SAYEMBARA PERANCANGAN
MASJID AGUNG
KOTA SINGKAWANG
2019
Sayembara merupakan salah satu cara untuk menjaring hasil desain yang inovatif. Kegiatan ini
diharapkan dapat menjadi parameter untuk mencapai hasil yang optimal, khususnya dapat
menghasilkan banyak alternatif desain yang terbaik.
Pemerintah Kota Singkawang dan Yayasan Nurul Islam Singkawang menyadari perlunya keterlibatan
masyarakat dalam pembangunan di Kota Singkawang, khususnya pembangunan yang
mengedepankan aspek keberlanjutan (sustainable development), yaitu pembangunan yang
berorientasi pada keseimbangan aspek budaya, ekonomi, sosial dan lingkungan, khususnya
pembangunan Masjid Agung Singkawang.
Dalam sayembara ini, gagasan yang ingin disajikan berupa perancangan Masjid Agung
Singkawang. Perancangan Masjid Agung Kota Singkawang diharapkan dapat menjadi ikon dan
identitas lokal di Kota Singkawang.
Hasil desain sayembara ini dapat digunakan sebagai desain pra rencana untuk tahap pengembangan
desain, sehingga hasil desain secara keseluruhan merupakan hasil terbaik dan sesuai dengan
keinginan pihak Pemerintah Kota Singkawang dan Yayasan Nurul Islam Singkawang. Sayembara ini
diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Singkawang dan Yayasan Nurul Islam Singkawang
bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Barat selaku panitia pelaksana
Penyelenggaraan sayembara.
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Tinjauan Lokasi Perancangan
IV. LAMPIRAN
1. Formulir Pendaftaran
2. Formulir Orisinalitas Karya
4. Dokumentasi Letak Kawasan
5. Format Pengumpulan Karya
1. LATAR BELAKANG
Masjid merupakan suatu institusi utama dan paling besar dalam Islam. Masjid sebagai
simbol keislaman dan merupakan tempat ibadah umat muslim. Masjid tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan umat Islam, Karena masjid merupakan bentuk ketundukan umat kepada Allah SWT. Masjid
memiliki peran strategis sebagai pusat pembinaan umat dalam upaya melindungi, memberdayakan
dan mempersatukan umat untuk mewujudkan umat yang berkualitas, moderat dan toleran. Saat ini,
masjid mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan
peranannya. Masjid selain tempat ibadah, masjid telah menjadi sarana berkumpul, menuntut ilmu,
bertukar pengalaman, pusat dakwah dan kebudayaan, pusat kaderisasi umat, dan basis kebangkitan
umat Islam.
Guna meningkatkan kualitas pembinaan peran dan fungsi, masjid tidak hanya sebagai tempat
ibadah ritual (mahdhah) tapi juga ibadah sosial yang lebih luas (ghair mahdhah) dibidang ekonomi,
pendidikan, sosial budaya dan lainnya, maka diperlukan penyempurnaan terhadap tolak ukur atau
standar pembinaan manajemen/pengelolaan yang menyeluruh, rinci dan berlaku secara nasional
didasarkan pada tipologi masjid dan pengembangannya. Standar pembinaan manajemen Masjid
merupakan batasan atau parameter kualifikasi pembinaan dan pengelolaan masjid berdasarkan
tipologi dan perkembangannya, ditinjau dari aspek idarah (manajemen), imarah (kegiatan
memakmurkan) dan ri’ayah (pemeliharaan dan pengadaan fasilitas). Aspek Idarah merupakan
kegiatan pengelolaan yang menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengadministrasian,
keuangan, pengawasan dan pelaporan. Aspek Imarah merupakan kegiatan memakmurkan masjid
seperti peribadatan, pendidikan, kegiatan sosial dan peringatan hari besar Islam. Sedangankan aspek
Ri’ayah merupakan kegiatan pemeliharaan bangunan, peralatan, lingkungan, kebersihan, keindahan
dan keamanan masjid termasuk penentuan arah kiblat.
Standar pembinaan manajemen masjid bertujuan untuk memberikan pedoman tentang
pembinaan dan pengelolaan masjid dibidang idarah, imarah dan ri’ayah kepada aparatur Pembina
kemasjidan maupun pengurus masjid dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan dan
bimbingan untuk terwujudnya kemakmuran masjid dan kehidupan umat Islam yang moderat, rukun,
toleran baik di pusat, propinsi, kabupaten/kota, maupun kecamatan dan desa.
Masjid Agung Singkawang merupakan salah satu dari masjid terbesar di kota Singkawang
yang dibangun berdekatan dengan Kantor Walikota Singkawang dan berdampingan dengan Taman
Gayung Bersambut ini berlokasi di Jalan Alianyang Singkawang. Masjid ini cukup terkenal di Kota
Singkawang, karena memiliki arsitektur Joglo yang mirip rumah adat masyarakat Jawa Tengah.
Peletakan batu pertama pendirian masjid dilakukan oleh Kolonel Mohammad Arif, Komandan Distrik
Militer pada tahun 1985, dengan kontruksi bangunan dari beton dan rangka baja. Adapun ukuran
ruangan dalam Masjid terdiri dari 40 x 40 m dan pendopo 30 x 30 m, berlantaikan keramik yang
dapat menampug 4.000 jamaah. Masjid yang memiliki satu menara induk ini telah mengalami
1. JUDUL SAYEMBARA
SAYEMBARA PERANCANGAN MASJID AGUNG KOTA SINGKAWANG
B. Target Perancangan
Perancangan Sayembara Desain Masjid Agung Kota Singkawang Mengacu pada Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam No. DJ.II/802 Tahun 2014 Tentang Standar
Pembinaan Manajemen Masjid. Tipologi yang ditentukan dengan skala “Masjid Agung”
Mengangkat nilai-nilai dan simbol islami secara universal dan paduan terhadap isu arsitektur
lokal dan kekhasannya.
Konsep keberlanjutan yang memperhatikan kemudahan perawatan bangunan dan ramah
lingkungan.
Aspek konteks terhadap keberadaan Kantor Walikota dan Taman Gayung Bersambut.
Optimalisasi penggunaan lahan yang tidak hanya diperuntukkan untuk Masjid Agung,
melainkan fungsi pendidikan (sekolah) dan pendukung lainnya.
B. Khusus
1. Mampu mempresentasikan nilai lokalitas, kondisi sosial, budaya, lingkungan dan ekonomi
masyarakat Kota Singkawang.
Penambahan kebutuhan ruang / fasilitas lain masih dimungkinkan sepanjang masih sesuai dengan
peruntukan aktifitas masjid. Desain dimungkinkan untuk lebih dari satu lantai.
B. Hadiah Sayembara
Hadiah untuk tiap Pemenang adalah sebagai berikut;
Pemenang I (Rp. 75.000.000,00)
Pemenang II (Rp. 25.000.000,00)
Pemenang III (Rp. 15.000.000,00)
Pemenang Favorit (Rp. 5.000.000,00)
Seluruh peserta berhak mendapatkan sertifikat sayembara dan pajak hadiah ditanggung oleh
Peserta. Bagi anggota IAI, mendapatkan nilai kum 8 sebagai peserta dan bagi pemenang atau
5 (lima) finalis terbaik mendapatkan nilai kum 12 (Nominal hadiah bisa berubah sesuai
keputusan panitia)
5. JADWAL SAYEMBARA
Pengumuman di:
Media Cetak
1. Pengumuman Sayembara 22 Agustus 2019 Media Sosial
http://www.iai.or.id
https://www.singkawangkota.go.id/
Pendaftaran dan pengambilan dokumen
secara langsung antara jam 09.00 –
16.00 WIB, di:
22 Agustus 2019.
2. Pendaftaran dan Pengambilan Sekretariat IAI Prov. Kalbar, Jl.
-
Dokumen Sayembara Karangan Blok C No 9, Pontianak,
24 September 2019
Kalbar
Pendaftaran melalui Email di:
pansayembaramasjid@gmail.com
Karya sayembara dibuat di atas kertas berukuran A2 (420 x 594 mm atau 16.54 × 23.39 inch)
format lanskap, maksimal 10 (sepuluh) lembar, dengan tata letak bebas sesuai kreativitas peserta
sayembara. Format Keterangan Lay-out gambar berupa perletakan nomor peserta/registrasi (sisi
kanan bawah), nomor urut panel (sisi kanan bawah) dan judul gambar (format ini dapat dilihat
dalam lampiran).
Untuk kepentingan display dan perlindungan dokumen pada saat pengiriman seluruh karya dapat
ditempelkan pada panil impraboard berukuran 450 x 610 mm (sesuai untuk ukuran A2)
Selanjutnya seluruh panil dimasukkan dalam amplop besar ukuran 500 x 650 mm (ukuran
menyesuaikan), lalu ditutup rapat dengan lakban dan dikirim ke alamat panitia penyelenggara
sayembara.
Pemasukan materi karya yang terdiri dari hard copy dan soft copy dengan rincian:
a. Persyaratan Dokumen Administrasi, yaitu:
Formulir Pendaftaran
Formulir Pernyataan
Karya Sayembara
Materi dokumen persyaratan administrasi dimasukkan dalam amplop dimasukkan ke dalam
amplop besar berukuran 500 x 650 (ukuran menyesuaikan) yang berisi panil gambar.
b. Persyaratan Dokumen Teknis, yaitu:
Panil Gambar Presentasi Karya ukuran 450 x 610 (maksimum 10 panil);
Materi karya sayembara yang memuat ide, konsep, maupun gambar sesuai dengan
ketentuan diatas
Materi dokumen persyaratan teknis dimasukkan dalam amplop ukuran 500 x 650(ukuran
menyesuaikan) , dan sudut kanan-bawah amplop diletakkan nomor peserta/registrasi dan
Tata cara pemasukan dokumen sayembara dapat dilakukan secara langsung kepada panitia
penyelenggara sayembara atau menyampaikan dokumen melalui pos/jasa pengiriman dengan
ketentuan sudah diterima panitia penyelenggara sebelum batas akhir pemasukan dokumen karya
dengan segala resiko keterlambatan dan kerusakan menjadi resiko peserta. Selain itu peserta
diharapkan juga mengirim dokumen sayembara melalui email yang telah ditentukan panitia.
ALAMAT PENGIRIMAN
Sekretariat IAI Prov. Kalbar, Jl. Karangan Blok C No 9, Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan
Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78113.
B. Softcopy
Menyertakan data softcopy file karyanya untuk keperluan dokumentasi dan publikasi
penyelenggara, ke dalam CD atau flash disk dengan maksimum sebesar 2 MB/perhalaman
gambar dengan bentuk format JPEG atau PDF (File harus mudah dibaca dan jelas secara visual
baik gambar maupun keterangan/narasinya). Data file Softcopy dimasukkan dalam amplop
C6/C5 memiliki ukuran 114 × 229 mm (4.5 x 9 inci), beserta persyaratan administrasi
Format penamaan file gambar:
Label dan nama CD atau Flash Disk adalah: sayembara masjid agung skw (no peserta)
Nama file per lembar adalah: menggunakan urutan halaman gambar
Mengirimkan format file JPEG atau PDF karya tersebut ke email
pansayembaramasjid@gmail.com (pengiriman melalui email ini sebaiknya melalui media
8. PANITIA PELAKSANA
Panitia pelaksana sayembara ini adalah Yayasan Nurul Islam Singkawang bekerjasama dengan
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi Kalimantan Barat Seluruh kegiatan penyelenggara
sayembara ini dikoordinasikan oleh sekretariat yang beralamat di:
ALAMAT SEKRETARIAT
Sekretariat IAI Prov. Kalbar, Jl. Karangan Blok C No 9, Kelurahan Bansir Laut, Kecamatan
Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78113.
A. Dewan Juri
Anggota Dewan Juri Sayembara terdiri dari 5 (lima) orang sebagai perwakilan seluruh unsur
yang terlibat dalam penyelenggaraan sayembara ini. Susunan dewan juri sebagai berikut:
Ketua : Drs. Sumastro, M.Si
Anggota : Dr.Eng. Bambang Setia Budi, ST,MT
Achmad Roffie Faturrachman, IAI
Muhammad Nurhamsyah, ST., MSc.
Dr. Arnadi Arkan, M.Pd.
B. Kriteria Penilaian
Tahap awal, dokumen karya para peserta akan diperiksa panitia penyelenggara berkenaan
dengan ketaatan pada ketentuan sayembara yang telah ditetapkan dalam KAK sayembara ini.
Pemeriksaan berupa persyaratan dan dokumen administrasi dan berkas yang tidak
memenuhi syarat administrasi tidak dapat diikutkan dalam proses seleksi selanjutnya. Tahap
selanjutnya berupa penilaian yang akan dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu:
10. PAMERAN
Seluruh karya peserta sayembara akan dipamerkan oleh Pemkot Singkawang dan Pengurus
Yayasan Nurul Islam Singkawang kepada masyarakat secara umum. Waktu pameran pada
tanggal 16 Oktober 2019 hingga 20 Oktober 2019, di Kantor Walikota Jl. Firdaus No.1, Pasiran,
Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Seluruh karya peserta menjadi hak milik
panitia penyelenggara.
FORMULIR PENDAFTARAN
SAYEMBARA PERANCANGAN MASJID AGUNG KOTA SINGKAWANG
Data Peserta
Perseorangan/Kelompok
Alamat : ______________________________________________________________
Telepon/ HP : ______________________________________________________________
Email : ______________________________________________________________
........................, ....................2019
NO PENDAFTARAN
______________________________
1. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Desain Masjid Agung Kota Singkawang Tahun
2019 yang saya sampaikan merupakan karya saya sendiri dan bukan hasil penjiplakan atau
meniru (plagiat) atau bertentangan dengan HAKI ( Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan belum
pernah diikutsertakan dalam kompetisi desain lainnya.
2. Saya bersedia menyerahkan hasil karya sebagaimana dimaksud pada point 1 sebagai milik
Pemerintah Kota Singkawang dan Yayasan Nurul Islam Singkawang .
3. Jika dikemudian hari pernyataan saya tersebut terbukti tidak benar, maka saya bersedia dituntut
secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku diIndonesia.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar–benarnya dan penuh tanggung jawab.
Ttd,
..................,........................2019
Materai 6000
(______________________)
Awalnya Singkawang merupakan sebuah desa bagian dari wilayah kesultanan Sambas,
Desa Singkawang sebagai tempat singgah para pedagang dan penambang emas dari
Monterado. Para penambang dan pedagang yang kebanyakan berasal dari negeri China,
sebelum mereka menuju Monterado terlebih dahulu beristirahat di Singkawang, sedangkan para
penambang emas di Monterado yang sudah lama sering beristirahat di Singkawang untuk
melepas kepenatannya dan Singkawang juga sebagai tempat transit pengangkutan hasil
tambang emas (serbuk emas). Waktu itu, mereka (orang Tionghoa) menyebut Singkawang
dengan kata San Keuw Jong (Bahasa Hakka), mereka berasumsi dari sisi geografis bahwa
Singkawang yang berbatasan langsung dengan laut Natuna serta terdapat pengunungan dan
sungai, dimana airnya mengalir dari pegunungan melalui sungai sampai ke muara laut. Melihat
perkembangan Singkawang yang dinilai oleh mereka yang cukup menjanjikan, sehingga
diantara penambang tersebut beralih profesi ada yang menjadi petani dan pedagang di
Singkawang yang pada akhirnya para penambang tersebut tinggal dan menetap di Singkawang.
Kota Singkawang yang letaknya dipesisir pantai dan dikelilingi oleh gunung-gunung
memberikan kesan dan keindahan alam tersendiri. Dengan posisi letaknya yang demikian
menjadikan Kota Singkawang banyak menyimpan objek-objek wisata menarik dan berpotensi
untuk dikembangkan serta memberikan peluang investasi bagi para investor khususnya dalam
bidang perhotelan, transportasi, restoran, resort serta pengembangan sarana prasarana
pendukung wisata lainnya.
Kota Singkawang memiliki garis pantai sekitar 25 km yang memanjang dari sebelah
Utara hingga ke sebelah Barat Daya kawasan muara Sungai Singkawang atau kawasan pusat
kota. Garis batas timur wilayah kota ini antara 12 km hingga 24 km dari garis pantai.
Dengan luas wilayah 504 km², Singkawang terletak di wilayah khatulistiwa dengan
koordinat di antara 0°44’55,85” - 1°01’21,51"LS 108°051’47,6”-109°010’19”BT. Berdasarkan
penggunaan tanah, sebagaian besar luas tanah di Kota Singkawang adalah perkebunan
campuran (45,07%), hutan (16,47%), dan sawah (13,27%). Areal untuk permukiman hanya
303 Ha (0,62%), sementara areal untuk industri merupakan areal yang paling kecil yaitu hanya
sekitar 10 ha (0,02%). Areal-areal yang lain adalah berupa padang/semak (7,28%), hutan
belukar (8,03%), kebun campuran (5,14%), pertambangan (2,61%), lain-lain (1,93%), dan
perairan darat (0,11%).
LOKASI DESAIN
LOKASI MASJID
KERTAS UKURAN A2