Anda di halaman 1dari 38

Proyek Arsitektur V

Dosen:
Ir. Hary Wahjono, MSA, IAI.
Ir. Susilo Bharata, MSA
Dr. Retno Ayu, MT

Disusun oleh:
Megawati Panjaitan

(052001400075)

Rifki Ibrahim Putra

(052001400103)

Rizkah Amalia H

(052001400104)

Hanifah Babeheer (052001400130)


Najwa A. Effendi
Izzatul Fajri

(052001400135)
(052001400142)

M. Yunash Caesare

(052001400143)

Raeval Baskara

(052001400137)

Reksan Nefrianto

(052001400138)

Sam Reza

(052001400139)

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
2016

KONSEP MAKRO (KAWASAN)


TEORI HAMID
LAND USE

Zona taman kota


KDB : 0%
KLB : 0
KB : 0
KDH : 0%
KTB: 0%

Zona perkantoran,
perdagangan, jasa
KDB : 75%
KLB : 3.00
KB : 4
KDH : 35%
KTB: 50%

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Sam Reza
Muhammad
(052.14.139)

Zona perkantoran,
perdagangan, jasa
KDB : 60%
KLB : 4.20
KB : 16
KDH : 35%
KTB: 50%

Zona
perumahan
KDB sedang, tinggi
KDB : 60%
KLB : 1.20
KB : 2
KDH : 20%
KTB: 0%

Zona perkantoran,
perdagangan, jasa
KDB : 50%
KLB : 5.50
KB : 16
KDH : 35%
KTB: 50%

Zona
pelayanan
umum, sosial
KDB : 40%
KLB : 1.20
KB : 3
KDH : 35%
KTB: 50%

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

KONSEP MAKRO (KAWASAN)


TEORI HAMID
Building Form and Massing
Building form and massingmembahas mengenai
bagaimana bentuk dan massa-massa bangunan
yang ada dapat membentuk suatu kota serta
bagaimana
hubungan
antar-massa
(banyak
bangunan)
yang
ada.
Building
form
and
massingdapat meliputi kualitas yang berkaitan
dengan penampilan bangunan, yaitu :
1. Ketinggian bangunan
6. Langgam
2. Kepejalan Bangunan
7. Skala
3. Koefisien Lantai
8. Material
4. Koefisien Dasar Bangunan
9. Tekstur
5. Garis Sempadan Bangunan
10. Warna

Hotel

Terminal Bus

Perniagaan

Taman Martha
Tiahahu
Analisa Teori
Hamid Shirvani

Berdasarkan PERDA DKI No. 1 tahun 2004 tentang,


Rencana Detail Tata Ruang Peraturan Zona III
1. Luas Tapak
= 20.250 m
2. KDB
= 60%
= 60 x 20.250 m
100
= 12.150 m
3. KLB
= 4.20
4. KB
= 16 lapis
5. KDH
= 35 x 20.250 m
100
= 8.100 m (tanpa pengerasan)
6. KTB
= 50% dari lahan
7. GSB
= 3.5 m

Rizkah Amalia H
(052.14.104)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

TAMAN MARTHA
TIAHAHU

GEDUNG BUNDAR
KEJAKSAAN AGUNG

GEDUNG
KEJAKSAAN
AGUNG

GEDUNG
SEKRETARIAT
ASEAN

MABES POLRI

TERMINAL BLOK
M
GEREJA EFFATHA

HOTEL
BOUTIQUE

FAVE HOTEL

Analisa Teori
Hamid Shirvani

FALATHEAN
HOTEL
Rizkah Amalia H
(052.14.104)

GEREJA EFFATHA

RUKO TOKO
EMAS

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

ANALISIS
MIKRO

KEBISINGAN

TEORI
HERSHBERGER
ORIENTASI MATAHARI

BISING
TINGGI

BISING
SEDANG

BISING
SEDANG
DESIGN RESPONSE

Massa menghadap Utara dan


Selatan

Tidak terlalu banyak bukaan di


sisi Barat dan Timur

Panas matahari dapat diredam


oleh vegetasi dan ruang
terbuka hijau

Penerapan teknologi
pemanfaatan sinar matahari
(solar surya)

UTAR
A

SIRKULASI
KENDARAAN
DESIGN RESPONSE

Tidak meletakkan
enterance di sudut tapak
(persimpangan)
Membuat enterance di titik
yang mudah dijangkau
Tidak meletakkan massa
bersifat private di daerah
dengan tingkat kepadatan
tinggi

DESIGN RESPONSE

Meletakkan massa hunian di


daerah dengan kebisingan
rendah

Kebisingan dapa diredam


dengan bufer

Penggunaan kolam untuk


mereduksi kebisingan

ARAH ANGIN

DESIGN RESPONSE

Bentuk bangunan
menghadap Tenggara dan
Barat Laut

Membuat banyak bukaan


pada sisi Tenggara dan Barat
Laut.

UTARA

UTA
RA

Analisa Teori
Hershberger

BISING
SEDANG

Hanifah
Babeheer
(052.14.130)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

VIEW DARI LUAR TAPAK

LINGKUNGAN
Hotel
Perniagaan
Terminal Bus
Taman Martha Tiahahu

DESIGN RESPON
Main entrance diletakan di dekat terminal
untuk memperkuat keberadaan terminal
Muka bangunan berorientasi ke arah taman
martha tiahahu
Memperbanyak vegatasi sebagai filter
terhadap lingkungan sekitar yag padat

MASSA BERSIFAT PRIVATE


UTARA

DESIGN RESPONSE
MEletakkan daerah service di sisi belakang
tapak (timur)
Membuat massa private semenarik mungkin

VEGETASI

VIEW DARI DALAM TAPAK

DESIGN RESPON
View terbaik dari dalam tapak yaitu orientasi
bangunan menghadap ke arah barat laut yang
merupakan RTH blok m yaitu Taman Martha
Tiahahu. Orientas

GARIS SEMPADAN
BANGUNAN (GSB)

DESIGN RESPONSE
Peletakan vegetasi di sekliling tapak sebagai
filter terhadap lingkungan sekitar yang
ramai dan padat
Terdapat sebuah plaza/open space yang
berfungsi sebagai pusat ruang terbuka hijau
di tapak

Analisa Teori
Hershberger

Rizkah Amalia H
(052.14.104)

DESIGN RESPON
Daerah dalam garis sempadan
digunakan untuk :
Peletakan titik parkir
Ruang terbuka hijau
Area service (loading dock)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Land Use

Zona perkantoran,
perdagangan, jasa
KDB : 60%
KLB : 4.20
KB : 16
KDH : 35%
KTB: 50%

Ingin merancang bangunan kategori high rise dengan minimal 20


lantai tetapi klb regulasi dki jakarta maksimal 16 lantai.
Ingin merancang bangunan mixed use dengan salah satu
fungsinya adalah apartemen tetapi kategori fungsi tidak sesuai
dengan zoning yang tersedia sesuai regulasi dki jakarta

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Sam Reza
Muhammad
(052.14.139)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Building Form And Massing
Banguna
n Retail
Toko buku
2 lantai

TAMAN
KOTA

Bangunan
Retail Hotel
5 lantai

Bangunan
Retail Hotel 5
lantai

TAPAK
Banguna
n Retail
rumah
makan 2
lantai

Bangunan
Retail Hotel
4 lantai

Banguna
n Retail
Toko buku
2 lantai

Bangunan
Retail rumah
makan 2
lantai

Banguna
n Retail
Swalayan
1 lantai

Tujuan

: Membuat bangunan landamark 16 lantai

Masalah : Tidak semua bangunan blok M 16 lantai

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Reksan Nefriyanto
(052.14.138)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Activity Support
Activity support adalah semua fungsi bangunan
dan kegiatan-kegiatan yang mendukung ruang
public suatu kawasan. Bentuk Activity Support
contohnya :
Taman kota
Taman rekreasi
Pusat perbelanjaan
6
Taman budaya
Perpustakaan
Pusat perkantoran
kawasan PKL
5
1
Pedestrian
dsb

4. Terminal Bus
dan Pedagang
kaki lima

1. Pusat
Perbelanjaan

5
1

6
2

6
6. Taman aktif.
Martha Tiahahu

5. Hotel

6. Pertokoan dan
tempat makan

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Najwa A. Effendi
(052.14.135)
Izzatul Fajri
(052.14.142)

2. Aktivitas
menjual dan
melukis pelukis
kaki lima

2. Gereja

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Activity Support
1.BEBAS DARI KEBISINGAN, ADA AKTIVITAS TERMINAL BUS

1.PENYEDIA WADAH TEMPAT RETAIL, ADA PELUKIS KAKI LIMA

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Najwa A. Effendi
(052.14.135)
Izzatul Fajri
(052.14.142)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Open Space

BUTUH RUANG HIJAU TAPI


TIDAK ADA LAHAN UNTUK
MENAMBAH HIAJU

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Hanifah
Babeheer
(052.14.130)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

SIRKULASI
& PARKIR

SIRKULASI TAMAN &


PINTU MASUK KE
TERMINAL

M HOTEL

TERMINAL BLOK M

FALATEHAN HOTEL

JALUR PEJALAN
KAKI MASUK KE
TERMINAL

PINTU MASUK MALL BLOK M


DAN TERMINAL

PINTU MASUK & KELUAR


(IN & OUT)

PINTU MASUK (IN)

MALL BLOK M
PASARRAYA

RENCANA STASIUN MRT

HOTEL
MELAWAI

PINTU MASUK & KELUAR

KETERANGAN
PERTOKOAN/PERKANTORAN

- Menampung sirkulasi kendaraan yang padat di persimpangan jalan di keempat sisi


ran jalan yang berbeda menghambat sirkulasi
NAMA
: Megawati Panjaitan
NIM : 052001400075

HOTEL
lahanTERMINAL
tapak
TAMAN MARTHA
TIAHAHU

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Preservation
Preservasi dalam perancangan kota adalah
perlindungan
terhadap
lingkungan
tempat
tinggal ( permukiman ) dan urban places ( alunalun, plasa, area perbelanjaan) yang ada dan
mempunyai
ciri
khas,
seperti
halnya
perlindungan terhadap bangunan bersejerah.

Di Daerah Sekitar Tapak terdapat


beberapa bangunan dan tempat yang
mempunyai nilai sejarah. Yaitu,
terminal blok m, Taman Martha
Tiahahu, dan Gereja Effatha.

Jumlah pengunjung daerah blok M bisa


meningkat dengan adanya Taman Martha
Tiahahu dan Terminal Blok M. Sehingga
akses masuk tapak bisa diperbagus di dekat
dua wiayah terebut karena banyak
pengunjung yang juga melintas untuk masuk
Akan tetapi, bagian depan tapak tidak terlalu
terminal dan taman.
menonjol karena tertutupi dengan
penumpukan sampah dan penjual lukisan di
pinggiran jalan ( penjual kaki lima ).
TAMAN
MARTHA
TIAHAHU

TERMINAL BLOK
M

TAPAK
Di lokasi ini yang
seharusnya berpotensi
sebagai pintu masuk yang
karena ramai dengan
pengunjung menjadi tidak
ideal karena ada
penumpukan sampah

Masalah :
Bagaimana solusi agar daerah
tapak bisa terjaga dari
penumpukan sampah dan
pedagang kaki lima ?
Analisa Teori
Hamid Shirvani

Rifqi Ibrahim Putra


(052.14.103)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Utility

Lokasi
penumpuka
n sampah
dan jaringan
utulitas
yang buruk
Msalah :
bagaimana
solilusi agar
terhindar
dari
penumpuka
n sampah?

Area
terbuka
hijau
Perancanga
n
areaterbuka
hijau dan
activity
support

Tapak yang
akan
dirancang

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Raeval Baskara
(052.14.137)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

Analisa Hamid Shirvani


SIRKULASI PEDESTRIAN

Menurut teori dari Hamid Shirvani,sirkulasi pedestrian memiliki syarat-syarat :


Aman dan leluasa
Menyenangkn, dengan rute yang mudah dan jelas dengan hambatan pejalan kaki
Mudah,menuju segalah arah tanpa hambatan yang di sebabkan gangguan naik turun,ruang yang sempit dan penyerobotan fungsi lain
Puya nilai estetika dan daya tarik, dengan penyediaan sarana dan prasarana jalan seperti taman,bangku,tempat sampah dan lain lain.

emperhatikan aspek-aspek:
Street furniture : pohon,rambu-rambu,lampu,tempat duduk, dll
Pendukung aktivitas: komersil,toko,restauran,cafe,dll
MASALAH
-Kurangnya faktor kenyamanan yang di karenakan di pedestrian yang
terbilang kotor
-Intensitas pemakaian yang kurang,dan juga kurangnya street furniture
-Jalur pedestrian banyak digunakan oleh pedagang kaki lima

FAKTA
Jalur pejalan kaki ada di sisi sisi bangunan dengan lebar 4-5
meter
Terdapat pedagang yang memakai pedestrian.

Adanya aktifitas public yang menghalangi akses menuju ke site.


Solusinya adalah memberi ruang di dalam landmark untuk mewadahi aktifitas public yang
mengganggu akses menuju site tersebut

Analisa Teori
Hamid Shirvani

M Yunash Caesare
(052.14.143)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

ANALISIS MASALAH
ANALISIS SWOT

OPPORTUNITIES

STRENGTHNESS

Dekat dengan kantor swasta


Kawasan blok m strategis
Kawasan bebas banjir

WEAKNESS

Letak tapak ditengah kawasan blok m


Kawasan yang ramai
Pembangunan mrt yang menyebabkan
bertambahnya tingkat kemacetan

THREATHENS

Kawasan dapat berfungsi 24 jam


Sebagai kawasan transit
Akan terbentuknya stasiun MRT

Tingkat kriminal tinggi


Kemacetan berbanding lurus dengan
pertumbuhan ekonomi kawasan Blok M

Perlu membangun retail


Perlu membangun apartemen
Perlu membuat ruang terbuka anak
Perlu di bangunnya landmark
Perlu di buatnya akses penghubung dari
terminal

Penggunaan basement sebagai lahan


parkir
Perlu di buatnya akses ke bangunan
untuk pegawai

Perlu membangun apartemen


Perlu membangun pusat perbelanjaan
Perlu fungsi bangunan semi private
(pertantara fungsi rivate ke pubilc)
Perlu mewadahi pedagang kaki lima

Analisa SWOT

M Yunash Caesare
(052.14.143)
Raeval Baskara
(052.14.137

Meningkatkan konsentrasi keamanan

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

PEMECAHAN MASALAH (Problem Solving)


Land Use

Penggunaan kompensasi KDB untuk


mempertinggi bangunan dengan cara
memperkecil KDB dan meluaskan KDH
atau RTH untuk mendapatkan kuota KLB
lebih
Penggunaan podium dapat dijadikan
sebagai pembatas zoning yang berlawan
dengan regulasi tapak

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Sam Reza
Muhammad
(052.14.139)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

PEMECAHAN MASALAH (Problem Solving)


Building Form And MAssing

BANGUNAN DILUAR
TAPAK.
TINGGI 13LANTAI

Pemecahan Masalah
ketinggian 16 lantai

TAPAK

BANGUNAN
DILUAR
TAPAK.
TINGGI 4
LANTAI

:Bangunan yang akan dibuat berkontekstual dengan kawasan

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Reksan Nefriyanto
(052.14.138)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

PEMECAHAN MASALAH (Problem Solving)


Activity Support

1. SOLUSI PERMASALAHAN KEBISINGAN

Kebisingan yang
ditimbulkan dari aktivitas
terminal

Permasalahan kebisingan
di atasi dengan tanaman
atau buffer
Peletakan bangunan yang
jauh dari sumber
kebisingan

2. SOLUSI PERMASALAHAN KEDUA

Salah satu fungsi bangunan


yang akan di bangun adalah
retail, sebagai wadah untuk
pelukis kaki 5 di tapak.

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Najwa A. Effendi
(052.14.135)
Izzatul Fajri
(052.14.142)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

PEMECAHAN MASALAH (Problem Solving)


Open Space

MEMBUAT PENGHIJAUAN DIATAS


BANGUNAN

KDB DI BLOK M 60%, SISANYA 40% UNTUK


PENGHIJAUAN

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Hanifah
Babeheer
(052.14.130)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

PEMECAHAN MASALAH (Problem Solving)


Preservation
TAMAN
MARTHA
TIAHAHU

TERMINAL BLOK M

Adanya
penumpukan
sampah dan daerah
gerdsdang
TAPAK

Disini
terdapat
banyak
penjual
lukisan kaki
lima,
Mengganggu
akses tapak

1. Dibuatkan daerah penghijauan di bagian tapak dekat


terminal. Sehingga kenyamanan pengunjung
meningkat.
2. Dibuatkan zona khusus penjual pedagang kaki lima.
Sehingga, pedagang kaki lima tidak mengganggu
akses masuk menuju tapak.
Analisa Teori
Hamid Shirvani

Rifqi Ibrahim Putra


(052.14.103)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

Solusi SIRKULASI
& PARKIR

- Tidak membuat sirkulasi bukaan pada setiap persimpangan


jalan

NAMA
: Megawati Panjaitan
NIM : 052001400075

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Utility

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Raeval Baskara
(052.14.137)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Pedestrian

Pedestrian
di
samping
taman ini sangat kecil,
hanya cukup untuk 1 orang
dan 1 arah

Pedestrian disekitar lokasi ini sudah


baik, namun kurangnya perawatan

Pedestrian
yang
digunakan
sebagai
tempat parkir motor

Pedestrian
disekitar jalan ini
sebagian
besar
banyak rusak

Analisa Teori
Hamid Shirvani

Kurangnya
pedestrian
disamping terminal

M Yunash Caesare
(052.14.143)

Area ditujukan untuk pejalan


kaki yang bebas hambatan
Sistem pedestrian yang baik
akan mengurai keterkaian
terhadap
kendaraan
di
kawasan
pusat
kota,
meninggikan
kualitas
lingkungan melalui sistem
pedestrian tersebut
SARAN
1. Perlu perawatan secacara
berkala
2. Perlu diperlebar
pedestriannya, minimal
dapat dilewati dengan 2
orang dengan 2 arah.
3. Perlu adanya pembatas
jalan, yang memisahkan
jalanan mobil atau
tempat parkir dengan
jalan yang khusus pejalan
kaki

Pedestrian di samping
pasaraya grande ini cukup
baik

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

MASALAH MAKRO DAN MIKRO


Teori Hamid Shirvani
Sriculation And Pedestrian

MASALAH
Adanya aktifitas public yang menghalangi akses
menuju ke site.
Solusinya adalah memberi ruang di dalam
landmark untuk mewadahi aktifitas public yang
mengganggu akses menuju site tersebut
SOLUSI
Adanya street furniture berupa tempat duduk,
pohon-pohon, dsb
Ada nya jalan untuk penyandang cacat/disabilitas
Multi layer pedestrian lingkage
Dibuatnya public space yang menampung
kegiatan publik yang mengganggu akses ke
dalam site.

Analisa Teori
Hamid Shirvani

M Yunash Caesare
(052.14.143)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

KRITERIA PERANCANGAN MIXED USE LANDMARK DI KAWASAN BLOK M

MIXED USE

LANDMARK

APARTEMEN

RUMAH
FLAT

RETAIL

KANTOR

DEFINISI:

DEFINISI:

DEFINISI:

DEFINISI:

DEFINISI:

DEFINISI:

Mixed Use merupakan


penggunaan campuran
berbagai
tata
guna
lahan atau
fungsi
dalam bangunan.
(Dimitri Procos, Mixed
Land Use from Revival
Too Innovation)

Adalah titik pedoman


obyek fisik, berupa fisik
natural seperti gunung/
bukit dan berupa fisik
buatan
seperti
menara,
gedung,
sculpture, kubah, dll.
Dengan
adanya
landmark orang bias
dengan
mudah
mengorientasikan diri
dari dalam kota atau
kawasan.

Bangunan hunian yang


dipisahkan
secara
horizontal dan vertikal,
agar tersedia hunian
yang berdiri sendiri dan
mencakup
bangunan
bertingkat rendah atau
bertingkat
tinggi,
dilengkapi
dengan
fasilitas-fasilitas
yang
sesuai dengan standart
yang telah ditentukan
Menurut Neufert (1980)

TIPOLOGI:

TIPOLOGI:

Bangunan
bersifat
tetap tidak berpindah
pindha
Bnetuk
bangunan
lebih mencolok dari
bangunan sekitarnya
Memiliki hirarki fisik
pada visual

Memiliki
jumlah
lantai lebih dari satu
Terdiri atas beberapa
unit hunian dalam
satu lantai
Setiap unit hunian
terdiri atas minimal 3
macam ruang yaitu
ruang tidur, dapur
dan kamar mandi
Setiap penghuni akan
saling
berbagi
fasilitas yang ada
pada apartemen
vertikal
Sirkulasi
berupa tangga atau
lift,
sementara
sirkulasi
horizontalnya berupa
koridor
Setiap
unit
akan
mendapatkan jendela
yang
menghadap
keluar

bangunan
berbentuk
gedung bertingkat yang
dibangun dalam suatu
lingkungan
dimana
terdiri
dari
bagianbagian struktur secara
fungsional dalam arah
horizontal
maupun
vertikal dan merupakan
satuan-satuan
yang
masing-masing
dapat
dimiliki dan digunakan
secara
terpisah
terutama untuk tempat
hunian yang dilengkapi
dengan
bagian
bersama,
benda
bersama dan tanah
bersama
dengan
sistem
pengelolaan
yang menganut konsep
kebersamaan.
UU No.16/1985 Tentang
Rumah Susun, 1985,
Bab 1 pasal 1

Ritel
berasal
dari
bahasa
Prancis
RITELLIER yang berarti
memecah
sesuatu.
Secara harfiah kata
ritel atau retail juga
berarti
eceran atau
perdagangan
eceran,
dan
peritel/retailerdiartikan
sebagai pengecer atau
pengusaha
perdagangan
eceran.
Menurut kamus, kata
retail
ditafsirkan
sebagai
selling
of
goods and or services
to the publics; atau
penjualan barang dan
atau
jasa
kepada
khalayak.
Menurut
Manser,(1995).
Ada tiga jenis retail,
yaitu:
Store retailing ( toko
khusus,
toko
kelontong, swalayan,
toserba, dll)
Non store retailing
( penjualan langsung)
Retailer organization
(koperasi, waralaba,
dll)

Menurut
Ulbert
Silalahi,
kantor
merupakan tempat
dilaksanakannya
aktivitas atau pun
kegiatan
ketatausahaan,
yaitu berupa unit
kerja yang terdiri
dari
ruangan,
peralatan,
dan
pekerjanya.
MenurutMoekijat,p
engertian
kantoradalah
sebuah
tempat
yang
digunakan
untuk melakukan
atau
pun
mengejakan
pekerjaan tertentu.

TIPOLOGI:
Mixed Use tower
Satu bentuk massa
bersifat tunggal, high
rise tower dengan
podium.
Multitowered
Megastructure
Tower lebih dari satu
diatas
sebuah
podium,
podium
sebagai common base
Freestanding
Structure
with
Pedestrian Connection
Gabungan beberapa
fungsi
dengan
pedestrian
sebagai
penghubung.
Combination
Gabungan dari ketiga
pola yang dVZapat
terbentuk

TIPOLOGI:
Luas minimum hunian
21m2 dengan fasilitas
wc di dalam atau
komunal
Susunan
simplex:
bentuk yang sederhana
dan ekonomis
Susunan
duplex:
mengurangi kebutuhan
koridor
Susunan triplex: setiap
unit dilanutkan di area
terpisah
Sam
Reza

Muhammad
(052.14.139)

TIPOLOGI:
Langgam bangunan
dibuat menarik agar
Ir. menarik
Hary Wahjono,
MSA,
perhatian
IAIkonsumen
ciri
Memiliki
tersendiri di setiap
bangunan retail
enterance
Memiliki

TIPOLOGI:
Memiliki fleksibitas
ruangan
Memiliki
sirkulasi
yang nyaman dan
sehat
Pembangunan
kantor
dekat
dengan
pasar
tenaga kerja

GREEN
PENGERTIAN
:
BUILDING

Green building adalah


sebuah konsep untuk
meningkatkan efisiensi
sumber daya yang dibutuhkan
untuk sebuah gedung, rumah
atau fasilitas lainnya. Sumber
daya yang dimaksud adalah
energi, air, dan materialASPEK UTAMA GREEN BUILDING :
material
1. Material pembentuknya.

3. Air
Penggunaan air dapat dihemat
dengan
menginstal
sistem
tangkapan air hujan. Cara ini akan
mendaur ulang air yang dapat
digunakan untuk menyiram tanaman
atau menyiram toilet. Gunakan pula
peralatan
hemat
air,
seperti
pancuran air beraliran rendah, tidak
menggunakan bathtub di kamar
mandi, menggunakan toilet hemat
air, dan memasang sistem pemanas
air tanpa listrik.

Material yang digunakan untuk membangun


harus diperoleh dari alam, dan merupakan
sumber energi terbarukan yang dikelola secara
berkelanjutan. Daya tahan material bangunan
yang layak sebaiknya teruji, namun tetap
mengandung
unsur
bahan
daur
ulang,
mengurangi produksi sampah, dan dapat
digunakan kembali atau didaur ulang.
2. Energi
Penerapan
panel
surya
diyakini
dapat
mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu,
bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela
untuk
menghemat
penggunaan
energi,
terutama lampu dan AC. Untuk siang hari,
jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi
pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat
meningkatkan kesehatan dan produktivitas
penghuninya. Green building juga harus
menggunakan lampu hemat energi, peralatan
listrik hemat energi, serta teknologi energi
terbarukan, seperti turbin angin dan panel
surya.

ASPEK GREEN BUILDING :


1. Bentuk dan Orientasi
2. Shading dan Reflektor
3. Sistem Penerangan
4. Water Reycling System
(Water Recycling
System berfungsi untuk
mengolah air kotor dan
air bekas sehingga
dapat digunakan
kembali untuk
keperluan flushing toilet
ataupun sistem
penyiraman tanaman. )

Rifqi Ibrahim Putra


(052.14.103)

4. Kesehatan
Penggunaan
bahan-bahan
bagunan dan furnitur harus tidak
beracun, bebas emisi, rendah
atau non-VOC (senyawa organik
yang mudah menguap), dan
tahan
air
untuk
mencegah
datangnya kuman dan mikroba
lainnya. Kualitas udara dalam
ruangan juga dapat ditingkatkan
melalui sistim ventilasi dan alatalat pengatur kelembaban udara.
MANFAAT GREEN BUILDING :
A. Manfaat Lingkungan
* meningkatkan dn melindungi
keragaman ekosistem
* memperbaiki kualitas udara
* memperbaiki kualitas air
* mereduksi limbah
* konservasi sumber daya alam
B. Manfaat Ekonomi
* Mereduksi biaya operasional
* Menciptakan dan memperluas pasar
bagi produk dan jasa hijau
* Meningkatkan produktivitas penghuni
* Mengoptimalkan kinerja daur hidup
ekonomi
C. Manfaat Sosial
* Meningkatkan kesehatan dan
kenyamanan penghuni
* Meningkatkan kualitas estetika
* Mereduksi masalah dengan
infrastruktur lokal
Ir. Hary Wahjono, MSA,
IAI

KONSEP SMART CITY


Menurut Ditjen Cipta Karya: 1997

Smart
Pintar

City
Permukim
an
Kepadata
n
penduduk

Boyd Cohen mencoba membagi smart city


ke dalam enam indikator utama, yaitu :

PENGERTIAN
Smart City (Kota Pintar)
Sebuah
pendekatan
dalam
meningkatkan
efesiensi pengoperasian sebuah kota ,kualitas
hidup penduduk dan ekonomi daerah.
Cohen mendefinisikan smart city dengan
pembobotan aspek lingkungan :
Penggunaan ICT secara pintar dan efisien
dalam menggunakan berbagai sumber daya
Hemat biaya dan energi,
Meningkatkan pelayanan dan kualitas hidup,
serta mengurangi jejak lingkungan
Mendukung inovasi dan ekonomi ramah
lingkungan. (Cohen Boyd, 2013)

Smar
t
Gove
rnanc
e
Smar
t
Ekon
omi

Smar
t
Peopl
e

Smar
t
Mobil
ity

Smar
t
Envir
onme
nt
Smar
t
Livin
g

Smart People (kreativitas dan modal sosial)


Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan
bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan
mereka
dalam
mengembangkan
usahanya.

Smart Living ((kualitas hidup dan kebudayaan)


Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki
kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas
hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian
selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri1

Smart Envrioment
Memaksimalkan fungsi lahan sebagai ruang terbuka
hijau pada kawasan.

Smart Ekonomi
Pemberdayaan masyarakat termasuk UMKM
dan koperasi akan mendorong inovasi dan
meningkatkan kualitas serta daya saing mereka.
Smart Governance

Menyelenggaraan
pemerintahan
dan
pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip
supremasi
hukum,
kemanusiaan,
keadilan,
demokrasi,
partisipasi,
transparansi,
profesionalitas, dan akuntabilitas

Smart mobility dapat diartikan sebagai sebuah kota


dengan sistem pergerakan yang memungkinkan
pencapaian tujuan dengan :
pergerakan yang sesedikit mungkin (less
mobility)
Hambatan serendah mungkin (move freely)
Waktu tempuh sesingkat mungkin (less travel
time)

Mengikutsertakan masyarakat (stakeholders)


dalam pelaksanaan pembangunan
NAMA
: Megawati Panjaitan
NIM : 052001400075

PROGRAMMING ANALISIS KEGIATAN


PENUNJANG
HERSHBERGER (HECTTEAS) X WILLIAM PENA

APARTME
NT

RUMAH
FLAT

Human

Environmental

Cultural

Temporal

Technology

Economy

Aesthetic

Safety

Need: butuh
privasi
Goal:
Memberikan
privasi
bagi
penghuni
Facts:
penghuni
bersifat
individualis
Problem:
Concept:
Mixed
Use
Building,
Green
Architecture

Needs:
butuh
bangunan
berkelanjutan,
Goals:
memanfaatkan
kondisi
iklim,
ramah
lingkungan,
ruang
terbuka
hijau
Facts: penghuni
butuh
Problem:
Concept:
Sustainable
architecture,
Green
Architecture,
Smart City

Needs:
butuh
fungsi
kegiatan
bersama
Goals:
meningkatkan
kualitas SDM
Facts: penghuni
beragam
latar
belakang
Problems:
Concept:
Kontekstual
dengan
budaya
Blok M

Needs:
butuh
fungsi
kegiatan
untuk jangka waktu
relatif lama
Goals:
fasilitas
bersama,
Facts: penghuni
Problems:
Concept:
Smart
City

Needs:
butuh
efisiensi
energi
dan air, material
yang
mudah
didapat
Goals:
hemat
konsumsi air &
energi, material
lokal
Facts: penghuni
merupakan
kalangan
menengah atas
(konsumtif
teknologi)
Problems:
Concept: Green
Architecture,
Sustainable
Architecture

Needs:
butuh
fungsi kegiatan
Goals: operasional
murah,
Facts:
penghuni
berpenghasilan
tinggi
Problems:
Concept:
Mixed
Use Building

Needs:
butuh
bangunan
landmark
Goals: menjadi
icon Blok M
Facts: penghuni
memiliki prestige
tinggal
di
apartment
mewah
Problems:
Concept:
Landmark,

Needs:
butuh
keamanan,
bangunan yang
kokoh,
Goals:
menggunakan
material
yang
aman,
mudah
akses
darurat,
mudah
akses
pedestrian
Facts:
Problems:
Concept: Green
Building

Need : butuh
privasi
yang
tidak
terlalu
tinggi
Goals
:
menyediakan
ruang
komunal sbg
sarana untuk
interaksi
sosial
Facts
:
penghuni
bersifat
sosialis
dan
mayoritas
kalangan
menengah
kebawah
Problem:
penghuni
cenderung
memiliki sikap
perilaku
menyimpang
Concept:

Needs : butuh
bangunan yang
ramah
lingkungan
dengan
lingkungan sosial
yang tinggi
Goals:
memanfaatkan
lokasi
tapak
untuk
mendapatkan
terbuka
sbg
sarana sosial
Facts: lingkungan
sekitar
mudah
dijangkau
Problem
:
lingkungan
sekitar
terlalu
padat
Concept: mixed
use
yang
dilengkapi
dengan berbagai
fasilitas
penunjang agar
penghuni merasa
nyaman dengan
lingkungan

Needs:
butuh
ruang dengan
nilai budaya yang
sangat
kental
(sosialis)
Goals
:
memberikan
sarana
dan
prasarana
yang
dapat menunjang
budaya/adat
istiadat
kebutuhan rusun
Facts: penghuni
beragam
latar
belakang
Problems:
Concept:
Kontekstual
dengan budaya
yang adaBlok M

Needs:
butuh
fungsi
kegiatan
untuk jangka waktu
relatif lama
Goals:
fasilitas
bersama,
Facts: penghuni
Problems: jangka
waktu
konstruksi
terlama hanya 50
tahun
Concept:
Smart
City

Needs:
butuh
efisiensi
energi
dan air, material
yang
mudah
didapat
Goals:
hemat
konsumsi air &
energi, material
lokal
Facts: penghuni
merupakan
kalangan
menengah
ke
bawah
Problems:
Concept: Green
Architecture,
Sustainable
Architecture

Needs:
butuh
tempat
tinggal
yang
efisien
dengan harga yang
lebih murah
Goals
:
menerapkan aspek
sustainable
Facts:
penghuni
berpenghasilan
rendah
Problems:
membutuhkan
sarana
dan
prasarana lengkap
Concept:
Mixed
Use
Building
dengan
sewa
murah dan ramah
lngkungan

Needs:
butuh
bangunan
landmark
Goals: menjadi
icon Blok M
Facts: penghuni
tidak
memiliki
prestige tinggal
di rusun
Problems: fasad
yang
kurang
menrarik
(monoton)
karena terbentur
oleh
stigma
fungsi bangunan
yg sudah ada
Concept:
Landmark yang
kontras
namun
tetap harmoni

Needs:
butuh
keamanan,
bangunan yang
kokoh,
Goals:
menggunakan
material
yang
aman,
mudah
akses
darurat,
mudah
akses
pedestrian
Facts:
Problems:
Concept: Green
Building

Analisa Teori
Hershberger dan
William pena

Hanifah Babeheer
(052.14.139)
Rizkah amalia
(052.14.104)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

Human

Environmental

Cultural

Need
:
butuh
keamanan
dan
kenyamana
n
saat
berbelanja
Goal
:
Mewadahi
aktivitas
pedagang
Facts
:
membutuhk
an
lahan
dagang
Problem :
area
pedestrian
tidak tertata
dengan baik
dan
masih
banyak
pedagang
kaki
lima
yang
berjualan
Concept :

Need : butuh
area
pembuangan
limbah
Goal
:
Meningkatkan
kualitas
lingkungan,
Meminimalisir
limbah
bangunan
Facts
:
Terdapat
titik
penumpukan
sampah
Problem
:
mengganggu
kenyamanan
pengunjung
baik
secara
visual maupun
indra pembau.
Concept
:
Green
Architecture,
Sustainable
Architecture

Need : butuh
area
yang
menampung
wadah
komunitas baik
budaya , sosial
dan seni
Goal
:
meningkatkan
ekonomi
kawasan blok m
Facts
:
membutuhkan
lahan dagang
dan
wadah
komunitas
Problem
:
lahan kawasan
blok M mahal,
tidak sanggup
membayar
sewa tempat
Concept
:
meminimalisir
lahan
untuk
wadah
komunitas tapi
dapat
menampung
semua
aktifitas .

Needs: Butuh
wadah untuk
pekerja
Goals:
Memenuhi
kebutuhan
masyarakat
Fact:
Butuh
tempat yang
layak
Problem:
Kurang lahan
pekerjaan
untuk
masyarakat di
blok M
Concept:
Respect
for
user,
EkoArsitektur

Need:
butuh
lingkungan yang
nyaman
Goals:
Meningkatkan
kualitas
lingkungan
sekitar,
Meminimalisir
limbah bangunan,
Mempengaruhi
masyarakat untuk
memperhatikan
ling kungan
Facts:
banyak
yang
tidak
memikirkan
lingkungan,
Lingkungan tidak
terjaga
Problems:
Lingkungan tidak
terjaga
dengan
benar dan kurang
nyaman
Concept: Green
Architecture,

RETAIL

OFFICE

Temporal

Need :
butuh
fungsi
kegiatan
untuk
jangka
waktu 24 jam
Goal
:
menghidupkan
kawasan blok m
24 jam
Facts : toko-toko
retail yang 24 jam
seperti
alfamart
sedikit di dalam
tapak
Problem :
Concept
:
Sustainable
Architecture

Technology

Need : butuh
akses tercepat
berteknologi
tinggi menuju
satu retail ke
retail lain
Goal : semua
retail
terlampaui dan
meningkatkan
ekonomi
kawasan blok
m
Facts
:
Teknologi
canggih relatif
mahal
Problem :
Concept :
Eco-tech
arsitektur
Bioclimatic
arsitektur

Needs:
butuh Needs:
Needs:
mempertahankan
Membutuhkan
membutuhkan
budaya lokal
tempat
pekerjaan teknologi
yang
Goals: Memenuhi permanen
menunjang
kebutuhan
yang Goals:
Merancang pekerjaan
sesuai
dengan bangunan
yang Goals:Mengguna
budaya,
everlasting
kan
teknologi
Menciptakan
Facts:
banyak yang canggih
bangunan
yang bangunan yang tidak Facts:Teknologi
mampu
menyesuaikan
canggih
relatif
beradaptasi
dengan
mahal
Facts:
Banyak perkembangan
Problem:
bangunan kumuh, Problem: Bangunan teknologinya
Banyak
yang mudah rusak seiring tidak memadai
menghilangkan
berjalannya waktu
Concept:
Ecounsur budaya
Concept:
tech
arsitektur,
Problems:
Sustainable
Bioclimatic
kegiatan
yang Architecture
arsitektur
tidak
sesuai
Megawati Panjaitan
dengan budaya
Concept:
(052.14.075)
Analisa
membawaTeori
unsur
Najwa A Effendi
Hershberger
budaya
pada
dan
(052.14.135)
bangunan
Izzatul Fajri
William pena
(052.14.142)

Economy

Need
:
butuh
ruang
untuk
mewadahi
komunitas
yang
ada dengan harga
sewa retail yang
murah
Goal : Mengurangi
biaya
perawatan
bangunan
,
Mendapat
profit
yang cepat
Facts :
penyewa retail
bagian komunitas
berpenghasilan
rendah
Problem
:
membutuhkan
wadah komunitas
yang ada di blok m
baik
indoor
maupun outdoor
Concept
:
menggunakan
material
yang
green building dan
mudah
perawatannya.dan
menerapkan sistem
ekonomi kreatif

Aesthetic
Need
: butuh
bangunan
landmark
Goals : menjadi
icon Blok M
Facts:
Problems: ruang
pedestrian yang
kurang
menarik
dan desain ruang
terbuka nya tidak
kontekstual
dengan
lingkungannya.
Concept: desain
ruang
terbuka
hijau
yang
menarik
dapat
menjadi landmark
bagi pengunjung
retail
dan
pedestrian yang
melewati nya.

Needs:
Needs: memiliki
Meningkatkan
daya Tarik untuk
perekonomian
di para pekerjanya
Blok M
dan masyarakat
Goals: Mengurangi Goals:
Menjadi
biaya
perawatan daya
tarik
bangunan,
masyarakat,
Mendapat
profit Bangunan
yang
yang
cepat, Memiliki ciri khas
Memperbaiki
Facts:
Banyak
perekonomian
di bangunan kumuh,
Blok M
Banyak bangunan
Facts:
Kurangnya yang
tidak
perawatan
memiliki estetika
bangunan, Ekonomi Problem: fasad
sekarang
bangunan
tidak
berkembang cepat
menunjukan
Problem:
fungsi
yang
Perkembangan
sebenarnya
Perekonomian
di Concept:
Ir. Hary Wahjono,
MSA,
blok M rendah
Arsitektur
IAI
Concept:
Minimalis,
Sustainable
Menggunakan
Architecture
pendekatan
holistik

Safety

Need : butuh
keamanan
selama 24 jam
Goal
:
Menciptakan
keamanan
yang tinggi ,
Menciptakan
bangunan
yang kokoh
Facts
:Tidak
memiliki
sistem
keamanan
yang memadai
Problem :
Concept
:
Menggunakan
sistem
keamanan
yang
bersertifikasi

Needs: Perlunya
tingkat keamanan
dan keselamatan
yang tinggi
Goals:
Menciptakan
keamanan yang
tinggi,
Menciptakan
bangunan
yang
kokoh
Facts:Banyak
yang tidak peduli
dalam keamanan,
Banyak
yang
merusak
sistem
keamanan
Problem: Tidak
terjaganya
tempat selama 24
jam
Concept:
Menggunakan
sistem keamanan
yang bersertifikat

LUASAN RUANG dan PROGRAM RUANG


N
o

1.

Sifat
Ruang

Publik

Nama Ruang

Kegiatan

Uraian

Kapasitas

Banyaknya

Luas ruangan

Luas Total

Lobby

Menunggu (berdiri /
Duduk)
Menanyakan informasi

Area duduk
dan
menunggu
Konter
informasi

12 M
4 M

16 M

Supermarket

Berbelanja kebutuhan
sehari-hari

Area
berbelanja
kasir

1500 M

1500 M

Foodcourt

Tempat makan&minum
Tempat berkumpul
(duduk)

Stand makan
Dapur
Tempat duduk

200 M
12 M

312 M

Retail

Tempat Sewa ruangan


Berbelanja

Departement
Store

Berbelanja
baju/tas/sepatu

Area
berbelanja
kasir

Bookstore

Berbelanja buku/alat tulis

Area
berbelanja
kasir

ATM

Mengambil uang

Restaurant

Makan dan minum


berkumpul

100 Orang

30 M

2000 M

2000 M

800 M

800 M

3 M

30 M

25 M

25 M

100 orang

10 slot

10

4713 M

TOTAL
2.

Semi
Private

30 M

Musholla

Beribadah
Tempat wundhu

Tempat shalat
Tempat
wudhu

24 M
6 M

30 M

Bioskop

Menonton

Hall
R. Penonton
R. Tiket
R. Proyektor
R.
Penyimpanan
Toilet wanita
Toilet pria

100 M
130 M
5 M
18 M
25 M
24 M
24 M

920 M

TOTAL

288 orang

Najwa A Effendi
(052.14.135)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI
950 M

N
o

Sifat
Ruang

3
.

Private

Nama Ruang

Kegiatan

Uraian

Kapasitas

Banyaknya

Luas ruangan

Luas Total

Toilet

Buang air kecil/besar

Toilet pria
Toilet wania

12 M
12 M

24 M

Ruang Pengelola

Mengelola bangunan retail


Mengawasi kegiatan di
bangunan retail

Konter
informasi
Kantor
informasi

4 M
12 M

16 M

TOTAL
4
.

Service

40 M

Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
Janitor
Shaft Pipa
Shaft Kabel
Tempat bongkar muat
Penyimpanan barang

3 M
4 M
18 M
16 M
1.8 M
0.9 M
48 M
60 M
TOTAL

151. 7M

151.7 M

LUAS TOTAL: 4713 + 950 + 40 + 151.7 = 5854.7 M

Najwa A Effendi
(052.14.135)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

Kegiatan Penunjang ( Bangunan Kantor Sewa )


No

Sifat Ruang

Nama Ruang
Lobby

Public

Kegiatan
Menunggu
Tempat duduk
Mencari Informasi

uraian

Kapasitas

Area
menunggu
Konter
informasi

Banyaknya

Luas Ruangan

Luas Total

12 M
4 M

16 M

TOTAL

2.

Private

Ruang sekertaris

Tempat Bekerja

Ruang Pimpinan

Tempat bekerja
pimpinan

Ruang rapat

Rapat

Ruang Pemasaran

Bekerja

16 M
16 M

16 M

25 M

25 M

20 M

20 M

30 M

30 M

TOTAL

3.

Semi
Private

Mushola

Beribadah

Toilet

Buang air
kecil/besar

91 M

Toilet pria
Toilet wanita

25 M

25 M

12 M
12 M

24 M

TOTAL

5.

Service

49 M

Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
Shaft Pipa
Shaft Kabel
Janitor

3 M
4 M
18 M
16 M
1.8 M
0.9 M
16 M
TOTAL

59.7 M

59.7 M

LUAS TOTAL: 16 + 91 49 + 59.7 = 215.7 M

Najwa A Effendi
(052.14.135)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

N
o

Sifat
Ruang

1.

Nama Ruang
Lobby

Public

Kegiatan
Menunggu
Tempat duduk
Mencari Informasi

Uraian

Kapasitas

Tempat duduk
Konter
informasi

Banyaknya

Luas ruangan

Luas Total

12 M
4 M

16 M

TOTAL

16 M

300 UNIT TYPE STUDIO


2.

Private

Ruang tinggal

Temat Istirahat
Tempat berkumpul

12 M

12 M

dapur

Masak

6 M

6 M

Toilet

Mandi
Buang air besar/kecil

6 M

6 M

6 orang

TOTAL

24 M x 300
unit
7200 M

90 UNIT TYPE 2 KAMAR


2.

Private

Ruang tinggal

Berkumpul/ngobrol

Dapur

Masak

Kamar tidur

Beristirahat

Kamar tidur

Beristirahat

Kamar mandi

Mandi
Buang air kecil/besar

Wc

Buang air kecil/besar

balkon

bersantai

8
2
2
1
1
1
2

18 M

18 M

9 M

9 M

12 M

12 M

9 M

9 M

4 M

4 M

2 M

2 M

2 M

2 M

TOTAL

3.

Semi
Private

Kantor
Administrasi dan
arsip

56 M X 90
UNIT
5040 M

Mengawasi dan mengurus


aktivitas di bangunan

25 M
25 M
TOTAL

Najwa A Effendi
(052.14.135)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

25 M

N
o

Sifat
Ruang

Nama Ruang

Kegiatan

Uraian

Kapasitas

Banyaknya

Luas ruangan

Luas Total

18 M

18 M

9 M

9 M

9 M

9 M

12 M

12 M

9 M

9 M

6 M

6 M

4 M

4 M

2 M

2 M

4 M

4 M

40 UNIT TYPE MASTER


2.

Private

Ruang tinggal

Tempat berkumpul

8 orang

Ruang duduk

6 orang

Dapur

2 orang

Kamar tidur
master

2 orang

Kamar tidur

2 orang

Kamar mandi
master

1 orang

Kamar mandi

1 orang

Wc

1 orang

balkon

2 orang
TOTAL

3.

Service

73 M x 40
unit
2920 M

Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
Janitor
Shaft Pipa
Shaft Kabel
Tempat bongkar muat
Penyimpanan barang

3 M
4 M
18 M
16 M
1.8 M
0.9 M
48 M
60 M
TOTAL

4.

Semi
Private

151.7 M

151.7 M

Gym
Kolam Renang

LUAS TOTAL: 16 + 7200 + 5040 + 25 + 2920 + 151.7 + 300 + 32 =


15684.7 M Laundry

Najwa A Effendi
(052.14.135)

32 M

32 M

300 M

300 M

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

M
M

Kegiatan Penunjang ( Bangunan Perumahan Flat )


N
o

Sifat
Ruang

1.

Nama Ruang
Lobby

Public

Kegiatan
Menunggu
Tempat duduk
Mencari Informasi

Uraian

Kapasitas

Area
duduk/menung
gu
Konter
informasi

Banyaknya

Luas ruangan

Luas Total

12 M
4 M

16 M

TOTA;

16 M

900 UNIT TYPE 24


2.

Private

Ruang Tinggal

Istirahat
Berkumpul

Dapur

Masak

Kamar Mandi
dan WC

Buang air kecil/besar


Mandi
Cuci baju

1
1

12 M

12 M

6 M

6 M

6 M

6 M

1
TOTAL

4.

Service

24 M x 900
unit
21600 M

Lift penumpang
Lift barang
Tangga darurat
Janitor
Shaft Pipa
Shaft Kabel
Tempat bongkar muat
Penyimpanan barang

3 M
4 M
18 M
16 M
1.8 M
0.9 M
48 M
60 M
TOTAL

3.

Semi
Private

Kantor
Administrasi dan
arsip

151.7 M

151.7 M

Mengawasi dan mengurus


aktivitas di bangunan

25 M
25 M

LUAS TOTAL: 16+21600+151.7+25 + 21792.7 M

Najwa A Effendi
(052.14.135)

Ir. Hary Wahjono, MSA,


IAI

KONSEP PROGRAMATIS
zoning
dll

BLOCKPLAN

UTAR
A

Anda mungkin juga menyukai