Disusun Oleh :
2018 A
2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Rancangan Program
Pembelajaran Harian Kegiatan Sains Keterampilan Eksperimen Susu Pelangi.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan Makalah Rancangan
Program Pembelajaran Harian Kegiatan Sains Keterampilan Eksperimen Susu Pelangi ini,
maka untuk itu mohon saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan
perbaikan penyusunan Makalah Rancangan Program Pembelajaran Harian Kegiatan Sains
Keterampilan Eksperimen Susu Pelangi ini. Makalah Rancangan Program Pembelajaran
Harian Kegiatan Sains Keterampilan Eksperimen Susu Pelangi ini dapat berguna bagi pembaca
dalam meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan Program Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini pada khususnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB IV HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ................................................... 20
A. Uraian Hasil Observasi ........................................................................................... 20
B. Pembahasan ............................................................................................................ 21
C. Evaluasi .................................................................................................................. 22
BAB V PENUTUP ............................................................................................................ 23
A. Simpulan ................................................................................................................. 23
B. Saran ...................................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Pada usia ini anak
disebut sebagai golden age yang berarti pada masa ini anak mudah menerima
stimulasi pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan perkembangan anak.
Oleh karena itu diperlukan stimulasi yang tepat agar tumbuh kembang anak berjalan
secara optimal. Stimulasi tersebut dapat diberikan baik orang tua maupun salah satu
lembaga pendidikan yaitu pendidikan anak usia dini (PAUD).
Aspek perkembangan anak usia dini meliputi enam aspek yaitu nilai agama,
kognitif, sosial emosional, bahasa, seni dan juga fisik motorik. Dari keenam aspek
tersebut salah satu aspek yang penting yaitu aspek kognitif karena anak memerlukan
pengetahuan yang luas sejak dini sampai ke jenjang seterusnya. Salah satunya melaui
pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak adalah
pembelajaran sains. Pembelajaran sains memiliki peranan penting dalam peningkatan
mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas
yaitu manusia yang mampu berpikir secara kritis, kreatif, dan logis.
Sains sebagai suatu ilmu pengetahuan tentang alam sekitar yang merupakan
proses yang berisikan teori atau konsep yang diperoleh melalui pengamatan dan
penelitian. Sains sebagai suatu deretan konsep yang berhubungan satu sama lain
yang didasarkan atas hasil pengamatan, percobaan-percobaan atas gejala alam dan
isi alam semesta.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anak usia dini ?
2. Apa yang dimaksud dengan sains ?
3. Apa yang dimaksud dengan untuk anak usia dini ?
4. Apa tujuan pengembangan pembelajaran sains untuk anak usia dini ?
5. Apa tujuan pengembangan kemampuan sains pada anak usia dini ?
6. Apa manfaat sains bagi perkembangan anak usia dini ?
7. Apa yang dimaksud dengan metode eksperimen ?
8. Apa kelebihan metode eksperimen ?
9. Apa kekurangan metode eksperimen ?
10. Bagaimana langkah - langkah metode eksperimen ?
11. Apa saja kegiatan eksperimen susu pelangi ?
12. Alat dan bahan apa saja yang digunakan untuk eksperimen susu pelangi ?
13. Bagaimana langkah-langkah melakukan eksperimen susu pelangi ?
14. Apa saja manfaat dan tujuan eksperimen susu pelangi ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian anak usia dini
2. Untuk mengetahui pengertian sains
3. Untuk mengetahui pengertian sains untuk anak usia dini
4. Untuk mengetahui pengertian tujuan pengembangan pembelajaran sains untuk
anak usia dini
5. Untuk mengetahui pengertian tujuan pengembangan kemampuan sains pada anak
usia dini
6. Untuk mengetahui manfaat sains bagi perkembangan anak usia dini
7. Untuk mengetahui penegrtian metode eksperimen
8. Untuk mengetahui kelebihan metode eksperimen
9. Untuk mengetahui kekurangan metode eksperimen
10. Untuk mengetahui langkah - langkah metode eksperimen
11. Untuk mengetahui kegiatan eksperimen susu pelangi
12. Untuk mengetahui alat dan bahan yang digunakan untuk eksperimen susu pelangi
13. Untuk mengetahui langkah-langkah melakukan eksperimen susu pelangi
14. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan eksperimen susu pelangi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
B. Definisi Sains
Sains berasal dari bahasa Inggris “science”. Science sendiri berasal dari
katabahasa latin “scientia” yang berarti saya tahu. Scince terdiri dari social science
(ilmu pengetahuan sosial) dan natural science (ilmu pengetahuan alam). Namun,
dalam perkembangannnya science sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti
ilmu pengetahuan alam (Trianto, 2012:136).
Sains yang diperkenalkan kepada anak usia dini, akan mendorong mereka
menjadi anak yang kaya akan inspirasi. Melatih anak dengan eksperimen sains bisa
membuat anak bersikap kreatif dan kaya akan inisiatif. Permainan sains juga bisa
menumbuhkan pola berpikir logis pada anak. Mereka akan terbiasa untuk mengikuti
tahap-tahap eksperimen sains.
Eksperimen gagal tidak boleh disembunyikan, gagal harus disampaikan. Disini
akan muncul juga sikap sportiftivitas pada anak.Karena dengan bekal sains, sejak kecil
anakanak akan bisa memecahkan masalahnya sendiri. Pendidikan sains menekankan
pada pemberian pengalaman secara langsung. Dengan demikian, anak perlu dibantu
untuk mengembangkan sejumlah ketrampilan proses sains agar mampu menjelajahi
serta memahami alam sekitarnya.
Dengan memberikan pembelajaran sains sejak usia dini dapat melatih anak
dalam menggunakan pikirannya, kekuatannya, kejujurannya serta teknik-teknik yang
dimilikinya dengan penuh kepercayaan diri, sehingga tugas guru adalah
mengembangkan program pembelajaran sains yang dapat mengeksplorasi dan
berorientasi sains secara optimal. Program pembelajaran sains yang diberikan pada
anak usia dini hendaklah telah melalui proses analisa tugas dan kemampuan anak, atas
pertimbangan pilihan dan variasi kegiatan yang diminati dan merangsang anak serta
sesuai dengan aspek yang melekat pada anak sebagai individu yang unik.
Mengenalkan sains pada anak berarti membantu anak untuk melakukan
percobaan sederhana sehingga dapat menghubungkan sebab dan akibat suatu
perlakuan. Percobaan tersebut juga akan membantu anak untuk mulai berfikir logis.
Mengenalkan sains pada anak prasekolah dapat melalui permainan yang
menyenangkan dengan bahan yang ada disekitar anak. Pengenalan sains pada anak
prasekolah lebih ditekankan pada proses daripada produk. Oleh sebab itu dalam
bermain sains anak diajarkan untuk menggunakan seluruh panca indranya sebaik
mungkin, agar dalam proses bermain tersbut anak dapat menemukan jawaban-jawaban
dari suatu kegiatan bermain.
5
4. Pembelajaran sains pada anak usia dini ditujukan agar anak- anak menjadi lebih
berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang berada dan ditemukan di
lingkungan dan alam sekitarnya.
3. Membantu anak untuk dapat mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam
sekitar, sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa.
E. Tujuan Pengembangan Kemampuan Sains
Menurut Suyanto (2005: 159) bahwa pengenalan sains untuk anak
usia dini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berikut:
a. Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan
menyelidiki objek dan fenomena alam.
b. Mengembangkan keterampilan proses sains dasarseperti melakukan
pengamatan, mengukur, menggunakan bilangan, dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang, dan mau melakukan
kegiatan inkuiri dan penemuan.
d. Memahami pengetahuan tentang berbagai benda, baik ciri, struktur,
maupun fungsinya.
F. Manfaat Sains untuk Perkembangan Anak Usia Dini
Menurut Slamet Suyanto (2005: 159) bahwa pengenalan sains untuk anak usia
dini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan berikut :
1. Eksplorasi dan investigasi, yaitu kegiatan untuk mengamati dan menyelidiki objek
dan fenomena alam.
2. Mengembangkan keterampilan proses sains dasar, seperti melakukan
pengamatan, mengukur, menggunakan bilangan, dan mengkomunikasikan hasil
pengamatan.
3. Mengembangkan rasa ingin tahu, rasa senang, dan mau melakukan kegiatan
inkuiri dan penemuan.
4. Memahami pengetahuan tentang berbagai benda, baik ciri, struktur, maupun
fungsinya.
Menurut Ali Nugraha (2005: 37) bahwa nilai sains bagi perkembangan anak
diantaranya :
1. Kemampuan kognitif, yaitu mengacu pada teori perkembangan kognitif, yang
terpenting adalah bukan anak menyerap sebanyak-banyakn ya pengetahuan,
tetapi adalah bagaimana anak dapat mengingat dan mengendapkan yang
diperolehnya, serta bagaimana ia dapat menggunakan konsep dan prinsip yang
dipelajarinya itu dalam lingkung kehidupannya atau belajarnya. Dari sifat
pengembangan kognitif mengarah pada dua dimensi, yaitu dimensi isi dan
8
Metode eksperimen menurut Djamah dalam Suyanto (2002: 95) adalah cara
penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri
sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen,
siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti
suatu proses, mengamati suatu objek, keadaan atau proses sesuatu, dengan demikian
siswa dituntut untuk mengalami sendiri mencari kebenaran atau mencoba mencari
suatu hukum atau adil,dan menarik kesimpulan dari proses yang di alaminya itu.
3. Anak akan lebih memahami hakikat dari ilmu pengetahuan dan hakikat kebenaran
secara langsung.
5. Metode ini melibatkan aktifitas dan kreatifitas anak secara langsung dalam
pengajaran sehingga mereka akan terhindar dari verbalisme.
I. Kekurangan Metode Eksperimen
1. Metode ini memakan waktu yang banyak, jika diterapkan dalam rangka
pelajaran sekolah, ia menyerap waktu pelajaran.
10
2. Kebanyakan metode ini cocok untuk sains dan teknologi, kurag tepat jika
diterapkan pada pelajaran lain terutama bidang ilmu pengetahuan sosial.
4. Metode ini merupakan alat dan fasilitas yang lengkap jika kurang salah
satu padanya, eksperimen akan gagal. (Trianto, 2013).
J. Langkah-Langkah Metode Eksperimen
Untuk terlaksananya dengan baik kita harus tahu langkah-langkah yang harus
ditempuh dalam mengimplementasikan metode eksperimen agar dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil, langkah-langkah yang dikemukakan :
1. Memberi penjelasaan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam
eksperimen.
2. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu anak dengan
eksperimen
3. Sebelum eksperimen dilaksanakan terlebih dahulu guru harus menetapkan
alat-alat apa yang diperlukan :
a. Langkah-langkah apa yang harus ditempuh
b. Hal-hal apa yang harus dicatat
c. Variabel-variabel mana yang harus dikontrol (Suyanto : 2006)
K. Kegiatan Eksperimen Susu Pelangi
Menurut Sugiyono (2009:107) metode eksperimen adalah metode
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan. Kegiatan eksperimen ini adalah melalui kegiatan
eksperimen susu pelangi yang bertujuan agar anak-anak nantinya dapat mengamati
sendiri tentang susu pelangi. Dari pengamatan yang dilakukan oleh anak juga akan
mengembangkan kemandirian serta keaktifan anak untuk bertanya mengenai tugas
yang dikerjakan. Anak jadi mengerti jenis susu dan pengenalan warna penlangi yang
dibuat tersebut.
Manfaat utama memberi kesempatan pada anak untuk
bereksperimen berbagai hal bisa dilakukan mestki dengan sarana terbatas, anak akan
mencoba mengenali warna pelangi pada susu. Eksperimen yang cukup akan
membuat daya nalar anak kian terasah. Kegiatan tersebut akan mengantarkan pada
saraf otak anak dalam mengingat warna pelangi yang dihasilkan dari susu yang
tentunya akan berpengaruh pada perkembangan kognitif anak.
11
b) Piring
d) Cutton bud
A. Sasaran Usia
C. Tujuan Observasi
1. Agar anak dapat menyebutkan alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen susu pelangi
2. Agar anak dapat melakukan langkah-langkah dalam kegiatan eksperimen susu pelangi
3. Agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan kuning menjadi warna
orange
4. Agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan biru menjadi warna ungu
5. Agar anak dapat mencampurkan warna primer kuning dengan biru menjadi warna hijau
6. Agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan hijau menjadi warna
coklat kemerahan
7. Agar anak dapat mengamati reaksi perubahan-perubahan warna pada eksperimen susu
pelangi dengan tepat
14
15
E. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam melakukan kegiatan ini adalah kurang lebih
60 menit. Waktu tersebut sudah termasuk dalam kegiatan pembuka, inti, penutup.
F. Metode
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah antara lain metode observasi,
metode dokumentasi, metode pengamatan langsung dan tanya jawab.
G. Alat dan Bahan
No Alat dan bahan Keterangan
1. Susu Murni atau Susu Full Secukupnya
Cream
2. Piring 1 buah
3. Cairan Sabun Pencuci Piring 1 buah
4. Cutton Bud 1 buah
5. Pewarna Makanan Merah 1 buah
6. Pewarna Makanan Kuning 1 buah
7. Pewarna Makanan Hijau 1 buah
8. Pewarna Makanan Biru 1 buah
BIODATA ANAK
Nama Lengkap :
TTL :
No Indikator Penilaian BB MB BSH BSB
1. Anak mampu menyebutkan alat
dan bahan dalam kegiatan
eksperimen susu pelangi
2. Anak mampu melakukan
langkah-langkah dalam kegiatan
eksperimen susu pelangi
3. Anak mampu mencampurkan
warna primer merah dengan
kuning menjadi warna orange
4. Anak mampu mencampurkan
warna primer merah dengan biru
menjadi warna ungu
16
Keterangan :
BB : Belum Berkembang. Bila anak melakukannya harus dibantu dan harus
dibimbing oleh guru.
MB : Mulai Berkembang. Bila anak melakukannya harus diingatkan atau
dibantu oleh guru.
BSH : Berkembang Sesuai Harapan. Bila anak sudah dapat melakukannya secara
mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.
BSB : Berkembang Sangat Baik. Bila anak sudah melakukannya serta mandiri
dan sesuai dengan indikator yang diharapkan.
17
KI 1 : 1.1, 1.2, 2.2, 2.5, 2.8, 2.9, 2.10, 2.11, 2.12, 3.5, 3.15, 4.15
Materi :
C. RECALLING (mengingat)
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan eksperimen susu pelangi
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil eksperimen susu pelanginya
19
D. PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dipelajari hari ini
3. Penerapan SOP penutupan
E. RENCANA PENILAIAN
1. Sikap
a. Bersyukur atas nikmat Tuhan
b. Menggunakan kata sopan pada saat bertanya
2. Pengetahuan dan ketrampilan
a. Agar anak dapat menyebutkan alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen susu
pelangi
b. Agar anak dapat melakukan langkah-langkah dalam kegiatan eksperimen susu
pelangi
c. Agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan kuning menjadi
warna orange
d. Agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan biru menjadi
warna ungu
e. Agar anak dapat mencampurkan warna primer kuning dengan biru menjadi
warna hijau
f. Agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan hijau menjadi
warna coklat kemerahan
g. Agar anak dapat mengamati reaksi perubahan-perubahan warna pada
eksperimen susu pelangi dengan tepat
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
20
21
B. PEMBAHASAN
Setelah kami melakukan kegiatan observasi pembelajaran sains keterampilan
eksperimen susu pelangi adalah anak usia 5-6 tahun, maka akan membahas untuk hasil
perkembangan setiap anak pada materi pembelajaran sains keterampilan eksperimen
susu pelangi adalah anak usia 5-6 tahun.
C. Evaluasi
Dari hasil kami observasi pembelajaran sains keterampilan eksperimen susu
pelangi adalah anak usia 5-6 tahun, maka akan mengevaluasi untuk hasil perkembangan
setiap anak pada pembelajaran sains keterampilan eksperimen susu pelangi ini di salah
satu anak usia dini yang berusia 5 - 6 tahun.
Setelah saya melakukan kegiatan eksperimen susu pelangi dengan salah satu
anak usia dini usia 5-6 tahun, anak sangat antusias untuk melakukan kegiatan
eksperimen susu pelangi dengan pelangi, dan juga dengan eksperimen susu pelangi ini
rasa ingin tahu anak semakin tinggi untuk mengetahui warna-warna pelangi melalui
kegiatan eksperimen susu pelangi pada pembelajaran sains, sehingga anak sangat
senang untuk mencoba eksperimen membuat susu pelangi sendiri dengan dibantu
arahan dari guru. Dengan adanya eksperimen ini anak dapat mengetahui banyak
informasi-informasi baru, pengalaman baru yang sebelumnya anak belum dapatkan.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Anak mendapatkan pembelajaran baru dari pembelajaran sains keterampilan
eksperimen susu pelangi, anak akan lebih siap untuk menghadapi pada jenjang
pendidikan selanjutnya dan dapat melatih anak untuk keterampilan eksperimen pada
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran sains keterampilan eksperimen susu pelangi pada anak
ini, agar anak dapat menyebutkan alat dan bahan dalam kegiatan eksperimen susu
pelangi, agar anak dapat melakukan langkah-langkah dalam kegiatan eksperimen susu
pelangi, agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan kuning menjadi
warna orange, agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan biru
menjadi warna ungu, agar anak dapat mencampurkan warna primer kuning dengan biru
menjadi warna hijau, agar anak dapat mencampurkan warna primer merah dengan hijau
menjadi warna coklat kemerahan, agar anak dapat mengamati reaksi perubahan-
perubahan warna pada eksperimen susu pelangi dengan tepat
Kegiatan eksperimen susu pelangi mempunyai beberapa manfaat bagi anak
yaitu dapat meningkatkan pemahaman anak tentang sains, yaitu menyebutkan sebab-
akibat dari suatu eksperimen, agar anak lebih jeli serta cermat dalamm mengamati,
membantu anak agar dapat merencanakan suatu percobaan yang sederhana. Dalam
eksperimen susu pelangi, maka dapat meningkatkan kemampuan sains pada anak TK
khusunya TK B usia 5-6 tahun.
B. Saran
Bagi Anak : Di harapkan agar anak dapat mengerti dengan mudah mengenal,
mengingat, dan menyebutkan bentuk geometri yang telah disampaikan
oleh guru.
Bagi Guru : Guru menyampaikan dan mengajarkan konsep geometri kepada anak
sejak dini agar anak dapat memiliki kemampuan yang bagus dalam bidang
geometri dan ruang.
23
DAFTAR PUSTAKA
Mashar. Riana, 2016. Emosi Anak Usia Dini dan Strategi Pengembangannya. Jakarta:
Prenandamedia Group.
Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. 2002. Human Development (Psikologi
Perkembangan Edisi Kesepuluh). Jakarta: Kencana.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka
Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Jakarta:
Depdiknas.
Nugraha, Ali. 2008. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung: JILSI
Foundation.
Roza, Mela Murti. "Pelaksanaan Pembelajaran Sains Anak Taman Kanak-Kanak Aisyiyah
Bustanul Athfal 29 Padang." Jurnal Ilmiah Pesona PAUD 1.5 (2012).
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT Indeks.
Susanto, A. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Suyanto, 2005.Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Sumaji dkk. 1998. Pendidikan Sains yang Humanistis. Yogyakarta: KANISIUS (Anggota
IKAPI).
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. 2006. “Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan”.
Bandung: Kencana.
Sumiati, Asra. (2008). Metode Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
Gunarti winda dkk. 2010. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia
Dini
Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Yogyakarta:
Diva Press.
BIODATA ANAK
Nama Lengkap : Zhafira Najwa Annauri Zahira
TTL : Surabaya, 01 Juni 2015
No Indikator Penilaian BB MB BSH BSB
1. Anak mampu menyebutkan alat
dan bahan dalam kegiatan
eksperimen susu pelangi
2. Anak mampu melakukan
langkah-langkah dalam kegiatan
eksperimen susu pelangi
3. Anak mampu mencampurkan
warna primer merah dengan
kuning menjadi warna orange
4. Anak mampu mencampurkan
warna primer merah dengan biru
menjadi warna ungu
5. Anak mampu mencampurkan
warna primer kuning dengan biru
menjadi warna hijau
6. Anak mampu mencampurkan
warna primer merah dengan hijau
menjadi warna coklat kemerahan
7. Anak mampu mengamati reaksi
perubahan-perubahan warna
pada eksperimen susu pelangi
dengan tepat
Keterangan :
BB : Belum Berkembang. Bila anak melakukannya harus dibantu dan harus
dibimbing oleh guru.
MB : Mulai Berkembang. Bila anak melakukannya harus diingatkan atau
dibantu oleh guru.
BSH : Berkembang Sesuai Harapan. Bila anak sudah dapat melakukannya secara
mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau dicontohkan oleh guru.
BSB : Berkembang Sangat Baik. Bila anak sudah melakukannya serta mandiri
dan sesuai dengan indikator yang diharapkan.