Anda di halaman 1dari 11

1.

Setting Unit
a. Ketik un lalu tekan enter/space,
b. Atur settingan unit seperti gambar di bawah, lalu klik OK.

Gambar II.2. Drawing Unit Fix

2. Setting Layer
Berikut langkah-langkah untuk mengatur layer :
a. Ketik “la” lalu tekan enter/space, maka akan muncul jendela layer seperti
gambar di bawah.
b. Untuk membuat layer baru, klik ikon yang dilingkari seperti contoh gambar berikut

Gambar II.15. New Layer


c. Setelah terbuat layer baru, beri nama layer tersebut, setting warna, jenis garis, dan
ketebalan garis.
d. Buat settingan layer seperti berikut.
Tabel II.1. Layer
Nama Layer Line Type Lineweigh
Dinding luar Continous 0.13
Dinding dalam Continous 0.05
Arsir Continous 0.05
Kusen Continous 0.13
Tembok Continous 0.25
Garis tipis Continous 0.05
Garis putus-putus Dashed 0.05
Garis potongan DashdotX2 0.30
Garis Tanah Continous 0.40
Text Continous 0.20
Dimensi Continous 0.05
e. Untuk mengganti linetype, klik continuous pada layer yang akan diganti, sehingga
muncul jendela baru, lalu klik load…

Gambar II.16. Layer

Gambar II.17. Select Linetype


f. Pada jendela jenis garis, pilih garis sesuai ketentuan, kemudian klik OK

Gambar II.18. Load New Linetypes


g. Pada Jendea select lintype, pilih garis yang sudah di load, lalu klik OK
h. Untuk mengganti ketebalan garis, tinggal klik lineweigh pada layer tersebut, lalu
pilih ketebalan garis sesuai aturan, lalu tekan OK.

3. Setting Text Style


a. Buka Settingan text style dengan mengklik simbol huruf yang ada kuasnya seperti
gambar berikut

Gambar II.3. Setting Text Style


b. Pada jendela text style, klik new untuk membuat settingan text yang baru, kemudian
beri nama sesuai skala yang ingin dibuat.

Gambar II.4. Jendela Text Style

Gambar II.5. Jendela new text style


c. Setelah itu atur jenis font sesuai keinginan dan juga ketinggian text sesuai aturan
yang ada

Gambar II.6. Text Style


d. Setelah selesai, klik apply.
e. Berikutnya buat settingan text untuk skala lainnya yang sering digunakan ( 1:400 ,
1:100 , 1:50 , 1:25 , 1:20 , 1:10)
f. Untuk memilih text yang akan digunakan, klik set current.
4. Setting Dimension Style
Dimension style digunakan untuk menyetting dimensi pada gambar, Berikut tata cara
mengatur dimension style :
a. Buka settingan dimension style dengan mengklik simbol dimensi yang ada kuasnya
seperti gambar berikut.

Gambar II.7. Dimension Style


b. Pada jendela dimension style klik new, beri nama sesuai skala yang digunakan
kemudian klik continue.

Gambar II.8. Dimension Style Manager

Gambar II.9. Create New Dimension Style


c. Pada bagian primary unit, yang diatur hanya precision. Disarankan untuk
menggunakan 0 saja tanpa ada angka dibelakang koma.

d. Pada bagian Text, text style dipilih dari settingan text yang sudah kita atur
sebelumnya, secara otomatis ketinggian text akan menyesuaikan settingan text kita.
Nilai offset from dimline adalah 0,5 dari ketinggian text.
Gambar II.11. Dimension Style
e. Pada bagian symbol and arrow, arrowheads pilih architectural tick dengan arrow
size 0,7 dari ketinggian text.

Gambar II.12. Dimension Style


f. Pada bagian lines atur sesuai gambar di bawah, untuk nilai yang dilingkari merah
bernilai 0,7 dari ketinggian text.

Gambar II.13. Dimension Style


g. Untuk warna text dan lines bisa diatur sesuai keingian.
h. Setelah semua settingan selesai, klik OK
i. Berikutnya buat settingan dimensi untuk skala lainnya yang sering digunakan (
1:100 , 1:50 , 1:25 , 1:20 , 1:10)
j. Untuk memilih dimensi yang akan digunakan, klik set current.

Membuat Denah Rencana


 Langkah 1 (Membuat as Bangunan)
a. Dalam pembuatan as bangunan, kita perhatikan dahulu ukuran dari tiap-tiap ruangan.
b. Sebelum memulai menggambar as bangunan, pastikan layer yang kita gunakan adalah
layer garis tipis.
c. Buat as tiap ruang dalam bangunan dengan menggunkan rectangle
d. Berikutnya susun as dari masing-masing ruang menjadi satu
e. Setelah menjadi satu membentuk bangunan, satukan as tersebut dengan menggunakan
perintah block

Gambar III.1. As Bangunan

 Langkah 2 (Membuat Kolom)


a. Ganti layer yang sebelumnya garis tipis menjadi layer dinding luar.
b. Buat kolom dengan ukuran 15x15 cm menggunakan rectangle.
c. Buat garis diagonal di dalam garis kolom yang ada.
d. Hatch kolom dengan menggunakan type hatch blok.
e. Selanjutnya, kolom yang sudah jadi kita block.

Gambar III.2. Gambar Kolom


 Langkah 3 (Membuat Kusen Pintu )
a. Ganti layer yang semula dinding luar menjadi layer kusen
b. Dalam pembuatan kusen pintu, mula-mula kita buat kusennya terlebih dahulu dengan
ukuran kusen 6x15 cm menggunakan rectangle.
c. Selanjutnya dengan perintah yang sama, kita buat kotak berukuran 1x4 cm untuk tempat
daun pintunya
d. Kita taruh kotak ukuran 1x4 tadi di bagian pojok atas kotak ukuran 6x15, kemudian kita
trim.

Gambar III.3. Gambar Kusen


e. Setelah itu, satu bagian kusen yang sudah jadi kita mirror dengan acuan mirror bebas.
f. Buat garis bantu menggunakan line sepanjang 80 cm untuk membuat pintu ukuran 80
cm dan taruh di bagian dalam kusen yang ada
g. Pindahkan kusen hasil mirror di bagian ujung garis bantu

Gambar III.4. Gambar Kusen


h. Setelah posisi kusen sudah benar, buat daun pintu menggunakan rectangle dengan
acuan bagian kusen yang sudah kita buat sebelumnya.
i. Daun pintu yang sudah jadi selanjutnya kita rotate 90° ke bagian atas.
j. Sesudah itu kita buat garis bukaan pintu tersebut dengan menggunakan arc, ketik arch
lalu enter lalu klik bagian 1, dilanjutkan bagian 2 dan 3.

Gambar III.5. Gambar Kusen Pintu


k. Setelah pintu sudah jadi, garis bantu yang telah dibuat di awal kita hapus.

Gambar III.6. Gambar Kusen Pintu


l. Buat pintu dengan lebar 70 cm (untuk KM/WC) dan lebar 90 cm (untuk pintu utama)
m. Block kusen pintu yang telah kita buat tadi, beri nama sesuai dengan lebar pintu.
n. Lalu kita tempatkan kusen-kusen pintu tadi ke posisi yang telah kita tentukan.

 Langkah 4 (Membuat Kusen Jendela)


a. Untuk pembuatan kusen jendela, langkah-langkahnya hamper mirip dengan pembuatan
kusen pintu.
b. Pertama-tama kita buat kusen dengan ukuran 6x15 cm.
c. Lalu kita buat lubang untuk daun jendela dengan ukuran 1x3 cm.
d. Tempatkan kotak 1x3 di bagian pojok atas kotak 6x15, kemudian kita trim.
e. Setelah satu kusen selesai dibuat, kita mirror kusen jendela tadi dengan acuan mirror
bebas
f. Buat garis bantu sepanjang 45 cm
g. Pindahkan kusen hasil mirror di bagian ujung garis bantu.
h. Buat daun jendela menggunakan rectangle dengan acuan bagian yang sudah kita
tentukan sebelumnya, jendela tunggal pun sudah jadi.

Gambar III.7. Gambar Kusen Jendela


i. Untuk pembuatan jendela ganda, kita tinggal mirror kusen yang ada dengan acuan
tengah-tengah kusen.

Gambar III.8. Gambar Kusen Jendela Double


j. Setelah dimirror, kita tinggal trim garis bagian kusen yang menabrak daun jendela,
jendela gandapun sudah jadi

Gambar III.9. Gambar Kusen Jendela


k. Jendela-jendela yang sudah tadi, selanjutnya kita blok dan kita tempatkan sesuai dengan
posisinya.

 Langkah 5 (Membuat Dinding)


a. Dalam pembuatan dinding, nantinya kita akan menggunakan 3 layer yang berbeda.
b. Mula-mula kita gunakan layer dinding luar terlebih dahulu.
c. Dengan menggunakan perintah rectangle, kita buat kotakan dengan ukuran 15x50 cm
d. Selanjutnya kita ganti layer yang akan kita gunakan dengan menggunakan layer dinding
dalam.
e. Buat sebuah kotak dengan ukuran 11x50 cm menggunakan rectangle.
f. Pindahkan kotak 11x50 cm ke dalam kotak 15x50 cm seperti gambar dibawah.
g. Setelah itu tinggal kita berikan arsiran dinding menggunakan hatch.
h. Ketik hatch – enter, lalu klik bagian pattern dan pilih ANSI 37 – OK.
i. Klik pick point untuk selanjutnya kita klikan bagian tengah kotak 11x50 cm – enter.
j. Setting scale dari hatch yang kita gunakan.
k. Sebelum kita OK, kita lakukan preview dengan klik preview untuk memastikan skala
hatch kita sudah ideal.
l. Ketika hatch terlalu kecil maupun terlalu besar, kita atur lagi skalanya dan kita preview
lagi.
m. Setelah skala hatch sudah ideal, baru kita klik OK.

Gambar III.10. Gambar Dinding


n. Untuk pembuatan dinding kamar mandi, kita tinggal copy dinding yang sudah jadi, lalu
kita edit hatchnya menjadi ANSI 37.

Gambar III.11. Gambar Dinding Kamar Mandi


o. Tempatkan dinding-dinding tadi di sebelah kolom.

Gambar III.12. Gambar Pembuatan Ruangan


p. Untuk memperpanjang maupun memperpendek dinding, kita klik semua gambar
dindingnya (dinding luar, dinding dalam, dan arsir), lalu kita klik bagian tengah gambar
dinding tersebut.

Gambar III.13. Gambar Pembuatan Ruangan


q. Arahkan kursor menjauhi dinding yang ada untuk memperpanjang, dan arahkan kursor
mendekati ujung dinding satunya untuk memperpendek.

Gambar III.14. Gambar Ruangan


 Langkah 6 (Memberi Nama Ruangan)
a. Dalam pemberian nama ruangan, kita menggunakan layer “text” dan pastikan text style
tersetting untuk skala 1 : 100.
b. Setelah layer kita pilih, ketik T lalu enter.
c. Kita klik sembarang tempat, lalu buat area text tersebuat.
d. Ketikkan nama ruangan beserta elevasinya (jangan lupa untuk dirata tengah).
e. Taruh text tersebut sesuai dengan posisinya
f. Untuk nama ruangan yang lain, kita tinggal copy text yang sudah ada, lalu kita edit
dengan cara klik 2x text tersebut.
 Langkah 7 (Memberi Dimensi)
a. Dalam pembuatan dimensi, pilih layer dimensi dan pastikan settingan dimension style
telah berada pada settingan skala 1 : 100.
b. Untuk membuat dimensi, kita tinggal ketikkan DLI lalu tekan enter.
c. Klik acuan pertama dimensi, kemudian klik acuan kedua.
d. Gerakkan kursor menjauhi denah untuk menenpatkan dimensi yang kita buat (jarak
antara denah dan dimensi jangan teralu jauh dan jangan terlalu dekat)
e. Untuk pembuatan dimensi yang sifatnya meneruskan dimensi pertama, kita tinggal ketik
DCO lalu enter, maka kita tinggal menerusakan dimensi yang sudah ada sebelumnya
dengan cara mengklikan acuan dimensi selanjutnya.
 Langkah 8 (Membuat Garis Potongan)
a. Dalam pembuatan garis potongan, kita pilih layer garis potongan.
b. Buat garis line biasa yang posisinya memotong denah yang kita buat.
c. Dibagian ujung-ujung garis (diluar denah dan dimensi) kita buat garis yang menunjukkan
arah dari potongan tersebut.
d. Kita gabungkan semua garis potongan dengan menggunakan perintah joint (ketik j lalu
enter) dan pilih semua garis potongan kemudian enter.
e. Untuk pemberian nama potongan, kita tinggal copt text, lalu diganti dengan nama A.
untuk ukuran text pada potongan, kita harus scale 2x dari skala yang sebenarnya.
f. Copykan nama text A di bagian ujung satunya.
g. Jangan lupa untuk membuat garis potongan B-B
 Langkah 9 (Membuat Garis Atap)
a. Untuk membuat garis atap, kita ganti lagi layer aktifnya menjadi layer garis atap.
b. Kita tentukan terlebih dahulu pola atap yang akan kita buat.
c. Setelah mendapatkan pola atap, kita buat garis atap dibagian luar dinding.
d. Selanjutnya kita offset keluar dengan jarak 60-100 cm (menyesuaikan kondisi denah)
e. Berikutnya kita tinggal melengkapi garis atap yang ada sesuai dengan pola atap yang
sudah kita buat
f. Untuk atap limasan, sudut atap yang kita buat adalah 45°.
g. Ketika semua garis atap sudah jadi, kita bisa menyatukannya dengan perintah block.
 Langkah 10 (Memberi Perabot)
a. Untuk pemberian perabot terdapat 2 cara, yang pertama kita memanfaatkan fasilitas yang
ada pada autocad maupun mengcopy dari perabot-perabot custom yang ada.
b. Disini akan dijelaskan pemberian perabot dengan memanfaatkan fasilitas autocad yang
ada.
c. Kita ketikkan adc lalu enter.
d. Akan muncul beberapa pilihan, yang sering digunakan adalah home, house, kitchen dan
landscaping.
e. Kita klik salah satu, lalu pilih block dan kita pilih perabot mana yang akan kita gunakan.
f. Klik 2x pada gambar perabotnya, lalu pilih OK.
g. Kita klik disembrang tempat untuk menempatkan block perabot yang kita pilih tadi.
h. Gunakan layer tipis untuk perabot yang kita gunakan.
i. Atur ukuran perabot menyerupai ukuran sebenrnya.
j. Lalu tempatkan di posisi yang kita inginkan.

Anda mungkin juga menyukai