Anda di halaman 1dari 17

SAYEMBARA RANCANGAN SKEMATIK

PERLUASAN MUSEUM NASIONAL

NOVEMBER 2011

KERJA SAMA

IKATAN
ARSITEK
INDONESIA
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

DAFTAR ISI

Bab A . LINGKUP SAYEMBARA


I. Pendahuluan 1
II.. Tinjau Ulang Master Plan 1996 2
III.. Lingkup Sayembara 2
IV. Kriteria Penilaian 2
V. Program Ruang 2

Bab B TEKNIS PENYELENGGARAAN


I. Penyelenggara 9
II. Bentuk Sayembara 9
III. Ketentuan Peserta 9
IV. Pendaftaran & Pengambilan Dokumen 10
V. Pengamatan Lokasi 10
VI. Biaya 11
VII. Tanya Jawab / Aanwijzing 12
VIII. Mekanisme & Jadwal 12
IX. Penghargaan Sayembara 13
X. Status Materi & Pemenang 14
XI. Pemasukan Karya 16
XII. Materi Sayembara
1. Format Presentasi 17
2. Ketentuan Materi Karya 18
3. Format Penyajian 18
4. Sususan Dewan Juri 19
5. Susunan Panitia Penyelenggara 20

2
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

A. LINGKUP SAYEMBARA

I. Pendahuluan

Museum Nasional telah memiliki Master Plan 1996 yang akan meningkatkan
statusnya sebagai museum terpandang di kelas internasional. Dalam perjalanannya,
sejumlah kendala terutama krisis moneter 1998/1999--mengakibatkan penundaan
pembangunan. Pembangunan Gedung B baru direalisasikan di tahun 2006.
Keterlambatan implementasi Master Plan 1996 menghadirkan dua hal:
1. Beberapa rencana pembangunan yang tersisa telah kehilangan momentumnya,
karena perubahan situasi dan kondisi di dalam dan di luar museum;
2. Terbuka kesempatan untuk meninjau ulang Master Plan 1996, agar Museum
Nasional dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan perubahan jaman.

Memasuki dekade kedua abad XXI, Museum Nasional perlu segera mengejar
ketertinggalannya di antara museum-museum kelas internasional, baik di tingkat
ASEAN, Asia, maupun dunia. Koleksi yang dimiliki Museum Nasional sudah
memiliki kelas tersendiri dan telah dikenal luas di seluruh dunia. Namun bangunan
museum dan fasilitas di dalamnya masih memerlukan peningkatan, baik dari segi
kualitas maupun kuantitas.
Sebagaimana perkembangan di dunia saat ini, museum tidak lagi dianggap sebagai
sebuah gudang barang antik belaka. Museum tidak lagi dianggap sekadar sebuah
tempat menyaksikan koleksi benda-benda masa lalu saja. Museum dewasa ini
memiliki peran yang multi-dimensi. Sejumlah pakar bahkan telah mengangkat
konsep museum terkini dengan istilah “cultural supermarket.” Museum juga didorong
agar memiliki karakter seperti sebuah “civic center.”
Alhasil, Museum Nasional harus mampu menarik bagi anak-anak muda dan tentu
saja bagi semua peminat museum. Museum Nasional juga menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari lansekap kota Jakarta, ibukota Republik Indonesia. Disamping itu
tentu museum juga harus mampu menjadi tolok ukur bagi museum-museum di
seluruh Indonesia (dan di kawasan Asia di satu hari nanti), berkenaan dengan
pelestarian dan penyimpanan koleksi, tata pamer koleksi, serta manajemen museum
secara keseluruhan.
Tinjau ulang Master Plan 1996 telah disusun dan dapat disimak dalam lampiran.
Tindak lanjut dari laporan tersebut adalah pengembangannya lewat sayembara.

3
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

Melalui sayembara rancangan skematik, diharapkan lahir gagasan-gagasan segar


bagi pengembangan Museum Nasional sebagaimana yang kita harapkan bersama.

II. Tinjau Ulang Master Plan 1996

Laporan hasil tinjau ulang Master Plan 1996 (lihat lampiran) dapat dibaca dan
dipelajari sebagai dasar pengerjaan sayembara rancangan skematik perluasan
Museum Nasional. Laporan tersebut terutama memusatkan perhatian pada upaya
mencari lompatan kreatif dan inovatif yang memungkinkan Museum Nasional
menemukan jalan keluar untuk dapat segera tampil beda.
Rekomendasi dalam laporan tersebut dapat menjadi titik tolak pemahaman untuk
mengembangkan rancangan skematik perluasaan Museum Nasional. Ilustrasi yang
ditampilkan lebih merupakan gagasan awal yang bertujuan membuka jalan bagi ide-
ide lain yang lebih kreratif-inovatif-progresif dan mampu menciptakan wajah baru
Museum Nasional. Angka-angka luasan dalam tabel masih dapat berubah sesuai
hasil pengembangan.
Dalam proses setelah laporan diselesaikan dan diterima, beberapa hal mengemuka
dan mengakibatkan perubahan-perubahan sebagai berikut:
a) Alur pengunjung: dari ruang orientasi di sunken plaza, pengunjung (dengan
guided tour) diarahkan ke sebuah ruang pengantar (introduction room) yang
akan menjelaskan isi museum dan hal-hal lain yang dianggap perlu sebelum
pengunjung menjelajah museum. Ruang tersebut idealnya berada di sisi
selatan sunken plaza (bisa berarti di Gedung A—atau di bawah gedung A,
jika memungkinkan--yang akan dimodifikasi untuk keperluan tersebut, atau
alternatif lain). Setelah melalui ruang pengantar, pengunjung akan
menjelajahi bagian utara Gedung A yang menampilkan pameran tetap dari
arah timur menuju ke arah barat dan kemudian masuk ke Gedung C melalui
jembatan di atas sunken plaza. Lalu pengunjung menjelajah seluruh pameran
tetap di Gedung B. Di titik akhir, pengunjung diarahkan ke sebuah ruang
kesimpulan di lantai basement 1 Gedung B (setingkat dengan sunken plaza).
Akhir dari perjalanan itu, pengunjung diarahkan masuk ke toko cinderamata.
b) Gedung C, pada lantai 7 diubah menjadi ruang teater tertutup yang dapat
mengakomodasi 500 orang;
c) Masih diperlukan sebuah teater terbuka untuk atraksi-atraksi ruang luar.
Sangat disarankan merupakan bagian dari lansekap yang fleksibel dan multi-
fungsi;

4
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

d) Ruang di antara Gedung B dan C di sisi utara menjadi titik masuk


kendaraan yang mengangkut koleksi, langsung menuju ruang bongkar-muat
di lantai basement 1. Alih-alih menggunakan ramp menuju lantai basement 1,
dapat dipertimbangkan menggunakan lift hidrolik untuk menghemat ruang.
e) Gedung B dan C disambung dengan penghubung berupa koridor
jembatan pada lantai dasar, lantai 2, 4 dan 6 (pada lantai basement,
tersambung dengan sendirinya untuk sirkulasi kendaraan di tempat parkir).

III. Lingkup sayembara


Ruang lingkup sayembara adalah:
1. Penataan ulang rencana tapak (lansekap softscape, hardscape dan sirkulasi)
Museum yang dibatasi oleh jalan Medan Merdeka Barat, jalan Museum, jalan
Abdul Muis, dan kompleks Departemen Pertahanan dan Keamanan (di sisi
selatan).
2. Perancangan pintu masuk baru dari sisi timur dan barat sebagai titik orientasi
baru dengan memanfaatkan sunken plaza yang diberi atap.
3. Perancangan skematik Gedung C yang diarahkan sebagai bangunan penunjang
yang sangat penting (ruang non-publik dengan koleksi, dan ruang non-publik
tanpa koleksi).
4. Pengembangan Gedung A yang terbagi dua, sisi selatan menjadi fasilitas publik
non-koleksi, dan sisi utara menjadi fasilitas publik dengan koleksi (ruang
pameran tetap).
5. Pengembangan Gedung B sepenuhnya menjadi ruang pameran (ruang publik
dengan koleksi). Tampak bangunan yang menghadap ke arah timur dapat
disempurnakan agar lebih transparan, memanfaatkan panorama yang istimewa
ke arah Lapangan Merdeka/Tugu Nasional.
6. Penataan tempat parkir di lantai dasar (outdoor) dan di lantai basement---untuk
publik maupun untuk kepentingan koleksi museum.

5
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

IV. Kriteria Penilaian


1. Perencanaan memperhatikan konsep zoning yang terbagi atas 4 bagian:
a) PNK/ publik non-koleksi (lobby, cafe, toko cinderamata, restroom, dll);
b) PK/ publik dengan koleksi (ruang pameran);
c) NPNK/ non-publik non-koleksi (kantor adminsitrasi museum dll);
d) NPK/ non-publik dengan koleksi (ruang konservasi, storage dll).
2. Gedung C dirancang dengan memenuhi kaidah estetika yang kontemporer,
inovatif, progresif, dinamis dan selaras (tidak berarti sama atau serupa)
dengan gedung B di sisi timur, serta dapat menjadi nilai tambah bagi
panorama kota dari ke empat sisi, terutama dari sisi jalan Abdul Muis dan
jalan Museum.
3. Rancangan pintu masuk baru (memanfaatkan sunken plaza) memenuhi:
a) kaidah estetika yang sesuai dengan keberadaannya di antara dua
bangunan (Gedung A dan B);
b) kontemporer, inovatif, progresif, dinamis, dan dapat menjadi ikon baru
kota Jakarta (menimbulkan efek “wow”);
c) dapat dibangun sesuai teknologi yang tersedia saat ini;
d) fungsional, dapat menaungi sunken plaza dengan baik dari hujan dan
panas;
e) mudah perawatannya.
4. Perencanaan tapak berorientasi pada pejalan kaki (dan pengguna sepeda),
sekaligus mengakomodasi kebutuhan pengguna kendaraan bermotor dan bis
secara proporsional.
5. Kawasan dirancang dengan konsep “green building” dan akrab bagi semua
orang (termasuk lansia, anak-anak, dan penyandang cacat).

6
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

V. Program Ruang
NO. PROGRAM RUANG LUASAN ( m² )
A. SANKEN PLAZA/PNK 1650 - 2000
1. Lobby
2. Loket tiket dan penerangan
3. Loket cinderamata
4. Layanan makan-minum
5. Rest room
B. GEDUNG C 23.850 – 25.350
I. Lantai Dasar / PK 2.850
1. R. Pamer khusus temporer
2. R.Edukasi / PNK
II. Lantai 2,3 dan 4 / NPK
1. Storage 7.250 – 7.500
 Koleksi Prasejarah
 Koleksi Emas/Perak/Perunggu/Numismatik
 Koleksi Etnografi (tekstil, maket rumah adat, dll)
 Koleksi Sejarah dan Geografi
 Koleksi Terakota dan Keramik
III. Lantai 5 / NPK 2.250
1. Perpustakaan dan Penelitian ( studi koleksi )
2. Laboratorium
3. Studio
 Fotografi
 Preparasi
 reproduksi
4. Perluasan kantor / NPNK
IV. Lantai 6 / NPNK 2.250
1. Kantor administrasi dan kurator
 Kepala Museum
 Bagian Tata Usaha
 Bidang Bimbingan dan Publikasi
 Bidang Registrasi dan Dokumentasi

7
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

 Bidang Koleksi Prasejarah dan Arkeologi


 Bidang Koleksi Sejarah dan Antropologi
 Bidang Konservasi dan Penyajian
 Ruang Kerja Staf
 Ruang Rapat Utama (1)
 Ruang Rapat Kecil (3)
 Ruang Arsip
 Pantry, Gudang dan penunjang lainnya
 Mushola
V. Lantai 7 / NPNK 1.000
1. Teater tertutup 500 orang
VI. Lantai Basement 1 3.500 – 4.000
1. Parkir/PNK dan Gudang Museum/NPNK
2. R.Boangkar Muat/NPK
VII. Lantai Basement 2 3.500 – 4.000
1. Storage
 Koleksi batu / prasasti besar
 Koleksi metal berat ( meriam,dll )
2. R.Transit / karantina
3. Laboratorium
4. Studio
 Fotografi
 Preparasi
 Reproduksi
VIII. Teater Terbuka ( memanfaatkan ruang terbuka di sisi timur )

8
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

B. TEKNIS PENYELENGGARAAN

I. PENYELENGGARA

Badan Sayembara Arsitektur

IKATAN ARSITEK INDONESIA JAKARTA

Jakarta Design Center Lantai 7

Jl. Gatot Subroto Kav.53

Jakarta 10260

E mail : kontak@sayembara-iai.org

Website : http://www.sayembara-iai.org

http://www.iai.or.id

II. BENTUK SAYEMBARA

Sayembara Rancangan Skematik PERLUASAN MUSEUM


NASIONAL

merupakan sayembara satu tahap.

III. KETENTUAN PESERTA

a. Sayembara ini terbuka bagi anggota IAI yang memiliki kompetensi


dalam bidang Arsitektur yang memiliki Sertifikat Keahlian Arsitektur
(SKA) Madya dan masih berlaku.

b. Peserta dapat berupa perseorangan atau mewakili kelompok.

Bagi peserta / kelompok, yang diperkenankan minimal hanya salah


satu anggota yang memiliki SKA, yang akan menjadi Ketua /
Penanggung Jawab, maksimal satu kelompok terdiri dari 5 (lima)
orang termasuk ketuanya.

c. Setiap peserta boleh mengirimkan proposal / karya lebih dari 1 ( satu


) alternatif namun dalam pendaftaran yang berbeda.

9
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

d. Peserta yang memasukkan proposal / karya akan mendapatkan


sertifikat dengan nilai KUM, sebagai peserta dan pemenang.

IV. PENDAFTARAN DAN PENGAMBILAN DOKUMEN

a. Pendaftaran dilakukan atas nama peserta yang bersangkutan dan


peserta tersebut menjadi penanggung jawab atas hasil
karya/proposal.

b. Pendaftaran peserta dilakukan secara online dengan mengisi data


peserta pada formulir pendaftaran yang telah disediakan pada situs
www.sayembara-iai.org

c. Peserta kemudian diharapkan mengirimkan surel berupa copy dari


bukti transfer biaya pendaftaran dan SKA ke alamat :
sayembaramuseumnasional@yahoo.com .

d. Setelah mendaftar secara online, mengirimkan bukti transfer dan


SKA, Peserta akan mendapatkan notifikasi dari Panitia berupa
member ID dan Password yang berlaku sebagai akses peserta.

e. Pertanyaan administratif dapat dilakukan melalui Laman TANYA


JAWAB SAYEMBARA > Sayembara MUSEUM NASIONAL di Situs
www.sayembara-iai.org setelah melakukan LOGIN

f. Peserta akan diinformasikan melalui alamat email yang diserahkan,


tetapi diharapkan mengikuti perkembangan informasi Sayembara
dalam Laman BERITA TERBARU di situs www.sayembara-iai.org .

g. Dokumen Sayembara dapat diunduh dalam bentuk softcopy format


PDF dan CAD yang di ZIP yang terdiri dari antara lain :

1. Kerangka Acuan Kerja

Setelah mendapat member ID dan password :

2. Gambar Site /Master Plan [CAD - DWG]

3. Gambar Rencana Jalan

4. Foto Lokasi Eksisting [dilengkapi diaanwijzing]

5. Dokumen lain yang dianggap perlu.

10
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

h. Pengambilan berkas Sayembara secara online pada setiap jam tidak


terbatas, berakhir sampai jadwal waktu pendaftaran ditutup.

V. PENGAMATAN LOKASI

Peserta disarankan untuk melakukan survey dan pengamatan sendiri kondisi


site ke lokasi, sehingga diharapkan dapat lebih memahami keadaan
sebenarnya secara mendetail.

Tetapi hal ini tidak merupakan kewajiban bagi peserta, dan bagi seluruh
peserta akan dikirimkan Risalah Rapat hasil Penjelasan & Tanya jawab
melalui situs www.sayembara-iai.org .

VI. BIAYA SAYEMBARA

Peserta dikenakan biaya pendaftaran senilai Rp. 250.000,- [Dua Ratus Lima
Puluh Ribu Rupiah], dengan melakukan transfer ke rekening kami a/n,

Ikatan Arsitek Indonesia, di Bank Mandiri Cabang JDC,

Nomor, 117 009 401 7407.

VII. TANYA JAWAB / AANWIJZING,

Rapat penjelasan materi Sayembara berikut sesi tanya jawab, akan diadakan
pada

Hari / Tanggal : Sabtu 19 November 2011

Tempat : Gedung Museum Nasional / Gajah,

Jalan Merdeka barat No.12.

Jakarta 10110

Jam : 10.00 – 14.00 / Selesai

Para peserta diharapkan dapat hadir atau mengirimkan wakilnya pada acara
tersebut. Hasil keputusan Aanwijzing akan menjadi Berita Acara yang
merupakan bagian dari Dokumen Sayembara.

11
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

Setelah dilakukan Rapat Penjelasan ini Penyelenggara tidak akan melayani


pertanyaan teknis diluar mekanisme ini.

VIII. MEKANISME DAN JADWAL

08 -11-2011 Pengumuman

08-11-2011 s/d 22-11-2011 Pendaftaran & Pengambilan


Dokumen Sayembara [down load]

19 -11-2011 Forum Penjelasan & Tanya Jawab /


Aanwijzing

19-11-2011 s/d 12-12-2101 Pembuatan Karya

13-12-2011 (sd pukul 12.00) Pemasukan Karya

13-12-2011 Pembukaan Proposal dan


Pemeriksaan Administrasi dari
Panitia Penyelenggara.

14-12-2011 Penjurian dan Penetapan Pemenang

(Akan ditentukan Kemudian) Penyerahan Hadiah Pemenang

IX. PENGHARGAAN SAYEMBARA

Sebagai wujud penghargaan bagi pemenang Sayembara akan diberikan


hadiah terdiri dari:

1. Pemenang Pertama Rp. 90.000.000,- + Termasuk (


membuat Maket setelah ditetapkan
sebagai Pemenang )

2. Pemenang Kedua Rp. 45.000.000,-

3. Pemenang Ketiga Rp. 25.000.000,-

4. Pemenang Harapan Rp. 15.000.000,-

5. Pemenang Harapan Rp. 15.000.000,-

12
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

X. STATUS MATERI DAN PEMENANG

a. Seluruh materi Karya disampaikan akan menjadi bahan Pelaporan,


Dokumentasi dan Publikasi yang berkaitan dengan kegiatan ini.

b. Mengingat hanya dilakukan dalam satu Tahap, hasil Karya dan


Pemenang dalam Sayembara ini akan menjadi bahan masukan untuk
program kegiatan perencanaan yang akan datang.

XI. MATERI SAYEMBARA

Peserta mendapat kebebasan penuh untuk melakukan kajian tersendiri


terhadap permasalahan berdasarkan data dan informasi yang tersedia.

Peserta diminta mengumpulkan karya dengan mekanisme :

A. FORMAT PRESENTASI

1 Panel Konsep-Konsep , yang memuat :

a. Analisis dan Konsep perencanaan pemintakatan dilengkapi


gambar-gambar zoning (pemintakatan) fungsional dalam
mewadahi program;

b. Analisis dan Konsep perencanaan akses dan sirkulasi


dilengkapi gambar-gambar sistem sirkulasi, baik untuk akses
internal, akses publik, maupun untuk emergency;

c. Analisis dan Konsep perencanaan massa bangunan


dilengkapi gambar-gambar sistem ruang dan massa yang
akan dikembangkan sesuai dengan pentahapannya [bila
perlu].

d. Analisis dan konsep bangunan terkait tata hijau dan Ramah


Lingkungan dikawasan lahan perencanaan;

e. Kriteria standar dan rencana tata infrastruktur dilengkapi


gambar-gambar sistem jejalur sarana dan prasarana dasar.

13
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

Jumlah Panel keseluruhan adalah 8 Panel yang terdiri dari Gambar-


gambar dengan skala 1 : 300 ( kecuali panel konsep bebas ) yang
disesuaikan dengan proporsi pada bidang panel [landscape]

1) Konsep 1 panel

2) Denah Basement 1 panel

3) Denah Lantai Dasar 1 panel

4) Denah Lantai 2 1 panel

5) Denah Lantai 3 dan 4, 1 panel

6) Denah Lantai 5 dan 6, 1 panel

7) Denah Lantai 7, Tampak dan Potongan, 1 panel

8) Bird Eye View dan 3D lainnya, 1 panel

B. KETENTUAN PEMASUKAN MATERI KARYA

1. Peserta diminta untuk memasukkan karyanya pada format A1


susunan Horizontal (landscape).
2. Gambar-gambar yang dimaksud memuat : sesuai dengan
point A.
3. Peserta diminta untuk memasukkan karyanya pada format A1
susunan horizontal ( landscape ) yang dilekatkan di atas panel
ringan dan kaku ( disarankan jenis impra board warna putih )
seukuran standar panel tersebut.
4. Gambar-gambar yang dimaksud memuat : sesuai dengan poin
A halaman 14 .
5. Menyertakan data dengan Hi – Resolution gambar – gambar
tersebut kedalam CD-R untuk keperluan dokumentasi
Penyelenggara dalam bentuk format .jpeg per halaman
gambar, yang dapat disampaikan/dikirim dalam CD-R. Format
penamaan file pada CD adalah sbb : no. pendaftaran – no.
lembar.
Contoh : SRSPMN – 01 - 01 dst. ( kode sayembara - no.
pendaftaran - no. lembar ).

14
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

C. FORMAT PENYAJIAN

15
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

D. SUSUNAN JURI

Dewan Juri terdiri dari 7 orang yang merupakan perwakilan Museum


Nasional, IAI , Praktisi, Akademisi Arsitektur dan Budayawan

Susunan Dewan Juri :

A. Perwakilan Museum Nasional :


1. Lutfi Asiarto

B. Perwakilan IAI ,Praktisi dan Akademisi Arsitektur :


2. Woeryantari ( Akademisi )
3. Endi Subijono, Ir, IAI ( Ketua Umum IAI )
4. Gregorius Antar, Ir, IAI ( Praktisi )
5. Budi Sumaatmadja, Ir, IAI (Praktisi )

C. Perwakilan Arkeolog dan Budayawan :


6. Mundardjito, Prof. Dr ( Arkeolog )
7. Anis Baswedan ( Akademisi & Budayawan )

16
Sayembara Perancangan Arsitektur
MUSEUM NASIONAL IAI

E. SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA

Pemilik Kegiatan,

DIREKTORAT JENDERAL SEJARAH & KEBUDAYAAN,

KEMENTERIAN KEBUDAYAAN & PARIWISATA

Penanggung Jawab : Kepala Museum Nasional

Gatot Gautama, Drs, MA

Tim Pengarah : Mundardjito, Prof. Dr

Osrifoel Oesman, Ir, M.Hum, IAI

Arya Abieta, Ir, IAI


Bambang Eryudhawan, Ir, IAI

Panitia Penyelenggara

IKATAN ARSITEK INDONESIA,

Ketua IAI Nasional : Endy Subijono, Ir, IAI

Ketua Badan Sayembara IAI Nasional : Ery Jauhari W, Ir, IAI

Ketua Badan Sayembara IAI Jakarta : Dwianto Fauzan H, ST

Anggota Badan Sayembara : Imelda Akmal, ST

Tim Pelaksana : Sekretariat IAI Jakarta

17

Anda mungkin juga menyukai