?
anak-anak dengan aktif
secara terus menerus Fungsi Metode
mengolah berbagai
pengalamannya dengan cara •Menuntun menyampaikan materi
membongkar pasang, •Membangkitkan perhatian dan minat belajar
mengembangkan dan •Menciptakan interaksi
mengorganisasikan struktur •Memproses perubahan individu
mentalnya melalui berbagai •Menciptakan iklim belajar
proses yang dilakukannya
(Piaget, 1952, Vigotsky,
1978; Mustofa, 2002).
Oleh karena itu
pembelajaran sain untuk
anak usia dini dilakukan
dengan cara yang
menyenangkan.
Pertimbangan memilih Keterkaitan metode dangan
metode aspek perkembangan anak
Contoh metode
bermain
METODE KARYA WISATA
Metode karyawisata merupakan bentuk kegiatan
penjelajahan lingkungan sekitar dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama
sumber alam yang terdapat di tempat itu
Metode karyawisata identik dengan kegiatan
eksplorasi alam (jelajah)
Manfaat eksplorasi dalam karyawisata adalah :
1. Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih
nyata
2. Menumbuhkan rasa keingin tahuan anak tentang
sesuatu ataupun baru diketahuinya
3. Memperjelas konsep dan ketrampilan yang telah
dimiliki
4. Memperoleh pemahaman penuh tentang
kehidupan manusia dengan berbagai kondisi yang
ada.
5. Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana
memahami lingkungan sekitar serta
memanfaatkannya
jalan-jalan di sekitar sekolah untuk
mengenal jenis tanaman biji-bijian,
umbi-umbian dan batang,mengenal
berbagai bentuk daun pada tanaman.
Guru sebagai inisiator pembuka gagasan/inisiatif tetapi bukan pengambil alih inisiatif anak.
Guru sebagai fasilitator memeberikan keleluasaan, menciptakan suasana kondusif, memenuhi kebutuhan alat
dan bahan, menyediakan waktu yang cukup untuk aktivitas sains anak. membatu secara wajar
Guru sebagai observer mengamati aktivitas berupa pengamatan intensitas maupun kesulitan sehingga diketahui saat
yang tepat memberikan bantuan belajar sains
mengajukan pertanyaan yang merangsang anak sehingga dapat lebih meningkatkan
Guru sebagai Elaborator kualitas pelajaran sains yang dilakukan semua anak
mendukung, mendorong dan memberi penguatan terhadap kegiatan pembelajaran sains anak.
Guru sebagai motivator Motivasi dilakukan secara luwes, tidak dipaksakan
Peran Guru dalam Pembelajaran Sains
(Ali Nugraha:2015)
Guru sebagai antisifator guru menjamin keamanan dan kenyamanan anak dalam kegiatan sains.
Guru harus sigap dan jeli terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi.
Guru sebagai model guru menunjukkan cara, sikap dan ketekunan terkait dengan
penggunaan perangkat sains
Guru sebagaievaluator guru melakukan pengamatan yang benar dan tepat pencatatan secara akurat, serta berupaya
membuat laporan yang sesuai dengan perkembangan anak yang sesungguhnya.
Guru sebagai teman ikut aktif dalam kegiatam bukan penonton. Guru harus memahami perilaku anak, bukan
sebaliknya
mendorong anak untuk rajin dan giat membaca, rajin menelaah sendiri, mencari keterangan
Guru sebagai promotor serta pandangan baru melaluo bahan pustaka maupun bertanya pada pihak lain. Guru
mendukung anak agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Jazakumullahkhoir
081578512696 niakurniasari17@gmail.com