Salah satu indikator dalam IPA PAUD (Instrumen Penilaian Akreditasi) dalam program
Pendidikan anak usia dini didalam standar 3 yaitu standar proses di indikator 3.2
Pelaksanaan pembelajaran PAUD di sub indikator 3.2.2 yaitu “Dalam melaksanakan
kegiatan main untuk anak guru melakukan pendekatan saintifik, dimana guru
memfasilitasi anak untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan
mengkomunikasikan melalui kegiatan main”. Asesor melakukan observasi, pendekatan
saintifik dapat diamati pada kegiatan pembukaan, inti dan penutup”. Ternyata masih
banyak lembaga satuan PAUD yang pendidiknya belum mengerti tentang pendekatan
saintifik dalam proses pembelajaran, sehingga pada saat penulis memvisitasi dalam
rangka akreditasi lembaga
satuan PAUD di lapangan
banyak pendidik yang tidak
memenuhi dalam persyaratan
tersebut.
Untuk itu, sangat disayangkan apabila dalam hal ini, pendidik PAUD tidak mengetahui
tentang pendekatan saintifik. Dan disini kami selaku Pamong Belajar BP PAUD dan
Dikmas Kalimantan Barat dan juga selaku Asesor BAN PAUD PNF akan mengupas
mengenai apa itu pendekatan pembelajaran saintifk.
Saintifik berasal dari Bahasa Inggris Scientific yang berarti ilmiah, yaitu bersifat ilmu,
sedangkan approach yang berarti pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi,
menginspirasi, menguatkan dan melatari pemikiran tentang sesuatu. Dengan demikian,
1
2
maka pendekatan ilmiah (Scientific Approach) dalam pembelajaran yang dimaksud disini
adalah bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu ilmiah.
Didalam Kurikulum 2013 PAUD terdiri dari beberapa pendekatan yang bisa digunakan
didalam pembelajaran PAUD, yaitu (1) Tematik integrative, (2) Saintifik, (3) Bermain
kreatif, dan (4) Kecerdasan jamak. Dalam hal ini tematik integratif dan saintifik
merupakan pendekatan utama yang harus digunakan dalam pengembangan kegiatan
belajar melalui bermain terutama bagi anak usia 3-4 tahun dan usia 4-6 tahun di lembaga
satuan PAUD.
2
3
1. Untuk meningkatkan
kemampuan intelek,
khususnya
kemampuan berpikir
tingkat tinggi peserta
didik.
2. Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
3. Terciptanya kondisi pembelajaran dimana anak didik merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
4. Diperolehnya hasil belajar tingkat tinggi.
5. Untuk melatih anak didik dalam mengkomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah.
6. Untuk mengembangkan karakter anak didik.
3
4
Langkah-Langkah Pendekatan
Saintifik
Langkah-langkah pendekatan
saintifik dalam proses pembelajaran meliputi mengamati (observing), menanya
(questioning), mencoba (experimenting), mengolah data atau informasi dilanjutkan
dengan menganalisis, menalar (associating) dan menyimpulkan, menyajikan data
atau informasi (mengkomunikasikan), dan menciptakan serta membentuk jaringan
(networking). Dalam kurikulum 2013 PAUD (Permendikbud Nomor 146 Tahun
2014) pendekatan Saintifik meliputi kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, menalar dan mengkomunikasikan, sama dengan menurut Daryanto
(2014), langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah sebagai
berikut :
4
5
1. Mengamati (observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran
memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Mengamati dilakukan untuk
mengetahui obyek diantaranya dengan menggunakan indera seperti melihat,
mendengar, menghidu, merasa dan meraba.
2. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.
Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Anak
didorong untuk bertanya, baik tentang obyek yang telah diamati maupun hal-
hal lain yang ingin diketahui.
3. Mengumpulkan informasi
Kegiatan mengumpulkan informasi adalah tindak lanjut dari bertanya.
Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi bari
berbagai sumber melalui berbagai cara. Peserta didik dapat membaca
berbagai sumber, memperhatikan fenomena atau obyek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen.
4. Menalar
Menalar merupakan kemampuan menghubungkan informasi yang sudah
dimiliki dengan informasi yang baru diperoleh sehingga mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang sesuatu hal.
5
6
5. Mengkomunikasikan
Sumber gambar:
https://www.google.com/search?q=pembelajaran+saintifik+P
AUD&safe=strict&rlz=1C1CHBD_enID849ID849&sxsrf=ACYBGN
Thua9RWbsgIdcNJJGEMCzg-
xoQow:1575961737259&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=
2ahUKEwjSq538wqrmAhVYU30KHUx9AzMQ_AUoAnoECBAQB
A&biw=1360&bih=657#imgrc=ctLNWs7BmOzopM
1. Subtansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira,
khayalan, legenda atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru peserta didik
terbatas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subyektif atau penalaran
yang menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir kritis.
4. Analisis dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan
mengaplikasikan subtansi atau materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan dan tautan satu sama lain dari subtansi atau materi
pembelajaran.
6
7
Arah kualitas sikap dan pengetahuan anak capaian Pendidikan anak usia dini
Fungsi eksekutif
Sikap
(climber)
PAUD
Berpikir tingkat
Berpikir runut
tinggi
(prosedural) (konseptual)
Kreatifitas
7
8
3. Kontrol diri dalam hal menentukan prioritas dan menolak tindakan/respons yang
menarik. Pembentukan pengetahuan konseptual untuk membangun kemampuan
kreatif dengan menggunakan cara berpikir tinggi (higher order thingking).
Pengembangan keterampilan berpikirrunut procedural yang diterapkan baik
melalui pembiasaan (habituasi) maupun pendekatan saintifik.
8
9
Agar pendidik PAUD di Kalimantan Barat lebih jelas mengenai pendekatan pembelajaran
saintifik, dibawah ini kami contohkan RPPH yang menggunakan pendekatan saintifik dari
TKIT Pelopor Al Munawar, Rancaekek, Bandung, Jawa Barat yang memang menjadi
rujukan Direktorat Pembinaan PAUD, KEMENDIKBUD terkait dengan pengembangan
program saintifik.
9
10
10
11
11
12
A. Pembukaan
1. Penyambutan anak sesuai SOP
2. Kegiatan jurnal pagi sesuai SOP dengan menyediakan minimal 3 kegiatan main
12
13
Kelompok B
B1 B2 B3 B4
1.Dimanakah Bebek 1.Buatlah kandang 1.Senang nya 1.Ayo amati
suka hidup? ayam kesukaanmu merwat kolam ikan dengan kaca
pembesar
2.Dapatkah daging 2.Bandingkan telur 2. Yuk kita kenali 2.Bagaimana
dan telur bebek mana yang paling macam-macam bentuk serangga
diolah menjadi besar tempat hidup ikan yang kamu buat?
makanan?
3.Ayoo..membuat 3.Ukurlah jumlah 3.Mari menghitung 3.Apa sajakah
kandang bebek makanan ayam jumlah ikan yang yang dimakan
ada dikolam oleh serangga?
4. Kegiatan olahraga (motorik kasar) sesuai SOP dengan menggunakan permainan terkait tema
5. Melakukan kegiatan pendukung sesuai SOP
B. Kegiatan inti
1. Pembiasaan doa sebelum belajar
2. Pijakan awal sesuai SOP dengan membahas tema dan pengembangan kosa kata terkait dengan
tema, terkait dengan kegiatan saintifik guru
Rencana Kegiatan MENGAMATI Guru memfasilitasi anak untuk mengamati:
13
14
C. Recalling
Rencana Kegiatan MENGAMATI
Rencana Kegiatan MENANYA
Rencana Kegiatan MENGUMPULKAN Guru bertanya tentang pengetahuan yang telah didapat
INFORMASI sebelum kegiatan main.
Anak mengulang dan mengingat pengetahuan yang telah
didapat dari buku yang telah dibaca bersama.
Rencana Kegiatan MENALAR Guru bertanya untuk merangsang anak agar
(MENGASOSIASI) mengeluarkan pendapat dalam kemampuan
mengasosiasi untuk menggali pengalaman main
Anak mengasosiasi dengan menghubungkan pengetahuan
yang pernah dibaca dan didapat dengan pengetahuan
yang pernah dialami
Rencana Kegiatan Guru bertanya tentang pengetahuan yang telah didapat
MENGOMUNIKASIKAN saat kegiatan main.
Anak menyampaikan hasil temuan dan pengalaman
bermain (recalling)
D. Penutup
1. Menanyakan perasaan hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkan hari ini, mainan apa saja yang paling disukai
3. Bercerita pendek tentang hari ini dan mneginformasikan kegiatan esok hari
4. Doa setelah belajar
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari Kajian Pustaka.com pada hari Selasa, Tanggal 10 desember 2019 pukul 14.58
WIB.
Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta.
Penerbit Gava Media.
Materi pada saat magang ke Sekolah Alam Pelopor TKIT Pelopor Al Munawwar,
Rancaekek, Bandung oleh Pak Dedi Wahyudi Mustofa.
Dikutip dari https://www.researchgate.net/publication/326156217_PENDEKATAN_
PEMBELAJARAN_SAINTIFIK_DALAM_KURIKULUM_2013_PENDIDIKAN_ANAK_USIA_DINI
15