Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

APE UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SENI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain dan Produksi Alat Permainan
Edukatif (APE)

Dosen Pengampu : Ibu Amalia Nur Aini, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 5

1. Amelia Rahmah 2011305011


2. Sri Novia Ramadhani 2011305019
3. Enny Maytika Ariani 2011305020
4. Aulia Rahmahtiah 2011305034
5. Sarwani 2011305037
6. Hermilia Putri 2011305040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
SAMARINDA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat,
karunia serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
tentang APE Meningkatkan Perkembangan Seni. Dan kami sampaikan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada ibu Amalia Nur Aini, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Desain dan Produksi Alat Permainan Edukatif
(APE) yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Sehingga kami mampu
menambah wawasan kami.

Besar harapan kami makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan tentang pembelajaran Desain dan Produksi Alat
Permainan Edukatif (APE). Dan kami menyadari bahwa didalam makalah ini
terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
yang lebah baik.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang
membangun agar bisa memperbaikinya lagi demi masa yang akan datang.

Wassalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Samarinda, 11 Maret 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Pengertian Perkembangan Seni Pada Anak Usia Dini ................................ 3
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembanga Seni Anak Usia Dini ..... 4
C. Contoh Alat Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan Seni Pada Anak
Usia Dini .......................................................................................................... 6
BAB III................................................................................................................ 9
PENUTUP ........................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................... 9
B. Saran ......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang


sengaja dirancang secara khusus untuk meningkatkan aspek perkembangan
anak. APE merupakan salah satu media yang dibuat secara sistematis dan
bertujuan untuk menstimulasi tugas perkembangan anak (Syamsuardi,
2012, hlm. 61). Penggunaan APE memiliki dampak positif bagi
perkembangan otak anak, karena anak dapat melakukan kegiatan belajar
sambil bermain. Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar tentang
kehidupan sehari-hari dan mendapatkan pengalaman yang berkaitan
dengan lingkungannya (Khobir, 2009, hlm. 197).
APE memiliki manfaat yang dapat meningkatkan tiga kemampuan
pokok, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik (Hijriati, 2017, hlm. 61).
Kemampuan kognitif anak pada saat proses bermain dapat dilatih dengan
diperkenalkan perbendaharaan huruf, angka, kata, bahasa, komunikasi
timbal balik, maupun mengenal objek-objek tertentu, misalnya bentuk
(besar atau kecil) dan rasa (manis, asin, pahit, atau asam). Kemampuan
afektif anak dapat dilatih pada saat melakukan aktivitas bermain yaitu
anak mampu mengekspresikan perasaannya saat berinteraksi dengan
teman sebayanya selama proses bermain. Kemampuan psikomotorik anak
dapat dilatih dengan bergerak, seperti berlari, atau melompat, dengan
demikian anak akan terlatih motoriknya. Manfaat lain dari penggunaan
APE saat bermain yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk
bereksplorasi, berimajinasi dan melatih daya ingat terhadap hal yang
dipelajari melalui APE (Sudono, 2000, hlm. 3).
Kegiatan bermain sambil belajar sangat penting bagi anak, karena
membuat anak hidup bahagia dan menjadi cerdas. Bermain bagi anak
selain sebagai media eksplorasi dan belajar, juga membantu anak untuk
2

mengenal diri dan lingkungannya (Khobir, 2009). Lingkungan sekitar anak


dapat berupa lingkungan fisik (rumah, sekolah, kendaraan, mainan),
lingkungan psikologis (suhu, suasana) dan lingkungan budaya (adat
istiadat, keyakinan dan seni yang mengandung nilai kearifan lokal)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan seni pada anak usia dini?
2. Apa saja faktor yang mempegaruhi perkembangan seni pada anak usia
dini?
3. Apa ssaja contoh APE untuk menigkatkan seni anak usia dini?

C. Tujuan

1. Mengetahui perkembangan seni pada anak usia dini.

2. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan seni


anak usia dini.

3. Mengetahui APE apa saja untuk meningkatkan seni anak usia dini.
3

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Seni Pada Anak Usia Dini

Pengembangan seni pada anak usia dini adalah salah satu proses
pencapaian anak dalam bidang seni dengan berpatokan Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini. Melalui aktifitas seni, dapat
meningkatkan daya cipta serta kreatifitas yang orisinil dan bersifat
individual. Dan melalui aktivitas seni, anak dapat mengekspresikan diri.
Pembelajaran sentra memberikan manfaat untuk mengembangkan rasa
percaya diri anak. Mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-
masing individu. Karena menekankan pada bermain sambil belajar,
memberikan pengalaman nyata bagi anak.
Seni adalah sebuah kegiatan yang tidak bisa terlepas dari manusia,
karena seni senantiasa menyertai manusia mulai dari lahir sampai akhir
hayat. Seni dalam kehidupan manusia adalah bagian yang tidak bisa
dipisahkan, dia akan ada selalu dalam kehidupannya terutama pada anak
usia dini.
Kehadiran seni dalam dunia Pendidikan mengisyaratkan bahwa
seni memiliki kedudukan, peran, atau fungsi yang penting dalam
Pendidikan anak. Pendidikan seni sangat penting bagi anak. dalam hal
demikian, di satu sisi, Pendidikan seni berfokus pada fakta dan
pengetahuan teoretis dan sisi lain, anak juga dapat memperoleh
pemahaman estetis melalui eksplorasi dan pengalaman praktis dalam
melakukan kegiatan seni. Dalam proses berkarya seni dengan proses
pembelajaran, tentunya harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Untuk anak usia dini, belajar seni tidak hanya bertujuan untuk berproses
karya seni saja, juga diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan
4

fisik motoric, kognitif, Bahasa, social emosional, serta kemandirian pada


anak.1

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembanga Seni Anak Usia


Dini

1. Faktor Internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak yang dapat
mempengaruhi kreativitasnya yaitu:

Pertama, Faktor biologis yaitu perkembangan kreativitas anak


dipengaruhi oleh gen yang diwarisi oleh kedua orang tuanya.
Selain menghasilkan kesamaan fisik, genetik juga dapat menghasilkan ciri-
ciri psikologis seperti bakat dan kecerdasan. Bakat dan
kecerdasan diyakini dapat mempengaruhi kreativitas anak. Biasanya anak
yang berbakat dan memiliki kecerdasan tinggi akan
menujukkan kreativitas yang baik dibandingkan anak yang tidak berbakat
dan memiliki kecerdasan rendah.

kedua, Faktor fisiologis. Kesehatan memiliki pengaruh


terhadap perkembangan kreativitas anak. Sehat dan aktifnya indera pada
anakanak akan berpengaruh pada perilaku dan suasana hatinya. Hal
ini menunjukkan bahwa anak yang sehat akan menunjukkan
kreativitas yang lebih baik dan sebaliknya jika anak mengalami kesehatan
yang buruk dan kondisi tidak sehat disebabkan karena penyakit
atau kecelakaan dapat menghambatnya perkembangan kreativitasnya.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari lingkungan anak yang
dapat mempengaruhi perkembangan kreativitasnya yaitu:

1
La Ode Anhusadar, “Pengembangan Pembelajaran Seni Bebasis Agama Pada Anak Usia Dini”,
dalam jurnal Al Athfaal: Kronik Ilmiah Lembaga Anak Usia Din, Edisi No. 1, Vol. 2 (2019), hal. 1
5

Pertama, Lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga merupakan


lingkungan pertama dan utama yang mempunyai peran penting dalam
mendidik anak. Pola asuh yang diterapkan orang tua sangat
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Pola asuh otoriter orang tua
yang mengekang kebebasan anak untuk mengembangkan dirinya
secara utuh seperti melarang anak bermain, serba membatasi, dan
memaksa anak untuk menuruti perintah orang tua justru akan menjadikan
anak kurang memiliki inisiatif dan tidak percaya diri sehingga
dapat menghambat kreativitasnya. Sebaliknya, jika seorang
anak dibiasakan dengan pola asuh yang demokratis dengan
suasana keluarga yang terbuka, saling menghargai, mendengarkan
pendapat, dan memberikan kesempatan yang luas kepada anak
untuk melakukan kegiatan sesuai dengan minatnya maka anak
akan tumbuh menjadi sosok yang kreatif, terbuka, penuh inisiatif
dan percaya diri.

kedua, Lingkungan sekolah. Sekolah merupakan lingkungan


pendidikan terpenting setelah di keluarga. Di sinilah pertama kalinya
anak mengenal dunia luar dengan ruang lingkup yang lebih besar
dari rumahnya. Lingkungan sekolah ini tentunya lebih beragam
dan kompleks. Segala sesuatu yang ada di lingkungan sekolah
dapat mempengaruhi kreativitas anak, seperti guru dengan
segala potensinya, banyaknya teman sebaya, sistem pembelajaran,
serta sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

Di sekolah anak banyak memperoleh kesempatan untuk belajar, bermain,


dan berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga proses inilah yang dapat
mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya kreativitas anak. Proses
pendidikan di sekolah tentunya tidak terlepas dari peranan guru, jadi
stimulasi yang diberikan guru juga dapat mempengaruhi perkembangan
kreativitas anak. Contohnya, apabila guru menyajikan kegiatan yang
6

menarik dan menyenangkan serta memberikan kesempatan pada anak


untuk melakukan kegiatan sesuai dengan keinginannya, maka pada saat itu
anak memiliki peluang untuk mengekspresikan ide-idenya sehingga dapat
memupuk potensi kreatif mereka.

ketiga, Lingkungan masyarakat. Faktor budaya, kebiasaan, agama,


dan keadaan demografi yang ada pada suatu masyarakat diakui atau
tidak memiliki pengaruh dalam perkembangan kreativitas anak.
Misalnya anak yang tinggal di kota perkembangan kreativitasnya akan
berbeda dengan anak yang tinggal di desa.

Berdasarkan faktor-faktor di atas, ternyata lingkungan merupakan


salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas
pada anak. Anak akan mampu mengembangkan kreativitasnya
dengan dukungan atau dorongan dari lingkungannya. Dalam hal ini
lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan sekolah. Melalui stimulasi
yang diberikan guru serta penyediaan sarana dan prasarana,
memberikan kesempatan pada anak untuk aktif mengembangkan dirinya
secara utuh menjadi sosok yang kreatif. 2

C. Contoh Alat Permainan Edukatif Untuk Meningkatkan Seni Pada


Anak Usia Dini

1. Seni Rupa
Muharrar (2013) menyatakan bahwa seni rupa merupakan realisasi
imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni.
Sehingga dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi.
Dalam seni rupa murni karya yang diciptakan merupakan bentuk dua
dimensi dan tiga dimensi. Sehingga objek yang dibuat merupakan hasil

2
Jejak Pendidikan, “Faktor-Fktor yang Mempengaruhi Kreativitas Anak”, Jakarta, Maret 2016
7

dari satu atau lebih dari media yang ada (sebagai catatan bahwa media
atau bahan seni di dunia juga tidak terbatas).
Adapun salah satu contoh kegiatan bermain yang menggunakan
alat permainan edukatif untuk mengembangkan seni rupa anak adalah
sebagai berikut:
“ Melukis dengan busa”
Tujuan yang diperoleh anak selain pengembangan
kemampuan seni rupa adalah anak belajar mengkoordinasikan,
menggerakkan oikiran, mata, dan tangan.

2. Seni Musik

Music adalah aspek penting dalam kehidupan manusia


dan respon-respon manusia terhadapnya bahkan mungkin
terjalin dengan sangat rumit dalam otak manusia menurut
Jansen (Rolina : 2012).
Beberapa kegiatan bermain dengan menggunakan alat permainan
edukatif untuk mengembangkan kemampuan seni music anak usia dini
yaitu:
“Bermain dengan botol bekas”
APE yang digunakan dalam kegiatan bermain ini adalah botol-botol
kaca maupun botol plastik sebanyak 3 buah kemudian botol plastic atau
kaca diisi dengan pasir, air, dan batu-batuan. Botol-botol tersebut diatur
sedemikian rupa sehingga menghasilkan bunyi. Dan alat pemukul
digunakan hendaknya tebuat dari kayu atau bambu, seperti pensil atau
sumpit dan bisa pula di shack (kocok) agar menghasilkan bunyi.

3. Seni Tari atau Gerak


8

Menurut Lincoln Kirstein, kata tari dalam Bahasa Inggris terkait


pada Bahasa Prancis Dance yang keduanya dianggap berakar dari Bahasa
Jerman kuno Donson yang berarti regangan (Stretch) atau tarian (Drag).
Tari sebagai bentuk seni meruapakn aktivitas khusus yang bukan hanya
sekedar ungkapan gerak yang emosional atau mengungkapkan perasaan
dalam wujud gerak tanpa arah dan tujuan, akan tetapi meruapakan
stimulus yang mempengaruhi organ syaraf kinestetik manusia sebagai
sebuah perwujudan pola-pola yang bersifat konstruktif.
Keterampilan gerak dasar tari merupakan proses belajar anak bisa
konsentrasi, aktif, ekpresif, dan kreatif melalui gerakan-gerakan secara
simbolik. Tari pada anak usia dini disesuaikan dengan kemampuan gerak
yang dapat dilakukan sesuai dengan fase perkembangan kinestetiknya
(psikomotornya).
Contoh ape seni tari yaitu:
Gerak dan Tari ( Dwi Sunar Prasetyono)
APE yang digunakan dalam kegiatan ini hanyalah tape recorder.
Kegiatan ini akan membuat anak tertawa dan bersemangat karena
Gerakan atau tarian yang diperagakan adalah Gerakan atau tarian yang
jenaka. Jadi guru harus menciptakan Gerakan yang jenaka. Cara
bermainnya adalah dengan meminta anak bergerak dan menari mengikuti
irama dari tape recorder sesuai Gerakan yang diciptakan guru.3

3
Tri Ayu Lestarsi Natsir, “Pengembangan Alat Permainan Edukatif: Sebuah Kajian Teori dan
Praktik”, (Kota Parepare, Sulawesi Selatan, 2022), hal. 115-126
9

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Alat Permainan


Edukatif (APE) merupakan seperangkat instrumen, baik merupakan
metode atau cara maupun perkakas yang digunakan seseorang dalam
rangka mendidik anak dengan menekankan konsep bermain sambil belajar.
Dari sudut pandang orang tua atau pendidik APE memilik arti yang sangat
penting. Karena dapat membantu dan memudahkan mereka dalam
mendampingi proses pembelajaran pada anak usia dini.
Sedangkan dari sudut pandang anak-anak APE memiliki arti
penting sebagai berikut: dapat mengembangkan konsentrasi anak, dapat
mengatasi keterbatasan bahasa anak, dapat mendorong anak bersosialisasi,
dapat menambah daya ingat dan pemahaman anak mengenai sesuatu.
Kemudian dalam memilih alat permainan untuk anak, orang tua atau
pendidik sebaiknya memperhatikan beberapa prinsip APE (yang
mencakup: prinsip produktivitas, prinsip aktivitas, prinsip kreativitas,
prinsip efektifitas dan efisiensi serta prinsip mendidik yang
menyenangkan) dan ciri-ciri alat permainan yang baik untuk anak (yang
meliputi: Desain Mudah dan Sederhana, Multifungsi, menarik, awet,
berukuran besar, tidak membahayakan, sesuai kebutuhan, barang murah
dan mudah didapat, bukan karena kelucuan atau kebagusannya,
mendorong anak untuk bermain bersama, serta dapat mengembangkan
daya fantasi anak).

B. Saran

1. Bagi guru-guru sebaiknya memperhatikan penggunaan media dalam


pembelajaran dalam perkembangan anak. Sehingga Pengembangan
APE dalam pembelajaran perlu diperhatikan.
10

2. Perkembangan anak tergantung pada pendidik sehingga perlu


pengembangan APE didalam pengajaran.
3. Dapat membuat APE yang lebih baik diberbagai pengajaran dikelas
demi menstimulus anak didik dalam berbagai perkembangannya.
11

DAFTAR PUSTAKA

Anhusadar ,La Ode, “Pengembangan Pembelajaran Seni Bebasis Agama Pada Anak Usia
Dini”, dalam jurnal Al Athfaal: Kronik Ilmiah Lembaga Anak Usia Din, Edisi No. 1,
Vol. 2 (2019.

Pendidikan, Jejak, “Faktor-Fktor yang Mempengaruhi Kreativitas Anak”, Jakarta, Maret


2016.

Lestarsi Natsir , Tri Ayu, “Pengembangan Alat Permainan Edukatif: Sebuah Kajian Teori
dan Praktik”, (Kota Parepare, Sulawesi Selatan, 2022).

Anda mungkin juga menyukai