Anda di halaman 1dari 20

Spesifikasi Teknis

PASAL 1. URAIAN PEKERJAAN

1.1. Lingkup Kegiatan/Pekerjaan

a. Program / Kegiatan :

“Peningkatan Sarana Prasarana RSUD “Sele Be Solu” Kota Sorong

b. Pekerjaan :

“Perencanaan Pembangunan Selasar/Koridor (2 Lantai)

Meliputi;
 Pekerjaan Persiapan
 Pekerjaan Bouwplank
 Pekerjaan Tanah
 Pekerjaan Beton
 Pekerjaan Pelapis Kedap Air (Waterproofing)
 Pekerjaan Pasangan
 Pekerjaan Plesteran & Acian
 Pekerjaan Langit-langit/Plafond
 Pekerjaan Pelapis Lantai
 Pekerjaan Pengecatan
 Pekerjaan Instalasi Listrik
 Pekerjaan Instalasi Pelengkap
 Pekerjaan Akhir
 Penutup

c. Lokasi :

“Jl. Sele Be Solu II, No.1 Kelurahan Klawalu Kota Sorong - Papua Barat

1.2. Sarana Bekerja


Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyediakan;
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang memadai, sesuai dengan jenis pekerjaan-
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti: beton molen, pompa air, alat pengangkutan dan
peralatan konstruksi lain yang diperlukan selama pekerjaan pelaksanaan.
c. Pengadaan air kerja, sumber kelistrikan & bahan-bahan bangunan dalam
jumlah yang cukup untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan agar tepat
waktu.
1.3. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam gambar rencana, spesifikasi teknis, Berita Acara Penjelasan dan
mengikuti petunjuk serta keputusan Konsultan Pengawas dan Direksi Proyek.

PASAL 2. PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. Direksi Keet


a. Kontraktor mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum
penempatan Staf Pengawas, pembuatan direksi keet/gudang material, serta
pemasangan peralatan produksi (plant). Pekerjaan konstruksi ini sesuai dengan
instruksi dan ketentuan yang diberikan oleh Direksi Teknik.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


b. Kontraktor harus membuat direksi keet secara terpisah / disekat serta
dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dengan fungsi menunjang
kelancaran proyek.
c. Direksi Keet/gudang material, harus dibangun dengan kekuatan konstruksi dan
struktur yang kokoh, tahan cuaca dengan permukaan lantai bangunan
berada di atas tanah.
2.2. Papan Nama Proyek
Kontraktor berkewajiban untuk membuat papan nama proyek. Bahan yang
dipergunakan adalah multipleks yang berukuran minimal 200 cm x 100 cm dengan
cat dasar putih dan tulisan dengan cat hitam. Bentuk tulisan dan redaksi serta
penempatannya akan ditentukan oleh Direksi Teknik. Isi tulisan minimal
menyebutkan : Nama Proyek, Nama Pekerjaan, Kontraktor Pelaksana, Konsultan
Perencana, Konsultan Supervisi, Waktu Pelaksanaan Proyek dan ketentuan lainnya
disesuaikan.
2.3. Pengukuran
a. Pemborong wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah bangunan,
sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi
penawarannya.
b. Kelalaian atau kekurang telitian Pemborong dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan klaim.
c. Pengukuran-pengukuran sudut harus dilakukan dengan sangat teliti,
Pemborong harus mengadakan pengukuran tersebut, mengawasi dan
meneliti sehingga yakin bahwa sudut siku benar-benar sudah dipenuhi.
d. Semua ukuran sudut wajib dilaporkan kepada Pengawas untuk dikoreksi untuk
kedua kalinya dan diyakini bahwa ukuran tersebut sudah benar.
e. Ketidakcocokan yang mungkin terjadi dilapangan antara gambar kerja dan
Kenyataan, harus secepatnya dilaporkan kepada Pengawas, dan Pemborong
harus mematuhi keputusannya.
f. Duga lantai (± 0.00) meter bangunan, ditentukan oleh Direksi Proyek dengan
ukuran ketinggian rata-rata (± 0.60) meter dari permukaan tanah asli (existing),
selanjutnya diadakan penjelasan di lapangan.
2.4. Pembersihan Awal
Kontraktor atas biaya sendiri harus membersihkan lokasi pekerjaan dimana akan
didirikannya bangunan dari segala sesuatu yang kemungkinan akan dapat
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
a. Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari rumput tanaman dan semua
benda-benda yang dapat menghalangi kelancaran pekerjaan.
b. Unggak-unggak pepohonan dan jalinan-jalinan akar-akar harus dibersihkan
dan disingkirkan sampai pada kedalaman + satu setengah meter atau sampai
tidak ada sisa- sisa akar pohon.
c. Segala sisa dan sampah yang disebabkan oleh pekerjaan tersebut harus
disingkirkan dari situs konstruksi oleh Kontraktor Pelaksana sesuai dengan
petunjuk Konsultan Pengawas / Direksi Proyek.
2.5. Pengujian Lapangan
a. Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan kecakapan
kerja untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
dan perintah Direksi Teknik.
b. Pengujian layaknya dilaksanakan oleh Laboratorium Kabupaten atau Provinsi
yang sesuai dengan instruksi Direksi Teknik. Pengujian khusus di laboratorium
pusat perlu dilaksanakan, jika diminta demikian oleh Direksi Teknik.
c. Semua pengujian harus memenuhi persyaratan standar spesifikasi. Bilamana
hasil pengujian memberikan hasil yang tidak sesuai dengan ketentuan dan
spesifikasi, kontraktor harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan
peningkatannya. Jika diperlukan oleh Pimpinan Proyek atau Direksi Teknik,
kontraktor harus melengkapi pengujian-pengujian untuk menunjukkan
terpenuhinya standar spesifikasi yang ditetapkan.
d. Kontraktor harus bertanggung jawab membayar semua biaya pengujian yang
dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi.
2.6. Pagar Pengaman Sementara
Kontraktor harus membuat pagar pengaman sementara yang bertujuan untuk
menutupi, membatasi akses terhadap pihak-pihak yang tidak berkepentingan

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


terhadap pelaksaan pekerjaan konstruksi sekaligus melindungi inventaris bahan
material dari potensi kehilangan. Pagar pengaman sementara harus cukup kokoh
dan dapat menjamin keamanan situs konstruksi, bahan dan material pembentuk
yang digunakan antara lain;
 Bahan dari seng gelombang BJLS 0.20.
 Rangka kayu klas dua, dibentuk dengan kekakuan modul rangka yang optimal.
 Ketinggian tiang pagar sementara harus mencapai + 2 meter.
 Tersedia ruang gerak untuk aktivitas sirkulasi pemakai maupun bahan material,
selama pelaksanaan pekerjaaan pada situs konstruksi berlangsung.
2.7. Foto Dokumentasi
Selama masa pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus membuat foto
dokumentasi seluruh pekerjaan yang menggambarkan kondisi 0%, 50% dan 100%.
Foto dokumentasi 0%, 50% dan 100%, harus menggambarkan kemajuan masing-
masing lingkup pekerjaan.

PASAL 3. PEKERJAAN BOUWPLANK

3.1. Bahan
 Kayu klas II ukuran: balok 5/5 cm, balok 5/10 cm & papan kayu (Sesuai
Kebutuhan).
 Paku Ukuran 5 cm-10 cm (Sesuai kebutuhan).
 Tali Nilon / Benang (Sesuai kebutuhan).
3.2. Persiapan
 Bouwplank digunakan sebagai pedoman/acuan untuk menentukan as atau
sumbu kelurusan & kesikuan dari pondasi bangunan yang akan dikerjakan.
3.3. Hasil
 Sebelum pekerjaan dimulai, harus diperiksa terlebih dahulu apakah pasangan
bouwplank telah terpasang dengan kokoh dan sesuai dengan ukuran-ukuran
yang ditentukan oleh pengawas teknik seperti tercantum pada gambar kerja.

PASAL 4. PEKERJAAN TANAH

4.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan tanah meliputi:
 Pekerjaan Galian Pondasi dan Galian Tanah lainnya
 Pekerjaan Pengurugan & Pemadatan Tanah
 Pekerjaan Urugan Pasir
4.2. Pekerjaan Galian Tanah
 Semua pekerjaan galian tanah ukuran/dimensi dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja. Tanah bekas galian harus ditimbun/diangkut keluar dari area
papan bouwplank dikerjakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
pekerjaan selanjutnya.
 Tanah yang sudah digali dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas
harus segera dimulai dengan pekerjaan tahap berikutnya.
4.3. Pekerjaan Pengurugan & Pemadatan Tanah
a. Pekerjaan pengurugan tanah sesuai dengan syarat-syarat dalam RKS ini dan
mengacu pada gambar kerja. Pekerjaan dilaksanakan oleh Pemborong dan
disetujui oleh Perencana/Pengawas.
b. Sebelum pekerjaan pengurugan dimulai, tanah dasar yang sudah dibersihkan
harus dipadatkan terlebih dahulu dengan menggunakan alat mekanis khusus
(stamper) yang memiliki kemampuan maksimal & optimal untuk tercapainya
tingkat kepadatan yang sangat solid dari pekerjaan pemadatan yang
dimaksud.
c. Material untuk pengurugan didapat dari jenis yang sudah disetujui oleh
Pengawas, dan dihampar lapis demi lapis dengan ketebalan per-lapis
maksimum setinggi : 15 cm, dipadatkan hingga mencapai angka 98% dari
kepadatan maksimum sesuai dengan test ASTM D 1556 (Sand Cone Methode).

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


4.4. Pekerjaan Urugan pasir
a. Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan pada pekerjaan urugan pasir bawah
pondasi, urugan pasir bawah lantai dan pekerjaan-pekerjaan urugan pasir
lainnya.
b. Urugan pasir harus disiram dengan air dan kemudian ditumbuk hingga
tercapai kondisi kerapatan kepadatan maksimal.
c. Pasir laut tidak dapat dipergunakan sebagai material urugan.
d. Pasir pasang dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug dengan
standar gradasi minimal diameter : 0,35 mm.

PASAL 5. PEKERJAAN BETON

5.1. Spesifikasi & Mutu Beton


Kecuali ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton
adalah sebagai berikut :
a. Beton Struktural
Menggunakan mutu beton K-200 :
1. Pondasi, sloof, kolom, balok, plat lantai, plat listplak, plat luifel dan lain-lain
sesuai gambar rencana.
2. Untuk mencapai mutu beton K-200, Pemborong wajib membuat trial mix
dan selanjutnya membuat adukan sesuai dengan proporsi trial mix yang
disetujui.
3. Secara periodic dilaksanakan pengujian ketentuan tekan kubus beton
15x15x15 cm3 pada usia 28 hari, sesuai ketentuan PBI 1971 pasal 4.7 dan
4.9. Biaya pengujian tersebut harus ditanggung oleh Pemborong apapun
hasilnya.
b. Beton Non Struktural
1. Beton dengan adukan 1pc : 2 psr : 3 kr :
Beton praktis yaitu kolom dan balok praktis termasuk balok latei sebagai
rangka penguat dinding dan kusen aluminium dikerjakan sesuai dalam
gambar rencana. Beton bawah lantai dengan ketebalan 5 cm, 7 cm dan
10 cm dikerjakan sesuai gambar rencana.
2. Beton dengan adukan 1pc : 3ps : 5 kr :
Beton lantai kerja pondasi tebal 5 cm dicor kedalam cetakan, rabat beton
keliling bangunan dan lain-lain sesuai gambar kerja.
c. Pelaksanaa Pekerjaan
Pengadukan, pengangkutan, pengecoran, pemadatan dan perawatan
beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan dalam PBI 1971 pasal 6.1 s/d 6.6
dan terutama harus diperhatikan adalah:
1. Pengadukan semua beton harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton
(Beton Molen).
2. Pemadatan beton untuk konstruksi beton bertulang harus dengan mesin
penggetar (Vibrator).
3. Pemasangan bekesting harus rapih dan kaku sehingga setelah dibongkar
memberikan bidang yang rata dan hanya memerlukan sedikit
penghalusan.
4. Celah-celah antara papan harus cukup rapat sehingga waktu
pengecoran tak ada air adukan yang keluar.
5. Sebelum pengecoran, sisi dari bekesting harus disiram dengan air dan
bebas dari kotoran-kotoran atau benda-benda lain yang tidak diperlukan.
6. Pemborong tidak diperkenankan melakukan pengecoran sebelum
pembesian diperiksa dan mendapat persetujuan dari Direksi/Pengawas
secara tertulis. Syarat persetujuan tersebut berlaku juga untuk
pembongkaran bekesting/cetakan.
5.2. Spesifikasi Material Semen
Semua PC yang digunakan harus Portland Cement type I atau setara dengan
produksi Semen Tonasa atau yang memenuhi syarat-syarat menurut Standart
Semen Indonesia (NI – 8 1972) dan Standart Industri Indonesia (SII,0013-81) mutu
dan cara uji semen. Seluruh pekerjaan beton harus menggunakan semen dari
merk yang sama, kecuali tidak adanya stok di pasaran dapat digunakan merk lain

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


tanpa meninggalkan syarat kualitas yang ditentukan. Pemakaian semen dari merk
lain harus seizin Pengawas/Direksi Proyek secara tertulis.
5.3. Spesifikasi Agregat
Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% berat, harus terdiri
dari butir-butir yang keras dan tidak berpori dengan ukuran lebih dari 5 mm dan
lebih kecil dari 4 cm dan juga tidak boleh mengandung zat yang merusak beton.
5.4. Spesifikasi Material Pasir
Pasir yang digunakan adalah pasir dari kali/gunung, tidak mengandung garam
dan kadar lumpur tidak boleh melebihi 4% berat dengan butiran beraneka ragam.
Bila kadar lumpur melampaui 5%, agregat harus dicuci. Pasir harus bersih dan
bebas dari segala macam kotoran baik bahan organis lumpur, tanah, karang,
garam dan sebagainya. Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
5.5. Persyaratan Kualitas Air
Air untuk adukan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan organik, campuran-
campuran yang mempengaruhi daya lekat semen. Sebaiknya dipakai air bersih
yang dapat diminum.
5.6. Spesifikasi Tulangan & Pembesian
Baja tulangan yang dipakai adalah minimal harus sesuai dengan PBI 1971. Setara
produksi Krakatau Steel dengan mutu, jenis sebagai berikut:
a. Besi beton polos dipakai besi beton mutu baja U-24 dengan tegangan lelah
2.400 kg/cm2 dipakai untuk semua konstruksi utama seperti pondasi, kolom,
balok, plat lantai, dan konstruksi-konstruksi lainnya.
b. Kawat beton (kawat bendrat) harus terbuat dari baja lunak dengan diameter
minimal 1 mm yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak disepuh seng.
c. Besi dan kawat beton seperti tersebut di atas harus bebas dari kotoran-
kotoran, karat, minyak, cat, cat, kulit giling serta bahan lain yang mengurangi
daya lekat terhadap beton.
d. Sambungan dan panjang lewatan besi beton harus sesuai PBI 1971 dan Buku
Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton bertulang Biasa dan Struktur
Tembok Bertulang untuk Gedung 1983.
e. Kontraktor harus menyerahkan hasil pengujian test (test report) besi beton dari
semua jenis besi yang digunakan. Ukuran besi beton yang mungkin tidak
dapat memenuhi ukuran dalam gambar konstruksi, ukuran penggantinya
harus dibicarakan dahulu dengan Direksi untuk mendapat persetujuan.
5.7. Spesifikasi Bekesting
a. Bahan
1. Untuk pekerjaan beton (exposed), cetakan/bekesting harus dibuat dari
plywood/multiplex dengan ketebalan minimum 10 mm dan diperkuat
dengan rangka pengunci dari kayu klas II.
2. Untuk beton yang tertutup material finishing plafond lainnya,
cetakan/bekesting dibuat dari kayu klas II dengan ukuran kayu sesuai
kebutuhan.
b. Persiapan
Acuan cetakan/bekesting harus dirancang sedemikian rupa sehingga pada
saat pelaksanaan pekerjaan pembetonan, tidak terjadi distorsi atau
perubahan bentuk komposisi cor-coran beton. Kemampuan
cetakan/bekesting harus sanggup menahan beban sementara dari material
cor beton. Sebelum pengecoran acuan cetakan harus bersih dari kotoran dan
disiram dengan air hingga basah.
c. Pelaksanaan Pemasangan
Tulangan besi beton dan beugel tidak boleh menempel pada cetakan, untuk
itu harus diberi ganjalan berupa beton decking yang mutunya sama dengan
beton yang akan dicor.
d. Waktu Pembongkaran
Waktu minimal dari saat selesainya pengecoran beton sampai dengan
pembongkaran bekesting harus mengacu pada PBI 1971. Pemborong wajib
memberitahukan kepada Pengawas bilamana akan membongkar cetakan
pada bagian konstruksi utama.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


PASAL 6. PEKERJAAN PELAPIS KEDAP AIR (Waterproof)
6.1. Lingkup Pekerjaan Waterproof
Pekerjaan ini meliputi aplikasi dan pemasangan waterproof coating merk SIKA Top
atau merk setara Aquaproof, yang dilaksanakan pada lantai Toilet, atap plat
kanopi beton, tritisan beton dan pekerjaan bidang kedap air lainnya.
6.2. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Plat duk kanopi beton dan plat tritisan beton.
 Sebelum pelaksanaan plesteran waterproof, permukaan yang akan
dikerjakan dibersihkan dahulu dan dibasahi dengan air.
 Komposisi adukan mortar/plesteran adalah 1pc : 3ps + solution liquid
(larutan ecosal 1 : 4 air), kemudian dicampur dengan mortar tersebut.
Rasio perbandingan solution liquid dan semen dibuat + 0,6 untuk adukan
plastis.
b. Ruang Toilet
 Lantai Toilet yang akan di-waterproofing harus dibersihkan dan dibasahi
dengan air/jenuh air dan bebas dari cairan-cairan berminyak, kotoran
padat, pelumas/grease.
 Komposisi adukan mortar seperti tersebut di atas 1pc : 3ps. Untuk
permukaan dinding sampai setinggi minimum 150 cm dari peil rencana
lantai harus diratakan dengan plesteran 1pc : 2ps dan solution liquid (1
ecosal : 4 air).
 Sebelum diselesaikan pekerjaan finishing-nya, plesteran waterproof harus
dibiarkan mengering selama 48 jam.
6.3. Pengetesan/Quality Control
Seluruh pekerjaan waterproof harus dilakukan tes rendam minimal 1 x 24 jam,
disaksikan oleh Pemilik Proyek dan Pengawas/Direksi dengan hasil tes baik.
Jika hasil tes gagal, kontraktor pelaksana wajib memperbaiki dan tes ulang hingga
berhasil baik dengan keseluruhan biaya pekerjaan ulang tersebut menjadi
tanggungan kontraktor pelaksana.
6.4. Garansi Bahan dan Pemasangan
Pemborong wajib memberikan garansi bahan dan pemasangan tersebut selama
10 tahun atau sesuai ketentuan garansi dari pabrik, agen atau distributor.

PASAL 7. PEKERJAAN PASANGAN

7.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan pasangan adalah pekerjaan konstruksi pembentuk bidang dinding
masif, pengisi rongga bidang dan bersifat sebagai penutup atau pembatas
bidang bangunan yang direncanakan, pasangan pondasi batu gunung, pondasi
penahan urugan tanah (barrier) dan pasangan buis beton (cross deck) dimensi
ketebalan : 2.5 cm dan lingkar dalam Ø 20 cm untuk saluran air antar drainase
keliling.
Pekerjaan ini meliputi keseluruhan jenis pekerjaan pasangan, tenaga kerja,
peralatan & alat bantu.
7.2. Bahan / Material
Bahan material yang diperlukan untuk melaksanakan seluruh pekerjaan
pasangan.
a. Semen
semua PC yang digunakan harus Portland Cement type 1 atau setara dengan
produksi Semen Tonasa atau yang memenuhi syarat-syarat menurut Standart
Semen Indonesia (NI – 8 1972) dan Standart Industri Indonesia (SII,0013-81) mutu
dan cara uji semen. Seluruh pekerjaan beton harus menggunakan semen dari
merk yang sama, terkecuali tidak adanya stok di pasaran lokal, dapat
digunakan merk lain tanpa mengurangi syarat & kualitas yang ditentukan.
Pemakaian semen dari merk lain harus seizin Pengawas/Direksi Proyek secara
tertulis. Dalam segala kondisi semen harus memenuhi ketentuan seperti
tersebut pada PBI 1971.
b. Pasir Pasang
Pasir pasang untuk pekerjaan pasangan ini harus sama kualitasnya dengan
spesifikasi pasir yang telah ditentukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


Gradasi kehalusan butiran pasir yang dipakai, ditentukan dengan ukuran
butiran minimum 0,35 mm.
c. Air
Air untuk yang dipakai untuk pekerjaan pasangan ini harus sesuai dengan
ketentuan air untuk pekerjaan beton. Air harus berkulaitas bersih, bebas dari
bahan-bahan organik, campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat
semen. Sebaiknya kualitas air yang dipakai adalah air bersih yang dapat
diminum.
d. Batu Gunung
Karakteristik & ketentuan batu gunung untuk pekerjaan pasangan antara lain;
batu gunung harus berkategori batuan usia menengah atau tua (bukan
kategori batuan muda), mempunyai ukuran diameter atau keliling sisi
maksimum 30 cm, cukup solid dengan memiliki tingkat kekerasan material
yang cukup keras.
e. Batu Bata Merah
Batu bata merah (ex. Lokal), harus berkualitas baik, dengan mutu
pembakaran kering sempurna, Sisi-sisinya tajam saling tegak lurus, tanpa
cacat atau mengandung kotoran dan minimum mempunyai kekuatan tekan
ultimate (± 30 kg/cm2). Batu bata merah harus terbuat dari tanah merah
dengan kualitas kepekattan solid, hasil produksi lokal dengan ukuran
penampang setara 5-7 x 11-12 x 21-22 cm. Jika nantinya ukuran batu bata
merah yang diperoleh di lapangan (ex. lokal) mungkin akan berbeda dengan
ukuran standar tersebut di atas, tetapi harus diupayakan supaya selisih ukuran
yang terjadi tidak terlalu menyimpang jauh dari ukuran standar. Sesuai
dengan pasal 81 dari A.V. 1941.
Batu bata merah yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
 Kualitas prima
 Hasil pengeringan yang maksimal
 Sisi dengan permukaan rata, tegak lurus (siku)
 Keras dan tidak mudah patah
 Tidak diijinkan batu bata merah yang memiliki garis retak
 Harus satu ukuran dan satu kualitas
 Memenuhi syarat-syarat PUBB (NI. 3-1956).
f. Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan seluruh contoh-contoh material
yang akan dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan pasangan yang tersebut di
atas untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas atau
Manajemen Konstruksi.
7.3. Metode Pelaksanaan
A. Pasangan Batu Belah (Pondasi Batu Gunung)
a. Penggunaan adukan
1. Spesifikasi adukan/mortar/spesi adalah; 1pc : 8ps, dipasang pada
“seluruh bidang pertemuan antar batu gunung” di atas permukaan top
elevasi pasangan batu kosong. Ukuran tinggi pasangan batu gunung
sesuai ketentuan ukuran-ukuran di dalam gambar kerja.
b. Pelaksanaan
1. Sebelum dipakai, batu gunung harus bebas dari segala kotoran.
2. Aplikasi pelaksanaan pekerjaan pasangan batu gunung diterapkan
pada; seluruh pasangan pondasi menerus, pasangan pondasi barrier
saluran dan atau ramp dan pekerjaan pasangan talud lahan
3. Sebelum pekerjaan pemasangan, semua batu gunung harus dibasahi
dengan air bersih sampai jenuh air.
4. Cara pemasangan harus sesuai dengan ketentuan derajat kemiringan,
bidang kelurusan & bidang kesikuan (waterpass). Batu gunung yang
pecah dan memiliki ukuran dibawah diameter 20 cm, tidak boleh
melebihi 5%.
B. Pasangan Batu Bata Merah (Dinding)
a. Penggunaan adukan
1. Spesifikasi adukan/mortar/spesi trasraam adalah; 1pc : 3ps dipasang
pada “seluruh pasangan dinding” di atas permukaan top elevasi sloof
setinggi (± 20 cm). Khusus pada area ruangan toilet, ketinggian

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


pasangan trasraam ditentukan sesuai dengan ukuran ketinggian di
dalam gambar kerja.
2. Pada Pekerjaan Pasangan dinding umumnya dipakai spesifikasi
adukan/mortar/spesi dengan perbandingan (1pc : 4ps.)
b. Pelaksanaan
1. Sebelum dipakai batu merah harus bebas dari segala kotoran.
2. Sebelum pekerjaan pemasangan, semua batu bata merah harus
dibasahi dengan air bersih sampai jenuh air.
3. Cara pemasangan harus lurus & siku (waterpass). Batu bata merah yang
pecah tidak boleh melebihi 5%.
4. Pasangan bata merah dinding posisi berdiri tegak pada sisi tebalnya
(pas.1/4 bt./untuk dinding penebalan) & posisi tidur pada sisi
panjangnya (pas.1 bt.) tebal spesi/mortar perekat antar bata merah
disyaratkan setebal ± 1.5 – 2 cm pertingkatan dan perlajur pasangan
batu bata merah.
5. Seluruh bidang pasangan bata merah dinding harus tertaut kuat
dengan bidang kolom, dinding beton, balok atau pelat beton dan
bidang pekerjaan struktur lainnya.
6. Seluruh bidang siku pertemuan antar dinding bata merah yang
dikerjakan pada ruang-ruang yang direncanakan, diselesaikan dengan
bentuk akhir melengkung. Penyelesaian khusus dari bentuk lengkung ini
dikerjakan sedemikian rupa dari bahan campuran mortar atau plesteran
dinding.
7. Jarak minimum dari bentuk lengkung radius (r), pada sudut siku dinding
yang disyaratkan adalah sebesar : 5 cm
8. Penguatan untuk pasangan batu bata merah dilakukan sesuai tingkat
kebutuhan yang disyaratkan atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas/Manajemen Konstruksi. Pada sisi tegak yang berhubungan
dengan kolom beton harus dipasang angkur Ø 12 mm, dengan jarak
vertical antara angkur tersebut (± 40 - 50 cm).
9. Batu bata merah tidak boleh dipasang pada waktu hujan deras. Jika
saat pekerjaan pasangan batu bata merah dilakukan dan terjadi hujan,
sangat disarankan untuk tidak melanjutkan pekerjaan pemasangan
tersebut dan sesegera mungkin menutup seluruh bidang pasangan batu
bata merah yang baru dikerjakan tersebut dengan penutup yang
kedap air.
10. Pasangan dalam sehari tidak boleh melebihi ketinggian 120 centimeter
dari tinggi keliling bidang dinding yang dikerjakan. Apabila pasangan
batu bata merah dikerjakan melewati batas ketentuan yang
disyaratkan, hal tersebut merupakan instruksi dan persetujuan Konsultan
Pengawas.
11. Jika setelah pekerjaan pasangan dinding bata selesai dikerjakan dan
ternyata masih ditemukan bidang pasangan batu bata merah yang
tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan, maka bagian-bagian
tersebut harus dibongkar dan diperbaiki kembali. Seluruh biaya
perbaikan menjadi tanggungan pihak pelaksana proyek (kontraktor).
12. Untuk setiap luasan bidang dinding batu bata merah yang melebihi
luasan 12 m², harus diberi rangka penguat dari beton bertulang berupa
kolom dan atau balok praktis.
13. Lubang tembok di atas pasangan kusen yang panjang bentangannya
melebihi dari “100 cm atau seperti yang ditentukan di dalam gambar
kerja”, harus dipasang balok beton bertulang praktis (latei).
14. Pasangan dinding tak boleh diterobos perancah.Tempat adukan tidak
boleh langsung di atas tanah tetapi harus pakai alas (kayu dan
pengalas lainnya).

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


PASAL 8. PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN

8.1. Lingkup Pekerjaan


Meliputi semua pekerjaan peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk
plesteran, seperti tercantum dalam gambar kerja.

8.2. Bahan / Material


a. Semen
semua PC yang digunakan harus Portland Cement type I atau setara dengan
produksi Semen Tonasa atau yang memenuhi syarat-syarat menurut Standart
Semen Indonesia (NI – 8 1972) dan Standart Industri Indonesia (SII,0013-81)
mutu dan cara uji semen. Seluruh pekerjaan beton harus menggunakan
semen dari merk yang sama, kecuali tidak adanya stok di pasaran dapat
digunakan merk lain tanpa meninggalkan syarat kualitas yang ditentukan.
Pemakaian semen dari merk lain harus seizin Pengawas/Direksi Proyek secara
tertulis. Dalam segala kondisi semen harus memenuhi ketentuan seperti
tersebut pada PBI 1971.
b. Pasir Pasang
Pasir pasang untuk pekerjaan pasangan ini harus sama kualitasnya dengan
spesifikasi pasir yang telah ditentukan untuk pelaksanaan pekerjaan beton.
Gradasi kehalusan butiran pasir yang dipakai, ditentukan dengan ukuran
butiran minimum 0,35 mm.
c. Air
Air untuk yang dipakai untuk pekerjaan pasangan ini harus sesuai dengan
ketentuan air untuk pekerjaan beton. Air harus bersih, bebas dari bahan-
bahan organik, campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
Sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum
8.3. Penggunaan Plesteran
a. Plesteran Halus
1. Untuk penyelesaian bidang permukaan dinding keseluruhan dengan
plesteran halus, digunakan spesifikasi plesteran 1pc : 3ps & 1pc : 4ps.
2. Apabila permukaan dinding toilet tidak ditutupi dengan lapisan keramik
dinding, maka semua luasan bidang permukaan dinding diharuskan
memakai plesteran kedap air 1pc : 2psr (trasraam). Ketinggian pasangan
dinding trasraam berikut plesteran trasraam, dibuat minimal 150 cm dari
peil lantai toilet. Untuk plesteran trasraam pada bidang dinding lainnya
secara keseluruhan dibuat minimal setinggi 30 cm dari permukaan lantai,
dengan komposisi campuran plesteran 1pc : 2psr .
3. Untuk bidang permukaan beton bertulang, dipakai spesifikasi plesteran
beton 1pc : 3ps.
4. Adukan mortar yang tumpah pada saat pekerjaan plesteran khususnya
yang ditinggalkan dalam waktu lebih dari 2 jam, adukan tersebut tidak
dapat digunakan lagi atau dicampurkan dengan mortar plesteran yang
baru.
b. Plesteran Kasar
1. Pekerjaan plesteran kasar diaplikasikan pada permukaan pasangan
rollag batu bata merah, pondasi batu gunung (sesuai keterangan pada
gambar kerja), saluran keliling bangunan & pasangan batu yang teredam
di dalam tanah lainnya, formula campuran plesteran dengan komposisi
yang dipakai adalah: 1 Pc : 4 Psr untuk campuran normal & 1Pc : 3 Psr
untuk campuran trasraam.
2. Diaplikasikan antar pertemuan siku dinding bata merah yang dikerjakan
pada ruang-ruang yang direncanakan, diselesaikan dengan bentuk akhir
melengkung.
3. Penyelesaian khusus dari bentuk lengkung ini dikerjakan sedemikian rupa
dari bahan campuran mortar atau plesteran dinding, formula campuran
plesteran yang dipakai adalah komposisi 1 Pc : 4 Psr.
c. Acian
Setelah diplester, permukaan dinding harus mengalami proses finishing dengan
dilakukan proses pengacian (semen dan air) hingga halus dan rata bidang.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


8.4. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Sebelum diplester, keseluruhan permukaan dinding atau bidang beton, harus
terlebih dahulu dibersihkan dari sisa-sisa mortar maupun material pengecoran
beton yang tertinggal. Tengat waktu diberikan untuk mencapai kondisi
permukaan pasangan dinding dan beton yang benar-benar kering.
b. Sebelum dimulai pekerjaan plesteran, permukaan dinding maupun beton
harus dibasahi dengan air untuk mencapai kondisi permukaan dinding
maupun beton yang jenuh air. Ketebalan plesteran yang digunakan minimal
setebal 1,5 cm, kecuali ada ketentuan lain yang sesuai gambar rencana.
c. Plesteran harus dibentuk sedemikian rupa hingga permukaannya benar-benar
rata & lurus dengan mempergunakan peralatan bantu untuk hampar dan
perata yang memadai. Pasangan plesteran harus dibiarkan kering minimal 2
hari setelah dikerjakan sebelum dilakukannya proses finishing berupa
pekerjaan acian.
8.5. Pekerjaan Perbaikan & Pembersihan
a. Membetulkan semua pekerjaan plesteran yang cacat, harus dilaksanakan
dengan membongkar bagian tersebut, kemudian dilakukan perbaikan hingga
dinyatakan baik dan sudah disetujui Konsultan Pengawas/Manajemen
Konstruksi. Biaya perbaikan menjadi tanggungan kontraktor.
b. Pekerjaan yang sudah selesai tidak boleh ada retak, noda-noda dan cacat-
cacat lainnya.
c. Singkirkan sisa-sisa plesteran yang mungkin masuk kedalam lubang sparing
yang disiapkan untuk pekerjaan instalasi listrik.
d. Pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan harus selalu dalam keadaan bersih.

PASAL 9. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND

9.1. Penggantung Langit-langit/Rangka Plafond


a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan
langit-langit gypsum board & spandrel aluminium dengan rangka besi hollow
4 x 4 cm, tebal 0.9 mm yang dipasang pada ruang-ruang interior, koridor,
termasuk juga kamar mandi (toilet) atau seperti yang dicantumkan di dalam
gambar kerja.
b. Bahan
1. Rangka besi hollow 4 x4 cm, modul rangka plafond yang dipasang sesuai
ketentuan ukuran yang disyaratkan pada gambar rencana dengan ukuran
modul rangka 60 cm x 120 cm (plafond gypsum & plafond spandrel
alumnium)
2. Besi beugel ukuran Ø 6 mm, dipakai sebagai angkur/penggantung rangka
modul plafond.
3. Batang-batang hollow untuk rangka langit-langit dipasang rata sesuai
ukuran yang telah ditentukan.
4. Batang hollow yang dipasang pada pasangan bata dinding harus di-fiser
masuk dalam tembok sedalam ± 5 cm.
5. Pada sambungan antar modul dilas dan di sekrup dan sebagainya yang
telah diseleksi dengan baik, lurus, rata hingga tidak ada bagian yang
bengkok atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya
6. Besi penggantung dalam pemasangannya harus dikerjakan bersamaan
pekerjaan pengecoran plat lantai beton atau balok beton.
c. Pemasangan
1. Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau
atap dengan menggunakan penggantung dari besi beugel ukuran Ø 6
mm/logam galvanized suspension/kawat seng BWG 14, yang dapat diatur
ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat
melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton dan tidak dapat
berubah-ubah bentuk lagi.
2. Seluruh konstruksi rangka, harus mempunyai kesikuan yang sempurna,
keberhasilan sambungan yang kuat serta ditopang dengan baik oleh
struktur plat, atap dan dinding.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


3. Pada permukaan bawah rangka plafond harus diselesaikan dengan
permukaan rata (waterpass) & rapih, sehingga lembaran-lembaran
plafond benar-benar dapat menempel dengan rata dan tidak
bergelombang.
4. Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical elektrikal
equipment yang terletak di plafond.

9.2. Pekerjaan Plafond Gypsum


a. Bahan
1. Plafond Gypsum merupakan material hasil produksi dalam negeri, (Merek
Jaya Board) atau setara, dengan ketebalan yang ditentukan : 9 mm
berkualitas prima (bebas cacat teknis).
2. Sebelum pekerjaan pemasangan dilakukan, contoh material gypsum
yang akan dipakai, baik itu jenis maupun ukuran beserta spesifikasinya
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pihak pengawas.
3. Ukuran-ukuran dari material gypsum berikut motif atau pola dan
teksturnya, disesuaikan dengan ketentuan yang tertera pada gambar
kerja, untuk itu potongan-potongan material gypsum harus dikerjakan
dengan tingkat ketelitian dan keahlian yang optimal.
4. List profil plafond gypsum menggunakan material list profil gypsum. Ukuran
10 cm.
5. Kualitas profil harus prima atau bebas cacat teknis. Ukuran, motif dan
bentuknya disesuaikan dengan gambar kerja.
b. Pemasangan
1. Sebelum pemasangan lembaran penutup plafond (gypsum), Pemborong
diwajibkan memeriksa kembali keseluruhan letak dan ukuran kerangka
kayu penggantung plafond gypsum yang telah terpasang.
2. Keberadaan nat/grout pada bidang pertemuan/sambungan antara
lembaran-lembaran plafond gypsum tidak boleh terjadi.
3. Untuk itu sebelum lembaran-lembaran plafond gypsum dipasang, maka
pada permukaan bidang rangka plafond yang menjadi alur sambungan
antara lembaran-lembaran gypsum, (celah atau nat) terlebih dahulu
harus dihaluskan.
4. Sepanjang alur permukaan celah atau nat yang telah dihaluskan,
pekerjaan finishing dilakukan dengan 3 langkah pelapisan. Langkah
pertama adalah pengisian compound khusus plafond gypsum, yang
berfungsi sebagai lapisan dasar untuk merekatkan bahan (textile) atau
kain kasa khusus. Sebagai langkah kedua ditempelkan lapisan bahan
textile khusus untuk gypsum (sejenis kain kasa), direkatkan tepat di atas
lapisan compound yang sebelumnya telah terisi sepanjang alur celah
atau nat. Langkah ketiga adalah setelah material textile khusus gypsum
(sejenis kain kasa) terpasang, maka sepanjang alur celah atau nat diisi
kembali dengan compound khusus sebagai lapisan penutup akhir pada
alur sambungan lembaran plafond gypsum. Langkah-langkah tersebut
diatas dilakukan dengan penuh ketelitian, ketepatan dan keahlian.
5. Setelah pekerjaan lapisan penutup dari bidang celah atau nat selesai
dikerjakan, pemborong diwajibkan melakukan pengecekan kembali
secara menyeluruh dan teliti terhadap kondisi lapisan yang kemungkinan
masih terdapat retak atau pecah.
6. Apabila masih terdapat retak atau pecah, secepat mungkin dilakukan
penambalan kembali dengan menggunakan jenis compound yang
sejenis sebelum lapisan compund tersebut benar-benar mengering.
7. Pemasangan list plafond dilakukan setelah seluruh rangkaian pekerjaan
pemasangan lembaran-lembaran plafond selesai dikerjakan.
8. Kualitas pemasangan harus sempurna, tidak dibenarkan sampai
terjadinya selisih pada bidang sambungan atau pertemuan list plafond.
9. Pemborong harus dapat mengatur waktu sedemikian rupa, sehingga
tercapai urutan kegiatan yang tepat, mulai dari pekerjaan awal sampai
dengan pekerjaan pemasangan lembaran plafond dan list plafond.
10. Proses finishing permukaan bidang sambungan dilakukan setelah kondisi
lapisan benar-benar kering. Penghalusan dengan menggunakan kertas

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


amplas dilakukan hingga didapatkan kualitas permukaan bidang
sambungan yang benar-benar rata (sesuai kerataan bidang plafond).
9.3. List Profil Gypsum
a. Bahan
1. Terbuat dari material gypsum, dengan motif/pola/bentuk dan ukuran
sesuai gambar rencana.
2. List profil plafond ukuran: 5 cm & 7 cm, dipasang satu sama lain dengan
alur sambungan menggunakan paku yang ukurannya sesuai dengan
kebutuhan.
3. Cat finishing list profil plafond memakai cat yang sesuai dengan spesifikasi
cat plafond.
b. Pemeriksaan dan pemasangan
1. Sebelum pemasangan, kontraktor wajib memeriksa kesesuaian kondisi,
posisi rangka kayu untuk plafond terhadap letak, pola maupun
ukurannya.
2. Pemasangan harus betul-betul baik dan rapi. Pekerjaan pemasangan ini
menggunakan paku sekrup khusus gypsum.
3. List profil plafond harus mempunyai bentuk, ukuran sesuai gambar
rencana.
4. Letak pemasangannya pada bidang pertemuan antara plafond dan
bidang dinding.
5. Pekerjaan finishing untuk list profil plafond dilakukan dengan mengecat
seluruh permukaan list profil dengan menggunakan spesifikasi material cat
yang sesuai dengan ketentuan cat plafond yang disyaratkan.
9.4. Hasil Akhir
1. Pola bidang plafond yang terjadi harus sesuai dengan gambar kerja.
2. Permukaan bidang plafond harus datar dan tidak bergelombang.
3. Bidang pertemuan antara plafond dan dinding harus ditutupi dengan alur
profil kayu (list profil), sesuai gambar perencanaan.
4. Alur atau nat harus lurus, siku-siku dan tampak jelas tidak terisi dengan plamur
kayu atau kotoran lain yang menempel.
5. Penyelesaian pengecatan sesuai dengan yang disyaratkan dalam pekerjaan
pengecatan pada bidang plafond.

PASAL 10. PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

10.1. Lantai Granit Tile (Ex. China) & Lantai Keramik


a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan pasangan keramik lantai dengan ukuran-ukuran yang telah
ditentukan di dalam gambar kerja. Pekerjaan pemasangan material granit &
material keramik, diaplikasikan pada bidang permukaan lantai 1 & 2 dari
ruang selasar.
b. B a h a n
 Granit lantai yang dipakai merupakan produk nasional (ex China), kualitas
prima produksi Viva Granit Pola atau produksi nasional yang setara dalam
hal mutu, kualitas dan harga material dimaksud.
 Keramik lantai merupakan produk nasional, kualitas prima produksi Roman
Ceramic atau produksi nasional yang setara.
1. Ukuran & Spesifikasi material granit dan keramik yang dipakai adalah:
 Granit 60 x 60 cm
warna dan corak (by owner), aplikasi pemasangan pada lantai interior
 Keramik 30 x 30 cm
(polished/glossy), warna (by owner) tanpa corak warna kombinasi
(polos), aplikasi pemasangan pada lantai interior
2. Tidak boleh terdapat perbedaan warna dalam satu tipe granit & keramik.
3. Tidak diijinkan melakukan pemasangan material granit & keramik yang
kondisinya cacat produksi atau tidak sempurna.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


c. Pemasangan
1. Pemasangan lantai granit & keramik dilakukan pada tahap akhir, untuk itu
pekerjaan dinding, plafond dan lain-lain harus sudah selesai dikerjakan
untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
2. Pola pasangan granit & keramik disesuaikan dengan bentuk yang
ditentukan di dalam gambar kerja.
3. Permukaan lantai yang akan dipasang granit & keramik harus bersih,
cukup kering dan waterpass.
4. Menentukan tulangan/kepala pemasangan dengan mempertimbangkan
tata letak ruang, perletakan konstruksi tangga yang ada.
5. Sebelum dipasang granit & keramik, lantai harus dibasahi air terlebih
dahulu hingga mencapai jenuh air.
6. Setiap jalur pemasangan granit & keramik, sebaiknya ditarik dengan
bantuan garis benang dan kerataan bidang waterpass.
7. Pemasangan harus rata, lurus dan siku satu sama lainnya dengan
permukaan bidang keramik harus waterpass.
8. Adukan mortar 1pc : 4ps dengan ketebalan antara 1½ cm – 2 cm, harus
padat di dasar maupun di permukaan bidang keramik yang terpasang.
9. Lebar celah/nat/grout khusus untuk pemasangan keramik lantai, sangat
dianjurkan selebar minimal selebar 3 mm dan maksimal selebar 4 mm. Jika
tidak ditentukan lain oleh Konsultan Pengawas, campuran mortar pengisi
nat (grout), harus menggunakan semen warna sesuai warna keramik (tile
grout).
10. Kedataran permukaan pasangan granit & keramik lantai, harus
memenuhi kerataan horisontal yang sempurna (waterpass)
11. Sedapat mungkin pemotongan dihindarkan, jangan terjadi potongan
lebih kecil dari setengah ukuran, kecuali tercantum dalam gambar.
Potongan dilakukan sangat rata tanpa bergerigi.
12. Untuk mencegah kemungkinan tergores ataupun rusaknya permukaan
granit & keramik, saat setiap bidang permukaan granit & keramik yang
terkena tampias dari campuran mortar pasangan, harus sesegera
mungkin dibersihkan dengan cara hati-hati sebelum mortar tersebut
mengering di permukaan granit & keramik.
10.2. Pekerjaan Lantai Rabat Beton Acian
a. Lantai Beton rabat dari adukan 1pc : 3 ps : 5 kr dicetak atau dihampar per
bidang lantai, sesuai PUBB (NI.3-1956) dan PBI (NI. 2-1971).
b. Permukaan membidang lantai beton rabat harus waterpass dengan ukuran
ketinggian, ketebalan atau kemiringan permukaan sesuai dengan ketentuan
dan ukuran dalam gambar kerja.
c. Pekerjaan finishing terhadap permukaan lantai beton rabat dilakukan dengan
pekerjaan acian, menggunakan formula yang telah ditentukan berupa
campuran semen dan air. Proses pekerjaan dilakukan hingga memperoleh
kualitas permukaan bidang lantai yang sesuai dengan corak maupun tekstur
yang ditentukan.

PASAL 11. PEKERJAAN PERSIAPAN

11.1. Pekerjaan Persiapan


a. Kontraktor Pelaksana harus mengajukan contoh-contoh dari material kayu,
Kaca dan bahan triplex lapis melamin atau aluminium, guna mendapat
persetujuan dari pihak Pengawas.
b. Pemeriksaan semua ukuran yang tertera pada gambar kerja, disesuaikan
dengan kondisi lapangan sebelum dilakukan penyetelan. Setiap terjadi
perbedaan ukuran atau selisih, harus segera dilaporkan kepada Pengawas
untuk mendapatkan penjelasan berikut petunjuk selanjutnya.
c. Apabila ditemukan adanya tanda-tanda cacat pada permukaan material
kayu maka, material kayu tersebut harus diganti dengan material kayu yang
baru berkualitas prima atau bebas cacat teknis. Seluruh biaya penggantian
material yang rusak, menjadi tanggung jawab pihak pemborong.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


11.2. Pekerjaan Pemasangan
a. Pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen kayu beserta kaca harus
dilaksanakan oleh pemborong pekerjaan kayu (Sub Kontraktor) yang ahli,
dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Direksi / Pengawas.
b. Untuk mendapatkan ukuran yang akurat, harus dilakukan pengukuran langsung
atau ukuran jadi di lapangan.
c. Pemasangan kusen kayu ke bangunan harus dengan angker yang berkualitas
dan kuat.
d. Pertemuan antara tembok, kolom-kolom, dan balok lantai dengan kusen kayu,
harus dikerjakan dengan tingkat ketertutupan yang berkualitas baik.
e. Pemasangan material Kaca, (Kaca Rayban) pada kusen kayu harus dikerjakan
dengan teliti dan rapi.
f. Dalam keadaan saat ditutup ataupun saat dibuka, pasangan kaca tidak boleh
bergetar.
g. Sambungan dan pengkombinasian profil kayu harus dipasang dengan teliti dan
sempurna, bila perlu dipakai sekrup pengaku yang tersembunyi.

PASAL 12. PEKERJAAN PENGECATAN

12.1. Bahan
a. Cat Tembok produksi dalam negeri, merek “Dulux Paint & Metrolite”
 “Pacific Paint/Nippon Paint Spotless/Setara” diaplikasikan pada seluruh
pekerjaan pengecatan permukaan dinding & palfond (exterior), kecuali
permukaan bidang yang dikerjakan dengan pelapis lain (cat & material).
 Produksi “Pacific Paint/Nippon Paint/Setara”, pekerjaan pengecatan ini
diaplikasikan pada seluruh permukaan dinding & plafond (interior), kecuali
permukaan bidang yang dikerjakan dengan pelapis lain (keramik dinding).
b. Cat kayu & cat besi produksi dalam negeri merek “Glo-Tex” atau setara
c. DULUX QDU PRIMER untuk dasar besi, dan aluminium paint (cat besi).
d. Material Cat yang digunakan berada dalam wadah yang masih disegel
dalam kemasannya, tidak pecah atau bocor. dan mendapat persetujuan
Pengawas.
Pemborong bertanggung jawab, menyediakan material cat yang asli &
berkualitas prima sesuai dengan RKS.
12.2. Pekerjaan Persiapan
a. Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, pekerjaan langit-langit dan
lantai telah selesai dikerjakan.
b. Selambat-lambatnya dalam kurun waktu 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan
pengecatan, pemborong harus mengajukan daftar bahan pengecatan
kepada pihak Pengawas.
c. Pemborong menyiapkan bahan dan bidang pengecatan untuk dijadikan
contoh, dengan biaya pemborong.
d. Selanjutnya diadakan persiapan sebagai berikut:
1. Dinding atau bagian yang akan dicat selesai dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
2. Perbaikan bagian yang retak-retak, pecah atau kotoran-kotoran yang
menempel dibersihkan.
3. Menunggu keringnya dinding atau bagian yang akan dicat karena masih
basah dan lembab.
4. Menyiapkan dan mengadakan pengecatan untuk contoh warna.
Pemborong harus mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat
urutan-urutan yang tepat mulai dari pekerjaan dasar sampai dengan
pengecatan akhir.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat
cat tersebut.
12.3. Pekerjaan Pengecatan Dinding (Cat Tembok Luar & Dalam)
a. Tembok yang akan dicat harus mempunyai cukup waktu untuk pengeringan.
Setelah permukaan tembok kering maka pekerjaan persiapan ditempuh
dengan melakukan pembersihan dan penghalusan permukaan tembok,
dengan amplas kemudian dibersihkan.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


b. Selanjutnya dilakukan pengecatan dasar dan difinishing dengan cat akhir.
c. Untuk bagian-bagian yang masih kurang baik atau solid, dilakukan proses
plamur kembali.
d. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan “Roller” untuk bidang tembok yang
luas, dan menggunakan kuas untuk bagian-bagian yang sempit atau pojok
pertemuan bidang-bidang dinding.
e. Ketentuan penggunaan masing-masing jenis & spesifikasi cat dinding interior
maupun eksterior, disesuaikan dengan letak bidang pengecatan. Untuk
seluruh permukaan dinding bagian luar digunakan cat dengan spesifikasi
khusus eksterior, untuk seluruh permukaan dinding bagian dalam digunakan
cat interior.
f. Untuk bidang dinding eksterior, dilarang keras menggunakan material plamur
sebagai penyelesaian permukaan dinding.

12.4. Pekerjaan Pengecatan Plafond Gypsum Board


a. Plafond yang akan dicat harus diplamur terlebih dahulu, kemudian diamplas
sampai halus permukaannya.
b. Selanjutnya dnding dicat dasar dan difinishing dengan pengecatan akhir
(minimal 2 kali pengecatan).
c. Bagian-bagian yang belum maksimal terhadap kepekatan warna cat,
diadakan pengecatan ulang hingga dicapai kepekatan warna yang
diinginkan.
d. Pekerjaan pengecatan bidang plafond yang luas dilakukan dengan “Roller”
dan kuas untuk bidang siku atau sempit.
12.5. Pekerjaan Pengecatan Penutup Atap
a. Permukaan yang hendak dicat, terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran,
debu, minyak dan material-material lain yang tidak diinginkan.
b. Kemudian permukaan penutup atap dicat dengan cat dasar 1 kali lapisan.
c. Selanjutnya difinishing dengan cat akhir sampai mendapatkan warna yang
solid dan merata (massive).
d. Pekerjaan pengecatan dilakukan dengan sistem semprot dan atau dibantu
dengan kuas untuk permukaan bidang yang kecil/sempit dan sulit.
12.6. Pekerjaan Pengecatan Meni Baja, Besi & Kayu
a. Permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dari kotoran-kotoran, minyak,
bahan karet dan sebagainya, dengan menggunakan peralatan amplas. Bila
perlu dibersihkan dengan sikat kawat tetapi harus dijaga, jangan sampai
merusak permukaan logam yang ada.
b. Kemudian cat dengan meni 2 (dua) kali.
c. Selanjutnya difinishing dengan cat akhir dengan cat besi.
d. Pekerjaan pengecetan dengan kuas untuk bidang kecil dan semprot untuk
bidang luas.
e. Bahan-bahan logam yang tertanam di dalam pasangan atau beton tidak
diijinkan untuk dimeni.

PASAL 13. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

13.1. Pendahuluan
a. Dalam melaksanakan instalasi listrik ini, Kontraktor harus mengikuti/mematuhi
semua peraturan-peraturan yang ada seperti :
1. Peraturan Umum Instalasi Listrik, tahun 1977
2. Peraturan Instalasi listrik, tahun 1978
3. VDE, BS, LMK dan lain-lain
b. Sumber Daya Listrik
Diambil dari Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) Tegangan Rendah (KVA).
Daya diambil dari sumber daya kantor induk didistribusikan ke sekring atau
MCB pembagi.
c. Fasilitas Instalasi Listrik adalah untuk :
1. Penerangan dalam, luar bangunan dan halaman
2. Saklar limit/daya dan stop kontak AC
3. Peralatan-peralatan lain yang diperlukan.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


4. Kontrol panel, box sekring/MCB.
d. Persyaratan Kontraktor Listrik
1. Harus mempunyai SIKA dari PLN Golongan C atau pas PLN golongan III
yang masih berlaku.
2. Harus mempunyai SIPP bidang Listrik golongan A, yang masih berlaku.
3. Mendapat persetujuan dari Pemilik proyek, Konsultan Pengawas dan
Direksi.
13.2. Gambar-Gambar
a. Gambar–gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik
yang di dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta
spesifikasi tertentu lainnya.
b. Pekerjaan pemasangan peralatan-peralatan disesuaikan kondisi lapangan.
c. Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal/elektrikal dan lainnya haruslah
menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
d. Pemborong harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan
memeriksanya kembali, setiap kekurangan atau kesalahan perencanaan
harus disampaikan kepada Konsultan Pengawas.
13.3. Spesifikasi Teknis Bahan dan Peralatan
a. Kelompok Kabel dan Pengantar
1. Kabel Tegangan Rendah
 Kabel tegangan rendah direncanakan untuk bekerja pada sistem: 1
phase, 220 volt, 50 Hz, 3 kawat
 Semua kabel yang dipakai Ex. Produksi lokal yang lulus standar PLN yaitu:
Kebelindo dan kabel metal.
 Untuk instalasi penerangan, saklar, stop kontak tenaga/daya dan AC
menggunakan kabel NYM 3 x 2,5 dan NYA 2,5 mm.
2. K o n d u i t
 Seluruh wiring penerangan dan stop kontak akan dilaksanakan dalam
conduit.
 Bahan konduit adalah pipa PVC dari berbagai ukuran sesuai kebutuhan
dan disesuaikan dengan peraturan PLN tentang isi kabelnya.
 Semua teknik pelaksanaan yaitu:
Persambungan, pembelokan, percabangan, pengetepan, penghalusan
ujung pipa dan sebagainya, harus menggunakan fitting-fitting yang
sesuai yaitu sock, elbow, doos, tools dan lain-lain.
b. Armature Lampu Penerangan
1. Lampu Plafond
 Type 18 watt (Inbow)
2. Lampu Dinding
 Type 10 watt (wall lamp/tempel)
Semua lampu penerangan menggunakan produksi PHILLIPS atau setara
c. Saklar dan Stop Kontak
1. Saklar yg digunakan untuk instalasi titik lampu jenis Brocco atau setara.
Jenis pemasangan adalah tertanam (inbow).
2. Untuk suplai daya, saklar dan stop kontak harus lengkap dengan box
tempat duduknya dari bahan metal type L Kontinental.
3. Mekanisme saklar adalah ungkit (rocker) dr rating 6 A/250 V warna dasar
dari switch & perlengkapan finishing.
4. Stop kontak dipergunakan merk Brocco atau yang setara.
13.4. Spesifikasi Pemasangan
a. Persyaratan Instalasi
1. Kontraktor harus meneliti (mengecek) semua dimensi-dimensi secepatnya
sesudah mendapat perintah kerja.
2. Kontraktor harus membuat lay-out dari peralatan dan menentukan
dengan tepat koordinat-koordinat sesuai gambar kerja & keadaan yang
sebenarnya & bertanggung jawab sepenuhnya atas ketelitiannya.
3. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli atau dipesan atau
masuk ke lokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Pengawas, bila diperlukan dengan memberi contah-contoh.
b. Pemasangan Beberapa Peralatan
1. Lampu-lampu penerangan dalam

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


 Lampu-lampu yang terpasang pada plafond tersebut tidak boleh
menjadi beban kerangka plafond, maka setiap lampu harus digantung
lantai beton langit-langit di atasnya.
 Seluruh bahan penggantung menjadi beban Pemborong Listrik, tidak
diperkenankan menggantungkannya kepada instalasasi lainnya
misalnya pada pipa/AC dan lain-lain.
 Setiap lampu-lampu mendapat daya dari titik sadap (doos) terdekat di
atasnya dan dari titik sadap ke lampu-lampu tersebut pengabelan harus
memakai conduit lemas.
 Tanpa kecuali badan dari titik-2 lampu harus terdapat pentahanan.
 Kawat pentahanan adalah kawat ke 3 yang jalannya juga dalam
conduit (pipa).
 Semua penyambungan antara jaringan instalasi dengan armature
dilakukan dengan terminal krustin.Untuk pemasangan lampu-lampu
outbouw dan menempel pada beton, pelekatannya adalah dengan
klos-klos kayu yang telah difiser pada beton.
2. Pemasangan Kabel Feeder
 Kabel feeder di atas plafond diklem pada hanger instalasi dengan
memakai pelindung pipa PVC.
 Kabel-kabel feeder yang terletak dalam tanah tertanam sedalam 100
cm dibawah permukaan tanah dengan ditarik/dilindungi pipa galvanis
 Tidak diperkenangkan melakukan penyadapan/penyambungan kabel
ditengah perjalanan.
 Pada setiap ujung kabel sesampai dipanel atau peralatan berilah
kelebihan panjang secukupnya untuk menghindari kesulitan bilamana
ada pergeseran panel atau peralatan lainnya.
 Terminasi kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel yang melalui
tembok terpasang inbouw dengan pelindung pipa PVC.
3. Pemasangan Kabel Instalasi.
 Pada langit-langit plat beton, instalasi terpasang pada cor-coran plat
beton dengan memakai pelindung pipa PVC lengkap doos-doosan
percabangan, alat penyambung dan elbow.
 Pada langit-langit plafond instalasi dan saklar penerangan, stop kontak
daya/tenaga dan stop kontak AC dipakai system tarikan kabel NYA 3 x
2,5 mm² dengan memakai isolator keramik.
 Setiap percabangan, pembelokan dipakai pelindung lengkap doos
percabangan, alat penyambung dan elbouw.
 Instalasi kabel NYA yang tertanam dalam dinding dimasukkan/dilindungi
dalam pipa PVC dia. 3/4”.
 Instalasi yang terpasang dalam shaft, tunnel serta trenh diklem setiap
jarak 100 cm memakai pipa lengkap alat penyambungan.
4. Kabel-kabel Feeder dan Instalasi
 Sebelum kabel-kabel feeder dan instalasi dipasang, Kontraktor harus
membuat gambar lay-out jalur-jalur kabel feeder dan instalasi dan
membuat koordinatnya.
5. Sistem Pentanahan
 Semua panel-panel, lampu, armature, stop kontak dan logam lainnya
yang berhubungan dengan listrik harus dihubungkan dengan
arde/grounding.
 Sistem pentanahan yang digunakan adalah terpusat pada panel
utama (MDP) di lantai satu/dasar, hantaran pengaman (arde) dari
instalasi ke panel-panel distribusi, dan dari panel utama ke panel-panel
penerangan.
 Pentanahan Panel Utama dilaksanakan dengan BC 50 mm, dengan
pipa galvanis dia. 2”, diujung pipa tersebut dipasang rod tembaga
sepanjang 50 cm.
 Dalamnya pertanahan tidak ditentukan, tetapi tahanan tanah yang
dihasilkan maksimal 2 Ohm diukur setelah tidak terjadi hujan selama 3
(tiga) hari.
6. Pengujian Testing

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


 Semua pelaksanaan dan peralatan harus diuji sehingga mencapai hasil
bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN atau pabrik. Bilamana
diperlukan bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh
Konsultan Pengawas untuk diuji ke laboratorium atas tanggungan
Kontraktor.
 Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut:
 Setiap bagian instalasi yang akan tertutup harus diuji sebelum dan
sesudah bagian tersebut ditutup, sehingga dicapai hasil yang
memuaskan.
 Setiap satu lantai selesai dipasang, harus dilakukan pengujian
sehingga tercapai hasil yang baik.
 Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah harus diuji dalam
keadaan baik.
 Semua armature lampu harus diuji dalam keadaan menyala baik.
 Polaritas pemasangan harus diperiksa dan diuji supaya tidak terdapat
penyambungan pole yang terbalik pada panel listrik.
 Tahanan tanah pertanahan harus diuji, sehingga mencapai ½ Ohm
memenuhi persyaratan yang ada di spesifikasi.
 Semua pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan
dibuat dalam Berita Acara.
7. Penanggung Jawab Pelaksanaan
Kontraktor harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan
pekerjaan yang ahli atau berpengalaman, dilapangan/site, yang mampu
untuk memberikan keputusan-keputusan teknis sekaligus bertanggung
jawab dalam menjalankan seluruh instruksi-instruksi dari Direksi/Konsultan
Pengawas.

PASAL 14. PEKERJAAN INSTALASI PELENGKAP

14.1. Yang termasuk pekerjaan ini meliputi:


 .Pekerjaan Instalasi Air Hujan
14.2. Pekerjaan Sanitair & Aksesoris
 .Bahan dan Lingkup Pekerjaan meliputi:
1. Pemasangan Roof Drain (Atap Plat Duk Beton)
2. Pemasangan pipa drain PVC Ø 3 inch
3. Pemasangan aksesoris pipa PVC Ø 3 inch
 .Pelaksanaan
1. Dalam pekerjaan pemasangan pipa drain PVC Ø 3 inch, disesuaikan
dengan ketentuan–ketentuan yang berlaku (mengacu pada gambar
kerja), baik dalam perletakan posisi, pembuatan lubang pembuangan
maupun jalur pipa saluran pembuangan.
2. Pekerjaan pemasangan aksesoris pipa PVC, elbow PVC Ø 3 inch
mengunakan bahan yang berkualitas dan bermutu. Pemasangan
dilakukan dengan penuh ketelitian dan keahlian, sehingga kemungkinan
yang timbul akibat masalah kebocoran dapat diantisipasi diawal
pekerjaan.
3. Pemasangan floor/roof drain pada plat dak beton atap, dilakukan dengan
penuh ketelitian dan keahlian.
4. Untuk bidang sambungan dan pertemuan antara bidang lantai dengan
ujung pipa, yang membutuhkan penanganan khusus, harus digunakan
lem/sealant sebagai instrument pelengkap, hingga tercapai keberhasilan
sambungan-sambungan yang dikerjakan.
5. Hal ini perlu diperhatikan secara teliti guna mencegah terjadinya
kemungkinan kebocoran.

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


PASAL 15. PEKERJAAN AKHIR/PENYELESAIAN PEKERJAAN

15.1. Sebelum penyerahan pertama yang direncanakan, Pemborong harus meneliti


semua bagian pekerjaan. Pekerjaan yang belum sempurna harus segera
diperbaiki dengan penuh tanggung jawab.
15.2. Setelah penyerahan pertama, semua barang-barang dan peralatan milik
Pemborong harus segera disingkirkan dari lokasi bangunan.
15.3. Pada waktu penyerahan pekerjaan, ruangan-ruangan & halaman telah selesai
dibersihkan dari segala macam sampah/kotoran maupun sisa-sisa material.
15.4. Pemborong harus mengusahakan & mengupayakan penyelesaian seluruh
pekerjaan dengan maksimal dan sebaik-baiknya, hingga dapat memuaskan
Direksi Proyek, serta tidak memerlukan perbaikan.

PASAL 16. PENUTUP

Sebagai penutup perlu disampaikan bahwa uraian dan syarat-syarat yang terdapat
dalam Spesifikasi Teknis ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan
gambar-gambar perencanaan yang ada, rencana anggaran biaya serta risalah
penjelasan yang akan disampaikan kepada pemborong/pelaksana proyek.

Pejabat Pembuat Komitmen


RSUD Sele Be Solu Sorong

CHRISTIAN A. JAMES, S.Sos


NIP. 19700122 199203 1 006

Diketahui oleh:

Kuasa Pengguna Anggaran


RSUD Sele Be Solu Sorong

dr. MAVKREN J. KAMBUAYA, MARS


NIP. 19800709 200605 2 002

Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020


Spesifikasi Teknis › “Sele Be Solu” 2020

Anda mungkin juga menyukai