Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Desain Interior dan
Eksterior Ruang Belajar AUD
Disusun Oleh :
Kelompok 1
Semester : 3
Program Studi : S1 PIAUD
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada hakikatnya ialah pendidikan yang
diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan
seluruh aspek kepribadian anak dan potensi secara maksimal.
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia telah
diatur menurut Permendikbud dan dalam undang-undang. Salah satunya tertuang
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Anak Usia Dini dan Kebudayaan Republik
Indonesia No. 137 tahun 2014 pada Bab ke-VII yaitu tentang standar sarana dan
prasarana PAUD. Dalam peraturan tersebut dipaparkan bagaimana suatu
lembaga PAUD mampu memberikan layanan kepada para peserta didiknya
secara ideal dengan memenuhi sarana dan prasarana sesuai dengan standar
yang ada.
Peran pendidik sebagai fasilitator dalam pelaksanaan proses pendidikan
pada anak usia dini penting untuk memberikan kemudahan yaitu berkaitan saat
anak mempelajari berbagai hal yang ada di lingkungan sekitar. Anak usia dini
cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu hal yang ingin
dipelajarinya. Langkah untuk mempermudah pencapaian kemampuan anak
tersebut, pendidik perlu menyajikan lingkungan yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan belajar anak.
PEMBAHASAN
4. Tanggapan-tanggapan intrik
1. Arsitektur classic, adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu
pada zaman yunani, seperti yang digunakan di yunani kuno pada periode
Helenistik dan kekaisaran romawi.
2. Arsitektur Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan
berakhir sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam bidang eksterior,
Contoh Art Deco di Indonesia seperti Villa Isola, Bandung. Arsitek Wolff
Schoemaker. Bioskop Megaria, Jakarta. Hotel Savoy Homann, Bandung. Arsitek
Albert Aalbers. Grand Hotel Preanger, Bandung. Arsitek Wolff Schoemakerc.
5. Arsitektur Ethnic adalah gaya arsitektur yang berasal dari budaya kedaerahan.
Contoh arsitektur ethnic adalah bangunan-bangunan Bali, Jawa, Minang, dll.
9. Arsitektur Tropical adalah gaya arsitektur yang dipengaruhi oleh iklim tropik.
Mencakup masa pemerintahan Ratu Victoria pada tahun 1837- 1901.
10. Gaya arsitektur victoria mulai disebarkan ke dunia internasional oleh seorang
arsitek Inggris yang disebarkan ke AmerikaSerikat, Kanada, Australia, dan
Selandia Baru.
12. High-tech, merupakan aliran yang mengambil bentuk-bentuk era modern yang
diekstrimkan melalui kecanggihan teknologi yang berkembang masa itu.
Penggunaan baja, kaca, dan beton yang diekspos menjadi salah satu ciri dari
arsitektur high-tech. Aliran ini juga memilih warna-warna yang menunjukkan suatu
arsitektur high-tech misalnya warna monokrom, warna perak (Sumber:
geocities.com)
Secara umum desain interior suatu sekolah tampak pada tata ruang kelas
sedangkan untuk desain ekterior ditampakkan melalui tatanan taman sekolah
atau taman bermain (playgground) ataupun desain pagar sekolah. Desain taman
yang menarik di sebuah sekolah sering kali menjadi nilai plus untuk sekolah
tersebut, karena masyarakat menilai apa-apa yang terlihat dari luar
3. Manfaat desain interior kelas
1. Agama dan moral Anak mengetahui bahan alam adalah ciptaan tuhan,
membaca doa sebelum kegiatan.
2. Kognitif Anak mengetahui macam-macam tanaman, melihat huruf/abjad.
3. Sosial emosional Anak bergantian saat kegiatan dalam pembelajaran bahan
alam dan membaca buku.
4. Bahasa Anak mulai membaca buku, mendengarkan instruksi guru, dan
berinteraksi dengan temannya di dalam proses pembelajaran.
5. Motorik Anak bermain bahan alam seperti pasir dan biji bijian
menggunakan tangan.
6. Seni Anak membuat berbagai bentuk dari pasir dan biji bijian, menanam
tanaman seperti bunga.
6. Tujuan Desain Interior Kelas Model Sentra Pada Anak Usia Dini
a. Agar guru dapat mengetahui besarnya ruangan sesuai dengan jumlah anak.
b. Untuk menambah wawasan guru dalam penerapan setiap sentra.
c. Agar guru dapat mengetahui bahwa pencahayaan yang alami itu lebih baik.
d. Untuk mengetahui agar anak nyaman dengan suasana kelas yang dingin
dapatditambahkan dengan menggunakan AC.
e. Supaya anak terbiasa bijaksana dalam suatu peristiwa, mengenal cara
memasak, dan mengenal bentuk dan warna.
f. Untuk mengetahui kebutuhan desain interior untuk KB, TPA, dan TK
g. Untuk mengetahui model media di sentra-sentra.
h. Untuk mengetahui alat dan bahan perancangan di sentrasentra. I
i. Untuk mengetahui cara merancang interior ruangan KB, TPA, dan TK
j. Untuk pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi
ruang interior.
k. Untuk mengetahui metode desain yang digunakan untuk di sentra-sentra.
1. Unity/Kesatuan
Keterpaduan, yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi satu.
Kesatuan yang utuh dan serasi. Seluruh unsur saling menunjang dan
membentuk satu kesatuan yang lengkap, tidak berlebihan dan tidak kurang.
2. Balance/Keseimbangan
Suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana perhatian visual dari dua
bagian pada dua sisi pusat perhatian adalah sama. Keseimbangan simetris,
dimana antara satu bidang dengan bidang yang lainnya sama. Keseimbangan
asimetris, merupakan keseimbangan antara satu dengan yang lainnya tetap
sama bila dibagi dua memotong tidak sama persis.
3. Harmony/Keselarasan
Suatu keselarasan dari pengaturan benda-benda dalam ruang. Dapat
berupa bentuk, warna, tekstur pola, material, tema, gaya, ukuran dan
sebagainya. Seperti dalam keselarasan warna dapat ditingkatkan dengan
menggunakan warna-warna komplementer atau warna analog. Suatu
penekanan tertentu yang menjadi pusat perhatian (center of intrest), yaitu
berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan mata. Pemilihan
elemen tekanan ini harus baik, tepat, sehingga dapat berintegrasi dengan
elemen lain dalam komposisi ruang, jangan sampai menimbulkan tidak adanya
kesatuan serta merusak komposisi secara keseluruhan.
4. Rhytm/Ritme/Irama
Suatu elemen desain yang dapat menggugah emosi/perasaan terdalam.
Prinsip ini dapat dicapai dengan memberi alur penataan yang tidak
membosankan, sehingga pengguna ruang tidak merasa jenuh bila berdiam
didalam ruang.
5. Proportion/Proporsi
a. Antar bagian dari suatu desain, dan hubungan antara bagian dan keseluruhan.
b. Berkaitan dengan keberadaan hubungan tertentu antara ukuran bagian terkecil
dengan ukuran keseluruhan.
c. Perbandingan antara besaran ruang dan isi ruang, penataan bisa diperhatikan
dalam memenuhi kebutuhan civitas.
6. Kontras Merupakan suatu penekanan tertentu yang menjadi pusat perhatian
(center of intrest), yaitu berupa area yang pertama kali ditangkap oleh pandangan
mata. Pemilihan elemen tekanan ini harus baik, tepat, sehingga dapat berintegrasi
dengan elemen lain dalam komposisi ruang, jangan sampai menimbulkan tidak
adanya kesatuan serta merusak komposisi secara keseluruhan.
Simpulan
Desain interior adalah rancangan dalam ruangan yang dibuat
sebelum membuatkaryanyaatau suatu ruangan. Dengan tujuan agar
terciptanya suasana ruangan yang nyaman dan aman bagi
pemiliknya. Dalam desain interior kelas sentra akidah ini bertujuan
untuk mengenalkan anak tentang keislaman. Elemen interior,
warna, karakter, gaya, suasana ruang, dan material merupakan
faktor penting dalam merancang sebuah bangunan ruangan
khususnya dalam merancang interior sentra akidah. Desain interior
sentra imtaq juga sangat penting untuk pengembangan nilai moral
agamapada anak tanpa mengesampingkan aspek perkembangan
lainnya pada anak.Indikator perkembangan anak taman kanak-
kanak dapat disesuaikan dengan tahap usia anak. Selanjutnya,
desain interior dapat dibuat dengan prinsip tertentu dan
menyesuaikan pada tahap perkembangan anak yang mengacu
pada kurikulum nasional.Alat dan bahan yang digunakan dalam
membuat desain interior kelas sentra imtaq umumnya adalah kertas,
dibantu dengan bahan dukung lainnya sebagaimana yang telah
diuraikan dalam pembahasan. Tahapan pengaplikasian desain
interior kelas sentra imtaq yang pertama adalah penentuan konsep
yang paling dimunculkan. Misalnya tema, dan elemen pendukung
sentra. Maket desain interior kelas “sentra imtaq” merupakan
gambaran atau rancangan desain interior kelas dengan tema sentra
imtaq untuk kelompok bermain, desain interior memberikan
stimulasi pada anak usia dini agar dapat meningkatkan aspek
pertumbuhan dan perkembangan anak dikhususkan terhadap
kemampuan mengembangkan nilai moral dan pengenalan agama
pada anak.
Daftar Pustaka
Jurnal Desain Interior, Vol. II No. 1 Juni Tahun 2015. Menata
Ruang Sempit Agar Terlihat Lebih Luas . Ni Nyoman
Sri Rahayu
Mayang Sari, sriti, 2004. Peran Warna Interior Terhadap
Perkembangan dan Pendidikan Anak di Taman Kanak-
kanak. Karya Tulis Ilmiah, Jurnal Dimensi Interior Vol.2,
No.1 . Surbaya Pusit Univ Kristen Petra
Astrin, Wulan. 2004. Pengaruh Interior Ruang Belajar dan Bermain
Terhadap Kongnitif, Afektif, Dan Psikomotrik Anak Di TK
Negeri Pembina Malang karya Tulis Ilmiah, Jurnal Demensi
Interior Vol.2. Surabaya: Pusit Univ kristen petra
Pamudji Suptandar, J. 1999, Disain Interior. Jakarta: Djambatan
Panero, Julius dan Martin Zelnik. 2003. Dimensi Manusia dan Ruang
Interior