Anda di halaman 1dari 10

FOREGROUND

Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, arsitektur, dan berbagai


pencapaian kreatif lainnya. Dalam sebuah kalimat, kata desain bisa digunakan baik
sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai kata kerja, desain memiliki arti
proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda, desain
digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud
sebuah rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata. Proses desain pada
umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek
lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming,
maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.

Interior diterjemahkan sebagai ruang dalam dari suatu lingkungan fisik


arsitektur. Pengertian interior adalah suatu ruang yang dibatasi oleh lantai, dinding
dan ceiling yang didalamnya menampung aktifitas tertentu.

Desain adalah penciptaan nilai dari suatu pemecahan masalah. Setiap orang
memecahkan masalah dengan cara merancang tindakannya berdasar pada
pertimbangan tujuan dan efek yang diinginkan. Ketika menghadapi permasalahan
yang kompleks, orang akan menghubungi desainer karena dianggap memiliki
kelebihan dalam mengolah permasalahan itu secara sadar dan intuitif sehingga
dapat membentuk solusi yang lebih tertata dan bermakna. Dalam proses desain,
desainer dan klien harus mempertimbangkan kebutuhan pengguna (user/consumer)
dan pihak berkepentingan lainnya (stakeholder).
Desainer mengembangkan metode pemecahan masalah melalui optimalisasi
fungsi yang ditampilkan dalam pengolahan bentuk (form); rekayasa tingkat
pemahaman (content); dan/atau pertimbangan hubungan (context) antara hasil
luaran (output) dan capaian (outcome) dengan penciptaan nilai yang memperhatikan
keselamatan, keamanan, kesehatan, kenyamanan, serta keindahan bagi manusia dan
lingkungannya. Desainer menggabungkan berbagai irisan pemikiran dan metode
untuk menghasilkan solusi yang bernilai. Kualitas desain sangat bergantung pada
kemampuan desainer dalam menerjemahkan kebutuhan dan mengkomunikasikan
gagasannya kepada seluruh pihak yang berkepentingan. Teknologi pintar saat ini
mendisrupsi semua sektor sehingga gagasan apa pun terasa lebih mudah untuk
diwujudkan. Kemampuan kreatif dan kolaboratif dalam menyelesaikan kompleksitas
permasalahan sosial-budaya manusia menjadi keunggulan desainer yang profesional.
Kemampuan tersebut tidak dapat dikerjakan oleh kecerdasan buatan dan mesin
tercanggih saat ini. Dunia desain yang selalu berorientasi pada penciptaan inovasi
dalam memecahkan berbagai permasalahan manusia, menjadikan profesi desain
memiliki potensi untuk berkembang melampaui kemajuan teknologi tersebut.
Peran desainer dapat menjadi ujung tombak aneka industri barang dan jasa
dalam upaya industri tersebut meningkatkan nilai target konsumennya. Sebuah kursi
bukan hanya dapat berfungsi sebagai sarana duduk, melainkan dapat
merepresentasikan sosok penggunanya. Sebuah mobil bukan sekadar alat
transportasi, melainkan dapat berkembang merepresentasikan kelas sosial dan gaya
hidup pemiliknya. Sepercik warna yang dipilih oleh desainer interior bukan lagi
sekadar visual pembeda dari sebuah perusahaan, melainkan dapat menjadi identitas
pembentuk jati diri perusahaan. Ruang kantor bukan lagi sekadar tempat bekerja,
melainkan dapat menjadi sebuah identitas perusahaan, penciptaan pengalaman
pengguna, dan peningkatan produktivitas kerja.
A. Maksud dan Tujuan Desain Interior
Maksud dan tujuan desain interior adalah untuk memperbaiki fungsi,
memperkaya nilai estetika dan meningkatkan aspek psikologis dari ruang interior.
Tujuan setiap desain adalah menyusun secara sistematis, teratur bagian demi
bagian menjadi satu tatanan yang utuh demi maksud-maksud tertentu. Hubungan
antara bagian-bagian tersebut membentuk pola yang akhirnya menentukan kualitas
visual, terpenuhinya fungsi dan mempengaruhi bagaimana kita memahami dan
menggunakannya. Proses desain adalah serangkaian analisis , sintetis dan tindakan
evaluatif yang cermat mengenai informasi yang tersedia, persepsi, alternatif solusi
sehingga diperoleh perpaduan antara apa yang sudah ada dan apa yang diinginkan
B. Definisi Desainer Interior
Desainer interior professional adalah seorang yang memenuhi kualifikasi profesi
berdasarkan pendidikan, pengalaman dan keahlian yang diakui dalam,
1. Mengenal, meneliti dan secara kreatif memecahkan masalah yang berhubungan
dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan interior,
2. Menjalankan pelayanan jasa yang berhubungan dengan ruang interior meliputi
penyusunan ruang, analisa desain, perencanaan ruang estetika dan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan. Dengan menggunakan pengetahuan khususnya dalam
konstruksi interior, system bangunan dan komponennya, peraturan bangunan,
peralatan, bahan-bahan dan kelengkapan akhirnya.
3. Mempersiapkan gambar serta dokumen penjelasan yang berhubungan dengan
desain ruang interior,
Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup, perlindungan kesehatan,
keselamatan serta kesejahteraan masyarakat luas
(HDII, Buku Pedoman Hubungan Kerja Desain Interior dengan Pemberi Tugas) 1

GAMBAR TEKNIK DALAM DESAIN INTERIOR

Desainer interior mengoptimalkan fungsi ruang menjadi efektif dan efisien.


Desainer interior memiliki tanggung jawab profesi untuk meningkatkan sisi
fungsional, keselamatan, keamanan, kenyamanan, kesehatan, dan keindahan
(estetis) dalam satu paket aktivitas profesinya. Jasa perencana interior bisa
diaplikasikan pada ruang-ruang berikut: museum/ruang pamer, gedung konser,
teater/opera, sinema, istana negara, residensial (rumah tinggal, apartemen, SOHO),
kapal laut, pesawat terbang pribadi, gerbong kereta, bus pribadi, bus eksklusif,
karavan, auditorium, balai sidang, gedung lembaga tinggi negara, hotel, club house,
1
HDII atau Himpunan Desainer Interior Indonesia adalah asosiasi yang mewadahi profesi desainer
interior di Indonesia yang didirikan tanggal 17 Januari 1983 di Jakarta. Saat ini HDII memiliki 12
cabang: DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Semarang, Solo, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan,
Sumatera Barat, Sumatera Utara, Pakanbaru (Riau), Aceh dan rencana dibuka cabang-cabang baru
di Jambi, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan
spa/salon, restauran/kafe, fasilitas hiburan dan rekreasi (diskotek, pub, karaoke),
pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik, laboratorium), pusat rehabilitasi, fasilitas
keagamaan,
perkantoran, bank, bandara, pusat perbelanjaan, sarana olah raga, asrama,
perpustakaan, dan lainnya. Peran desainer interior harus dilibatkan dari awal sejak
penentuan besaran dan hubungan antar-ruang terkait dengan pengguna dan
aktivitasnya.
Karena itu, profesi desainer interior kerap berurusan dengan berbagai bidang
profesi lainnya, mulai dari teknik sipil, teknik elektro, teknik fisika, hingga arsitektur.
Ia juga harus mampu untuk menyelesaikan aneka permasalahan ruang, bahkan
dapat juga bersifat perubahan konstruksi bangunan apabila dibutuhkan. Belum lagi
tuntutan-tuntutan spesifik dari pihak klien yang acap kali berkaitan dengan aspek
rasional (limitasi biaya dan waktu) serta emosional (permasalahan selera). Dalam
melakukan komunikasi dengan profesi yang lain selain menggunakan bahasa, baik
berupa bahasa verbal dengan kata-kata juga menggunakan bahasa visual seperti
teks, kalimat dan bentuk rupa. Desain adalah salah satu media komunikasi visual
yang diwujudkan dalam bentuk bahasa gambar. Bahasa gambar berisi norma-norma
keseragaman gambar rencana untuk mempermudah komunikasi antar profesi yang
berbeda dan menghindari kesalahan penafsiran dalam penyelesaian suatu objek
desain. Bahasa gambar dalam profesi desain interior menggunakan kaidah gambar
teknik dan menggunakan beberapa standar yang disepakati secara internasional
seperti, Standar ISO (Intenational Organization for Standardisation), DIN (Deutche
Industrie Norm/ Norma Industri Jerman), SI (Sisteme International d Unite), BSI
(British Standart Instrument) dan beberapa pedoman literature seperti Architects
Data, Human Dimensions, Interior Graphic and Design Standart dan lain-lain.

BENTUK & TUJUAN GAMBAR


Tahapan pekerjaan perancangan interior, produk atau mebel yang berwujud
gagasan dengan produk akhir gambar skematik hingga DED (Detailed Engineering
Design) disebut sebagai proyek jasa konsultansi. Ketika gambar DED tadi diwujudkan
menjadi bentuk fisik 3 dimensional, dalam desain interior berarti ada pekerjaan
konstruksi. Dalam desain produk dan mebel, tahapan perwujudan gambar skematik
menjadi produk fisik 3 dimensional akan terkait dengan proyek pengadaan barang.
Lingkup pekerjaan utama desainer interior akan melalui tahap-tahap sebegai berikut,
1. Pre Liminary Design
Ide awal desain berupa garis besar rancangan yang dituangkan dalam bentuk sketsa
atau rancangan kasar dan ada kemungkinan belum terukur secara tepat. Dalam
profesi desain interior tahap ini disebut tahap pre-liminary design, adalah tahap
dimana seorang desainer membutuhkan masukan dari owner agar didapatkan
desain yang sesuai dengan keinginan owner / pemesan

Gambar Preliminay Design


Dok.ahmadfajar(2008)

2. Design Development
Tahap selanjutnya rancangan dikembangkan melalui bentuk gambar pengembangan.
Pada tahap ini muncul berbagai alternative pengembangan desain, dalam profesi
desain interior disebut tahap design development. Hasil rancangan sudah tampak,
baik proporsi maupun garis besar detailnya.

Gambar Design Development


Dok.ahmadfajar,Sahid Heritage Hotel(2008)
3. Gambar Dokumen
Gambar sudah berisi informasi secara lengkap yang mencakup visualisasi tampak,
potongan dan detail disertai ukuran dengan skala, notasi keterangan bahan dan lain
- lain sebagai landasan penyelesaian terhadap suatu objek rancangan, dalam profesi
desain interior gambar rencana disebut juga gambar dokumen proyek (shop
drawings)

Gambar Rencana Layout, Lantai dan Ceiling


Dok.ahmadfajar

Gambar Potongan (Elevation& Section)


Dok.ahmadfajar
Gambar sketsa tambahan
untuk memperjelas denah situasi rancangan ruang
dok. Ahmadfajar

Contoh Hasil Akhir Desain


dok. Ahmadfajar

4. Gambar Grafis
Gambar yang dibuat dengan visualisasi grafis yang baik, bertujuan memberikan
gambaran tentang bentuk/arah desain, komposisi warna, material, suasana ruang
(mood/ atmosphere). Gambar grafis dapat berupa gambar perspektif 2D/3D
(animasi) Dalam penyajian gambar ini seorang desainer akan melampirkan
moodboard atau skema warna dan material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan (color & matrial scheme)

Gambar Visualisasi Grafis dalam Design Development


Dok.ahmadfajar,Sahid Heritage Hotel(2008)

CONCLUSION
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa,
A. Profesi Desainer Interior dalam melaksanakan tugas profesinya selalu bekerja
lintas profesi dan lintas disiplin ilmu, maka diperlukan bentuk komunikasi bahasa
dalam bentuk verbal maupun visual yang selanjutnya disebut dengan bahasa
gambar
B. Bahasa gambar memiliki standard baku sehingga memungkinkan semua profesi
yang terlibat dapat membaca dan memahami dengan tepat dan benar,
C. Dibutuhkan kompetensi bagi calon desainer interior agar dapat membuat
gambar desain yang sesuai dengan standard secara tepat dan benar, selanjutnya
matakuliah yang mempelajari tentang metode membuat gambar desain adalah
matakuliah Gambar Teknik
D. Tujuan matakuliah Gambar Teknik adalah setelah mengikuti perkuliahan ini
selama satu semester mahasiswa dapat menguasai metode menggambar benda
beraturan berdasarkan azas – azas ilmu proyeksi orthogonal dan perspektif
sebagai dasar perancangan gambar kerja desain interior dengan standar gambar
teknik ISO ( Intenational Organization for Standardisation)

Anda mungkin juga menyukai