Anda di halaman 1dari 25

SAINS DAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI

Nia Kurniasari, M.Pd


Pertemuan ke 3

Prinsip, Metode Pengembangan


Pembelajaran Sains dan Peran guru
Prinsip Pembelajaran Sains Untuk Anak Usia Dini

1. Berorientasi pada perkembangan dan kebutuhan anak


2. Bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain
3. Stimulasi terpadu
4. Lingkungan kondusif
5. Menggunakan pendekatan tematik
6. Aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan
7. Menggunakan media dan sumber belajar
8. Mengembangkan kecapakan hidup
9. Pemanfaatan teknologi informasi
Apa pengertian metode
pembelajaran ?

Cara sistematis untuk


mencapai tujuan
pembelajaran anak usia dini

?
anak-anak dengan aktif
secara terus menerus Fungsi Metode
mengolah berbagai
pengalamannya dengan cara •Menuntun menyampaikan materi
membongkar pasang, •Membangkitkan perhatian dan minat belajar
mengembangkan dan •Menciptakan interaksi
mengorganisasikan struktur •Memproses perubahan individu
mentalnya melalui berbagai •Menciptakan iklim belajar
proses yang dilakukannya
(Piaget, 1952, Vigotsky,
1978; Mustofa, 2002).
Oleh karena itu
pembelajaran sain untuk
anak usia dini dilakukan
dengan cara yang
menyenangkan.
Pertimbangan memilih Keterkaitan metode dangan
metode aspek perkembangan anak

1. Tujuan pembelajaran Perkembangan nilai dan sikap


yang ingin dicapai
Perkembangan emosi
2. Karakteristik anak
Perkembangan motorik
3. Alokasi waktu Perkembangan kognitif
4. Kaitan dengan tema Perkembangan bahasa
5. Ketersediaan alat/bahan
METODE BERMAIN
•Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi anak
•Mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak.
•Teknik mengajar dengan permainan sangat efektif untuk
menjelaskan suatu pengertian yang bersifat abstrak dan konsep
yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.
•Bermain merupakan pengalaman belajar yang berguna untuk
anak.
•Menurut Mayke S. Tedjasaputra (2001:38-44), bermain
mempunyai beberapa manfaat :
1. Mengembangkan aspek fisik (motorik halus/kasar)
2. Mengembangkan aspek sosial
3. Mengembangka aspek emosi
4. Mengembangkan aspek kognisi
Bermain layang-layang
Bermain gelembung sabun
Bermain magnet
dll

Contoh metode
bermain
METODE KARYA WISATA
Metode karyawisata merupakan bentuk kegiatan
penjelajahan lingkungan sekitar dengan tujuan
memperoleh pengetahuan lebih banyak, terutama
sumber alam yang terdapat di tempat itu
Metode karyawisata identik dengan kegiatan
eksplorasi alam (jelajah)
Manfaat eksplorasi dalam karyawisata adalah :
1. Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih
nyata
2. Menumbuhkan rasa keingin tahuan anak tentang
sesuatu ataupun baru diketahuinya
3. Memperjelas konsep dan ketrampilan yang telah
dimiliki
4. Memperoleh pemahaman penuh tentang
kehidupan manusia dengan berbagai kondisi yang
ada.
5. Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana
memahami lingkungan sekitar serta
memanfaatkannya
jalan-jalan di sekitar sekolah untuk
mengenal jenis tanaman biji-bijian,
umbi-umbian dan batang,mengenal
berbagai bentuk daun pada tanaman.

kunjungan lapangan ke laboratorium


tanaman, pasar hawan dan
tumbuhan, kunungan ke kebun
Contoh metode binatang, ke perkebunan, dll.
karyawisata
METODE BERCAKAP-CAKAP
Metode bercakap-cakap berarti saling
mengomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal
atau mewujudkan kemampuan bahasa reseptif dan
bahasa ekspresif
Metode bercakap-cakap dapat dilakukan dalam
pembelajaran sains yaitu melalui tanya jawab antara
guru dengan siswa tentang apa yang mereka ketahui
atau mereka amati
Manfaat metode bercakap-cakap :
1. Aktualisasi diri
2. Komunikasi
3. Membangun jati diri
4. Mendapat informasi dan wawasan
Misalnya : guru menjelaskan tentang
sifat-sifat udara. Kemudian guru
memperagakan udara yang bergerak
dengan cara mengipas-kipas kertas,
tanda adanya angin. Guru
memberikan pertanyaan kemudian
anak diarahkan untuk berfikir dan
Contoh metode memberikan jawaban, serta membuat
bercakap cakap kesimpulan.
METODE
DEMONSTRASI
Demonstrasi berarti menunjukkan, mengerjakan dan
menjelaskan
Melalui demonstrasi diharapkan anak dapat mengenal
lamgkah-langkah pelaksanaan.
Melalui metode demonstrasi, guru dapat memperagakan
sesuatu untuk memperjelas suatu konsep
Manfaat demonstrasi yaitu untuk memberikan ilustrasi
dalam menjelaskan informasi kepada anak, dapat
membantu meningkatkan daya pikir anak terutama daya
pikir anak dalam peningkatan kemampuan menganal,
mengingat, berfikir konvergen dan berfikir evaluatif.
Metode demontrasi dapat juga digunakan sebagi bentuk
peniruan terhadap model yang dapat dilakukan, agar
anak dapat meniru contoh perbuatan yang
didemontrasikan guru
guru harus dapat menjelaskan dengan jelas, suara dapat
didengar dengan jelas. Guru juga harus memberi
perhatian kepada anak yang mengalami kesulitan dalam
menirukan apa yang dicontohkan guru.
misalnya guru mendemontrasikan
cara menanam biji kacang tanah
untuk mengamati proses
pertumbuhan dan perkembangan
kacang tanah,

guru memperagakan proses


pencampuran warna,

CONTOH METODE guru memperagakan cara


DEMONSTRASI membuat larutan gula, larutan
garam, dll.
METODE PROYEK
Metode proyek merupakan metode pembelajaran yang
dilakukan anak untuk melakukan pendalaman tentang satu
topik pembelajaran yang diminati satu atau beberapa anak
(Katz, 1991).
Moeslichatoen (1995) menyatakan bahwa metode proyek
merupakan salah satu pemberian pengalaman belajar
dengan menghadapkan anak pada persoalan sehari-hari
yang harus dikerjakan secara berkelompok.
Di dalam kehidupan berkelompok, masing-masing anak
belajar untuk dapat mengatur diri sendiri agar dapat
membina persahabatan, berperan serta dalam kegiatan
kelompok, memecahkan masalah yang dihadapi kelompok
dan bekerjasama untuk mencapai tujuan sama.
John Dewey tentang konsep “learning by doing” yakni
proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan
tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama
proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan
sesuatu pekerjaan yang terdiri atas serangkaian tingkah
laku untuk mencapai tujuan.
Metode proyek dalam pembelajaran sains diarahkan untuk
memberikan pengalaman belajar dan mengembangkan
kemampuan berfikir dan memecahkan masalah secara
bersama-sama melalui kerja mandiri dan keterlibatan
dalam kegiatan proyek.
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari
metode proyek di antaranya :
Memberikan pengalaman kepada anak dalam
mengatur dan mendistribusikan kegiatan.
Belajar bertanggung-jawab terhadap pekerjaan
masing-masing.
Memupuk semangat gotong royong di antara
anak-anak yang terlibat.
proyek mengamati proses
pertumbuhan tanaman. Dengan
pembagian tugas : -menanam
biji kacang hijau, mengamati
pertumbuhan kacang hijau,
mengukur pertumbuhan tunas,
CONTOH mencatat pertumbuhan tunas
dari hari ke hari, menggambar
METODE PROYEK urutan pertumbuhan biji kacang
hijau, mempresentasikan hasil
proyek melalui gambar yang
dibuatnya.
METODE
EKSPERIMEN
Eksperimen bukanlah suatu proses rumit yang harus
dikuasai anak untuk memahami konsep.
Eksperimen lebih kepada bagaimana mengetahui cara
atau proses terjadinya sesuatu, dan mengapa sesuatu
dapat terjadi serta bagaimana mereka dapat
menemukan solusi terhadap permasalahan yang ada
dan pada akhirnya mereka dapat menemukan solusi
terhadap permasalahan yang ada dan pada akhirnya
mereka dapat membuat sesuatu yang bermanfaat
dalam kegiatan tersebut.
eksperimen dengan mengajukan pertanyaan :
Apa ini ?mengidentifikasi ciri atau karakteristik
tentang sesuatu, dengan cara mengklasifikasikan
ataupun memberi label.
Bagaimana bisa terjadi ?  hubungan sebab akibat
Apa yang harus dilakukan agar hal tersebut dapat
berubah? uji coba sesuai dengan imajinasinya,
sehingga benda yang diamati dapat berubah
yang dilakukan guru untuk dalam
menyelenggarakan eksperimen :
Memfasilitasi minat anak tentang sesuatu dan
menerapkannya dalam permasalahan yang nyata.
Memfasilitasi minat anak tersebut dan
permasalahan yang sifatnya umum kepada
masalah yang sifatnys sederhanayabg dapat dicari
tahu dengan menggunakan bahan yang tersedia di
sekolah.
Memberikan semangat kepada anak untuk
“Mencari tahu” daripada “Memberi tahu”.
Memberikan penjelasan kepada anak untuk
membuat catatan pada kegiatan eksperimen yang
dilakukannya.
Mengarahkan anak untuk membuat suatu
kesimpulan sederhana.
Contoh metode Contoh metode eksperimen :
eksperimen Percobaan pencampuran warna, benda
terapung tenggelam, larut tidak larut, dll
METODE PEMBERIAN TUGAS
Metode pemberian tugas merupakan tugas atau pekerjaan
yang sengaja diberikan kepada anak yang harus dilaksanakan
dengan menyelesaikan tugas sehingga anak dapat menjalani
secara nyata dan melakukan dari awal sampai tuntas dari guru

Metode pemberian tugas anak meperoleh pemantapan materi


pelajaran secara lebih efektif

anak memperoleh pengalaman belajar untuk memperbaiki


cara belajar yang keliru atau kurang tepat meningkatkan cara
belajar yang lebih baik dan meningkatkan keterampilan berfikir.

Kemampuan berfikir yaitu dari kemampuan yang paling


sederhana sampai pada kemampuan yang kompleks, yakni
dari kemampuan mengingat sampai dengan kemampuan
menyelesaikan masalah.
Contoh metode pemberian tugas :

guru menjelaskan dan memperagakan


proses melarutkan gula dalam air
dingin dan air hangat. Kemudian guru
memberi tugas pada anak untuk
mencobanya dan menemukan
jawabannya. Contoh lain: guru
memberi tugas pada anak untuk

Contoh metode membuktikan proses pengembunan (

pemberian tugas perubahan wujud gas ke cair) pada air


panas. Pemberian tugas melalui
lembar kegiatan anak, dll.
PERAN GURU DALAM
PEMBELAJARAN
SAINS
Peran Guru dalam Pembelajaran Sains
(Ali Nugraha:2015)
Guru sebagai perencana merencanakan dan menyiapkan kebutuhan pembelajaran sains

Guru sebagai inisiator pembuka gagasan/inisiatif tetapi bukan pengambil alih inisiatif anak.

Guru sebagai fasilitator memeberikan keleluasaan, menciptakan suasana kondusif, memenuhi kebutuhan alat
dan bahan, menyediakan waktu yang cukup untuk aktivitas sains anak. membatu secara wajar

Guru sebagai observer mengamati aktivitas berupa pengamatan intensitas maupun kesulitan sehingga diketahui saat
yang tepat memberikan bantuan belajar sains
mengajukan pertanyaan yang merangsang anak sehingga dapat lebih meningkatkan
Guru sebagai Elaborator kualitas pelajaran sains yang dilakukan semua anak

mendukung, mendorong dan memberi penguatan terhadap kegiatan pembelajaran sains anak.
Guru sebagai motivator Motivasi dilakukan secara luwes, tidak dipaksakan
Peran Guru dalam Pembelajaran Sains
(Ali Nugraha:2015)
Guru sebagai antisifator guru menjamin keamanan dan kenyamanan anak dalam kegiatan sains.
Guru harus sigap dan jeli terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi.
Guru sebagai model guru menunjukkan cara, sikap dan ketekunan terkait dengan
penggunaan perangkat sains
Guru sebagaievaluator guru melakukan pengamatan yang benar dan tepat pencatatan secara akurat, serta berupaya
membuat laporan yang sesuai dengan perkembangan anak yang sesungguhnya.

Guru sebagai teman ikut aktif dalam kegiatam bukan penonton. Guru harus memahami perilaku anak, bukan
sebaliknya
mendorong anak untuk rajin dan giat membaca, rajin menelaah sendiri, mencari keterangan
Guru sebagai promotor serta pandangan baru melaluo bahan pustaka maupun bertanya pada pihak lain. Guru
mendukung anak agar menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Jazakumullahkhoir

081578512696 niakurniasari17@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai