1. URAIAN UMUM
1.1. Keterangan Umum
a. Pekerjaan yang dilaksanakan adalah PEMBANGUNAN TAMAN DENGGUNG
b. Pekerjaan ini terletak di Kelurahan Tridadi, Kecamatan SLEMAN, Kabupaten
Sleman
1.2. Pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam uraian dan syarat-
syarat tertulis ini, gambar-gambar kerja serta revisi, ataupun tambahan-tambahan
yang telah mendapat pengesahan dari pemberi tugas, risalah penjelasan pekerjaan
dan keputusan tertulis pemberi tugas.
1.3. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor diwajibkan mencocokan dahulu ukuran satu
sama lain, bila ketidaksesuaian harus segera memberi tahu pengawas lapangan.
1.4. Pada akhir kerja, Penyedia Jasa Pemborongan diharuskan membersihkan sisa
bahan dari segala kotoran akibat kegiatan pembangunan, termasuk sisa-sisa
material bangunan serta gundukan tanah, bekas tanah dan lain sebagainya.
1.5. Menyediakan ruang kerja Penyedia Jasa Konsultan Pengawas dan Direksi Teknis
dan Los Kerja untuk menyimpan bahan-bahan bangunan yang akan digunakan.
1.6. Dalam melaksanakan pekerjaan tersebut di atas termasuk juga mendatangkan
bahan-bahan bangunan dan peralatan dalam jumlah yang cukup untuk pelaksanaan
pekerjaan.
1.7. Untuk bahan-bahan yang tidak dan/belum ada peraturannya di Indonesia dipakai
syarat-syarat yang ditentukan oleh pabrik bahan tersebut.
7. PEKERJAAN PERSIAPAN
7.1. Administrasi dan Dokumentasi : Administrasi dan Dokumentasi
merupakan pelaporan dengan cara pemotretan dan pencatatan dilakukan
terhadap kondisi lokasi sebelum dibangunan (0%), selama masa pelaksanaan
pekerjaan dan selesai pembangunan (100%). Pendokumentasian ini merupakan
perekaman bangunan tersebut secara piktoral (gambar dan foto) dan verbal
(uraian tertulis). Tujuannya untuk mengetahui kondisi lokasi sebelum dibangun,
masa pelaksanaan dan hasil akhir pembangunan.
7.2. Uitzet / Bouplank : Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa
Pemborongan harus mengadakan pengukuran-pengukuran lapangan untuk dapat
menentukan patok utama bagi pelaksanaan pekerjaan. Biaya pengukuran
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Pemborongan.
8. PEKERJAAN TANAH
8.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab ini meliputi kelengkapan peralatan
konstruksi, tenaga kerja, alat-alat, bahan material, perlengkapan dan
penyelenggaraan yang berkaitan dengan pekerjaan galian pada permukaan
sesuai dengan gambar rencana.
a. Galian Tanah Pondasi
b. Pekerjaan galian tanah meliputi : galian tanah pondasipagar pasangan batu
bata.
c. Semua kedalaman tanah galian harus sesuai gambar rencana.
d. Semua pekerjaan galian harus dilaksanakan dengan baik serta tidak
mengganggu lingkungan sekitar.
e. Semua galian saluran harus selalu dalam keadaan kering, tidak boleh
tergenang air.
f. Galian tanah setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, kemudian
dipadatkan dan disiram dengan air.
g. Tanah hasil galian yang harus disingkirkan dengan lokasi penempatan
sesuai petunjuk dari pengawas lapangan.
h. Sisa tanah hasil galian yang tidak digunakan harus sudah
diangkut/dibuang dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya 1 x 12 jam
sejak dilakukan penggalian.
8.2. Urug tanah kembali
Merupakan pekerjaan pengurugan tanah bekas galian di sisi kanan dan kiri
pondasi serta pemadatanya sesuai dengan gambar rencana.
8.3. Urug tanah mendatangkan
Merupakan pekerjaan pengurugan tanah untuk peninggian elevasi lantai taman
(leveling) dengan menggunakan material tanah urug. Tanah urug yang
digunakan harus dibersihkan dari akar-akar rumput/tanaman sehingga pada saat
digunakan sisa-sisa akar tanaman tidak tumbuh lagi.Tanah dibersihkan dari
kotoran unorganik, kerikil dan batu yang ada harus dibuang jauh dari lokasi
pekerjaan.
8.4. Pemadatan tanah
Pemadatan tanah dilakukan pada tanah urug dengan menggunakan peralatan
seperti stemper terutama pada area lantai taman. Pelaksanaan pemadatan tanah
harus merata dan dilakukan lapis demi lapis dengan menyiram air dengan
jumlah tertentu untuk mencapai pemadatan yang optimal.
8.5. Urugan dengan tanah humus
a. Urug tanah yang dibuat adalah untuk membentuk media tanam.
b. Tanah yang digunakan untuk media tanam adalah tanah pilihan yaitu dari
lapisan top soil (lapisan atas) yang subur dan mengandung humus atau
jika menggunakan tanah urug biasa harus dicampur dengan pupuk
kandang dengan komposisi 1:5 (tanah humus). Tanah yang digunakan
harus mendapat persetujuan dari pengawas lapangan.
c. Tanah urug diletakkan pada pot-pot tanaman dan area taman dengan
posisi sesuai dengan gambar rencana.
d. Tanah urug harus dibersihkan dari akar-akar rumput/tanaman sehingga
pada saat digunakan sisa-sisa akar tanaman tidak tumbuh lagi.
e. Tanah dibersihkan dari kotoran unorganik, kerikil dan batu yang ada harus
dibuang jauh dari lokasi pekerjaan.
8.6. Urugan Pasir
Pasir urug yang digunakan harus memenuhi gradasi yang disyaratkan, ketebalan
harus sesuai dengan yang direncanakan, pasir harus bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah bahan ini maksimal 5%
dan tidak mengandung garam.
9.5. Pasang batu andesit bakar untuk lantai/koridor taman dan dan pilar pagar.
Bahan yang digunakan adalah batu andesit bakar uk sesuai pada gambar kerja.
Sebelum pemasangan batu andesit bakar, terlebih dahulu harus direndam dalam
air sampai jenuh. batu andesit bakar direkatkan dengan perekat 1Pc : 4Ps
dengan ketebealan rata-rata 2-4cm.Permukaan yang akan dipasangi batu andesit
bakarharus bersih, cukup kering dan rata air. Setiap jalur pemasangan harus
ditarik benang dan rata air. Adukan semen untuk pemasangan tegel alur harus
penuh, baik permukaan dasar maupun dibadan belakang batu andesit bakar yang
terpasang. Lebar nat dianjurkan untuk lantai 4-5mm dan dinding 2mm.
Bersihkan segera bekas adukan/grount dari permukaan batu andesit bakar
dengan air sampai bersih.
9.6. Pasang batu sikat untuk lantai/pedestrian taman dan Jogging Track.
Bahan yang digunakan adalah batu koral dengan ukuran seragam, dengan warna
sesuai desain yang ditentukan. Sebelum pemasangan batu koral, terlebih dahulu
harus direndam dalam air sampai jenuh. Perekat yang digunakan 1Pc : 1Ps.
Media dasar berupa lantai sudah dilapisi beton atau semen, permukaan media
bertekstur kasar agar pasangan koral sikat benar benar melekat. Permukaan
yang akan dipasangi batu sikat harus bersih, cukup kering dan rata air. Setiap
jalur pemasangan harus ditarik benang dan rata air. Masukkan adukan semen
kedalam cetakan sampai rata dan padat. Taburi koral diatas adukan semen yang
sudah dipadatkan, kemudian tata koral sikat tersebut berdasarkan desain motif
yang diinginkan dan tentu desain sudah dipersiapkan sebelumnya. Setelah koral
sikat disusun sedemikian sampai merata dan setengah kering, kemudian sikat
permukaan koral tersebut menggunakan sikat kawat, gunakan sikat kawat dari
kuning agar lebih halus dan tidak merusak tekstur yang sudah rapi.
9.7. Pasang batu alam terrazzo sikat untuk lantai/pedestrian taman dan Jogging
Track.
Bahan yang digunakan adalah batu alam terazzo sikat dengan ukuran seragam,
dengan warna sesuai desain yang ditentukan. Sebelum pemasangan, terlebih
dahulu harus direndam dalam air sampai jenuh. Media dasar berupa lantai sudah
dilapisi beton atau semen, permukaan media bertekstur kasar agar pasangan
koral sikat benar benar melekat. Permukaan yang akan dipasangi batu sikat
harus bersih, cukup kering dan rata air. Setiap jalur pemasangan harus ditarik
benang dan rata air. Masukkan adukan semen kedalam cetakan sampai rata dan
padat. Kemudian tempelkan batu andesit dan ketuk pelan menggunakan palu
agar lebih menempel sempurna.
c. Besi Tulangan.
Tulangan harus memenuhi standard dan dimensi yang tertera dalam gambar.
Tulangan adalah BJTD (ulir) harus memenuhi tegangan leleh minimum fy =
320 Mpa dan BJTP (polos) yang mutunya harus memenuhi tegangan leleh
minimum 240 MPa (di periksa dengan standar SII, BS 4449 atau BS 4461).
BJTP digunakan lebih kecil/sama dengan 12 mm dan BJTD digunakan lebih
besar 12 mm.
Tulangan hendaknya disimpan di rak di atas tanah dan didukung sepanjang
tulangan hingga tidak bengkok.
Kualitas dan diameter nominal dari baja tulangan yang digunakan harus
dibuktikan dengan sertifikat pengujian laboratorium, yang pada prinsipnya
menyatakan nilai kuat - leleh dan berat per meter panjang dari baja tulangan
dimaksud.
Tulangan harus terlindungi dari hujan kelembaban udara dan sebagainya, dan
karat-karat harus dibersihkan dan memenuhi kriteria SII 0136-84.
Tidak diperkenankan tulangan diikat dengan las, kecuali terdapat petunjuk
pada gambar rencana atau atas ijin direksi. Deformasi las harus memenuhi BS
4483.
d. Bendrat
Bendrat atau kawat pengikat harus berukuran minimal, kualitas baik dan tidak
berkarat.
e. Air
Air untuk campuran dan untuk pemeliharaan bton harus dari air bersih dan
tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak mutu beton.
f. Semua bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan Pengawas
lapangan.
g. Semua bahan yang dipergunakan harus mendapat persetujuan Pengawas
lapangan. Dalam keadaan diragukan, maka Pengawas Lapangan berhak minta
Pemeriksaan Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik yang sudah terakreditasi
atas biaya Penyedia Jasa Pemborongan.
11.4. Cetakan Beton
a. Begesting harus cukup kuat, menggunakan kayu kalimantan klas III atau kayu
tahun lokal yang baik dan tidak bocor (kedap air).
b. Acuan untuk cor beton disyaratkan menggunakan multiplek tebal minimum 9
mm dengan rangka pangaku dari rusuk-rusuk kayu, sedemikian rupa sehingga
dapat dipakai berkali-kali untuk masing-masing lantai.
c. Ukuran tebal multiplek dan rusuk pengaku tersebut harus mendapat
persetujuan pengawas dan harus cukup kuat menahan gaya tekan beton cor
dan tidak boleh berubah letaknya selama proses pengecoran berlangsung.
d. Kayu steger dengan diameter minimal 7,5 cm, jarak pemasangan maximal 50
cm, konstruksi cetakan beton tidak boleh menggunakan bambu.
e. Pemasangan begesting dan steger harus benar dan kokoh, sehingga dimensi
dan peil sesuai dengan dimaksud.
11.5. Pekerjaan Besi Beton
a. Pekerjaan besi beton harus dilaksanakan sesuai ketentuan gambar bestek dan
peraturan yang berlaku.
b. Pembengkokan tulangan harus dilaksanakan pada kondisi dingin, dengan
panjang kait dan panjang penyaluran tegangan sesuai ketentuan.
c. Hubungan antara besi beton satu dengan harus dipergunakan kawat beton,
diikat dengan teguh, tidak menggeser selama pengecoran beton dan besi beton
bebas dari tanah (werkvloer) atau tidak melekat dengan papan acuan.
d. Pengetesan mutu besi beton juga akan dilakukan setiap saat bilamana
dipandang perlu oleh pengawas. Semua biaya percobaan tersebut sepenuhnya
menjadi tanggung jawab kontraktor.
11.6. Pembuatan Komposisi Beton
a. Penyedia Jasa harus membuat benda uji dengan ketentuan dan jumlah benda
uji sekurang-kurangnya mengikuti ketentuan dalam PBI 71 sub bab 4.6.
b. Proposal mix design yang diajukan harus memuat secara lengkap macam dan
sumber bahan-bahan beton yang akan digunakan disertai hasil pengujian
karakteristik masing-masing bahan.
16.3. Pemasangan
a. Finishing stainless steel yang telah terpasang harus benar-benar dan tidak
kelihatan bergelombang.
b. Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan mencolok.
c. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam
pemasangan tidak memerlukan pengisi.
17. LAIN-LAIN
17.1. Pada akhir kerja, Penyedia Jasa harus memperbaiki segala kerusakan dan
membersihkan areal proyek dari segala kotoran akibat dari kegiatan
pembangunan, termasuk sisa-sisa material bangunan dan lain sebagainya.
17.2. Tenaga dan sarana kerja
Untuk memperlancar sarana pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyediakan :
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu seperti theodolith, waterpass, alat las, alat-alat pengangkut,
alat-alat merger, dan peralatan lain yang dipergunakan untuk pelaksanaan
kegiatan.
c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan
yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.
17.3. Cara pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dalam Spesifikasi teknis, Gambar Rencana, Berita Acara Penjelasan
Pekerjaan (anvoeling), Berita Acara Rapat Evaluasi serta mengikuti petunjuk
pengguna jasa, Tim Bimbingan Pelaksanaan Kegiatan dan Pengawas lapangan baik
yang disampaikan secara lisan maupun yang tertulis di dalam buku komunikasi (Buku
Direksi)
17.4. Situasi dan Ukuran
a. Situasi
Pekerjaan tersebut dalam Pasal 1 merupakan gambar rencana yang akan
dilaksanakan.
b. Ukuran-ukuran tersebut dalam gambar dimaksudkan sebagai ukuran yang
mengikat dalam pelaksanaan dan sebagai pegangan Penyedia Jasa.
c. Penyedia Jasa wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah, sifat dan
luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penanwaran.
d. Kelalaian atau kekurang telitian Penyedia Jasa dalam hal ini tidak dapat
dijadikan alasan untuk mengajukan tuntutan.
e. Ukuran
Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam centimeter
(cm) dan meter (m), kecuali ukuran-ukuran tertentu yang dinyatakan dengan
inchi atau millimeter (mm).
f. Memasang papan bangunan (bouwplank).
g. Ketetapan letak bangunan diukur sesuai gambar pedoman blockplan dan
dibawah pengawasan Pengawas.
17.5. Syarat-syarat Pemeriksaan Bahan Bangunan
a. Sebelum mulai pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan minta kepada Pengawas
lapangan untuk melakukan pemeriksaan, baru apabila disetujui maka
Penyedia Jasa dapat meneruskan pekerjaanya.
b. Pengawas lapangan berkenan menayakan asal bahan dan Penyedia Jasa wajib
memberitahukan.
c. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan terlebih
dahulu kepada Pengawas lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Bahan
yang telah mendapatkan persetujuan harus ditandai dengan paraf Pengawas
lapangan atau pihak yang ditunjuk lalu disimpan di rak sampel.
d. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Penyedia Jasa di lapangan,
tetapi ditolak pemakaianya oleh pengawas lapangan, harus segera dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam terhitung dari jam
penolakan.
e. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan Penyedia Jasa tetapi
ditolak pemakaianya oleh Pengawas lapangan harus dihentikan dan
selanjutnya dibongkar atas biaya Penyedia Jasa dalam waktu yang ditetapkan
oleh Pengawas Lapangan.
18. PENUTUP
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknis Pekerjaan ini akan dibahas
kemudian dalam pemberian penjelasan pekerjaan (aanwijzing) dan akan digunakan semua
ketentuan peraturan yang berlaku.
Sleman, 2020
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Lingkungan Hidup
Kab. Sleman
Junaidi, S.ST
NIP. 19700904 199203 1 006