Anda di halaman 1dari 51

SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR

GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PENDAHULUAN
Spesifikasi Teknis Arsitektur ini adalah pedoman pelaksanaan / prosedur pekerjaan konstruksi yang
harus dilakukan oleh kontraktor.
Spesifikasi Teknis Arsitektur ini adalah pelengkap dari dokumen arsitektur yang ada dan berlaku
sebagai informasi tambahan mengenai spesifikasi material yang kemungkinan belum tercantum/
dalam dokumen gambar arsitektural atau memerlukan penjelasan lebih detail.

Dalam Spesifikasi Teknis Arsitektur ini, Lingkup Pekerjaan yang termasuk didalamnya adalah:
1. Pekerjaan Pelapis Dinding
Pekerjaan pelapis dinding ini meliputi beberapa sub-pekerjaan, yaitu plesteran dinding,
dinding keramik, dinding marmer, pekerjaan GRC, dan fasade kisi-kisi aluminium.
2. Pekerjaan Pelapis Lantai
Pekerjaan pelapis lantai ini meliputi beberapa sub-pekerjaan, yaitu lantai keramik, lantai
granit/ marmer, dan floor hardener.
3. Pekerjaan Kusen dan Daun Pintu/ Jendela
Pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela ini meliputi pembuatan dan pemasangan kusen dan
daun pintu/ jendela, yang menggunakan bahan kayu, aluminium dan pintu besi.
4. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci
Pekerjaan penggantung dan pengunci ini meliputi pemasangan penggantung dan pengunci
pada pintu/ jendela sesuai dengan spesifikasi.
5. Pekerjaan Langit-langit
Pekerjaan langit-langit ini meliputi dua sub-pekerjaan, yaitu langit-langit gypsum, dan langit-
langit aci exposed.
6. Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan pengecatan ini dilaksanakan pada permukaan dinding, langit-langit dan/atau
bagian lain seperti tertera pada gambar Perencana.
7. Pekerjaan Railing
Pekerjaan railing ini meliputi pembuatan dan pemasangan railing pada area-area seperti
balkon, tangga utama, dan tangga darurat.
8. Pekerjaan Penutup Atap
Pekerjaan penutup atap ini meliputi pemasangan perangkat genteng, dan atap kaca skylight
pada area yang ditunjukkan pada gambar Perencana.
9. Pekerjaan Sanitair dan Aksesoris
Pekerjaan Sanitair dan Aksesoris ini terkait dengan penyediaan dan pemasangan sanitair
dan aksesoris untuk area-area yang dinyatakan dalam gambar Perencana.
10. Pekerjaan Perkerasan
Pekerjaan perkerasan ini dilaksanakan di area yang ditunjukkan oleh gambar Perencana,
diantaranya jalan masuk menuju area drop-off, dan jalan keliling bangunan.

broadgate design 1
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 1

PEKERJAAN PELAPIS DINDING

Pekerjaan pelapis dinding ini meliputi beberapa sub-pekerjaan, yaitu pekerjaan plesteran dinding,
pekerjaan dinding keramik, pekerjaan dinding marmer, pekerjaan GRC, dan fasade kisi-kisi
aluminium. Masing-masing pekerjaan tersebut dilaksanakan pada area-area dinding seperti tertera
pada gambar kerja Perencana, dan/atau sesuai petunjuk dari Perencana/MK.

1.1 PEKERJAAN PLESTERAN DINDING


1.1.1. Lingkup Pekerjaan
1.1.1.1. Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu, dan alat angkut
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat
dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
1.1.1.2. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar.
1.1.1.3. Pekerjaan plesteran dinding dilaksanakan apabila diperlukan,
sepengetahuan dan atas persetujuan MK dan/atau Perencana.

1.1.2. Persyaratan Bahan


1.1.2.1. Seluruh plesteran menggunakan produk Mortar Utama MU-301 (Plaster)
atau setara.
1.1.2.2. Seluruh acian menggunakan produk Mortar Utama MU-200 (Plaster and
Concrete Finish Coat) atau setara.

1.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


1.1.3.1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang
digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/MK, dan
persyaratan tertulis dalam uraian spesifikasi ini.
1.1.3.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton
telah berusia 28 hari dan pasangan dinding bata ringan telah berusia
minimal 1 hari dengan menggunakan bahan pasangan bata ringan Produk
Mortar Utama type MU-380 (Thin Bed Adhesive) dan telah disetujui oleh
MK untuk pekerjaan lanjutan sesuai dengan uraian dan syarat pekerjaan
yang tertulis dalam buku ini.

broadgate design 2
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

1.1.3.3. Setiap sudut luar dari plesteran harus dipasang metal perkuatan sudut, ex
Jayaboard atau setara.
1.1.3.4. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuknya.
1.1.3.5. Pekerjaan acian dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan plesteran dinding
telah berusia minimal 1 hari dan telah diterima oleh MK.
1.1.3.6. Pekerjaan acian dinding hanya diperkenankan setelah pemasangan
instalasi pipa, listrik dan plumbing telah selesai untuk masing masing
bidang dinding.
1.1.3.7. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-
sisa bekisting dan kemudian diketrik (scratch) terlebih dahulu dan semua
lubang-lubang bekas pengikat bekisting atau from tie harus tertutup adukan
plester.
1.1.3.8. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu
dalam satu bidang datar, harus diberi naad (tali air) dengan ukuran lebar 10
mm dan dalamnya 10 mm, kecuali bila ada petunjuk lain pada gambar
detail atau dari Perencana.
1.1.3.9. Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 3 mm untuk setiap jarak 2m. Jika melebihi,
Kontraktor berkewajiban untuk memperbaikinya dengan biaya ditanggung
oleh Kontraktor.
1.1.3.10. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung
wajar dan dilindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan-
bahan penutup yang bisa mencegah pengeringan terlalu cepat.
1.1.3.11. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima
oleh Perencana/MK dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
1.1.3.12. Selama pekerjaan plester/ acian dilaksanakan, Kontraktor wajib memelihara
dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran bahan
lain. Setiap kerusakan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan wajib
diperbaiki.
1.1.3.13. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum
plesteran berumur lebih dari 3 hari (3x24 Jam).
1.1.3.14. Untuk dinding eksterior menggunaka naad (tali air) dari aluminium U
channel ukuran 20 x 50 mm.

broadgate design 3
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

1.2 PEKERJAAN DINDING KERAMIK


Pekerjaan ini dilaksanakan antara lain pada area toilet satpam di lantai dasar.
1.2.1. Lingkup Pekerjaan
1.2.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat bantu yang dibutuhkan agar pekerjaan ini mendapatkan hasil yang
baik.
1.2.1.2. Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana/MK.

1.2.2. Persyaratan Bahan


1.2.2.1. Bahan
 Jenis : Keramik/Homogenius Tile kualitas terbaik.
 Finishing permukaan: sesuai dengan gambar.
 Produksi: Roman, atau setara.
 Bahan pengisi siar: Mortar Utama (MU-408), atau setara, dengan
warna senada dengan keramik
 Bahan perekat: Mortar Utama tipe MU-400 (Wall Tile Adhesive), atau
setara.
 Warna / tekstur: sesuai gambar.
 Ukuran: seperti tertera dalam gambar. Dengan kode produksi dan
atau kaliber yang sama untuk tiap-tiap tipe.
1.2.2.2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-
peraturan ASTM, Peraturan Keramik Indonesia (I-19), PUBB 1970 dan
PUBI 1972.
1.2.2.3. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Perencana/MK.
1.2.2.4. Kontraktor harus menyerahkan 2 kopi ketentuan dan persyaratan teknis-
operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Perencana/MK.
1.2.2.5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru,
kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Perencana/MK.
1.2.2.6. Pada permukaan dinding beton/plesteran, keramik dapat langsung
diletakkan dengan menggunakan perekat ex. Mortar Utama MU-400 (Wall
Tile Adhesive), atau setara, dengan tipe sesuai dengan rekomendasi dari
produsen.

broadgate design 4
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

1.2.2.7. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna,
motif tiap keramik harus sama, tidak boleh retak, gompal, atau cacat
lainnya.
1.2.2.8. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus, sesuai
petunjuk pabrik.
1.2.2.9. Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yang
akan terpasang di dinding: Exhaust fan, panel, stop kontak, lemari gantung,
dan lain-lain seperti tertera di dalam gambar.
1.2.2.10. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.
1.2.2.11. Awal pemasangan keramik pada dinding dan ke mana sisa ukuran harus
ditentukan, harus dibicarakan terlebih dahulu dengan pengawas/MK
sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
1.2.2.12. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar serapat
mungkin sesuai dengan rekomendasi dari produsen, harus benar-benar
lurus. Siar arah horisontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil
lantainya harus merupakan satu garis lurus.
1.2.2.13. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar dan setiap
perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik
diisi dengan bahan pengisi (tile Grout) MU-408, atau setara, sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan
bahan dengan warna keramik sesuai pada gambar.
1.2.2.14. Pembersihan permukaan keramik dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh
dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih untuk keramik seperti
Aqua Mix atau sejenis atas persetujuan Perencana/MK.
1.2.2.15. Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan grouting ex
Mortar Utama (MU-408) atau setara, dengan warna senada dengan warna
keramik.

1.3 PEKERJAAN DINDING MARMER


Pekerjaan pelapis dinding marmer ini dilaksanakan antara lain, pada fasad luar
bangunan seperti ditunjukkan pada gambar, lift lobby, dan plint lantai.
1.3.1. Lingkup Pekerjaan
1.3.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
1.3.1.2. Pekerjaan dinding marmer ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/
ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Perencana/MK.

broadgate design 5
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

1.3.2. Persyaratan Bahan


1.3.2.1. Bahan:
 Jenis : Marmer
 Finishing permukaan: polished, acid, bakar, sesuai dengan
keterangan pada gambar.
 Produksi: Import/Lokal.
 Ketebalan : minimal 20 mm
 Bahan pengisi siar: resin, dengan warna senada dengan
granit/marmer.
 Bahan perekat: Menggunakan White Tile Adhesive ex. Mortar Utama
MU-470 atau setara, untuk dinding yang tidak lebih tinggi dari 1.5
meter. Menggunakan sistem Dry fixing untuk dinding yang lebih
tinggi dari 1.5 meter.
 Warna/tekstur: Jenis granit/marmer tertera pada gambar.
 Ukuran : Sesuai gambar.
1.3.2.2. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Perencana/MK.

1.3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


1.3.3.1. Marmer dipasang adalah marmer yang sudah dipolished dan sudah
diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, baik
siku, warna, dan pola. Tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-
cacat lainnya dan telah mendapat persetujuan dari Perencana.
1.3.3.2. Potongan marmer menurut ukuran dan detail harus dilakukan dengan
mesin pemotong gergaji putar dan dihaluskan dengan batu penggosok
sesuai dengan standar pekerjaan marmer.
1.3.3.3. Marmer dipasang dengan menggunakan Mortar Utama MU-470 (White Tile
Adhesive) atau setara, naad sesuai dengan gambar detail dan diberi
pengait-pengait kawat baja tahan karat yang dipaku kuat kepada dinding.
Bila marmer dipasang dengan cara Dry Fix, maka semua material Dry Fix,
seperti sistem Angkur, bracket, pen dan kawat harus menggunakan bahan
tahan karat.
1.3.3.4. Setelah marmer terpasang, jarak antara masing-masing unit marmer harus
sama dalam bentuk garis lurus, bidang permukaan dinding harus rata water
pass dan tidak ada bagian yang bergelombang dan celah diantara masing-

broadgate design 6
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

masing unit diisi dengan bahan grouting AM Grout atau setara, dilakukan
sedemikian rupa sehingga seluruh celah terisi padat.
1.3.3.5. Pemotongan marmer harus dilakukan dengan baik dan rapi dan harus
diratakan dengan baik. Bahan-bahan lain yang dapat mengakibatkan noda-
noda pada lantai seperti minyak, residu, teak oil, dan lain-lain harus
dijauhkan dari permukaan dinding.
1.3.3.6. Sebelum pemasangan marmer harus dicoating terlebih dahulu pada ke
enam sisi-sisinya dengan lapisan penetrating sealer Sika atau setara, atau
ditentukan lain oleh Perencana.

1.4 PEKERJAAN GRC


Pekerjaan ini dilaksanakan pada area-area pada bangunan, antara lain profil-profil
pembentuk tampilan bangunan untuk menutupi struktur kolom, dan/atau seperti ditunjukkan
pada gambar kerja arsitektur.
1.4.1. Lingkup Pekerjaan
1.4.1.1. Pekerjaan ini meliputi panel beton cetak yang diperkuat dengan serat kaca
(GRC), termasuk rangka yang ditanam, rangka penghubung, rangka
pendukung, dan pekerjaan lainnya yang diperlukan pada saat ereksi dan
pemasangan GRC untuk dinding dan untuk atap sesuai dengan gambar
atau atas petunjuk perencana.
1.4.2. Persyaratan Bahan
1.4.2.1. Serat Kaca diproduksi secara khusus agar cocok dengan campuran dasar
semen Portland yang mengandung bahan basa aktif, sesuai dengan PCI-
MNL-128.
1.4.2.2. Semen Portland: ASTM C 150, Tipe I, warna natural.
1.4.2.3. Pasir: Silica yang dicuci dan dikeringkan atau bahan lainnya yang cocok
dipergunakan untuk memproduksi GRC yang memenuhi persyaratan
komposisi sesuai ASTM C 144.
1.4.2.4. Untuk permukaan yang tampak pada struktur yang telah jadi, gunakan
produksi GRC dengan merek, jenis, sumber/produsen yang sama.
1.4.2.5. Baut Angkur: harus memenuhi ASTM A 307 atau ASTM A 325.
1.4.2.6. Angkur dan rangka baja yang tampak difinish galvanis, sesuai dengan
ASTM A 153, dicelup panas setelah fabrikasi.
1.4.2.7. Rangka Baja dari bahan-bahan, ukuran, bentuk, dan detil seperti yang
tertera pada gambar kerja(shop drawing) yang telah disetujui perencana.

broadgate design 7
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

1.4.2.8. Perbaiki permukaan galvanis yang rusak karena prosedur pengelasan


menurut ASTM A 780.
1.4.2.9. Sealant yang dipakai harus telah melalui tes labolatorium untuk kecocokan
dan daya rekat dari produsen. (Sealant yang dipakai adalah GE atau setara
sesuai persetujuan perencana/MK) dan sealant tersebut harus mendapat
surat jaminan tertulis dari produsen, meliputi:
 Jaminan kekuatan minimal 5 tahun untuk seluruh pemakaian bahan.
 Jaminan ketepatan pemakaian bahan.
 Jaminan ketepatan aplikasi pemasangan.
1.4.2.10. Aplikator harus mengikuti semua persyaratan teknis dan cara-cara
penanganan, aplikasi dan persyaratan material pendukung dari produsen
Sealant yang dipakai.

1.4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


1.4.3.1. Kualifikasi Produsen: Perusahaan yang berpengalaman memproduksi GRC
dengan kualitas dan lingkup yang ditentukan untuk proyek ini dan secara
aktif memproduksi GRC untuk sekurang-kurangnya 2 tahun terakhir.
Produsen harus mempunyai kapasitas memproduksi, mengirim, dan
memasang unit yang diperlukan tanpa menyebabkan penundaan pekerjaan
lain.
1.4.3.2. Kualifikasi Aplikator: Sekurang-kurangnya selama 2 tahun secara teratur
mengerjakan pemasangan GRC atau panel beton cetak arsitektural yang
sejenis dengan yang diperlukan untuk proyek ini.
1.4.3.3. Kontraktor diwajibkan membuat gambar kerja secara lengkap yang
menunjukkan secara terperinci fabrikasi dan pemasangan panel GRC,
antara lain :
 Bentuk (elevasi dan potongan) dan dimensi unit
 Ketebalan bagian muka dan belakang GRC
 Finishes
 Detil sambungan dan penghubung
 Detil pengangkatan dan ereksi
 Sistem rangka pendukung baja
 Posisi dan detil untuk hardware yang ditempel ke struktur
 Ukuran, lokasi dan detil dari angkur gravity dan flex
 Benda-benda lainnya yang disemprot ke panel
 Urutan ereksi untuk kondisi khusus
 Hubungan dengan bahan yang berdekatan.

broadgate design 8
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

 Penjelasan hardware lepas, cetak, yang dipasang di Lapangan.


 Laporan Tes untuk setiap sampel papan tes.

1.4.3.4. Kontraktor diwajibkan membuat mockup dengan permukaan exposed yang


telah jadi yang memperlihatkan ragam warna, tekstur sejenis dan
ketebalannya.
1.4.3.5. Mockup yang dipasang di Lapangan: Sebelum pemasangan unit GRC,
agar dibuat mock-up untuk setiap konfigurasi dan finish yang diperlukan.
Fabrikasi mock-up tambahan sampai warna, tekstur, dan pola disetujui oleh
Perencana.
1.4.3.6. Penyimpanan: Simpanlah unit-unit untuk melindunginya dari tanah,
kotoran, dan kerusakan fisik lainnya.
1.4.3.7. Simpan unit-unit dengan penopang berpegas yang tidak mengotori pada
posisi yang sama seperti ketika dikirim.
1.4.3.8. Simpan unit pada permukaan yang kokoh, rata, dan licin.
1.4.3.9. Tempatkan unit yang disimpan sedemikian rupa sehingga mudah diberi
tanda pengenal.
1.4.3.10. Tanggung jawab Installer: Sebelum memasang unit, agar diperiksa dimensi
lapangan yang mempengaruhi pemasangan unit GRC. Installer agar
memberitahu Kontraktor perbedaan antara dimensi dalam rancangan dan
dimensi lapangan yang dapat merugikan pelaksanaan pemasangan.
Apabila ada perbedaan, pekerjaan tidak boleh dilanjutkan sampai diperbaiki
atau sampai persyaratan pemasangan dimodifikasi dan disetujui
Perencana.
1.4.3.11. Pengangkatan dan penempatan: Alat angkat GRC diletakkan pada titik
pengangkatan yang ditentukan oleh produsen. Pasang unit-unit GRC
dengan rata, lurus, dan segiempat dalam toleransi yang dibolehkan.
1.4.3.12. Penopang dan penguat: Sediakan penopang dan penguat sementara,
seperti yang diperlukan, untuk menjaga agar posisinya stabil, dan lurus
sementara unit-unit tsb. sedang disambung dengan permanen.
1.4.3.13. Pengikat: Ikat unit GRC di tempat dengan cara dibaut atau dilas, sesuai
yang ditunjuk pada gambar kerja. Dipasang oleh tukang las bermutu
baik/bersertifikat untuk melakukan pekerjaan pengelasan di lapangan.
1.4.3.14. Toleransi dari unit terpasang: Pasang unit GRC sesuai dengan toleransi
non-kumulatif berikut. Untuk toleransi ereksi yang tidak terdaftar, sesuaikan
dengan persyaratan PCI-MNL-117, sebagai berikut :
 Lebar celah sambungan 1 sampai 2 mm.

broadgate design 9
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

 Pelengkungan (warpage): Pelengkungan yang diizinkan maksimum


dari satu sudut dari bidang dengan tiga lainnya adalah 1 mm per
30 cm dari jarak sudut terdekat atau total 6 mm setelah
pemasangan.
1.4.3.15. Umum: Penambalan diizinkan asalkan kekuatan struktural unit dan
tampaknya tidak menjadi cacat, dan disetujui oleh Perencana.
1.4.3.16. Lakukan prosedur pembersihan sesuai rekomendasi produsen unit GRC.
 Bersihkan permukaan GRC yang berminyak dengan deterjen dan air,
menggunakan sikat berbulu halus dan spons, dan bilas dengan air
bersih.
 Hindari kerusakan terhadap permukaan GRC dan bahan berdekatan
lainnya.

1.5 PEKERJAAN KISI-KISI ALUMINIUM


Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai secondary facade bangunan lantai 4A dan 4B, seperti
ditunjukkan pada gambar kerja arsitektur.
1.5.1. Lingkup Pekerjaan
1.5.1.1 Pekerjaan ini meliputi seluruh kisi-kisi seperti yang dinyatakan/ditunjukkan
dalam gambar perencanaan. Seluruh kisi-kisi menggunakan aluminium frame powder
coated.
1.5.2. Persyaratan Bahan
1.5.2.1 Kisi-kisi terbuat dari aluminium framing system buatan YKK, atau setara.
1.5.2.2 Ketebalan lapisan di seluruh permukaan aluminium adalah 30 mikron dengan
warna yang akan ditentukan oleh Perencana.
1.5.2.3 Harus diberikan jaminan tertulis untuk ketebalan “Powder Coating”. Kontraktor
harus dapat memperlihatkan bukti-bukti keaslian barang/bahan dengan
“Certificate of Origin” dari pabrik yang disetujui Pengawas.
1.5.3.4 Kontraktor harus menyerahkan kepada Pengawas contoh potongan kisi-kisi
aluminium, beserta brosur lengkap dari pabrik/produsen. Kontraktor harus
membuat shop drawing untuk dikonsultasikan dengan Pengawas.
1.5.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
1.5.3.1 Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan dan pengukuran agar tahu
ukuran dinding pada area yang akan dipasang kisi-kisi aluminium.
1.5.3.2 Pemborong harus membuat shop drawing.
1.5.3.3 Seluruh kisi-kisi aluminium yang dipasang harus benar-benar tegak lurus
terhadap gari horizontal. Jarak pemasangan kisi-kisi sesuai dengan gambar
perencanaan.

broadgate design 10
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

1.5.3.4 Kisi-kisi aluminium yang dipasang adalah aluminium yang telah terpilih dan
tidak ada bagian yang cacat atau tergores.
1.5.3.5 Rangka dan penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan
sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hari line dari tiap
sambungan harus kedap air.

broadgate design 11
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 2
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI

Pekerjaan pelapis lantai ini meliputi beberapa sub-pekerjaan, yaitu, pekerjaan lantai keramik,
pekerjaan lantai granit/marmer, pekerjaan lantai floor hardener, pekerjaan lantai rumput sintetis, dan
pekerjaan lantai kayu pada tangga. Masing-masing pekerjaan tersebut dilaksanakan pada area-area
lantai seperti tertera pada gambar kerja Perencana, dan/atau sesuai petunjuk dari Perencana/MK.

2.1 PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


Dikerjakan pada area seperti ruang satpam, toilet satpam, area servis pada tiap lantai, dan
area lain seperti tertera pada gambar.
2.1.1. Lingkup Pekerjaan
2.1.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
bermutu baik.
2.1.1.2. Pasangan lantai keramik tiles ini dipasang pada seluruh area dan detail
yang ditunjukkan dalam gambar, berikut plint.

2.1.2. Persyaratan Bahan


2.1.2.1. Lantai Keramik yang digunakan adalah kualitas terbaik (KW 1):
 Jenis : Keramik/Homogenius Tile kualitas terbaik.
 Finishing permukaan: sesuai dengan gambar.
 Produksi: Roman, atau setara.
 Bahan pengisi siar: Mortar Utama (MU-408), atau setara, dengan
warna senada dengan keramik
 Bahan perekat: Mortar Utama tipe MU-450 (Floor Tile Adhesive), atau
setara.
 Warna / tekstur: sesuai gambar.
 Ukuran: seperti tertera dalam gambar. Dengan kode produksi dan
atau kaliber yang sama untuk tiap-tiap tipe.
2.1.2.2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan -
peraturan ASTM, Peratuan Keramik Indonesia (NI-19), PUBB 1970 dan
PUBI 1982.
2.1.2.3. Semen portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam PUBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971(NI-2)
dan ASTM.

broadgate design 12
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

2.1.2.4. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus


diserahkan contoh-contohnya kepada Perencana/MK.

2.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


2.1.3.1. Sebelum dimulai pekerjaan kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik.
2.1.3.2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
2.1.3.3. Adukan pasangan/pengikat menggunakan produk ex. Mortar Utama MU-
450 (Floor Tile Adhesive), atau setara.
2.1.3.4. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan
yang benar-benar rata, tidak bergelombang. Untuk area toilet dan teras
harus mempunyai kemiringan yang cukup, minimal 1% kearah lubang
buangan atau seperti tertera dalam gambar.
2.1.3.5. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar
detail atau sesuai petunjuk Perencana/MK.
2.1.3.6. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar), harus
sama lebarnya, maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan
lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan tegak
lurus sesamanya.
2.1.3.7. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi yang bermutu baik, dari bahan seperti
yang telah disyaratkan di atas. Warna senada dengan keramik yang
dipasang dan atas persetujuan Perencana/MK.
2.1.3.8. Pemotongan unit-unit keramik tile harus menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik.
2.1.3.9. Keramik yang sudah dipasang harus dibersihkan dari segala macam noda
pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih dengan menggunakan
bahan pembersih Aqua Mix atau setara, dengan jenis sesuai rekomendasi
produsen.
2.1.3.10. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama
3x24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
2.1.3.11. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-
siarnya bertemu siku dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang
sama pula.
2.1.3.12. Pada sisi keramik yang bertemu tembok tidak diperkenankan diisi PC,
sebaiknya diisi pasir halus dan ditutup plin di atasnya.

broadgate design 13
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

2.1.3.13. Untuk lantai yang cukup luas diharuskan menggunakan Flexible Joint setiap
25 m2 agar tidak terjadi keramik yang terangkat, sesuai rekomendasi
produsen.

2.2 PEKERJAAN FLOOR HARDENER ATAU EPOXY TOP FLOOR


Pekerjaan floor hardener ini dilaksanakan pada area parkir, area M.E., gelanggang olahraga dan
area lain yang dinyatakan pada gambar.
2.2.1. Lingkup Pekerjaan
2.2.1.1. Dilakukan meliputi dari bagian-bagian permukaan lantai sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar. Dalam hal ini termasuk pekerjaan-
pekerjaan persiapan dan lapisan bahan lain yang diperlukan pada
permukaan lantai yang dilapis dengan Floor Hardener atau Epoxy top floor,
pengadaan tenaga kerja, bahan, alat-alat, peralatan bantu lainnya, contoh-
contoh bahan yang akan digunakan, termasuk pula perawatan dan
pemeliharaan sampai saat penyerahan pekerjaan terakhir.
2.2.1.2 Epoxy Flake Floor digunakan pada area olahraga dengan permukaannya
yang sedikit kasar untuk mengurangi slip dan jatuh. Serpihan tersedia
dalam beragam warna, gaya, tekstur, sesuai persetujuan Perencana.

2.2.2. Syarat-syarat Bahan


2.2.2.1. Bahan :
Non metalic Floor Hardener dan Epoxy top floor, bahan berbentuk bubuk
yang siap diaplikasikan seperti Produk Mortar Utama tipe MU-700 (Floor
Hardener), atau setara atas persetujuan Perencana/MK.
2.2.2.2. Syarat bahan Floor hardener:
 Warna harus merata,
 Tahan terhadap beban berat.
 Tahan getaran dan goresan ringan.
 Dapat mencegah adanya/terjadinya retak-retak pada permukaan
lantai
 Tidak mudah kotor, mudah dalam perawatan.
 Dapat menahan kerusakan-kerusakan permukaan lantai, tahan
lama serta tidak licin.
 Bahan yang akan dipasang adalah yang masih dalam keadaan
baik terbungkus dengan baik dan pada saat aplikasi belum
kadaluwarsa.

broadgate design 14
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

 Pengendalian seluruh mutu bahan serta tatacara pengerjaannya


harus sesuai dengan syarat-syarat dari fabrikator.

2.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


2.2.3.1. Bidang permukaan lantai harus rata, tidak terdapat retak-retak, lubang dan
celah-celah yang terjadi pada permukaan lantai harus ditutup dengan
adukan semen pasir (trasram) sampai rata terhadap permukaan
sekelilingnya.
2.2.3.2. Pekerjaan lapisan floor hardener atau epoxy top floor dilakukan setelah ada
persetujuan dari Perencana /MK. Pengerjaannya sesuai dengan yang
dipersyaratkan dari fabrikator, sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan
bermutu baik dan dapat diterima oleh Perencana /MK.
2.2.3.3. Sebelum pekerjaan dilakukan, kontraktor harus menyerahkan beberapa
contoh bahan, warna dan contoh aplikasi pekerjaan dari beberapa cara
aplikasi kepada MK untuk disetujui dalam pelaksanaan.
2.2.3.4. Contoh bahan, warna dan contoh aplikasi pekerjaan yang telah disetujui
Perencana/MK, akan dipakai sebagai standar dalam pemeriksaan dan
penerimaan bahan/hasil pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor.
2.2.3.5. Kontraktor harus membuat tempat penyimpanan contoh bahan/hasil contoh
pekerjaan di direksi keet serta harus senantiasa menjaga keamanannya.
2.2.3.6. Pekerjaan floor hardener yang telah terpasang harus dihindarkan dari
terjadinya kerusakan akibat dari adanya pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan
yang lain. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam
hasil pekerjaan yang dilakukan.
2.2.3.7. Untuk mengurangi resiko retak di floor hardener pada saat curing karena
kehilangan kelembaban pada waktu terkena sinar matahari atau angin
maka kontraktor harus menggunakan cairan emulsi polymer material
pelapis curing produk mortar utama MU-L710 (Curing Compound –
waterbase).
2.2.3.8. Kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada permukaan floor hardener,
kontraktor diharuskan untuk memperbaiki, hingga mencapai mutu
pekerjaan seperti yang telah disyaratkan dalam buku ini tanpa adanya
tambahan biaya.

2.3 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI MARMER DAN GRANIT


Pekerjaan pelapis lantai marmer dan granit ini dilaksanakan di area-area seperti lift lobby setiap
lantai, lantai drop off, dan area lain seperti ditunjukkan pada gambar.

broadgate design 15
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

2.3.1. Lingkup Pekerjaan


2.3.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil pekerjaan yang bermutu baik. Dilakukan meliputi
seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar (lantai dan plint).

2.3.2. Persyaratan Bahan


2.3.2.1. Bahan :
 Jenis : Granit / Marmer
 Finishing permukaan: polished, acid, bakar, sesuai dengan
keterangan pada gambar.
 Produksi: Import/Lokal.
 Ketebalan : minimal 20 mm
 Bahan pengisi siar: resin, dengan warna senada dengan
granit/marmer.
 Bahan perekat: Menggunakan White Tile Adhesive ex. Mortar
Utama MU-470 atau setara.
2.3.2.2. Mutu :
 Marmer yang dipasang adalah yang sudah dipoles halus dan telah
diseleksi dengan baik bentuk, warna, corak dan ukurannya.
 Tidak ada bagian yang disambung, retak, atau cacat lain dan telah
mendapat persetujuan dari Perencana/MK.
 Warna dan tekstur tertera pada gambar keyplan finishing lantai.
2.3.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
2.3.3.1. Persiapan area pemasangan
 Screed harus telah berusia minimal 7 hari atau telah kering
sempurna.
 Level screed agar menyesuaikan dengan gambar prinsip screed
leveling yang ada pada gambar Perencana.
 Selanjutnya screed dibersihkan dari segala kotoran yang dapat
menyebabkan perekat menjadi mudah lepas.
 Untuk lantai yang langsung berhubungan dengan tanah, lantai harus
telah diberi lapisan membrane sheet waterproofing.
2.3.3.2. Persiapan bahan
 Coating bagian bawah dan samping Marmer sampai merata dan
biarkan mengering dan coating sekali lagi selang waktu 1 jam
dengan bahan khusus coating Marmer produksi Mortar Utama MU-

broadgate design 16
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

510 (Protective Coating Slurry), atau setara dan atas persetujuan


Perencana/MK.
 Semua coating harus dilakukan dengan lembaran marmer pada
posisi horisontal. Hal ini dimaksudkan agar cairan coating benar
benar meresap merata pada bidang marmer.
 Khusus untuk marmer slab (dimensi diatas 1x1m) aplikasi
menggunakan produk MU-471 (White Mortar for Space Marble),
atau setara. Produk tersebut dapat diaplikasikan diatas permukaan
beton lantai yang terlebih dahulu dilapisi Superbond adhesive pure
acrylic (MUL-500), atau setara.
2.3.3.3. Gunakan perekat MU-470 (white Tile adhesive), atau setara sebagai
perekat.
2.3.3.4 Harus diperhatikan level peil harus sesuai dengan yang ditunjukan dalam
gambar.
2.3.3.5. Setelah unit-unit marmer dan granit terpasang, posisi naad harus lurus,
serta membentuk pola seperti pada gambar. Bidang permukaan lantai
harus rata/waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang, bidang
permukaannya padat, tanpa cacat. Kemiringan bidang lantai untuk area
teras dan balkon harus memperhitungkan arah aliran airnya.
2.3.3.6. Pola pemasangan plint marmer dan granit harus sesuai dengan gambar
detail atau sesuai petunjuk Perencana/MK dengan memperhatikan siar-siar
bertemu siar siku dengan siar lantai.
2.3.3.7. Siar-siar/naad diisi dengan bahan pengisi yang sesuai dengan warna
marmer atau granit yang terpasang dan harus mendapat persetujuan dari
Perencana/MK.
2.3.3.8. Pemotongan unit-unit marmer dan granit harus menggunakan alat
pemotong khusus.
2.3.3.9. Marmer dan granit yang sudah terpasang harus dibersihkan dari noda
pada permukaan hingga betul-betul bersih.
2.3.3.10. Poles lagi sehingga lantai keseluruhannya rata dan kemudian coating sekali
lagi dengan bahan coating dari Sika, atau setara, dengan tipe sesuai
rekomendasi produsen.
2.3.3.11. Menyediakan perlindungan akhir dan penjagaan keadaan tersebut dengan
cara yang disetujui oleh installer yang menjamin pekerjaan marmer dan
granit tidak rusak atau menjadi jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.

2.4 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI RUMPUT SINTETIS

broadgate design 17
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

Pekerjaan pelapis lantai rumput sintetis ini dilaksanakan di area balkon lantai 2.
2.4.1. Lingkup Pekerjaan
2.4.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2.4.2. Persyaratan Bahan
2.4.2.1 Terbuat dari lembaran plastik murni tanpa melalui proses daur ulang serta
telah mendapatkan sertifikasi lisensi yang menjamin kualitas rumput. Rumput harus
tahan terhadap cuaca ekstrim. Warna harus terlihat cerah, tidak gampang pudar,
tidak berbau menyengat, mudah dibersihkan, dan teksturnya lembut/tidak kaku, serta
tidak mengandung zat karsinogen.
2.4.2.2 Rumput sintetis dilengkapi anyaman yang kuat pada bagian belakangnya.
Rumput sintetis yang harus diberi finishing flame retardant coating sehingga memiliki
ketahanan yang sangat baik terhadap air.

2.4.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


2.4.3.1 permukaan bagian bawah lembaran rumput sintetis dalam keadaan bersih.
Hal ini untuk mengoptimalkan daya rekat lem sehingga lembaran rumput sintetis
dapat melekat dengan baik.
2.4.3.2 Pastikan permukaan lantai yang akan dilapisi rumput sintetis dalam keadaan
rata, tidak ada bagian permukaan semen yang miring ataupun bergelombang.
2.4.3.3 Ujung rumput pada setiap lembarannya harus menuju ke arah yang sama.
2.4.3.4 Setelah rumput digelar, biarkan dahulu selama kurang lebih 2 - 3 jam untuk
menghindari adanya pengurangan pada ukuran lembaran rumput sintetis.
2.4.3.5 Gunakan lem khusus untuk lembaran rumput sintetis untuk menempelkannya
ke lantai. Untuk menyambungkan antara satu bagian karpet dengan karpet lain,
gunakanlah lem dan perekat yang ada pada pinggir setiap lembaran.
2.4.3.6 Setelah lem mengering, gunakan sapu untuk menghilangkan debu dan
kotoran lain.
2.4.3.7 Untuk area eksterior, gunakan paku usuk dari baja biar tidak mudah berkarat.
Paku-paku ini sebaiknya dipasang pada jarak 30 x 30 cm sehingga rumput sintetis
tersebut bisa tertempel kuat dan tidak gampang lepas.

2.5 PEKERJAAN PELAPIS LANTAI KAYU


Pekerjaan pelapis lantai kayu bengkirai ini dilaksanakan di tangga utama.
2.5.1. Lingkup Pekerjaan

broadgate design 18
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

2.5.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang diperlukan dalam pekerjaan ini untuk mendapatkan
hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2.5.2. Persyaratan Bahan
2.5.2.1 Papan tangga solid wood bengkirai oven utuh tanpa sambungan dengan
penampang anti slip.
2.5.2.2 Finishing Melamine PU (Polyurethane), dengan Hardener PU Bayer
Jerman atau setara dan thinnernya khusus PU untuk menghasilkan
kekerasan hasil finishing yang optimal.
2.5.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
2.5.3.1 Gunakan Wood FILLER untuk mengisi pori-pori kayu. Kemudian amplas
dengan kertas amplas no. 240.
2.5.3.2 Gunakan wood stain untuk pewarnaan dari kayu.
2.5.3.3 Aplikasikan PU Sanding Sealer (Rasio pencampuran A : B : Thinner = 4 : 1 :
2-3) dengan coating amount 100-120 g/m2 (spray). Biarkan mengering selama 3-4
jam. Amplas dengan kertas amplas no.400. Ulangi lagi proses yang sama untuk
lapisan kedua dan ketiga.
2.5.3.4 Aplikasikan PU Lacquer (Rasio Pencampuran A : B : Thinner = 4 : 1 : 2-3)
dengan coating amount 100-120 g/m2 (spray). Biarkan mengering selama sehari.
2.4.3.5 Top coat tersedia dalam 3 tingkat kilap : Clear Gloss, Semi Gloss, dan Clear
Dof, untuk ditentukan kemudian oleh Perencana.

broadgate design 19
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 3
PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

Pekerjaan pintu dan jendela ini dilaksanakan untuk jenis-jenis pintu dan jendela kayu, aluminium, fire
door, besi, dan kaca, sesuai dengan gambar Perencana.

3.1 LINGKUP PEKERJAAN


3.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.

3.1.2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan kusen dan daun pintu dan jendela sesuai dengan
gambar Perencana.

3.2 PERSYARATAN BAHAN


3.2.1 Bahan Rangka Kayu
3.2.1.1. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5, (PPKI
tahun 1961) dan persyaratan lain yang tertulis dalam bab material kayu.
3.2.1.2. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
3.2.1.3. Kelembaban bahan rangka daun pintu disyaratkan 12% - 14%.
3.2.1.4. Untuk rangka kayu yang dipakai adalah kayu Merbau atau seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dengan mutu baik, keawetan kelas I dan
kekuatan kelas I-II. Ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi.
3.2.1.5. Daun pintu dengan konstruksi solid engineering dengan lapis multiplek
veneer jati atau setara. Ukuran disesuaikan gambar-gambar detail, tidak
diperkenankan menggunakan sambungan, harus utuh untuk satu muka
(kecuali ditentukan lain dalam gambar).
3.2.1.6. Tebal rangka kayu daun pintu sesuai dengan gambar detail pada gambar
Perencana.

3.2.2 Bahan perekat kayu


3.2.2.1. Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik, jenis epoxi, atau
setara.
3.2.2.2. Semua permukaan rangka kayu harus diserut, harus rata, lurus dan siku.

broadgate design 20
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

3.2.3 Bahan Panil Daun Pintu


Daun pintu dengan konstruksi solid engineering lapis multiplek veneer jati dengan
bahan-bahan:
3.2.3.1. Multiplek veneer jati atau yang setara, yang telah disetujui oleh
Perencana/M.K.
3.2.3.2. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus dan siku.
3.2.3.3. List akhiran daun pintu menggunakan bahan kayu jati.

3.2.4 Bahan finishing pintu dan jendela kayu:


3.2.4.1 Finishing untuk permukaan kusen dan daun pintu solid engineered adalah
multiplek veneer jati warna walnut natural satin tone, finishing melamic coating
polyurethane.
3.2.4.2 Pada beberapa pintu menggunakan finishing cat duco solid water based ex.
Nippon, Propan, Mowilex atau setara dengan teknik spray system.

3.2.5. Bahan Kaca:


Kaca adalah bahan terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses
pengambangan, dengan permukaan rata, tidak bergelombang.
3.2.5.1 Toleransi Lebar dan Panjang
Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi yang ditentukan oleh
produsen sesuai standard SII.
3.2.5.2. Kesikuan
Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter.
3.2.5.3. Cacat-cacat
 Cacat-cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan
dari pabrik
 Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca)
 Kaca yang digunakan harus sesuai dengan komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
 Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca, baik
sebagian atau seluruh tebal kaca)
 Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
kearah luar atau masuk)
 Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave) benang adalah
cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan

broadgate design 21
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

kaca yang berubah dan mengganggu pandangan


 Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud), dan goresan (scratch),
bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok)
 Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA
 Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi
yang ditentukan oleh pabrik. Untuk ketebalan kaca 5 mm kira -kira 0.3 mm.

3.2.5.4. Bahan kaca, harus sesuai SII 0189/78 dan PBVI 1982, menggunakan produk
Asahi Mas, atau setara.
3.2.5.5. Jenis kaca yang dipergunakan adalah:
 Kaca single sheet, tebal 8 mm, produk Asahi Mas atau setara,
 Kaca tempered , tebal 8 mm, produk Asahi Mas, atau setara, proses
pembuatan tempered oleh PT. Sinar Rasa Kencana atau setara,
 Kaca double glazed dengan komposisi 8 mm + airspace + 8 mm, oleh
PT. Sinar Rasa Kencana, atau setara.

3.2.5.6. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat
persetujuan Perencana/MK.
3.2.5.7. Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus
digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.

3.2.6. Bahan rangka aluminium:


Kusen dan daun pintu jendela alumunium menggunakan finished goods ex Prowin
YKK, atau setara, berikut penguncinya, dengan finishing powder coating warna iron
grey.

3.2.6.1. Persyaratan Bahan Aluminium


a. Persyaratan bahan alumunium yang dipakai didasarkan pada standar:
 Berdasarkan Standar Industri Indonesia
 SII 0695-82, produk hasil alumunium extrusi untuk keperluan
arsitektur.
 SII 0694-82, Syarat umum jendela Alumunium paduan.
 SII 0405-82, Paduan Alumunium Ekstrusi.
 Berdasarkan American Architectural Manufacture Ass (AAMA)
 AAMA 101, Spesifikasi untuk jendela dan pintu alumunium

 Berdasarkan American Standard for Testing Material (ASTM).


 ASTM – E- 283 , Metode pengujian kebocoran udara untuk jendela
dan curtain wall.
 ASTM – E- 330 , Metode pengujian struktural untuk jendela dan

broadgate design 22
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

curtain wall.
 ASTM – E- 331 , Metode pengujian kebocoran air untuk jendela dan
curtain wall.
 Berdasarkan Japan industrial standard (JIS).
 JIS – H – 4100 , Spesifikasi komposisi alumunium ekstrusi.
 JIS – H – 8602 , Spesifikasi pelapisan anodized alumunium.
 Berdasarkan standar dari pabrik pembuat, ex Prowin YKK atau setara.
 Standar berdasarkan Spesifikasi Teknis ini.

b. Alumunium yang dipergunakan harus alumunium paduan untuk keperluan


arsitektur dengan Alloy 6063 - Temper produk YKK atau setara dengan sifat-
sifat sebagai berikut:
 Berat Jenis = 2,71 x 10.3kg / m3
 Titik Lebur = 600.0 - 650.0 C.
 Koefisien memuai linter antara 20.0c - 100.0c = 23 x 10.0 per 0.c.
 Kuat tarik minimum = 150 Mpa
 Batas leleh tarik / tekan = 110 Mpa
 Kekuatan geser minimum = 90 Mpa
 Modulus Elastisitas = 69 x 10.3 Mpa.

c. Finishing Alumunium Powder Coating harus mempunyai ketebalan lapisan


minimal 18 micron, untuk eksterior, dan tahan air, dengan warna yang
dipakai adalah iron grey. Produsen harus memberikan jaminan warna tidak
akan belang ataupun pudar secara tertulis selama 20 tahun (dinyatakan
dalam surat garansi).
d. Ukuran profil untuk jendela sesuai dengan rekomendasi pabrik, standar ex
finished goods Prowin YKK, dengan ketebalan profil sesuai kebutuhan
perhitungan kekuatan kecuali bagian-bagian yang tidak mempengaruhi
kekuatan dari jendela.
e. Sealant yang digunakan adalah sealant yang tidak mengandung asam dan
dari jenis yang direkomendasikan sesuai dengan keperluannya (untuk
sealant struktural atau sealant non struktural) dari produk GE atau setara.
f. Aluminium yang didatangkan ke lokasi adalah material baru (bukan bekas
atau sisa dari proyek lain) dan harus sudah dibungkus dengan Protective
Tape bawaan pabrik dan baru dilepas setelah ada ijin dari MK.

3.2.6.2. Syarat-syarat Pelaksanaan


a. Jika ada pekerjaan pembengkokan (bending form) maka proses finishing
dikerjakan setelah proses pembengkokan tersebut.

broadgate design 23
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

b. Tanda-tanda dan cacat yang timbul dipermukaan alumunium harus


dibuang/dihilangkan.
c. Aplikator atau Fabrikator harus membuat dan menyerahkan shop drawing
untuk mendapat persetujuan dari Perencana dan pengawas, shop drawing
tersebut harus menunjukkan ukuran, ketebalan, kekuatan, alloy tempers,
finish,detail pertemuan dan hubungannya dengan kontruksi secara
keseluruhannya.
Dalam shop drawing harus diperlihatkan cara penyambungannya atau
hubungan antara alumunium dengan alumunium dan alumunium dengan
kaca lengkap dengan spesifikasi dari karet maupun silikon penjepit kaca.
d. Aplikator/Pabrikator harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
dipakai kepada perencana dan pengawas untuk mendapat persetujuan.
e. Dimana pekerjaan harus tepat koordinatnya dengan finishing permukaan -
permukaan dan ukuran jarak kolom, maka penentuan ukuran harus diambil
dilapangan dan tidak dari gambar arsitektur. Apabila beton pasangan bata
dan material lain akan menerima alumunium, maka dalam pemasangan
harus dilengkapi dengan asistensi dan pengarahan yang diperlukan agar
disiplin lain dapat menentukan daerah mereka.
f. .Semua pekerjaan akan dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar arsitek
dan gambar kerja yang sudah disetujui Perencana.
g. Hubungan kaca dengan kaca dan kaca dengan frame/kusen harus diisi
dengan sealant merk GE, atau setara dengan warna sesuai dengan warna
frame. Cara pemasangan dan persiapan pemasangan harus memenuhi
syarat dari produsen kaca dan produsen sealant, termasuk pemasangan
setting block dan lain-lain.
h. Pada saat aplikasi, sealant harus masih dalam keadaan baik, tidak
diperkenankan menggunakan sealant yang telah kadaluwarsa, cara aplikasi
sealant harus mengikuti semua persyaratan dari produsen sealant.
i. Pada tempat-tempat dimana terdapat fisher atau baut, maka harus diberi
perkuatan klos kayu.

3.2.6.3. Pabrikasi
a. Semua bagian dari pekerjaan alumunium baik material desain, ukuran
ketebalan harus sesuai dengan gambar perencanaan dan spesifikasi ini.
Semua pekerjaan pembentukan (forming) harus dikerjakan lebih dahulu dari
pada finishing.
b. Semua detail pertemuan harus runcing , halus dan rata, bersih dari goresan-
goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan aluminiun dan semua
dikerjakan dengan mesin.

broadgate design 24
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

3.2.6.4. Contoh
a. Aplikator/Fabrikator harus menyerahkan 3 set contoh semua bahan yang
dipakai kepada perencana dan pengawas untuk mendapat persetujuan.
b. Contoh extrusion tidak kurang dari 30 cm dengan ketebalan yang ditentukan
untuk pekerjaan ini, contoh harus dengan ukuran 1:1.
c. Contoh harus disertai usulan finishing, warna, dan perbedaan warna
maksimum yang mungkin terjadi. Pekerjaan pelaksanaan baru dapat berjalan
setelah ada persetujuan dari perencana.

3.2.6.5. Pertemuan dengan Material Lain


a. Apabila alumunium berhubungan dengan bahan lain (kecuali Galvanized
Steel, zinc, Stainless Steel atau nekel campuran perak), material tadi harus
dilapisi dengan:
 Lapisi alumunium dengan zinc chormate Primer
 Lapisi material lain tersebut dengan cat bituminous
 Lapisi tape atau gasket di antaranya.
b. Apabila alumunium diletakkan berhubungan dengan beton atau plesteran ,
disarankan permukaan alumunium tadi dilapisi dahulu dengan zinc
choromate Primer.
c. Apabila dalam finishing selanjutnya memungkinkan terjadinya kontak antara
plesteran ( finish tembok ) dengan alumunium, maka alumunium harus
dibungkus dahulu dengan tape sebelum dipasang.
d. Setiap pertemuan frame dengan konstruksi utama (beton, dinding dan lain-
lain) agar kedap terhadap air, maka harus diberi dempul elastis/sealant.
e. Perlindungan terhadap permukaan:
Perlindungan terhadap permukaan alumunium adalah tanggung jawab
kontraktor, sampai dengan penyerahan pekerjaan secara keseluruhan.
Perlindungan dapat dengan cara:
 Lapisan Clear Methacrylate laguer. ( pernis transparan)
 Tape plastik pembungkus yang melekat.
 Atau cara-cara lain selama fabrikasi, pengangkutan dan pemasagan
dengan catatan pada saat pembersihan tidak merusak atau
meninggalkan bekas baik pada alumunium, kaca maupun pada
bagian -bagian gedung yang berhubungan dengan alumunium.
 Penggunaan pernis tadi atau silicon pada permukaan yang akan
diberi caulking atau sealant tidak dibenarkan.
f. Setelah pemasangan di tempat, kontraktor bertanggung jawab terhadap
pembersihan dari perlindungan permukaan alumunium tersebut.

broadgate design 25
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

3.2.6.6. Pemasangan
a. Bench Mark untuk ketinggian dan Line Offset Mark harus dipastikan dan
disediakan oleh kontraktor yang bertanggung jawab ketepatannya. Jika ada
kesalahan maka kontraktor harus memperbaiki dulu sebelum pekerjaan
pemasangan dilaksanakan.
b. Apabila ada pekerjaan yang membutuhkan angkur didinding atau struktur
maka penempatanya angkur tersebut harus diteliti dengan saksama pada
gambar detail shop Drawing. Gambar tersebut harus mendapat persetujuan
dari perencana/MK.
c. Bila ada pemasangan sealant maka penggunaannya harus sesuai dengan
cara aplikasi dari produsen sealant tersebut. Semua permukaan alumunium
yang akan diberi sealant harus bersih dari segala kotoran yang mungkin
tertinggal.
d. Plastik tape (atau bahan pelindung lain) yang dipakai pada waktu
pemasangan harus segera dibersihkan .
e. Gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui sebelum dipesan, semua
ukuran harus diteliti dan disesuaikan dengan keadaan lapangan dan
memperhatikan, kembang susut bahan serta ikatan-ikatan terhadap
penumpu-penumpu. Konstruksi harus tahan terhadap tekanan dan hisapan
anginnya.
f. Pemasangan oleh tenaga ahli yang disetujui pabrik dan bertanggung jawab
atas segala bahan kaca. Pengerjaan secara teliti dan hasilnya harus dapat
disetujui pengawas.
g. Semua bahan harus dijaga agar tetap baik, bersih tidak menjadi cacat.
Bahan yang cacat harus dikeluarkan dari tempat kerja dan diganti yang baru.
h. Semua kontruksi penyangga harus dipasang sampai kontruksi berdiri tegak,
dan dibersihkan sesudah selesai.
i. Semua sistem dan perlengkapan dipasang dengan tata cara pelaksanaan
yang baik, terutama bahan-bahan kedap air/waterproof.

j. Setelah semua bagian terpasang dengan rapi dan baik, tidak diperkenankan
terjadi kebocoran pada situasi apapun termasuk pada saat hujan dan angin.
Jika terdapat kebocoran setelah pekerjaan dilaksanakan maka Kontraktor
diwajibkan memperbaiki sampai dinyatakan dapat di terima oleh MK. Biaya
yang timbul akibat pekerjaan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

broadgate design 26
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

3.2.6.7. Persyaratan Khusus


Frameless glass door
Daun pintu frameless menggunakan kaca tempered tebal minimal 10 mm, atau
disesuaikan dengan gambar. Untuk kaca mati frameless, dipasang pada alumunium
U Channel yang dilengkapi bantalan karet dan setting block pada tiap titik tertentu.
Lebar U channel disesuaikan dengan ketebalan kaca.

3.3 SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN UMUM


3.3.1 Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-
gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail
sesuai gambar-gambar.

3.3.2 Sebelum pemasangan, penimbunan bahan pintu di tempat pekerjaan harus


ditempatkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

3.3.3 Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat
lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
3.3.4 Semua kayu tampak harus diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-
sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
3.3.5 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemotongan dan
pembuatan profil kayu dilakukan dengan mesin di luar tempat pekerjaan /
pemasangan.
3.3.6 Daun Pintu :
3.3.6.1. Daun pintu multiplek veneer jati dipasang pada rangka kayu adalah dengan
cara lem, tanpa pemakuan, jika diperlukan, harus digunakan sekrup
galvanized atas persetujuan Perencana/MK tanpa meninggalkan bekas
cacat pada permukaan yang tampak.
3.3.6.2. Pada bagian daun pintu multiplek veneer jati, harus dipasang rata, tidak
bergelombang, dan merekat dengan sempurna dengan dipress di
workshop.
3.3.6.3. Permukaan multiplek veneer jati tidak boleh didempul.
3.3.7 Setelah pemasangan kusen atau daun pintu kontraktor diwajibkan memberikan
perlindungan sedemkian rupa sehingga terhindar dari kerusakan–kerusakan oleh
benturan-benturan benda–benda lain dan dari kelembaban ataupun terkena cuaca
langsung.

broadgate design 27
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

3.3.8 Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat maupun yang
tersembunyi, kontraktor wajib memperbaiki ataupun mengganti dengan yang baru
sampai dengan disetujui oleh Perencana/MK dengan seluruh biaya ditanggung oleh
kontraktor.

3.4 SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN TERKAIT BAHAN KACA


3.4.1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat pekerjaan dalam buku ini dan mengikuti semua persyaratan/petunjuk dari
produsen.
3.4.2. Pekerjaan ini harus dikerjakan oleh perusahaan aplikator yang telah berpengalaman
untuk jenis pekerjaan dan volume yang minimal sama dengan proyek ini. dan harus
disetujui oleh Perencana/MK.
3.4.3. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh MK.
3.4.4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur, tanda-
tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem
yang tidak merusak lapisan kaca coating.
3.4.5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong
kaca khusus.
3.4.6. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 15 mm masuk ke
dalam alur kaca pada frame/rangka.
3.4.7. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan air biasa agar tidak merusak permukaan kaca, terutama kaca coating.
3.4.8. Hubungan kaca dengan kaca dan dengan frame/kusen harus diisi dengan lem silikon
/ sealant merk GE, atau setara, dengan warna transparan atau dengan warna senada
dengan warna frame. cara pemasangan dan persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan produsen kaca dan produsen sealant termasuk
pemasangan setting block, alat bantu pemasangan dan lain-lain.
3.4.9. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak
dan pecah pada sealant/tepinya, bebas noda dan bekas goresan.
3.4.10. Pertemuan kaca frameless dengan dinding menggunakan aluminium U channel yang
dilengkapi dengan sealant secara merata dan setting block pada tiap titik tertentu
untuk menjaga kestabilan posisi kaca.

3.5 PINTU BESI DAN KUSEN (FIRE DOOR)


3.5.1 Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan kusen daun pintu/jendela besi sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar termasuk disini adalah penggunaan engsel dan finishing.
3.5.2 Kusen dan daun pintu/jendela besi yang digunakan adalah :
3.5.2.1. Pintu pintu non fire rated adalah Type Doralux Ex. BOSTINCO atau LION

broadgate design 28
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

METAL, atau setara dengan finish cat bakar/powder coating standard


Bostinco.
3.5.2.2. Pintu pintu Fire rated adalah type BR 34 S (3 H) atau setara untuk fire
escape dan Ruang Electrical Equipment.
3.5.3 Kontraktor wajib membuat gambar kerja secara lengkap dan mencantumkan semua
Hardware yang dipasang dan accessories yang berhubungan/diperlukan.
3.5.4 Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan yang akan dipasang.
3.5.5 Kontraktor wajib memberi jaminan minimal 10 tahun terhadap:
3.5.5.1. Ketepatan pemakaian bahan
3.5.5.2. Ketepatan aplikasi

broadgate design 29
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 4
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

4.1 LINGKUP PEKERJAAN


4.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan daun
pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga
tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

4.1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci meliputi seluruh pemasangan pada
daun pintu kayu seperti yang ditunjuk/disyaratkan dalam detail gambar.

4.2 PERSYARATAN BAHAN


4.2.1. Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang terlampir
dalam Spesifikasi Teknis ini, bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat
dari pemilihan merek, kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada MK dan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan.

4.2.2. Kontraktor harus membuatkan Master Key dan Grand Master Key sesuai dengan
petunjuk atau keperluan Pemberi Tugas.

4.2.3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal dari pelat alumunium
berukuran 3x6 cm dengan tebal 1 mm. Tanda pengenal ini dihubungkan dengan
cincin nikel ke setiap anak kunci.

4.2.4. Harus disediakan lemari penyimpanan anak kunci dengan Backed Enamel Finish
yang dilengkapi dengan kait-kaitan untuk anak kunci lengkap dengan nomor
pengenalnya. Lemari berukuran lebar x tinggi adalah 40 x 50 cm, dengan tebal 15 cm
berdaun pintu tunggal memakai engsel piano dan handle alumunium.

4.3 PERLENGKAPAN PINTU DAN JENDELA


Untuk ketentuan perincian type dan jenis perlengkapan yang digunakan antara lain:
4.3.1. Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.
4.3.1.1. Untuk daun jendela kaca dipakai pengunci sesuai dengan standar ex
finished good Prowin YKK, atau setara, dengan finish serasi dengan door
hardware.
4.3.1.2. Untuk kunci dan pegangan pintu, menggunakan produk Solid, Deckson
atau setara.
4.3.1.3. Semua kunci-kunci tanam yang terpasang dengan kuat pada rangka daun

broadgate design 30
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

pintu dipasang setinggi 100 cm dari lantai, atau sesuai petunjuk


Perencana/MK
4.3.1.4. Untuk pintu- pintu pagar besi dipergunakan gerendel besi dengan kunci
gembok dengan merk Yale, atau setara.

4.3.2. Pekerjaan Engsel


4.3.2.1. Untuk pintu-pintu panel menggunakan engsel pintu ex Yank 4x3 2 mm atau
setara, dipasang sekurang-kurangnya tiga buah untuk setiap daun dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna
engsel, jumlah engsel yang dipasang harus didasarkan pada beban berat
daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20 kg.
4.3.2.2. Untuk pintu-pintu alumunium yang menggunakan engsel lantai (floor hinge)
double action, memakai merk Dorma atau setara, dipasang baik pada lantai
sehingga terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai dengan
gambar atau rekomendasi pabrik.
4.3.2.3. Untuk pintu dan jendela alumunium digunakan engsel sesuai standar
finished good ex Prowin YKK.
4.3.2.4. Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus untuk keperluan
masing-masing pintu sesuai rekomendasi pabrik.

4.3.3. Bahan:
Untuk ketentuan tipe dan jenis perlengkapan yang digunakan harus diambil dari agen
resmi produsen dan mendapatkan surat garansi.
4.3.4. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk mendapatkan persetujuan
Perencana.

4.4 PERSYARATAN PELAKSANAAN


4.4.1 Untuk pemasangan engsel, dipasang sesuai dengan detail gambar atau dengan
prinsip sebagai berikut :
 Engsel atas dipasang + 25 cm (as) dari permukaan atas pintu.
 Engsel bawah dipasang + 25 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
 Engsel tengah dipasang di tengah - tengah antara kedua engsel tersebut.
 Untuk pintu yang terhitung berat, menggunakan 4 buah engsel.
4.4.3. Penarik pintu (door pull) dipasang 100 cm (as) dari permukaan lantai.
4.4.4. Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh MK. Apabila hal tersebut tidak
tercapai, kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
4.4.5. Door stopper dipasang pada lantai, letaknya diatur agar daun pintu dan kunci tidak
membentur dinding/partisi pada saat pintu terbuka.

broadgate design 31
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

4.4.6. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
4.4.7 Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
4.4.8. Kontraktor wajib membuat shop drawing berdasarkan gambar Dokumen Kontrak
yang telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan dan disetujui oleh
Perencana/MK. Didalamnya dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan atau detail khusus yang belum tercakup
secara lengkap di dalam Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar
Spesifikasi produsen.

broadgate design 32
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 5
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

Pekerjaan langit-langit ini dilaksanakan pada area seperti tertera pada gambar Perencana.

5.1 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT GYPSUM


Pekerjaan langit-langit gypsum ini dilaksanakan pada area-area seperti tertera pada gambar
Perencana.
5.1.1. Lingkup Pekerjaan
5.1.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.
5.1.1.2. Pekerjaan ini meliputi rangka baja untuk rakitan papan gypsum yang tidak
menahan beban.
5.1.1.3. Rakitan papan gypsum yang dipasang pada rangka metal furring dengan
prinsip pemasangan sesuai pada gambar Perencana dan/atau
rekomendasi aplikator.

5.1.2. Persyaratan Bahan


5.1.2.1. Jarak dan ukuran sesuai yang ditunjuk dalam gambar tetapi tidak kurang
dari yang diperlukan agar sesuai dengan standard ASTM C 754.
5.1.2.2. Semua rangka baja harus dianti korosi, dicat anti karat atau digalvanize hot
deep sesuai dengan ASTM C 645 kecuali ditentukan lain oleh
Perencana/MK.
5.1.2.3. Ketebalan papan gypsum adalah sesuai dengan gambar atau jika tidak
ditunjuk, dengan ketebalan 12 mm sesuai dengan ASTM C 80. Untuk
sistem aplikasi dan jarak rangka sesuai dengan gambar atau persyaratan
dari produsen dan disetujui oleh Perencana/MK.
5.1.2.4. Gypsum yang dipakai harus sesuai dengan persyaratan ASTM C 36.
Gypsum tersebut dari produk Jayaboard, atau setara.

5.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan:


5.1.3.1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dengan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detai sesuai dengan gambar.
5.1.3.2. Kontraktor wajib membuat shop drawing secara lengkap dengan

broadgate design 33
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

memperlihatkan layout, tipe dari gypsum panel detail angkur, perkuatan


juga sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian pemasangan ceiling gypsum.
5.1.3.3. Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan sistem material dan
pola yang telah disetujui oleh Perencana untuk dipakai.
5.1.3.4. Penimbunan bahan/material ditempat pekerjaan harus diletakan pada
ruang atau tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
5.1.3.5. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,
angkur-angkur dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk
bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
5.1.3.6. Desain, produk dan sistem pemasangan plafond harus sesuai dengan
standard aplikasi dari produsen tanpa terkecuali dan mendapat persetujuan
dari Perencana/MK.
5.1.3.7. Pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar
rencana untuk itu.
5.1.3.8. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan, rekomendasi dari
produsen dan Perencana/MK.
5.1.3.9. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar
dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan).
5.1.3.10. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut
pertemuan dengan bidang lain. Bila ada ketidakjelasan dalam gambar,
Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada Perencana/MK.
5.1.3.11. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan, yang terlihat maupun yang tersembunyi adalah tanggung jawab
Kontraktor untuk memperbaiki sampai disetujui oleh Perencana dengan
seluruh biaya ditanggung oleh Kontraktor.

5.2 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PLESTER ACI EXPOSED


Pekerjaan ini dilaksanakan diantaranya, pada area langit-langit di area parkir, atau seperti tertera
pada gambar.
5.2.1. Lingkup Pekerjaan
5.2.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini
untuk mendapatkan hasil yang baik.

broadgate design 34
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

5.2.1.2. Pekerjaan ini meliputi merapikan atau meratakan seluruh area ceiling
(bukan diplester dan aci seluruh permukaan ) yang langsung dicat (tidak
tertutup dengan bahan lainnya).

5.2.2. Persyaratan Bahan


5.2.2.1. Bahan yang digunakan adalah bahan acian dan plesteran campuran 1:3
(bila diperlukan untuk perataan) berupa campuran cemen dan air atau
dengan bahan acian lainnya dengan persetujuan Perencana/MK.

5.2.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


5.2.3.1. Kontraktor membuat mock-up sesuai dengan sistem material dan pola yang
telah disetujui oleh Perencana/MK.
5.2.3.2. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut
pertemuan dengan bidang balok, kolom dan dinding. Kontraktor harus
mengerjakan sedemikian rupa sehingga ceiling exposed ini harus rata.
5.2.3.3. Semua lubang- lubang atau gores dan cacat lain dari beton struktur yang
akan difinish exposed harus ditutup sedemikian rupa sehingga menjadi
suatu bidang yang rata sampai disetujui oleh Perencana/MK.
5.2.3.4. Setelah pekerjaan selesai setiap area, Kontraktor wajib memberikan
perlindungan terhadap benturan-benturan, benda-benda lain dan
kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, adalah tanggung jawab Kontraktor
untuk memperbaiki sampai disetujui oleh Perencana/MK dengan seluruh
biaya ditanggung oleh Kontraktor.

broadgate design 35
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 6
PEKERJAAN PENGECATAN

Pekerjaan Pengecatan ini dilaksanakan pada area-area yang telah ditentukan pada gambar,
diantaranya pada area-area eksterior yang telah ditandai, pada profil pembentuk fasad bangunan
dan/atau permukaan yang tidak dilapisi oleh pelapis material lain seperti marmer atau GRC.

6.1 LINGKUP PEKERJAAN


6.1.1. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
6.1.2. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
6.1.3. Pengecatan meliputi semua permukaan dan area yang disebutkan dalam gambar
atau sesuai dengan yang tertera pada gambar dan yang tidak disebutkan secara
khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana/MK.

6.2 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


6.2.1. Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus membuat mock-up pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang
yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Perencana dan MK.
6.2.2. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh MK dan Perencana, bidang-
bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
6.2.3. Installer diwajibkan mengikuti semua persyaratan teknis aplikasi dari produsen tanpa
terkecuali.
6.2.4. Apabila terjadi kerusakan baik yang terlihat maupun yang tersembunyi dan tidak
disebabkan oleh pemilik atau pemakai maka Kontraktor wajib memperbaiki seluruh
pekerjaan yang rusak sampai dengan disetujui oleh Perencana dan MK dengan
seluruh biaya ditanggung Kontraktor.

6.3 CONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN


6.3.1. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada
lembaran Plywood atau papan Gypsum ukuran 60x60 cm 2. dan pada bidang-bidang
tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan
jenis lapisan (dari cat dasar sampai dengan lapisan akhir)
6.3.2. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada MK dan Perencana. Jika
contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh MK, selanjutnya Kontraktor
dapat membuat mock up berukuran 3x3 m di salah satu dinding,

broadgate design 36
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

6.3.3. Kontraktor harus menyerahkan material pengecatan kepada MK.untuk kemudian


akan diteruskan kepada Pemilik tiap warna dan jenis cat yang dipakai sebanyak 5 %
dari volume masing masing atau atas persetujuan MK. Kaleng-kaleng cat tersebut
harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada
didalamnya. cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan oleh Pemilik.

6.4 PEKERJAAN CAT (GLOSS, EMULSION, WEATHERSHIELD)


6.4.1. Yang termasuk pekerjaan cat adalah pengecatan seluruh permukaan plesteran,
beton dan/atau bagian-bagian lain yang ditunjukkan dalam gambar.
6.4.2. Untuk dinding luar
Cat yang dipakai adalah Weathershield, merk Dulux ICI atau setara, dan pada bagian
seperti ditandai pada gambar, menggunakan cat tekstur dengan merk SKK, atau
setara.
6.4.3. Untuk dinding dalam
Cat yang dipakai adalah Acrylic emulsion, merk Dulux ICI dan Mowilex, atau setara.
6.4.4. Untuk dinding Ruang ME, dipakai cat khusus yang tahan terhadap lembab, minyak
atau bahan kimia dan dapat dicuci.
6.4.5. Pemeriksaan kelembaban dinding
6.4.5.1. Untuk mengetahui kelembaban dinding, digunakan alat Protimeter Mini
yaitu alat untuk mengukur kelembaban atau kadar air.
6.4.5.2. Untuk memeriksa dinding apakah cukup kering untuk dicat, tutup
permukaan dinding dengan Plastik yang tidak bocor/sobek sebesar 30 X 30
cm dan rekatkan ke empat sisinya dengan double tape adhesive. Biarkan
selama 24 jam.
6.4.5.3. Untuk membaca kadar air atau kelembaban, tusukkan jarum elektroda alat
Protimeter Mini sampai menembus plastik tersebut.
6.4.5.4. Untuk pengecatan dengan cat dasar air, pembacaan meter harus
menunjukkan daerah berwarna hijau atau kuning. (Kadar air kurang dari
18%).
6.4.5.5. Untuk pengecatan dengan cat dasar minyak, pembacaan meter harus
menunjukkan daerah warna hijau (Kadar air kurang dari 14 %).
6.4.5.6. Bila tidak ada alat tersebut dapat juga dilakukan pemeriksaan secara visual
dan dirasakan dengan telapak tangan.
6.4.5.7. Jika warna permukaan tembok/dinding masih berwarna abu abu tua sampai
hitam dan kalau dipegang terasa lembab atau dingin, menunjukkan kadar
air dalam tembok masih terlalu tinggi.
6.4.5.8. Jika warna tembok telah berubah menjadi abu-abu muda dan kalau
dipegang terasa hangat, menunjukkan tembok telah cukup kering untuk
dilakukan pengecatan.

broadgate design 37
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

6.4.6. Pemeriksaan kadar alkali dinding


Cara yang paling mudah adalah dengan menggunakan kertas lakmus. Gunakan
kertas lakmus pH (Indikator Papier Naturalit) untuk pH 5,5 – 9,0 dari perusahaan
Merck.
6.4.6.1. Tempelkan potongan kertas lakmus yang telah disobek sebesar 2–3 cm
pada permukaan dinding yang telah dibasahi dengan air bersih. Lakukan
pada beberapa tempat.
6.4.6.2. Bila kertas lakmus berubah warna menjadi hijau kebiru biruan sampai hijau
muda menandakan kadar alkali sekitar pH 7, maka permukaan dinding siap
untuk dicat.
6.4.6.3. Bila kertas lakmus berubah warna menjadi biru sampai biru tua
menandakan pH lebih besar pH 8 yang berarti kadar alkali masih tinggi dan
dinding belum layak untuk dicat.
6.4.7. Permukaan dinding harus kering minimal telah berusia 28 hari dan bebas dari
kotoran, debu, minyak, oli dengan pH maks. 7.
Apabila permukaan dinding kadar alkalinya masih diatas pH 7 meskipun plesteran
telah cukup lama maka bidang dinding tersebut harus dicuci terlebih dahulu
menggunakan larutan Asam HCL dengan kadar 10 % kemudian bilas dengan air
bersih dan biarkan dinding mengering.
6.4.8. Selanjutnya dinding diamplas permukaan selanjutnya bersihkan dengan air dan
biarkan dinding mengering.
Jika terdapat pengkristalan/pengapuran bidang dinding tersebut harus dicuci dengan
larutan Washing Compound merk ICI/Mowilex, atau setara, kemudian bilas dengan
air bersih sampai larutan tersebut tidak tersisa dan biarkan mengering.
6.4.9. Aplikasikan Under Cout Tembok/Alkali Resisting Primer, merk ICI/Mowilex atau
setara, dengan pengencer air bersih sebanyak 10%–20 % ,aplikasikan 1 lapis sampai
merata dengan kuas atau rol dan biarkan mengering, apabila sampai tahap ini bidang
dinding masih timbul pengkristalan/pengapuran maka bidang dinding tersebut harus
dicoating 1 lapis dengan Wall Sealer Ex ICI/Mowilex dan biarkan mengering.
6.4.10. Pekerjaan Cat finishing dilaksanakan dengan kuas/rol minimal sebanyak 3 (tiga)
lapis atau sampai merata. Lapis pertama dan kedua aplikasikan Cat dengan
pengencer air bersih 20%–30 %, lapis ketiga aplikasikan cat dengan pengencer air
bersih 10%-20 %. sampai dengan merata.
6.4.11. Untuk warna-warna yang sejenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan nomor pencampuran (batch number) yang sama.
6.4.12. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
sesuai yang diinginkan, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran, atau menjadi cacat akibat pekerjaan lanjutan.

broadgate design 38
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

6.5 PEKERJAAN CAT LANGIT - LANGIT


6.5.1. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit gypsum, pelat
beton, atau bagian-bagian lain yang ditentukan dalam gambar.
6.5.2. Untuk plafond digunakan Acrylic emulsion, merk Dulux ICI dan Mowilex, atau setara.
6.5.3. Permukaan plafon harus kering bebas dari kotoran, debu, minyak, oli, lemak, dan
kotoran-kotoran lain.
6.5.4. Selanjutnya semua metode/prosedur cara aplikasi sama dengan pengecatan dinding
dalam pasal ini kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada
pengecatan langit-langit gypsum dan GRC Board.
6.5.5. Sambungan-sambungan gypsum harus diberi pita kertas khusus agar tidak terlihat
sebagai retakan sesudah di finishing akhir.

6.6 PEKERJAAN CAT BESI


6.6.1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian besi, railing
besi, pintu-pintu besi, dan pekerjaan besi lain yang ditentukan dalam gambar.
6.6.2. Cat yang dipakai adalah Dulux ICI dan Mowilex, atau setara.
6.6.3. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai dibersihkan
diamplas halus dan bebas debu, oli, sisa-sisa endapan garam dan lain–lain
sambungan las atau kelingan dan ujung ujung yang tajam diratakan dengan gurinda.
6.6.4. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar dengan Zinc chromate
Primer 1 (satu) lapis dengan kuas atau semprot. Sambungan las dan ujung-ujung
yang tajam diberi touch up dengan dua lapis sampai merata dan biarkan mengering
selama 4 jam.
6.6.5 Setelah kering permukaan besi/baja diamplas sampai halus selanjutnya bersihkan
dengan kain lap kering bersih dan lembut. Aplikasikan lapis pertama cat finishing
akhir dengan kuas atau semprot, 1 lapis sampai merata dan biarkan mengering.
Aplikasikan lapis kedua dan ketiga sampai merata dan biarkan mengering, Tenggang
waktu pengecatan minimum adalah 16 jam untuk setiap lapisan.
6.6.6. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan kompresor 3 lapis
dengan ketebalan kering 40 micron.
6.6.7. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada
gelembung-gelembung dan sesuai yang diinginkan, tidak ada bagian yang belang
dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran, atau menjadi cacat akibat pekerjaan
lanjutan.

6.7 PEKERJAAN COATING ANTI LUMUT (STONE VENEER)


6.7.1. Lingkup pekerjaaan

broadgate design 39
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat
bantu lainnya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan ini dengan hasil yang
baik.
6.7.2. Persyaratan Bahan
Bahan yang dipakai adalah Bahan Water Repellent AM.102 atau Sika, yang tidak
membuat lapisan film dan tidak merubah warna serta tekstur dari batu alam itu
sendiri. Bahan tersebut harus disetujui oleh Perencana/MK.
6.7.3. Syarat-syarat pelaksanaan
6.7.3.1. Sebelum pelaksanaan Kontraktor harus membuat mock-up untuk pekerjaan
ini sesuai dengan yang akan dilaksanakan.
6.7.3.2. Dalam pelaksanaan, Kontraktor wajib mengikuti semua persyaratan
material dan tata cara pelaksanaan dari produsen.

broadgate design 40
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 7
PEKERJAAN RAILING

Pekerjaan railing ini dilaksanakan pada railing yang ada di tempat-tempat seperti tertera pada gambar
Perencana. Diantaranya, railing pada area balkon, railing pada area tangga utama, dan railing pada
area tangga darurat.

7.1 PEKERJAAN RAILING


7.1.1. Lingkup Pekerjaan
7.1.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang
bermutu baik.
7.1.1.2. Pekerjaan ini meliputi pembuatan dan pemasangan railing-railing pada
tempat yang disebutkan pada gambar Perencana.

7.1.2. Persyaratan Bahan


7.1.2.1. Pipa besi/besi hollow yang digunakan adalah black steel dengan bentuk dan
ukuran sesuai dengan yang tertera pada gambar.
7.1.2.2. Besi plat yang digunakan adalah black steel dengan bentuk dan ukuran
sesuai dengan yang tertera pada gambar.
7.1.2.3. Handrail untuk railing yang berada pada bagian eksterior bangunan
menggunakan stainless steel, sedang untuk handrail pada interior
menggunakan kayu bengkirai oven. Bentuk dan ukuran sesuai dengan yang
tertera pada gambar.
7.1.2.4. Untuk railing balkon dan tangga darurat, menggunakan besi plat, dengan
ukuran sesuai pada gambar, difinish dengan cat duco ex Dulux ICI/ Mowilex
untuk railing eksterior. Untuk railing interior, difinish dengan special paint,
yang ditentukan kemudian.

7.2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


7.2.1. Seluruh pekerjaan di workshop harus merupakan pekerjaan yang berkualitas terbaik,
seluruh pekerjaan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga semua komponen
dapat dipasang dengan tepat di lapangan dan dapat berfungsi dengan baik.
7.2.2. Seluruh pekerjaan pengelasan harus dilakukan oleh pekerja yang benar benar ahli
dalam bidang pengelasan, sertifikat keahlian merupakan rujukan yang diperlukan jika
timbul keraguan mengenai keahlian pelaksanaan.
7.2.3. Semua besi yang dipakai harus bebas dari retak dan cacat lain yang dapat
mengurangi kekuatan sambungan serta kerataan permukaan bagian sambungan.

broadgate design 41
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

7.2.4. Baut dan mur yang dipakai adalah jenis baut baja High Tension Bolt (HTB) baut
harus dilengkapi dengan 2 buah ring dengan ukuran dan tebal sesuai dengan baut
yang digunakan.
7.2.5. Ketentuan untuk ketebalan dan panjang las minimal dan maksimal adalah harus
sesuai dengan persyaratan dari American Welding Society (AWS).
7.2.6. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan
kondisi di lapangan.
7.2.7. Perhatikan semua ukuran, sambungan dan hubungannya dengan material lain,
dengan mengikuti semua petunjuk gambar rencana secara seksama.
7.2.8. Kontraktor diminta untuk menyiapkan gambar metode kerja.
7.2.9. Pemotongan dengan membakar di bengkel harus dilakukan dengan mesin potong
pembakar standar.
7.2.10. Apabila ada pekerjaan besi struktural yang akan terpotong maka harus diberitahukan
dan mendapat persetujuan dari Perencana Struktur.
7.2.11. Bekas-bekas pekerjaan harus digerinda sampai halus dan rata permukaan.
7.2.12. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda-tanda agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
7.2.13. Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi, tanpa menimbulkan kerusakan-
kerusakan pada bahan. Pengelasan harus menjamin pengakhiran yang rata dari
cairan elektroda tersebut permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersih dan
bebas dari kotoran, cat, minyak, dan karat.
7.2.14. Pemberhentian pengelasan harus pada tempat yang ditentukan dan dijamin tidak
akan berputar atau membengkok.Setelah pengelasan, sisa-sisa/kerak las harus
dibersihkan dengan baik (wire, brush, ampelas) cacat pada pengelasan harus di
potong dan dilas kembali atas tanggung jawab Kontraktor.

broadgate design 42
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 8
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

Pekerjaan Penutup Atap ini dilaksanakan di area atap, seperti tertera pada gambar Perencana.

8.1 PEKERJAAN PENUTUP ATAP


8.1.1. Lingkup Pekerjaan
8.1.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan dengan hasil yang baik dan diterima oleh
Perencana dan MK.
8.1.1.2. Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan penutup atap seperti yang
ditunjukkan dalam gambar secara lengkap.

8.1.2. Persyaratan Bahan


8.1.2.1. Atap yang digunakan adalah atap uPVC twinwall corrugated min 6 mm ex.
Alderon Lite atau setara, dengan struktur rangka baja.
8.1.2.2. Bahan insulasi atap yang digunakan adalah rockwool yang diaplikasikan
pada sisi bawah atap dengan kepadatan 40 kg/m 3 dan ketebalan 50 mm
atau sesuai rekomendasi produsen. Sesuai dengan persyaratan, insulasi
yang harus dicapai.termasuk didalamnya adalah aluminium foil pada kedua
sisi dan chicken mesh.
8.1.2.3 Sebagai antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran,
ditambahkan lapisan aluminium sheet pada susunan rangka atap.
8.1.2.4. Bahan penutup atap adalah genteng uPVC twinwall corrugated, yang
dipasang dengan disekrup dengan skrup anti karat dengan cat weather
shield pada konstruksi rangka atapnya. Pemasangan uPVC merk tertentu
seperti Alderon tidak boleh terbalik penampangnya.
8.1.2.5 Overlapping 200 mm untuk atap datar dan 150 mm untuk atap curam.
8.1.2.5. Bahan yang didatangkan ke lapangan harus telah diseleksi dengan baik,
dan tanpa cacat.
8.1.2.6. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas kerusakan, kehilangan
bahan-bahan dalam pengiriman, penyimpanan dan selama pelaksanaan.

8.1.3. Syarat-syarat Pelaksanaan


8.1.3.1. Seluruh pekerjaan ini dilaksanakan sesuai dengan standar spesifikasi dari
produsen dan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Perencana dan MK.
8.1.3.2 Kontraktor diwajibkan mengikuti gambar detail sesuai ukuran/bentuk

broadgate design 43
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

mekanisme kerja yang ditentukan oleh Perencana dan MK.


8.1.3.3. Pekerjaan ini dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan yang terkait
sebelumnya telah diterima oleh Perencana dan MK dan telah menyetujui
untuk dilaksanakannya pekerjaan ini.
8.1.3.4 Pelaksanaan pekerjaan ini harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
detail dan lain-lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini.
8.1.3.5 Kontraktor bertanggung jawab terhadap hasil akhir dan selama masa
jaminan dengan hasil baik dan wajib memperbaiki atau mengganti yang
rusak dengan yang baru baik yang terlihat maupun yang tersembunyi
hingga menjadi baik dengan seluruh biaya ditanggung Kontraktor.

broadgate design 44
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 9
PEKERJAAN SANITAIR DAN AKSESORIS

9.1 LINGKUP PEKERJAAN


9.1.1. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan tenaga kerja,
bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan
ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna dalam
pemakaian/operasinya.
9.1.2. Pekerjaan pemasangan sanitair ini sesuai yang dinyatakan/ditunjukkan dalam detail
gambar atau sesuai dengan persyaratan dari produsen.

9.2 PERSYARATAN BAHAN


9.2.1. Semua item sanitair dan aksesoris disesuaikan dengan gambar Perencana.
9.2.2. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
dengan yang telah direkomendasikan oleh produsen untuk masing-masing tipe yang
dipilih.

9.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


9.3.1. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar-gambar yang ada
dan kondisi di Lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-detail sesuai gambar dan
dikoordinasikan dengan Konsultan Interior.
9.3.2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Perencana dan MK.
9.3.3. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada
kelainan/perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan.
9.3.4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
9.3.5. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.
9.3.6. Untuk peralatan yang menempel langsung dengan dinding atau lantai seperti
wastafel dan closet, pada pertemuannya harus ditutup atau di-finish dengan sealant
sesuai standard produsen warna putih.

broadgate design 45
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

9.4 ALAT - ALAT SANITAIR


9.4.1. Pekerjaan Wastafel
Bahan dan Material yang digunakan lihat pada Gambar.
9.4.1.1 Wastafel yang digunakan adalah lengkap dengan segala aksesorisnya
seperti tercantum dalam brosurnya. Tipe-tipe yang dipakai adalah merk
Toto, atau setara, dengan warna yang sudah dipilih oleh Perencana.
9.4.1.2. Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya
dan telah disetujui oleh Perencana dan MK.
9.4.1.3. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan dengan gambar
untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari produsen dalam brosur. Pemasangan
harus baik, rapi, waterpass dan dibersihkan dari kotoran, noda dan
penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada yang bocor.

9.4.2. Pekerjaan Closet


9.4.2.1 Closet duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai dari Toto atau
setara, dengan warna yang telah ditentukan oleh Perencana dan MK.
9.4.2.2 Closet jongkok berikut kelengkapannya sesuai dengan gambar rencana.
9.4.2.3 Closet beserta kelengkapan yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau cacat-cacat lainnya
dan telah disetujui Perencana dan MK.
9.4.2.4 Closet harus terpasang dengan kokoh, dengan letak dan ketinggian sesuai
gambar, waterpass, semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-
sambungan pipa tidak boleh ada yang bocor.

9.4.3. Perlengkapan Toilet


9.4.3.1 Perlengkapan toilet yang dipasang adalah sesuai dengan gambar, ex Toto,
atau setara.
9.4.3.2 Perlengkapan-perlengkapan tersebut harus dalam keadaan baik tanpa ada
cacat-cacat, sudah mendapat persetujuan Perencana dan MK. Letak
pemasangan sesuai dengan gambar Perencana, dan cara-cara
pemasangan mengikuti petunjuk-petunjuk dari produsen seperti diterangkan
dalam brosur-brosur dari produsen.

broadgate design 46
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 10
PEKERJAAN PERKERASAN

Pekerjaan perkerasan ini dilaksanakan di area-area seperti ditunjukkan pada gambar Perencana,
antara lain, jalan pedestrian.

10.1 LINGKUP PEKERJAAN


10.1.1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan termasuk
alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan
sempurna.
10.1.2. Pekerjaan ini meliputi :
10.1.2.1. Persiapan area, sub grade dan sub base.
10.1.2.2. Urugan pasir dan pemadatannya.
10.1.2.3. Pasangan Constone, Paving Block, Kansteen, Stopper dan asesoris
lainnya, dengan merk Cisangkan, atau setara.

10.2 PERSYARATAN BAHAN


10.2.1. Agregat
Penggunaan agregat halus ataupun kasar harus dapat memenuhi unsur unsur yang
ada dalam standard spesifikasi ASTM C 33.

10.2.2. Semen
Penggunaan semen sebagai pengikat material harus memenuhi persyaratan ASTM C
979.
10.2.3. Dimensi: 200 x 200 mm, tebal 50 mm dengan merk ex Cisangkan atau setara.
10.2.4. Toleransi
 Toleransi ukuran yang masih diperkenankan adalah 2 mm panjang dan lebar.
 Untuk tebal adalah 3 mm kerataan maksimal.
 Tidak boleh melebihi 10 mm dari level yang dikehendaki dan toleransi 5 mm
dalam 3 m’ dari level atau slope seperti yang ditunjukkan dalam gambar
untuk finish permukaan paving.
10.2.5. Kekuatan
 Kuat tekan yang harus dicapai minimal 400kg/cm2
 Kuat lentur yang harus dicapai minimal 50kg/cm2
 Ketahanan aus yang harus dicapai rata rata minimal 1,2
10.2.6. Constone yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh tanpa adanya
cacat yang akan mempengaruhi hasil akhir pemasangan.

broadgate design 47
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

10.2.7. Batas kandungan air (Moisture Cement) Pasir adalah 6%-8% dan max 1% untuk
pasir pengisi (Joint Filler) Pasir harus bersih dan bebas dari kandungan garam yang
nantinya akan menyebabkan terjadinya efflorescence.

10.3 SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN


10.3.1. Subgrade
Lapisan tanah dasar diratakan atau dipotong sedemikan rupa sehingga mempunyai
profil dengan kemiringan (Water runoff) minimal 1,5%. Dan subgrade harus
dipadatkan sampai dengan 90% Standard Proctor.
10.3.2. Sub base : Taburkan/pasang tanah kapur atau bahan lain sampai sub base setebal
300mm di atas subgrade yang telah dipadatkan. dan padatkan sub base sampai
dengan level yang dikehendaki dengan kepadatan 90 % standar proctor.
10.3.3. Base course : Taburkan pasir batu atau sejenis setebal 150 mm dengan dimensi 1-2
cm di atas sub base yang dipadatkan. Padatkan base course dengan stamper
sampai dengan level yang dikehendaki.
10.3.4. Taburkan sand bending (abu batu atau pasir) setebal 50 mm. Kemudian, jaga agar
kandungan kelembaban tetap konstan dan kepadatan longgar dan konstan sampai
paving beton dipasang dan dipadatkan.
10.3.5. Pasang paving beton: dengan celah/jarak minimum 1 mm dan maksimum 4 mm,
hati-hati agar jangan mengganggu leveling base. Jika paving mempunyai spacer
bars, pasang paving dengan tangan yang kencang terhadap spacers bars. Gunakan
benang untuk menjaga garis yang lurus. Pilih unit dari 4 atau lebih cubes untuk
mencampur variasi warna dan tekstur. Isi gap antar unit yang melebihi 4 mm dengan
potongan unit yang dipotong agar serasi dengan unit paving yang utuh.
10.3.6. Getarkan dan padatkan paving beton sampai dengan level yang diinginkan dengan
compactor machine (stamper) dengan plat permukaan 0,35 – 0,5 m2 dan mempunyai
gaya sentrifugal sebesar 16 sampai 20 kN dengan frekuensi getaran 75 sampai 100
Hz.minimal 2 kali lintasan difungsikan untuk pemadatan pasir alas dengan penurunan
sekitar 5 – 25 mm dan getarkan dan padatkan lagi bersamaan dengan pengisian nad
dengan pasir minimal 2 kali lintasan.

Getarkan dengan kondisi kondisi berikut :


 Setelah paving pinggir terpasang dan permukaan telah selesai dan
sebelum permukaan terkena hujan.
 Sebelum mengakhiri pekerjaan setiap kali, padatkan sepenuhnya
paving beton yang terpasang yang berjarak lebih dari 1 m dari akhir
pasangan.
 Tutup lapisan yang terbuka dengan lembaran plastik yang bersih,
lebihkan penutup 1,2 m pada setiap sisi dari pasangan untuk

broadgate design 48
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

pelindung terhadap hujan.


10.3.7. Sebarkan pasir.secepatnya setelah menggetarkan paving sampai dengan level yang
dikehendaki. Sapu dan getarkan pasir sampai sambungan-sambungan betul-betul
terisi penuh, kemudian bersihkan pasir yang tersisa.
10.3.8. Ulangi proses pengisian sambungan 30 hari kemudian.
10.3.9. Tempatkan unit paving secara hati-hati dengan tangan mengikuti acuan yang lurus
untuk menjaga ketepatan dan keseragaman permukaan atas dengan akurat.
Lindungi unit paving yang baru dipasang dengan plywood sebagai tempat berdiri
para pekerja. Majukan panel pelindung seiring kemajuan pekerjaan tatapi lindungi
daerah tersebut, diikuti dengan perpindahan bahan-bahan dan peralatan untuk
menghindari cekukan atau mengganggu keserasian unit paving. Jika diperlukan
tambahkan ketinggian pada paving, sebelum pekerjaan pengisian sambungan.
10.3.10. Joint Treatment
Pasang unit paving penyambungan dengan tangan secara kencang isi dengan
campuran kering dari 1 bagian semen portland dan 3 bagian pasir dengan cara
menyapu campuran tersebut diatas permukaan paving sampai sambungan-
sambungan tidak terlihat tanda-tanda penggantian.
10.3.11. Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah, bernoda atau yang tidak
serasi dengan unit sebelahnya. Sediakan unit baru untuk mencocokkan unit yang
bersebelahan dan pasang dengan cara yang sama seperti unit semula. Lakukan
pengisian sambungan yang sama agar tidak terlihat tanda-tanda penggantian.
10.3.12. Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut dengan suatu cara yang
disetujui oleh installer yang menjamin pekerjaan unit paving tidak rusak pada saat
Serah Terima Pekerjaan.

broadgate design 49
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

PASAL 11
STANDARISASI SPESIFIKASI

11.1 PENGENDALIAN STANDARISASI


Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus mengacu kepada:
11.1.1. Seluruh pelaksanaan pembangunan proyek ini harus mengacu pada standar dan
peraturan–peraturan sebagai berikut:
 Peraturan-peraturan / standar setempat yang biasa dipakai.
 SII (Standar Industri Indonesia)
 Peraturan-peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971, NI-2.
 Peraturan-peraturan Kayu Indonesia 1961, NI-5.
 Peraturan Semen Portland Indonesia, 1972, NI-8.
 Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
 Ketentuan-ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborong Pekerjaan
Umum (AV) No. 9, tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara
No. 1457.
 Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Perencana/MK/Pengawas.
 Standar Normalisasi Jerman (DIN).
 American Standard for Testing and Material (ASTM).
 American Architectural Manufacture Ass (AAMA).
 American Concrete Institute (ACI).
 American Welding Society (AWS).
 Japan Industrial Standard (JIS).

Dan peraturan–peraturan lain yang berlaku dan dipersyaratkan berdasarkan


normalisasi di Indonesia dan mendapat persetujuan Perencana dan MK.

11.1.2. Kontraktor harus melaksanakan seluruh pekerjaan menurut dokumen kontrak, dan
instruksi-instruksi tertulis dari Perencana.
11.1.3. Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor pada
setiap saat, kelalaian Perencana dalam pengontrolan / pengawasan terhadap
kesalahan yang dilakukan Kontraktor. Kontraktor tetap bertanggung jawab untuk
memperbaiki sampai dengan disetujui Perencana dengan seluruh biaya ditanggung
Kontraktor.
11.1.4. Pekerjaan yang tidak memenuhi syarat–syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau
gambar–gambar dan instruksi tertulis dari Perencana atau MK harus diperbaiki

broadgate design 50
SPESIFIKASI TEKNIS ARSITEKTUR
GEDUNG KANTOR 77 78 CIPETE, JAKARTA

dengan semua biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
11.1.5. Semua bahan yang akan dipakai atau digunakan untuk proyek ini harus mendapat
persetujuan dari Perencana.
11.1.6. Ukuran yang tertera dan tertulis pada gambar dan spesifikasi ini adalah ukuran jadi,
bukan ukuran bahan baku.
11.1.7. Apabila terdapat perbedaan antara gambar dengan gambar dan antara gambar
dengan spesifikasi ini maka, Kontraktor wajib melaporkannya dengan tertulis kepada
Perencana untuk dibuatkan putusannya. Kontraktor tidak diperkenankan mengambil
keputusan sendiri.
11.1.8. Kontraktor wajib memberitahu Perencana/Pengawas secara tertulis apabila terdapat
spesifikasi dan dimensi yang tidak sesuai dengan Standar yang harus dipenuhi
sesuai dengan fungsinya. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya tarhadap hasil
akhir untuk seluruh pekerjaan.

broadgate design 51

Anda mungkin juga menyukai