Anda di halaman 1dari 29

KERANGKA ACUAN

SAYEMBARA GAGASAN
DESAIN
GUDANG KARYA
YOUNG DESIGNER
(GKYD)
COMPETITION 2021
SDG’S BUILDING
CONCEPT

1. MASTERPLAN PRASARANA PARIWISATA PANTAI


PANJANG BENGKULU.
2. MAKET MASTERPLAN PRASARANA PARIWISATA
PANTAI PANJANG BENGKULU.

JUNI 2021

Penyelenggara :

GUDANG KARYA
Bekerja sama dengan :

GENERAL CONTRACTOR
& SUPPLIER

www.gudangkarya.co.id

\
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

SAYEMBARA GAGASAN
GUDANG KARYA YOUNG DESIGNER (GKYD)
COMPETITION
2020
“SDG’s BUILDING CONCEPT”

DAFTAR ISI

I. LATAR BELAKANG..................................................................................................................3

II. MAKSUD DAN TUJUAN..........................................................................................................11

III. DAERAH PERENCANAAN.......................................................................................................12

IV. TARGET PERANCANGAN.......................................................................................................14

V. BATASAN DAN PERMINTAAN................................................................................................17

VI. BENTUK SAYEMBARA............................................................................................................20

VII. MATERI SAYEMBARA..............................................................................................................21

VIII. SUSUNAN DEWAN JURI.......................................................................................................23

IX. PENGHARGAAN SAYEMBARA...............................................................................................24

X. JADWAL SAYEMBARA.............................................................................................................25

XI. PENGATURAN PESERTA, TATA CARA PENDAFTARAN, PENJELASAN DAN

PEMASUKAN STATUS MATERI DAN PEMENANG SAYEMBARA........................................26

XII. PEMRAKARSA DAN PENYELENGGARA................................................................................28

XIII. PENUTUP..............................................................................................................................29

2
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

LATAR BELAKANG

Kota Bengkulu mempunyai potensi wisata yang sangat potensial untuk


dikembangkan, salah satunya adalah Pantai Panjang yang terletak di sisi barat Kota
Bengkulu, yang jaraknya dari pusat kota hanya lebih kurang 2 kilo meter. Letak yang
strategis dan tidak jauh dari pusat kota merupakan kekuatan yang dimiliki, selain indahnya
panorama alam dan laut sehingga perlu mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah
Provinsi dan Kota Bengkulu untuk menjadikan Pantai Panjang sebagai kawasan wisata yang
menarik para wisatawan untuk datang ke Kota Bengkulu. Ada enam fokus bentuk wisata
yang akan dikembangkan di kawasan Pantai Panjang yaitu: Wisata Pantai, Wisata Urban,
Wisata Rakyat, Wisata Air, Wisata Ekoturisme dan Wisata Pelabuhan. Pengembangan
wisata kawasan pantai Kota Bengkulu ini diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) dan kesejahteraan masyarakat.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Bengkulu memberikan kontribusi


besar dalam perkembangan pariwisata. Hal ini dapat dilihat data dari Dinas Kebudayaan dan
Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu mengenai data kunjungan wisman dan wisnus tahun 2007-
2014 yang menunjukkan ada kenaikan jumlah kunjungan wisatawan setiap tahunnya rata-
rata sebesar 19,71% yang akan memberikan peluang besar bagi peningkatan pendapatan
masyarakat maupun Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil riset
yang dilakukan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bengkulu terhadap data
jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara dan Nusantara dari tahun 2007 sampai dengan
tahun 2014, adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara di Kota Bengkulu, Tahun 2007 – 2014.

No. Tahun Mancanegara Nusantara Total Pertumbuhan (%)


1 2007 301 109.747 110.048 -
2 2008 326 214.452 214.778 95,17
3 2009 430 210.321 210.751 -1,87
4 2010 443 225.051 225.494 7,00
5 2011 523 226.753 227.276 0,79
6 2012 551 299.193 299.744 31,89
7 2013 796 249.569 250.365 -16,47
8 2014 895 303.186 304.081 21,46

Sumber : Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu, 2015

Pantai Panjang Bengkulu sebagai leading sector pariwisata dapat mendorong


pengembangan industri pariwisata, karena lokasinya tidak jauh dari pusat kota Bengkulu
tetapi potensi ini belum dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Kondisi
inilah yang menyebabkan Pantai Panjang Bengkulu masih sangat jauh tertinggal dibanding
dengan atraksi wisata alam yang ada di daerah di Indonesia seperti wisata pantai Provinsi
Bali, NTT, Lampung, dan Provinsi lainnya. Potensi yang dimiliki oleh Pantai Panjang masih
memerlukan strategi pengembangan yang tepat agar dapat menjadikan Pantai Panjang
sebagai daerah wisata yang paling diminati di Kota Bengkulu.

3
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

Usaha pengembangan kawasan wisata Pantai Panjang yang terpadu dan terkoneksi
dengan pengambangan wisata lainnya yang ada di Kota Bengkulu, sangat dibutuhkan suatu
strategi untuk pengembangan pariwisata di Pantai Panjang secara kontinuitas. Potensi wisata
ini didukung adanya tempat wisata sejarah Benteng Marlbrough yang merupakan benteng
sejarah peninggalan koloni Inggris. Pasir putih yang terhampar luas, hamparan pohon pinus
yang tumbuh disepanjang kawasan pantai, laut dan ombak yang cukup besar, serta aman
untuk wisata surfing dan tempat wisata mandi laut, untuk para wisatawan terutama pada
waktu hari liburan menambah indah dan semaraknya Pantai Panjang (Handika Fikri
Pratama, 2013)

Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengembangan kawasan Pantai Panjang


adalah masih rendahnya Prasarana pendukung untuk menarik minat kunjungan wisata ke
Pantai Panjang Bengkulu. Prasarana wisata adalah sumberdaya alam dan sumberdaya
buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah
tujuan wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain
sebagainya. Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan di
daerah tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan disesuaikan lokasi
dan kondisi objek wisata yang bersangkutan (Suwantoro, 1997: 21).

Pembangunan prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan


meningkatkan aksesbilitas suatu objek wisata yang pada gilirannya akan dapat
meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri. Di samping berbagai kebutuhan yang telah
disebutkan di atas, kebutuhan wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan
wisata seperti bank, apotik, rumah sakit, pom bensin, pusat-pusat pembelanjaan dan
sebagainya.

Dalam melaksanakan pembangunan prasarana wisata diperlakukan koordinasi yang


mantang antara instansi terkait bersama dengan instalasi pariwisata di berbagai tingkatan.
Dukungan instansi terkait dalam membangun prasarana wisata sangat diperlukan bagi
pengembangan pariwisata di daerah. Koordinasi di tingkat perencanaan yang dilanjutkan
dengan koordinasi di tingkat pelaksanaan merupakan modal utama suksesnya pembangunan
periwisata.

Dalam pembangunan prasarana pariwisata pemerintah lebih dominan karena


pemerintah dapat mengambil manfaat ganda dari pembangunan tersebut, seperti untuk
meningkatkan arus informasi, arus lalu lintas ekonomi, arus mobilitas manusia antara daerah
dan sebagainya yang tentu saja dapat meningkatkan kesempatan berusaha dan bekerja. Yang
dimaksud dengan prasarana adalah semua fasilitas yang memungkinkan proses
perekonomian, dalam hal ini adalah sektor pariwisata dapat berjalan dengan lancar
sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Jadi fungsinya adalah melengkapi sarana kepariwisataan sehingga dapat memberikan
pelayanan sebagaimana mestinya.

4
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

PRASARANA

Prasarana pariwisata adalah semua fasilitas utama atau dasar yang memungkinkan
sarana kepariwisataan dapat hidup dan berkembang dalam rangka memberikan pelayanan
kepada para wisatawan. Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan
wisata, seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan, dan lain sebagainya.
Suwantoro (2004:21)

Prasarana khusus bagi pariwisata dapat dikatakan tidak ada. Pembagunan prasarana
wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi akan meningkatkan daya tarik obyek
wisata itu sendiri. Disamping berbagai kebutuhan yang telah disebutkan di atas, kebutuhan
wisatawan yang lain juga perlu disediakan di daerah tujuan wisata, seperti bank, apotik.
Untuk lebih jelasnya Prasarana dibagi atas tiga komponen :

1. Prasarana Umum

Yaitu prasarana yang menyangkut kebutuhan umum bagi kelancaran perekonomian.


Adapun yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya ialah :

 Jaringan Air bersih,

 Jaringan Listrik,

 Jaringan Jalan,

 Dainase : Sanitasi dan Penyaluran Limbah

 Sistem Persampahan dan

 Jaringan Telekomunikasi dan Internet

 Prasarana Penunjang (RS,Apotek, Pusat Perdagangan, Kantor Pemerintah,


Perbankan)

 Prasarana Wisata (Kantor Informasi, Tempat Promosi dan Tempat Rekreasi ,


pengawas pantai)

Ada lima kategori yang termasuk dalam prasarana (infrastructures), masing-masing


adalah Prasarana Umum (General Infrastructures) meliputi prasarana umum yang mencakup
hal-hal sebagai berikut : Sistem penyedian air bersih, tenaga listrik, jalan dan jembatan,
pelabuhan, airport, terminal atau stasiun kereta api.

Kebutuhan Masyarakat Banyak (Basic Needs of Civilized Life) Kebutuhan pokok


manusia modern, seperti : Kantor pusat dan telepon, rumah sakit, apotik bank, pusat-pusat

5
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

perbelanjaan, bar dan restoran, salon kecantikan., barbershop, kantor polisi, toko obat,
penjualan rokok, toko kacamata, took-toko penjual koran dan majalah, pompa bensin
bengkel mobil, wartel, warnet dan lainnya.

2. Prasarana Kepariwisataan

 Residential tourist plants.

Semua fasilitas yang dapat menampung kedatangan para wisatawan untuk


menginap dan tinggal untuk sementara waktu di daerah tujuan wisata. Termasuk
ke dalam kelompok ini adalah semua bentuk akomodasi yang diperuntukan bagi
wisatawan dan juga segala bentuk rumah makan dan restoran yang ada. Misalnya
hotel, motor hotel (motel), wisma, homestay, cottages, camping, youth hostel,
serta rumah makan, restoran, self-services, cafetaria, coffee shop, grill room, bar,
tavern, dan lain-lain.

 Receptive tourist plants

Segala bentuk badan usaha atau organisasi yang kegiatannya khusus untuk
mempersiapkan kedatangan wisatawan pada suatu daerah tujuan wisata, yaitu :
Perusahaan yang kegiatannya adalah merencanakan dan menyelenggarakan
perjalanan bagi orang yang akan melakukan perjalanan wisata (tour operator and
travel agent) dan Badan atau organisasi yang memberikan penerangan,
penjelasan, promosi dan propagansa tentang suatu daerah tujuan wisata (tourist
information center yang terdapat di airport, terminal, pelabuhan, atau suatu
resort).

3. Recreative and sportive plants

Termasuk dalam kelompok ini adalah semua Fasilitas yang dapat digunakan
untuk tujuan rekreasi dan olah raga. Termasuk ke dalam kelompok ini adalah fasilitas
untuk bermain golf, kolam renang, boating, surfing, fishing, tennis court, dan fasilitas
lainnya.

6
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

PRASARANA PARAWISATA

Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk
melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Pembangunan
sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun objek wisata tertentu harus disesuaikan
dengan kebutuhan wisatawan baik seecara kuantitatif maupun kualitatif. Lebih dari itu
selera pasar pun dapat menentukan tuntutan sarana yang dimaksud. Berbagai sarana wisata
yang harus disediakan di daerah tujuan wisata adalah hotel, biro perjalanan, alat
transportasi, restoran dan rumah makan serta sarana pendukung lainnya. Tidak semua objek
wisata memerlukan sarana yang sama atau lengkap. Pengadaan sarana wisata tersebut harus
disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

Sarana wisata secara kuntitatif menunjukan pada jumlah sarana wisata yang harus
disediakan, dan secara kuantitatif yang menunjukkan pada mutu pelayanan yang diberikan
dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh pelayanan. Dalam
hubungannya dengan jenis dan mutu pelayanan sarana wisata di daerah tujuan wisata telah
disusun suatu standar wisata yang baku, baik secara nasional dan secara internasional,
sehingga penyedia sarana wisata tinggal memilih atau menentukan jenis dan kualitas yang
akan disediakannya (Suwantoro, 1997: 23).

Sarana pariwisata adalah hal-hal yang keberadaannya adalah berhubungan dengan


usaha untuk membuat wisatawan lebih banyak datang, lebih banyak mengeluarkan uang di
tempat yang dikunjunginya. Dalam kepariwisataan dikenal ada tiga macam sarana, yakni:

1. Sarana Pokok Kepariwisata (Main Tourism Superstructure)

Yakni perusahaan-perusahaan yang fungsinya adalah menyediakan fasilitas


pokok kepariwisataan. Sarana ini juga dibagi ke dalam tiga bagian, antara lain:

 Receptive Tourist Plan adalah perusahaan yang mempersiapkan perjalanan dan


penyelenggaraan tour, sightseeing bagi wisatawan. Contoh : Travel Agent, Tour
Operator, Tourist Transportation, dan lain-lain.

 Residential Tourist Plan adalah perusahaan yang memberikan pelayanan untuk


menginap. Contoh : Hotel, Motel, dan Jenis akomodasi lainnya.

 Perusahaan angkutan (transportasi wisata baik darat, laut mupun udara). Contoh :
Restoran/Tempat Makan

2. Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Supplementing Tourism Superstructure)

Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan atau tempat yg


menyediakan fasilitas yang fungsinya melengkapi sarana pokok dan membuat
wisatawan dapat lebih lama tinggal di suatu DTW. (Suwantoro, 1997)

3. Sarana Ketangkasan Perlengkapan Wisata atau fasilitas rekreasi dan olah raga air.

7
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

4. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructure)

Sarana Penunjang Kepariwisataan adalah perusahaan yg menunjang sarana


pelengkap dan sarana pokok. Berfungsi tidak hanya membuat wisatawan tertahan
lebih lama tetapi berfungsi agar wisatawan lebih banyak mengeluarkan uang di daerah
yang dikunjunginya seperti : Karaoke/ Entertaint dan Ruang Atraksi Wisata

Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun obyek wisata


tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Sarana wisata secara kuantitatif merujuk pada jumlah sarana wisata
yang harus disediakan, dan secara kuantitatif yang menunjukan pada mutu pelayanan
yang diberikan dan yang tercermin pada kepuasan wisatawan yang memperoleh
pelayanan.

Kriteria dan standar minimal yang harus ada di daerah tujuan wisata terdiri dari:

Tabel 1. 2 Kriteria dan standar minimal sarana prasarana daerah wisata

No. Kriteria Standar Minimal

1. Obyek Salah satu dari unsur alam, sosial, dan budaya

2. Akses Jalan, kemudahan rute, tempat parkir, dan harga parkir yang terjangkau

3. Akomodasi Pelayanan penginapan (hotel, wisma, losmen)

4. fasilitas Agen perjalanan, pusat informasi, fasilitas kesehatan, pemadam


kebakaran, hydrant, TIC (Tourism Information Center), guiding
(pemandu wisata), plang informasi, petugas entry dan exit

5. Transportasi Adanya moda transportasi yang nyaman sebagai akses masuk

6. Catering Service Pelayanan makanan dan minuman (restoran, kantin, rumah makan)

7. Aktifitas rekreasi Aktifitas di lokasi wisata seperti berenang, jalan-jalan, dan lain-lain

8. Pembelanjaan Tempat pembelian barang-barang umum

9. Komunikasi Adanya TV, sinyal telepon, akses internet, penjual voucher pulsa.

10. Sistem Perbankan Adanya bank dan ATM

11. Kesehatan Pelayanan kesehatan

12. Keamanan Adanya jaminan keamanan

13. Kebersihan Adanya tempat sampah dan rambu-rambu peringatan tentang


kebersihan

14. Sarana Ibadah Fasilitas sarana ibadah

15. Promosi

8
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

Sumber: Lothar A.Kreck dalam Yoeti, 1996, Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa

Menurut Suwantoro dalam bukunya Dasar-dasar Pariwisata (1997: 23) Infrastruktur


adalah situasi yang mendukung fungsi sarana dan prasarana wisata, baik yang berupa sistem
pengaturan maupun bangunan fisik di atas permukaan tanah dan di bawah tanah seperti:

 Sistem pengairan, distribusi air bersih, sistem pembuangan air limbah yang membantu
sarana perhotelan/restoran.

 Sumber listrik dan energi serta jaringan distribusinya yang merupakan bagian vital
bagi terselenggaranya penyediaan sarana wisata yang memadai.

 Sistem jalur angkutan dan terminal yang memadai dan lancar akan memudahkan
wisatawan untuk mengunjungi objek-objek wisata.

 Sistem komunikasi yang memudahkan para wisatawan untuk mendapatkan informasi


maupun mengirimkan informasi scara tepat dan tepat.

 Sistem keamanan atau pengawasan yang memberikan kemudahan di berbagai sektor


bagi para wisatawan. Keamanan di terminal, diperjalanan dan di objek-objek wisata,
di pusat-pusat perbelanjaan akan meningkatkan daya tarik suatu objek wisata maupun
daerah tujuan wisata. Infrastruktur yang memadai dan terlaksana dengan baik di
daerah tujuan wisata akan membantu meningkatkan fungsi sarana wisata, seekaligus
membantu masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidupnya.

MASYARAKAT / LINGKUNGAN

Daerah dan tujuan wisata yang memiliki berbagai Objek dan Daya Tarik Wisata
akan mengundang kehadiran wisatawan yang berkunjung. Adapun yang ikut berperan dalam
pengembangan suatu objek dan daya tarik wisata adalah sebagai berikut menurut Suwantoro
dalam bukunya Dasar-dasar Pariwisata (1997: 23-24) :

1. Masyarakat

Masyarakat di sekitar objek wisatalah yang akan menyambut kehadiran


wisatawan tersebut dan sekaligus akan memberikan layanan yang diperlukan oleh para
wisatawan. Untuk ini masyarakat di sekitar objek wisata perlu mengetahui berbagai
jenis dan kualitas layanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan. Dalam hal ini
pemerintah melalui instansi-instansi terkait telah menyelenggarakan berbagai
penyuluhan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dalam bentuk bina masyarakat
sadar wisata. Dengan terbinanya masyarakat yang sadar wisata akan berdampak
positif karena mereka akan memperoleh keuntungan dari wisatawan yang
membelanjakan uangnya. Para wisatawan akan untung karena mendapat pelayanan
yang memadai dan juga mendapatkan berbagai kemudahan dalam memenuhi
kebutuhannya.

9
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

2. Lingkungan

Di samping masyarakat di sekitar objek wisata, lingkungan sekitar objek


wisatapun perlu diperhatikan dengan seksama agar tak rusak dan tercemar. Lalu lalang
manusia yang terus meningkat dari tahun ke tahun dapat mengakibatkan rusaknya
ekosistem dari fauna dan flora di sekitar objek wisata. Oleh sebab itu perlu ada upaya
menjaga kelestarian lingkungan melalui penegakan berbagai aturan dan persyaratan
dalam pengelolaan suatu objek wisata.

3. Budaya

Lingkungan masyarakat dalam lingkungan alam di suatu objek wisata


merupakan lingkungan budaya yang menjadi pilar penyangga kelangsungan hidup
suatu masyarakat. Oleh karena itu lingkungan budaya ini kelestariannya tidak boleh
tercemar oleh budaya asing, tetapi harus ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan kenangan yang mengesankan bagi setiap wisatawan yang berkunjung.
Masyarakat yang memahami, menghayati dan mengamalkan Sapta Pesona Wisata di
daerah tujuan wisata menjadi harapan semua pihak untuk mendorong pengembangan
pariwisata yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat

10
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyelenggaraan Sayembara Gagasan Desai GUDANG KARYA


YOUNG Designer (GKYD) Competition – SDG’S BUILDING CONCEPT adalah
untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat umum baik yang memiliki keahlian
di bidang teknik sipil maupun arsutektur dengan usia maksimum 30 tahun untuk
berpartisipasi dalam merencanakan konsep dan mendesain Master Plan Prasarana Pantai
Panjang Bengkulu.
Adapun tujuan penyelenggaraan ini adalah untuk menjadi wadah pengembangan
kreativitas pemuda/I Bengkulu agar dapat lebih sensitif terhadap pembangunan Provinsi
Bengkulu khususnya dalam bidang parawisata. Sehingga didapatkan konsep dan desain
terbaik.

11
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

DAERAH PERENCANA

1. DATA PROYEK
Digital Hub :
a. Nama Proyek : Diusulkan oleh peserta
b. Lokasi Proyek : Digital Hub North, BSD Clty (data terlampir)
c. Pengembangan : GUDANG KARYA
d. Luas Lahan Cluster : 20,150 sqm
Phase 1 (this project) 10,000 sqm
Future Development 10,050 sqm

Digital Working Space

1. Fungsi bangunan dan batas rencana perijinan

Fungsi Lease Office, Amenity and Commerical Work

a. KDB 50%
b. KLB 4
c. Jumlah Lantai 4-8 (diatas tanah)

2 Floors (Semi Basement); Partly with natural

ventilation

d. GFA 25,000 sqm


e. Alokasi GFA Lease Office 20,000 sqm;
Axioo (tenant) 3,000 sqm
f. Paking and MEP rooms Approximately 11,344 sqm (at basement)
g. Green Open Space Ratio 30%
h. Key Consideration Digital Working Space akan menggunakan
Plots (kav)

N07-08 and N 09 pada siteseluas 2,015 ha, berdasarkan rencana induk yang telah
disetujui dari Hub digital pada Maret 2020. Desain harus mempertimbangkan menempati
ruang seluas 1 hektar kompak dalam site sehingga memungkinkan untuk pembangunan
masa depan tahap berikutnya dengan GFA jauh lebih tinggi. GFA Digital Working Space
mengizinkan 25.000 meter persegi ditambah untuk parkir sekitar 10.150 meter persegi.
Parkir mungkin berupa kombinasi ongrade dan parkir basement. Pertimbangan untuk
koneksi kemungkinan Digital Working Space dan tahap pengembangan mendatang yang
lebih pesat akan diintegrasikan ke dalam desain

12
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

2. Bentuk Lahan :

(abaikan peta lokasi lama, peta cad version/ DWG untuk file ini sudah di upload di
web/ portal IAI Jakarta)

13
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

TARGET PERANCANGAN

1. Visi:

Digital Working Space dibayangkan menjadi jantung dari Digital Hub. Ini akan
menjadi inti dari semua kegiatan komunal dan sumber daya bersama. Ini adalah
tempat di mana hal-hal berikut ini terjadi:

 Mentor dan peserta mentoring dapat berdiskusi dan berbagi ide secara bebas.

 Fail Fast: Orang dapat melakukan percobaan dan menentukan melalui eliminasi
proses dimana ide-ide akan bekerja dan mana yang tidak.

 Eksperimen secara cepat, prototyping dan pengujian

 Pengetahuan dan ide-ide diturunkan melalui penelitian, diskusi pribadi dan ujian

 Pertemuan secara kebetulan. Orang-orang dari latar belakang yang berbeda dapat
berjeja - ring, berkolaborasi dan menemukan solusi tak terduga untuk masalah
mereka

 Sejenis town hall dari berbagi pengetahuan

 Orang-orang berbicara satu sama lain tentang proyek-proyek mereka untuk


memperoleh umpan balik dan wawasan berharga

 Lingkungan Egaliter. Status tidak harus diperoleh melalui senioritas, tetapi


dengan prestasi, pencapaian, kontribusi, dan pengaruh pada masyarakat

 Sumber bersama dapat mencakup fasilitas bayar pada saat digunakan untuk
pencetakan 3D, virtual reality dan laboratorium open framework atau “garasi”
untuk pengujian

 Visitor Media Center. Penjelasan bagi pengunjung dan investor dilakukan dengan
menggu- nakan media teknologi terkini.

14
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

KONSEP PERANCANGAN

1. Tujuan:

Tujuan bisnis:

 Tujuan bisnis utama: memiliki ruang komunal yang layak secara finansial dengan
sumber daya bersama, ruang kerja, kantor dan Lofts kerja. Akan dilengkapi
dengan fasilitas seperti kelontong/mini-market, hall untuk senam kebugaran,
ruang anak-anak dan hall makanan. Pendapatan harus dihasilkan melalui leasing.

 Parameter Biaya operasional untuk Pembangunan: Bangunan akan beroperasi


sedemikian rupa bahwa semua biaya operasional gedung (listrik, air dan
manajemen) harus dikelola melalui pembayaran biaya area umum pengguna dan
penyewa.

Tujuan Desain:

 Tujuan desain utama untuk Digital Working Space adalah untuk menciptakan
tempat kerja yang dirancang dengan baik dan manusiawi yang akan
meningkatkan kenyamanan dan produktivitas penghuninya

 Menggabungkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan seperti penggunaan


cahaya alami, perlindungan permukaan kaca dari sinar matahari langsung,
konsumsi energi yang rendah, konsumsi air yang rendah, tingginya tingkat
penggunaan kembali air, dan gerakan yang efisien orang dan kendaraan.

 Memiliki karakter arsitektur yang berbeda dan pada saat yang sama, terhubung
secara baik dengan konteks perkembangan sekitarnya dan rencana induk
keseluruhan

 Menjadi Bukti Bangunan Masa Depan: Ini akan mungkin untuk pengabelan ulang
fasilitas dengan intervensi minimal/renovasi yang diperlukan;

15
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

KRITERIA PENILAIAN

Kriteria : Keterangan :

Kategori Digital Working Space Para juri akan memberikan pertimbangan


terbaik didalam menilai karya pemenang
berdasarkan kemampuan peserta didalam
menunjukan elemen-elemen dibawah ini

Perencanaan dan Perancangan - 50% Ekspresi Rancangan - 20%

Pemahaman dan kelengkapan sesuai KAK Aspek pembangunan dan kelayakkan


rancangan.

Orientasi rancangan melalui pendekatan


lingkungan (iklim, lintasan matahari, dan
karakteristik angin dll)

Konsep integrasi antara komponen perumahan Kepekaan rancangan perumahan terhadap


(blok-blok rumah, dan fasilitas ruang publik) energi, air, limbah dan gas rumah kaca (CO2)

Sirlukasi lalu lintas dan rencana infrastruktur Rancangan ruang terbuka publik dan ruang
dan konektivitasnya hijau. Menarik bagi calon penghuni

Aspek keamanan dan keselamatan Memaksimalkan potensi lahan

Untuk unit perumahan : desain yang inovatif, Dapat beradaptasi dan memiliki kegunaan yang
tata letak yang inovatif, tata letak yang efisien luas dari berbagai aktivitas, dan kegunaan dari
dan kenyamanan penghuni rutinitas keseharian, mingguan dan musiman.

16
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

BATASAN DAN PERMINTAAN

Kriteria Desain :

1. Tempat kerja yang humanis: drop-off tertutup, jalur aman, mempromosikan fisik dan
mental yang baik, udara segar, cahaya alami, aksesibilitas, orientasi mudah,
perlindungan dari berbagai unsur merugikan/berbahaya, sirkulasi yang baik dan
koneksi ke fasilitas yang berdekatan, terorganisir, bersih dan lingkungan kerja yang
aman, akses untuk difabel.
2. Prinsip Bangunan Berkelanjutan :
 Target untuk mencapai minimum Gold Rating, untuk Sertifikasi Green Building
dari Green Building Council Indonesia (GBCI).
 Penggunaan bahan-bahan asli: disyaratkan kurangnya alat transportasi dan emisi
CO2;
 Gunakan lebih sedikit bahan untuk struktur: Kurangnya CO2 dalam produksi
bahan;
 Gunakan bahan bangunan yang membutuhkan energi lebih sedikit untuk
menghasilkan produknya;
 Menggunakan bahan daur ulang bila mungkin;
 Gunakan 30% lebih sedikit energi dibandingkan bangunan konvensional Mix-
uses (office dengan ritel F&B);
 Gunakan 30% lebih sedikit air baku dibandingkan bangunan konvensional Mix-
uses (office dengan ritel F&B);
 Penggunaan sistem pemulihan energi untuk sistem mekanik dan listrik;
 Jika memungkinkan, dapat menghasilkan tenaga sendiri;
 Water harvesting permukaan digunakan dari irigasi area lanskap;
 Air harvesting digunakan untuk ventilasi alami dan pendinginan pasif;
 Menyediakan ruang yang mendorong aktivitas fisik seperti berjalan, penggunaan
tangga dan penggunaan sepeda;
 Praktek pemilahan sampah dan daur ulang.

17
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

Tipologi Desain Digital Working Space :

1. Dibayangkan sebagai sebuah bangunan bertingkat rendah dan campuran fasilitas


komunal dan Program lingkungan kerja/perkantoran dengan dukungan ruang
komersial;
2. Sebagian besar permukaan tanah harus terbuka dan sangat aktif diakibatkan oleh
pergerakan manusia.
3. Fasilitas komunal dan ruang sosial harus langsung diakses dari permukaan lahan.
4. Kerja dan lingkungan perkantoran akan menempati ruang atas dari bangunan Digital
Working Space.
5. Layanan dan fungsi Back-of-House harus benar dan terdapat di dalam gedung dan
visibilitas ke jalan-jalan umum harus diminimalkan.
6. Tinggi bangunan dan tapak terbatas untuk mempromosikan bangunan yang
berdampak rendah terhadap lingkungan.
7. Lansekap dan shading fisik untuk jalur pejalan kaki sangat dianjurkan untuk
melindungi orang dari panas tropis dan hujan.

Ruang Kantor :

1. Ruang kantor harus modular dalam pengaturan untuk memungkinkan ekspansi dan
kontraksi dari bisnis
2. ruang kantor akan menarik bagi aspirasi perusahaan teknologi dan bisnis digital

Komersial dan Ritel :

1. Mayoritas ruang komersial dan makanan di sepanjang jalan harus memiliki ketentuan
untuk daerah tempat duduk di luar;
2. Semua perusahaan komersial harus memiliki kualitas toko khusus yang baik, melayani
berbagai pengguna;

Parkir dan Jasa :

1. Parkir dan layanan entri di sepanjang jalan utama diperbolehkan pada titik-titik
tertentu dalam pedoman desain. Mereka harus mengarah ke area layanan internal yang
dibangun untuk standar yang tinggi dan ditangani dengan benar sehingga tidak
kompromi kualitas ranah publik;
2. Akses ke layanan terutama dari jalan

Pertimbangan Desain lainnya :

1. Membangun massa harus bingkai koridor dan lansekap daerah visual; 4.3.7.2.
konektivitas pejalan kaki berdedikasi dalam fasilitas. Menjamin keselamatan pejalan
kaki dan kenyamanan;
2. Kualitas desain tingkat tinggi untuk fasilitas;

18
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

PROGRAM RUANG

1. Industri terkemuka fasilitas untuk perusahaan teknologi dan pengetahuan pekerja


2. Drop-Off Tertutup
3. Main Lobby
4. Ritel dan F&B
5. Ruang di Area Kantor
6. Ruang Alokasi Efisiensi : Minimun 85% (luas kantor setengah untuk luas bangunan
kotor)
7. Toilet
8. Administrasi Perkantoran Gedung
9. Pemeliharaan dan Penyimpanan
10. Electro-Mechanical Rooms
11. Basement dan On-kelas parkir
12. Pedestrian Terjamin Jalur
13. Musholla

19
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

BENTUK SAYEMBARA

Sayembara Gagasan GUDANG KARYA Young Architect Competition merupakan


Sayembara Ide/Gagasan 1 Tahap.

20
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

MATERI SAYEMBARA

Peserta dapat memasukan usulan lebih dari 1 alternatif dengan pendaftaran yang
berbeda. Peserta mendapat kebebasan penuh untuk melakukan kajian tersendiri terhadap
permasalahan berdasarkan data dan informasi yang tersedia.

Peserta diminta mengunggah karya dengan ketentuan terdiri dari1 (satu)


file/softcopy persyaratan administrasi dan 12 (dua belas) file/softcopy panel karya.

1. Ketentuan Panel Karya :

 12 (Dua Belas Buah) Panel karya dalam ukuran A2 disusun secara portrait.
Peserta harus memperhatikan dan mempertimbangkan jenis dan ukuran Font agar
dapat terbaca jika panel A2 diperkecil menjadi ukuran A4 (ketentuan lebih lanjut
mengenai jenis dan ukuran font akan diatur dalam pengaturan Pemenang
Sayembara yang merupakan satu kesatuan dari Sayembara ini).
 File panel karya dalam format .jpg/.jpeg; besaran file maksimum 1 MB per
file/panel.
 Layout mengikuti format penyajian dan tidak diperkenankan mencantumkan
identitas apapun pada panel. Pelanggaran atas ketentuan ini Peserta dikenakan
sanksi diskualifikasi.
 Penamaan file per halaman adalah menurut urutan no mor lembar, dimulai dari
gambar konsep-konsep, siteplan dst.

Contoh :
Konsep : Panel_01.jpeg
Laporan Perancangan : Panel_02.jpeg
Gambar Situasi : Panel_03.jpeg
Dan seterusnya...

2. Ketentuan file persyaratan administrasi :

 Kartu Indentitas seluruh anggota kelompok. (KTP/Paspor/SIM)


 Surat keterangan dari kampus bagi mahasiswa semester 7 keatas, atau
 Scan ijazah/keterangan kelulusan bagi fresh graduate. d. Daftar nama anggota
kelompok.
 Seluruh persyaratan administrasi dijadikan 1 file pdf.

3. Daftar Gambar

Daftar gambar–gambar, skala gambar bebas namun wajib menggunakan skala batang.
Ketentuan mengenai format panel karya dan urutannya adalah sebagai berikut:

a. 3 (Tiga) Panel Konsep ukuran A2 terdiri dari konsep-Konsep yang memuat

21
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

 Konsep secara makro dan Konsep secara mikro dan hal-hal lain yang
dianggap penting perlu dikemukakan
 Menyajikan konsep massa bangunan konsep elevaasi tapak dan bangunan,
akses, zoning diagram dan tabel rincian perhitungan luasan seluruh bangunan
 Konsep material bahan, skema warna

b. 9 (sembilan) panel prarencana ukuran A2. Terdiri dari gambar-gambar dan atau
skematik desain dengan skala sesuai proporsi :
 Site Plan, gambar yang menunjukkan hubungan denah bangunan dan tata
ruang luar/penghijauan/ ruang terbuka di dalam kawasan tapak 1 panel 1
 Denah lantai, gambar yang berskala yang memperlihatkan lantai dasar, lantai
2 dengan keterangan level / elevasi lantai (3 tipe rumah dan 1 modifikasi tipe
pojok) 2 panel
 Tampak gambar yang berskala yang menunjukkan 4 sisi pandangan 2 panel
bangunan (3 tipe rumah dan 1 modifikasi tipe pojok) 2 panel
 Potongan, gambar yang berskala yang memperlihatkan potongan bangunan
secara memanjang dan melintang. (3 tipe rumah dan 1 modifikasi tipe pojok)
2 panel
 Perspektif Eksterior, memperlihatkan ruang luar bangunan dari arah entrance
tapak dan beberapa arah yang dianggap perlu secara man eye view, bird eye
view, dan tampak muka bangunan. Kondisi pencahayaan pada siang dan
malam hari pada view yang sama 1 panel
 Perspektif Interior, memperlihatkan ruang dalam bangunan (ruang keluarga,
kamar tidur utama, kamar anak, dan kamar mandi utama) 1 panel

4. Format Layout

22
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

 Serta hal-hal lain yang dianggap penting dan perlu dikemukakkan 11 Panel
 Laporan perancangan memperlihatkan Skema Bahan dan Skema Warna 1 Panel

SUSUNAN DEWAN JURI

Dewan Juri terdiri dari 4 unsur yang merupakan perwakilan GUDANG KARYA :

NO NAMA INSTITUSI

1. Gerald Tambis Gudang Karya

2. Betram Gudang Karya

3. Asdarianto Asmoeadji IAI Jakarta

23
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

PENGHARGAAN SAYEMBARA

Sayembara ini merupakan sumbangan pemikiran dan sebagai wujud apresiasi kepada
peserta oleh karena itu bagi Karya Terbaik akan diberikan penghargaan Rp. 150,000,000
(Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) dan pajak ditanggung oleh Pemenang, yang terdiri atas :

PEMENANG JUMLAH

Penghargaan I Rp. 100,000,000

Penghargaan II Rp. 20,000,000

24
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

JADWAL SAYEMBARA

Waktu Uraian
17 September 2022 Pengumuman

17 September - 12 November 2022 Pendaftaran dan Pengunduhan Dokumen Sayemb18-


21nara

07 September 2022 Aanwijzing/ Penjelasan Sayembara

12 November 2022 Batas pemasukkan karya

14 November 2022 Pemeriksaan Berkas dan Persyaratan Administrasi

18-21 November 2022 Penjurian Tahap 1

29 November 2022 Presentasi Finalis dan Penjurian Tahap 2

30 November 2022 Pengumuman Hasil Penjurian & Ceremonial


Penyerahan Penghargaan Sayembara

25
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

PENGATURAN PESERTA, TATA CARA PENDAFTARAN, PENJELASAN DAN PEMASUKAN

1. Peserta
 Sayembar ini terbuka bagi lulusan Arsitektur, termasuk anggota IAI
(ber-SKA/non SKA) berusia maksimal 30 tahun.
 Setiap Kelompok boleh mengirimkan karya lebih dari 1 ( satu ) alternatif namun
dalam pendaftaran yang berbeda.
 Pada tahap nominasi, Dewan Juri akan mengundang 5 finalis Kelompok Peserta
 untuk melakukan presentasi dihadapan Tim Dewan Juri yang sudah ditentukan
oleh
 Penyelenggara.
 Dari 5 finalis tersebut, selanjutnya akan dipilih 2 Pemenang.

 Karya pemenang akan menjadi milik pihak Sinar Mas Land, hak cipta tetap pada
peserta.
 Keputusan Panitia Penyelenggara adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat
serta tidak diadakan korespondensi terhadap pengumuman pemenang sayembara

2. Pendaftaran dan Penmgambilan Dokumen Sayembara


 Peserta tidask dibebankan biaya pendaftaran
 Pendaftaran dilakukan melalui Situs www.smlyac.com atau www.iai-jakarta.org
dengan mengikuti panduan pada Laman TATA CARA.
 Pengambilan dokumen sayembara dengan cara mengunduh dokumen Sayembara
dalam bentuk softcopy, yang berisi antara lain:
a) Materi Kerangka Acuan Kerja ;
b) Peta Lokasi.
 Waktu pengunduhan berkas sayembara dapat dilakukan setiap saat sampai batas
waktu pendaftaran dinyatakan ditutup sesuai Jadwal Sayembara atau informasi
Panitia Pelaksana melalui website www.smlyac.com atau www.iai-jakarta.org.

3. Pengamatan Lokasi

Peserta dianjurkan untuk melakukan pengamatan lokasi agar dapat lebih memahami
keadaan yang sesungguhnya secara lebih mendalam.

26
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

4. Pemasukan Karya Sayembara

Pemasukan Karya sayembara dapat diunggah melalui Situs www.smlyac.com atau


www.iai- jakarta.org (syarat dan ketentuan berlaku) setelah melakukan login. Tata
cara login dan mengunggah diatur dalam Laman TATA CARA pada Situs
www.smlyac.com atau www.iai- jakarta.org.

5. Persyaratan Administrasi, Penilaian dan Diskualifikasi.


 Persyaratan administrasi meliputi :
a) Kartu indentitas seluruh anggota kelompok (KTP/Paspor/SIM)
b) Copy/scan Kartu Tanda Anggota IAI bagi ketua kelompok (khusus anggota
IAI)
c) NPWP Ketua Kelompok
d) Daftar nama anggota kelompok
 Persyaratan penilaian :
a) Peserta memenuhi kelengkapan administrasi;
b) Peserta memenuhi persyaratan teknis pemasukan materi dan format penyajian
sayembara;
c) Peserta memasukan karya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

6. Peserta dinyatakan diskualifikasi, bila :


 Peserta terbukti berafiliasi dengan Panitia Pengarah, Juri Teknis dan Dewan Juri,
baik secara pribadi maupun profesional.
 Peserta terbukti melakukan komunikasi mengenai substansi yang mempengaruhi
proses penilaian dalam bentuk apapun pada anggota Panitia Pelaksana, Panitia
Pengarah dan Dewan Juri selama masa penyelenggaraan sayembara;
 Peserta membuka identitas dirinya dalam bentuk apapun yang akan
mempengaruhi proses penilaian juri.
 Dokumen karya peserta mempunyai tanda-tanda/kode/identitas lain diluar
persyaratan;
 Karya Peserta dinilai oleh Dewan Juri merupakan hasil plagiasi atau hasil karya
milik orang lain.

7. Pemasukkan Karya Sayembara


Pemasukkan karya sayembara dilakukan sesuai jadwal yang tercantum dalam KAK
ini, melalui situs atau dengan menggunakan protokol yang ada pada situs tersebut.

STATUS MATERI DAN PEMENANG SAYEMBARA

27
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

Seluruh materi Sayembara menjadi milik panitia penyelenggara dan Pemrakarsa dan
hak cipta karya milik peserta. Status pemenang selanjutnya akan mengikuti aturan-aturan
yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.

PEMRAKARSA DAN PENYELENGGARA

1. Pemrakarsa
GUDANG KARYA
2. Penyelenggara
BIDANG SAYEMBARA

Alamat :
Telepon :
Fax :
Situs :
Surel :

28
KAK - Sayembara Gagasan Gudang Karya Young Designer (GKYD) Competition 2021

PENUTUP

Peserta dapat mendapatkan info lebih lanjut via online ke email terkait hal-hal lain yang
belum jelas dalam KAK dan lampiran-lampiran ini.

Bengkulu, 2022
Bidang Sayembara

Ketua

29

Anda mungkin juga menyukai