Anda di halaman 1dari 20

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PEKERJAAN

DAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN RUMAH 2 LANTAI

PASAL 1
PENJELASAN UMUM

Pemberian pekerjaan meliputi :

1. Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga


kerja, pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya
langsung atau tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan
baik dan menyerahkan pekerjaan dengan sempurna dan lengkap.
2. Juga dimaksudkan pekerjaan atau bagian pekerjaan yang walaupun tidak
disebutkan di dalam bestek tetapi masih berada di dalam lingkungan
pekerjaan haruslah dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAAN

Persyaratan teknis ini merupakan persyaratan teknis secara umum berlaku


untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini wajib diterapkan
untuk pelaksanaan pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai Perumahan Alam
Pesona dengan luas 215 m2 dengan jenis pekerjaan sesuai dengan Bill Of
Quantity (BQQ) pekerjaan., pada tahun 2017, yang terdiri dari:
1. Gedung dan Prasarana
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaaan Pondasi
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Dinding
f. Pekerjaan Pintu dan Jendela
g. Pekerjaan Lantai
h. Pekerjaan Atap dan Plafon
i. Pekerjaaan Sanitasi dan Drainase  
j. Pekerjaan Instalasi Listrik
k. Pekerjaan Pengecetan
2. Perijinan
a. Pekerjaan pengurusan IMB, UKL/UPL dan perijinan lain yang
diperlukan dan dipersyaratkan.
b. Penyambungan daya listrik

PASAL 3
LOKASI PROYEK

Proyek pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai berlokasi di Mojosari kanupaten


Mojokerto

PASAL 4
PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT DAN TEKNIS

Penggunaan syarat-syarat dan teknis :

1. Jika terdapat perbedaan antara rencana kerja dan syarat-syarat dengan gambar
kerja maka berlaku ketentuan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat dengan persetujuan pengawas lapangan.
2. Jika ada perbedaan pada gambar atau ukuran maka gambar dalam skala besar
harus diikuti, atau kemungkinan lain suatu pengecualian dengan persetujuan
direksi
3. Gambar detail dan gambar penjelasan pada pelaksanaan pekerjaan harus
dibuat oleh kontraktor
4. Jika terdapat masah teknis yang belum jelas, kontraktor wajib berkonsultasi
dengan direksi terlebih dahulu.
PASAL 5
PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain
lain yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini antara lain pembersihan
lahan proyek, direksi keet, bouwplank, dokumentasi proyek dan pekerjaan
lainnya seperti tercantum di dalam Bill of Quantity (BQ). Secara prinsip,
Kontraktor wajib mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan proyek
ini, agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
2. Persiapan lahan proyek.
a. Pembersihan bekas-bekas bangunan lama. Sebelum pekerjaan
dilaksanakan Kontraktor harus melakukan pembersihan lahan dari
bekas-bekas bangunan lama. Dengan demikian pekerjaan dapat
dilaksanakan dengan lancar dan sesuai dengan jadwal.
b. Bouwplank. Kontraktor wajib membuat bouwplank. Bouwplank harus
dibuat dari material yang disetujui oleh Konsultan dan harus rata.
Bouwplank harus ditempatkan pada lokasi yang bebas dari gangguan
selama
pekerjaan berlangsung dan mudah terlihat. Pada bouwplank dibuat
tanda-tanda dengan warna jelas yang menyatakan as-as bangunan
lengkap dengan level/peil-peil yang menyatakan ketinggian.
Umumnya bouwplank terbuat dari kayu meranti berukuran berukuran
2x20 cm untuk papan, kayu meranti berukuran berukuran 5x7 cm dan
menggunaan paku biasa dengan ukuran 2-5 inchi.
c. Direksi keet Kontraktor wajib menyediakan direksi keet untuk tempat
beristirahat untuk seluruh pegawai dengan ukuran 4x3 m yang
berlokasi dalam area proyek.
d. Saluran pembuangan air di dalam dan sekitar lahan proyek. Kontraktor
harus mengusulkan suatu sistem saluran air di dalam lahan proyek.
Saluran air ini harus mampu mengalirkan air secara lancar dan baik,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan secara lancar. Air yang berasal
dari dalam proyek harus diperhatikan dengan teliti dan tidak
diperkenankan untuk membuang lumpur dan kotoran lainnya ke
saluran air di luar proyek. Kontraktor juga harus menjaga seluruh
saluran air di sekitar proyek agar tetap dalam kondisi baik dan dapat
mengalir dengan lancar. Saluran yang kurang baik harus diperbaiki dan
hal ini sudah harus diperhitungkan di dalam penawarannya.
e. Kebersihan di sekitar proyek. Selama kegiatan proyek, Kontraktor
harus menjaga kebersihan lingkungan di dalam proyek dan lahan
proyek.

PASAL 6
PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan galian tanah


Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan
sesuai dengan spesifikasi ini.
b. Galian tanah pada pondasi bangunan lama.
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk galian pondasi batu kali,
galian pondasi menerus pagar dan galian pondasi footplat 100x100
yang terletak di dalam tanah, seperti tercantum di dalam gambar
rencana atau sesuai kebutuhan Kontraktor agar pekerjaannya dapat
dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman.
c. Pembersihan akar tanaman dan bekas akar pohon
d. Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat di dalam tanah
dapat membusuk dan menjadi material organik yang dapat
mempengaruhi kekuatan tanah. Maka akar tanaman dan sisa akar
pohon harus digali dan dibuang hingga bersih. Lubang bekas galian
tersebut harus diisi dengan material urugan yang memenuhi syarat.
Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Level galian. Galian
tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam
gambar rencana.
b. Jaringan utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik,
telepon dan lain-lain, maka Kontraktor harus secepatnya
memberitahukan hal ini kepada Konsultan untuk mendapatkan
penyelesaian. Kontraktor bertanggung jawab atas segala kerusakan
akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan
utilitas aktif yang ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam
lokasi pekerjaan harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui
oleh Konsultan atas tanggungan Kontraktor. c. Air pada galian. Muka
air tanah letaknya lebih kurang 4.00 meter di bawah muka tanah asli.
Kontraktor harus mengantisipasi hal ini di dalam penawarannya dan
wajib menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas
yang memadai untuk menghindari genangan air dan lumpur pada
dasar galian. Kontraktor harus merencanakan secara benar, kemana air
tanah tersebut harus dialirkan, sehingga tidak terjadi genangan air/
banjir pada lokasi di sekitar proyek.

2. Pekerjaan Urugan Pasir.


3. Lingkup Pekerjaan a. Tenaga kerja, bahan dan alat. Pekerjaan ini meliputi
penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alatalat bantu yang diperlukan
untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai
dengan spesifikasi. b. Lokasi pekerjaan. Pekerjaan urugan pasir padat
dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah lapisan lantai kerja dan
digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan tanah
seperti footplat, pondasi batu kali dan pekerjaan lainnya yang berhubungan
langsung dengan tanah.
Persyaratan Bahan
a. Bahan urugan pasir padat.
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam
dan keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini
harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan.
b. Air kerja.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam
alkali dan bahan-bahan organis lainnya, serta dapat diminum.

Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Tebal pasir urug.


Bawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir urug tebal 10 cm padat
sesuai dengan gambar. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga dapat
menerima beban yang bekerja.
b. Cara pemadatan.
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan
dengan alat pemadat yang disetujui Konsultan. Pemadatan dilakukan
hingga mencapai tidak kurang dari 95 % untuk di luar bangunan dan 90
% untuk di dalam bangunan dari kepadatan optimum laboratorium
c. Air pada lokasi pemadatan.  Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi
pemadatan, maka Kontraktor wajib menyediakan pompa dan dasar
galian harus kering sebelum pasir urug diletakkan.
d. Tanah di sekitar pasir urug. Kontraktor harus menjaga agar tanah di
sekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir urug. Jika pasir urug
tercampur dengan tanah lainnya, maka Kontraktor wajib mengganti
pasir urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih.
4. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan.
Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu yang diperlukan untuk
melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai
dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan. Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana.

Persyaratan Bahan.

a. Bahan bekas galian di dalam lokasi proyek. Tanah bekas galian dapat
dipertimbangkan untuk digunakan jika memenuhi syarat untuk
digunakan. Tanah tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan organis
lainnya.
b. Bahan urugan dari luar lokasi proyek.  Jika tanah urug harus
didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus memenuhi syarat
sebagai berikut
a. memiliki koefisien permeabilitas kurang dari 10-7 cm/detik.
b. mengandung minimal 20% partikel lanau dan lempung dan
bebas dari tanah organis, kotoran dan batuan berukuran lebih
dari 50 mm dan mengandung kurang dari 10 % partikel gravel.
c. mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 persen. Bahan
yang mempunyai PI lebih dari 30 persen akan sulit dipadatkan.
d. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan
tersebut harus dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan.
e. Bahan urugan yang tidak memenuhi syarat. Semua bahan
urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi
proyek dan diganti dengan bahan yang memenuhi syarat.

PASAL 7
PEKERJAAN PONDASI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-
alat bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan
pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar
rencana.
2. Persyaratan Bahan.
a. Aanstamping menggunakan batu kali belah dengan ukuran 15/20 cm
b. Pasangan batu kali menggunakan batu kali belah dengan ukuran 15/20
cm
c. Pasangan pondasi rollage bata menggunakan bata merah biasa.
d. Pemasangan pondasi strous menggunakan besi tulangan D16 dan Ø6,
serta menggunakan beton dengan mutu K 225.

3. Pekerjaan Pondasi Meliputi


a. Pemasangan Batu Kali Belah Kosongan (aanstamping) setinggi 15cm.
b. Pekerjaan Pemasangan Batu Kali (1 Pc : 3 Ps) tinggi 75cm untuk pondasi
batu kali bangunan dan setinggi 50cm.
c. Pasangan pondasi rollage bata
d. Pemasangan pondasi Strous dengan diameter 25mm dengan kedalaman
225mm yang di rencanakan untuk pondasi pada tangga.
4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku dari setiap bangunan
dan harus disetujui oleh Konsultan.
b. Kontraktor juga harus mengecek ulang posisi bouwplank dan juga
menyempurnakan benang sebagai alat kontrol.
c. Batu kosong bawah pondasi harus berstruktur cukup kuat awet serta tidak
keropos.
d. Lokasi peletakan Pondasi Strous harus sesuai dengan rencana gambar
bestek, metode pelaksanaan pondasi strous harus sesuai dengan
pedoman-pedoman standart yang berlaku. Keakurasian dimensi harus
sesuai dengan gambar bestek.
PASAL 8
PEKERJAAN BETON
1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat
bantu yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan
ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar
rencana.
2. Persyaratan Bahan.
a. Semen
Semen yang digunakan adalah semen dengan mutu yang baik atas
persetujuan konsultan. Ditetapkan memakai semen Gresik atau yang
setara.
b. Krikil/batu pecah beton
Krikil yang digunakan adalah krikil dari alam atau batuan-batuan yang
diperoleh dari pemecahan batu, baha harus terdiri dari syarat gradasi
agregat kasar, memiliki permukaan yang kasar, dan bebas dari bahan
yang dapat merusak konstruksi.
c. Air
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan jernih tidak
mengandung minyak, asam, garam, alkohol, atau bahan lain yang dapat
merusak beton.
d. Pasir Beton
Pasir yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta bersih dan
tidak tercampur dengan tanah liat atau kotoran dan bahan organik
lainnya, atas persetujuan konsultan. Ditetapkan memakai pasir
lumajang atau yang setara.
e. Baja Tulangan
1) Baja tulangan yang dipergunakan adalah batang-batang baja
tegangan lunak dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2 (untuk
diameter ≤ 13 mm) dan untuk mutu baja U 39 (untuk diameter >
13 mm).
2) Penyimpanan baja tulangan harus sedemikian rupa sehingga
mudah dikenali ukurannya dengan jalan mengelompokkannya
sesuai dengan ukurannya.
3) Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar. Blok-blok
penyangga tulangan harus sesuai dengan tebal penutup baton,
dan minimal berkekuatan sama dengan beton yang dituang
berdekatan.
4) Semua baja tulangan beton harus baru dari mutu dan ukuran
yang sesuai dengan standart Indonesia untuk beton NI-2 PBI-
1971 atau ASTM Designation A-5 dan harus disetujui oleh
Konsultan/Direksi lapangan. Kontraktor harus dapat
memberikan surat keterangan pengujian oleh pabrik dari semua
baja tulangan beton yang disedlakan untuk disetujui
Konsultan/Direksi lapangan sesuai dengan persyaratan mutu
setiap bagian konstruksi seperti tercantum dalam Gambar
Rencana.
5) Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari
serpihanserpihan, karat, minyak, oli dan lapisan yang akan
merusak atau mengurangi daya lekat didalam beton.
6) Baja tulangan beton harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti
sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada
Gambar Konstruksi.
7) Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan
kembali dengan cara yang dapat merusak dari pada mutu
tersebut.
8) Batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemanasan
dari besi beton hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara
pengerjaan disetujui oleh Konsultan / Direksi lapangan.
9) Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan Gambar
Rencana.
10) Agar tulangan tetap tepat ditempatnya, maka tulangan harus
diikat dengan kawat beton (bindrat) dengan bantalan blok-blok
cetak/beton decking atau kursi-kursi besi/cakar ayam
perenggang "spacer" atau logam gantung ("metal hangers")
sesuai dengan kebutuhan.
11) Dalam segala hal, untuk besi beton yang horizontal harus
digunakan penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang
yang turun.
12) Penunjang ini harus dibuat dari logam-logam yang tidak dapat
berkarat (non- corrosible).
13) Jarak terkecil antara batang yang paralel harus sama dengan
diameter dari batang-batang, tetapi jarak yang terbuka tidak
boleh kurang dari 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan
harus memberikan kesempatan masuknya alat penggetar beton.
f. Selimut
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung
dinding atau dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak yang tetap
untuk setiap bagian-bagian konstruksi tertentu, seperti Balok :2.5 cm
Pelat Beton :2cm Kolom : 3.5 cm. e. Penyambungan
1) Jika diperlukan untuk penyambungan tulangan pada tempat-
tempat lain dari yang ditunjukkan pada gambar, bentuk.dari
sambungan harus ditentukan oleh Konsultan/Direksi lapangan.
2) Overlap pada sambungan untuk tulangan-tulangan dinding tegak
(vertikal) dan kolom, sedikitnya harus 40 (empat puluh) kali
diameter batang,kecuali jika telah ditetapkan secara pasti pada
Gambar Rencana dan harus mendapat persetujuan dari
Konsultan/Direksi lapangan.
g. Pekerjaan Beton Meliputi
1) Lantai kerja footplat (K100)
2) Beton bertulang pondasi footplat 100x100 (K225)
3) Beton sloof tipe S1 15/30 (K225)
4) Beton sloof tipe S2 15/20 (K225)
5) Beton kolom struktur 25/25 (K225)
6) Beton kolom praktis 12/12 (K225)
7) Beton balok struktur B1 25/35 (K225)
8) Beton balok struktur B2 15/25 (K225)
9) Beton tangga 15/20 (K225)
10) Ring balok 15/15 (K225)
11) Balok latai 15/15 (K225)
12) Beton Pelat lantai 2 (K225)
13) Beton Pelat atap (K225)Beton Pelat kanopi (K225)
h. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Kontraktor harus betul-betul memperhatikan takaran dari
campuran beton sesuai dengan yang disetujui yaitu dengan
ukuran K225 untuk semua jenis pekerjaan beton.
2) Kontraktor harus menyediakan peralatan dan .periengkapan yang
mempunyai ketelitian cukup untuk menentapkan dan mengawasi
jumlah dari masing-masing bahan beton.
3) Kontraktor juga harus mengecek slump test maupun compression
test.  Jika tidak memenuhi syarat yang sudah ditentukan seluruh
adukan yang tidak sesuai dengan ketentuan harus dibuang oleh
kontraktor.
4) Kontraktor harus terlebih dulu mengajukan
perhitunganperhitungan gambar rancangan cetakan dan perancah
untuk mendapatkan persetujuan Pengawas atau yang ditunjuk
sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Tetapi persetujuan yang
demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan
kerusakankerusakan yang mungkin dapat timbul waktu
pemakaian. Dalam gambar tersebut harus secara jelas terlihat
konstruksi cetakan /acuan. sambungansambungan serta
kedudukan dan sistem rangkanya, pemindahan dari cetakan serta
perlengkapan untuk struktur yang aman.
5) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan
cetakan/bekesting selesai. Ukuran dan letak baja tulangan beton
sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan instalasi-
instalasi yang harus ditanam, besi penggantung plafond sesuai
pola kerangka langit-langit, stek-stek angker penyokong dan
pengikat serta lainlainnya yang telah selesai dikerjakan.
6) Beton yang dirawat (cured) dengan air harustetap basah paling
sedikit14 (empat belas) hari terus menerus segerasetelah beton
cukup keras untuk mencegah kerusakan, dengan cara menutupnya
dengan bahan yang dibasahi air dan atau dengan pipa-pipa
berlubang-lubang.

PASAL 9
PEKERJAAN DINDING

1. Jenis Pekerjaan
a. Pasangan bata merah untuk sebagian besar dinding yang ada dalam

PASAL 10
PEKERJAAN PENUTUP ATAP, LISTPLANK

1. Lingkup Pekerjaan Dan Ketentuan Umum


a. Menyediakan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
b. Pekerjaan meliputi pembuatan penutup atap, listplank, bangunan.
2. Penutup Atap
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap, bubungan nok,
gording dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan dengan
pekerjaan ini.
2) Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini : Pekerjaan
konstruksi, atap, pekerjaan kerangka kayu, lisplank kayu.
b. Bahan-bahan
1. Bahan rangka kayu bengkirai.
2. Penutup menggunakan genteng keramik
3. Bubungan atap dari bahan yang sama satu produksi Bubungan
atap/pertemuan-pertemuan lainnya, harus khusus dari produksi
yang sama dengan atapnya, begitupun warnanya. Bentuknya harus
teratur menurut fungsi penempatannya, dipasang pada
kedudukannya harus memakai baut/paku pewarna khusus yang
dikeluarkan pabrik pembuatnya agar sesuai dengan warna atapnya
3. Penutup Listplank Dengan Kayu
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup listplank dari kayu kualitas cat
yang dilapis dengan cat-catan.
b. Bahan penutup listplank
1. Permukaan terdiri dari permukaan halus dan bagian lainnya kasar
serta tidak boleh terdapat retak atau cacat bawaan lainnya.
2. Harus menggunakan mutu bahan yang baik dan teliti cara
pelaksanaan biar tidak keropos.
c. Pemasangan Listplank
1. Dipasang tegak (vertikal) pada rangka penyangga listplank sesuai
di dalam jumlah yang cukup untuk menyangga berat, sisi
permukaan yang halus diletakkan di bagian luar.
2. Bidang permukaan listplank harus tampak lurus dan rata.
3. Pertemuan antara dua sudut harus siku tidak boleh terdapat celah
dan retak dengan bahan grounting.
4. Pekerjaan Talang
a. Lingkup Pekerjaan
1. Meliputi penyediaan secara lengkap tenaga, alat & bahan untuk
pekerjaan ini
2. Pekerjaan meliputi pemasangan saluran talang mendatar, saringan-
saringan saluran cucuran ke bawah, kerangka dan penggantung
talang berikut pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
3. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini :
Pekerjaan konstruksi atap, pekerjaan listplank dan pekerjaan langit-
langit.
b. Bahan-bahan
1. Bahan untuk saluran talang digunakan plat beton dilapis water
proofing ukuran sesuai gambar / talang seng BJLS 60 dengan
landasan papan kayu / sesuai detail untuk itu.
2. Bahan untuk saluran talang tegak digunakan pipa PVC 2" jenis
AW ex Wavin.
3. Bahan untuk saluran talang mendatar dengan konstruksi beton
bertulang tebal sesuai gambar tidak boleh keropos.
c. Pemasangan Talang
Semua pekerjaan dari plat beton yang diwaterproofing harus dibuat &
dipasang menurut standar yang paling baik.
Pinggiran dan gulungan harus lurus dan tidak ada lekukan, harus betul-
betul kedap air, tidak ada lubang yang tercecer atau berlimpah.
Saringan talang dapat dibuat dari pipa PVC  4" di lubang dan dipasang
tegak (setinggi 15 cm).

PASAL 11
PEKERJAAN KOSEN, PINTU, JENDELA DAN LAIN-LAIN

1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan yang diperlukan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan
pengangkutan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang maksimal.
b. Meliputi Pekerjaan :

1. Kosen pintu dan jendela kayu dan jendela kaca.


2. Pintu kayu dan pintu kaca.
2. Pekerjaan daun Pintu Panil Kayu
a. Lingkup Pekerjaan
b. Meliputi semua pekerjaan seperti memasak, memahat, menyetel,
membuat lidah-lidah, spony dan lain-lain pekerjaan yang diperlukan
untuk menyambung kayu dengan baik.
c. Menyediakan plat-plat logam, sekrup-sekrup, paku-paku dan lain-lain
untuk keperluan pelaksanaan.
d. Bahan-bahan
1. Bahan kayu Kamper kualitas cat.
2. Pintu panil dengan rangka tepi kayu Kamper, finish cat.
3. Pengikat berupa paku mur, baut, sekrup dan lain-lain harus
digalvanisir sesuai dengan NI5 Bab. VI.
e. Pelaksanaan
1. Harus dilakukan pengukuran di tempat pemasangan. Bila
terdapat kelainan-kelainan agar segera dilaporkan kepada
Direksi Lapangan untuk mendapat persetujuan perubahan-
perubahannya.
2. Pemborong harus membuat gambar rencana pembuatan untuk
dimintakan persetujuannya lebih dahulu dari Direksi Lapangan.
3. Di atas kosen pintu dan jendela, harus dipasang balok beton
bertulang (latei).
3. Alat Perlengkapan Pintu dan Jendela
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
perlengkapan daun pintu / daun jendela seperti kunci, engsel
dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan
hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi
seluruh pemasangan pada daun pintu kayu, dan daun jendela
kayu seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam detail
gambar.

a. Bahan-bahan
Semua pintu menggunakan peralatan kunci merk Fino, untuk
komponen sebagai berikut :
 Lockcase
 Cylinder
 Handle
 Back Plate
 Engsel (Butt Hinges)
 Handle pengunci daun jendela kaca interlock
c. Persyaratan Bahan
1. Semua "hardware" yang digunakan harus sesuai dengan
ketentuan yang tercantum dalam buku spesifikasi Teknis Bila
terjadi perubahan atau penggantian "hardware" akibat dari
pemilihan merk, Pemborong wajib melaporkan hal tersebut
kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu
harus dilakukan pengujian secara kasar dan halus.
3. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan
pintunya.
4. Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak yang telah
disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
Di dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data
yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan
atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di
dalam Gambar Dokumen Kontrak sesuai dengan standar
spesifikasi pabrik.
d. Contoh-contoh
1. Setelah pekerjaan diberikan, Pemborong harus menyerahkan
daftar alat penggantung dan kunci dalam tiga rangkap untuk
meminta persetujuan Direksi Lapangan seperti daftar
perlengkapan pintu terlampir.
2. Daftar tersebut harus memuat hal-hal sebagai berikut : No.
referensi, Nama barang, Nama Produsen dan No. katalog dari
yang diusulkan berikut data mengenai kekuatan engsel,
kekuatan ayun dan lain-lain.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari
plat alumunium berukuran 3 x 6 cm dengan tebal 1 mm.
Tanda pengenal ini dihubungkan dengan cincin nikel ke setiap
anak kunci.
e. Pekerjaan Engsel
Untuk pintu-pintu panil pada umumnya menggunakan engsel pintu
merk lokal, warna standar, dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk
setiap daun dengan menggunakan sekrup kembang dengan warna
yang sama dengan warna engsel, jumlah engsel yang dipasang harus
diperhitungkan menurut beban berat daun pintu, tiap engsel memikul
maksimal 20 kg.
f. Persyaratan Pelaksanaan
 Engsel atas dipasang + 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.

 Engsel bawah dipasang + 35 cm (as) dari permukaan bawah


pintu. Engsel tengah dipasang di tengah-tengah antara kedua
engsel tersebut.

 Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang + 28 cm dari


permukaan pintu, engsel tengah dipasang di tengah-tengah
antara kedua engsel tersebut.
 Penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan
lantai.
 Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer
harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan oleh Pengawas, apabila hal tersebut tidak tercapai,
Pemborong wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.

4. Pekerjaan Kaca
a. Penggunaan :
Seluruh penggunaan kaca eksterior kecuali ada ketentuan lain
menggunakan jenis Ryben 5 mm ex Asahi Mas / setara, dengan
pemasangan sesuai dengan kebutuhan atau rencana gambar. Khusus
pada pintu utama digunakan kaca tebal 8 mm, sedang kaca lain-
lainnya dengan ketebalan 5 mm, sedangkan pada kaca jendela dalam
menggunakan kaca ryben 5 mm.
b. Bahan :
Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya
seperti disebutkan dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan
tidak ada bintik-bintik / noda-noda lainnya.
c. Membersihkan dan memperbaiki :
1. Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang
dengan kertas ditempel dengan lem. Hal tersebut dimaksud
untuk menghindari benturan-benturan akibat salah masuk.
2. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke I, kaca
harus dibersihkan, yang retak/pecah atau gores-gores harus
diganti dengan yang baru.

6. Railling tangga
1. Dikerjakan untuk seluruh railling tangga sesuai dengan rencana
gambar, sedang bentuk, ukuran dan cara pelaksanannya sesuai dengan
spesifikasi teknis.
2. Persyaratan pelaksanaan harus betul-betul kuat, rapi .
3. Bahan yang dipergunakan adalah stainless steel sesuai gambar.

Anda mungkin juga menyukai