Anda di halaman 1dari 15

Alat Permainan Edukatif Tradisional dan Modern

Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

(Bermain dan Permainan 2)

Dosen Pengampu : Yuning Eka Rahma Wati, M.Pd

Disusun Oleh:

Evi Wijayanti : 201310008

Komariyah : 201310015

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini


Semester 5

FAKULTAS TARBIYAH

INSITITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA (IAIMNU)

METRO LAMPUNG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah
Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“ALAT PERMAINAN EDUKATIF TRADISIONAL dan MODERN” dapat kami
selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Begitu pula atas limpahan kesehatan
dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga makalah ini
dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian pustaka maupun
melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen Pengampu Mata Kuliah yaitu Ibu Yuning Eka Rahma
Wati M.Pd dan juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami
dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon
kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada
makalah ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-
luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada
kesempatan berikutnya.

Metro, 17 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................2

B. Rumusan Masalah...........................................................................2

C. Tujuan Penulisan.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Pengertian APE................................................................................3

B. APE Tradisional...............................................................................5

C. APE Modern.....................................................................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................11

A. Kesimpulan.......................................................................................11

B. Saran.................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Permainan merupakan kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan,
tanpa didesak oleh rasa tanggung jawab. Permainan tidak memiliki tujuan
tertentu. Tujuan permainan terletak pada permainan itu sendiri dan dicapai pada
waktu bermain. Bermain tidak sama dengan bekerja. Bekerja mempunyai tujuan
yang lebih lanjut, tujuannya tercapai setelah pekerjaan itu selesai. Anak-anak suka
bermain karena di dalam diri mereka terdapat dorongan batin dan dorongan
mengembangkan diri. Anak dan permainan merupakan dua pengertian yang
hampir tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Berpikir mengenai anak selalu
menimbulkan asosiasi mengenai bermain. Timbul pertanyaan apakah bermain
betul-betul merupakan kesibukan khusus anak?. permainan adalah merupakan
kesibukan yang paling hakikat dengan suatu dunia anak yang hidup aman.1
Masa kanak-kanak adalah masa dimana seorang anak masih suka dengan hal
yang menyenangkan seperti bermain. Anak dan bermain adalah sebuah kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan. Seorang anak tidak lepas dari yang namanya dunia
bermain ketika mulai dia lahir hingga mencapai usia sebelum memasuki masa
remaja. Pada masa itu anakanak cenderung menuangkan berbagai imajinasinya
melalui sebuah alat permainan dalam kegiatan bermain mereka. Pada zaman saat
ini, beragam permainan banyak ditawarkan oleh produsen mainan. Mulai dari
permainan konvensional yang banyak kita temukan di jual bebas di toko mainan
hingga permaianan berbasis computer atau aplikasi. Dari beragam mainan tersebut
selain menawarkan nilai entertain atau hiburannya tapi juga tidak sedikit
permainan yang didalamnya menawarkan nilai edukasi atau pendidikannya.
Jika kita lihat dari sudut pandang pendidikan, seorang anak bisa mempelajari
segala hal melalui berbagai strategi, metode dan media pembelajaran. Karena
dunia anak adalah dunia bermain, sehingga guru sering mengintegrasikan kegiatan

1
Abdul Khobir, “Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif,” in Forum Tarbiyah,
vol. 7 Fakultas Tarbiyah IAIN Pekalongan, 2009, 196.

1
belajar mengajar melalui sebuah aktivitas permainan. Pada setiap anak, terutama
anak kecil, bermain itu adalah belajar. Memang dunia anak adalah bermain,
dengan bermain, anak akan belajar berbagai hal tentang kehidupan sehari-hari.
Dengan permainan, kita sebagai orang tua bisa memasukkan unsur-unsur
pendidikan didalamnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alat permainan edukatif ?
2. Apa saja alat permainan edukatif tradisional dan modern?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari alat permaianan edukatif
2. Mengetahui apa saja alat permainan edukatif tradisional dan modern

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Permainan Edukatif


Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan alat-alat permainan yang
dirancang dan dibuat untuk menjadi sumber belajar anak-anak usia dini agar
mendapatkan pengalaman belajar. Pengalaman ini akan berguna untuk
meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak yang meliputi aspek
fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, kognitif dan moral. Alat Permainan Edukatif
dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usia dan tingkat
perkembangannya. Pada dasarnya proses perkembangan anak dalam kegitan
bermain, kita akan menemukan dua istilah yang berbeda yakni Sumber Belajar
(Learning Resources) dan Alat Permainan (Educational Toys and Games). Alat
permainan maupun sumber belajar akan berkembang sesuai dengan
perkembangan budaya dan teknologi. Oleh karena itu akan banyak sumber belajar
dan alat permainan yang baru.

Bermain itu penting bagi anak, karena bermain merupakan bagian sangat
penting dari proses tumbuh kembang anak. Melalui kegiatan bermain, anak akan
belajar berbagai hal tentang kehidupan sehari-hari. Anak akan mendapatkan
pengalaman yang berkaitan dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial
budaya, lingkungan sosial ekonomi, maupun lingkungan fisik atau alam, yang
sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir, bersikap,
bergaul, berkarya dan sebagainya. Dalam permainan anak mencurahkan perhatian,
perasaan dan pikiran pada proses bermain serta sifat dan bentuk alat
permainannya. Dengan demikian anak-anak akan belajar mengenali dan menjajaki
lingkungannya.
Dengan bermain banyak aspek kecerdasan yang terasah dari anak. Hanya
sayangnya, orang tua kadang tidak suka jika anaknya terlalu banyak bermain.
Mereka menganggap bermain tidak banyak manfaatnya, bahkan kadangkadang
orang tua complain dengan pihak sekolah ketika mereka mengetahui bahwa di

3
sekolah anak-anak hanya bermain, yang seharusnya diajarkan tentang membaca,
menulis dan berhitung. Padahal sesungguhnya masa pra sekolah adalah masa
bermain, maka tepat jika pembelajaran di TK dilakukan dengan bermain sambil
belajar dan belajar seraya bermain.2
nilai-nilai penting dalam bermain bagi anak, yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan kemampuan problem solving pada anak.
2. Menstimulasi perkembangan bahasa dan kemampuan verbal.
3. Mengembangkan keterampilan sosial.
4. Merupakan wadah pengekspresian emosi.
Peran bermain pada anak berdampak pada sejumlah bidang kehidupan anak,
yaitu sebagai berikut.
1. Bermain mempunyai peran yang penting dalam belajar. Dalam hal ini,
bermain dapat melengkapi kegiatan sekolah anak, yang dapat memberi
kesempatan kepada anak untuk memahami, meresapi, dan memberi arti
kepada apa yang mereka pelajari dalam seting pendidikan formal. Secara
khusus, bermain menjadi penting yaitu membantu anak untuk memperoleh
”bukan informasi khusus, tetapi mindset umum dalam pemecahan
masalah”.
2. Bermain dapat mendukung perkembangan fisik dan kesehatan mental yang
baik. Bermain memfasilitasi anak dalam beraktivitas fisik, meliputi
kegiatan berolah raga, yang mengungkinkan meningkatnya koordinasi dan
keseimbangan tubuh, serta mengembangkan keterampilan dalam
pertumbuhan anak. Adapun sumbangan untuk kesehatan mental adalah
membantu anak untuk membangun dan mengembangkan resiliensi (daya
tahan) terhadap tekanan dalam hidup.
3. Bermain memberi kesempatan untuk menguji anak dalam mengahadapi
tantangan dan bahaya.

2
Abdul Khobir, “Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif,” in Forum Tarbiyah,
vol. 7 Fakultas Tarbiyah IAIN Pekalongan, 2009, 197

4
Permainan dan bermain memiliki banyak fungsi bagi anak, khususnya dalam
menstimulasi tumbuh-kembang, fungsi yang dimaksud antara lain seperti
berikut.
1. Permainan sebagai sarana menumbuhkan kemampuan sosialisasi pada
anak. Bermain memungkinkan anak untuk berinteraksi dengan lingkungan
sosialnya yang dapat mengajarkan anak untuk mengenal dan menghargai
orang lain. Bermain juga dapat mengajari anak mengurangi egosentrisnya
karena berusaha bersaing dengan jujur, sportif, tahu akan haknya dan
peduli dengan hak orang lain, sarana belajar berkomunikasi dan
berorganisasi.3
2. Permainansebagai sarana mengembangkan kemampuan dan potensi anak.
Bermain dapat memungkinkan anak untuk mengenali berbagai macam
benda, mengenali sifatnya, serta peristiwa yang terjadi di lingkungannya.
Hal ini dapat menstimulasi kemampuan fantasi anak.
3. Permainansebagai sarana mengembangkan emosi anak. Ketika anak
bermain dapat timbul rasa gembira, senang, tegang, puas, ataupun kecewa.
Dengan demikian, anak dapat menghayati berbagai rasa yang dirasakannya
ketika bermain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahamibahwapermainan dan aktivitas
bermain seharusnya berdampak positif bagi anak. Oleh karena itu, jika bermain
menimbulkan bahaya bagi anak, seperti fenomena games online yang marak
terjadi pada anakanak Indonesia saat ini, maka sudah seharusnya dilakukan
berbagai tindakan untuk mengatasinya dengan melibatkan berbagai pihak yang
terkait.

B. Alat Permainan Tradisional


Permainan dapat diartikan sesuatu yang dimainkan, yang digunakan untuk
bermain. Tradisional adalah berpegang teguh terhadap kebiasaan turun temurun,
sikap dan cara berfikir serta bertindak yang selalu ingin berpegang teguh terhadap

3
Haerani Nur, “Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Anak Tradisional,” Jurnal
Pendidikan Karakter 4, no. 1 (2013).

5
norma dan adat turun temurun. Jadi permainan tradisional adalah permainan yang
turun temurun dari nenek moyang terdahulu. Permainan tradisional sebagian besar
permainan anak, yang merupakan bagian dari folklore. Permainan tradisional
adalah suatu hasil budaya masyarakat berasal dari zaman yang sangat tua, telah
tumbuh dan hidup hingga saat ini. Pendukungnya adalah masyarakat dari
kalangan tua, muda, lakilaki, perempuan, kaya, miskin, rakyat maupun bangsawan
tidak ada bedanya. Permainan tradisional bukan hanya sekedar permainan yang
dapat menghibur hati, menjadi penyegar pikiran atau sarana olah raga. Melainkan
memiliki berbagai latar belakang dengan corak yang kreatif, rekreatif, kompetitif,
pedogogis, magis dan religius. Permainan tradisional juga menjadikan orang lebih
ulet, terampil, cekatan, serta toleran terhadap lingkunganya.
Dalam kehidupan sosial anak-anak pun banyak mengalami perubahan yang
bisa dikatakan menjadi perkembangan regres. Permainan-permainan tradisional
adalah permainan-permainan yang membutuhkan aktivitas fisik untuk
memainkannya. Dan aktivitas yang dimaksud adalah berlari, meloncat atau
melompat, bahkan ada yang harus melakukan kayang dan berjinjit, contohnya
dalam permainan lompat tali. Kemudian aspek kerjasama juga memiliki nilai yang
cukup besar. Karena memang permainan tradisional biasa dilakukan
berkelompok, selain itu dapat dilihat dari aspek strategi, permainan tradisional
dirasa cukup memberikan pengajaran tentang bagaimana mengatur permainan
agar kelompok mereka menjadi pemenang seperti dalam permainan gobak sodor.
Tapi terkadang anak-anak tidak menyadari bahwa kerjasama tidak selalu dengan
teman satu kelompok, kerjasama juga dengan lawan bermain. Permainan-
permainan tradisional mempunyai nilai-nilai yang terlihat sederhana, tapi itu
adalah nilai yang harus dimiliki anak-anak dalam kehidupan mereka nantinya.
Contohnya anak-anak harus belajar bekerjasama dengan orang lain, kemudian
berbuat baik dan jujur, dan bagaimana mereka mampu melakukan negoisasi dan
sosialisasi yang baik dengan lingkungannya. Dan permainan- permainan

6
tradisional itupun mempunyai dampak bagi perkembangan fisik dan psikis bagi
anak-anak.4
Dalam gobak sodor, engkle dan juga lompat tali kerjasama sangat dibutuhkan
dalam permainan yang dilakukan secara berkelompok ini. dalam permainan ini
kerjasama akan mampu membentuk anak-anak jauh lebih aktif dalam kehidupan
sosialnya di waktu mendatang. Permainan yang berkelompok seperti permainan
benteg-bentengan dan gobak sodor akan melatih sikap sportif karena permainan
ini tidak akan bisa dilakukan dengan baik jika mereka bersifat curang karena
adanya sanksi dari teman-teman sepermainannya. Permainan ini membentuk
anak-anak mampu berfikir secara kritis untuk mengembangkan strategi yang
dimiliki dalam permainan. Karena dalam permainan gobak sodor, benteng-
bentengan strategi sangat diperlukan agar memenangkan permainan.
Sedangkan dampak fisik yang dihasilkan adalah mereka akan jauh lebih
tangkas untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti berlari, bermain, bahkan
belajar. Sedangkan untuk permainan bekel dan congklak yang cenderung
dilakukan oleh anak perempuan, permainan ini lebih menekankan pada tindakan
sportif dan juga strategi untuk memenagkan permainan ini. karena ini
membutuhkan cara-cara untuk memenagkan permainan ini. ketangkasan mereka
akan terlatih terutama pada ketangkasan tangan. Jika permainan ini dilakukan oleh
banyak orang maka kerjasama juga sangat dibutuhkan agar bisa memenangkan
permainan. Fase inilah proses egosentris yang terdapat pada anak-anak akan
menghilang seiring penggunaan logika yang dilakukan untuk memenangkan
permainan. Pada permainan tradisional anak-anak diajarkan untuk jujur dan
melatih gerak psikomotor mereka, yang nantinya akan berdampak pada kesehatan
dan pertumbuhan mereka. Karena permainan tradisional membutuhkan aspek
gerak seperti lari, loncat, keseimbangan dan keberanian yang sebetulnya ini akan
merujuk pada kesehatan atau imunitas mereka. Sedangkan dari aspek psikis juga
dibutuhkan kejujuran, toleransi, kerjasama yang nantinya dari aspek-aspek
tersebut akan membentuk karakter anak yang seimbang dan proporsional.

4
Hikmah Prisia Yudiwinata, “Permainan Tradisional Dalam Budaya Dan Perkembangan
Anak,” Paradigma 2, no. 3 (2014).

7
C. Alat Permainan Modern
Pada permainan modern dari generasi ke generasi terus berkembang dan
berubah disebabkan oleh tekhnologi yang selalu berkembang. Permainan modern
adalah suatu bentuk kegiatan permainan yang merupakan perkembangan dan
lanjutan dari permainan tradisional. Permainan di era modern pada saat ini yaitu
game oline. Game online yaitu merupakan sesuatu permainan yang dioperasikan
menggunakan koneksi internet. Berkaitan dengan hal tersebut bahwa game online
merupakan permainan komputer yang dapat dimainka oleh banyak pemain
melalui internet. Dengan perkembangan teknologi yang mencakup banyak aspek-
aspek, maka jenis-jenis permaina pun mendapatkan pengaruhnya. Sehingga hal
tersebut munculah istilah permainan modern.
Permainan modern merupakan suatu bentuk kegiatan permainan yang
merupakan perkembangan dari permainan tradisional. Permainan modern adalah
permainan yang berasal dari industry dan pada umumnya menggunakan teknologi
dalam pembuatan serta permainannya.5 Permainan modern dengan segala
kelebihan dan kecanggihan nya mampu membius anak-anak untuk
mengunakannya. Permainan modern sudah menjadi magnet tersendiri untuk
kanak-anak dikarenakan cara bermainnya yang cukup instan dan mudah.
Permainan modern adalah permainan yang berasal dari industri dan pada
umumnya menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya.
Permainan modern biasanya berbentuk video game, baik itu dalam barang
elektronik yaitu komputer yang berupa permainan online. Permainan online lebih
tepat disebut sebagai sebuah teknologi, dibandingkan sebagai sebuah genre
permainan; sebuah mekanisme untuk menghubungkan pemain bersama,
dibandingkan pola tertentu dalam sebuah permainan.6

5
Rezki Perwita Arum, Aat Mar’atun Sholehah, and Fatmawati Fatmawati, “Pemanfaatan
Game Online Sebagai Permainan Edukatif Modern Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak,”
Jurnal Buah Hati 8, no. 1 (2021): 33–48.
6
Rezki Perwita Arum, Aat Mar'atun Sholehah, and FatmawatiFatmawati. “Pemanfaatan
Game Online Sebagai Permainan Edukatif Modern Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak,”
Jurnal Buah Hati 8, no. 1 (2021): Hal 43.

8
Berdasarkan gagasan diatas permainan modern yaitu Permainan di era modern
saat ini yaitu game online. Online Game yakni sebuah permainan yang dapat
dikendalikan melalui jaringan internet. Berkaitan dengan hal tersebut bahwa game
online merupakan permainan komputer yang dapat dimainkan oleh banyak
pemain melalui internet, permainan yang berasal dari industri dan pada umumnya
menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya. Permainan
modern biasanya berbentuk video game, baik itu dalam console maupun computer
dan juga berbentuk permainan online.

Manfaat permainan modern:


1.Tidak Menimbulkan Perselisihan Antara Anak-anak yaitu permainan
modern ini membuat anak dapat menghindari perkelahian karena tidak terjadi
adu fisik, kalau misalkan sehabis sang anak main bola dengan teman lain
biasanya terjadi perkelahian, tetapi dengan permainan modern tidak,
mengunakan permainan modern membuat mereka dapat mengurangi kontak
fisik yang dikhawatirkan berujung pada perkelahian dapat diminimalisirkan
untuk tidak terjadi.

2. Membuat Anak Menjadi Kreatif dan Meningkatkan Keterampilan yaitu


anak-anak merasa tidak ketinggalan zaman di dalam memainkan permainan
modern seperti laptop, tablet dan hape canggih. Dengan munculnya permainan
modern, maka eksistensi dari permainan tradisional pun menjadi berkurang.
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa permainan modern memiliki
satu ciri khusus yakni, lebih banyak mengolah otak dalam bermain. Berbeda
halnya dengan permainan tradisional yang banyak mengarah pada aktivitas
fisik. Secara tidak langsung dengan metode permainan modern yang lebih
banyak menggunakan pikiran.

Permainan di dunia anak menjadi begitu pesat, bermacam pilihan yang bisa
digunakan pendidik baik itu yang sifatnya elektrik maupun elektronik, apalagi

9
kemudian didukung dengan adanya bermacam permainan modern, seperti remote
control dan video game serta permainan lainnya yang memanfaatkan energi batrei,
Permainan modern dalam kaitannya dengan perkembangan anak akan
memberikan pengaruh terhadap perkembangan sosial anak, kreativitas, dan
perkembangan fisik yang mana pengaruhnya bersifat positif serta negatif.

Permainan modern yang disediakan pada program perancangan ini adalah


arcade game, console game, dan VR game. Karena tiga permainan tersebut
merupakan permianan cocok untuk ditempatkan di tempat wisata dan bisa
dimainkan secara berkelompok atau sendiri. Dan perkembangan permainan
modern di Indonesia pun semangkin berkembang dan banyaknya komunitas
gamers yang bermunculan baik sehingga bisa menarik pengunjung dengan
program kegiatan tambahan seperti kompetisi atau tournament.
Bentuk permainan dapat digolongkan menjadi 2 macam yaitu : 1.Permainan
Tradisional, 2. Permainan Modern, jenisnya yaitu: Lilin, Flash card, Counter,
Buku Bantal, dll.
Pelaksanaan permainan modern Flascard langkah langkah penggunaan media
flashhcard sebagai berikut:
1. Kartu-kartu yang telah disusun/dipegang oleh anak setinggi dada dan
menghadap ke peserta didik anak.
2. Cabut kartu satu per satu setalah guru selesai menerangkan ke anak.
3. Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada peserta
didik yang dekat dengan guru. Mintalah peserta didik untuk
mengamati kartu tersebut, selanjutnya diteruskan kepada peserta didik
lain hingga semua peserta didik mengamati sang anak.
4. Jika sajian menggunakan cara permainan:
a. Letakkan kartu-kartu secara cak pada sebuah kotak yang berada
jauh dari peserta didik,
b. Siapkan peserta didik yang akan berlomba,
c. Guru memerintahkan peserta didik untuk mencari kartu yang berisi
gambar, teks, atau lambing sesuai perintah,

10
d. Setelah mendapatkan kartu tersebut peserta didik kembali ke
tempat semula/start,
e. Peserta didik menjelaskan isi kartu tersebut.7

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat Permainan Edukatif (APE) merupakan alat-alat permainan yang
dirancang dan dibuat untuk menjadi sumber belajar anak-anak usia dini agar
mendapatkan pengalaman belajar. Pengalaman ini akan berguna untuk
meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak yang meliputi aspek
fisik/motorik, emosi, sosial, bahasa, kognitif dan moral. Alat Permainan Edukatif
dapat mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usia dan tingkat
perkembangannya. Pada dasarnya proses perkembangan anak dalam kegitan
bermain, kita akan menemukan dua istilah yang berbeda yakni Sumber Belajar
(Learning Resources) dan Alat Permainan (Educational Toys and Games).
Permainan tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat berasal dari
zaman yang sangat tua, telah tumbuh dan hidup hingga saat ini. Pendukungnya
adalah masyarakat dari kalangan tua, muda, lakilaki, perempuan, kaya, miskin,
rakyat maupun bangsawan tidak ada bedanya. Permainan tradisional bukan hanya
sekedar permainan yang dapat menghibur hati, menjadi penyegar pikiran atau
sarana olah raga. Melainkan memiliki berbagai latar belakang dengan corak yang
kreatif, rekreatif, kompetitif, pedogogis, magis dan religius. Permainan tradisional
juga menjadikan orang lebih ulet, terampil, cekatan, serta toleran terhadap
lingkunganya. Contoh Permainan Tradisional yang bersifat edukatif adalah, gobak
sodor, engklek, conklak, lompat tali, bentengan dll.
7
Arum, Sholehah, and Fatmawati. “Pemanfaatan Game Online Sebagai Permainan
Edukatif Modern Untuk Mengembangkan Kreativitas Anak,” Jurnal Buah Hati 8, no. 1 (2021): Hal
43.

11
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya jika makahalh ini masih banyak kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami meminta kritik yang
membangun dari para pembaca. Kami minta maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan dan isi makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amin

DAFTAR PUSTAKA

Arum, Rezki Perwita, Aat Mar’atun Sholehah, and Fatmawati Fatmawati.


“Pemanfaatan Game Online Sebagai Permainan Edukatif Modern Untuk
Mengembangkan Kreativitas Anak.” Jurnal Buah Hati 8, no. 1 (2021):
33–48.

Khobir, Abdul. “Upaya Mendidik Anak Melalui Permainan Edukatif.” In Forum


Tarbiyah, 7:197–208. Fakultas Tarbiyah IAIN Pekalongan, 2009.

Nur, Haerani. “Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Anak


Tradisional.” Jurnal Pendidikan Karakter 4, no. 1 (2013).

Yudiwinata, Hikmah Prisia. “Permainan Tradisional Dalam Budaya Dan


Perkembangan Anak.” Paradigma 2, no. 3 (2014).

12

Anda mungkin juga menyukai