JUDUL
ANALISIS KEGIATAN KOLASE DENGAN BAHAN ALAM
DI TK HAMIMAH PEKAN HERAN
KECAMATAN RENGAT BARAT KABUPATEN INDRAGIRI
HULU
Disusun Oleh
PRISTA ANDARWATI
NIM: 835692299
EMAIL: pristaandarwati77@gmail.com
PROGRAM S1 PG PAUD
UNIVERSITAS TERBUKA
PEKAN BARU
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur, Alhamdulilah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis Penelitian
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Kelompok Bermain Sakinah dusun
sungai kemiri desa pematang jaya kecamatan rengat barat kabupaten Indragiri
hulu
Adapun laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis
Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini yang dilakukan pada
Kelompok Bermain sakinah Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
arahan, baik moral dan material dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan laporan analisis ini.
2. Ibu Hj. Endang Iryanti, S.Mn selaku Pengelola Pokjar Air Molek
3. Anak-anak KB SAKINAH tersayang yanng rela berbagi waktu dan
memberi semangat.
4. Rekan- rekan guru maupun mahasiswa yang tidak bisa disebutkan satu
persatu.
Pada kesempatan ini penulis sangatlah menyadari bahwa menyusun
laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat perbaiakan dan membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
tersebut.
Akhirnya penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua baik
dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Aamiin Ya Robbal Alaamiin.
Sungai kemiri ,8 mei 2021
PENULIS
PRISTA ANDARWATI
NIM 835692299
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I ...................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN .................................................................................................. 2
A. Latar Belakang ............................................................................................. 2
B. Fokus penelitian ........................................................................................... 3
C. Tujuan penelitian .......................................................................................... 3
D. Manfaat penelitian ........................................................................................ 4
BAB II ..................................................................................................................... 5
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 5
A. Motorik Halus .............................................................................................. 5
B. Pengertian Kolase......................................................................................... 7
C. Pembelajaran Kolase Anak TK .................................................................... 8
D. Metode Pemberian Tugas........................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................. 13
METODELOGI PENELITIAN ............................................................................ 13
A. Subjek Penelitian........................................................................................ 13
B. Metode Penelitian....................................................................................... 13
C. Instrumen Penelitian................................................................................... 13
BAB IV ................................................................................................................. 14
ANALISIS DATA ................................................................................................ 14
D. Tabulasi Data ............................................................................................. 14
B. Analisis Kritis ............................................................................................ 19
BAB V................................................................................................................... 20
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 20
A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran ........................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa usia taman kanak–kanak adalah masa yang paling tepat untuk
mengembangkan semua potensi yang dimiliki oleh anak, salah satu potensi
yang perlu dikembangkan sejak dini pada usia taman kanak–kanak adalah
perkembangan pusat motorik otak dan tentang wawasan rasa seni anak.
Kesenian merupakan salah satu potensi dasar anak yang juga
merupakan salah satu bentuk dari kecerdasan jamak, jadi mengembangkan
potensi seni anak berarti juga mengembangkan perkembangan kognitif,
bahasa, fisik motorik halus, fisik motorik kasar, sosial emosional dan
kecerdasannya, jika potensi ini tidak dikembangkan sejak dini maka masa
emas perkembangan potensi tersebut akan terlewat begitu saja sehingga
meskipun dapat dikembangkan pada tahun–tahun sesudahnya namun hasil
yang akan dicapai jika akan seoptimal jika dikembangkan pada masa
emasnya, oleh karena itu para guru taman kanak–kanak yang berperan
sebagai fasilitator dalam pengembangan potensi seni tersebut diharapkan
membekali diri dengan wawasan tentang seni pada anak–anak sehingga
guru dapat menjalankan perannya dengan baik, karena tanpa bekal yang
cukup guru taman kanak–kanak tidak akan dapat mengembangkan potensi
seni anak dengan baik.
Anak usia 4–6 tahun bagian dari anak usia dini yang disebut sebagai
usia prasekolah atau taman kanak–kanak. Sejumlah riset membuktikan
bahwa perkembangan kecerdasan anak pada masa ini mengalami
peningkatan dari 50% menjadi 80%, hal ini menunjukkan pentingnya upaya
seluruh potensi anak diusia prasekolah karena pada usia tersebut anak
mengalami masa peka, yaitu masa terjadinya pematangan fungsi–fungsi
psikis yang siap merespon stimulus (rangsangan) yang diberikan oleh
lingkungan sekitarnya.
2
Kolase, Mozaik dan Montase merupakan bagian atau cabang dari seni
rupa yang agak kurang diperhatikan keberadaannya bahkan kurang
dimengerti oleh masyarakat umum, karena dari ketiga cabang seni rupa ini
masih di anggap sebagai seni lukis, seni patung, seni gambar. Dilihat dari
bentuk hasilnya karya ketiga tersebut merupakan paduan dari beberapa
bagian, karya kolase terdapat kolaborasi dari seni lukis, seni kriya, seni
dekorasi bahkan terdapat unsur ilustrasi.
Pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan kolase, mozaik
dan montase merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru Taman
Kanak-kanak, karena proses keterampilan kolase, mozaik, dan montase bagi
anak usia Taman Kanak-kanak merupakan kegiatan bermain sekaligus
berseni dalam kegiatan anak. Senang bermain adalah naluri bagi setiap anak
terlebih pada usia dini, yang akhirnya dapat ikut serta/berperan dalam
mematangkan emosional bagi anak sehingga anak dapat memenuhi
kebutuhan setiap fase perkembangan psikologi anak.
B. Fokus penelitian
Setelah di adakan observasi di ruang kelas Kelompok B (Usia 4-5
Tahun) di Taman Kanak-kanak (TK) HAMIMAH Pekan Heran, maka
penulis terfokus pada salah satu kegiatan pembelajaran anak yaitu kegiatan
kolase dengan menggunakan media olahan bahan alam dengan
menggunakan metode Pemberian Tugas.
C. Tujuan penelitian
Penelitian ini tujuannya adalah sebagai berikut ;
1. Mengumpulkan data mengenai :
a) Alasan pendidik melakukan kegiatan kolase dengan
menggunakan media olahan bahan alam dengan menggunakan
metode Pemberian Tugas.
3
b) Tujuan pendidik melakukan kegiatan penelitian tersebut untuk
mengetahui perkembangan ketrampilan seni anak TK dalam
kolase dengan menggunakan olahan bahan alam.
c) Membuat analisis kritis (Critikal analisis) mengenai kegiatan
tersebut.
D. Manfaat penelitian
1) Bagi anak dapat mengembangkan kemampuan ketrampilan kolase
dengan menggunakan bahan alam dan melatih kerapian serta kesabaran
anak.
2) Bagi guru memilih kegiatan kolase agar anak mengetahui tentang bahan
alam yang sudah di olah juga dapat di pergunakan sebagai bahan dasar
seni ketrampilan.
3) Bagi sekolah dapat menyediakan bahan-bahan alam olahan lainnya
yang mudah di dapat dan tidak membahayakan bagi kesehatan dan
kebersihan anak dan guru.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motorik Halus
Motorik Halus adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus
atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan
untuk belajar dan berlatih. Menurut Moelichatoen (2004) motorik halus
adalah merupakan kegiatan yang menggunakan otot-otot halus pada jari dan
tangan, Sedangkan menurut Nursalam (2005) Perkembangan motorik halus
adalah kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerakan
yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil dan
memerlukan koordinasi yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga.
5
1. Melalui keterampilan, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh
perasaan senang.
2. Melalui keerampilan motorik anak dapat beranjak dari kondisi
helplesness (tidak berdaya) pada bulan-bulan pertama kehidupannya, ke
kondisi yang independence (bebas, tidak bergantung).
3. Melalui keterampilan, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya sekolah (school adjustment).
4. Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat
bermain atau bergaul dengan sebayanya, sedangkan yang tidak snormal
akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayannya
bahkan dia akan terkucilkanatau menjadi anak yang fringer
(terpinggirkan).
5. Perkembangan keterampilan motorik sangat penting bagi perkembangan
self concept atau konsep diri/keperibadian anak. Dengan bertambahnya
usia, perbandingan antar bagian tubuh akan berubah. Dengan
bertambahnya usia letak gravitasi makin berada dibawa tubuh. Dengan
demikian bagi anak yang makin berkembang usianya,keseimbangan
tersebut ada ditungkai bagian bawah.
Menurut Gellahue Lutan, (1993) ada empat teori dalam pertumbuhan
dan perkembangan manusia yang relevan dengan tugas gerak manusia
yaitu:
1. Teori Freud (1972) Mengacu pada teori pentahapan perkembangan
psikoanalitik dimana perkembangan manusia tercermin dari
perkembangan psikoseksual.
2. Teori Erikson (1963) yang menekankan pada perkembangan manusia
melalui delapan tahapan , sehingga proses maturasi yang terjadi pada
anak.
3. Teori Havighurs (1952) yang memahami perkembangan sebagai
interaksi antara faktor biologis, sosial, dan budaya. Faktor ini
merupakan faktor pendorong bagi perkembangan kemampuan anak.
6
4. Teori Piaget (1969) dan Wadworrth (1984) yang menekankan pada
tahap perkembangan kognitif.
B. Pengertian Kolase
Pengertian kolase menurut kamus besar Bahasa Indonesia, komposisi
artistik yang dibuat dari berbagai bahan (Kain, kertas, kayu) yang
ditempelkan pada permukaan gambar (Depdiknas, 2001).
Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu “Coller” yang berarti
lem/tempel, jadi bisa dikatakan Kolase adalah sebuah teknik menempel
unsur-unsur yang berbeda (Bisa berupa kain, kertas, kayu, dll) ke dalam
sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang baru.
Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa objek menjadi
satu. Tidak hanya asal jadi, tapi objek–objek itu harus mampu bercerita
untuk menciptakan kesan tertentu. Kolase merupakan perkembangan lebih
lanjut dari seni lukis. Hal ini akan menimbulkan kesan yang berbeda dari
penikmat seni/audience ketika mengapresiasi karya kolase, karena disodori
keunikan yang ditimbulkan oleh penyusunan material-material yang berbeda
di dalam sebuah frame karya seni
Kolase adalah komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan,
seperti kertas, kain, kaca, logam, kayu, dan lainnya yang ditempelkan pada
permukaan gambar. Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi yang
menggunakan berbagai macam paduan bahan. Selama bahan tersebut dapat
dipadukan dengan bahan dasar, akan menjadi karya seni kolase yang dapat
mewakili perasaan estetis orang yang membuatnya.
Kolase juga merupakan karya seni rupa dua dimensi yang
menggunakan bahan yang bermacam- macam selama bahan dasar tersebut
dapat dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu
menjadi karya yang utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis
7
orang yang membuatnya, sehingga menjadi karya seni rupa dua dimensi
yang dirangkum, dapat digolongkan/dijadikan bahan kolase.
Kolase memiliki unsur-unsur seni rupa lain, yaitu unsur seni lukis dari
bentuk dua dimensi yang datar dan menggambarkan suatu bentuk tetapi
diwakili oleh benda yang bermacam-macam sebagi pengganti garis, warna
dan bidangnya . Garis, warna dan bidang sebagai unsur seni lukis yang
kedudukannya diganti oleh barang-barang atau material sebagai unsur
kolase. Misalnya : Dalam ungkapan sebuah kendaraan motor, obat nyamuk
bakar menggambarkan roda, bollpoint bekas menggambarkan unsur
kendaraan pada bagian sepak bor, batu baterai untuk menggambarkan tanki
motor, bola lampu senter sebagai gambaran lampu sepeda motor dan lain-
lain. Unsur seni kriya, kolase dalam pembuatannya memerlukan kesabaran
yang tinggi dan ketrampilan menyusun, menempel, merangkai dan lain
sebagainya membutuhkan ketrampilan.
8
lain). Membuat gambar dengan tehnik kolase dengan berbagai bentuk
(Lingkaran, segitiga dan lain–lain).
Material yang di gunakan dalam pembuatan kolase di Taman Kanak-
kanak tentu akan berbeda dengan material yang di pakai untuk berkarya seni
kolase pada umumnya, tetapi pada prinsip kerjanya baik untuk kolase pada
umumnya maupun untuk kegiatan pembelajaran pada anak TK adalah sama,
yang membedakan adalah bahan baku yang di gunakan, yang tentu saja
untuk kegiatan pembelajaran di TK akan lebih sederhana dan tidak
membahayakan bagi diri dan kesehatan anak TK.
Bahan pembuatan kolase yang menggunakan olahan dari alam apalagi
untuk anak TK di sarankan untuk tidak menggunakan bahan pewarna yang
berupa cat, karena pada pembuatan karya seni kolase anak TK itu terlalu
berat, tetapi sebaiknya menggunakan pewarna yang sudah jadi dan jangan
menggunakan hanya 1 warna tetapi bermacam-macam warna supaya dengan
membuat karya seni kolase anak juga bisa mengenal berbagai warn-warna.
Untuk pencampuran warna dengan menggunakan olahan bahan alam
sebaiknya bahan alam tersebut di keringkan terlebih dahulu supaya waktu
mencampur dan mengaduk warna menjadi rata, jangan anak yang
melakukan pencampuran tersebut melainkan guru anak tinggal
mempergunakan olahan bahan alam tersebut.
Karya tidaklah serta merta dapat di ujudkan tanpa melalui proses atau
tahapan yang harus di lalui, apalagi karya seni membutuhkan tahapan yang
bersifat personal, sehingga guru anak usia dini perlu melatih anak untuk
menjalani proses ini. Proses kreasi atau proses kreatif merupakan tahapan
yang harus di lalui oleh seseorang dalam mencipta suatu karya seni dalam
hal ini adalah kolase, mulai dari proses memperoleh, menemukan sumber
ilham atau inspirasi, gagasan hingga proses mewujudkan dalam bentuk
karya seni kolase.
Kreasi dalam pembuatan karya tersebut malalui tahapan-tahapan yaitu ;
Tahap rasa, tahap karsa, tahap cipta dan tahap karya.
9
D. Metode Pemberian Tugas
Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan
Agung (2011) dalam Candrawesly.blogspot.com/2012/04.
Winarno (2003) dalam Candrawesly.blogspot.com/2012/04 menyatakan
metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, serta karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan
kelemahan yang akan digunakan guru untuk menggunakan metode yang
bervariasi.
Menurut pendapat lain menyebutkan bahwa metode adalah pengetahuan
tentang cara mengajar atau kegiatan belajar mengajar dan merupakan alat
untuk mencapai kemampuan yang diharapkan Depdikbud (1996) dalam
Matematika-rahma.blogspot.com/2012/04.
Depdikbud (1996) dalam Matematika-rahma.blogspot.com/2012/04
berpendapat metode adalah pengetahuan tentang cara mengajar atau
kegiatan belajar mengajar dan merupakan alat untuk mencapai kemampuan
yang diharapkan.
Metode pemberian tugas adalah sebagai suatu cara interaksi belajar
mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan
peserta didik di sekolah Sumantri (1998) dalam Winda Gunarti (2008).
Pemberian tugas dapat mengikuti fase-fase yaitu, fase pemberian tugas,
tugas yang diberikan kepada setiap anak didik harus jelas dan petunjuk-
petunjuk yang diberikan harus terarah.Winarno menyatakan fase belajar,
fase ini anak didik belajar melaksanakan tugas sesuai tujuan dan petunjuk-
petunjuk guru Menurut Winarno (2003) dalam
Totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02.
Winarno (2003) dalam Totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02
mengungkapkan fase resitasi, fase ini anak didik mempertanggung
jawabkan hasil belajarnya, baik berbentuk lisan maupun tertulis. Menurut
Munsyi (1987) dalam Totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02 menjelaskan
metode pemberian tugas adalah memberikan tugas-tugas kepada siswa baik
untuk di rumah atau yang dikarenakan di sekolah dengan
10
mempertanggungjawabkan kepada guru, guru memberikan pekerjaan
kepada siswa berupa soal-soal yang cukup banyak untuk dijawab atau
dikerjakan yang selanjutnya diperiksa oleh guru.
Metode pemberian tugas adalah metode yang menugaskan kepada anak
didik untuk mengerjakan sesuatu dengan tujuan memantapkan, mendalami
dan memperkaya materi yang sudah dipelajari. Jadi dapat dijelaskan metode
pemberian tugas adalah suatu penugasan yang dikerjakan anak didik dengan
tujuan memantapkan dan memperkaya materi yang sudah dipelajari Zain
(2002) dalam Totoyulianto.wordpress.com/2013/03/02.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pemberian tugas adalah metode yang memberikan kesempatan kepada siswa
untuk melaksanakan tugas berdasarkan petunjuk guru secara langsung yang
diberikan secara perseorangan atau kelompok.
Adapun keunggulan metode pemberian tugas seperti yang diungkapkan
oleh Sumantri (1998) dalam Winda Gunarti (2008) yaitu, membuat peserta
didik aktif belajar dan merangsang peserta didik belajar lebih baik,
keunggulan metode pemberian tugas adalah dapat mengembangkan
kemandirian peserta didik, membuat pelajar lebih bergairah membina
tanggung jawab dan disiplin peserta didik dan mengembangkan kreativitas
dan kemampuan peserta didik.
Penerapan metode pemberian tugas menurut Roestiyah (1989) dalam Winda
Gunarti (2008) mengemukakan perlunya memperhatikan langkah-langkah
merumuskan tujuan khusus dari tugas yang diberikan.
Adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah pertimbangkan
betul-betul apakah pemilihan teknik pemberian tugas itu telah tepat untuk
mencapai tujuan yang dirumuskan. Langkah-langkah yang perlu
diperhatikan yaitu, perlu merumuskan tugas - tugas dengan jelas dan mudah
dimengerti.
Berdasarkan uraian di atas maka langkah-langkah penerapan metode
pemberian tugas yang biasa dilaksanakan di Taman Kanak-kanak adalah
membuat persiapan mengajar sesuai dengan tema yang diajarkan,
11
menyiapkan bahan dan alat yang digunakan, memberikan penjelasan khusus
tentang kegiatan yang akan dilaksanakan, mengamati proses kerja siswa
individu maupun kelompok, serta merangkum hasil kegiatan anak dan
menilai perkembangan kemampuan anak. Selain metode pemberian tugas
diperlukan media pembelajaran yang sesuai agar proses pembelajaran
berlangsung secara optimal.
12
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Sebjek penelitian adalah anak-anak, pendidik dan kepata TK
HAMIMAH Pekan Heran, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri
Hulu, Riau dengan jumlah peserta didik umur 5-6 Tahun sebanyak 15 anak.
B. Metode Penelitian
Metode yang di pergunakan oleh peneliti pada saat penelitian adalah
metode interfretativ yaitu menginterprestasikan data mengenai
fenomena/gejala yang di teliti di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
hasil belajar anak yang di mulai dari perencanaan kegiatan pembelajaran
sampai dengan pada kegiatan penilaian yang di gunakan di dalam kelas.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang di pergunakan dalam penelitian ini adalah ;
1. Observasi ;
Observasi yaitu untuk melihat fenomena yang unik/menarik, untuk di
jadikan fokus penelitian selama proses pembelajaran berlangsung
melalui kegiatan kolase dengan menggunakan bahan alam pada
kelompok B
2. Wawancara ;
Wawancara yaitu menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus
penelitian. Wawancara dilakukan dengan mengadakan tanya jawab
secara langsung dengan kepala dan pendidik TK Hamimah Pekan
Heran.
3. Dokumentasi ;
Dokumentasi yaitu mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang
lebih luas mengenai fokus penelitian.
13
BAB IV
ANALISIS DATA
D. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data, maka data hasil penelitian dibuat tabulasi
sebagai berikut:
Wawancara
Wawancara
Observasi dengan Kepala Dokumentasi
dengan guru
TK
14
melingkar Tuhan akan
membaca do’a memberi
mau belajar kelancaran
terlebih dahulu dalam
menurut beraktivitas.
agama masing-
masing anak.
Wawancara
Wawancara
Observasi dengan pengelola Dokumentasi
dengan guru
TK
15
alat peraga yang telah di
seperti ini yang sampaikan oleh
gunanya guru sehingga
supaya anak tidak timbul rasa
semangat binggung pada
dalam pikiran anak.
mengerjakan
kegiatan
pembelajaran
yang telah di
berikan.
16
Iya, dalam situ kita bisa
setiap menilai tingkat
pergantian kesabaran dan
tema kami kegigihan anak.
selalu
mengajarkan
ke anak,
walaupun
berbeda bahan
dan gambar
karena di
sesuaikan
dengan tema
dan sub
temanya.
17
dan menjemur ibu terhadap pembelajaran karya anak
hasil kolasenya hasil karya kolase ini guru satu persatu
di atas lantai. anak yang harus dengan teliti
Belum membimbing dan sambil
Berkembang anak satu per senyum-
(BB), Mulai satu. senyum
Berkembang sendiri.
(MB), Kepala TK ;
Berkembang Iya, karna tidak
Sesuai semua
Harapan kemampuan anak
(BSH), itu sama, ada
Berkembang anak yang cepat
Sangat Bagus menangkap
(BSB). penjelasan dari
ibu guru ada juga
Guru TK; anak yang lambat,
Cara tapi yang lebih di
penilaiannya bimbing adalah
dapat kita lihat anak yang daya
dari kerapian, tangkapnya
kombinasi lambat sehingga
warna, dia tidak merasa
kebersihan dan malu dengan
selesai apa temannya yang
tidaknya tugas daya tangkapnya
yang telah di cepat.
berikan dengan
baik.
18
B. Analisis Kritis
Dari semua data yang di peroleh peneliti dalam penelitian kegiatan
pembelajaran pengembangan kolase dengan menggunakan media olahan bahan
alam di Taman kanak-kanak Hamimah Pekan Heran berada di sentra seni dengan
menggunakan metode pemberian tugas merupakan kegiatan pengembangan untuk
melatih ketrampilan seni dan motorik halus anak yang telah di sesuaika guru
dengan tema dan sub tema pada hari tersebut
Seni adalah getaran jiwa yang selaras dengan pikiran, kemudian diciptakan
dalam bentuk – bentuk yang menyenangkan Dewey dalam Widia Pekerti (2005).
Pendekatan seni sebagai suatu proses pembelajaran pada saat ini sering dianggap
tidak terlalu penting. Banyak sekolah–sekolah yang malah menghilangan kegiatan
kesenian dalam proses pendidikan anak di sekolah, seni mempunyai nilai penting
yang sama dengan pelajaran–pelajaran yang terdapat pada kurikulum pendidikan
Dewey dalam Widia Pekerti (2005). Apabila pendekatan seni digunakan secara
baik dan benar dapat menjadi suatu pendekatan yang sangat berguna untuk
membatu anak mengatasi masalahnya sehingga dapat memperbaiki perilaku anak.
19
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan data serta pembahasan Bab IV dapat di simpulkan
sebagai berikut ;
Hasil belajar anak terhadap kegiatan pembelajaran pengembangan kolase
dengan menggunakan media olahan bahan alam di Taman kanak-kanak
dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan
pengetahuan anak tentang bahan-bahan alam yang sudah di olah dan
dapat di pergunakan untuk bahan pembuatan kesenian.
B. Saran
Dengan penerapan kegiatan pembelajaran pengembangan kolase dengan
menggunakan media olahan bahan alam dengan menggunakan metode
pemberian tugas di harapkan guru dapat memilih kegiatan pembelajaran
yang sesuai dengan Tema dan Sub Tema yang sedang berlangsung dan lebih
melibatkan anak secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Sehingga anak akan menjadi peribadi yang lebih aktif dalam
kegiatan pembelajaran yang sedang di ajarkan oleh guru. Kegiatan
pembelajaran di harapkan juga di pilih sesuai dengan tingkat dan
karakteristik pembelajaran anak usia Taman Kanak-kanak. Bahan
pembelajarannya pun di harapkan lebih bervariatif sehingga imajunasi anak
semakin berkembang dengan baik.
20
DAFTAR PUSTAKA
Hajar Pamadhi, Evan Sukardi S. Seni Ketrampilan Anak, Buku materi pokok
PAUD 4403/ 3 SKS/MODUL 1-9, EDISI 1, Penerbit Universitas
Indonesia.
Luluk Asmawati, dkk, Pengelolaan kegiatan pengembangan anak usia dini, Buku
materi pokok PAUD 4407/4 SKS/MODUL 1-12, EDISI 1, Penerbit
Universitas Terbuka.
Widia Pekerti, dkk. Metode pengembangan Seni, Buku materi pokok PGTK 2402/
4 SKS/MODUL 1-12, EDISI 1, Penerbit Universitas Terbuka.
21
SURAT KETERANGAN
Menerangkan ;
KARTINA DAHARI
22
SURAT KETERANGAN
Menerangkan ;
23
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN PENDIDIK
TAMAN KANAK-KANAK (TK) HAMIMAH PEKAN HERAN
KECAMATAN RENGAT BARAT-R I A U
Pertanyaan ;
1) Usia berapa saja anak-anak yang berada pada TK HAMIMAH yang ibu
asuh?
Anak-anak di TK HAMIMAH ini usia 5-6 Tahun.
2) Apa perbedaan/keistimewaan program di TK HAMIMAH yang ibu asuh
dengan TK lainnya?
Di TK HAMIMAH ini kami lebih banyak menekankan pada kegiatan
pembelajaran keagamaan, tetapi di seimbangkan juga dengan kegiatan
pembelajaran umum yang lainnya.
3) Bagaimana cara ibu menyusun rencana kegiatan untuk anak di TK
HAMIMAH yang ibu asuh?
Kami menyusun Rencara kegiatan bersama-sama guru dan kepala TK, Kami
membuatnya berdasarkan Kurikulum 2013, Tema dan Sub Tema kami
sesuaikan dengan lingkungan sekitar, kemudian kami tuangkan di Program
Semester, RPPM ke RPPH.
4) Referensi apa yang ibu pergunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
Referensi yang kami gunakan dalam menyusun rencana kegiatan anak yaitu
berdasarkan kurikulum 2013, Tema dan Sub Tema kami sesuaikan dengan
lingkungan sekitar, kemudian kami tuangkan di Program Semester, RPPM
ke RPPH.
5) Apa saja yang dapat ibu ambil/manfaatkan dari referensi tersebut?
Sebagai panduan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
24
6) Tadi saya melihat kegiatan pengembangan Seni dengan mengambil kegiatan
pembelajaran Kolase dengan menggunakan media olahan bahan alam
dengan menggunakan metode pemberian tugas, mengapa ibu melakukan
kegiatan pembelajaran tersebut?
Karena dengan meningkatkan pengetahuan seni pembelajaran
pengembangan kolase dengan menggunakan media olahan bahan alam maka
dapat melatih pengetahuan anak tentang olahan bahan alam dan melatih
fisik motorik halus anak dan manambah imajinasi anak untuk berkreasi dan
beraktifitas seni.
7) Apa dasar pemikiran ibu sehingga melakukan kegiatan seperti itu?
Untuk meningkatkan kemampuan seni anak dan menambah pengetahuan
anak tentang bahan-bahan alam yang bisa di olah dan dapat di pergunakan
menjadi kegiatan seni.
8) Dalam menggunakan kegiatan pembelajaran tersebut, mengapa ibu
menggunakan alat peraga di papan tulis yang sudah jadi dan belum jadi?
Karena dengan menggunakan alat peraga tersebut anak lebih bisa mengerti
dan pesan yang di sampaikan pada kegiatan pembelajaran tersebut dengan
mudah dapat anak mengerti dengan baik, alat peraga yang belum jadi untuk
menerangkan ke anak tentang cara dan langkah-langkah dari pembuatan
kolase tersebut.
9) Selain menggunakan metode pemberian tugas, metode apalagi yang ibu
gunakan dalam pengembangan pembelajaran pengembangan kolase dengan
menggunakan media olahan bahan alam ini?
Selain metode demonstrasi saya juga menggunakan metode Tanya Jawab.
10) Bagaimana reaksi anak dengan kegiatan pembelajaran yang ibu berikan?
Anak senang, karena kegiatan pembelajaran pembelajaran pengembangan
kolase dengan menggunakan media olahan bahan alam dengan
menggunakan metode pemberian tugas telah guru sesuaikan dengan
karakteristik anak usia di TK HAMIMAH ini.
25
INSTRUMEN WAWANCARA DENGAN KEPALA
TAMAN KANAK-KANAK (TK) HAMIMAH
KECAMATAN RENGAT BARAT-R I A U
Pertanyaan ;
1) Apa visi/misi/tujuan dari Taman Kanak-kanak hamimah ini dalam konteks
pendidikan anak?
Visi dari TK HAMIMAH adalah ;
Membentuk generasi yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, berani dan
mandiri serta berkepribadian yang agamis
Misi dari TK HAMIMAH adalah ;
- Menanamkan prilaku hidup bersih, sehingga menciptkan sekolah yang
kondusif dan aman
- Menanamkan prilaku yang mulia melalui kebiasaan nilai agama dan
sosial emosional
- Mengembangkan kreatifitas anak melalui pembelajaran
- Mebiasakan prilaku mandiri
- Mengembangkan pembiasaan berdo’a dalam setiap melaksanakan
kegiatan
2) Untuk mencapai visi/misi/tujuan tersebut, program apa saja yang di adakan
di Taman Kanak-kanak SKB INHU yang Ibu pimpin?
Untuk mencapai visi dan misi di TK HAMIMAH, yaitu dengan pendekatan
pembelajaran agama yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang sudah di
tetapkan pemerintah dan sudah di kembangkan oleh sekolah.
3) Siapa yang merancang program tersebut?
Saya bersama-sama dengan guru TK HAMIMAH.
26
4) Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di Taman Kanak-kanak TK
HAMIMAH ini?
Jumlah tenaga pendidik di TK HAMIMAH ini ada 4 Orang guru, Jumlah
anak didik ada 30 Orang anak.
27
Untuk meningkatkan kemampuan seni anak dam menambah pengetahuan
anak tentang bahan-bahan alam yang di olah dan dapat di pergunakan
menjadi kegiatan seni.
28
HASIL WAWANCARA PENULIS
DENGAN PENDIDIK TK HAMIMAH PEKAN HERAN
29
kemudian kami tuangkan di Program Semester, RPPM ke
RPPH.
Peneliti : Apa saja yang dapat ibu ambil/manfaatkan dari referensi
tersebut?
Pendidik TK : Sebagai panduan dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Peneliti : Tadi saya melihat kegiatan pengembangan Seni dengan
mengambil kegiatan pembelajaran Kolase dengan
menggunakan media olahan bahan alam dengan
menggunakan metode pemberian tugas, mengapa ibu
melakukan kegiatan pembelajaran tersebut?
Pendidik TK : Karena dengan meningkatkan pengetahuan seni
pembelajaran pengembangan kolase dengan menggunakan
media olahan bahan alam maka dapat melatih pengetahuan
anak tentang olahan bahan alam dan melatih fisik motorik
halus anak dan manambah imajinasi anak untuk berkreasi
dan beraktifitas seni.
Peneliti : Apa dasar pemikiran ibu sehingga melakukan kegiatan
seperti itu?
Pendidik TK : Untuk meningkatkan kemampuan seni anak dam
menambah pengetahuan anak tentang bahan-bahan alam
yang bisa di olah dan dapat di pergunakan menjadi
kegiatan seni.
Peneliti : Dalam menggunakan kegiatan pembelajaran tersebut,
mengapa ibu menggunakan alat peraga di papan tulis yang
sudah jadi dan belum jadi?
Pendidik TK : Karena dengan menggunakan alat peraga tersebut anak
lebih bisa mengerti dan pesan yang di sampaikan pada
kegiatan pembeajaran tersebut dengan mudah dapat anak
mengerti dengan baik, alat peraga yang belum jadi untuk
menerangkan ke anak tentang cara dan langkah-langkah
dari pembuatan kolase tersebut.
30
Peneliti : Selain menggunakan metode pemberian tugas, metode
apalagi yang ibu gunakan dalam pengembangan
pembelajaran pengembangan kolase dengan menggunakan
media olahan bahan alam ini?
Pendidik TK : Selain metode demonstrasi saya juga menggunakan
metode Tanya Jawab.
Peneliti : Bagaimana reaksi anak dengan kegiatan pembelajaran
yang ibu berikan?
Pendidik TK : Anak senang, karena kegiatan pembelajaran pembelajaran
pengembangan kolase dengan menggunakan media olahan
bahan alam dengan menggunakan metode pemberian tugas
telah guru sesuaikan dengan karakteristik anak usia di TK
SKB INHU ini.
Peneliti : Baiklah ibu, saya rasa cukup sekian dulu pertanyaan dari
saya, terima kasih atas waktu dan penjelasannya, maaf
kalau saya sudah mengganggu ibu.
Pendidik TK : sama-sama ibu.
Peneliti : Assalamu’alaikum ibu?
Pendidik TK : wa’alaikum salam.
31
HASIL WAWANCARA PENULIS
32
Peneliti : Untuk mencapai visi/misi/tujuan tersebut, program apa
saja yang di adakan di Taman Kanak-kanak HAMIMAH
yang Ibu pimpin?
Kepala TK : Untuk mencapai visi dan misi di TK HAMIMAH, yaitu
dengan pendekatan pembelajaran agama yang sesuai
dengan kurikulum 2013 yang sudah di tetapkan
pemerintah dan sudah di kembangkan oleh sekolah.
Peneliti : Siapa yang merancang program tersebut?
Kepala TK : Saya bersama-sama dengan guru TK HAMIMAH
Peneliti : Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di Taman
Kanak-kanak HAMIMAH ini?
Kepala TK : Jumlah tenaga pendidik di TK HAMIMAH ini ada 4
Orang guru, Jumlah anak didik ada 30 Orang anak.
Peneliti : Model pengembangan kegiatan apa yang di tetapkan di
Taman Kanak-kanak HAMIMAH ini (Misal : Model
Sentra, Model Area, Model Kelompok)?
Kepala TK : TK HAMIMAH ini kami menggunakan Model Sentra.
Peneliti : Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di
Taman Kanak-kanak HAMIMAH ini, dan menurutnya
Taman Kanak-kanak HAMIMAH ini utamanya
menerapkan kegiatan pengembangan moral dan nilai-nilai
agama, alasan apa lembaga ini memprioritaskan hal
tersebut?
Kepala TK : Agar anak terbiasa dengan penanaman nilai-nilai agama
dan moral sejak usia dini.
Peneliti : Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan kegiatan
seperti itu?
Kepala TK : Untuk membiasakan diri anak untuk selalu melakukan
kegiatan yang sesuai dengan ajaran agama yang mereka
anut masing-masing, baik di rumah maupun di sekolah.
33
Peneliti : Metode apa saja yang di gunakan ibu pada saat melakukan
kegiatan pembelajaran pengembangan kolase dengan
menggunakan media olahan bahan alam?
Kepala TK : Kami menggunakan metode tanya jawab terlebih dahulu,
kemudian menggunakan metode pemberian tugas.
Peneliti : Apa ibu sebagai Kepala Taman Kanak-kanak HAMIMAH
ini pernah terjun langsung untuk mengajar di TK ini?
Pengelola TK : Ya pernah,
Karena saya dulunya juga sebagai guru anak-anak juga
dan sekarang saya sebagai Kepala TK HAMIMAH ini.
34
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
DI TAMAN KANAK-KANAK HAMIMAH PEKAN HERAN
TK : TK HAMIMAH
TANGGAL : Senin, 3 mei 2021
USIA ANAK TPA : 5-6 Tahun
Ada
N Hal-hal unik/menarik Keterangan/uraian/pertan
O yang di temukan dalam yaan
Ya Tidak
Pertanyaan ;
Model pengembangan TK
seperti apa yang di gunakan
oleh guru?
Pertanyaan ;
Gambar kreassi siapa saja
35
yang di tempel di ruang
kelas belajar Sentra ibu?
Ada
N Hal-hal unik/menarik Keterangan/uraian/pertan
O yang di temukan dalam yaan
Ya Tidak
Pertanyaan ;
Apa yang di lakukan anak
pada saat kegiatan
pembelajaran kolase dengan
menggunakan olahan bahan
alam dengan menggunakan
motode pemberian tugas?
36
jadi untuk contoh anak TK,
yang 1 belum jadi untuk
menerangkan ke anak
langkah-langkah kolasenya.
Pertanyaan ;
Apa alat peraga yang di
pergunakan oleh guru 2
kertas A3, yang 1 udah jadi
dan yang1 belum jadi?
Ada
N Hal-hal unik/menarik yang Keterangan/uraian/
O di temukan dalam pertanyaan
Ya Tidak
Pertanyaan ;
Bagaimana posisi duduk
anak di dalam kelas pada
saat kegiatan pembelajaran
kolase tersebut?
37
kegiatan. kegiatan pembelajaran
kolase dengan
menggunakan olahan
bahan alam dengan
menggunakan motode
pemberian tugas
pembelajaran pembukaan
di letakkan pada
pembelajaran kegiatan inti.
Pertanyaan ;
Pada kegiatan pembukaan,
awal, inti atau akhir kah
guru meletakkan kegiatan
pembelajaran kolase
dengan menggunakan
olahan bahan alam dengan
menggunakan motode
pemberian tugas tersebut?
Ada
N Hal-hal unik/menarik Keterangan/uraian/
O yang di temukan dalam pertanyaan
Ya Tidak
38
goyangkan dan ucapan
Alhamdulilah sudah pintar
untuk anak yang sudah
mulai terarah dan rapi hasil
karyanya.
Pertanyaan ;
Dengan kata-
kata/simbol apakah
guru memberi
penilaian terhadap
anak yang sudah
mulai rapi dan terarah
kolase nya?
39