Anda di halaman 1dari 3

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

I. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM


A. Peraturan dan Ketentuan Teknis Bangunan
Dalam melaksanakan pekerjaan bila tidak ditentukan lain dalam rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini, termasuk
segala perubahan dan tambahannya.
a) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 70 Tahun 2012, Tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah.
b) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 Tentang Pedoman SMK3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
c) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M/2007 Pedoman Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara;
d) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum;
e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan
Sistem Penyediaan Air Minum;
f) Peraturan Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung SNI – 2847 – 2013;
g) Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah setempat,
yang berkaitan dengan permasalahan bangunan.
h) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang N0. 20 Tahun 2016 Tentang
analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Umum, SDA, Cipta Karyaan Bina
Marga.

B. Ketentuan Umum
a) Tata cara penyelenggaraan pelaksanaan kegiatan pembangunan prasarana dan sarana
secara umum harus mengacu syarat-syarat dalam Dokumen Lelang maupun perubahan-
perubahan dan atau tambahan-tambahannya dalam Berita Acara Aanwijzing serta Gambar
Kerja dan atau gambar-gambar perubahan dan tambahan yang telah disetujui Pengawas/
Kuasa Pengguna Anggaran / Barang
b) Di samping itu ketentuan lain mengenai tambahan atau pengurangan yang timbul dalam
pelaksanaan akan diatur dan dilaksanakan sesuai petunjuk Kuasa Pengguna Anggaran /
Barang atau Pengawas baik sebelum maupun selama pekerjaan berlangsung
c) Bila karena satu dan lain hal terdapat kekurangan, perbedaan ketidakjelasan,
ketidaksesuaian baik ukuran maupun item-item pekerjaan lainnya yaitu :
1) Pada Gambar Kerja dengan detail gambarnya, maka yang mengikat adalah gambar
yang skalanya lebih kecil;

1|Page
2) Antara Gambar Kerja dengan Dokumen Lelang, maka yang berlaku adalah Dokumen
Lelang;
3) Bila dalam Dokumen Lelang disebutkan, sedang dalam Gambar Kerja tidak dituliskan,
maka yang mengikat adalah Dokumen Lelang;
4) Penentuan bagian yang mengikat / berlaku diatas harus mendapatkan persetujuan
Pengawas / Kuasa Pengguna Anggaran / Barang sebelum dilaksanakan;
d) Selama berlangsungnya pekerjaan, Penyedia Jasa harus dapat menjaga lingkungan agar
tidak terganggu oleh jalannya pekerjaan;
e) Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat-tempat pekerjaan atau lahan sekitar
yang disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Untuk itu sebelum pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa bisa minta ijin kepada pemilik
yang bersangkutan untuk mendapatkan dispensasi pemakaian jalan menuju lokasi ataupun
lahan sekitar yang diperlukan;
f) Tempat pekerjaan akan diserahkan kepada Penyedia Jasa dalam keadaan seperti pada saat
penjelasan (aanwijzing) di lapangan atau peninjauan lapangan;
g) Sebelum memulai melaksanakan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyampaikan
pemberitahuan kepada Pengawas atau Kuasa Pengguna Anggaran / Barang;

C. Pengukuran Garis dan Ketinggian Permukaan


a) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas kebenaran penentuan titik dan atau pematokan di
lapangan yang disetujui secara tertulis oleh Pengawas;
b) Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk menyediakan semua peralatan, perlengkapan serta
peralatan keamanan kerja serta tenaga kerja yang diperlukan dalam hubungannya dengan
penentuan pematokan tersebut;
c) Jika pada suatu waktu selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung timbul kesalahan-
kesalahan pada letak, ukuran dan ketinggian permukaan suatu pekerjaan, maka Penyedia
Jasa dengan biaya sendiri harus memperbaiki kesalahan sesuai dokumen kontrak, kecuali
apabila kesalahan tersebut disebabkan data yang salah yang dinyatakan secara tertulis oleh
Pengawas, maka pembiayaan untuk memperbaiki kesalahan tersebut menjadi tanggung
jawab Kuasa Pengguna Anggaran / Barang;
d) Pencocokan pematokan di lapangan oleh Pengawas bagaimanapun juga tidak melepaskan
Penyedia Jasa dari tanggung jawab atas ketepatan pematokan tersebut dan Penyedia Jasa
harus melindungi dan menjaga dengan hati -hati semua patok tetap maupun patok
sementara dan benda-benda lain yang dipergunakan dalam penentuan titik / pematokan;
e) Titik elevasi yang menjadi acuan adalah titik elevasi berdasarkan pengukuran.

D. Lokasi dan Uraian Singkat Pekerjaan


Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada peta lokasi, sedangkan uraian singkat pekerjaan
diberikan pada Spesifikasi Teknis Khusus.

2|Page
E. Gambar Rencana Kerja
Gambar Rencana Kerja yang dipakai pada pelaksanaan tercantum dalam Spesifikasi Teknis
Khusus.

F. Spesifikasi Dasar
Kecuali ditentukan lain, seluruh bahan yang dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan harus
sesuai dengan ketentuan dalam Spesifikasi Teknis Khusus dan harus mengutamakan
penggunaan bahan, peralatan dan jasa produksi dalam negeri sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dalam spesifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar lainnya yang
disetujui.

3|Page

Anda mungkin juga menyukai