Hendy Febriyatno
1
. Beton
dengan campuran pecahan ubin dan pecahan genteng tidak mencapai kuat tekan
karakteristik yang telah di isyaratkan. Dari 2 (dua)
perbandingan yang digunakan
yaitu perbandingan volume dan perbandingan mix design, ternyata kuat tekan
yang dihasilkan lebih besar perbandingan volume untuk pembuatan beton normal.
Kata Kunci :
recycle
, beton, pecahan, kuat tekan, agregat,
PENDAHULUAN
Dal
am perkembangan dunia yang semakin maju dan serba canggih, teknologi
beton mempunyai potensi yang luas dalam bidang konstruksi. Hal ini
menyebabkan beton banyak digunakan untuk konstruksi bangunan gedung,
jembatan, dermaga dan lain
lain. Banyaknya jumlah p
enggunaan beton dalam
konstruksi tersebut mengakibatkan peningkatan kebutuhan material beton,
sehingga memicu penambangan batuan sebagai salah satu bahan pembentuk beton
secara besara
besaran yang menyebabkan turunnya jumlah sumber alam yang
tersedia untuk
keperluan pembetonan. (Suharwanto, 2005)
Pengunaan material
recycle
untuk digunakan dalam campuran beton di Indonesia
masih belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk
pengurukan, lapisan pondasi jalan dll. Hal
ini mungkin disebabkan bahan baku
seperti semen dan agregat kasar maupun halus mudah didapat. padahal cepat atau
lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun ke
tahun akan semakin mahal. Terutama agregat kasar atau kerikil y
ang hampir 78 %
500
kg/cm
2
TINJAUAN PUSTAKA
Beton
Beton merupakan bahan bangunan yang dihasilkan dari campuran atas semen
Portland, pasir, kerikil dan air. Beton ini biasanya di dalam praktek dipasang
bersama
sama dengan batang baja, sehingga disebut beton bertulang (batang baja
berada di dalam beton). Pada saat ini sebagian besar bangunan dibuat dari beton
bertulang, disampi
ng kayu dan baja.