Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan Kerja

Penyusunan Perencanaan Rehab Aset Bangunan di Kota Lama

I.

Latar Balakang
Salah satu amanah dalam penyusunan Undang-Undang nomor 11 tahun 2010 tentang
Benda Cagar Budaya adalah bahwa Cagar Budaya merupakan kekayaan budaya
bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting
artinya bagi pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga perlu
dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Benda Cagar Budaya berupa bangunan harus berdaya guna dan
perlu dikelola dengan baik. Dengan meningkatkan peran serta Pemerintah Kota dan
masyarakat untuk melindungi, mengembangkan dan memanfaatkannya.

Kota Semarang merupakan kota tua yang terbentuk sejak ratusan tahun yang lalu
sehingga memiliki keragaman arsitektur serta desain kota yang kaya dan potensial
sebagai laboratorium pembelajaran disain arsitektur / kota yang nyata,. Sayangnya
beberapa tahun terakhir ditemukan berbagai bangunan yang rusak dan bahkan hancur
akibat dibiarkan terbengkalai. Secara umum masih banyak BCB yang terancam
kehancuran diantaranya akibat :
Banyak BCB terletak di lokasi pusat kota yang strategis sehingga BCB
dihancurkan akibat nilai ekonomi lahan dinilai lebih tinggi daripada nilai manfaat
BCB tersebut
Kurangnya kesadaran pemilik untuk mengkonservasi BCB yang mereka miliki
akibat minimnya informasi serta ketidaktahuan akan kewajiban dan nilai manfaat
bila mengkonservasi BCB yang mereka miliki
Ktidakmampuan melakukan konservasi BCB akibat minimnya pengetahuan akan
teknik konservasi BCB (conservation engineering) serta minimnya data /
informasi tentang bangunan tersebut,
Dan lain sebagainya,
1

Untuk itu Pemerintah Kota telah menggalakkan berbagai upaya pelestarian BCB di
Kota Semarang. Namun mengingat banyaknya warisan histories budaya dengan
karakteristik multi etnis yang tersebar diseluruh wilayah Kota Semarang maka dirasa
perlu untuk melakukan penanganan dan pendataan yang lebih komprehensif.
Berdasarkan kondisi eksisting dan sesuai dengan amanah UU No.11 Tahun 2010 di
atas maka Pemerintah Kota Semarang merasa perlu untuk menyusun perencanaan
rehab asset bangunan di Kota Lama sebagai salah satu panduan dalam memberikan
rekomendasi bagi pemilik bangunan (dan atau investor) yang akan melakukan aksi
pembangunan dan kampanye pelestarian bangunan cagar budaya. Penyusunan
perencanaan rehab ini akan lebih difokuskan pada BCB yang ada di Kota Lama dan
menjadi aset Pemerintah Kota Semarang, yang dirasa berada dalam kondisi urgensi
tinggi untuk diintervensi, karena merupakan bangunan dengan prioritas / klasifikasi
konservasi tinggi dan berpotensi sebagai percontohan pemanfaatan bangunan
konservasi di Kota Semarang.
Pada Tahun Anggaran 2014 Pemerintah Kota Semarang telah berhasil membeli 1
(satu) Bangunan Cagar Budaya di Kawasan Kota Lama, yaitu bangunan Oudetrap
(Gudang Gambir). Dimana bangunan tersebut perlu segera dilakukan perawatan,
supaya bangunan tersebut dapat berdaya guna. Untuk itu pada Tahun Anggaran 2015
ini akan dillakukan pembuatan Perencanaan serta DED bangunan tsb.

II.

Dasar Hukum
Dasar hukum dari kegiatan ini adalah :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar-dasar Pokok
Agraria
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3258);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
4. Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

5. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5168);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2004 tentang
Analisis Mengenai dampak Lingkungan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 tentang
Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
9. Perda Kota Semarang Nomor 8 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) Kawasan Kota Lama Semarang
10. Perda Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bangunan Gedung
11. Perda Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2014 tentang APBD Kota Semarang
Tahun Anggaran 2015
12. Perwal Kota Semarang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Penjabaran APBD Kota
Semarang Tahun Anggaran 2015
13. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/802/2014 tentang Penunjukan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Penerima Pembantu dan Bendahara
Pengeluaran Pembantu pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Lingkungan Pemerintah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015

III. Maksud dan Tujuan


3.1. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah :
Tersusunnya DED rehab gedung Oudetrap bangunan Kota Lama yang
menjadi aset Pemerintah Kota Semarang;
Terwujudnya pengelolaan benda cagar budaya sesuai dengan aturan yang
berlaku pada umumnya.

Tujuan kegiatan ini adalah tersedianya DED Bangunan Oudetrap untuk dasar
pelaksanaan kegiatan perawatan dan pemanfaatan Bangunan Cagar Budaya,
supaya dapat segera difungsikan dan berdaya guna

3.2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
1. Melindungi dan memelihara bangunan cagar budaya dari kerusakan yang
disebabkan tindakan manusia maupun proses alam;
2. Tersedianya DED rehab gedung bangunan Oudetrap Kota Lama yang
menjadi aset Pemerintah Kota Semarang supaya dapat berdaya guna
3. Menjadikan bangunan cagar budaya Oudetrap sebagai salah satu media
dalam proses pembelajaran masyarakat tentang sejarah, sosial budaya, dan
arsitektur.
4. Tersedianya data teknis pada kantor Dinas Tata Kota dan Perumahan kota
Semarang, khususnya gedung Oudetrap dan dalam hal penanganan terhadap
bangunan cagar budaya.
5. Mengembangkan data base sekaligus pedoman dalam menerbitkan perijinan
bangunan cagar budaya.

3.3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah :
Optimalisasi pemeliharaan dan pengelolaan bangunan cagar budaya yaitu
gedung Oudetrap baik sebagai aset Pemerintah Kota Semarang, aset historis
budaya, ekonomi maupun wisata.
Bangunan cagar budaya yaitu gedung Oudetrap potensial dapat segera
dirawat oleh Pemerintah Kota Semarang sehingga dapat menjadi percontohan
bagi pemilik bangunan dan atau calon investor bangunan cagar budaya
lainnya.
BCB gedung Oudetrap menjadi bangunan berdaya guna.

IV.

Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan adalah bangunan di Kota Lama yang menjadi aset Pemerintah Kota
Semarang yaitu

Oudetrap (Gudang Gambir) di Jl. Taman Srigunting No. 3B di

kawasan Kota Lama Semarang.

V.

Ruang Lingkup Pekerjan


Ruang lingkup pekerjaan meliputi :
1. Menyusun rencana kerja dan metodologi pelaksanaan pekerjaan
2. Melakukan dan membiayai studi komparasi bersama tim teknis kegiatan
Penyusunan DED rehab aset bangunan di Kota Lama dengan keluaran berupa
DED rehab gedung bangunan Kota Lama yang menjadi aset Pemerintah Kota
Semarang yaitu Gedung Oudetrap. Studi Komparasi ke 2 Kota di Indonesia ke
Dinas Teknisnya dan Dinas yang menangani bangunan cagar budaya.
3. Melakukan pendataan dan analisa data melalui studi literatur :
Peraturan / kebijakan terkait
Studi terkait
Nara sumber
4. Melakukan pendataan dan analisa data bangunan eksisting melalui survey
lapangan, terkait :
Pendataan Lokasi obyek
Sejarah singkat
Kondisi tapak dan analisa tanah (sondir)
Kondisi lingkungan
Bentuk bangunan
Massa bangunan
Struktur bangunan
ME bangunan
Konstruksi bangunan
Bahan bangunan
Kondisi sosial dan budaya setempat
Tata guna lahan setempat
5

Tata guna ruang setempat


Melakukan recording dan dokumentasi kondisi lapangan terkait
5. Melakukan survey dan penggambaran skematik desain bangunan cagar budaya
yang menjadi pekerjaan dan konsep konservasi revitalisasinya yang meliputi :
Konsep penataan ruang dan lingkungan sekitar, konsep arsitektural, yang
berdasarkan peraturan yang berlaku dan kaidah kaidah konservasi yang
disampaikan secara skematik
Gambar denah, tampak dan potongan bangunan, gambar ME, dsb.
6. Membuat kajian teknis dan gambar teknis rencana desain bangunan yang menjadi
pekerjaan (DED) yang sesuai dengan kaidah konservasi dan revitalisasi yang
berlaku (termasuk gambar ME, detail arsitektural dan bahan bangunan yang
dipakai) serta penataan lingkungan sekita yang lengkap sehingga dapat
digunakan untuk acuan kegiatan perawatan di kemudian hari.

VI.

Keluaran
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah tersedianya DED bangunan
Oudetrap (Gudang Gambir) yang meliputi :
1. Data dan analisa melalui studi literature maupun survey lapangan yang meliputi :
Peraturan / kebijakan terkait
Studi terkait
Nara sumber
Lokasi obyek
Sejarah singkat
Kondisi tapak dan analisa tanah (sondir)
Kondisi lingkungan
Bentuk bangunan
Massa bangunan
Struktur bangunan
ME bangunan
Konstruksi bangunan
Bahan bangunan
6

Kondisi sosial dan budaya setempat


Tata guna lahan setempat
Tata guna ruang setempat
Melakukan dokumentasi (foto) kondisi lapangan terkait
2. Skematik disain bangunan cagar budaya yang meliputi :
Konsep penataan ruang dan lingkungan sekitar, konsep arsitektural, yang
berdasarkan peraturan yang berlaku dan kaidah kaidah konservasi yang
disampaikan secara skematik
Gambar denah, tampak, potongan bangunan, gambar ME, dsb.
3. Membuat kajian teknis dan gambar teknis rencana desain bangunan yang menjadi
pekerjaan (DED) yang sesuai dengan kaidah konservasi dan revitalisasi yang
berlaku (termasuk gambar ME, detail arsitektural dan bahan bangunan yang
dipakai), 3D dan desain interior.

Sehingga dihasilkan :
Dokumen sejarah dan sosial budaya
Dokumen recording dan dokumentating
Gambar teknis (arsitektur, struktur, ME, interior) dan detail detailnya
Dokumen data hasil pengecekan sondir, kekuatan struktur
Perhitungan struktur
Dokumen album foto
Dokumen animasi 3D eksterior bangunan dan interior bangunan
Dokumen paparan

VII. Layanan Keahlian


Tenaga Ahli
Layanan keahlian yang dibutuhkan pada kegiatan ini adalah :
1. Team Leader / Tenaga Ahli Arsitektur
Team Leader yang diharapkan dalam pekerjaan ini adalah seorang sarjana
arsitektur yang berpengalaman sebagai Team Leader dan memiliki latar belakang
keahlian dan berpengalaman kerja lebih dari 5 (lima) tahun dalam kegiatan tata
7

bangunan dan lingkungan menyangkut konservasi bangunan dan kawasan


bersejarah / kuno, revitalisasi bangunan cagar budaya, pengembangan kawasan
cagar budaya, pengembangan partisipasi/pemberdayaan masyarakat dan sejenisnya
memiliki pengalaman sebagai Team Leader minimal selama 2 (dua) tahun. Tenaga
ahli yang diusulkan harus memiliki kelengkapan berupa NPWP (Nomor Pokok
Wajib Pajak) dan SKA (Surat Keterangan Keahlian) yang masih berlaku.
2. Tenaga Ahli Struktur
Tenaga ahli yang diharapkan adalah seorang sarjana teknik sipil yang memiliki
keahlian dan berpengalaman kerja lebih dari 5 (lima) tahun dalam hal struktur
bangunan, diutamakan dalam kegiatan tata lingkungan menyangkut konservasi
bangunan

dan

kawasan

bersejarah

kuno,

revitalisasi

kawasan

kuno,

pengembangan kawasan cagar budaya, dan sejenisnya. Tenaga ahli yang diusulkan
harus memiliki kelengkapan berupa NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SKA
(Surat Keterangan Keahlian) yang masih berlaku.
3. Tenaga Ahli Sejarah
Tenaga ahli yang diharapkan adalah seorang sarjana sejarah yang pernah bekerja
atau melakukan penelitian khususnya

terkait bangunan dan dan kawasan

bersejarah / kuno lebih disukai yang memiliki latar belakang keahlian dan
berpengalaman dalam kegiatan tata lingkungan menyangkut konservasi bangunan
dan kawasan bersejarah / kuno, revitalisasi kawasan kuno, pengembangan kawasan
cagar budaya, dan sejenisnya. Tenaga ahli sejarah minimal telah berpengalaman
kerja lebih dari 3 (tiga) tahun dan harus memiliki kelengkapan berupa NPWP
(Nomor Pokok Wajib Pajak)
4. Tenaga Ahli ME
Tenaga ahli yang diharapkan adalah seorang sarjana teknik elektro yang memiliki
keahlian dan berpengalaman kerja lebih dari 3 (tiga) tahun dalam hal mekanikal an
elektrikal bangunan, diutamakan dalam kegiatan tata bangunan dan lingkungan
menyangkut konservasi bangunan dan kawasan bersejarah / kuno, revitalisasi
kawasan kuno, pengembangan kawasan cagar budaya, dan sejenisnya. Tenaga ahli
yang diusulkan harus memiliki kelengkapan berupa NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak) dan SKA (Surat Keterangan Keahlian) yang masih berlaku.
8

Tenaga Penunjang
Dalam melaksanakan pekerjaannya tenaga ahli akan dibantu oleh tenaga penunjang
yang terdiri atas :
1. Surveyor
2. Drafter
3. Operator computer
4. Tenaga administrasi

VIII. Produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah :
1. Laporan Pendahuluan
Berjumlah 12 (dua belas) buku diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) minggu
setelah keluarnya Surat Perintah Kerja (SPK). Berisi rencana kerja, metodologi
pelaksanaan pekerjaan, hasil identifikasi kondisi eksisting bangunan cagar
budaya serta kompilasi data primer dan data sekunder.
2. Laporan Antara
Berjumlah 12 (dua belas) buku diserahkan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan
setelah keluarnya Surat Perintah Kerja (SPK). Berisi analisis, konsep skematik,
kajian teknis dan gambar teknis yang sesuai dengan kaidah kaidah konservasi
dan revitalisasi yang merupakan keluaran produk kegiatan ini.
3.

Laporan Akhir
Berjumlah 12 (dua belas) buku dan Executive Summarry diserahkan selambatlambatnya 4 (empat) bulan setelah keluarnya Surat Perintah Kerja (SPK). Berisi
hasil revisi Laporan Antara dan merupakan produk akhir dari kegiatan ini.

4. CD pelaporan dan paparan


Sejumlah 12 (dua belas) buah berisi rekaman files / dokumen hasil penyusunan
pelaporan mulai Laporan Pendahuluan, Laporan Antara hingga Laporan Akhir,
dan seluruh paparan.
5. CD animasi 3D eksterior dan interior sejumlah 3 (tiga) buah
6. Maket.
9

IX.

Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dari kegiatan ini adalah selama 4 (empat) bulan.

X.

Sumber Dana
Kegiatan ini akan dibiayai dari dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Kota Semarang sebesar Rp. 200.000.000,(Dua Ratus Juta Rupiah)

XI.

Nama dan Organisasi Pengguna Barang


Kegiatan ini dikelola oleh Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Semarang
bekerjasama dengan pihak ketiga.

Semarang,
An. KEPALA DINAS TATA KOTA DAN
PERUMAHAN KOTA SEMARANG

Suwarto, SE., MT.


NIP. 19670612 200003 1 006

10

Anda mungkin juga menyukai