Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018


Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

A. LATAR BELAKANG
Revitalisasi merupakan upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan yang dulunya
pernah vital / hidup akan tetapi kemudian mengalami kemunduran atau degradasi. Gejala penurunan
kualitas fisik dapat dengan mudah diamati pada kawasan bersejarah atau tua, karena sebagai bagian
dari perjalanan sejarah (pusat kegiatan perekonomian dan sosial budaya), kawasan tersebut
umumnya berada dalam tekanan atau pengaruh pembangunan. Proses revitalisasi sebuah kawasan
mencakup perbaikan aspek fisik dan aspek ekonomi dari bangunan maupun ruang kota.
Pekerjaan ini mencoba melihat sejauh mana peran intervensi fisik dalam kegiatan
revitalisasi kawasan Permukiman yang berada di Kabupaten Sengkang dan Kabupaten Bulukumba.
Mengingat citra kawasan kumuh sangat erat kaitannya dengan kondisi visual kawasan, khususnya
dalam menciptakan kegiatan atau fungsi baru, menarik kegiatan dan pengunjung, intervensi fisik ini
perlu dilakukan. Beberapa isu yang menjadi penekanan dalam pembahasan ini yaitu strategi
revitalisasi yang dilihat dari isu lingkungan (environmental sustainability), rehabilitasi kegiatan
ekonomi informal dan formal (local economic development) serta kegiatan tersebut harus
berdampak positif serta dapat meningkatkan dinamika dan kehidupan sosial masyarakat (public
realms) yang selanjutnya dinamakan dengan revitalisasi sosial / intitusional.
Penataan dan Revitalisasi Kawasan menurut Departemen Kimpraswil (2002) adalah
rangkaian upaya menghidupkan kembali kawasan yang cenderuang mati, meningkatkan nilai-nilai
vitalitas yang strategis dan signifikan dari kawasan yang masih mempunyai potensi dan atau
mengendalikan kawasan yang cenderung kacau atau semrawut. Penataan dan Revitalisasi
Kawasan dilakukan melalui pengembangan kawasan-kawasan tertentu yang layak untuk
direvitalisasi baik dari segi setting kawasan (bangunan dan ruang kawasan), kualitas lingkungan,
sarana, prasarana dan utilitas kawasan, sosio kultural, sosio ekonomi dan sosio politik.
Revitalisasi pada prinsipya tidak sekedar menyangkut masalah konservasi bangunan dan
ruang kawasan bersejarah saja, tetapi lebih kepada upaya untuk mengembalikan atau menghidupkan
kembali kawasan yang tidak berfungsi atau menurun fungsinya agar berfungsi kembali, atau menata
dan mengembangkan lebih lanjut kawasan yang berkembang sangat pesat namun kondisinya
cenderung tidak terkendali. Gejala penurunan kualitas fisik dapat dengan mudah diamati pada
kawasan bersejarah atau tua, karena sebagai bagian dari perjalanan sejarah (pusat kegiatan
perekonomian dan sosial budaya), kawasan tersebut umumnya berada dalam tekanan pembangunan
(Serageldin et al, 2000). Namun bukan berarti bahwa kegiatan revitalisasi hanya terbatas kawasan
bersejarah/tua. Hilangnya vitalitas awal dalam suatu kawasan historis budaya umumnya ditandai
dengan kurang terkendalinya perkembangan dan pembangunan kawasan, sehingga mengakibatkan
terjadinya kehancuran kawasan, baik secara self destruction maupun creative destruction
(Danisworo, 2000). Urgensi revitalisasi dapat diukur berdasarkan tingkat vitalitas yang signifikan
pada kawasan terbangun, yaitu melalui beberapa variabel seperti menyangkut tingkat kepadatan

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

(populasi), income kawasan dan besarnya layanan, tingkat kriminal, keamanan dan tingkat
kesehatan, eksistensi warisan budaya – baik tangible (berwujud) maupun intangible (tidak
berwujud), serta menyangkut penyediaan (kualitas dan kuantitas) dan distribusi pelayanan kawasan.

B. DASAR HUKUM
Adapun dasar hukum dari kegiatan ini terdiri atas;
 Undang-undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
 Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
 Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya
 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman;
 Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
 PP No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002
Bangunan Gedung;
 Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
 Permen PU No. 18/PRT/M/2010 tentang Pedoman Revitalisasi Kawasan
 Permen PU No. 01/PRT/M/2014 tentang standar pelayanan minimal bidang pekerjaan umum
dan penataan ruang

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dari kegiatan ini adalah meningkatkan kemampuan Pemerintah Daerah
dalam menyelenggarakan penataan lingkungan permukiman dan pemberdayaan komunitas
perumahan terutama dalam penataan lingkungan Permukiman .

Sedangkan tujuan dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED)


Revitalisasi Kawasan Permukiman Tahun 2018 adalah tersedianya rancangan teknis penataan
Kawasan Permukiman demi terwujudnya penataan bangunan dan lingkungan di kawasan
permukiman tersebut dengan lebih baik.

D. SASARAN
Adapun beberapa sarana yang harus dicapai adalah sebagai berikut :
 Tersusunnya masukan rencana dan program pembangunan fisik bagi Pemerintah dalam
penanganan tata bangunan dan lingkungan kawasan permukiman
 Tersusunnya masukan teknis bagi Pemerintah dalam bentuk rincian pengendalian perwujudan
bangunan dan lingkungan kawasan permukiman

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

 Teridentifikasinya bangunan-bangunan serta arsitektur tradisional sebagai kekayaan


cagar budaya
 Teridentifikasinya kondisi eksisting prasarana dan sarana utilitas umum kawasan permukiman
di lokasi kegiatan.
 Teridentifikasinya topografi kawasan Permukiman di lokasi kegiatan
 Dirumuskannya strategi penataan kawasan Permukiman dan tahapan program dan kegiatan
penataan kawasan Permukiman yang ada.
 Tersusunnya rencana investasi selama lima tahun ke depan bagi Pemerintah dalam
mengarahkan peran serta seluruh pelaku pembangunan (pemerintah, swasta, masyarakat lokal,
investor) dalam mewujudkan lingkungan yang dikehendaki.

E. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi
Kawasan Permukiman Tahun 2018 Lokasi Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai
terdiri atas ;
1. Ruang lingkup wilayah, terdiri atas wilayah di lokasi Kabupaten Wajo, Bulukumba dan
Kabupaten Sinjai yang menjadi prioritas penanganan berdasarkan hasil kajian yang telah ada,
2. Ruang Lingkup Kegiatan meliputi :
 Menyiapkan format-format pendataan secara lengkap dan dapat mengakomodir
permasalahan lapangan
 Melakukan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dari sumber data primer maupun
sekunder sebagai bahan analisis
 Melakukan analisis data baik dari aspek kuantitatif maupun aspek kualitatif yang dapat
dipakai sebagai bahan untuk merumuskan masalah sebagai dasar penyusunan Rencana
Tindak Penanganan Permukiman
 Perumusan Potensi dan Masalah; berdasarkan analisa di lapangan perlu dirumuskan
potensi dan masalah serta pemecahannya untuk penyusunan Rencana Tindak Penanganan
Permukiman
 Menyusun Rencana Tindak Penanganan Permukiman yang sekurang-kurangnya
mempertimbangkan faktor kelayakan baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya serta
lingkungan alam, serta penetapan fungsi-fungsi bangunan (peruntukan lahan mikro),
kebutuhan ruang terbuka, fasiltas umum, dan fasilitas sosial
 Menyusun Program Investasi Pembangunan Kawasan yang bersifat jangka
menengah untuk kawasan dimaksud
 Membuat daftar bangunan dan arsitektur tradisional yang harus dilindungi (jika ada).
 Menyusun DED pada kawasan permukiman yang terdiri atas gambar dan Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

 Membuat Peta lokasi penataan, peta master plan penataan permukiman, serta Rancangan
Anggaran Biaya Pelaksanaan Pembangunannya.

F. KEBUTUHAN TENAGA AHLI


Adapun kebutuhan Tim tenaga ahli terdiri dari 6 (Enam) bidang keilmuan, yang masing-masing
saling terkait dengan materi kegiatan yang akan dilaksanakan. Tim ahli tersebut memiliki tugas
dan tanggungjawab sesuai dengan tupoksinya danbidang keahliannya.
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :

1. Ketua Tim ( Team Leader), Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota = 1 Orang
Ketua Tim diisyaratkan Seorang Sarjana teknik (S-1) dan atau magister (S-2) Perencanaan
Wilayah dan Kota dan berpengalaman di Bidang Penataan Kawasan Perumahan dan
Permukiman khususnya wilayah perkotaan. Dengan minimal pengalaman selama 5 (lima)
tahun, serta sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan yang dibuktikan dengan
sertifikat keahlian ( SKA ).

2. Tenaga Ahli Arsitektur = 1 Orang


Tenaga ahli Arsitektur diisyaratkan Sarjana Teknik Strata 1 (S1) Jurusan Arsitektur lulusan
universitas negeri atau yang telah disamakan (swasta), khususnya dibidang arsitektur
berpengalaman dalam pekerjaan perencanaan dibidang Kawasan permukiman, dengan
pengalaman dibidangnya minimal 5 (Lima) tahun, serta sesuai dengan kualifikasi keahlian
yang diperlukan yang dibuktikan dengan sertifikat keahlian. Bersedia dan mampu terlibat
secara penuh dalam penyusunan DED revitalisasi Kawasan Permukiman.

3. Tenaga Ahli Sipil = 1 Orang


Tenaga Ahli Sipil diisyaratkan Sarjana Teknik Strata (S-1) , Jurusan Sipil Lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan (swasta), Khususnya dibidang Sturktur berpengalaman dalam
Pekerjaan Perencanaan Struktur pembangunan Kawasan perumahan dan permukiman, dengan
pengalaman dibidangnya minimal 5 ( Lima) tahun. serta sesuai dengan kualifikasi keahlian
yang diperlukan yang dibuktikan dengan sertifikat keahlian. Bersedia dan mampu terlibat
secara penuh dalam penyusunan DED revitalisasi Kawasan Permukiman.

4. Tenaga Ahli Kuantitas dan Biaya = 1 Orang


Tenaga Ahli Kuantitas dan Biaya diisyaratkan Sarjana Teknik Strata (S-1) , Jurusan Sipil
Lulusan universitas Negeri atau yang telah disamakan (swasta), Khususnya dibidang
Perhitungan Kuantitas Biaya, dengan Pengalaman dibidangnya minimal 5 (lima) tahun serta
sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan yang dibuktikan dengan sertifikat keahlian.
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam penyusunan DED revitalisasi Kawasan
Permukiman.

5. Tenaga Ahli Teknik Lingkungan = 1 Orang


Tenaga Ahli Teknik Lingkunan diisyaratkan Sarjana Teknik Stara (S-1) Jurusan Teknik
Lingkungan Lulusan universitas Negeri atau yang telah disamakan (swasta), Khususnya
menangani masalah sanitasi lingkungan, persampahan, air bersih, berpengalaman dibidang

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

Perencanaan dan sosialisasi kesehatan masyarakat. Pengalaman dibidangnya


minimal 5 (lima) tahun serta sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan yang
dibuktikan dengan sertifikat keahlian. Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam
penyusunan DED revitalisasi Kawasan Permukiman.
6. Tenaga Pemetaan/GIS ( Geodesi/Planologi)
Tenaga ahli GIS yang disyaratkan 1 (satu) orang minimal sarjana teknik strata 1 (S1) jurusan
Teknik Geodesi/Planologi lulusan universitas negeri atau yang telah disamakan (swasta),
berpengalaman dalam hal pengukuran dan pemetaan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun, serta
sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan yang dibuktikan dengan sertifikat keahlian.
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam Perencanaan Identifikasi revitalisasi Kawasan
Permukiman Kumuh.

Susunan Team Pelaksana Penyusunan DED Revitalisasi


Kawasan Permukiman Tahun 2018

Tenaga Ahli (Profesional)


No Posisi Penugasan Posisi Dalam Kegiatan MM
1. Ketua Tim / Ahli Perencanaan Tenaga Ahli 1-5
Wilayah dan Kota (Team Leader)
2. Ahli Arsitektur Tenaga Ahli 1-5
3. Ahli Sipil Tenaga Ahli 1-5
4. Ahli Kuantitas Biaya Tenaga Ahli 1-5
3. Ahli Teknik Lingkungan Tenaga Ahli 1-5
3. Ahli Pemetaan/GIS ( Tenaga Ahli 1-5
Planologi/Geodesi )

7. Tenaga Penunjang / Pendukung


Tenaga penunjang dalam kegiatan ini mempunyai tugas membantu kelancaran pelaksanaan
kegiatan, mulai dari tahap awal hingga berakhirnya kegiatan, baik di lapangan (survey) maupun
kegiatan pengolahan data dan hasil identifikati kawasan permukiman kumuh. Selain itu tenaga
penunjang juga membantu dalam hal administrasi, surat-menyurat dan kearsipan
kegiatan.Adapun tenaga penunjang yang dimaksud, meliputi:
Surveyor/Juru Ukur = 4 Orang
Diisyaratkan pendidikan minimal SMK sederajat sebanyak 4 (Empat) orang yang
berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya
Drafter = 2 Orang
Diisyaratkan pendidikan minimal SMK sederajat sebanyak 2 (Dua) orang yang
berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya
Tenaga Administrasi = 1 Orang
Berpendidikan minimal setingkat SLTA/SMK atau sederajat, dan telah berpengalaman
dibidangnya dapat mengoperasikan software MS Office.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

Tenaga Cost estimator = 1 Orang


Diisyaratkan pendidikan minimal SMK sederajat sebanyak 1 (Satu) orang yang
berpengalaman minimal 3 tahun dibidangnya

G. METODOLOGI
Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk pekerjaan Penyusunan
Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi Kawasan Permukiman di lokasi Kabupaten Wajo,
Bulukumba dan Kabupaten Sinjai meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu :

1. Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk mengenali lingkup pekerjaan dan
kondisi lapangan berikut permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk study).
Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
 Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survei
 Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu yang disediakan
 Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survai lapangan
 Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain yang diperlukan
Sebelum pekerjaan “Survey Pendahuluan” dimulai, konsultan berkoordinasi dengan Pemberi
Kerja untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah, dan hal-hal lain yang perlu diketahui
untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.

2. Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey)


Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah melakukan Survey Pendahuluan,
yang kemudian diikuti dengan pelaksanaan survey detail seperti topografi, inventarisasi lahan
dan jalan, material dan geoteknik serta hidrologi.
 Survey Pendahuluan
Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah untuk melakukan peninjauan
awal terhadap lokasi pekerjaan dan mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan
dalam pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data
survei detail dan kebutuhan desain. Kegiatan yang dilakukan antara lain
 Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi terkait di daerah sehubungan
dengan dilaksanakan survai.
 Mengumpulkan informasi mengenai lokasi Revitalisasi Kawasan Permukiman dari
instansi terkait di daerah.
 Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan menginventarisasi kondisi dan
permasalahan-permasalahan yang ada di wilayah studi perencanaan.
 Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah studi perencanaan.
 Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry)

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

 Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi perencanaan yang dibutuhkan dalam
proses perencanaan.
 Pembuatan foto dokumentasi lapangan
 Survey Topografi
Pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di atas permukaan bumi yang
selanjutnya data hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta perencanaan dengan
menggunakan skala tertentu serta didokumentasikan dalam bentuk gambar dan file
komputer. Pekerjaan pengukuran topografi untuk perencanaan jalan meliputi bagian
pekerjaan :
 Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :
 Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal
 Pengukuran situasi
 Pengukuran penampang memanjang dan melintang
 Pengukuran-pengukuran khusus
 Pekerjaan perhitungan dan penggambaran
 Pekerjaan digitasi dan computer

3. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis


Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah menganalisis dan menyusun rencana teknis
dari data lapangan yang dihasilkan dalam kegiatan survai pendahuluan. Kegiatan menganalisa
serta merencanakan meliputi :
 Kondisi jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur, geometrik jalan dan struktur jalan.
 Sistem drainase yang digunakan, penanganan dari genangan, hidrologi, perhitungan debit
banjir dan dimensi saluran serta struktur/konstruksi saluran dan bangunan pelengkapnya.
 Sistem jaringan air bersih, tingkat pelayanan, perhitungan jaringan dan dimensi perpipaan,
ataupun penggunaan sistem lain untuk penyediaan air bersih.
 Sistem dan pengelolaan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan prasarana dan sarana
pembuangan sampah.
 Menganalisis dan merumuskan tata hijau (landscape) lokasi.
 Infrastruktur dan utilitas sistem mitigasi bencana.
 Jaringan kabel listrik dan penerangan jalan (lampu jalan, lampu pedestrian).
 Jaringan kabel telepon dan kebutuhan prasarana telpon lainnya.

4. Tahap Penggambaran
Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah draft Perencanaan Teknis
mendapat persetujuan dari pengguna jasa dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-
saran yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase yang pernah diteliti.
Gambar rencana detail perencanaan teknis yang perlu dibuat harus minimal mencakup :

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

 Peta lokasi kegiatan


 Peta lokasi sumber bahan material (Quarry)
 Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan skala yang
pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan antara lain :
 Gambar konstruksi yang ada
 Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang berbeda-
beda.
 Rincian konstruksi perkerasan.
 Penampang bangunan pelengkap.
 Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.
 Bentuk dan posisi saluran melintang (bila dibutuhkan).
 Alignment horisontal (plan) di gambar di atas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1:
500 untuk jembatan dengan interval garis tinggi 1 meter (kontur) dan dilengkapi dengan
data yang dibutuhkan.
 Alignment Vertikal (profile) digambar diatas peta situasi 1 : 1.000 untuk jalan dan 1:
500 untuk jembatan dan skala vertikal 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan.
 Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA (interval paling tidak
50 meter), dengan skala horisontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50. Dalam gambar
potongan melintang harus mencakup :
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan.
 Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW) rencana.
 Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan.
 Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).
 Gambar detail struktur/jembatan (jika ada).
 Gambar drainase.
 Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar bangunan pelengkap, rambu jalan,
lampu penerangan jalan (PJU) dan sebagainya.
 Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

5. Tahap Penghitungan Kuantitas


Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan secara rinci dengan
ketentuansebagai berikut :
 Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section setiap 25 – 50 meter.
 Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus sesuai dengan spesifikasi yang
dipakai.
 Perhitungan Kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel perhitungan
harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay item).

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

 Kuantitas pekerjaan harus dihitung/sesuai dengan yang dalam gambar rencana.

6. Tahap Penghitungan Biaya


Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap tahapan konstruksi yang
direncanakan, sesuai dengan item pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara terpadu.
Kuantitas akan disertai dengan data pendukung perhitungannya, sedangkan harga satuan akan
merujuk pada referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau berpedoman pada survey
harga pasar.
Metode perhitungan harga satuan harus dibuat, analisis harga satuan menggunakan metoda dan
acuan yang baku berdasarkan faktor-faktor/parameter : tenaga, material, peralatan, sosial,
pajak, overhead dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat. Perkiraan biaya yang
diperoleh dari analisis ini dibandingkan dengan proyek-proyek lainnya didaerah sekitar lokasi.

H. KELUARAN
Keluaran dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi Kawasan
Permukiman Tahun 2018 ini adalah (i) konsep penataan kawasan menjadi layak huni sesuai kriteria
undang-undang; (ii) Gambar kerja penataan kawasan; (iii) Rencana Anggaran Biaya Penataan
Kawasan; (iv) Gambar-gambar perspektif sesuai keperluan

I. SISTEMATIKA PELAPORAN
Adapun sistem pelaporan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi
Kawasan Permukiman ini terdiri atas :
1. Laporan Pendahuluan, berisi mengenai latar belakang, metoda, pendekatan, konsep penataan
kawasan, lesson learn dari kota lain di dalam dan luar negeri, jadwal dan rencana kerja
konsultan, serta hasil survey lapangan terhadap lokasi kegiatan.
2. Laporan Draf Akhir, berisi mengenai Analisa data hasil pengukuran awal, penetapan tipologi,
perumusan strategi penataan kawasan, dan perancangan awal penataan kawasan
(rumah/bangunan tempat tinggal, jalan, drainase, air bersih, sanitasi/air kotor, jaringan listrik,
jaringan telekomunikasi) dan rencana program dan kegiatan penataan kawasan.
3. Laporan Akhir, terdiri atas :
 Finalisasi laporan pendahuluan dan draft akhir
 Gambar Perspektif Penataan Kawasan
 Gambar peta lokasi
 Gambar Rencana Rumah/Bangunan tempat tinggal
 Gambar teknis infrastruktur
 Bill of Quantity (BoQ)/ Rencana Anggaran Biaya

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017
KERANGKA ACUAN KERJA
PENYUSUNAN DED REVITALISASI KAWASAN PERMUKIMAN TAHUN 2018
Kabupaten Wajo, Bulukumba dan Kabupaten Sinjai

J. PENGGUNA JASA
Pengguna jasa dari pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi Kawasan
Permukiman Tahun 2018 adalah Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Provinsi Sulawesi Selatan

K. WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi Kawasan
Permukiman Tahun 2018 adalah 5 (Lima) bulan atau 150 hari kalender

L. ALOKASI BIAYA & SUMBER PENDANAAN KEGIATAN


Alokasi biaya pelaksanaan kegiatan Penyusunan Detail Engineering Design (DED) Revitalisasi
Kawasan Permukiman Tahun 2018 Rp. 500.000.000 (Lima Ratus Juta Rupiah), sumber pendanaan
berasal dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan


Propinsi Sulawesi Selatan
Tahun Anggaran 2017

Anda mungkin juga menyukai