A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Sedangkan untuk gambar Asbuilt nantinya dicetak setelah pekerjaan semua selesai
terlaksana, dan gambar As Built ini merupakan gambar hasil akhir sesuai dengan
yang terealisasi dilapangan yang digunakan sebagai arsip untuk pemilik/pengguna
gedung tersebut.
o Direksi Keet
- Siapkan tenaga kerja dan peralatan kerja
- Buat request pekerjaan dan diajukan kepada konsultan pengawas
- Tentukan lokasi direksi keet (agar tidak mengganggu proses pekerjaan)
- Luas direksi keet yang akan dibuat disesuaikan dengan kebutuhan.
- Didalam direksi keet harus terdapat ruangan sbb :
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Keselamatan kerja
o Pakai Sepatu bot
o Pakai Helm pelindung kepala
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
o Pagar PengamanProyek
Pemagaran keliling proyek dilakukan agar tidak mengganggu aktifitas di dalam
proyek dengan lingkungan sekitarnya. Pagar terbuat dari seng gelombang
mengelilingi tapak proyek setinggi ± 2,00 m dengan rangka dari kayu 5/7 dan juga
dibuatkan pintu untuk akses jalan masuk keluar lokasi proyek.
o Pasang Bowplank
MULAI
Pengukuran lokasi
Pengecekan titik referensi
BM
tdk
Cek Diperbaiki
Diperbaiki tdk
Cocokan gb
ya
Survey dan
ya
penandaan lokasi
Pemasangan Patok-
patok
SELESAI
o Air Kerja
Air kerja sangatlah dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan, antara
lain digunakan, untuk campuran adukan atau beton, perawatan beton, pengetesan
peralatan mekanikal, seperti hydrant, sprinkler, perawatan plesteran dinding dan
aplikasi lainnya harus bersih dan bebas dari unsur-unsur yang merusak seperti
alkali, asam, garam dan bahan anorganik lainnya. Air juga diperlukan untuk
kepeluan MCK bagi staf proyek maupun pekerja.Apabila belum ada sumber air di
lokasi, kami akan membuat sumur pompa dengan minta ijin dari Pemberi Tugas.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Air kerja akan kami lakukan pengetesan untuk memastikan bahwa air yang didapat
benar-benar sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi.
o Listrik Kerja
Pengadaan listrik kerja sangat diperlukan untuk penerangan di sekitar lokasi
proyek serta untuk operasional peralatan yang mengunakan tenaga listrik, kami
akan mempergunakan listrik PLN setempat yang ada dengan pembagian arus
khusus untuk pekerjaan proyek. Selain itu juga disediakan genset selama pekerjaan
berlangsung atas persetujuan konsultan pengawas.
Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi
yaitu meliputi kegiatan pembongkaran semua instalasi dan peralatan yang sudah
tidak digunakan, serta pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisi semula.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap, untuk peralatan yang sudah tidak
dibutuhkan dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke pool dengan
persetujuan Direksi.
1. Bored Pile
Bore pile sebagai penahan tanah dan pekerjaan pondasi tiang pancang akan
dilaksanakan paralel/dalam waktu yang bersamaan. Dimana pekerjaan Bore Pile
dilaksanakan dengan melaksanakan bore pile yang dibuat berjajar proses
pengeborannya diberi jarak sesuai dengan shop drawing. Untuk menambah
tahanan terhadap tarik, maka diberi tulangan.
Pekerjaan Bore Pile ini dimulai kegiatan pekerjaan pengukuran atau menentukan
titik yang akan di bor sesuai dengan Shop drawing telah di tentukan oleh Owner.
Rencana pelaksanaan pekerjaan akan dibuat berselang satu titik untuk hasil yang
lebih baik dan proses yang lebih aman.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- PROSES PENGEBORAN
Sistem wash boring : tanah dikikis dengan menggunakan mata bor cross bit
yang mempunyai kecepatan putar 375 rpm dan tekanan
+/- 200 kg. Pengikisan tanah dibantu dengan tiupan air
lewat lubang stang bor yang dihasilkan pompa
sentrifugal, agar tanah yang terkikis terdorong keluar
dari lubang bor.
Setelah mencapai kedalaman rencana, pengeboran dihentikan, sementara mata
bor dibiarkan berputar tetapi beban penekanan dihentikan dan air sirkulasi tetap
berlangsung terus sampai cutting atau serpihan tanah betul-betul terangkat
seluruhnya. Selama pembersihan ini berlangsung, baja tulangan dan pipa tremi
sudah disiapkan di dekat lubang bor. Setelah cukup bersih, stang bor diangkat
dari lubang bor.
- PENGECORAN BETON
Tahap keempat adalah pekerjaan pengecoran
beton ke dalam lubang bor. Untuk memisahkan
adukan beton dari lumpur bor pada pengecoran
awal, digunakan kantong plastik yang telah diisi
adukan beton dan diikat dengan kawat beton yang
digantung di bagian dalam lubang tremi. Setelah
tenaga cor siap, beton ditampung di dalam corong
cor dan ditahan oleh bola-bola beton pada kantong
plastik. Setelah cukup penuh, bola kantong plastik
dilepas sehingga terdorong beton yang ada di
dalam lubang tremi. Selanjutnya penuangan beton
dilakukan dengan cepat sehingga cukup untuk mendorong air lumpur bor yang
ada di dalam lubang tremi. Slump adukan beton untuk bored pile tidak boleh
terlalu rendah (minimal 16 cm) sehingga mudah mengalir dan mendorong
lumpur yang ada di dalam lubang bor. Pengecoran selanjutnya dilakukan
secara kontinyu dan tidak terputus lebih dari 10 menit. Dengan sistem tremi ini
pengecoran dimulai dari dasar lubang dengan mendorong air / lumpur dari
bawah keluar lubang. Setelah pipa tremi penuh dan ujung pipa tremie tertanam
beton biasanya beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah.
Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremi, dilakukan hentakan
hentakan pada pipa tremi. Pipa tremi harus selalu terbenam dalam adukan
beton dan pengisian di dalam corong harus dijaga terus menerus agar corong
tidak kosong. Pipa tremi dilepas setiap 2 meter dan dilakukan setelah pipa
tremi naik ke permukaan lubang lebih dari 2 meter. Pengecoran dihentikan
setelah adukan beton yang naik ke permukaan telah bersih dari lumpur.
Pembersihan dan pemasangan kembali. Setelah pekerjaan pengecoran selesai,
semua peralatan dibersihkan dari sisa beton dan lumpur dan disiapkan kembali
untuk dipakai pada titik bor berikutnya.
Bobok kepala Bore Pile karena kepala Bore Pile tidak sama tingginya dan
untuk memudahkan pemasangan besi capping beam. Pemasangan begisting
dan cor dengan mutu beton dengan slump yang telah ditentukan. Sampel kubus
concrete diambil untuk tes tekan ke labotorium.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. Pekerjaan Galian
4. Pasir urug
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
C. PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan pembesian :
Langkah pertama yang dilaksanakan adalah pabrikasi besi dan begisting, agar
pekerjaan pembesian dapat dilaksanakan setelah pekerjaan lantai kerja selesai
dilaksanakan.
Pabrikasi tulangan dikerjakan dibarak/los kerja. Tulangan terbagi atas tulangan
pokok, peminggang dan tulangan penutup.
Besi dihitung berupa bekstat dan diinstruksikan kepada pekerja, agar dipotong
sesuai bekstat tersebut.
Setelah pemotongan, besi dibengkok/ditekuk sesuai dengan peraturan yang
berlaku dan dikerjakan diatas meja pada bending besi.
Pabrikasi besi disesuaikan dengan ukuran masing – masing dan dilanjutkan
dengan perakitan besi.
Selesai, besi pile cap, tie beam dirangkai dengan tulangan tia pancang dengan
memperhatikan posisi as-nya sesuai gambar.
Untuk tulangan plat lantai Basement menggunakan wiremesh M 10 dua lapis
yang dirangkaikan ke pembesian tie beam. Untuk perletakan ke lantai kerja
dipasang beton decking dan stek kaki ayam untuk menjaga jarak antar tulangan
atas dan bawah terlebih dahulu.
Pekerjaan begisting :
Pabrikasi begisting dikerjakan sesuai dengan ukuran, dapat dilaksanakan
bersamaan dengan pekerjaan galian tanah basement.
Begisting terbuat dari papan kayu dan kaso sebagai tulangan dan dibuat
membentuk lembaran sesuai dengan ukuran pile cap dan tie beam.
Selanjutnya begisting dipasang dan pertemuan keempat sudutnya dipaku.
Untuk menahan tekanan dari dalam begisting diberi penyangga miring maupun
mendatar pada sisi bagian bawah, tengah dan atas secukupnya dengan
menggunakan balok kayu.
Pekerjaan pengecoran :
Pengecoran beton ready mix K-300 dilaksanakan dengan menggunakan concrete
pump dan dipadatkan dengan vibrator. Begisting diisi beton sampai penuh sambil
dilakukan pemadatan dengan menggunakan vibrator. Penggunaan vibrator
dilakukan secukupnya untuk mengghindari terjadinya segregasi agregat material
sejenis dimana dapat mengurangi kualitas beton. Untuk beton plat lantai Basement
menggunakan integral yang sering digunakan untuk membuat struktur beton
bertulang yang kedap air dengan cara mencampur material beton dengan material
pencampur (admixture). Sebelum dicampur material waterproofing beton readymix
harus ditest slump terlebih dahulu dengan syarat nilai slump sekitar 10 +/- 2
cm. Aplikasi waterproofing integral dilakukan dengan cara mencampur material
waterproofing integral ke dalam truck mixer di lokasi proyek. Setelah itu pengaduk
diputar untuk memastikan material waterproofing integral tercampur sempurna
dengan material beton.
Pekerjaan perawatan beton :
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Bekisting
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
Potong multipleks sebagai papan bekisting.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan
c. Pengecoran
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan :
2. Siapkan tenaga kerja, bahan dan peralatan kerja.
3. Buat request pekerjaan dan diajukan kepada Konsultan Pengawas.
4. Sebelum melakukan pengecoran pastikan bekisting dalam keadaan bersih.
5. Sebelum pengecoran, beton dibuat test slum dan kubus benda uji.
6. Adukan beton dimasukkan kedalam cetakan.
7. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator.
8. Untuk pemadatan pada kolom, jarum penggetar vibrator mula-mula bersuara
rendah kemudian meninggi hingga mencapai frekuensi yang tetap, bila hal
ini terjadi maka pemadatan sudah cukup.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
START
A
tdk
Cek
Diperba iki Cek
ya
ya
Pa sa ng Bekisting
Ba lok & Pla t Diperba iki
Pengecora n
tdk
tdk
Cek Diperba iki
ya
Bongkar Bekisting
Pa sa ng Tula nga n
ya
A SELESAI
Sebelum pemasangan perancah dimulai pastikan dasar tempat pijakan perancah kuat untuk
menahan beban beton, ini sangat penting untuk menghindari terjadinya penurunan akibat
pengecoran pelat lantai berlangsung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
- Menentukan elevasi lantai II kemudian
lakukan penandaan sebagai acuan dalam
pekerjaan bekisting pelat lantai dan balok.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Elevasi dasar atas bekisting pelat lantai adalah Elevasi LT II dikurangi (tebal spesi +
keramik) dikurangi tebal plat beton
- Elevasi dasar atas bekisting Balok lantai adalah Elevasi Dasar atas begisting pelat
dikurangi (tinggi balok - tebal pelat)
- Pasangkan skafolding untuk balok terlebih dahulu searah balok
- Pasangkan Pasangkan balok 8/12 searah balok beton
- Pasangkan suri-suri 6/12 dengan jarak 60 cm
- Pasangkan bekisting sesuai ukuran dimensi balok yang akan di cor
- Masukan pembesian yang sudah dirakit kedalam bekisting balok yang sudah disiapkan
- Kemudian dengan cara yang sama lakukan pada plat beton
- Pasangkan Hori beam dengan jarak per 40 cm
- Pasangkan bekisting dengan plywood
- Lakukan pemasangan pembesian pelat
- Bekisting harus dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti
yang disyaratkan pada gambar
- Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan oleh
beton basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
- Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang
tetap bagi struktur beton sesuai yang direncanakan
- Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
- Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusak/bocor pada saat pelaksanaan
pengecoran dan juga tidak merusak beton
- Dalam pemasangan bekisting harus selalu di kontrol terhadap elevasi rencana
Bekisting balok + plat :
a. Pembesian
Penulangan balok dan plat dilakukan setelah bekisting plat dan balok selesai
dipasang.
Urutan kerja penulangan balok :
Tulangan yang telah dipabrikasi dipasang di lokasi kerja.
Setelah selesai dirangkai dengan tulangan dari stek kolom, dipasang beton
decking dengan tebal 3 cm pada sisi bawah dan kanan kiri tulangan.
Letakkan tulangan yang telah terangkai pada bekisting yang telah siap
pasang.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Pengecoran
Langkah pengecoran :
Selama pengecoran berlangsung dilakukan pemadatan menggunakan
vibrator.
Pengecoran dimulai dari balok kemudian melebar ke seluruh permukaan
lantai
Setelah beton dituang segera cek ketinggiannya dan diratakan.
Permukaan beton setelah agak kering harus digosok untuk menghidari retak
rambut bagian atas.
Selanjunya dilakukan perawatan beton sesuai dengan ketentuan.
Keselamatan kerja :
- Pakai Sepatu bot
- Pakai Helm pelindung kepala
- Pakai Sarung Tangan
4. Pekerjaan Tangga
a. Bekisting Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
Menyiapkan tiang penyangga dengan panjang sesuai dengan rencana.
Memasang tiang penyangga dan diberi skoor. Tiang penyangga dipakai dari
kayu 5/7, didirikan diatas balok 5/10 sebagai landasan pijak pada kaki kayu.
Memasang gelagar induk 6/12 dari kayu meranti
Memasang gelagar anak 5/7 dari kayu meranti
Memasang multiplek dengan tebal 9 mm sebagai cetakan tangga bawah dan
cetakan samping tangga.
Memasang papan optride 2/20 dari kayu meranti.
Memasang kayu optride 5/7 sebagai penyangga.
b. Pembesian Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
Tulangan dipasang di lokasi kerja sesuai dengan gambar kerja dan pada
bagian bawah serta sisi kanan kiri tulangan dipasang beton decking selimut
beton. Beton decking dipasang setiap jarak 1 m. Tebal beton decking 4 cm.
Sebelum dipasang bekisting diberi minyak bekisting untuk memudahkan
pembongkaran.
PT. VIASTA SENTRAL PRIMA
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
c. Pengecoran Tangga
Teknis pelaksanaan pekerjaan :
1. Melakukan pengecoran dengan beton cor mutu K.300. Pengecoran dengan
ready mix.
2. Sambil mengecor dilakukan pemadatan dengan vibrator.
Pemeriksaan Material
Tidak
Hasil
Tidak
Test
Ya