Desain adalah penciptaan nilai dari suatu pemecahan masalah. Setiap orang
memecahkan masalah dengan cara merancang tindakannya berdasar pada
pertimbangan tujuan dan efek yang diinginkan. Ketika menghadapi permasalahan
yang kompleks, orang akan menghubungi desainer karena dianggap memiliki
kelebihan dalam mengolah permasalahan itu secara sadar dan intuitif sehingga
dapat membentuk solusi yang lebih tertata dan bermakna. Dalam proses desain,
desainer dan klien harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna (user/consumer)
dan pihak berkepentingan lainnya (stakeholder).
Desainer mengembangkan metode pemecahan masalah melalui optimalisasi
fungsi yang ditampilkan dalam pengolahan bentuk (form); rekayasa tingkat
pemahaman (content); dan/atau pertimbangan hubungan (context) antara hasil
luaran (output) dan capaian (outcome) dengan penciptaan nilai yang memperhatikan
keselamatan, keamanan, kesehatan, kenyamanan, serta keindahan bagi manusia dan
lingkungannya. Desainer menggabungkan berbagai irisan pemikiran dan metode
untuk menghasilkan solusi yang bernilai. Kualitas desain sangat bergantung pada
kemampuan desainer dalam menerjemahkan kebutuhan dan mengkomunikasikan
gagasannya kepada seluruh pihak yang berkepentingan. Teknologi pintar saat ini
mendisrupsi semua sektor sehingga gagasan apa pun terasa lebih mudah untuk
diwujudkan. Kemampuan kreatif dan kolaboratif dalam menyelesaikan kompleksitas
permasalahan sosial-budaya manusia menjadi keunggulan desainer yang profesional.
Kemampuan tersebut tidak dapat dikerjakan oleh kecerdasan buatan dan mesin
tercanggih saat ini. Dunia desain yang selalu berorientasi pada penciptaan inovasi
dalam memecahkan berbagai permasalahan manusia, menjadikan profesi desain
memiliki potensi untuk berkembang melampaui kemajuan teknologi tersebut.
Peran desainer dapat menjadi ujung tombak aneka industri barang dan jasa
dalam upaya industri tersebut meningkatkan nilai target konsumennya. Sebuah kursi
bukan hanya dapat berfungsi sebagai sarana duduk, melainkan dapat
merepresentasikan sosok penggunanya. Sebuah mobil bukan sekadar alat
transportasi, melainkan dapat berkembang merepresentasikan kelas sosial dan gaya
hidup pemiliknya. Sepercik warna yang dipilih oleh desainer interior bukan lagi
sekadar visual pembeda dari sebuah perusahaan, melainkan dapat menjadi identitas
pembentuk jati diri perusahaan. Ruang kantor bukan lagi sekadar tempat bekerja,
melainkan dapat menjadi sebuah identitas perusahaan, penciptaan pengalaman
pengguna, dan peningkatan produktivitas kerja.
A. Maksud dan Tujuan Desain Interior
Maksud dan tujuan desain interior adalah untuk memperbaiki fungsi,
memperkaya nilai estetika dan meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior.
Tujuan setiap desain adalah menyusun secara sistematis, teratur bagian demi
bagian menjadi satu tatanan yang utuh demi maksud-maksud tertentu. Hubungan
antara bagian-bagian tersebut membentuk pola yang akhirnya menentukan kualitas
visual, terpenuhinya fungsi dan mempengaruhi bagaimana kita memahami dan
menggunakannya. Proses desain adalah serangkaian analisis , sintetis dan tindakan
evaluatif yang cermat mengenai informasi yang tersedia, persepsi, alternatif solusi
sehingga diperoleh perpaduan antara apa yang sudah ada dan apa yang diinginkan
B. Definisi Desainer Interior
Desainer interior professional adalah seorang yang memenuhi kualifikasi profesi
berdasarkan pendidikan, pengalaman dan keahlian yang diakui dalam,
1. Mengenal, meneliti dan secara kreatif memecahkan masalah yang berhubungan
dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan interior,
2. Menjalankan pelayanan jasa yang berhubungan dengan ruang interior meliputi
penyusunan ruang, analisa desain, perencanaan ruang estetika dan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Dengan menggunakan pengetahuan khususnya dalam
konstruksi interior, system bangunan dan komponennya, peraturan bangunan,
peralatan, bahan-bahan dan kelengkapan akhirnya.
3. Mempersiapkan gambar serta dokumen penjelasan yang berhubungan dengan
desain ruang interior,
Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, perlindungan kesehatan,
keselamatan serta kesejahteraan masyarakat luas
(HDII, Buku Pedoman Hubungan Kerja Desain Interior dengan Pemberi Tugas) 1
2. Design Development
Tahap selanjutnya rancangan dikembangkan melalui bentuk gambar pengembangan.
Pada tahap ini muncul berbagai alternative pengembangan desain, dalam profesi
desain interior disebut tahap design development. Hasil rancangan sudah tampak,
baik proporsi maupun garis besar detailnya.
4. Gambar Grafis
Gambar yang dibuat dengan visualisasi grafis yang baik, bertujuan memberikan
gambaran tentang bentuk/arah desain, komposisi warna, material, suasana ruang
(mood/ atmosphere). Gambar grafis dapat berupa gambar perspektif 2D/3D
(animasi) Dalam penyajian gambar ini seorang desainer akan melampirkan
moodboard atau skema warna dan material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan (color & matrial scheme)
CONCLUSION
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa,
A. Profesi Desainer Interior dalam melaksanakan tugas profesinya selalu bekerja
lintas profesi dan lintas disiplin ilmu, maka diperlukan bentuk komunikasi bahasa
dalam bentuk verbal maupun visual yang selanjutnya disebut dengan bahasa
gambar
B. Bahasa gambar memiliki standard baku sehingga memungkinkan semua profesi
yang terlibat dapat membaca dan memahami dengan tepat dan benar,
C. Dibutuhkan kompetensi bagi calon desainer interior agar dapat membuat
gambar desain yang sesuai dengan standard secara tepat dan benar, selanjutnya
matakuliah yang mempelajari tentang metode membuat gambar desain adalah
matakuliah Gambar Teknik
D. Tujuan matakuliah Gambar Teknik adalah setelah mengikuti perkuliahan ini
selama satu semester mahasiswa dapat menguasai metode menggambar benda
beraturan berdasarkan azas – azas ilmu proyeksi orthogonal dan perspektif
sebagai dasar perancangan gambar kerja desain interior dengan standar gambar
teknik ISO ( Intenational Organization for Standardisation)