------
Pengertian Desain
Pengertian desain adalah kegiatan kreatif untuk merencanakan dan merancang sesuatu
yang umumnya fungsional dan tidak ada sebelumnya dalam rangka menyelesaikan suatu
masalah tertentu agar memiliki nilai lebih dan menjadi lebih bermanfaat bagi penggunanya.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu pakar desain JB Reswick yang berpendapat
bahwa desain adalah kegiatan kreatif yang melibatkan penciptaan sesuatu yang baru dan
berguna yang belum ada sebelumnya.
Namun pengertian desain tidak hanya sesederhana itu, karena desain terbentuk dari
berbagai konteks pembentuknya. Mulai dari definisi kamus, tujuan, fungsi bahkan ke faktor
ekstrinsik lain seperti penerimaannya secara sosial.
Kata “desain” adalah kata baru yang indonesiakan dari bahasa inggris: design. Sebetulnya
kata “rancang” atau “merancang” adalah terjemahan yang dapat digunakan. Namun dalam
perkembangannya kata “desain” menggeser makna kata “rancang” karena kata tersebut
tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan, keluasan dan pamor profesi atau kompetensi
Desainer ( Sachari, 2000).
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian desain adalah perencanaan dan perancangan
untuk membuat suatu benda, baik dari segi tampilan maupun fungsinya. Desain juga dapat
berarti benda atau gambar/grafis hasil dari kegiatan desain itu sendiri.
Ternyata, desain sendiri dapat berarti benda atau gambar yang dihasilkannya sendiri, bukan
hanya prosesnya. Selain itu, ternyata sesuatu yang dihasilkan oleh desain juga dapat berupa
gambar/pola/corak, bukan hanya benda. Maka harus kita telusuri, sebetulnya apa saja yang
dapat dihasilkan oleh desain.
Desain dapat menghasilkan ragam produk mulai dari benda fisik atau benda pakai seperti
baju, peralatan rumah tangga, kriya, dsb. Kontradiktif dengan berbagai benda tersebut,
desain juga digunakan untuk membuat hal yang lebih psikis seperti menghasilkan
kenyamanan visual pada tampilan antarmuka website, aplikasi ponsel, dsb. Arsitektur dan
interiornya juga dapat menjadi produk hasil dari proses desain.
Karena ragam hasilnya yang sangat luas, maka desain dapat diturunkan ke beberapa cabang
ilmunya masing-masing. Berikut adalah pembagian beberapa cabang ilmu desain tersebut:
Lalu bagaimana caranya untuk mencapai tujuan tersebut? Tentunya dengan melakukan
praktik desain yang baik. Kita juga harus mengetahui faktor-faktor yang ada di dalam desain
itu sendiri; faktor intrinsik. Langkah pertamanya adalah mempelajari unsur-unsur yang
terdapat didalam desain dan menerapkan prinsip-prinsip yang dapat menjadi patokan
kebenaran secara visual.
Unsur-unsur Desain
Unsur desain adalah satuan terkecil yang membentuk kesatuan suatu desain. Unsur ini
meliputi: titik, garis, bidang, ruang, gelap-terang, bentuk, dan sebagainya. Unsur ini penting
untuk diketahui agar kita tahu setiap bagian yang dapat dimanipulasi atau direka untuk
mengembangkan desain menjadi lebih efektif atau lebih indah. Selengkapnya, mengenai
unsur-unsur desain dan bagaimana cara mengolahnya dapat dibaca di: Unsur-Unsur Seni
Rupa dan Desain.
Prinsip-prinsip Desain
Prinsip atau asas desain adalah berbagai pegangan kebenaran yang dapat diaplikasikan
pada unsur-unsur desain, agar desain tampak lebih indah dan estetis. Aplikasi prinsip desain
meliputi bagaimana kita menjaga atau memanipulasi: keseimbangan, kontras, pengulangan,
perpaduan warna, dsb pada desain yang kita rancang. Berbagai prinsip-prinsip tersebut
dapat dipelajari di: Prinsip-prinsip seni rupa dan desain.
Selain itu unsur dan prinsip desain juga dirangkai menjadi modul praktikum dengan hirarki
yang lebih terstruktur menjadi Nirmana yang terdiri dari Nirmana 2D & Nirmana 3D.
Jika melihat dari hakikat desain yang selalu menyebutkan hasil produknya, maka desain
tidak dapat berhenti diatas kertas. Desain merupakan aktivitas praktis yang akan diterbitkan
ke masyarakat. Maka secara natural desain juga akan bersinggungan dengan unsur-unsur
ekonomi, sosial, teknologi dan budaya dengan berbagai dinamikanya.
Maka desain yang baik juga harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Disamping itu
penerimaan masyarakat tersebut kepada suatu desain haruslah kritis, tanpa apresiator
yang kritis tidak akan terjadi pertumbuhan desain yang sehat. Dengan begitu desain
bukanlah ilmu yang dapat berdiri sendiri, sejatinya desain adalah lintas disiplin ilmu,
setidaknya antara Seni, Sains, Teknologi dan Sosiologi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sachari dan Sunarya ( 2001, hlm. 10) bahwa “Desain adalah
terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan
cerminan budaya zamannya. Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang
berwujud, desain adalah produk dari nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu.”
Untuk melengkapi pencarian makna yang telah kita tarik dari berbagai sisi mengenai
pengertian desain, sebaiknya kita membandingkan berbagai temuan itu dengan pendapat-
pendapat para ahli. Berikut ini adalah pengertian-pengertian desain menurut para ahli.
Dudy Wiyancoko
Menurut Dudy Wiyancoko, pengertian desain adalah segala hal yang berkaitan dengan
pembuatan konsep, analisis data, project planning, drawing/ rendering, cost calculation,
prototyping, frame testing, dan test riding.
Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia,
serta merupakan cerminan budaya zamannya. Desain adalah salah satu manifestasi
kebudayaan yang berwujud, desain adalah produk dari nilai-nilai yang berlaku pada kurun
waktu tertentu ( Sachari dan Sunarya, 2001: 10).
Coirul Amin
Menurut Coirul Amin, arti desain adalah suatu kerangka bentuk, rancangan, motif, pola, dan
corak, yang diimplementasikan terhadap suatu objek.
JB Reswick
Pengertian desain menurut JB Reswick adalah: kegiatan kreatif yang melibatkan penciptaan
sesuatu yang baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya. Lebih lanjut Yasraf
menjelaskan, dengan demikan desain merupakan kegiatan kreatif-progresif dengan produk,
yang produk akhirnya adalah kebaruan dan perbedaan. (Pilliang, 2008: 384).
Page
Menurut Page desain didefinisikan sebagai lompatan imajinatif dari realitas sekarang
menuju kemungkinan masa depan. (Jones, 1980: 2).
Bruce Nussbaum
Menurut Bruce Nussbaum, definisi desain adalah wahana pembantu untuk melaksanakan
inovasi pada berbagai kegiatan industri dan bisnis.
Kesimpulan
Desain adalah kegiatan kreatif yang menyusun rencana dan rancangan untuk suatu benda,
gambar atau objek lainnya sebelum direalisasikan menjadi nyata agar memiliki nilai lebih,
kenyamanan yang lebih baik dan diterima oleh penggunanya. Tidak berhenti disana saja,
desain adalah gambar untuk merencanakan suatu bentuk, fungsi atau rancang keseluruhan
benda atau media non fisik seperti tampilan aplikasi dan website. Desain adalah pola
rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda buatan. Desain juga adalah suatu
rencana yang terdiri dari beberapa unsur untuk mewujudkan suatu hasil yang nyata.
Referensi
1. Sachari, A. dan Sunarya, YY. (2000). Wacana Transformasi Budaya. Bandung: Penerbit
2. Sachari, A. dan Sunarya, YY. (2001). Pengantar Tinjauan Desain. Bandung: Penerbit
ITB.
3. (2008. Multiplisitas dan Diferensi: Redefinisi Desain, Teknologi dan Humanitas.
Yogyakarta: Jalasutra.
https://seputarilmu.com/2020/02/pengertian-desain-menurut-para-ahli.html
1. Jones
Desain adalah segala tindakan dan inisiatif untuk mengubah karya manusia.
2. Widagdo
3. Dudy Wiyancoko
Desain ialah semua hal yang berhubungan pembuatan konsep, analisis data,
project planning, drawing/rendering, cost calculation, prototying, frame testing
dan test riding.
4. Ken Hurts
Desain yaitu sebuah proses iteratif yang melibatkan banyak aktivitas tinjauan ke
belakang dan paralel.
5. Janner Simarmata
Desain yakni bagaimana aplikasi yang dirancang menjadi sesuai dengan
kebutuhan.
6. Andya Primanda
Desain yaitu berbagai upaya untuk menemukan titik tengah dari segala macam
masukan yang seringkali bersebrangan.
7. Dedi Nurhadiat
8. Coirul Amin
Desain yakni sebuah kerangka bentuk, rancangan, motif, pola dan corak.
9. Archer
Desain ialah salah satu bentuk kebutuhan jasmani dan rohani manusia yang
dijabarkan melalui berbagai pengalaman, keahlian dan pengetahuannya yang
mencerminkan perhatian pada apresiasi dan adaptasi terhadap sekelilingnya
terutama yang berhubungan dengan bentuk, komposisi, arti, nilai dan berbagai
tujuan benda buatan manusia.
Desain yaitu beberapa rencana atau gambar yang dibuat untuk menunjukkan
tampilan dan fungsi atau cara kerja suatu bangunan, pakaian, atau benda lain
sebelum dibuat.
11. Bruce Nussbaum
12. J. B. Reswick
Desain sebagai sesuatu pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu
benda, misalnya busana.
Desain yaitu yang berupa garis besar, sketsa, rencana sama halnya pada
kegiatan seni di antaranya seperti bangunan, ide pembuatan mesin dan lainnya.
15. Alexander
Desain bisa di bilang berupa temuan unsur fisik yang paling objektif.
16. ICSID
A. Desain
1. Pengertian Desain
Pada umumnya desain merupakan sebuah rancangan, rencana atau sebuah gagasan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia) menyebutkan bahwa desain adalah 1. kerangka bentuk; rancangan, 2. motif
pola; corak. Sebagaimana dikemukakan oleh Sachari dan Sunarya ( 2001, hlm. 10) bahwa
“Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta
merupakan cerminan budaya zamannya. Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang
berwujud, desain adalah produk dari nilai-nilai yang berlaku pada kurun waktu tertentu.”
Pada dasarnya terdapat banyak pengertian tentang desain. Pengertian lain tentang desain adalah bahwa
“Desain merupakan suatu proses kreatif dalam memecahkan suatu permasalahan dalam hal yang
menyangkut perancangan suatu objek yang bersifat fungsional atau estetis. Yang pada prinsipnya
melihat aspek teknis, fungsi, material, tanpa melepaskan unsur warna, garis, tekstur, keseimbangan
komposisi, dan bentuk” Beta (2008, hlm. 5).
Berdasarkan beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa desain adalah sebuah proses
perancangan dari sebuah ide gagasan/permasalahan yang menyangkut benda cipta dengan berdasarkan
pada aspek teknis, fungsi dan material.
https://www.materi.carageo.com/elemen-desain/
1. Garis (Line)
Garis merupakan sebuah unsur desain yang mana garui ini akan
menghubungkan antara satu titik dengan titik lainnya sehingga tergambarlah
sebuah garis dengan bentuk lengkung atau lurus. Bisa membuat keteraturan,
mengarahkan pandangan serta memberikan kesan bergerak serta memiliki
karakter tertentu. Penggunaan garis bisa diaplikasikan dalam pembuatan
grafik maupun bagan.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk merupakan seperangkat garis yang ditempatkan berdekatan,
mempunyai diameter, tinggi dan juga lebar. Ini adalah obyek 2 dimensi (2D).
Berdasarkan sifatnya, bentuk bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu huruf,
simbol, dan juga bentuk nyata (form). Selain itu hal ini bisa digunakan sebagai
perantara sebuah ide.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur yakni ialah sebuah visualisasi dari permukaan yang bisa dinilai
dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur dikategorikan
sebagai corak dari suatu permukaan benda. Tekstur bisa menambah dimensi
serta kekayaan sebuah layout, menegaskan atau membawa ke dalam sebuah
emosi atau rasa tertentu.
4. Ruang
Ruang yaitu adalah jarak yang memisahkan antar sesuatu. Biasanya
digunakan untuk memisahkan atau menyatukan elemen-elemen layout.
Selain itu, ruang berfungsi sebagai tempat istirahat bagi mata. Dalam bentuk
fisiknya, pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi 2 unsur, yaitu obyek
dan latar belakang.
5. Ukuran
Ukuran yaitu ialah seberapa besar atau kecil sesuatu hal. Perbandingan
ukuran satu bentuk terhadap bentuk yang lainnya. Dengan menggunakan
elemen ini kalian bisa menciptakan kontras dan penekan (emphasis) pada
obyek desain, sehingga orang akan tahu sisi yang menarik atau menonjol
dari desain itu dan melihatnya terlebih dahulu.
6. Warna
Warna yaitu adalah media paling akhir dalam komunikasi simbolik dan yang
terpenting. Nyatanya, warna dibagi ke dalam 2 section, warna yang timbul
yang karena adanya sinar (RGB) dan warna yang dibuat dalam unsur tinta
ataupun cat (CMYK). Dengan warna para desainer bisa menampilkan
identitas, menyampaikan pesan atau menarik perhatian dan juga dapat
menegaskan sesuatu. Adapun warna memiliki bermacam-macam jenis
diantaranya yaitu :
Warna dibedakan menjadi :
Warna Primer : Merah, Kuning, Biru.
Warna Sekunder : Hijau = Kuning + Biru
Orange = Merah + Kuning
Ungu = Biru + Kuning
https://kelasdesain.com/elemen-elemen-dasar-dalam-desain/
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/290/5/BAB%20II.pdf
Dalam buku Desain Kominukasi Visual Teori dan Aplikasi (Rahmat Supriyono, 2010) Ada beberapa
elemen visual yang perlu diketahui dan ditata dalam penataannya sehingga dapat menghasilkan
komposisi desain yang harmonis, menarik, dan komunikatif. Elemen-elemen dasar grafis tersebut terdiri
dari:
a. Garis
b. Bidang
c. Warna
d. Gelap-terang
e. Tekstur
f. Ukuran
a. Garis
Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Garis dapat juga
merupakan potongan di permukaan yang keras yang biasa disebut grafis. Garis juga didefinisikan sebagai
titik-titik yang bergerak. Selain itu, garis juga disebut sebagai jalur terbuka. Wujud garis sangat
bervariasi, tipe garis merujuk pada gerakan garis awal hingga akhir. Garis lurus mempunyai kesan kaku
dan formal. Garis lengkung memberi kesan lembut dan luwes. Garis zigzag terkesan keras dan dinamis.
Garis tak beraturan punya kesan fleksibel dan tidak formal. Tipe garis yang merujuk pada arah garis
menggambarkan hubungan antargaris terhadap halaman. Garis-garis horizontal memiliki kesan pasif,
tenang dan damai. Sedangkan garis vertikal memiliki kesan stabil, gagah, dan elegan. Sementara garis
diagonal memiliki kesan aktif, dinamis, bergerak dan menarik perhatian. Selain variasi di atas, garis
dapat diolah lebih kreatif lagi sebagai elemen desain yang artistik. Garis dapat dibuat putus-putus,
gradasi, tabal-tipis, dan variasi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.
b. Bidang
Elemen grafis yang kedua adalah bidang. Segala bentuk apa pun yang memiliki dimensi tinggi dan lebar
disebut bidang. Bidang dapat berupa bentuk-bentuk geometris (lingkaran, segitiga, segiempat, elips,
setengah lingkaran, dan sebagainya) dan bentuk-bentuk yang tidak beraturan. Bidang geometris
memiliki kesan formal. Sebaliknya, bidang-bidang yang tidak geometris memiliki kesan tidak formal,
santai dan dinamis. Pengertian bidang dalam desain grafis tidak sebatas itu saja. Area kosong di antara
elemen-elemen visual dan space yang mengelilingi , bisa pula disebut sebagai bidang. Bidang kosong
bahkan dapat dianggap sebagai elemen desain.
c. Warna
Warna merupakan elemen grafik yang sangat kuat dan provoaktif. Warna juga salah satu elemen visual
yang dapat dengan mudah menarik perhatian audience. Dalam penggunaan warna perlu diperhatikan
komposisinya agar tidak merusak citra. Warna-warna soft dapat menyampaikan kesan lembut, tenang
dan romantik. Warna-warna kuat dan kontras dapat memberi kesan dinamis, cenderung meriah. Dalam
seni rupa, warna dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu:
1. Hue – pembagian warna berdasarkan nama-nama warna, seperti merah, kunig, hijau dan seterusnya.
Berdasarkan dimensi Hue, warna dibagi menjadi tiga golongan, yaitu warna primer, warna sekuder dan
warna tersier. Secara visual warna dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu warna dingin dan warna
panas. Warna-warna dingin seperti hijau, biru, dan ungu dapat memberi kesan pasif, statis, kalem,
damai dan secara umum kurang mencolok. Sebaliknya, warna-warna panas seperti merah, oranye, dan
kuning memiliki kesan hangat, dinamis, aktif dan mengundang perhatian.
Dimensi warna yang kedua adalah Value, yaitu gelap-terangnya warna. Semua warna dapat dikurangi
atau diperlemah kekuatannya dengan cara dibuat lebih terang atau dibuat lebih gelap. Selain Hue dan
Value, warna dapat dilihat dari aspek Intensity, yaitu tingkat kemurnian atau kejernihan warna. Suatu
warna dikatakan memiliki intensitas penuh saat tidak dicampur dengan warna lain. Intensitas warna
dapat berkurang menjadi lebih redup dan netral saat tercampur dengan sedikit warna lain.
d. Gelap-terang
Kontras value bersifat relatif, sangat dipengaruhi oleh background dan elemen-elemen lain di sekitarnya.
Dalam desain komunikasi visual dapat digunakan untuk menonjolkan pesan atau informasi, sekaligus
menciptakan citra. Penggunaan warna-warna yang kurang kontras dapat menciptakan kesan kalem,
damai, statis, dan tenang. Sebaliknya, komposisi warna-warna kontras memberikan kesan dinamis,
enerjik, riang, dan dramatis. Berdasarkan nilai gelap-terangnya, warna dibagi menjadi beberapa
tingkatan, mulai dari warna paling terang, sangat terang, terang, sedang dan yang paling terang. Warna-
warna terang akan lebih terbaca jika ditempatkan pada background gelap, dan sebaliknya warna gelap
akan lebih terbaca bila ditempatkan pada background terang.
e. Tekstur
Tekstur merupakan kualitas permukaan atau kualitas papan atau pun kualitas kertas. Di dalam seni,
tekstur dikategorikan menjadi dua, yaitu tekstur tactile dan tekstur visual. Tekstur tactile adalah nyata,
sehingga teksturnya dapat dirasakan permukaannya. Sedangkan tekstur visual adalah ilusi, tekstur
tersebut memberikan impresi yang sederhana dari tekstur yang nyata. Tekstur tactile dapat diciptakan
dengan berbagai cara. Dapat dengan cara memotong dan mengelem pada tekstur. Dapat juga
melakukan embrossing (permukaan yang muncul) dengan mengimpresi tekstur dalam relief. Sedangkan
tekstur visual diciptakan menggunakan garis, dan warna.
f. Ukuran
Besar-kecilnya elemen visual perlu diperhitungkan secara tepat sehingga desain komunikasi visual
memiliki nilai kemudahan baca yang tinggi. Dengan membuat skala prioritas merupakan langkah awal
STIKOM untuk mempermudah penyusunan elemen-elemen desain. Besar-kecilnya ukuran huruf untuk
judul, subjudul, dan teks perlu diperhitungkan. Demikian pula dengan foto, perbedaan ukuran yang
proporsional akan membantu pembaca dalam milih informasi yang perlu didahulukan. Jadi perlu
ditentukan hierarki visual, yaitu mulai dari yang sangat penting, penting, dan kurang penting.
https://www.gamelab.id/news/152-penting-prinsip-dan-elemen-dasar-desain-yang-harus-diketahui-
desainer
Warna (Color)
Warna merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah desain atau karya. Warna
dapat digunakan untuk menampilkan identitas sebuah desain, sert adapat
menyampaikan pesan atau menarik perhatian serta mempertegas sesuatu. Warna dapat
di bagi menjadi dua section, warna yang timbul karena sinar (RGB) dan warna yang
dibuat dalam unsur tinta atau cat (CMYK).
Ada beberapa permasalahan yang mendasar dari warna diantaranya adalah hue
(spektrum warna), saturasi (nilai kepekatan), dan lightness (nilai gelap
terang). Masing-masing warna memberikan respons secara psikologis. Molly E.
Holzschlag dalam Adi Kusrianto membuat daftar mengenai kemampuan masing-
masing warna ketika memberikan respons psikologis kepada pemirsanya sebagai
berikut:
Teks (Type)
Penggunaan teks atau tipografi dalam sebuah desain juga menjadi salah satu elemn
pendukung yang penting. Teks atau tipografi ini berfungi untuk membantu proses
penyusunan dan pengaturan kata-kata kedalam bentuk tulisan yang mana akan di
sesuaikan dengan kebutuhan desain atau karya. Dengan teks dapat menciptakan
keselaran dan keseimbangan dalam desain dan dalam mempermudah penyampaian
informasi desain. Penggunaan teks sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu secara
manual (hand drawn) dan secara digital dengan menggunakan komputer.
Tekstur (Texture)
Tekstur merupakan Tekstur merupakan sebuah visualisasi dari permukaan yang dapat
dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan
sebagai corak dari suatu permukaan benda. Pada desain digital tekstur berfungsi
sebagai efek yang akan ditimbulkan dari sebuah desain saat dilihat sehingga
memberikan kesan jika diraba akan terasa kasar, halus ataupun tekstur lainnya seperti
selayaknya meraba suatu benda.
Secara fisik tekstur dapat dibagi menjadi kasar dan halus atau kusam dan mengkilat.
Sedangkan dilihat dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata
dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata apabila terdapat kesamaan antara hasil raba
dan penglihatan, sedangkan tekstur semu sebaliknya. Dalam penerapannya, tekstur
dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis,
keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.
Nah itu tadi beberapa pedoman untuk desainer yang berisi prinsip-prinsip densain dan
elemen dasar desain yang perlu diperhatikan oleh seorang desainer agar desain atau
karya yang diciptakannya dapat lebih maksimal dan dapat menjangkau target
audiencenya. Tentunya hal ini juga tidak dapat lepas dari kerja keras dan berlatih
membuat desain hingga menghasilkan sebuah desain yang dapat memberikan sebuah
impact khusus dengan terwujudnya tujuan desainer untuk membuat desain tersebut.
https://gopangdwi.wordpress.com/elemen-desain-grafis/