Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN DAN SYARAT SYARAT TEKNIS

Pasal.01. : JENIS PEKERJAAN dan LOKASI

a. Pelaksanaan pekerjaan meliputi :


Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja,
pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya langsung atau
tidak langsung termasuk didalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan
pekerjaan dengan sempurna dan lengkap.
Juga disini dimaksudkan pekerjaan-pekerjaan atau bagian-bagian pekerjaan yang
walaupun tidak disebutkan didalam bestek tetapi masih berada didalam lingkungan
pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.
b. Pekerjaan yang dilaksanakan ialah :
REHABILITASI PASAR TANJUNGSARI, GUNUNG SIMPING KECAMATAN CILACAP
TENGAH
Berlokasi di Kec. Cilacap Tengah, yang selanjutnya akan ditunjukkan oleh Direksi.
Pekerjaan yang direncanakan meliputi:

PEKERJAAN PERSIAPAN
Papan Nama Kegiatan
Membersihkan Lapangan dan Perataan
Sewa Scafolding
Kesehatan dan Kesesalatan kerja (K3)
 
PEKERJAAN BONGKARAN
Membongkar Penutup Atap
 
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
Pemasangan Atap Asbes Gelombang (2,10x1,05 m) x 4
mm
Pemasangan Nok Asbes
 
PEKERJAAN BESI & BAJA
Base Plate Join (Plat Buhul) 10 mm
Kolom IWF 150.75.5.7
Balok Rafter IWF 150.75.5.7
Voute IWF 150.75.5.7
Plat Stifner 8mm
Beam/Ring C 100.50.20.3,2
Besi siku 50.50.5
Gording C 100.50.20.2,3
Track stang besi Ø 12 mm
Zagrood Ø 10 mm
Baut 8.8 Dia. 13 mm
 
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Permukaan Baja dg Meni Besi

1
c. Pekerjaan ini terletak di Kec. Cilacap Tengah
d. Pekerjaan ini mengikat Rencana Kerja & Syarat-syarat (RKS) / Dokumen Lelang ini,
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Gambar Rencana yang menyatu menjadi bestek;

e. Konstruksi bangunan secara garis besar adalah sebagai berikut :


- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Baja
- Finishing
- Pekerjaan Lain - lain

f. Peraturan-peraturan pembangunan yang mengikat dalam pekerjaan ini, antara lain adalah :
1. Peraturan Syarat-syarat Umum Pelaksana Pekerjaan Pemborong di Indonesia.
2. Spesifikasi Bahan Bangunan
3. Peraturan Beton Indonesia
4. Peraturan Besi Baja Indonesia.
5. Peraturan Kapur sebagai Bahan Bangunan
6. Peraturan Batu merah sebagai Bahan Bangunan
7. Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan
8. Peraturan Kayu untuk Bahan Bangunan
9. Peraturan Batu alam untuk Bahan Bangunan
10. Peraturan Muatan Indonesia
11. Peraturan dari Dinas Teknis Kabupaten Cilacap
12. Peraturan Air Bersih/Minum
13. Peraturan dari Pemerintah Daerah setempat.
14. Peraturan lain yang relevan.

2
Pasal.02. : SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. TEMPAT TITIK DUGA dan UKURAN-UKURAN
1. Tempat bangunan di Kec. Cilacap Tengah
2. Titik duga (0,00) permukaan lantai dari bangunan ditentukan dilapangan oleh
direksi/pengawas;
3. Ukuran-ukuran pada denah dan ukuran-ukuran tinggi, telah ditetapkan dalam gambar
dengan catatan, bahwa :
a). Jika terdapat ukuran-ukuran pada gambar, maka yang menentukan adalah ukuran-
ukuran pada gambar dengan skala lebih besar atau menguntungkan negara;
b). Jika tidak terdapat kesesuaian antara gambar dan RKS, maka harus
dikonsultasikan dengan direksi/pengawas;
c). Pengambilan dan pemakaian ukuran yang keliru sebelum/selama dan sesudah
pekerjaan menjadi tanggung jawab penyedia Jasa sepenuhnya;
d). Penetepan ukuran dan sudut-sudut siku agar tetap dijaga dan diperhatikan.
4. Penyedia Barang/Jasa harus membuat bangunan darurat untuk keperluan sendiri
sehubungan dengan pelaksanan pekerjaan ini berupa kantor Administrasi Lapangan,
Los kerja dan Gudang;
5. Penyedia Barang/Jasa harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa
mengganggu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat
tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian bangunan yang
lain;
6. Tanda tetap itu dibuat dari beton 20x20x150 cm, sebanyak 2 buah diujung-ujung
bangunan yang tempatnya akan ditentukan kemudian oleh pengawas lapangan dan
harus dijaga serta dipelihara selama waktu pelaksanaan hingga pekerjaan selesai
seluruhnya untuk penyerahan pekerjaan yang pertama;
7. Untuk dasar ukuran sumbu-sumbu bangunan harus dibuat papan dasar pelaksana
(bouwplank) yang harus dibuat dari bahan kayu Tahun tebal minimum 3 cm dengan
permukaan atasnya diserut sipat dasar (Waterpass);
8. Penyedia Barang/Jasa harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan
berikut ahli ukur yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk
mengadakan pengukuran ulang.

b. PERSIAPAN, ALAT BANTU


1. Penyedia Jasa harus membuat/pengadaan perancah dan alat bantu untuk membantu
proses selama pekerjaan berlangsung. Hal ini dilakukan, untuk memudahkan proses
pelaksanaan pekerjaan;
2. Peracah yang digunakan harus mampu menjangkau seluruh bagian yang akan
dikerjakan. Faktor kenyamanan dan keselamatan pekerja harus diutamakan sehingga
pekerjaan dapat berlangsung dengan lancar;
3. Alat bantu/Perancah yang digunakan juga harus memperhitungkan faktor pencapaian
pekerjaan dan keselamatan pekerja;

3
c. AIR KERJA
1. Penyedia Jasa harus memperhitungkan penyediaan air kerja untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, dengan sumur pompa atau cara lain yang memenuhi
persyaratan;
2. Air yang digunakan harus air tawar bersih yang bebas dari bahan organis, lumpur dan
bahan lain yang merusak mutu beton, dll. Harus memenuhi persyaratan air bagi
keperluan bangunan di Indonesia;
3. Selama pelaksanaan, supaya dibuatkan saluran pembuangan darurat untuk
menghindari gangguan air setempat.

d. PEKERJAAN PEMBERSIHAN
1. Pada prinsipnya pekerjaan ini adalah membersihkan lingkungan yang direkomendasi
dalam rencana, guna dilakukan pekerjaan;
2. Pembersihan harus dilakukan secara hati-hati sehingga tidak merusak bagian yang
lain, yang tidak terkait pekerjan;
3. Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu areal dibersihkan dari akar-akaran
sehingga lingkungan tetap terjaga kerapihannya.

e. PAPAN NAMA PEKERJAAN dan BARAK KERJA


1. Penyedia jasa harus menyediakan Papan Nama Pekerjaan/Kegiatan sebagai informasi
kepada umum tentang adanya pekerjaan;
2. Barak kerja disediakan sebagai tempat untuk menyimpan material serta alat-alat
keperluan pekerjaan, juga apabila memungkinkan sebagai tempat pertemuan
lapangan;
3. Lokasi barak kerja harus mudah dijangkau dan luasannya harus cukup representatif
menurut Pengguna Jasa, sesuai petunjuk direksi;
4. Penyedia Jasa harus menempatkan minimal seorang petugas untuk menjaga segala
jenis material yang disimpan ditempat ini dan mencatat keluar masuknya material
keperluan pekerjaan.

f. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
Pembongkaran sesuai dengan gambar Sewaktu melakukan pembongkaran harus hati –
hati agar dinding disamping jangan mudah retak semua. sebelumnya harus yakin akan
kesiapan dan segala akibat yang mungkin dapat timbul dalam proses pelaksanaan
pekerjaan pembongkaran. Amankan jalur-jalur air, listrik,atau instalasi lain dengan
menutupnya dengan bahan yang diijinkan atau disyaratkan oleh Konsultan Pengawas,dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Syarat – syarat Pembongkaran


a. Pembongkaran dilakukan dengan alat-alat yang mencukupi, tepat guna dan aman.
Pengawasan agar dilakukan tehadap timbulnya debu, suara dan getaran yang
mempengaruhi lingkungan sekitar/sekelilingnya.
b. Agar diusahakan alat-alat atau cara-cara pengamanan, baik untuk bangunan yang tidak
dibongkar atau kesiapan-kesiapan pekerjaannya

4
c. Segala kerusakan yang terkadi menjadi Tanggung jawab pelaksana
pembongkaran/kontraktor.
d. Puing-puing hasil pembongkaran harus segera dibuang dari lokasi pekerjaan (proyek).
e. Semua bongkaran berupa barang yang masih utuh (seperti lampu, dll) dan dapat
digunakan kembali, disimpan dan diserahkan kepada Pemberi Tugas dengan diketahui
oleh Pengawas.

g. PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA


1. Umum
Pekerjaan rangka atap baja adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur
atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka batang
berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari rangka utama atas
(top chord), rangka utama bawah (bottom chord), dan rangka pengisi (web). Seluruh
rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw)
dengan jumlah yang cukup. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur
rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.
Pekerjaan rangka atap baja meliputi:
a). Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
b). Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
c). Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
d). Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan
e). Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka
kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan
angin dan bracing (ikatan pengaku)
f). Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Pekerjaan rangka atap baja tidak meliputi:


a). Pemasangan penutup atap
b). Pemasangan kap finishing atap
c). Talang selain jurai dalam
d). Asesoris atap

5
3. Persyaratan Pra-Konstruksi
a). Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan
pemasangan rangka atap baja , sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan Syarat)
seperti pada pasal diatas. Produk yang dipaparkan sesuai dengan surat dukungan
dan brosur yang dilampirkan pada dokumen tender.
b). Kontraktor wajib menyerahkan gambar kerja yang lengkap berserta detail dan
bertanggung jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar
kerja. Dalam hal ini meliputi dimensi profil, panjang profil dan jumlah alat sambung
pada setiap titik buhul.
c). Perubahan bahan/detail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)
untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.
d). Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop permanen
dengan menggunakan alat bantu mesin JIG yang menjamin keakurasian hasil
perakitan (fabrikasi)

4. Persyaratan Pelaksanaan
a). Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja sesuai dengan standar perhitungan mengacu pada
standar peraturan yang berkompeten.
b). Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
c). Perakitan kuda-kuda harus dilakukan di workshop permanen dengan
menggunakan mesin rakit (Jig) dan pemasangan sekrup dilakukan dengan mesin
screw driver yang dilengkapi dengan kontrol torsi.
d). Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan kondisi
rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain sistem
rangka atap.
e). Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi perletakan
kuda-kuda.
f). Pihak kontraktor bersedia menyediakan minimal 8 (delapan) buah genteng yang
akan dipakai sebagai penutup atap, agar pihak penyedia konstruksi baja dapat
memasang reng dengan jarak yang setepat mungkin, dan penyediaan genteng
tersebut sudah harus ada pada saat kuda-kuda tiba dilokasi proyek.
g). Jaminan Struktural
1). Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja ,
meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.

6
h. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1. Pemasangan atap bangunan yang dikerjakan, meliputi :
a). Pemasangan atap Asbes Gelombang;

2. Bahan dan Peralatan :


a). Atap Asbes Gelombang
b). Kerpus menggunakan bahan yang sesuai dengan jenis atapnya;
3. Pelaksanaan;
a). Bahan penutup atap dan bubungan yang dikerjakan harus yang baru, harus betul-
betul tidak mengalami kerusakan fisik maupun kekuatannya;
b). Untuk pemasangan kerpus, harus hati-hati betul agar terjaga tidak bocor dan
menurut petunjuk direksi;
c). Jarak reng sesuai dengan gambar dan sepersetujuan direksi;
d). Pemasangan genteng dan kerpus harus lurus dan rata benar. Tidak bengkak
bengkok karena suatu kesalahan. Apabila hal itu terjadi harus segera diperbaiki
hingga disetujui direksi;
e). Pemasangan atap genteng metal menggunakan paku sekrup berkualitas baik.
Pemasangan hingga rapat benar, dengan jarak antar paku cukup;
f). Pemasangan atap talang dilakukan dengan hati-hati benar, pada dudukan, yang
cukup kuat. Kelebaran talang harus cukup, hingga menampung air hujan sudut
patahan atap.

i. PEKERJAAN CAT-CATAN
1. Lingkup pekerjaan meliputi :
a). Pengecatan Meni Besi

2. Bahan dan Peralatan :


a). Setelah kontrak ditandatangani, Penyedia Barang/Jasa harus secepatnya, tapi tdak
kurang dari 1 (satu) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan
daftar dari semua bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan
dan dekorasi kepada Pemberi Tugas. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh
Pemberi Tugas;
b). Cat yang digunakan harus masih dalam keadaan baik, tertutup dan sedapat
mungkin menghindarkan bahan pengencer;
c). Cat, ampelas, plamur, dll perlengkapan mengecat harus berkualitas baik dalam
kondisi baik dan mendapat persetujuan direksi;

3. Pemilihan Warna;
Semua warna harus dipilih arsitek Perencana, Owner design Penyedia Barang/Jasa
harus mengadakan contoh warna-warna yand disetujui.

7
4. Persiapan Umum;
a). Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus dicuci
dan dijaga agar tidak ada debu beterbangan;
b). Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang
telah disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan
pekerjaan ini harus disediakan banyak lap-lap bersih.

5. Pelaksanaan;
a). Penentuan warna sesuai dengan petunjuk direksi dan Pengguna Jasa,
pelaksanaannya harus sesuai dengan petunjuk pabrik serta peraturan yang
berlaku;
b). Pengecatan kayu, besi & listplank dicat minimal tiga kali, rata dan rapih. Meni kayu
dilakukan untuk semua permukaan kayu yang kelihatan maupun yang
tertanam/dilekatkan. Penghalusan dengan plamur dan ampelas dilakukan hingga
didapatkan permukaan yang rata dan halus serta siap dilakukan pengecatan;
c). Pengecatan kayu dilakukan berulang-ulang hingga mengisi pori-pori/lubang-lubang
yang ada pada permukaan kayu dan mendapatkan warna yang rata;
e). Pengecatan kayu, besi, tembok maupun plafond lama harus dilakukan persiapan
bidang pengecatan yang cukup (dibersihkan, dikerok) hingga siap benar untuk
ditimpa cat kembali.

8
6. Pengecatan Meni Besi;
Terutama dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun dalam.
a). Persiapan;
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat pengkristalan/
pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah dan biarkan
selama 48 jam. Bila pengkristalan/ pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara
diatas sampai proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti.
Bersihkan permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya.
Perbaiki retak-retak serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering.
b). Pelaksanaan.
Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik
pembuat.
7. Keahlian;
a). Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah
ahli dan berpengalaman dalam bidang ini;
b). Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi ditempat tersebut
selama pekerjaan dilaksanakan;
c). Penyedia Barang/Jasa utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik
dan harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang
tepat mulai dari pengerjaan dasar (under coats) sampai dengan pengecatan akhir
(finishing coats);
d). Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari mana
cat tersebut diproduksi atau ke painting khusus;
e). Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pengawas dan pabrik
pembuat cat tersebut, serta mendapat persetujuan pengawas.

8. Bahan yang harus disediakan untuk masa pemeliharaan.


a). Setelah pekerjaan pengecatan selesai, Penyedia Barang/Jasa harus menyimpan
sejumlah cat yang terpilih untuk persediaan jika ada perbaikan-perbaikan yang
dikehendaki selama masa pemeliharaan.
Pada waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (final), Penyedia Barang/Jasa
harus menyerahkan kepada pemberi tugas cat-cat untuk finishing yang dipakai.
b). Jumlah yang dikehendaki untuk tiap warna yang dipakai
Cat tembok Cat Kayu
Cat untuk logam
5 liter 2kg 1kg
atau sesuai dengan persetujuan/pengaturan dalam aanwijzing.

9
j. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Semua bahan yang akan digunakan harus mendapat persetujuan dari direksi lapangan;
2. Jika terdapat perbedaan pendapat mengenai kualitas bahan bangunan antara
Penyedia Jasa dan pengawas, maka pengawas berhak meminta kepada Penyedia
Jasa untuk memeriksakan contoh bahan yang dimaksud, ditest di laboratorium bahan,
dengan biaya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
3. Air untuk mengaduk spesi, beton dll, sedapat mungkin menggunakan air tawar
setempat, jernih dan harus diendapkan terlebih dahulu dari kotoran. Bebas dari mineral
zat organic, bebas lumpur, larutan air kali dan lain-lain;
4. Bambu hanya digunakan untuk perancah, bukan untuk profil-profil pemasangan
pekerjaan yang lain;
5. Batu bata yang digunakan harus berkualitas baik, cukup matang dibakar dan
prosentase pecah maksimum 20%, sebelum dipasang direndam dalam air;
6. Pasir cor maupun pasang yang digunakan tidak mengandung kotoran-kotoran yang
mengganggu campuran yang disyaratkan. Bila terdapat kotoran berlebih, dapat
diperintahkan untuk dicuci;
7. Split harus bebas dari pecahan dan bebas dari kotoran tanah atau lumpur yang
mengganggu;
8. Portland Cement digunakan dari segala merk, sekualitas Nusantara/ Holcim dan harus
diperhatikan syarat-syarat PBI 1971;
9. Besi beton yang digunakan harus sesuai dengan persyaratan SK SNI 1991;
10. Cat yang digunakan adalah cat kayu, tembok maupun cat besi berkualitas baik,
produksi dalam negeri yang disetujui direksi. Warna cat akan ditentukan kemudian
dilapangan bersama Pengguna Jasa;
11. Peralatan air, baik air bersih maupun air kotor yang digunakan, harus berkualitas baik.
Diutamakan produksi dalam negeri, memenuhi standart air bersih dan air kotor di
Indonesia yang disetujui direksi;
12. Segala bahan bongkaran yang tidak direkomendasi untuk dipasang adalah aset dari
Pemilik Pekerjaan, jadi dilarang untuk digunakan oleh Penyedia Jasa dan harus
diserahkan kepada Pengguna Jasa.

k. BAHAN-BAHAN yang DINYATAKAN TIDAK MEMENUHI SYARAT


1. Bahan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh direksi dan diakui Penyedia Jasa,
harus dikeluarkan dari tempat pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam sesudah
pemeriksaan;
2. Jika Penyedia Jasa melalaikan peringatan tersebut diatas, maka bahan tersebut akan
dikeluarkan direksi dengan biaya Penyedia Jasa.

10
Pasal.03. : P E N U T U P
a. Apabila dianggap perlu, seluruh pekerja memakai tanda pengenal kegiatan;
b. Semua bahan dan alat kelengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada bangunan ini
sebelum dipergunakan harus diperiksakan dan diluluskan oleh unsur terkait, baik secara
lisan maupun tertulis;
c. Pemasangan dan penggunaan bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat seperti
tersebut diatas akan ditolak atau dikeluarkan atas perintah direksi dengan segala resiko
Penyedia Jasa;
d. Penyedia Jasa harus dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan
yang telah ada dalam rencana/bestek dan petunjuk dari direksi;
e. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS, RAB dan Gambar Rencana dan dianggap perlu,
akan dicantumkan dalam risalah aanwijzing dan atau akan dijelaskan oleh
Pengawas/Direksi/Pengguna Jasa.

11

Anda mungkin juga menyukai