Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL SINOPSIS SEMINAR ARSITEKTUR

Tema:
Perancangan Arsitektur
Judul:
“Kajian Konfigurasi Massa dan Fungsi Alun-alun Cicendo Sebagai Ruang Terbuka
Publik”

Studi Kasus : Eco Pesantren Daarut Tauhid, Bandung Barat

Penyusun:
Randika Anandika P. (21-2015-092)
M. Dzulfiqar Akmaldika (21-2015-130)
Sachi Sarawinona (21-2015-131)

Pembimbing :

Laporan Seminar
ARA 403 – SEMINAR ARSITEKTUR
Semester Genap - Tahun Akademik 2018/2019

Jurusan Teknik Arsitektur


Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknlogi Nasional
2019
Proposal Sinopsis

1. Judul & tema


 Tema : Perancangan Arsitektur
 Judul : “Kajian Konfigurasi Massa dan Fungsi Alun-alun Cicendo Sebagai
Ruang Terbuka Publik”
 Kasus : Eco Pesantren Daarut Tauhid, Bandung Barat
2. Ringkasan pembahasan seminar arsitektur
Bahwa penggunaan material bambu dibidang arsitektur merupakan suatu potensi lokal
dalam inovasi perancangan arsitektur. Bambu sebagai warisan nenek moyang ini
mudah ditemui di berbagai penjuru indonesia, namun persepsi sebagian masyarakat
yang mengaggap bambu sebagai material kuno sertaaspek durabilitas yang rendah
sehingga menghambat perkembangan pemanfaatan bambu dalam perancangan
arsitektur.
Penggunaan bambu sebagai material bangunan merupakan suatu penerapan material
ekologis, karena pada umumnya material bambu mempunyai potensi baik berupa
unsur kekuatan, cepat tumbuh, dan hemat energi. Saat ini sudah banyak pengembang
biakan bambu sebagai bahan baku pembuatan alat-alat seperti alat musik, alat-alat
dapur dll.
3. Latar belakang
 Alasan pemilihan topik permasalahan dan tema
Seiring dengan isu lingkungan yang semakin marak diperbincangkan oleh
dunia saat ini, seperti pemanasan global, bencana, kebakaran hutan dll. Semua
umat manusia didunia mulai memperhatikan terhadap keselamatan dan
keberlangsungan bumi kedepannya. Sehingga hal-hal sekecil apapun yang
berkaitan dengan keberlangsungan bumi dan penghuninya harus diperhatikan
seperti penghematan energi, pemanfaatan sumber daya alam, dll.
Telah diketahui bahwa bidang industri konstruksi disinyalir telah menjadi
pelaku kedua dalam menyumbang pemanasan global. Hal tersebut harus
menjadi perhatian bagi para praktisi arsitek khususnya dalam menciptakan
sebuah bangunan yang dapat mengurangi efek pemanasan global. Penggunaan
material yang tidak dapat diperbaharui dalam jangka waktu tertentu akan habis
dan konsekuensinya akan merusak lingkungan. Pemilihan material yang hemat
energi dan dapat diperbaharui harus menjadi pilihan dan solusi bagi
pengurangan kerusakan lingkungan. Material ekologis salah satunya yang
merupakan pemenuhan aspek terhadap konsep green building yang saat ini
menjadi topik yang selalu di bahas oleh para peneliti dan praktisi.
Bambu merupakan salah satu material ekologis yang mudah ditemukan di
seluruh penjuru indonesia. Sudah sejak jaman dahulu nenek moyang kita
sudah menggunakan bambu sebagai bahan baku alat-alat musik dan alat-alat
dapur. Namun persepsi sebagian masyarakat yang mengaggap bambu sebagai
material kuno serta aspek durabilitas yang rendah sehingga menghambat
perkembangan pemanfaatan bambu dibidang perancangan arsitektur modern.
Padahal penggunaan material bambu di bidang araitektur merupakan suatu
potensi lokaldalam inovasi dan kreasi perancangan arsitektur modern.

 Kaitan dengan hasil seminar arsitektur terdahulu yang terdapat di


perpustakaan
1. Material Bambu sebagai Konstruksi pada Great Hall Eco Campus Outward
Bound Indonesia (Ardhiana Muhsin, Lendya Maria Febriany, Hesty Noor
Hidayati, Yuliana Dwi Purwanti)
 Daftar pustaka
https://www.researchgate.net/publication/311715595_EKSPLORASI_STRUK
TUR_BAMBU_MELALUI_INTEGRASI_PENDIDIKAN_PENELITIAN_D
AN_PENGABDIAN_KEPADA_MASYARAKAT
https://abrar4lesson4tutorial4ever.wordpress.com/2010/02/20/penyebab-
pemanasan-global/
4. Penegasan Masalah
Bambu merupakan material yang memiliki banyak kelebihan sebagai bahan material
bangunan tetapi seiring dengan perkembangan jaman, bambu kurang dimanfaatkan
oleh masyarakat dan dianggap kuno.
5. Tujuan Pembahasan
Agar masyarakat lebih tertarik dengan material bambu sebagai bahan material pada
bangunan dan menghilangkan pemikiran bahwasanya bambu adalah material yang
kurang layak pakai sebagai material bangunan.
6. Nilai Kemanfaatan Hasil Pembahasan

- Mengetahui teknik pemanfaatan material bambu untuk mendesain suatu


bangunan
- Mengetahui cara memanfaatkan potensi Bambu sebagai alternatif yang mudah
ditemukan.
- Mengetahui pemanfatan material sebagai alternatif yang ramah lingkungan.
7. Keluaran / Bentuk Hasil
Kajian ini menggunakan metode analisis kualitatif untuk menjawab permasalahan
penerapan material bambu terhadap gaya arsitektur atau perancangan arsitektur saat
ini terutama pada bangunan Resort Dusun Bambu, Lembang, ditinjau dari
penggunaan material bambu pada fasad atau struktur bangunan itu sendiri. Sehingga
hasil serta kesimpulan yang didapatkan apakah bangunan tersebut sudah termasuk
kedalam kategori green building yang saat ini sedang dibahas oleh banyak para
praktisi mengenai pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
8. Metode Yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif
dengan melakukan beberapa studi meliputi berbagai aspek. Artinya dalam melakukan
penelitian penulis lebih mengutamakan penjelasan yang objektif. Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sekunder. Sumber data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, melalui wawancara dan
observasi. Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-
buku, literatur dan majalah.

Anda mungkin juga menyukai