Anda di halaman 1dari 23

METODE PEKERJAAN

I . PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Pengukuran

  Metode pengukuran fundamental


Pengukuran berdasarkan besaran-besaran dasar (panjang, massa,
waktu dsb) yang dipakai untuk mendifinisikan besaran yang diukur. Misal
pengukuran gravitasi dengan cara bola jatuh, diukur massa benda yang
jatuh, jarak yang ditempuh dan waktu yang diperlukan untuk menempuh
jarak tersebut. Disini nilai percepatan gravitasi langsung ditentukan
dengan mengukur besaran dasar massa, panjang dan waktu.

  Metode pengukuran langsung


Metode pengukuran  dimana nilai besaran langsung terbaca pada
alat ukur tanpa memerlukan pengukuran besaran-besaran lain yang
mempunyai hubungan fungsional dengan besaran yang diukur . Contoh:
– pengukuran panjang dengan memakai mistar.
– pengukuran massa dengan neraca sama lengan

  Metode pengukuran tidak langsung


Pengukuran yang diukur ditentukan dengan jalan mengukur besaran
lain yang mempunyai hubungan funsional dengan besaran yang diukur ,
Contoh:
– pengukuran tekanan dengan mengukur tingginya kolom cairan didalam
suatu   tabung
– pengukuran suhu dengan mengukur tahanan listrik kawat platina

2. Pembersihan Lokasi
Tahap Pertama yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
adalah membersihkan areal pekerjaan sesuai dengan volume yang ada
dengan cara membersihkan tanaman semak belukar yang ada disekitar
lokasi agar dalam  pelaksanaan pekerjaan nantinya tidak ada kendala.

3. Papan Nama Proyek


Pemborong akan menyediakan, memasang dan memelihara
sedikitnya dua tanda di setiap jalan dengan suatu format yang bisa
diterima Pengawas Proyek. Masing-Masing tandaakan tidak kurang dari
2m2 dan meliputi penulisan putih pada latar belakang biru.
Informasiberikut harus terdapat dalam setiap tanda tersebut:
- Nama Proyek.
- Nama Kementerian yang Bertanggung Jawab.
- Nama Konsultan Pelaksana Proyek.
- Nama Pemborong.Papan Proyek ini akan dipasang lokasi yang dipilih
oleh Pengawas Proyek. Papan tersebutdiharapkan telah terpasang
ketika Pemborong memulai pekerjaan pada proyek jalantertentu.
Pemborong akan bertanggung jawab untuk mencabut papan pada jika
proyektelah selesai

II . PEKERJAAN TERAS DEPAN

A. Pekerjaan Lantai

1. Pekerjaan Pembongkaran Lantai


- Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan
pekerjaan sudah siaap dilaksanakan sesuai dengan acuan dan
bestek yang berlaku
- Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkan keramik,
dilakukan pembongkaran agar dapat di pasangnya keramik yang
baru di lantai tersebut
- Selanjutnya dilakukan penyisihan keramik agar semua sisa-sisa
dari bongkaran keramik di turunkan ke bawah agar tidak
mengganggu pekerjaan selanjutnya
- Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek

2. Pemasangan Keramik Lantai


Rendam keramik di dalam air. Hal ini akan membuat keramik
menjadi lebih elastis dan lebih mudah menempelpada saat
pemasangan. Perhatikan kualitas keramik. Keramik kualitas rendah
akan susah memasang secara presisi.Untuk itu, nat keramik harus
dipasang longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0.2–
0.5 mmsehingga tidak saling bertubrukan. Oleskan air semen. Bilaskan
semen yang sudah dicampur air sedikit ke bawahkeramik. Hal ini akan
membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
Bersihkan dari kerikil. Adukandan dasar lantai yang akan dipasang
harus bersih dari kerikil, batu, atau ganjalan lain yang akan membuat
ronggadi bawah keramik. Padatkan secara rata. Ketuk keramik yang
baru dipasang dan pastikan tidak ada yang kopongatau bagian dasar
berongga karena itu akan membuat keramik lepas di kemudian hari.
Periksa ketinggiannyaapakah sudah sama rata dengan benang yang
ditarik untuk menentukan ketinggian lantai.Nat keramik dipasang
belakangan. Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik
saat itu juga. Biarkanselama dua atau tiga hari. Hal ini akan membuat
sisa udara yang mengendap akan keluar melalui nat yang
belumditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan jangan lupa
membersihkan nat yang masih kosong dari kotoranyang mengendap.
Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2–3 hari. Keramik akanambles karena adukan di bawahnya
masih belum kuat untuk dibebani. Periksa kembali. Dalam sebuah
arealpemasangan 3×3 m biasanya terdapat 3–5 keramik yang kopong.
Untuk itu segera bongkar dan ulangipemasangannya

B. Pekerjaan Pintu
1. Pembongkaran Ventilasi Pintu
- Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan
pekerjaan sudah siaap dilaksanakan sesuai dengan acuan dan
bestek yang berlaku
- Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkaran ventilasi
pintu, dilakukan pembongkaran agar dapat di pasangnya batako
yang baru di tembok tersebut
- Selanjutnya dilakukan penyisihan kusen agar semua sisa-sisa dari
bongkaran kusen di turunkan ke bawah agar tidak mengganggu
pekerjaan selanjutnya
- Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek

2. - Balok 15x15 cm
Balok adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh
tiga pasang persegi atau persegi panjang, dengan paling tidak satu
pasang di antaranya berukuran berbeda. Balok memiliki 6 sisi, 12
rusuk dan 8 titik sudut. Balok yang dibentuk oleh enam persegi
sama dan sebangun disebut sebagai kubus.

- Beton Balok 15x15 cm


Secara prinsip, beton memiliki sifat susut yaitu pemendekan
akibat pengeringan dalam temperatur yang konstan, dan rangkak
yakni pemendekan karena beban dalam waktu yang lama. Baik
susut maupun rangkak dapat menyebabkan terjadinya lendutan
atau kekakuan yang merupakan perkalian antara inersia
penampang I dengan modulus elastisitas beton. Peristiwa lendutan
ini perlu dibatasi seminimal mungkin karena akan berdampak pada
kenyamanan dan keindahan bangunan yang semakin berkurang

- Besi Balok 15x15 cm


Besi balok Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi
(tambang) yang banyak digunakan untuk kehidupan manusia sehari
- hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor
atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi

- Bekisting balok 15x15 cm


bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak
beton baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang
direncanakan, sehingga bekisting harus mampu berfungsi sebagai
struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton
basah, beban hidup dan peralatan kerja.

3. Pemasangn dinding bata ½ Ventilasi Pintu


yang dimaksud dengan dinding tembok 1/2 bata adalah tebal
dinding tembok tersebut sama dengan panjang 1/2 bata. dinding
tembok 1/2 bata ini terdiri dari 2 macam lapisan. lapisan 1 terdiri
bata strek semuanya, sedangkan lapisan 2 diawali dan diakhiri
dengan bata 1/2. fungsi dinding tembok 1/2 bata adalah sebagai
tembok pembatas, atau pemisah, yaitu untuk membatasi atau
memisahkan ruangan yang satu dengan yang lainya.

4. Plesteran
Plesteran adalah membalut atau melapisi baik itu lantai atau
dinding tembok dengan adukan(spesi). Spesi(adukan) adalah
campuran antara PC(Portlan Cement) ditambah pasir + air

5. Acian
Acian adalah proses setelah Plesteran dan sebelum pengecatan.
Acian berfungsi untuk menutup pori-pori yang terdapat pada
plesteran dan menghaluskan permukaan plesteran agar kelihatan
lebih rapi, sehingga permukaan plesteran mudah dicat dan
memperindah penampilan dinding. Selain itu acian digunaka untuk
memperkokoh dinding dan mencegah rembesan air.

6. Pemasangan Kusen Pintu Alumunium MC Bond


 Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan
mudah dijangkau
 Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen
terhadap as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen
 Pasang angker pada kusen secukupnya
 Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu
yaitu 2 meter dari tinggi bouwplank.
 Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan
menggunakan unting-unting. 
 Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. 
 Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga
kedudukan menjadi kokoh. 
 Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada
tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
 Bersihkan tempat sekelilingnya.

C. Pekerjaan Lain-Lain

1. Pemasangan Batu Alam Pot Bunga


- Rendam,  pertama kali yang harus dilakukan sebelum proses
pemasangan batu alam adalah rendam batu alam dengan air.
Karena batu alam memiliki pori – pori yang cukup besar
sehingga bila ditempel langsung biasanya mudah lepas.

 Kupas, kupas disini dimaksudkan adalah mengupas media


pemasangan batu alam. Lebih tepatnya jika batu alam akan
dipasang pada dinding, kupas acak permukaan dinding agar
batu alam akan lebih kuat menempel pada dinding.

 Semen, setiap semen pasti memiliki kegunaan / fungsi masing


– masing, gunakanlah semen khusus atau semen instan agar
batu alam lebih kuat menempel.
 Presisi, mengingat batu alam memiliki presisi yang tidak
terlalu pas. Penyimpangan ukuran pada batu alam dapat
mencapai 5 mm dan kadang bisa mencapai 1 cm. Karena itu
perhatikan benar presisi batu pada saat membeli agar
pemasangan lebih mudah dan presisi, atau jika anda masih
bingung maupun ragu, gunakan tukang yang sudah
berpengalaman dalam pemasang batu alam.

 Berat, mengingat batu alam relatif berat, maka dibutuhkan


adonan lem yang baik dengan semen yang lebih banyak, mutu
pasir yang baik dan air yang bersih. Makin rendah mutu
adukan akan menyebabkan batu alam mudah terlepas. Pastikan
pula adukan semen sebagai lem tersebut diaplikasikan secara
merata pada permukaan batu yang akan ditempel jangan hanya
bagian tengah saja.

 Bersihkan, batu alam memiliki sifat cepat kering, sehingga


jangan biarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering
karena akan sangat sulit dihilangkan. Dan untuk menjaga
kebersihan dan tampilan batu alam alangkah baiknya setelah
pemasangan dilapisi dengan lapisan coating. Pelapisan ini
dilakukan agar batu alam tidak mudah menjamur jika terkena
air dan tentunya menambah daya kilat batu tersebut.
2. Pembuatan Tameng Piliar Teras
Perisai dayak merupakan suatu alat pertahanan diri bagi suku
dayak, sehingga sebenarnya bentuk dan ukiran-ukairan yang ada
pada perisai pada masanya, sangatlah jarang ditemukan karena
fungsi dari perisai tersebut sebagai alat pertahanan diri sewaktu
diserang, namun sekarang perisai lebih digunakan sebagai hiasan
atau pajangan di rumah dan sekaligus sebagai identitas si
empunya, namun tak jarang pula perisai ini di pajang karena si
empunya menyukai keindahan dari perisai tersebut walaupun dia
bukanlah seorang dayak, untuk memperlihatkan makna perisai
yang sebenarnya dibuatlah ukiran-ukiran yang menarik dan
memiliki arti, bahkan ada pula yang berpendapat ukiran pada
perisai memiliki makna mistis sehingga ukiran yg terkandung pada
perisai tersebut mampu melindungi pemakainya, atas dasar inilah
perisai sangat disukai
3. Coating Batu Alam
Coating atau pernis batu alam adalah jenis larutan ACRYLIC
RESIN yang dibuat dengan formulasi khusus untuk di aplikasikan
pada permukaan batu alam.
Penggunaan coating pada batu alam dapat membuat batu alam
lebih tahan terhadap cuaca, karena cara coating batu alam adalah
meresap dan melapisi dinding pori-pori batu alam, sehingga air
(hujan) tidak dapat lagi masuk ke pori-pori batu.

III . PEKERJAAN BETON

1. Pengecoran Halaman Dalam Kantor


pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam
cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi
pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
sesuai rencana

2. Acian Lantai
Acian adalah proses setelah Plesteran dan sebelum pengecatan. Acian
berfungsi untuk menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dan
menghaluskan permukaan plesteran agar kelihatan lebih rapi, sehingga
permukaan plesteran mudah dicat dan memperindah penampilan dinding.
Selain itu acian digunaka untuk memperkokoh dinding dan mencegah
rembesan air

IV . PEKERJAAN TOILET

A. Pekerjaan Toilet Lantai 1

a. Pembongkaran pintu toilet


- Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan
pekerjaan sudah siaap dilaksanakan sesuai dengan acuan dan
bestek yang berlaku
- Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkaran pintu
toilet, dilakukan pembongkaran agar dapat di pasangnya kusen
yang baru di dinding tersebut
- Selanjutnya dilakukan penyisihan bekas pintu agar semua sisa-sisa
dari bongkaran pintu di turunkan ke bawah agar tidak mengganggu
pekerjaan selanjutnya
- Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek
b. Pemasangan Daun Pintu Alumunium
 Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan
mudah dijangkau
 Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap
as bouwplank untuk menentukan kedudukan kusen
 Pasang angker pada kusen secukupnya
 Dirikan kusen dan tentukan tinggi kedudukan kusen pintu yaitu 2
meter dari tinggi bouwplank.
 Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan
menggunakan unting-unting. 
 Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. 
 Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga
kedudukan menjadi kokoh. 
 Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada
tempatnya, ketinggian dan ketegakan dari kusen.
 Bersihkan tempat sekelilingnya.

c. Pemasangn Engsel Engsel


adalah bahan untuk mempermudah membuka tutup pada sebuah
pintu entah pintu rumah, pintu lemari dan juga jendela. tapi apakah
anda tau cara memasang engsel tersebut padahal untuk memasangnya
tidak begitu sulit bila tau cara memasang yang tepat. kami mencoba
memberikan tips yang tepat memasang engsel pada pintu ,jendela dan
almari.

d. Kunci Selot Pintu KM/WC


alat untuk mengancing pintu

e. Handle Pintu KM/WC

Handle Pintu merupakan bagian penting dari sistem penguncian

dan yang ditanam di ketebalan daun pintu sehingga disebut Kunci

tanam atau mortice lock. Di dalam Handle terdapat mekanis

penggerak lidah penahan dan lidah pengunci yang berfungsi sebagai

penahan atau pengunci itu berada.

B. Pekerjaan Toilet Lantai 2


a. Pekerjaan Pembongkaran Toiilet Lantai 2
- Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan
pekerjaan sudah siaap dilaksanakan sesuai dengan acuan dan
bestek yang berlaku
- Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkan toilet,
dilakukan pembongkaran agar dapat di pasangnya tolet yang baru
tersebut
- Selanjutnya dilakukan penyisihan beton agar semua sisa-sisa dari
bongkaran toilet di turunkan ke bawah agar tidak mengganggu
pekerjaan selanjutnya
- Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek

b. Instalasi Air Bersih PVC AW Ø ¾”


Instalasi saluran air bersih merupakan perencanaan pembangunan
alur air bersih dari sumber air melalui komponen penyalur dan
penyambungnya ke bak – bak penampungan air maupun kran-kran yang
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air dalam kehidupan sehari-
hari.

c. Instalasi Air Bekas PVC AW Ø 2”


Instalasi saluran air bekas merupakan perencanaan pembangunan
alur air bekas yang di keluarkan di luar bangunan

d. Instalasi Air kotor PVC AW Ø 4”


Instalasi saluran air kotor merupakan perencanaan pembangunan
alur air kotor ke septink tank

e. Kran Air Bersih Stainless Ø ½ “

Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah stainless.


Ukuran disesuaikan keperluan masing- masing sesuai gambar
plumbing dan brosur alat-alat sanitair.
Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar.

f. Pas ½ bata
yang dimaksud dengan pasangan 1/2 bata adalah tebal dinding
tembok tersebut sama dengan panjang 1/2 bata. pasangan 1/2 bata
ini terdiri dari 2 macam lapisan. lapisan 1 terdiri bata strek
semuanya, sedangkan lapisan 2 diawali dan diakhiri dengan bata 1/2.
fungsi pasangan 1/2 bata adalah sebagai tembok pembatas, atau
pemisah, yaitu untuk membatasi atau memisahkan ruangan yang satu
dengan yang lainya.

g. Bak Mandi 60x60 cm


Bak mandi adalah sebuah perlengkapan yang ditempatkan atau
dipasang secara permanen di kamar mandi. Kebanyakan bak mandi
modern dibuat dari akrilik atau serat kaca, namun ada pula yang
dibuat dari baja yang dilapisi porselen atau kayu

h. Closet Jongkok
Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai adalah
American standard ex dalam negeri, type yang dipakai dapat dilihat
pada skedule sanitair terlampir.
Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan Management
Konstruksi.
Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai
gambar, waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan,
sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran

i. Wastafel
Wastafel yang digunakan adalah merk American Standard ex dalam
negeri atau setara lengkap dengan segala accessoriesnya seperti
tercantum dalam brosurnya. Type-type yang dipakai dapat dilihat
pada skedul sanitair terlampir.
Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat
lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan Management Konstruksi.
Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan gambar
untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produksennya dalama brosur.
Pemasangan harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari semua
kotoran dan noda dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak
boleh ada kebocoran-kebocoran.

j. Cor Lantai Wastafel beton bertulang


- Desain struktur harus benar dulu, meliputi dimensi beton dan bahan
yang digunakan. karena jika perhitungan strukturnya sudah salah
walaupun dikerjakan sebaik apapun juga akan roboh.
- Menggunakan material beton sesuai dengan hasil perhitungan batas
minimal kuat. misalnya jika sebuah struktur beton bertulang akan
kuat jika menggunakan beton K350 jika dalam pengecoran
menggunakan K250 maka besar kemungkinan akan terjadi kegagalan
struktu.
- Bekisting dipersiapkan dengan benar, posisi dan jumlah perancah
dihitung sekuat dan semurah mungkin sehingga tidak terjadi
kerobohan akibat penyangga tidak kuat, namun tidak terjadi
pemborosan karena penggunaan perancah terlalu banyak diatas
kebutuhan..
- Papan bekisting atau triplek harus dalam kondisi bersih sebelum
digunakan, bekisting bekas seringkali masih tersisa beton lama yang
menempel, hal ini jika langsung digunakan sebagai cetakan maka bisa
menyebabkan beton keropos
- Pembongkaran bekisting tidak boleh terlalu cepat sebelum beton
mampu menahan beban sendiri.
- Pembersihan beton tercecer harus dilakukan langsung saat proses
pengecoran berlangsung karena membersihkan dilain waktu berarti
beton tercecer sudah mengeras dan akan lebih sulit serta
membutuhkan biaya besar.
- Jika menggunakan beton Ready Mix maka perlu berkoordinasi
dengan perusahaan penyedia beton cor tersebut untuk memastikan
bahwa material beton dikirim pada tanggal dan jam yang telah
dijadwalkan, kemunduran kedatangan material beberapa jam atau
bahkan hari bisa mempengaruhi kualitas pekerjaan beton..
- Selalu cek ketegakan dan kedataran beton dengan alat ukur seperti
water pass atau teodolit
- Untuk pengecoran beton yang menyambung dengan beton lama maka
harus menggunakan lem beton dan melakukan ketrik beton lama agar
menyatu dengan yang baru.
- Melakukan pekerjaan pemadatan saat pengecoran agar cetakan
terisi sempurna, pemadatan bisa menggunakan palu yang dipukulkan
pada bekisting, atau memakai mesin vibrator untuk beton volume
besar..
- Melakukan penyiraman pasca cor beton agar tidak terjadi
pengerasan yang terlalu cepat karena hal ini dapat menyebabkan
keretakan.

k. Floor Drain Stainless


Floor drain yang digunakan adalah metal verchroom, lobang dia. 2”
dilengkapi dengan siphon dan penutup berengsel untuk floor drain
dan depverchron dengan draad untuk clean out merk setara
american standard brosurnya.
Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu Floor
drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
Konsultan Pengawas Konstruksi.
Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai
harus dilobangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.

C. Pekerjaan Dinding dan Lantai Toilet

1. Pekerjaan Pembongkaran lantai toilet lantai 2


- Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan
pekerjaan sudah siaap dilaksanakan sesuai dengan acuan dan bestek
yang berlaku
- Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkan toilet,
dilakukan pembongkaran agar dapat di pasangnya tolet yang baru
tersebut
- Selanjutnya dilakukan penyisihan beton agar semua sisa-sisa dari
bongkaran toilet di turunkan ke bawah agar tidak mengganggu
pekerjaan selanjutnya
- Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek

2. Pemasangan Keramik lantai 25x25 cm toilet lantai2


- Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir,
untuk menghindari  kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
- Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih,
cukup kering dan rata air
- Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan /
tangga / dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
- Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam
air terlebih dahulu.
- Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
- Adukan  semen  untuk  pemasangan  keramik  harus penuh,  baik 
permukaan  dasar maupun  dibadan belakang  keramik lantai  atau
dinding  yang terpasang. Perbandingan  adukan dan  ketebalan rata-
rata yang dianjurkan adalah:    
    a. Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata :
2 - 4 cm
     b. Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-
rata : 2,0 cm
- Lebar nat yang  dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2
mm, dengan campuran  pengisi  nat (Grout) semen  atau  bahan
khusus  yang ada  dipasaran. Bagi  area yang  luas dianjurkan  untuk
diberi expansion joint.
- Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu
dengan mem pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban
terlalu berat.
- Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik,
dapat digunakan bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar
asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera bersihkan dengan air
bersih.
- Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses
pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi  perbedaan
warna  dan ukuran, untuk  ini periksa  dan pastikan keramik lantai
atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran
yang sama.

3. Pemasangan Keramik lantai 25x40 cm toilet lantai2


- Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir,
untuk menghindari  kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.
- Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih,
cukup kering dan rata air
- Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan /
tangga / dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding
dimulai dari tulangan ini.
- Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam
air terlebih dahulu.
- Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
- Adukan  semen  untuk  pemasangan  keramik  harus penuh,  baik 
permukaan  dasar maupun dibadan belakang  keramik lantai  atau
dinding  yang terpasang. Perbandingan  adukan dan  ketebalan rata-
rata yang dianjurkan adalah:
a. Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata :
2 - 4 cm
b. Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata
: 2,0 cm
- Lebar nat yang  dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2
mm, dengan campuran  pengisi  nat (Grout) semen  atau  bahan
khusus  yang ada  dipasaran. Bagi  area yang  luas dianjurkan  untuk
diberi expansion joint.
- Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu
dengan mem pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban
terlalu berat.
- Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik,
dapat digunakan bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar
asam tidak lebih dari 5%, setelah itu segera bersihkan dengan air
bersih.
- Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses
pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi  perbedaan
warna  dan ukuran, untuk  ini periksa  dan pastikan keramik lantai
atau dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran
yang sama.

D. Pekerjaan Pengecetan

1. Pengecatan Dinding Toilet


a. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat
cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).
b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan.
c. Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari
debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak
atau mengurangi mutu pengecatan.
d. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan
cat dasar, bahan plamur dengan cat yang digunakan.
e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi
serta jika seluruh pekerjaan instalasi di dalamnya telah selesai
dengan sempurna.
f. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam
hasil produk kepada Direksi. Selanjutnya akan diputuskan jenis
bahan dan warna yang akan digunakan. Direksi akan
menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
g. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik
pembuatnya.
h. Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard
untuk pemeriksaan/penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke tempat pekerjaan.
i. Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-
percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Perencana dan Direksi. Pengerjaan harus
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik
yang bersangkutan.
j. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus
dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan
lain.
k. Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan,
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama
mutunya tanpa adanya tambahan biaya.
l. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan
sempurna.
m. Pekerjaan Finishingkayu
 Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang
pekerjaan kayu yang terlihat didalam bangunan utama,
termasuk daun pintu, panil-panil lis-lis, railing kayu, pekerjaan
interior. serta bagian-bagian lain yang ditentukaan dalam
gambar.
 Semua permukaan kayu yang hendak dicat, dibersihkan dari
debu minyak dan kotoran yang mungkin melekat.
 Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar
supaya seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi
terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu
tersebut.
 Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu
harus ditutup dengan dempul kayu secukupnya, kemudian
digosok dengan kain sampai halus dan rata.
 Permukaan kayu yang telah diplamur dengan dempul tersebut,
dihaluskan dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu
bekas amplas tersebut dibersihkan.
 Permukaan kayu selanjutnya dicat menggunakan meni.
 Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kwas,
dilakukan lapis, sedemikan rupa sehingga bidang kayu tertutup
sempurna dengan lapisan menie. Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat
dengan sempurna sehingga diperoleh permukaan yang halus
dan rata.

E. Pekerjaan Lain nya

1. Pengdaan Cermin
a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar,
uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
b. Pekerjaan ini memerlukan keakhlian dan ketelitian.
c. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujuai oleh
Perencana/Konsultan Pengawas Konstruksi.
d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan
benturan, dan diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda
tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari
potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aji.
e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan
alat-alat pemotong kaca khusus.
f. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 cm
masuk kedalam alurkaca pada kosen.
g. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang
lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca.
h. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa
malalui kosen, harus diisi dengan lem silikon produk setara GE.
Warna transparant cara pemasangan dan persiapan-persiapan
pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
i. Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan
rata, tidak diperkenan-kan retak dan pecah pada sealant/tepinya,
bebas dari segala noda dan bekas goresan.
j. Cermin yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan
dan semua yang terpasang harus disetujui Perencana/Konsultan
pengawas Konstruksi.
k. Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan
alat potong kaca khusus.
l. Pemasangan Cermin :
 Cermin ditempel dengan dasar kayu lapis jenis MR yang
disekrupkan pada klos- klos di dinding, kemudian dilapis
dengan plastik busa tebal 1 cm. Pemasangan cermin
menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca
yang mempunyai dop penutup stainless steel.
 Setelah terpasang cermin harus dibersihkan dengan cairan
pembersih.
V . PEKERJAAN PLAFOND DAN ATAP

A. Pekerjaan Pafond

1. Pekerjaan Pembongkaran Flafond

- Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan


pekerjaan sudah siaap dilaksanakan sesuai dengan acuan dan
bestek yang berlaku
- Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkan Flafond,
dilakukan pembongkaran agar dapat di pasangnya flafond yang
baru di atas dinding tersebut
- Selanjutnya dilakukan penyisihan flafond yang sudah mau di
bongkar agar semua sisa-sisa dari bongkaran plafond di turunkan
ke bawah agar tidak mengganggu pekerjaan selanjutnya
- Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek

2. Rehab Rangka Plafond


- Rangka plafond dibuat rata sesuai dengan gambar kayu rangka metal
furring.
- Sebelum memasang Plafond, kontraktor wajib memeriksa bahwa
kerangka untuk tumpuan pemasangan telah sesuai dengan gambar,
baik letak, bentuk maupun ukurannya
- Seluruh struktur kerangka harus kuat hubungannya ditahan dengan
baik oleh struktur atap (kuda-kuda) dan dinding, sesuai ukuran
dalam gambar rencana.
- Langit-langit harus dilengkapi dengan manhole ukuran 60x60 cm
atau menyesuaikan keadaan. Letaknya ditentukan dalam gambar
instalasi, usul dari Pemborong dan harus mendapat persetujuan
Pengawas.
- Kerusakan langit-langit akibat penyambungan ruangan/bangunan,
dilakukan penggantian sesuai dengan gambar.
- Rencana penggantung langit-langit harus sesuai dengan pola, gambar
denah dan agar diperhatikan benar-benar pengikat (fitting) dan
peilnya.
- Rangka harus datar (waterpass) sedang yang miring harus sesuai
dengan gambar detail arsitektur.
- Pada pertemuan bidang langit-langit dengan dinding harus
diperhatikan pelaksanaannya dan harus sesuai dengan gambar.
- Hubungan rangka utama dengan baja-baja struktural dilakukan
dengan baut dan mur.
3. Lis plafond gipsum 10 cm

- Sebelum Kontraktor melakukan pemesanan, terlebih dahulu


mengajukan contoh dari bahan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis. Bahan penutup plafond yang datang
harus dalam pembungkus asli.
- Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/ Pengawas.
- Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi
Direksi.
- Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas tetapi
diperlukan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian
ini, harus benar-benar baru, berkualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Direksi.
- Batang-batang profil untuk rangka langit-langit yang dipasang
dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang bengkok atau
melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan telah disetujui oleh
Direksi.
- Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan
dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat
dengan baik dan kuat pada pelat beton/rangka atap dan tidak dapat
berubah-ubah bentuk lagi.
- Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan
rangka harus rata, lurus dan waterpas, tidak ada bagian yang
bergelombang, dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
- Bahan penutup langit-langit yang digunakan dengan ukuran sesuai
gambar produk yang dipakai.
- Setelah dipasang, semua bidang plafon dicek levelnya serta rata
permukaannya.
- Pekerjaan ini dikerjakan oleh Pemborong yang berpengalaman
dibawah supervisi/perwakilan dari pabrik bersangkutan dan dengan
tenaga-tenaga ahli.
- Pada pekerjaan langit-langit perlu diperhatikan akan adanya
pekerjaan lain yang dalam pelaksanaannya sangat erat hubungannya
dengan pekerjaan langit-langit seperti peletakan lampu, diffuser,
fire detector dan lain-lain.
- Sebelum dilaksanakan pemasangan langit-langit, pekerjaan lain yang
berada diatasnya harus sudah terpasang dengan baik dan sempurna.
- Harus diperhatikan adanya disiplin lain diantaranya pekerjaan
elektrikal dan perlengkapan instalasiyangdiperlukan. Bila pekerjaan
tersebut tidak tercantum dalam gambar rencana langit-langit, harus
diteliti dalam gambar Elektrikal, Plumbing, AC dan lain-lain.

B. Pekerjaan Atap

1. Pembongkaran Atap
- Pekerjaan pembongkaran dapat dilakukan bila mana gambar dan
pekerjaan sudah siaap dilaksanakan sesuai dengan acuan dan
bestek yang berlaku
- Pekerjaan yang pertama adalah pekerjaan pembongkan atap,
dilakukan pembongkaran agar dapat di pasangnya atap yang baru
di atas dinding tersebut
- Selanjutnya dilakukan penyisihan atap yang sudah mau di bongkar
agar semua sisa-sisa dari bongkaran atap di turunkan ke bawah
agar tidak mengganggu pekerjaan selanjutnya
- Dalam pekerjaan bongkaran harus mengacupada gambar bestek

2. Rehab Rangka Atap


- Pada konstruksi kuda-kuda menggunakan kayu 6/12 cm yang dirakit
sedemikian rupa yang apabila diperlukan menggunakan mur baut
dan paku pada tiap pertemuan.
- Balok gording dipasang sesuai gambar dengan dimensi 6/12 cm.
- Usuk dipasang kasau 5/7 cm dengan jarak 60 cm dan pada bagian
atas dipasang reng 3/5 cm yang jaraknya disesuaikan dengan
ukuran genteng metal yang digunakan / dipasang.
- Pada ujung kasau di pasang listplank 2/20 yang diketam rapi dan di
profil dengan jenis kayu kelas II sekelas benuas.
- Pada bagian balok atas tembok perlu dipasang angkur besi dari ring
balk yang ditembuskan dengan kayu murplat atao balok atas
tembok.
- Atap genteng metal type elang setara sakura dengan ketebalan
0,25 mm atau dengan warna atas persetujuan direksi dan PPK.
- Dalam melaksanakan pekerjaan atap, pemborong harus memper-
hatikan/mempertingkan pekerjaan lain yang berkaitan, yaitu
kerangka kayu dan kerangka plafond lain yang ada, sebelum
pekerjaan langit-langit tersebut dimulai.
- Rangka atap yang dipasang sesuai dengan pola yang terdapat dalam
gambar, dengan peil yang tepat. Bila dibuat dari kayu harus
diserut, sehingga betul-betul datar yang dibulatkan dengan
waterpas.
- Penutup atap bangunan utama dipasang sesuai dengan gambar
rencana dan harus mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan/Konsultan Pengawas.
- Detail dari pasangan Atap dibuat sesuai dengan gambar, baik untuk
petemuan dengan unit penutup atap yang satu dengan lainnya
ataupun pertemuan antara atap bagian atas dengan atap bagian
bawah harus dipasang rapi, serapi dan baik yang mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan/Konsultan Pengawas.
- Semua pekerjaan tersebut diatas harus sesuai dengan ketentuan
pabrik yang mengeluarkannya.
- Pemasangan lisplank kayu dilakukan dengan rapih dan betul- betul
datar untuk bagian yang horizontal dan dicek dengan waterpas.

3. Pemasangan Atap Genteng


- Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Pengawas/Direksi
untuk mendapatkan persetujuannya, baik type maupun warna
finishingnya.
- Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada
Pengawas/ Direksi mendapatkan persetujuan. Material yang tidak
disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
- Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-
bahan pengganti harus disetujui Direksi.yang didasarkan contoh
yang diajukan Kontraktor.
- Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor
tidak diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan
Direksi.
- Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan
lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi.
- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat
bila ada kelainan/perbedaan ditempat itu, sebelum
kelainan/perbedaan tersebut terselesaikan.
- Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada
kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya Kontraktor, selama kerusakan tersebut bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik.
- Pemasangan Galvalum
- Kecuali dengan ijin tertulis dari Direksi, Kontraktor tidak
diperkenankan melakukan pemasangan galvalum sebelum konstruksi
utama atap siap, dan sudah dilakukan pengecekan.
- Pemasangan galvalum, baik urut-urutan maupun jarak over lapping
dan toleransi-toleransi yang diperkenankan, harus sesuai dengan
petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
- Setelah galvalum terpasang, susunannya harus rapi sehingga jika
pada susunan tersebut ditarik garis horizontal maupun diagonal,
garis tersebut harus lurus.
- Overlapping galvalum harus tepat, sehingga tidak terjadi
kebocoran karena tampias.
- Pemasangan Talang Jurai
- Sebelum dilakukan pelapisan seng talang, papan harus terpasang
keseluruhan dan telah/diperiksa oleh Direksi .
- Papan talang harus terpasang dengan kuat dan lebar talang harus
sama dari bawah keatas.
- Pelapisan papan talang dengan seng harus benar-benar mengikuti
bentuk talang. Dan pada potongan melintang talang, tidak
diperkenankan adanya sambungan seng. Tekukan seng untuk
tumpang tindih dengan genteng, minimal 20 cm, untuk
menghindarkan rembusan air kebawah genteng.
- Pemakuan seng ke papan talang hanya dilakukan pada sisi talang.

C. Pekerjaan Pengecetan

1. Pengecetan Plafond
- Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat
cacat (retak, lubang dan pecah-pecah).
- Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan
pekerjaan pada bidang pengecatan.
- Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari
debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak
atau mengurangi mutu pengecatan.
- Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan
cat dasar, bahan plamur dengan cat yang digunakan.
- Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi
serta jika seluruh pekerjaan instalasi di dalamnya telah selesai
dengan sempurna.
- Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/mengirimkan contoh bahan dari beberapa macam
hasil produk kepada Direksi. Selanjutnya akan diputuskan jenis
bahan dan warna yang akan digunakan. Direksi akan
menginstruksikan kepada Kontraktor selama tidak lebih dari 7
(tujuh) hari kalender setelah contoh bahan diserahkan.
- Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik
pembuatnya.
- Contoh bahan yang telah disetujui, akan dipakai sebagai standard
untuk pemeriksaan/penerimaan setiap bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke tempat pekerjaan.
- Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-
percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Perencana dan Direksi. Pengerjaan harus
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik
yang bersangkutan.
- Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola texture merata, tidak
terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus
dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan
lain.
- Bila terjadi ketidak-sempurnaan atau kerusakan dalam pengerjaan,
Kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama
mutunya tanpa adanya tambahan biaya.
- Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut,
sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan
sempurna.
- Pekerjaan Finishingkayu
 Yang termasuk pekerjaan ini adalah seluruh bidang-bidang
pekerjaan kayu yang terlihat didalam bangunan utama,
termasuk daun pintu, panil-panil lis-lis, railing kayu, pekerjaan
interior. serta bagian-bagian lain yang ditentukaan dalam
gambar.
 Semua permukaan kayu yang hendak dicat, dibersihkan dari
debu minyak dan kotoran yang mungkin melekat.
 Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar
supaya seluruh permukaan kayu rata dan licin, tidak lagi
terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan kayu
tersebut.
 Apabila seluruh permukaaan kayu sudah licin, pori-pori kayu
harus ditutup dengan dempul kayu secukupnya, kemudian
digosok dengan kain sampai halus dan rata.
 Permukaan kayu yang telah diplamur dengan dempul tersebut,
dihaluskan dengan amplas Duco yang halus, kemudian debu
bekas amplas tersebut dibersihkan.
 Permukaan kayu selanjutnya dicat menggunakan meni.
 Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kwas,
dilakukan lapis, sedemikan rupa sehingga bidang kayu tertutup
sempurna dengan lapisan menie.
 Dibutuhkan 2 - 3 lapis cat dengan sempurna sehingga
diperoleh permukaan yang halus dan rata.

Anda mungkin juga menyukai