karena kepala Bore Pile tidak sama tingginya dan
untuk memudahkan pemasangan besi capping beam. Pemasangan begisting
dan cor dengan mutu beton dengan slump yang telah ditentukan. Sampel kubus
concrete diambil untuk tes tekan ke labotorium.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar Ilustrasi hasil pekerjaan Bore Pile

2. Pekerjaan Galian

Tahap pelaksanaan pekerjaan :


a. Setelah proses pekerjaan bore pile selesai, selanjutnya masuk ketahap
pekerjaan galian untuk pilecap dan tie beam
b. Pekerjaan galian menggunakan alat berat dan pembuangan tanah
keluar area pekerjaan mengunakan dump truck sampai dengan elevasi
Basement yang tertuang dalam gambar rencana.
c. Setelah galian sesuai dengan elevasi yang dikehendaki, dilanjutkan
pekerjaan pasang bouwplank kembali unuk membantu kita dalam
penentuan as – as galian pile cap dan tie beam yang akan dikerjakan.
Pelaksanaan pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan dengan alat
bantu benang yang ditarik dari ujung bouwplank satu ke bouwplank
lainnya. Adapun langkah – langkah pelaksanaan pekerjaan tersebut
adalah sebagai berikut:
 Benang dipasang dari papan bouwplank ke papan bouwplank
lainnya. Tentukan kedalaman galian dengan menggunakan benang
yang telah terpasang sebagai media pengukuran.
 Dimensi dan ukuran kedalaman galian disesuaikan dengan gambar,
dimana dengan mmemperhatikan unsur – unsur yang terkandung
dibawahnya missal : urugan pasir, lantai kerja dan lain – lain.
 Galian dikerjakan oleh tukang gali, sehingga mendapatkan hasil
galian yang rapih.
 Untuk mengecek kedalaman galian dicolok dengan menggunakan
meteran yang diukur dari alat bantu benang tersebut. Tanah galian
dibuang disamping kiri dan kanan galian.

3. Dewatering dengan Open Pumping Methode


Tujuan pembuatan saluran sumpit adalah untuk mengumpulkan air
permukaan dari rembesan air tanah maupun air hujan. Metode ini
dilakukan bersamaan dengan proses penggalian area yang akan digali. 
Prisip kerja metode dewatering open pumping adalah penggalian
dilakukan sampai pada kedalaman yang direncanakan. Apabila selama
proses penggalian ditemukan genangan air yang timbul, maka
penggaliannya dilakukan secara bertahap. Pada setiap tahapan galian,
dibuat sumur kecil (sum pit) untuk penempatan pompa hisap sehingga
dapat dilakukan proses pengeringan dan air sedotannya kemudian
dibuang pada saluran yang sudah ditentukan.

4. Pasir urug
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan tersebut dapat dikerjakan setelah pekerjaan galian tanah


selesai dilaksanakan, dimana langkah pelaksanaan pekerjaan tersebut
akan dijelaskan dibawah ini :
- Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan
marking permukaan tanah, sehingga ketebalan pasir yang akan di
urug sesuai dengan yang ditentukan. Menggunakan benang sebagai
alat bantu untuk menentukan ketebalan pasir yang akan diurug.
- Urugan dilakukan dengan menggunakan alat pengki, untuk
melansir bahan pasir tersebut dan diratakan permukaan pasir sesuai
batas yang sudah ditentukan.
- Langkah pekerjaan tersebut dilaksanakan untuk seluruh area
pekerjaan.

C. PEKERJAAN STRUKTUR

1. Lantai Kerja K-100 t= 5 cm (pilecap,Tiebeam,fooplat,plat lantai)

Pelaksanaan pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah pekerjaan urugan pasir


selesai dikerjakan. Beton perkerasan pada pekerjaan tersebut adalah beton dengan
non tulangan dan proses pelaksanaan pengecoran dilakukan dengan manual,
dimana dituang dengan menggunakan ember cor dan diratakan dengan
menggunakan jidar untuk mendapatkan permukaan yang rata. Langkah pelaksanaan
pekerjaan tersebut adalah sebagai berikut :
- Menggunakan benang sebagai alat bantu untuk menentukan ketebalan lantai
kerja tersebut.
- Melakukan pengadukan beton cor adukan 1 : 3 : 5 diaduk dengan mesin molen,
sehingga mendapatkan adukan yang baik dan sesuai.
- Pengecoran lantai kerja tersebut dilakukan dengan menggunakan alat ember cor
untuk melansir beton cor tersebut.
- Untuk meratakan permukaan beton digunakan alat jidar dengan panjang
secukupnya. Langkah pekerjaan tersebut dilaksanakan untuk seluruh area
pekerjaan.

2. Pekerjaan Pile Cap dan Tie Beam


Pekerjaan beton pile cap dapat dilaksanakan setelah pekerjaan pemotongan kepala
tiang pancang selesai dilaksanakan. Pelaksanaan pekerjaan beton pile cap
dikerjakan paralel dengan pekerjaan Tie Beam dan disesuaikan dengan ukuran
masing – masing type, dimana untuk pelaksanaan pekerjaannya adalah sama.
Adapun pelaksanaan pekerjaan tersebut adalah :
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan pembesian :
 Langkah pertama yang dilaksanakan adalah pabrikasi besi dan begisting, agar
pekerjaan pembesian dapat dilaksanakan setelah pekerjaan lantai kerja selesai
dilaksanakan.
 Pabrikasi tulangan dikerjakan dibarak/los kerja. Tulangan terbagi atas tulangan
pokok, peminggang dan tulangan penutup.
 Besi dihitung berupa bekstat dan diinstruksikan kepada pekerja, agar dipotong
sesuai bekstat tersebut.
 Setelah pemotongan, besi dibengkok/ditekuk sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan dikerjakan diatas meja pada bending besi.
 Pabrikasi besi disesuaikan dengan ukuran masing – masing dan dilanjutkan
dengan perakitan besi.
 Selesai, besi pile cap, tie beam dirangkai dengan tulangan tia pancang dengan
memperhatikan posisi as-nya sesuai gambar.
 Untuk tulangan plat lantai Basement menggunakan wiremesh M 10 dua lapis
yang dirangkaikan ke pembesian tie beam. Untuk perletakan ke lantai kerja
dipasang beton decking dan stek kaki ayam untuk menjaga jarak antar tulangan
atas dan bawah terlebih dahulu.

Pekerjaan begisting :
 Pabrikasi begisting dikerjakan sesuai dengan ukuran, dapat dilaksanakan
bersamaan dengan pekerjaan galian tanah basement.
 Begisting terbuat dari papan kayu dan kaso sebagai tulangan dan dibuat
membentuk lembaran sesuai dengan ukuran pile cap dan tie beam.
 Selanjutnya begisting dipasang dan pertemuan keempat sudutnya dipaku.
Untuk menahan tekanan dari dalam begisting diberi penyangga miring maupun
mendatar pada sisi bagian bawah, tengah dan atas secukupnya dengan
menggunakan balok kayu.

Pekerjaan pengecoran :
Pengecoran beton ready mix K-300 dilaksanakan dengan menggunakan concrete
pump dan dipadatkan dengan vibrator. Begisting diisi beton sampai penuh sambil
dilakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator. Penggunaan vibrator
dilakukan secukupnya untuk mengghindari terjadinya segregasi agregat material
sejenis dimana dapat mengurangi kualitas beton. Untuk beton plat lantai Basement
menggunakan integral yang sering digunakan untuk membuat struktur beton
bertulang yang kedap air dengan cara mencampur material beton dengan material
pencampur (admixture). Sebelum dicampur material waterproofing beton readymix
harus ditest slump terlebih dahulu dengan syarat nilai slump sekitar 10 +/- 2
cm. Aplikasi waterproofing integral dilakukan dengan cara mencampur material
waterproofing integral ke dalam truck mixer di lokasi proyek. Setelah itu pengaduk
diputar untuk memastikan material waterproofing integral tercampur sempurna
dengan material beton. 
Pekerjaan perawatan beton :
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Perawatan beton dilaksanakan untuk menghindari terjadinya retak pada beton.


Retak pada beton terjadi karena beton mengalami proses hidrasi dan mengeluarkan
panas. Pada saat tersebut beton membutuhkan air sampai mencapai umur beton
maksimum. Cara perawatan dapat dilakukan dengan cara penyiraman atau
menutupi beton.

3. Pekerjaan Kolom Beton


a. Pembesian
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
 Pilih tulangan sesuai dengan kebutuhan.

 Potong tulangan sesuai ukuran dan bengkokkan.

 Rangkai tulangan dan jarak sengkang dipasang sesuai dengan gambar


kerja.
 Pasang beton decking pada sisi tulangan setiap jarak 1 m.

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Besi Beton Bar Cutter Pekerja
Kawat Beton Bar Bender Tk. Besi
Tang Besi Kpl. Tk
Meteran Mandor
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

b. Bekisting
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
 Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
 Potong multipleks sebagai papan bekisting.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

 Pemasangan beton deking 5 cm pada ke empat sisinya.


 Merangkai multiplek dengan klam pengaku usuk 4/6 dan 5/7
 Memasang rangkaian multiplek ke dalam lokasi kolom yang dikerjakan
mengacu pada sepatu kolom.
 Memasang klam pengaku 5/10 pada posisinya dan pemberian pantek / paku
kayu.
 Memasang skoor/pipa suport dan steger.
 Pengukuran ketegakan dengan unting-unting.

Gambar Photo Pekerjaan Kolom

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Kayu kelas III Gergaji Pekerja
Paku 5 cm - 12 cm Meteran Tk. Kayu
Minyak Bekisting Palu, benang Kpl. Tk
Balok Kayu Klas II, Mandor
balok
Plywood tebal 9 mm
Dolken Ø-8 cm, 4m

Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

c. Pengecoran
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
2. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
3. Buat request pekerjaan dan diajukan kepada Konsultan Pengawas.
4. Sebelum melakukan pengecoran pastikan bekisting dalam keadaan bersih.
5. Sebelum pengecoran, beton dibuat test slum dan kubus benda uji.
6. Adukan beton dimasukkan kedalam cetakan.
7. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator.
8. Untuk pemadatan pada kolom, jarum penggetar vibrator mula-mula bersuara
rendah kemudian meninggi hingga mencapai frekuensi yang tetap, bila hal
ini terjadi maka pemadatan sudah cukup.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Beton Readymix K-300 Concrete mixer Pekerja
Vibrator Tk. Cor
Ember Cor Kpl. Tk
Ruskam Mandor
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

4. Pekerjaan Balok, Plat Lantai & Tribun

START
A

Fa brika si Bekisting & Fa brika si Besi Pembersiha n


Shop Dra wing
Sca folding

tdk
Cek
Diperba iki Cek
ya

ya
Pa sa ng Bekisting
Ba lok & Pla t Diperba iki

Pengecora n
tdk
tdk
Cek Diperba iki

ya
Bongkar Bekisting

Pa sa ng Tula nga n

tdk Perawa ta n Beton


Cek Diperba iki

ya

A SELESAI

Sebelum pemasangan perancah dimulai pastikan dasar tempat pijakan perancah kuat untuk
menahan beban beton, ini sangat penting untuk menghindari terjadinya penurunan akibat
pengecoran pelat lantai berlangsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
- Menentukan elevasi lantai II kemudian
lakukan penandaan sebagai acuan dalam
pekerjaan bekisting pelat lantai dan balok.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Elevasi dasar atas bekisting pelat lantai adalah Elevasi LT II dikurangi (tebal spesi +
keramik) dikurangi tebal plat beton
- Elevasi dasar atas bekisting Balok lantai adalah Elevasi Dasar atas begisting pelat
dikurangi (tinggi balok - tebal pelat)
- Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
- Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
- Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
- Pasangkan bekisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
- Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah disiapkan
- Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada plat beton
- Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm
- Pasangkan bekisting dengan plywood
- Lakukan pemasangan pembesian pelat
- Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti
yang disyaratkan pada gambar
- Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh
beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
- Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang
tetap bagi struktur beton sesuai yang direncanakan
- Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
- Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
- Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol terhadap elevasi rencana
Bekisting balok + plat :

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Kayu, balok papan kelas III Gergaji Pekerja
Paku Meteran Tk. Kayu
Minyak Bekisting Palu, benang Kpl. Tk
Kayu Klas II balok Scaffolding set Mandor
Tripleks 9mm
Dolken Ø8 – 10/400 cm
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

a. Pembesian
Penulangan balok dan plat dilakukan setelah bekisting plat dan balok selesai
dipasang.
Urutan kerja penulangan balok :
 Tulangan yang telah dipabrikasi dipasang di lokasi kerja.
 Setelah selesai dirangkai dengan tulangan dari stek kolom, dipasang beton
decking dengan tebal 3 cm pada sisi bawah dan kanan kiri tulangan.
 Letakkan tulangan yang telah terangkai pada bekisting yang telah siap
pasang.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Urutan kerja penulangan plat lantai :


 Setelah penulangan balok selesai maka dapat dilanjutkan pemasangan
tulangan plat lantai. Tulangan dipasang dalam arah x dan y baik atas
maupun bawah, sesuai gambar kerja.
 Beton decking setebal 20 mm dipasang setiap jarak 1m dan dan dipasang
stek kaki ayam untuk menjaga jarak antar tulangan atas dan bawah.

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Besi Beton Bar Cutter Pekerja
Kawat Beton Bar Bender Tk. Besi
Tang Besi Kpl. Tk
Meteran Mandor
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

b. Pengecoran

Sebelum pengecoran bekisting dibersihkan dari segala kotoran dan debu-debu


yang menempel dengan menggunakan kompresor. Sisa-sisa potongan kayu
diangkat dan bendrat dibersihkan dengan menggunakan magnet. Untuk beton
cor dalam pekerjaan ini adalah beton readymix mutuK-350 dan pengecoran
dilakukan dengan concrete pump.

Langkah pengecoran :
 Selama pengecoran berlangsung dilakukan pemadatan menggunakan
vibrator.
 Pengecoran dimulai dari balok kemudian melebar ke seluruh permukaan
lantai
 Setelah beton dituang segera cek ketinggiannya dan diratakan.
 Permukaan beton setelah agak kering harus digosok untuk menghidari retak
rambut bagian atas.
 Selanjunya dilakukan perawatan beton sesuai dengan ketentuan.

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Beton Ready mix K-300 Concrete pump Pekerja
Vibrator Tk. Cor
Ember Cor Kpl. Tk
Ruskam Mandor
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

Gb.Ilustrasi tahapan Pekerjaan Beton Struktur


PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pekerjaan Tangga
a. Bekisting Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
 Menyiapkan tiang penyangga dengan panjang sesuai dengan rencana.
 Memasang tiang penyangga dan diberi skoor. Tiang penyangga dipakai dari
kayu 5/7, didirikan diatas balok 5/10 sebagai landasan pijak pada kaki kayu.
 Memasang gelagar induk 6/12 dari kayu meranti
 Memasang gelagar anak 5/7 dari kayu meranti
 Memasang multiplek dengan tebal 9 mm sebagai cetakan tangga bawah dan
cetakan samping tangga.
 Memasang papan optride 2/20 dari kayu meranti.
 Memasang kayu optride 5/7 sebagai penyangga.

Gb. Bekisting Tangga

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Kayu, balok papan kelas III Gergaji Pekerja
Paku Meteran Tk. Kayu
Minyak Bekisting Palu, benang Kpl. Tk
Kayu Klas II balok Scaffolding set Mandor
Tripleks 9 mm
Dolken Ø8 – 10/400 cm
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

b. Pembesian Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
 Tulangan dipasang di lokasi kerja sesuai dengan gambar kerja dan pada
bagian bawah serta sisi kanan kiri tulangan dipasang beton decking selimut
beton. Beton decking dipasang setiap jarak 1 m. Tebal beton decking 4 cm.
 Sebelum dipasang bekisting diberi minyak bekisting untuk memudahkan
pembongkaran.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gb. Pembesian Tangga

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Besi Beton Bar Cutter Pekerja / knek
Kawat Beton Bar Bender Tukang
Tang Besi Kpl. Tk besi
Meteran Mandor / Pengawas
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

c. Pengecoran Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
1. Melakukan pengecoran dengan beton cor mutu K.300. Pengecoran dengan
ready mix.
2. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator.

Gb. Pengecoran Tangga

Bahan Alat Tenaga Kerja / hari


Beton Readymix K-300 Truck mixer Pekerja
Vibrator Tk. Batu
Ember Cor Kpl. Tk
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Concrete pump Mandor


Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan

d. Pekerjaan Pengambilan Sample


Setiap 5 (lima) m3 beton diambil minimal 3 buah benda uji berupa silinder atau
kubus beton untuk dibawa ke laboratorium untuk mengetahui strength capacity
pada umur 7, 14 dan 28 hari.
Silinder atau kubus beton diberi tanda berupa tanggal dan lokasi pengecoran.
Selain itu juga dilakukan test slum beton untuk mengetahui kekentalan mutu
beton yang dipergunakan.
Peralatan yang dipakai :
 Silinder / Kubus beton, Kerucut besi, Alat ukur / meteran
 Alas dari plat / triplek, sendok adukan

e. Pekerjaan Perawatan Beton


Untuk melindungi beton baru dari pengeringan dini/penguapan karena
temperature yang terlalu panas, angin, hujan serta aliran air dan gangguan
mekanis. Beton yang telah selesai dicor perlu diberi kesempatan mengeras
dengan system curing yang sama selama 7 ( tujuh ) hari berturut-turut setelah
pengecoran dengan kondisi bekisting dibuka, permukaan beton ditutupi dengan
plastik/karung goni tidak terkena langsung sinar matahari atau disiram secara
kontinyu dengan air selanjutnya perlu diadakan pembersihan.
Peralatan yang dipakai : Karung goni / plastik yang telah dibasahi.

Gambar Dok. Perawatan Beton

Kemudian langkah pelaksanaan tersebut digunakan sampai dengan pelaksanaan


pekerjaan struktur sampai dengan dak atap
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PENGAWASAN KUALITAS PEKERJAAN BETON

Pemeriksaan Material

Tidak
Hasil

Cari Bahan lagi


Ya

Buat Campuran Percobaan

Tidak
Test

Buat Campuran Lagi

Ya

Pekerjaan Beton dilapangan

Kontrol Kualitas Beton pada saat pelaksanaan pengecoran di lapangan, meliputi :


1. Pengukuran slump beton
2. Pengambilan benda uji, untuk kemudian di test pada laboratorium penguji beton yang
disepakati.

Kontrol Besi Tulangan :


1. Penomoran sample sesuai spesifikasi
2. Frekuensi pengujian sesuai spesifikasi
3. Laboratorium pengujian yaitu Laboratorium yang telah ditentukan
4. Pengujian baja tulangan meliputi pengujian regangan dan pengujian pembengkokan
5. Evaluasi hasil pengujian sesuai spesifikasi

Standart Penerimaan Bekisting adalah :


1. Sambungan rapat
2. Dimensi sesuai
3. Kelurusan as lot.
4. Konstruksi kuat sehingga tidak berubah saat pengecoran

Anda mungkin juga menyukai