PENDAHULUAN
Proyek ini merupakan Paket Pekerjaan Pembangunan Gedung Mess Guru, Pelaksanaan Metoda
dan koordinasi yang tepat dalam pelaksanaan proyek ini sangat perlu diperhatikan demi tercapainya
hasil yang Cepat, tepat, dan sesuai dengan teknis yang sudah di anjurkan dalam gambar maupun RKS.
0
Hal lain yang perlu diperhatikan juga dalam pelaksanaan ini yaitu Listrik Kerja dilapangan, apakah
itu berasal dari PLN setempat atau Genset, tapi sebaiknya harus disediakan genset, selain untuk
menghindari keterbatasan daya listrik yang dapat menghambat pekerjaan dilapangan. Sedangkan dari
sisi strategi pelaksanaan dari data pekerjaan yang kami dapatkan, terlihat bahwa pekerjaan ini
merupakan Rumah 1 lantai. Oleh karena itu strategi pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan
kondisi lahan yang sudah ada dengan tahapan-tahapan pelaksanaan volume pekerjaan serta waktu
pelaksanaan yang dimintakan pemilik sesuai dengan kontrak.
Dari data waktu pelaksanaan yang cukup pendek, maka strategi pekerjaan yang akan dilaksanakan
adalah melakukan kegiatan secara parallel, artinya kegiatan dilakukan sesuai dengan kondisi lokasi
pekerjaan dimana pekerjaan dapat dilaksanakan secara serentak. Oleh karena itu tiap kegiatan di
masing-masing lokasi dialokasikan sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan time schedule dan
pada network planning yang kami rancang.
Penanganan pekerjaan proyek ini ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah
berpengalaman dalam proyek-proyek Bangunan dan Bangunan Penanganan Pemukiman sehingga bila
dilihat dari kualitas maupun keberhasilan pekerjaan akan benar-benar terjamin, sesuai dengan apa
yang diharapkan oleh semua pihak/terutama dari pihak Pemilik/owner dalam hal ini yaitu dari pihak
kementerian Perumahan Rakyat. Disamping itu pelaksana-pelaksana lapangan yang dilibatkan dalam
proyek ini merupakan tenaga-tenaga yang profesional dan sudah berpengalaman di bidangnya dan
memiliki produktivitas dalam melaksanakan proyek ini.
a. Struktur Organisasi.
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim managemen yang profesional yang dipimpin oleh Project
Manager (PM), Site Manager, Engineering dan pelaksana lapangan serta staff yang terlibat yang
sesuai dengan bidang pekerjaannya. Hal ini untuk mempermudah dalam pelaksanaan di lapangan baik
secara administratif maupun secara teknis lapangan.
b. Koordinasi Lapangan.
Dalam hal ini kepala proyek (Project Manager) memimpin semua kegiatan yang berlangsung pada
proyek tersebut, baik itu di bidang administrasi proyek maupun di bidang teknik hal ini bertujuan agar
pekerjaan di lapangan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana lapangan, adapun
pembagian tugas lapangan ini dibagi berdasarkan keahlian dan profesi masing-masing seperti uraian
di bawah ini :
Untuk masalah engineering dan quantity surveyor, kepala proyek dibantu oleh bagian teknik beserta
staffnya.
1
Photo Dokumentasi
Kendala dan solusi masalah lapangan
Hasil Testing yang dilakukan
Asbuild-drawing
Berupa gambar pelaksanaan pekerjaan yang mencakup, gambar lokasi, lay out masing-masing
lokasi, potongan memanjang, potongan melintang, gambar potongan dan gambar detail, dengan skala
yang ditentukan. Gambar disampaikan dalam bentuk hard copy berupa 1 (satu) set kalkir ukuran A3, 3
(tiga) set copy gambar ukuran A3 dan 1 (satu) soft copy dalam bentuk CD atau flash disk.
Gambar ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas setelah pekerjaan selesai
atau paling lambat sebelum serah terima kedua, untuk dimintakan persetujuannya.
Album Photo Dokumentasi 100 %, yang terdiri dari Photo 0 %, 50 % dan 100 %.
Urusan keuangan, administrasi umum dan personalian, dalam hal ini kepala proyek dibantu oleh
personalian di bidangnya dan bagian keuangan dan staffnya.
Urusan logistik dan peralatan di lapangan, pimpinan proyek dibantu oleh staff logistik dan peralatan.
Untuk mencapai tujuan proyek yang lebih cepat.
Urusan keamanan dan keselamatan kerja di lapangan Quality kontrol dan bagian K3 harus berperan
aktif demi kelancaran proyek tersebut.
Secara organisasi dan keterlibatan team yang tersebut di atas Project Manager dan Site Manager
bertanggung jawab secara penuh dalam pelaksanaan proyek ini. Dan diharapkan dengan sistem
tersebut, maka proyek akan berjalan dengan lancar dan pencapaian proyek dapat dilaksanakan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan dan dengan mutu yang diharapkan.
2
Laporan Harian, berisi :
Jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan
Jenis dan volume material yang akan digunakan
Jumlah tenaga kerja, yang terdiri dari pekerja, Tukang, Kepala Tukang, Mandor dan staff Kantor
Lapangan.
Jumlah dan jenis peralatan yang digunakan
Kondisi cuaca
Laporan ini disampaikan kepada konsultan pengawas atau pemberi tugas, untuk dimintakan
persetujuannya.
I. PERSIAPAN
1. Pembuatan Papan Nama Proyek.
Metode Pelaksanaan
Pada lokasi proyek dipasang 1 (satu) buah papan nama proyek multiplek 9mm, 60x90 cm (finish
digital printing) dengan tiang dari kayu kaso ukuran 4 X 6 cm. Papan nama proyek ditempatkan di
lokasi yang muda dilihat sesuai dengan persetujuan direksi/pengawas lapangan. Pekerjaan ini
dikerjakan dalam jangka waktu 1 hari kalender, dengan rincian sebagai berikut:
Tenaga Kerja:
Tukang kayu= 1 orang
Tukang Cat = 1 orang
Pekerja = 1 orang
Peralatan
Gergaji, palu, sendok semen, pacul, sekop, ember dll.
Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20 cm dan ditimbun
di satu tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi.
3
3. Pembuatan kantor kerja lapangan atau direksi keet, Los Kerja, Gudang dan Tempat penyimpanan
material.
Fasilitas-fasilitas tersebut di atas disetujui oleh konsultan pengawas dengan ketentuan yang tertera
dalam BOQ yang di tawarkan adapun ketentuan-ketentuan yang dari pekerjaan ini adalah:
Luas Kurang lebih 32 M2 ( 4 m X 8 m ) dengan rangka kayu, atap asbes/seng gelombang,
dinding dan pintu serta plafon terbuat dari triplek, lantai plesteran dan jendela naco seperlunya.
Peralatan-peralatan keet terdiri dari : meja rapat, meja kursi, meja kerja biasa, white board dan
keperluan lain demi mendukung pekerjaan proyek ini.
4. Penyediaan Air kerja dan Listrik Kerja.
Air kerja di lapangan menggunakan air sumur pompa di lokasi proyek atau suply dari luar dan
untuk listrik kerja diperoleh dari sambungan sementara PLN setempat selama pembangunan
dengan cadangan dari generator set (GENSET).
5. Mobilisasi Peralatan.
Mobilisasi peralatan meliputi pengiriman dan penempatan semua peralatan yang diperlukan di
lapangan. Peralatan ditempatkan sedemikian rupa sehingga mampu melayani/mendukung
pelaksanaan pekerjaan yang berada dalam jangkauannya.
B. Pekerjaan Bowplank
Sebelum melakukan pekerjaan bouwplank, kegiatan yang harus dilakukan adalah
pengukuran dan bila perlu perataan permukaan tanah. Tujuan utama dari pengukuran adalah
membuat pola bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya sesuai gambar denah rencana. Hasil
dari pengukuran tersebut, harus kita simpan dan Tujuan pekerjaan bouwplank:
Untuk menentukan elevasi lantai dari permukaan tanah, kurang lebih 0,00.
Untuk membantu presisi dan akurasi bangunan yang akan didirikan.
Dapat membantu dalam pasangan dinding bata dari as ke as.
4
Gambar pekerjaan bouwplank
Bouwplank diletakkan kurang lebih satu meter arah luar dari as bangunan atau pada posisi yang
dirasa aman terutama akibat galian pondasi.
Metode Pelaksanaan.
Pondasi harus diletakkan pada tanah keras, dan sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui oleh
direksi pengawas.
Tahap pengerjaan konstruksi awal adalah tahap pengerjaan pondasi. Walaupun disebut tahap
pengerjaan pondasi, dalam tahap ini tidak hanya pondasi saja yang dikerjakan, tetapi juga beberapa
pekerjaan lain seperti penggalian dan pemasangan jalur pipa air bersih dan air kotor, serta septic tank
yang sebenarnya juga merupakan “pondasi” sebagai sistem utilitas yang akan menjamin
keberlangsungan aktivitas di rumah anda nanti.
Tahap pengerjaan pondasi ini harus mendapat perhatian khusus karena pada tahap inilah semua
bagian-bagian dasar yang merupakan tempat keseluruhan konstruksi bangunan bertumpu. Pada tahap
ini, pastikan menggunakan bahan-bahan yang baik dengan ukuran yang tepat karena pondasi yang
kuat adalah syarat bangunan yang kuat.
Sistem pemasangan pondasi yang tepat dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
6
Gambar pekerjaan pondasi.
Pemasangan pondasi harus di hindarkan pada tanah lembek dan berdampingan dengan tanah keras,
sebaiknya di pasang dengan kondisi tanah dengan kekerasan tanah yang merata, hal ini untuk
menghindari patahan pada pondasi.
7
Gambar pengecoran sloof.