Anda di halaman 1dari 40

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP
PUSAT DESAIN ARSITEKTUR DAN INTERIOR
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengertian serta teori-teori mendasar
mengenai judul dan proyek terkait, yaitu Pusat Desain Arsitektur dan Interior. Hal
ini bertujuan agar tidak terjadi penyimpangan dari pemahaman yang telah
ditetapkan secara umum mengenai Pusat Desain Arsitektur dan Interior.

2.1 Pemahaman Terhadap Judul


Pada sub bab berikut akan dijelaskan mengenai pengertian Pusat Desain
Arsitektur dan Interior yang dipengaruhi oleh latar belakang perencanaan. Akan
dilakukan pemilahan arti kata yang terdapat pada judul, yaitu membahas tentang
kata pusat desain, desain arsitektur dan desain interior. Sehingga diharapkan dapat
ditarik suatu kesimpulan untuk memahami apa yang dimaksud dengan bangunan
Pusat Desain Arsitektur dan Interior.
2.1.1 Pusat Desain
Pusat Desain terdiri dari dua kata yaitu Pusat dan Desain. Kata Pusat menurut
kamus besar bahasa Indonesia online (http://kbbi.web.id/, akses 10-10-2015)

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 7
memiliki arti tempat yang letaknya di bagian tengah, stake/ pokok pangkal, atau
yang menjadi pumpunan berbagai-bagai urusan, hal dan sebagainya.
Sedangkan kata desain menurut wikipedia (https://id.wikipedia.org/, akses
02-11-2015) memiliki pengertian sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai
pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata desain bisa digunakan,
baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, desain memiliki
arti proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda,
desain digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu
berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata.
Kata desain menurut International Council Societies of Industrial Design
(http://www.icsid.org/, akses 30-04-2016) adalah suatu kegiatan kreatif, yang
bertujuan untuk membangun kualitas objek, proses, layanan dan sistem di seluruh
siklus hidup, desain memberikan pemikiran panjang tentang strategi-strategi.
Kata desain menurut Bruce Archer (1965) dalam Widiaputri (2010:24) adalah
sebagai suatu kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara
tertentu pula. Desain juga dapat merupakan pemecahan masalah dengan suatu
target yang jelas.
Dari beberapa pengertian kata diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian
Pusat Desain adalah suatu tempat berkumpul bagi stakeholders yang memiliki
kegiatan kreatif dan inovatif dalam memenuhi kebutuhan tertentu dan
menghasilkan suatu rancangan/gagasan sesuai bidang keilmuan.
2.1.2 Desain Arsitektur
Desain arsitektur tidak terlepas dari pengertian kata arsitektur itu sendiri,
menurut D.K. Ching (1991:10) arsitektur pada umumnya dipikirkan (dirancang)
dan diwujudkan (dibangun) sebagai tanggapan terhadap sekumpulan kondisi yang
ada. Kondisi terkadang hanya bersifat fungsional, atau juga refleksi dari berbagai
derajat sosial, ekonomi, politik, bahkan kelakuan atau tujuan-tujuan simbolis.
Bagaimanapun juga dapat diasumsikan bahwa kondisi-kondisi yang memiliki
permasalahan selalu kurang memuaskan, oleh karenanya diperlukan kondisi baru
sebagai suatu pemecahan.
Amos Rapoport dalam Snyder (1984: 5) mengemukakan bahwa arsitektur
merupakan lingkungan buatan yang memiliki bermacam-macam kegunaan untuk

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 8
melindungi manusia dan kegiatannya serta harta miliknya dari ancaman fisik
(kekuatan alam) dan psikis (kekuatan gaib), menekankan identitas sosial & status.
Dengan demikian sebenarnya kegiatan membuat karya arsitektur adalah suatu
proses pemecahan masalah manusia terhadap situasi yang ada pada lingkungan.
Dalam memecahkan masalah, tentu diperlukan proses desain sebagai dasar
berpikir kreatif yang dilakukan dengan berbagai kegiatan yang akan menghasilkan
suatu produk sebagai pemecahan masalah. Maka akan terdapat hal yang disebut
kegiatan desain dan produk desain yang akan dijelaskan sebagai berikut.
A. Kegiatan Desain Arsitektur
Adapun kegiatan yang terdapat dalam proses desain arsitektur adalah
mengamati, menggambarkan dan mewujudkan (Snyder, 1984:233). Proses
mengamati dapat diartikulasikan seperti kegiatan berdiskusi, mengumpulkan
data terkait proyek seperti literatur, brosur, sampel bahan dan sejenisnya.
Proses menggambarkan dapat diartikulasikan seperti kegiatan menggambarkan
visualisasi desain menggunakan media komputer atau kertas, membuat rencana
kontrak atau estimasi perhitungan biaya proyek dan sejenisnya. Proses
mewujudkan dapat diartikulasikan seperti kegiatan membuat maket studi
bentuk, melakukan pengawasan terhadap proyek desain, membuat sebuah
mock-up desain sebelum diperbanyak dan sejenisnya.
B. Produk Desain Arsitektur
Proses mewujudkan dalam kegiatan desain arsitektur menghasilkan produk
desain yang umum diantaranya adalah dalam bentuk dua dimensi dan tiga
dimensi, penulis merangkum jenis produk dari berbagai sumber seperti
wawancara dengan ketua IAI dan HDII daerah bali, dan beberapa website yang
menjual produk desain arsitektur maupun interior sehingga diperoleh suatu
kesimpulan produk sebagai berikut.
1. Produk desain dalam bentuk dua dimensi:
 Gambar desain acuan kerja dalam bentuk print out diatas kertas.
 Gambar visualisasi desain dalam bentuk video digital presentasi.
 Dokumen kontrak kerja, rencana anggaran, rencana kerja dsb.
2. Produk desain dalam bentuk tiga dimensi katoegori skala besar:
 Bangunan, Taman, Kawasan.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 9
Gambar 2.1. Gambar ilustrasi bangunan, taman dan kawasan
(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)
3. Produk desain dalam bentuk tiga dimensi katoegori skala kecil:
 Maket/Miniatur bangunan.

Gambar 2.2. Gambar ilustrasi maket


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

 Keramik dan stoneware (batu alam, marmer dan granit).

Gambar 2.3. Gambar ilustrasi keramik dan stoneware


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

 Aksesoris pintu dan jendela.

Gambar 2.4. Gambar ilustrasi aksesoris pintu jendela


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

 Cat Warna (cat dinding, kayu dan besi)

Gambar 2.5. Gambar ilustrasi cat warna


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 10
 Roofing (penutup atap dan konstruksi pendukungnya)

Gambar 2.6. Gambar ilustrasi penutup atap


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

 Aksesoris Peralatan sanitair dan kamar mandi (keran, bak sink, wastafel,
bath tub, kloset, urinal, dll).

Gambar 2.7. Gambar ilustrasi aksesoris sanitair dan kamar mandi


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

 Aksesoris peralatan elektronik bangunan (AC, kompor, kitchen exhaust,


water heater, dll).

Gambar 2.8. Gambar ilustrasi peralatan elektronik bangunan


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

2.1.3 Desain Interior


Desain interior menurut D.K. Ching (1991:46) adalah sebuah perencanaan
tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya
memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi
bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang
menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi
pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari
perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan
peningkatan psikologi ruang interior.
Pengertian desain interior menurut wikipedia (https://en.wikipedia.org/,
akses 30-04-2016), merupakan sebuah profesi di bidang kreatif dengan solusi

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 11
solusi teknis yang diterapkan kedalam struktur yang dibangun, untuk mencapai
lingkungan ruang dalam. solusi ini fungsional, diantaranya untuk meningkatkan
kualitas kehidupan dan budaya penghuninya serta memunculkan kesan estetik
dalam rumah yang menarik. Dalam mempelajari desain interior diperlukan
penguasaan sejumlah pengetahuan yang berkait dengan aspek kebutuhan manusia
didalam ruang sebagai makhluk individual maupun sosial. Pengetahuan yang
dimaksud mencakup: sejarah desain, psikologi, sosiologi, ergonomi, konstruksi
bangunan, fisika teknik,metodologi dan estetika.
Dengan demikian sebenarnya kegiatan mendesain interior adalah suatu proses
pemecahan masalah kualitas kehidupan yang dipengaruhi oleh ruang dalam
bangunan. Dalam memecahkan masalah, tentu diperlukan proses desain sebagai
dasar berpikir kreatif yang dilakukan dengan berbagai kegiatan yang akan
menghasilkan suatu produk sebagai pemecahan masalah. Maka akan terdapat hal
yang disebut kegiatan desain dan produk desain yang akan dijelaskan sebagai
berikut.
A. Kegiatan Desain Interior
Adapun kegiatan yang terdapat dalam proses desain interior serupa dengan
arsitektur, yaitu mengamati, menggambarkan dan mewujudkan (Snyder,
1984:233). Proses mengamati dapat diartikulasikan seperti kegiatan berdiskusi,
mengumpulkan data terkait proyek seperti literatur, brosur, sampel bahan dan
sejenisnya. Proses menggambarkan dapat diartikulasikan seperti kegiatan
menggambarkan visualisasi desain menggunakan media komputer atau kertas,
membuat rencana kontrak atau estimasi perhitungan biaya proyek dan
sejenisnya. Proses mewujudkan dapat diartikulasikan seperti kegiatan membuat
maket studi bentuk, melakukan pengawasan terhadap proyek desain, membuat
sebuah mock-up desain sebelum diperbanyak dan sejenisnya.
B. Produk Desain Interior
Proses mewujudkan dalam kegiatan desain arsitektur menghasilkan produk
desain yang umum diantaranya adalah dalam bentuk dua dimensi dan tiga
dimensi, penulis merangkum jenis produk dari berbagai sumber seperti
wawancara dengan ketua IAI dan HDII daerah bali, dan beberapa website yang
menjual produk desain arsitektur maupun interior sehingga diperoleh suatu

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 12
kesimpulan produk sebagai berikut.
1. Produk desain dalam bentuk dua dimensi:
 Gambar desain acuan kerja dalam bentuk print out diatas kertas.
 Gambar visualisasi desain dalam bentuk video digital presentasi.
 Dokumen kontrak kerja, rencana anggaran, rencana kerja dsb.
2. Produk desain dalam bentuk tiga dimensi katoegori skala besar:
 Penataan ruang dalam bangunan, seperti ruang tamu, kamar tidur, dsb.

Gambar 2.9. Gambar ilustrasi ruang dalam bangunan


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)
3. Produk desain dalam bentuk tiga dimensi katoegori skala kecil:
 Lemari/ Storage (buffet, reck, kitchen set, dll.).

Gambar 2.10. Gambar ilustrasi lemari/storage


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

 Meja dan kursi (sofa, dining table set, stool, sundeck, dll.).

Gambar 2.11. Gambar ilustrasi meja dan kursi


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)
 Tempat tidur dan linen (mebel rangka, pillows, cushions, sprei, dll.).

Gambar 2.12. Gambar ilustrasi tempat tidur dan perlengkapan linen


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 13
 Lightning & Electrical (lampu dan aksesoris pendukungnya).

Gambar 2.13. Gambar ilustrasi produk lightning & electrical


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

 Art decor (cermin, guci, patung, lukisan, karpet, wallpaper, gorden, dll).

Gambar 2.14. Gambar ilustrasi produk art decor


(https://www.google.com/imghp , diakses 30 April 2016)

Dari pengertian yang telah dijelaskan diatas, maka pengertian Pusat Desain
Arsitektur dan Interior yaitu sebagai suatu tempat dimana terjadinya proses desain
kreatif untuk memperoleh hasil akhir yang mencakup kebutuhan desain skala
besar seperti perencanaan perkotaaan, bangunan, lansekap, dan skala kecil yaitu
desain produk-produk perabot di bidang arsitektur dan interior.
Dalam proses mendesain tentu memerlukan ruang kerja atau kantor bagi para
desainer, dan juga memerlukan ruang untuk memamerkan sekaligus menjual
produk hasil desain arsitektur dan interior. Maka terciptalah fungsi dasar sebuah
bangunan Pusat Desain Arsitektur dan Interior yaitu sebagai kantor dan tempat
penjualan produk.

2.2 Pendekatan Fungsional Pusat Desain Arsitektur dan Interior


Secara umum Pusat Desain Arsitektur dan Interior berfungsi sebagai pusat
pelayanan desain yang terpadu dalam bidang arsitektur dan interior. Pelayanan
tersebut dalam bentuk jasa para desainer arsitektur dan interior, jasa desain
memegang peranan penting dalam mewujudkan hal yang diinginkan. Untuk
mewujudkan desain tersebut, memerlukan pengetahuan serta berbagai asesoris
terkait arsitektur dan interior. Maka bangunan ini akan menyediakan tempat
berkantor dan berdagang untuk para stakeholders di bidang desain arsitektur dan

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 14
interior. Secara fungsional terdapat fungsi utama bangunan yang akan dirancang,
yaitu ruang sewa untuk kantor sebagai pusat berkantor para desainer dan asosiasi.
Tentu sebuah kawasan kantor pelayanan desain yang terkait dengan hal arsitektur
dan interior memerlukan fasilitas penunjang pokok berupa tempat untuk
berbelanja produk khusus arsitektur dan interior serta ruang exhibition untuk
mendukung kegiatan meeting, pameran, kongres dsb. Akan dilakukan tinjauan
teori untuk mendapatkan pemahaman dalam merancang fasilitas utama dan
penunjang pokok tersebut. Tinjauan berisi penjelasan mengenai pengertian
fasilitas, klasifikasi dan konsep dasar perancangan fasilitas.

2.2.1 Tinjauan Ruang Sewa Kantor


Kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan
pekerjaan tata usaha. Dengan nama apapun juga tempat tempat tersebut mungkin
diberikan (Moekijat, 1982:23). Sedangkan kantor sewa merupakan suatu fasilitas
perkantoran yang berkelompok dalam satu bangunan sebagai respons terhadap
pesatnya pertumbuhan ekonomi di kota-kota besar seperti perkembangan industri,
bangunan/konstruksi, perdagangan, perbankan dan lain-lain (Marlina, 2008:116).
Pada umumnya sebuah gedung perkantoran digunakan oleh beberapa perusahaan
dan diterapkan sistem sewa pada setiap ruangan yang digunakan oleh setiap
perusahaan. Letak gedung perkantoran sebaiknya berada di pusat kota, sebab
suatu kantor sewa akan lebih efisien apabila dekat dengan seluruh fasilitas-
fasilitas yang menunjang tercapainya tujuan sebuah perusahaan serta mudah
dicapai oleh karyawan-karyawan yang akan bekerja di dalam kantor tersebut.
Berikut akan dijabarkan tentang kantor sewa berdasarkan klasifikasi dan prinsip
dasar perancangan kantor sewa.
A. Klasifikasi
Marlina (2008:131) Menyebutkan, berdasarkan klasifikasinya, ruang sewa
kantor dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya adalah sifat dan
tujuan, sistem sewa, serta modul ruang yang disewakan.
1. Klasifikasi Perkantoran Berdasarkan Sifat dan Tujuan
a) Kantor sewa komersil, yaitu kantor yang disewa dengan tujuan mencari
keuntungan, misalnya sebuah ruang kantor yang disewa untuk kegiatan
perdagangan jasa.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 15
b) Kantor sewa non komersil, yaitu kantor yang disewa tanpa tujuan
mencari keuntungan, misalnya sebuah kantor yang disewa untuk suatu
kegiatan keagamaan atau organisasi sosial.
2. Klasifikasi Perkantoran Berdasarkan Sistem Sewa
a) Sistem open area tenant, yaitu sistem sewa dengan memperhitungkan
luas lantai secara keseluruhan, pada setiap lantai hanya merupakan ruang
terbuka yang dalam pembagiannya nanti bergantung pada besar kecilnya
kebutuhan ruang si penyewa. Sistem ini lebih menguntungkan pihak
developer, sebab seluruh biaya pemasangan dinding atau partisi akan
ditanggung oleh pihak penyewa. Pada sistem ini harus terdapat
pembatasan luas lantai yang dapat disewa dan pola pembagian yang
mengikat, agar tidak muncul masalah pada pola distribusi ruang dan
kemungkinan reorganisasi ruang sehubungan dengan habisnya masa
kontrak dan pergantian penyewa.
b) Sistem partial area tenant, yaitu sistem sewa dengan memperhitungkan
luas lantai secara keseluruhan beserta pembagian ruang yang telah
ditentukan oleh pihak developer. Sistem ini akan menguntungkan bagi
perusahaan tingkat kecil hingga sedang, sebab standar harga sewa telah
diketahui dengan baik dan tentu akan lebih murah dibandingkan dengan
sistem open area tenant yang nantinya penyewa harus mengeluarkan
biaya tambahan untuk pemasangan dinding atau partisi. Kelemahan pada
sistem ini adalah penyewa merasa dibatasi oleh pembagian besaran ruang
yang telah ditentukan oleh pihak developer.
c) Sistem gabungan, yaitu sistem yang menggabungkan antara open area
tenant dan partial area tenant. Secara umum sistem ini berusaha
mengurangi kerugian-kerugian yang muncul pada masing-masing sistem
yang telah diuraikan di atas. Pengurangan kerugian tersebut diterapkan
dengan cara membagi peruntukan area, misalnya pada lantai 1 sampai 10
digunakan sistem open area tenant sedangkan pada lantai 11 hingga 20
menggunakan sistem partial area tenant.
3. Modul Ruang Sewa
Terdapat 3 modul ruang sewa yang diterapkan pada bangunan gedung

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 16
perkantoran, yaitu tipe kecil, sedang, dan besar. Pada tipe kecil, umumnya
karyawan yang dapat ditampung hanya sekitar 2-5 orang, tipe sedang 5-15
orang, dan tipe besar lebih dari 15 orang.
B. Prinsip Dasar Perancangan
Apabila dilihat dari segi fungsi, kantor sewa memiliki beberapa acuan prinsip
yang dapat menjadi dasar perimbangan perancangan, yang akan dijabarkan
sebagai berikut:
1. Bentuk dan Ukuran Bangunan
Bentuk dan ukuran bangunan merupakan hal utama yang menentukan
bahwa sebuah bangunan gedung perkantoran berbeda dengan bangunan
lainnya. Gedung perkantoran merupakan kumpulan dari beberapa
perusahaan yang bekerja pada satu bangunan dan hanya dibedakan oleh
jumlah lantai yang disewanya, sehingga bentuk dan ukuran bangunannya
akan lebih besar. Bentuk bangunan akan menggunakan perluasan secara
vertikal dengan jumlah lantai yang mempertimbangkan peraturan bangunan
gedung di daerah perancanaan. Pembangunan secara vertikal akan
mencerminkan sebuah gedung perkantoran yang bersifat komersial, yang
mempertimbangan efisiensi penggunaan lahan secara maksimal (Syakirin,
2014:10).
2. Privasi dan Kenyamanan
Banyaknya jumlah perusahaaan yang ditampung pada satu gedung
perkantoran mengakibatkan terganggunya privasi dan kenyamanan setiap
individu yang menggunakan gedung tersebut, sehingga dibutuhkan sebuah
manajemen gedung yang mengatur sirkulasi kegiatan di dalam gedung serta
sistem pengamanan demi terjaganya privasi dan rasa nyaman pengguna
gedung. Untuk menjaga kenyamanan civitas yang terdapat di dalam gedung,
maka gedung perkantoran tersebut dirancang agar sirkulasi pengguna
gedung dapat berjalan dengan leluasa, tidak mengganggu privasi setiap
individu dan diimbangi dengan teknologi pengamanan gedung yang sudah
ada, seperti penggunaan cctv di setiap sudut gedung dan tempat-tempat
terbuka lainnya (Syakirin, 2014:10).
3. Fasilitas

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 17
Menurut Syakirin (2014:11), setiap individu yang melakukan perkerjaan
pada sebuah gedung perkantoran akan memerlukan fasilitas-fasilitas
penunjang kegiatan yang dilakukannya. Fasilitas yang dibutuhkan umumnya
yang dapat memudahkan perolehan kebutuhan sehari-harinya dengan cepat.
Berikut beberapa fasilitas penunjang yang umumnya dimiliki oleh sebuah
gedung perkantoran:
a) Restaurant dan Foodcourt
Restaurant dan foodcourt merupakan fasilitas penunjang yang disediakan
oleh pihak pengelola gedung sebagai penyedia makanan bagi karyawan
yang bekerja pada area perkantoran tersebut.
b) Ballroom & Meeting Room
Ballroom adalah sebuah ruangan pertemuan besar yang terdapat di dalam
gedung, umumnya memiliki langit-langit yang lebih tinggi dari ruangan
lainnya dan dapat menampung orang dalam jumlah besar. Meeting room
adalah ruangan pertemuan yang kapasitasnya lebih kecil dan
mengutamakan suasana intim. Terdapatnya ballroom dan meeting room
pada sebuah gedung sewa perkantoran sangat diperlukan, sebab ballroom
dan meeting room akan sangat berfungsi apabila terdapat perusahaan
yang ingin melakukan seminar bersama ataupun ingin melakukan
meeting dengan skala yang besar.
c) Minimarket
Minimarket yang ada dalam kawasan perkantoran biasanya menjual
kebutuhan sekunder karyawan seperti makanan ringan dan obat-obatan.
Minimarket sangat berguna dalam usaha memenuhi kebutuhan karyawan
tanpa harus melangkah ke luar kawasan kantor, sehingga efisien terhadap
tenaga dan waktu.
d) ATM Center
ATM center adalah tempat berkumpulnya seluruh mesin ATM
(Anjungan Tunai Mandiri) dari setiap bank yang menyewa tempat pada
ruangan tersebut, ruangan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
nasabah akan pengambilan uang dalam waktu yang singkat tanpa harus
mengantri pada teller bank.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 18
4. Lokasi
Pemilihan lokasi sebuah gedung perkantoran juga sangat berpengaruh pada
penentuan fungsi sebuah bangunan. Letak gedung perkantoran umumnya
terletak pada pusat kota dan dekat dengan fasilitas-fasilitas penunjangnya
seperti kantor pemerintah apabila ingin mengurus suatu perizinan. Selain
itu, pusat kota mudah dijangkau dan pasti diketahui oleh seluruh penduduk
kota. Karena kawasan perkotaan besar adalah pusat dari kegiatan
perekonomian dan bisnis. Pusat perkotaan sangat sesuai sebagai lokasi
gedung perkantoran karena fasilitas dan utilias yang diperlukan sebuah
perkantoran telah tersedia dengan baik (Marlina, 2008: 118).
5. Service
Sebagai usaha mengoptimalkan kualitas waktu kerja tanpa harus
memikirkan hal-hal kecil seperti mengambil minum, membersihkan ruang
kerja, memperbaiki kerusakan instalasi pada ruang kerja atau membeli
peralatan kantor yang dibutuhkan, sehingga keberadaan jasa servis sangatlah
penting untuk menunjang kegiatan di dalam kantor. Jasa service yang
terdapat pada kantor terdapat 3 macam, yaitu office boy, cleaning service
dan teknisi (Moekijat, 1982: 32). Office boy umumnya melayani kegiatan
yang berhubungan dengan kegiatan kantor, seperti pelayanan minuman dan
makanan ringan dan penggandaan dokumen kerja, dan memastikan
peralatan kerja kantor tersedia dengan lengkap. Sedangkan cleaning service
merupakan pelayanan kebersihan seluruh ruangan-ruang di dalam kantor.
Dan teknisi merupakan pelayanan dalam kegiatan pemeliharaan, teknisi
bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan seperti AC, sanitair,
pencegah kebakaran, Elevator dan escalator, instalasi listrik, pencahayaan,
telekomunikasi, CCTV, sound system, dll.

2.2.2 Tinjauan Pusat Perbelanjaan Produk Khusus


Pusat perbelanjaan secara umum adalah suatu tempat terencana yang
pengelolaannya ditangani oleh suatu manajemen pusat yang menyewakan atau
menjual unit-unit toko yang tersedia untuk pedagang. Mengenai hal-hal tertentu
pengawasannya dilakukan oleh manajer yang sepenuhnya bertanggungjawab
kepada pusat perbelanjaan tersebut (Beddington, 1982:2). Sedangkan pusat

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 19
perbelanjaan spesialis (specialist shopping centre) adalah pusat perbelanjaan yang
menawarkan satu jenis perdagangan utama, yang dilengkapi sejumlah toko lain
yang mendukung bisnis utama, seperti makanan, minuman dan pelayanan
pendukung lainnya (Beddington, 1982:49). Berikut akan dijelaskan mengenai
klasifikasi dan prinsip dasar perancangan pusat perbelanjaan khusus produk
arsitektur dan interior:
A. Klasifikasi
Berdasarkan klasifikasi yang dikutip dari berbagai sumber buku, pusat
perbelanjaan khusus yang akan disewakan terdiri dari beberapa kelompok
klasifikasi, yaitu berdasarkan kepemilikan, sistem transaksi, dan sistem
sirkulasi.
1. Berdasarkan Kepemilikan
Beddington (1982:10) menyebutkan, berdasarkan kepemilikannya, pusat
perbelanjaan dibedakan menjadi:
a) Unit ruang usaha dengan hak milik bersusun (strata title lot)
Merujuk pada pusat perbelanjaan dengan unit-unit toko yang dimiliki
oleh banyak individu dan setiap pemilik unit individu bebas
memperlakukan unit properti miliknya sesuai keinginan. Pemilik unit
dapat membuka toko ritel, kantor korporasi kecil, atau menyewakan
propertinya karena setiap pemilik unit membuat keputusan sendiri
berdasarkan kepentingan pribadi mereka.
b) Manajemen kepemilikan tunggal (single owner-ship management)
Dimana suatu tim profesional di suatu pusat perbelanjaan dilibatkan
untuk memaksimalkan hasil investasi dari satu properti. Manajemen
pusat perbelanjaan bertugas merencanakan, menetapkan nama,
memasarkan, serta mengelola properti tersebut.
2. Berdasarkan Sistem Transaksi
Marlina (2008:217) menyebutkan, berdasarkan sistem transaksinya, sebuah
pusat perbelanjaan dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Toko Grosir, adalah toko yang menjual barang dalam partai besar.
Barang-barang tersebut biasanya disimpan di gudang atau di tempat lain,
sedangkan yang ada di toko grosir hanya contohnya. Oleh karena

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 20
penjualan dilakukan dalam partai besar, biasanya etalase pada toko grosir
hanya memerlukan tempat yang relatif kecil, sedangkan bagian
terbesarnya adalah gudang tempat menyimpan persediaan.
b) Toko Eceran, menjual barang dalam partai kecil atau per satuan barang.
Toko eceran lebih banyak menarik pembeli karena tingkat variasi
barangnya yang tinggi. Pada toko semacam ini, area display barang
dagangan memerlukan ruang dengan dimensi yang relatif besar untuk
mewadahi variasi barang dagangan yang tinggi.
3. Berdasarkan Sistem Sirkulasi
Beddington (1982:16-21) menyebutkan, ada beberapa sistem sirkulasi untuk
pusat perbelanjaan, antara lain:
a) Sistem Banyak Koridor
Terdapat banyak koridor tanpa penjelasan orientasi, tanpa ada
penekanan, sehingga semua dianggap sama, yang strategis hanya bagian
depan / yang dekat dengan entrance saja, terlihat seperti gambar 2.15
dengan efektifitas pemakaian ruangnya sangat tinggi.

Gambar 2.15 Ilustrasi Sistem sirkulasi sistem banyak koridor


(Sumber : http://shopingmall.blogspot.co.id, diakses 23 Oktober 2015)

b) Sistem Plaza
Terdapat plaza / ruang berskala besar yang menjadi pusat orientasi
kegiatan dalam ruang dan masih menggunakan pola koridor untuk
efisiensi ruang, terlihat pada gambar 2.16. Mulai terdapat hierarki dari
lokasi masing-masing toko, lokasi strategis berada di dekat plaza
tersebut.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 21
Gambar 2.16 Ilustrasi sirkulasi sistem plaza
(Sumber : http://shopingmall.blogspot.co.id, diakses 23 Oktober 2015)

c) Sistem Mall
Dikonsentrasikan pada sebuah jalur utama yang menghadap dua atau
lebih magnet pertokoan dapat menjadi poros massa, dan dalam ukuran
besar dapat berkembang menjadi sebuah atrium, terlihat pada gambar
2.17. Jalur akan menjadi sirkulasi utama, karena menghubungkan dua
titik magnet atau anchor yang membentuk sirkulasi utama.

Gambar 2.17 Ilustrasi sirkulasi sistem mall


(Sumber : http://shopingmall.blogspot.co.id, diakses 23 Oktober 2015)

B. Konsep Dasar Perancangan


Beddington (1982:23) menyebutkan, ada 3 unsur penting dalam menentukan
kualitas dari pusat perbelanjaan sebagai konsep dasar perancangan, yaitu:
1. Hardware
Hardware mempunyai peranan yang penting untuk menarik minat
konsumen agar datang ke suatu shopping center dan melakukan pembelian.
Hardware merupakan keadaan fisik atau keadaan suatu shopping center
dilihat dari lokasi dan kondisi lingkungan, serta arsitektur suatu shopping
center sehingga mudah dijangkau dan menarik untuk dikunjungi.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 22
a) Lokasi dan Jalan
Lokasi mencerminkan fungsi kemudahan akses dan kedekatan jarak
dengan sarana dan fasilitas. Dalam menentukan lokasi suatu pusat
perbelanjaan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu
ukuran dari area perdagangan, populasi, jumlah kekuatan pembeli,
penjualan potensial dan situasi perdagangan. Jenis-jenis lokasi dan jalan
dapat dilihat dari:
 Letak yang strategis.
 Kualitas lingkungan yang baik di sekelilingnya.
 Jarak dengan pusat bisnis, pemukiman, perkantoran, rekreasi dan
transportasi.
 Alternatif kemudahan jalan dalam pencapaian, lalu lintas yang tidak
macet.
 Kemudahan akses kendaraan umum.
b) Bentuk Arsitektur
Arsitektur merupakan desain yang membedakan satu toko dengan toko
yang lainnya, adapun hal yang harus diperhatikan dalam arsitektur
sebuah pusat perbelanjaan adalah sebagai berikut:
 Eksterior design.
 Keserasian desain interior gedung.
 Tata letak atau layout toko
2. Software
Software merupakan suatu istilah dalam arti manfaat atau kepuasan yang
ditawarkan pada penjualan suatu pusat perbelanjaan. Faktor yang
mempengaruhi jenis software yang ditawarkan meliputi:
a) Fasilitas penunjang kenyamanan atau kemudahan pengunjung.
Fasilitas penunjang kenyamanan atau kemudahan pengunjung adalah
fasilitas yang ditawarkan pusat perbelanjaan untuk mendukung suasana
belanja yang nyaman dan mudah bagi pengunjung, diantaranya adalah:
 Parkir dengan kapasitas yang memadai.
 Pendingin ruangan (AC).
 Listrik dan generator.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 23
 Lift dan eskalator pengunjung.
 Lift khusus barang.
 Toilet.
 Bank atau ATM.
b) Fasilitas penunjang keramaian pengunjung.
Dalam hal ini, fasilitas penunjang keramaian pengunjung misalnya
kelengkapan bauran penyewa (tenant mix), seperti toko ritel kecil yang
menjual aneka variasi produk busana, toko kosmetik, toko perhiasan,
maupun toko-toko ritel kecil lainnya yang letaknya di sekitar penyewa
utama. Yang mana rencana keseimbangan bauran jenis usaha atau tenant
dari pusat perbelanjaan menetapkan jenis usaha ritel yang dimasukkan
oleh manajemen ke dalam property kelolaan mereka, serta menentukan
bagaimana berbagai jenis usaha ritel yang berbeda harus ditempatkan
dalam tata letak yang memudahkan pembelanja, dengan tujuan
menciptakan efek sinergi dan menyediakan pengalaman berbelanja yang
lebih baik bagi pengunjung.
3. Brainware
Brainware merupakan salah satu istilah dalam arti sarana yang mendukung
keberhasilan suatu toko dalam menghadapi persaingan, karena brainware
berfungsi untuk membujuk dan memberitahu konsumen supaya membeli
barang yang ditawarkan. Pengelola suatu shopping center harus berusaha
menggunakan brainware yang mendukung dan memperkuat posisi image
badan usaha. Brainware tersebut meliputi:
a) Manajemen pengelola gedung, seperti misi manajemen dan budaya
perusahaan, manajemen properti dan maintenance, pelayanan dan
keahlian staf, pengalaman, hubungan dengan penyewa.
b) Mutu penunjang kenyamanan pengunjung seperti keamanan, kebersihan,
parkir yang terorganisir dengan baik.
c) Promosi dan publikasi seperti program, promosi gedung, iklan, publikasi,
kualitas kegiatan pameran dan acara besar.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 24
2.3 Pemahaman Terhadap Fasilitas Sejenis
Berikut akan dijelaskan mengenai objek studi fasilitas sejenis yang akan
digunakan sebagai pertimbangan dalam perencanaan Pusat Desain Khusus
Arsitektur dan Interior, diantaranya akan dipilah berdasarkan studi fasilitas yang
dilakukan secara langsung dan melalui internet.

2.3.1 Studi Banding


Studi fasilitas dilakukan secara langsung ke lokasi bangunan sejenis yang ada
di Provinsi Bali, terdapat dua fasilitas sejenis Pusat Desain Khusus Arsitektur dan
Interior, diantaranya adalah bangunan Alamanda Bali Office sebagai studi banding
ruang sewa kantor dan Casa Uma Homeware Gallery sebagai studi banding ruang
perbelanjaan produk khusus arsitektur dan interior.
1. Alamanda Bali Office
Sebagai studi kasus objek sejenis, bangunan ini dipilih karena tidak
tersedianya fasilitas sejenis Pusat Desain Khusus Arsitektur dan Interior di
Bali. Studi objek harus dipilih mendekati salah satu fasilitas Pusat Desain
yang berbasis kegiatan stakeholder di bidang arsitektur dan interior yaitu
ruang sewa kantor. Alamanda Bali Office adalah salah satu bangunan ruang
sewa kantor yang dipilih karena memiliki bangunan baru dan bergaya
modern. Penulis melakukan beberapa metode observasi diantaranya melalui
browsing internet, datang ke lokasi, dan wawancara dengan manajemen.
Alamanda Bali Office adalah sebuah gedung perkantoran sewa yang
berlokasi dekat dengan bandara Ngurah Rai yaitu di Jl. By Pass Ngurah Rai,
Kedonganan, Kec. Kuta Selatan, Kab. Badung. Beroperasi sejak bulan april
2015, gedung ini memiliki 5 lantai utama dan 1 lantai basement untuk parkir
dan servis. Menempati lahan seluas 1500 m2 dan memiliki total luas
bangunan 4700 m2. Gambar 2.18 menunjukkan tampilan bangunan dari sisi
jalan, sedangakan untuk penjelasan gambar layout dan potongan zonasi
lantai dapat dilihat pada lampiran 2.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 25
Gambar 2.18 Tampilan bangunan Alamanda Bali Office
Menurut wawancanra dengan manajer operasional bangunan Alamanda Bali
Office, Fasilitas utama yang disediakan oleh Alamanda Bali Office adalah
berupa ruang-ruang sewa untuk perkantoran yang dudah ditentukan luasannya
berdasarakan sistem gross area dan net area, dan memiliki fasilitas penunjang
seperti banking hall, coffee shop, lobby, lift, tangga, dan kantin rooftop. Untuk
sistem sewa pada ruang untuk perkantoran ditentukan minimal 2 tahun sewa
dengan perhitungan harga Rp. 175.000,- per m2 perbulan. Untuk ukuran ruang
yang disewakan dapat dilihat pada lampiran 2 yang membahas layout
bangunan Alamanda Bali Office. Pengelolaan bangunan bersifat swasta dan
dimiliki oleh developer PT.Gamma Kapital Indonesia yang telah membangun
beberapa tower di jakarta. Pada gambar 2.19 menunjukkan suasana lobby dan
sirkulasi vertikal yang digunakan pada bangunan yaitu lift dan tangga. Gambar
2.20 menunjukkan suasana ruang sewa kantor yang sudah disewa dan sedang
dalam tahap pengerjaan oleh kontraktor interior dimana telah terpasang plafon,
instalasi lampu dan dinding penyekat. Gambar 2.21 menunjukkan ruang yang
belum disewa dan hanya terlihat instalasi utilitas yang menggantung pada
langit-langit plat lantai.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 26
Gambar 2.19 Suasana lobby & sirkulasi vertikal

Gambar 2.20 Suasana ruang sewa kantor dengan sekat & plafon

Gambar 2.21 Suasana ruang sewa kantor tanpa sekat & plafon

Adapun struktur organisasi pengelolaan dari Alamanda Bali Office adalah


sebagai berikut:

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 27
Gambar 2.22 Struktur organisasi pengelolaan alamanda bali office
(Sumber : manajemen alamanda bali office, 2015)

2. Casa Uma Home Gallery


Sebagai studi kasus objek sejenis, bangunan ini dipilih karena tidak
tersedianya fasilitas sejenis Pusat Desain Khusus Arsitektur dan Interior di
Bali, studi objek harus dipilih mendekati salah satu fasilitas Pusat Desain
Khusus yang berbasis kegiatan stakeholder di bidang arsitektur dan interior
yaitu pusat perbelanjaan produk khusus, dan Casa Uma Home Gallery
adalah salah satu bangunan pusat perbelanjaan produk khusus di bidang
arsitektur dan interior yang dipilih karena memiliki perbedaan tersendiri
daripada pusat perbelanjaan produk yang lain di bidang arsitektur dan
interior. Penulis melakukan beberapa metode observasi diantaranya melalui
browsing internet, datang ke lokasi, dan wawancara dengan manajemen.
Casa Uma Home Gallery adalah tempat penjualan perangkat keras
bangunan dengan konsep unik, tempat ini memiliki prinsip one stop
shopping, yaitu tersedianya unit-unit showroom yang menjual produk-
produk berkualitas di bidang arsitektur dan interior bangunan seperti
marmer, ubin untuk setiap kamar, serta kamar mandi dan peralatan rumah
tangga dari merek terkemuka di seluruh dunia.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 28
Gambar 2.23 Tampilan ruang luar Casa Uma Home Gallery
Bekerjasama dengan 32 perusahaan perangkat keras bangunan di bidang
Arsitektur dan Interior, Casa Uma telah menjadi bagian dari banyak proyek
di pulau Bali dan berlokasi di jalan Teuku Umar Barat 789X Denpasar,
Bali. Pada gambar 2.23 terlihat tampilan eksterior gedung Casa Uma yang
sedikit menampilkan unsur tampilan arsitektur daerah pada bagian ukiran
yang terdapat pada sisi atas fasad bangunan, bangunan ini memiliki dua
lantai dengan luas bangunan kurang lebih 3000 m2, dengan penejlasan
gambar 2.24 menunjukkan layout lantai dasar, dan gambar 2.25
menunjukkan lantai dua bangunan, yang akan dijelaskan fasilitasnya
sebagai berikut:
Jl. Teuku umar barat

E F C C C C C
C H
A B D
J
I
P C C C C C G

Gambar 2.24 Layout lantai dasar Casa Uma Home Gallery

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 29
C C C C C C C C N
L
C J
H

C K O
C C C C C C C J
M J

Gambar 2.25 Layout lantai dua Casa Uma Home Gallery

Gambar 2.26 fasilitas ruang tunggu dan unit showroom

Gambar 2.27 suasana lantai 2 dan ruang pengelola


Menurut wawancanra dengan salah satu supervisor Casa Uma, Fasilitas utama
yang disediakan oleh Casa Uma Home Gallery adalah berupa unit-unit tenant
showroom produk yang dimana pengelolaan bangunan bersifat swasta dengan
pemilik tunggal. Suasana ruang-ruang dalam bangunan terlihat pada gambar
2.26 dan 2.27. Ruang-ruang pada bangunan ini tidak disewakan, pemilik

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 30
bangunan melakukan kerjasama terhadap distributor/supplyer produk yang
ditentukan oleh pemilik bangunan sesuai analisis kebutuhan pasar akan produk.
Memiliki tujuan pasar masyarakat lokal kelas menengah keatas maupun warga
asing yang menginginkan kelengkapan serta kenyamanan dalam berbelanja.
Adapun struktur organisasi pengelolaan dari Casa Uma Home Gallery adalah
sebagai berikut:

Gambar 2.28 Struktur organisasi pengelola Casa Uma Home Gallery


(Sumber : manajemen Casa Uma Home Gallery, 2015)

2.3.2 Studi Melalui Internet


Studi fasilitas dilakukan melalui internet, khusus mencari studi objek yang
ada diluar Provinsi Bali atau diluar negeri. Terdapat dua fasilitas sejenis Pusat
Desain Khusus Arsitektur dan Interior yang dipakai sebagai studi fasilitas,
diantaranya adalah bangunan Jakarta Design Center yang terletak di Provinsi DKI
Jakarta dan Boston Design Center yang terletak di negara Amerika Serikat.

1. Jakarta Design Center (JDC)


Sebagai studi kasus objek sejenis, Jakarta Design Center (JDC) dipilih karena
mendekati fasilitas Pusat Desain yang berbasis kegiatan stakeholder di bidang
arsitektur dan interior. Penulis melakukan beberapa metode observasi
diantaranya melalui browsing internet dan komunikasi email dengan
manajemen. Jakarta Design Center adalah pusat arsitektur dan interior terbesar
dan terlengkap di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dan bahkan di Indonesia.
Jakarta Design Center berdiri pada 16 Maret 1990. Pembangunan proyek

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 31
didasari oleh ketiadaan pusat bisnis yang mengkhususkan diri dalam bidang
arsitektur dan interior di Indonesia yang terpadu dan berstandar internasional.
Bangunan berlokasi di Jalan Gatot Subroto Kav. 53 Slipi, Jakarta, 10260.
Jakarta Design Center menawarkan pelayanan yang mencakup bidang
arsitektur dan interior di bawah satu atap. Gedung ini memiliki 7 lantai dan
satu lantai semi-basement, menempati lahan seluas 13.000 m2 dan memiliki
luas lantai 26.000 m2.

Gambar 2.29. Tampilan Luar Jakarta Design Center


(Sumber : http://j-d-c.com/, diakses tanggal 5 Oktober 2015)

Di tempat ini bisa ditemui berbagai produk-produk berkelas dengan spesifikasi


di bidang arsitektur dan interior, serta para profesional dan pakar design
arsitektur dan interior. Selain melihat pajangan berbagai produk, para
pengunjung juga berkesempatan melakukan interaksi langsung dengan orang-
orang yang ahli di bidangnya. Keberadaan Jakarta Design Center tentu
memudahkan para pengunjung yang membutuhkan referensi desain produk
arsitektur dan interior rumah, apalagi dengan lokasi yang accesible bahkan bisa
diakses dengan transportasi umum transjakarta.
Bangunan gedung Jakarta Design Center ini sendiri dapat dikatakan unik
dibandingkan gedung-gedung lain di Ibukota, terlihat pada gambar 2.29,
bentuk dasar bangunan adalah persegi empat yang simetris dan warna putih
menyeluruh, bangunan terlihat simple, megah dan di dalamnya lebih tampak
seperti mall, dengan banyak toko-toko berbentuk ruangan-ruangan persegi
empat yang berdinding kaca di bagian pintu masuknya yang terlihat pada
gambar 2.30. Untuk layout bangunan perlantai bisa dilihat pada lampiran 1.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 32
Gambar 2.30. Suasana Atrium & koridor
(Sumber : http://j-d-c.com/, diakses tanggal 5 Oktober 2015)

Berikut adalah penjelasan fasilitas yang ada pada Jakarta Design Center:
A. Fasilitas Business Center
Untuk mengakomodasi laju perkembangan bisnis saat ini di mana mobilitas
para pekerja profesional hampir tak terbatas oleh ruang dan waktu. Jakarta
Design Center telah menyiapkan pusat bisnis yang terdiri dari kantor sewa
dan kantor virtual yang nyaman dan bergengsi, serta dilengkapi dengan
lounge dan ruang pertemuan eksklusif seperti terlihat pada gambar 2.31
yang menunjukkan layout Business Center.

Gambar 2.31. Layout Business Center JDC


(Sumber : manajemen JDC, 2015)

Semua fasilitas yang tersedia dirancang untuk memenuhi dan

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 33
mengakomodasi kebutuhan para profesional yang menuntut kecepatan,
teknologi tinggi, integrasi dan, tentu juga kemampuan yang cukup untuk
menawarkan nilai tambah kepada pengguna mereka. Jam operasi dari
Jakarta Design Center Business Center adalah, senin-jumat ( 08.00-19.00 )
dan sabtu ( 08.30-17.00 ).
Berikut akan dijabarkan fasilitas yang ada dalam business center
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kantor Sewa

Gambar 2.32 Fasilitas Kantor Sewa


(Sumber : http://j-d-c.com/, diakses tanggal 5 Oktober 2015)

Gambar 2.32 menunjukkan fasilitas kantor sewa yang menawarkan solusi


kantor lengkap untuk civitas individu dan bisnis. Terdapat 14 unit kantor
sewa kecil dengan luasan rata-rata 8 meter persegi yang sudah fully
furnished, dan bagi yang membutuhkan ruang kantor sewa dengan luasan
yang lebih besar maka tersedia ruang kosong di lantai 6 yang bisa disewa
berdasarkan sistem luas per meter persegi minimal. Sistem sewa dalam
bentuk paket bulanan dan sewa jangka panjang tetap ada dan memiliki
pilihan untuk berhenti menggunakan kantor dalam waktu singkat.
Fasilitas kantor sewa di Jakarta Design Center memberikan para penyewa
akses ke berbagai fasilitas bersama. Para civitas yang berkantor di Jakarta
Design Center adalah para asosiasi seperti IAI, HDII, IALI dan lain
sebagainya.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 34
2) Kantor Virtual
Kantor virtual adalah salah satu fasilitas yang dibuat untuk mendukung
bisnis SOHO (Small Office Home Office). Dengan menggunakan kantor
virtual, penyewa dapat menjalankan bisnisnya dari rumah dan masih
terhubung dengan klien. Karena, kantor virtual memberikan fasilitas call
forwarding yang membuat penyewa dapat dihubungkan dengan klien,
dimana penyewa akan dimasukkan ke alamat bisnis perwakilan dan nomor
telepon di JDC Business Center. Sebagai penyewa kantor virtual juga
memiliki akses untuk menggunakan fasilitas ruang pertemuan dan bisnis di
JDC Business Center untuk bertemu dengan klien.
3) Ruang Meeting
JDC Business Center menyediakan satu unit ruang pertemuan pribadi
dengan kapasitas maksimal 8 orang. Digunakan bertemu klien, rapat,
menyajikan presentasi. Tampilan ruang meeting terlihat pada gambar 2.33.

Gambar 2.33 Fasilitas Ruang Meeting


(Sumber : http://j-d-c.com/, diakses tanggal 5 Oktober 2015)
4) Pusat Pelayanan Bisnis

Gambar 2.34 Fasilitas Pusat Pelayanan Bisnis


(Sumber : http://j-d-c.com/, diakses tanggal 5 Oktober 2015)

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 35
Fasilitas ini menyediakan aktivitas kebutuhan kantor seperti pencetakan,
pemindaian, layanan copy, faximile , akses internet ( WiFi ) dan tempat
diskusi santai. Suasana fasilitas terlihat pada gambar 2.34.
B. Fasilitas Showroom

Gambar 2.35 Fasilitas Showroom


(Sumber : http://j-d-c.com/, diakses tanggal 5 Oktober 2015)

Lebih dari 100 brand perusahaan interior dan arsitektur yang menampilkan
desain kreasi terbaik mereka di showroom yang ada di Jakarta Design
Center. Konsep menempatkan void di tengah bangunan secara tidak
langsung memfasilitasi pengunjung untuk mendapatkan barang yang dicari,
produk yang dipamerkan adapun berasal dari produk lokal berkualitas
ekspor dan produk impor dari merek-merek terkenal, sejumlah perusahaan
bahkan bertindak sebagai wakil dari pemilik merek dagang di negara asal
mereka. Gambar 2.35 menunjukkan suasana fasilitas showroom sebagai
pusat perbelanjaan khusus di bidang interior dan arsitektur.
Periode sewa minimal 2 tahun dan dapat diperpanjang dengan beberapa
pertimbangan meliputi kesepakatan harga sewa, pengembangan produk, dan
pengembangan showroom (renovasi) yang diminta oleh manajemen JDC.
Harga sewa dihitung berdasarkan perhitungan per meter persegi (m2) yang
bervariasi sesuai kebradaan kavling dan posisi lantai dengan range harga 1
juta - 2 juta rupiah/m2, sebab area showroom yang disewakan telah dibagi
ke dalam kavling-kavling dengan ukuran yang proporsional. Tenant dapat
disewa dengan luas lahan yang lebih besar, namun tetap mengikuti
ketersediaan area yang dapat disewakan karena manajemen telah mengatur
sirkulasi bangunan.
C. Fasilitas Function
Sebagai pusat desain, Jakarta Design Center menawarkan ruang-ruang untuk
konvensi, seminar, pameran dan acara lainnya dengan fleksibilitas yang

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 36
tinggi yang bisa disesuaikan untuk mengakomodasi kebutuhan. Terdapat 6
jenis ruang function yang berbeda ukuran dan kapasitas yang rinciannya
dapat dilihat pada tabel 2.1. Penempatan area function dalam satu lantai
(lantai 6) memungkinkan kombinasi kegiatan yang dilakukan secara
bersamaan seperti kegiatan seminar dan pameran. Ruang yang ada sudah
dilengkapi dengan sistem pencahayaan dan audio yang baik, suasana ruang
function terlihat pada gambar 2.36.

Gambar 2.36 Suasana ruang function pada Jakarta Design Center


(Sumber : http://j-d-c.com/, diakses tanggal 5 Oktober 2015)

Tabel 2.1. Dimensi dan kapasitas ruang function pada Jakarta Design Center
Dimensi Setting Tempat Duduk dan Kapasitas (orang)
No Nama Ruang
Ukuran (meter) Tinggi (meter) Class Room Theatre Style

1 Lotus 14,4 x 7,2 3 50 100

2 Lotus 1,2 14,4 x 14,4 3 100 200

3 Lotus 1,2,3 14,4 x 21,6 3 150 300

4 Orchid 1 11 x 7,6 2,8 35 60

5 Orchid 2 12 x 6,2 2,8 35 60

6 Flamboyan 12,1 x 13,2 2,8 - 130

(Sumber : http://j-d-c.com/, diolah dan diakses tanggal 5 Oktober 2015)

D. Fasilitas Penunjang
Terdapat beberapa fasilitas penunjang kegiatan fasilitas utama yang tersebar
di beberapa lantai diantaranya yaitu, Toilet Umum, Musholla, Kantin,
Gudang, Outlet Koperasi/Bank, Cleaning Service, Security, R.Teknisi, MEP
(Pompa, Elektrik, Blower, AHU, STO, Generator), Kantor Pengelola
Gedung dan Dapur.
Adapun struktur organisasi pengelolaan dari Jakarta Design Center adalah
sebagai berikut:

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 37
Gambar 2.37 Struktur organisasi pengelola Jakarta Design Center
(Sumber : manajemen Jakarta Design Center, 2015)

2. Boston Design Center (BDC)


Sebagai studi kasus objek sejenis, Boston Design Center (BDC) dipilih
karena mendekati fasilitas design center yang berbasis kegiatan stakeholder
di bidang arsitektur dan interior. Penulis melakukan metode observasi
dengan melakukan browsing internet. Boston Design Center adalah pusat
arsitektur dan interior terbesar dan terlengkap di kota Boston, negara bagian
Massachusets, Amerika Serikat. Boston Design Center diresmikan pada
tahun 1985. Boston Design Center menawarkan pelayanan yang mencakup
bidang arsitektur dan interior di bawah satu atap. Gedung ini memiliki 8
lantai, dengan 7 lantai aktif disewakan dan 1 lantai teratas sedang dalam
renovasi hingga tahun 2017, memiliki luas lantai total 32.500 m2.

Gambar 2.38. Tampilan Luar Boston Design Center


(Sumber : http://bostondesign.com, diakses tanggal 23 April 2016)
Di tempat ini bisa ditemui berbagai produk-produk berkelas dengan
spesifikasi di bidang arsitektur dan interior, serta kantor para profesional
dan pakar design arsitektur dan interior. Selain melihat pajangan berbagai

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 38
produk, para pengunjung juga berkesempatan melakukan interaksi langsung
dengan orang-orang yang ahli di bidangnya melalui exibition yang
dilaksanakan secara rutin perbulannya. Memiliki jam buka mulai pukul
09.00 pagi hingga 18.00 sore waktu setempat. Keberadaan Boston Design
Center tentu memudahkan para pengunjung yang membutuhkan referensi
desain produk arsitektur dan interior pada rumah dan kantor.
Fasad bangunan gedung Boston Design Center ini dapat terlihat pada
gambar 2.38, bentuk dasar bangunan adalah persegi empat yang simetris dan
menyeluruh, bangunan terlihat simple, megah dan di dalamnya lebih tampak
seperti galeri, dengan banyak toko-toko berbentuk ruangan-ruangan persegi
panjang yang dihubungkan dengan koridor panjang yang ditata menarik
dapat dilihat pada gambar 2.39. Untuk layout perlantai bangunan bisa dilihat
pada lampiran 8.

Gambar 2.39. Suasana Ruang dalam


(Sumber : http://bostondesign.com, diakses tanggal 23 April 2016)
Berikut adalah penjelasan fasilitas yang ada pada Boston Design Center:
A. Fasilitas Showroom Space

Gambar 2.40. Suasana Showroom


(Sumber : http://bostondesign.com, diakses tanggal 23 April 2016)
Terdapat 70 Showroom yang memasarkan lebih dari ratusan produk home
and office equipment dari perusahaan interior dan arsitektur yang
menampilkan desain kreasi terbaik mereka di showroom yang ada di

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 39
Boston Design Center dari lantai 1 sampai lantai 6. Produk yang
dipamerkan adapun berasal dari produk lokal berkualitas ekspor dan
produk impor dari merek-merek terkenal. Gambar 2.40 menunjukkan
suasana fasilitas showroom sebagai pusat perbelanjaan khusus di bidang
interior dan arsitektur.
B. Fasilitas Office Space

Gambar 2.41. Suasana office space


(Sumber : http://bostondesign.com, diakses tanggal 23 April 2016)
Fasilitas ini terletak pada lantai 7 bangunan Boston Design Center.
Terdapat 12 office space yang sudah terkavling sesuai ukuran.
Perusahaan yang berkantor di area ini adalah dari kalangan konsultan
perencana serta brand produk di bidang arsitektur dan interior. Gambar
2.41 menunjukkan suasana fasilitas office space di Boston Design Center.
C. Fasilitas Exibition Space

Gambar 2.42. Suasana exibition space


(Sumber : http://bostondesign.com, diakses tanggal 23 April 2016)
Fasilitas ini terletak pada lantai 6 bangunan Boston Design Center.
Terdapat 1 exibition space yang mampu menampung 300 orang
pengunjung untuk melakukan pertemuan, pameran dan seminar yang
dapat dilihat suasananya pada gambar 2.42.
D. Fasilitas Penunjang
Terdapat fasilitas penunjang yang tersebar diantaranya yaitu, Toilet
Umum, Lift pengunjung, Tangga dan Freight Elevator. Sedangkan pada
lantai dasar terdapat Lobby, space untuk Kantin, dan Ruang MEP.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 40
2.3.3 Kesimpulan Studi Fasilitas Sejenis
Dari studi fasilitas yang telah dilakukan melaui studi banding langsung dan
internet, akan dijabarkan terlebih dahulu mengenai fasilitas utama dan
pendukung/penunjang/servis pada tabel 2.2 dan dilanjutkan dengan penarikan
suatu kesimpulan mengenai apa saja yang dapat dipelajari dari proyek sejenis.
Tabel 2.2. Perbandingan fasilitas utama Studi Objek Sejenis

Fasilitas
Bangunan yang di Studi Fasilitas Utama
Pendukung/Penunjang/Servis

ALAMANDA BALI - Kantor Sewa Parkir, toilet umum, kantin rooftop,


OFFICE tempat suci, tenant bank, tenant
coffee shop, lobby & drop off,
security, R. teknisi, MEP (pompa,
panel kontrol, biotech, VRV,
generator), kantor pengelola gedung.

CASA UMA HOME - Ruang Produk/ Parkir pengunjung, toilet umum, hall
GALLERY Showroom Indoor dan ruang tunggu, kasir, ruang staff,
- Ruang Produk/ gudang barang, R. genset.
Showroom Outdoor

JAKARTA DESIGN - Kantor Sewa Parkir pengunjung, lobby & drop off,
CENTER - Business Center toilet umum, tempat suci, kantin,
- Galeri/Showroom gudang, outlet koperasi/bank,
- Ruang Function cleaning service, security, R.Teknisi,
(presentasi, konvensi, MEP (Pompa, Elektrik, Blower,
pameran, meeting) AHU, STO, Generator), kantor
- Exibition Area lantai 6 pengelola gedung, dapur.

BOSTON DESIGN - Office Space Exibition space, Parkir pengunjung,


CENTER - Showroom Space lobby, toilet umum, foodcourt,
gudang, MEP), kantor pengelola
gedung.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 41
Kesimpulan umum yang didapat dari studi objek sejenis:
1. Ada tiga jenis kantor sewa. Yang pertama adalah kantor sewa yang bisa
disewakan berdasarkan sistem modul atau luasan yang sudah ditentukan, agar
bisa menyesuaikan kebutuhan luas ruang dan biaya dari pihak penyewa. Yang
kedua adalah kantor sewa yang sudah diberikan furnitur lengkap (fully
furnished) dan terdiri dari beberapa tipe dan ukuran ruangan agar mempercepat
proses kegiatan berkantor bagi para penyewa. Yang ketiga adalah kantor sewa
virtual, yaitu kantor yang mempermudah pemilik usaha agar bisa menjalankan
usaha dirumah, namun dari segi pertemuan, komunikasi, alamat dan informasi
perusahaan dikelola oleh pihak kantor virtual yang digunakan jasanya untuk
mengatur segala macam keperluan pertemuan, rapat dengan klien yang
difasilitasi di gedung kantor virtual tersebut. Pemilik usaha hanya tinggal
dihubungi lewat telepon dan pengelola kantor virtual mengatur pertemuan
antara pemilik usaha dengan klien.
2. Dalam merencanakan fasilitas pusat perbelanjaan khusus, hendaknya
memeperhatikan tipe produk yang akan dipasarkan, ini disebabkan oleh jenis
produk yang memerlukan unit unit tenant yang berkarakteristik indoor dan
outdoor. Disamping itu harus memperhatikan sirkulasi dan kenyamanan
pengunjung, seperti penyediaan penghawaan yang baik, penyediaan ruang
tunggu, dan sales promotion yang mampu memberikan pelayanan yang ramah
dan sopan.
3. Pemilihan lokasi bangunan yang strategis dari segi akses ke segala penjuru
kota akan berdampak baik bagi tingkat penyewaan fasilitas.
4. Perlunya memperhatikan fasilitas-fasilitas penunjang dalam bangunan sewa
yang akan disewakan terkait tren permintaan pasar, fasilitas penunjang umum
seperti exibition space, ballroom, meeting room, restoran, foodcourt, taman,
hall, lobby, toilet umum, parkir kendaraan yang memadai menjadi
pertimbangan utama penyewa dalam melihat fasilitas bangunan sewa.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 42
2.4 Spesifikasi Umum Pusat Desain Khusus Arsitektur dan Interior
Dari tinjauan teori dan studi banding objek sejenis yang telah dilakukan,
maka didapatkan spesifikasi umum sebuah Pusat Desain Khusus Arsitektur dan
Interior. Spesifikasi umum yang akan dibahas adalah dari segi pengertian, fungsi
yang diwadahi, para civitas dan aktivitasnya, faslilitas dan sistem pengelolaan
Pusat Desain Khusus Arsitektur dan Interior.
A. Pengertian
Pusat Desain Khusus Arsitektur dan Interior adalah pusat kegiatan bagi para
stakeholder di bidang desain arsitektur dan interior, kegiatan yang diakomodasi
tempat ini secara umum adalah kegiatan perkantoran, perdagangan dan jasa,
pelatihan/workshop, pertemuan, seminar/diskusi, pameran, dan kegiatan
lainnya yang terkait pada bidang desain arsitektur dan interior.
B. Fungsi
Secara umum fungsi yang terdapat di dalam Pusat Desain Khusus Arsitektur
dan Interior adalah sebagai berikut:
1. Fungsi perkantoran yang mampu mewadahi kegiatan instansi/asosiasi/
lembaga dan para pelaku professional di bidang desain untuk bekerja dan
menjalankan perusahaan di bidang desain.
2. Fungsi perdagangan yang mampu mewadahi kegiatan perdagangan dan
pembuatan produk ataupun jasa konsultasi di bidang desain.
3. Fungsi pendidikan/pelatihan yang mampu mewadahi kegiatan seperti
pelatihan/workshop dan seminar/diskusi skala kecil ataupun besar di bidang
desain.
4. Fungsi pertemuan yang mampu mewadahi kegiatan bidang desain meliputi
pertemuan biasa, pertemuan bisnis, rapat/meeting, dalam skala besar
ataupun kecil baik bersifat privat ataupun terbuka.
5. Fungsi budaya yang mampu mewadahi dan mendukung kegiatan
kebudayaan lokal dari segi produk maupun konsep dalam lingkup desain.
6. Fungsi pameran/promosi yang mampu membantu masyarakat untuk
membuka wawasan tentang bidang desain.
7. Fungsi rekreasi yang ditunjukkan pada banyaknya fasilitas yang bisa
dikunjungi terkait bidang desain yang terpadu melalui penyediaan akses

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 43
koridor, plaza, hall dan mampu menunjang kebutuhan manusiawi para
civitas seperti misalnya untuk makan, minum, duduk santai dan melihat
suasana/pemandangan.
8. Fungsi pelengkap yang mampu mewadahi kebutuhan para civitas akan
sarana yang melengkapi fungsi-fungsi lainnya seperti sistem sirkulasi
bangunan, utilitas bangunan (keamanan, listrik, cahaya, sanitasi,
penghawaan, dll), toilet umum, parkir kendaraan.
9. Fungsi pengelolaan yang selalu memberikan pelayanan kepada penyewa
maupun pengunjung terkait fasilitas yang ada pada Pusat Desain Khusus
Arsitektur dan Interior.
C. Civitas dan Aktivitas
Berikut akan dijelaskan mengenai civitas dan aktivitas yang terdapat di dalam
Pusat Desain Khusus Arsitektur dan Interior yang digolongkan menjadi tiga
berdasarkan civitas, yaitu pengunjung, penyewa gedung, dan pengelola.
1. Pengunjung merupakan orang yang berkunjung ke dalam Pusat Desain
Khusus Arsitektur dan Interior. Sasaran pengunjung adalah para ahli
dibidang arsitektur dan interior, kontraktor, masyarakat umum dengan
kegiatan mencari jasa pelayanan desain, produk tertentu atau sekedar
melihat-lihat/mencari informasi.
2. Penyewa dalam hal ini merupakan sekelompok orang yang akan
melaksanakan aktivitas berdasarkan kebutuhan dan tujuan menyewa ruang
yang disewakan, akan dilakukan pemilahan sasaran civitas berdasarkan
ruang kantor sewa, pusat perbelanjaan khusus dan ruang penujang.
a) Fasilitas kantor sewa yang akan diwadahi dalam bangunan Pusat Desain
Khusus Arsitektur dan Interior ini bertujuan untuk mengakomodasi
kebutuhan perkantoran para stakeholder di bidang arsitektur dan interior,
dimana stakeholder yang akan menjadi sasaran fasilitas kantor sewa ini
adalah:
- Asosiasi/Ikatan profesi
Adalah asosiasi/ikatan profesi di bidang arsitektur dan interior,
misalnya IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), IALI (Ikatan Arsitektur
Lansekap Indonesia), HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia)

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 44
dan asosiasi-asosiasi desain lainnya yang kedepan akan berkembang
membentuk representatif cabang di tingkat daerah akibat tuntutan
sertifikasi sebagai standar dalam melaksanakan profesi pekerjaan.
- Perusahaan
Adalah perusahaan sebuah produk jasa/barang di bidang arsitektur dan
interior dalam skala lokal, nasional maupun internasional yang akan
mencari kantor utama/cabang di Provinsi Bali, misalnya kantor
cabang biro arsitek, kantor cabang sebuah produk sanitair, kantor
pemasaran produk interior. Hal ini terkait dengan keberadaaan pasar
bebas ASEAN yang akan memungkinkan datangnya produk-produk
baru di bidang arsitektur dan interior.
b) Fasilitas pusat perbelanjaan yang akan disewakan dalam bangunan Pusat
Desain Khusus Arsitektur dan Interior ini bertujuan untuk
mengakomodasi kebutuhan akan pilihan produk di bidang arsitektur dan
interior yang dibutuhkan para stakeholder, dimana para stakeholder yang
menjadi sasaran penyewa adalah distributor/supplier produk.
c) Fasilitas penunjang yang akan disewakan meliputi fungsi rekreasi untuk
makan, minum, berbelanja, menarik uang dsb. Memiliki sasaran para
pebisnis dibidang jasa pelayanan makanan, minuman, minimarket atau
bank yang akan membuat ATM.
3. Pengelola merupakan sekelompok orang yang mengelola sistem operasional
Pusat Desain Khusus Arsitektur dan Interior.
D. Fasilitas
Secara umum fasilitas yang terdapat di dalam Pusat Desain Khusus Arsitektur
dan Interior didapatkan dari pemahaman literatur, pemahaman terhadap
fasilitas sejenis dan fungsi-fungsi fasilitas umum yang menghasilkan tuntutan
kebututhan ruang, dengan rincian adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas perkantoran : ruang kantor sewa dalam bentuk ruang kosong, ruang
kantor sewa fully furnished, dan kantor virtual.
2. Fasilitas perdagangan : shopping center khusus produk desain, dalam
bentuk modul ruang yang bisa disewa/tenant.
3. Fasilitas pendidikan/pelatihan : ruang sewa ballroom (ukuran besar, ukuran

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 45
sedang, ukuran kecil).
4. Fasilitas pertemuan : ruang sewa ballroom (ukuran besar, ukuran sedang,
ukuran kecil) , business lounge, exibition space dan ruang rapat.
5. Fasilitas budaya : ruang sewa ballroom (ukuran besar, ukuran sedang,
ukuran kecil) , exibition space dan ruang terbuka di luar bangunan.
6. Fasilitas Pameran/Promosi : ruang sewa ballroom (ukuran besar, ukuran
sedang, ukuran kecil) exibition space, lobby, dan shopping center khusus
desain.
7. Fasilitas rekreasi : plaza, exibition space, lobby, ruang duduk, pedestrian,
taman terbuka, wifi corner, kantin, food court, restoran, minimarket, tempat
bermain anak-anak.
8. Fasilitas pelengkap: ATM center, money changer, gudang barang, pusat
layanan bisnis (fotokopi, printing, scanning, email), toilet umum, koridor,
plaza, tangga darurat, tangga umum, lift pengunjung, lift khusus barang,,
escalator, ramp, parkir kendaraan, ruang MEP.
9. Fasilitas pengelolaan : ruang locker pegawai, ruang ganti, pantry, toilet
pengelola, janitor, kantor pengelola (direktur, kepala bidang, sub bidang,
teknisi), customer service, pos keamanan.
E. Sistem Pengelolaan
Fasilitas secara umum dikelola oleh pihak swasta untuk mencari keuntungan
finansial, dan memberikan manfaat sosial untuk mendukung proyek tersebut
secara berkelanjutan, Bangunan ini diharapkan mampu menjalankan
pengembalian modal dengan keuntungan yang didapat dari pengoperasiannya
sendiri secara berkelanjutan. dengan demikian, manfaat ekonomis yang
diharapkan dapat dipenuhi oleh efektifitas dari penggunaan fasilitas Pusat
Desain Khusus Arsitektur dan Interior.
Secara umum waktu operasional ideal yang melibatkan kegiatan perkantoran
dan perdagangan dibatasi dari hari senin sampai dengan hari sabtu, dimulai
pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 20.00 malam, sedangkan untuk
kegiatan-kegiatan lainnya waktu tidak dibatasi secara spesifik karena berkaitan
dengan kesesuaian jadwal acara para penyewa fasilitas, biasanya berlangsung
pada saat jam rutinitas normal mulai pukul 07.00 pagi s/d 10.00 malam.

Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir – Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar 46

Anda mungkin juga menyukai