Anda di halaman 1dari 21

KARYA ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS PADA


ANAK USIA TIGA SAMPAI EMPAT TAHUN MELALUI
KOLASE MEDIA BAHAN ALAM DI KB MAWAR
DESA TRITUNGGAL TAHUN 2021
Di Susun Oleh Rini Liyanti Nim 825981342 Email
bundariniliyantijak53@gmail.Com Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pemantapan Kemampuan Propesional (PAUD4501) Program Studi S1 PG PAUD
UNIVERSITAS TERBUKA

Abstrak

Refleksi awal yang telah dilakukan penulis di lembaga kelompok bermain


Mawar desa Tritunggal menemukan beberapa kendala dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak usia tiga sampai empat tahun, Sehingga penelitian
ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui penerapan keterampilan motorik halus
anak melalui kegiatan kolase, apakah efesien untuk meningkatkan kemampuan
koordianasi tangan dan mata anak usia tiga sampai empat tahun di kelompok
bermain Mawar desa Tritunggal. Penelian ini di laksanakan sebanyak 2 siklus di
mulai dari tanggal 4 oktober 2021 di lembaga kelompok bermain Mawar Desa
Tritunggal Kecamatan sematu jaya Kabupaten Lamandau .Satu bentuk
kemampuan yang perlu dikuasai oleh seorang anak salah satunya adalah
kemampuan fisik motorik yang di bagi menjadi dua yaitu motorik kasar dan
motorik halus. Keduanya harus dikembangkan secara obtimal ,keterampilan
motorik kasar di kembangankan dengan berbagai kegiatan fisik seperti olahraga ,
sedangkan pada keterampilan motorik halus dapat di kembengkan dengan
berbagai metode , salah satu upaya yang dapat digunakan untuk mengembangkan
motorik halus anak secara obtimal yaitu melaui kolase karena sesuai dengan tahap
perkembangan anak usia dini. Metode penelitian ini adalah studi literatur dimana
teknik pengumpulan data menghubungkan masalah penelitian tindakan kelas
dengan teori yang terkandung dalam jurnal imliah atau sumber yang sesuia.Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan media kolase sangat efisien dan
cocok untuk di gunakan dalam pengembangan aspek motorik halus

Kata kunci : Motorik Halus, Anak Usia Dini, Kolase

1
Abstact
Initial reflections that have been carried out by the author at the Mawar
playgroup institution in Tritunggal village found several obstacles in improving
the fine motor skills of children aged three to four years. the hands and eyes of
children aged three to four years in the Mawar playgroup, Tritunggal village.
This research was carried out in 2 cycles starting from October 4, 2021 at the
Mawar Playgroup institution, Tritunggal Village, Sematu Jaya District,
Lamandau Regency. One form of ability that needs to be mastered by a child is
physical motor skills which are divided into two, namely gross motor skills. and
fine motor. Both must be developed obtimally, gross motor skills are developed
with various physical activities such as sports, while fine motor skills can be
developed with various methods, one of the efforts that can be used to develop
children's fine motor skills obtimally is through collage because it is in
accordance with the stage. early childhood development. This research method is
a literature study where data collection techniques connect classroom action
research problems with theories contained in scientific journals or appropriate
sources. The results of this study prove that the use of collage media is very
efficient and suitable for use in the development of fine motor aspects.

Keywords: Fine Motor, Early Childhood, Collage

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini ialah sebuah wadah yang sengaja dibentuk guna
memfasilitasi bermacam bentuk perkembangan anak.Perkembangan yang terjadi
begitu pesatnya dimasa anak usia dini sehingga disebut sebagai batu lompatan,
atau usia emas. Ada enam aspek perkembangan yang di harapkan dapat
berkembang secara maksimal pada usia ini diantaranya aspek agama dan moral,
bahasa, kognitif, fisik motorik,sosial emosional, dan Seni. Setiap aspek
perkembangan dapat di latih dengan metode yang sesuai dan relefan dengan
perkembangan usianya.

Berkaitan dengan uraian diatas serta berdasarkan pengamatan pengembangan


layanan di KB MAWAR desa Tritunggal Kec. Sematu jaya kelompok usia 3-4
tahun 2021 di temukan khususnya pada materi pengembangan kemampuan siswa

2
didalam kegiatan kolase, masih rendah. Pada kegiatan menempel kolase lebih dari
setengah anak yaitu 8 dari 15 anak kesulitan dalam melakukan nya bahkan 2 anak
tidak mampu sama sekali menyelesaikan tugas.
Hal ini disebabkan karena media yang digunakan untuk menempel tidak menarik
dan monoton sehingga anak menjadi kurang tertarik, bahkan kurangnya
kemampuan guru dalam penguasaan kelas mengakibatkan kegiatan tersebut tidak
berjalan dengan maksimal

Kelemahan proses belajar diatas akan menyebabkan rendahnya tingkat


pencapaian perkembangan kemampuan anak dalam kemampuan motorik halus
yang akan berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian kegiatan pembelajaran
tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di hadapi maka di dapati rumusan


masalah yaitu “Bagaimana meningkatkan kemampuan motorik halus anak
kelompok usia 3- 4 tahun melalui kegiatan menempel kolase bahan alam di KB
MAWAR Tahun 2021?”

Tujuan Perbaikan

Tujuan yang di harapkan dalam penelitian ini adalah bagaimana Upaya


meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok usia 3-4 tahun melalui
kegiatan menempel kolase kulit bahan alam di KB MAWAR tahun 2021

C. Manfaat Perbaikan

a. Bagi Guru

3
Guru dapat meningkatkan kemampuan profesionalnya dalam memecahkan
masalah di kelas terutama meningkatkan kemampuan motorik halus siswa. b.
Bagi Sekolah
Sekolah mempunyai cara baru atau inovasi dalam media pembelajaraan yang
nyata dan bermakna dengan pembelajaran melihat benda aslinya dan
menggunakan bahan alam yang sesuai perkembangan anak. c. Bagi Siswa
Bagi anak didik penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melaui kegiatan kolase bahan alam
Bagi anak didik penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
motorik halus anak melaui kegiatan kolase bahan alam

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat anak usia dini


Anak usia dini adalah anak dengan rentang usia 0 sampai 6 tahun . pada usia
ini perkembangan otak anak terjadi sangat pesat. Sehingga pada masa usia ini
sering di sebut dengan masa usia emas atau golden age nya anak. Pada usia ini
pula merupakan kesempatan yang paling efektif untuk membengun seluruh aspek
pekembangan , di usia ini kemampuan anak akan mengalami lompatan
perkembangan yang sangat pesat di bandingkan pada usia sesudahnya sehingga
pendidikan anak usia dini sanat di perlukan guna memaksimalkan perkembangan
kemampuan anak (Suyadi 2014).
B. Pendidikan anak usia dini menurut ahli
Pendidikan anak usia dini ialah sebuah wadah yang sengaja dibentuk guna
memfasilitasi bermacam bentuk perkembangan anak (Suyadi 2014).
Perkembangan yang terjadi begitu pesatnya dimasa anak usia dini sehingga
disebut sebagai batu lompatan (Mulyasa 2012). Apabila anak berhasil dengan
maksimal melewati masa ini, maka ia sudah merumuskan bagaimana
perkembangan anak pada masa selanjutnya (Fauziddin 2018). Sebagaimana

4
menurut Solehuddin dalam Suyadi (2013) menjelaskan bahwasanya pendidikan
anak usia dini bertujuan untuk mengupayakan, memfasilitasi dan mengoptimalkan
pertumbuhan dan perkembangannya.

C. Aspek –aspes yang di kembangakan pada anak usia dini


Aspek-aspek yang perlu di kembangkan pada anak usia dini meliputi aspek
agama dan moral,bahasa , kognitif,sosial emosional, fisik motorik dan seni.
Apabila ke enam aspek ini dapat di maksimalkan pada usia dini maka anak di
katakan merupakan pondasi awal sebuah bangsa, karena itu mereka berhak dalam
mendapat perlindungan ,untuk tumbuh secara maksimal (La Ode Anhusadar
2019). Salah satu aspek perkembangan yang perlu di optimalkan pada seorang
anak yaitu aspek fisik motorik, di mana dalam aspek ini menitik beratkan pada
gerakan anggota tubuh seperti tangan ,kaki dan anggota tubuh lain yang
melibatkan otot untuk dapat dapat berberak (Hurlock, 1998). Dalam (Nugraha,
2017) Sumantri mengutarakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak di
masa usia dini sangat berpengaruh bagi kehidupannya di masa yang akan datang,
sehingga aspek fisik motorik seorang anak perlu senantiasa di perhatikan. Di
sebutkan dalam (Gallahue dan Jhon, 1998) beberapa faktor yang berpengaruh
dalam perkembangan fisik motorik anak di antaranya faktor lingkungan yang
berubah terus menerus, perubahan dalam diri anak ,dan juga interaksi yang terjadi
di lingkunan anak itu sendiri

D. Kemampuan perkembang fisik motorik anak usia dini


Kemapuan perkembangan fisik motorik seorang anak terbagi menjadi dua yaitu
motorik kasar yang melibatkan antara keseimbangan dan koordinasi tubuh, seperti
merangkak, berlari, melompat, atau berjalan. Sedangkan pada pekembangan
motorik halus lebih menekankan pada pengguanan otot-otot kecil seperti menulis,
memotong, mengguntung, menyusun puzzel, menyusun manik, dll (Novitawati,
2014).

Kecermatan antara koordianasi mata dan tangan sangat diperlukan dalam


melakukan aktifitas motorik halus. Apabila kemapuan koordinasi mata dan tangan

5
ini di latih maka kemampuan motorik halus juga akan meningkat secara
berkesinambungan mengikuti perkembangan usianya (Sumantri 2005)

E. Tekhnik kolase anak uasia dini

Dari beberapa pandangan di atas dapat di ketahui bahwa salah satu tekhnik yang
sesuai untuk melatih memampuan motorik halus anak usia dini ialah kolase . yang
dalam bahasa aslinya berarti menempel atau merekatkan. Sehingga kolase di
maknai dengan tekhnik atau aktifitas menempel pada bidang datar berupa susunan
kepingan warna dengan bahan tertentu yang dapat dikreasikan seperti, daun, biji,
kertas, kulit telut, kayu , dll hingga membentuk suatu karya seni yang utuh.
(Susanto 2003) .

III. PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Sabjek Penelitian

1. Lokasi
Lokasi Penelitian ini bertempat di KB Mawar yang beralamat di Jl. M. Thamrin
RT 8 RW 4 Desa Tritunggal Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau
Provinsi Kalimantan Tengah.
2. Waktu Pelaksanaan
Adapun alokasi waktu penelitian dilaksanakan pada waktu pelaksanaan hari
sekolah dari hari senin sampai hari rabu, pukul 07.00-09.00 WIB, sebanyak 2
siklus dengan rincian pelaksanaan siklus 1 selama 3 hari dari tanggal 4 Oktober
2021 sampai 6 Oktober 2021 dan siklus kedua selama 3 hari dari tanggal 11
oktober 2021 sampai 13 Oktober 2021.
3. Tema : Tema yang digunakan adalah : Diri Sendiri ( Anggota tubuh )
4. Kelompok : B ( usia 3-4 tahun )

6
5. Karakteristik anak
Berdasarkan latar belakang maka subjek penelitian ini adalah anak – anak KB
Mawar Desa Tritunggal Tahun 2021. Banyak siswa adalah 15 siswa dengan
perincian 7 Laki-laki dan 8 Perempuan. Siswa siswi KB Mawar Desa Tritunggal
Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau sebagaian berasal dari golongan
menengah kebawah (Pra sejahtera) dimana orang tua mereka sebagian besar
berprofesi sebagai pedagang, buruh, pekebun. Setiap hari sebagian orang tua
siswa mulai bekerja berangkat pagi – pagi sebelum anak berangkat sekolah,
dengan demikian perhatian orang tua terhadap perkembangan belajar anak
terbatas.

B. Deskripsi Rencana Persiklus

Penelitian ini mengguankan tahap penelitian Tindakan Kelas ( PTK) yaitu : (1)
Tahap Perencanaan/merencanakan (2) Tahap pelaksanaan Tindakan (3) Tahap
Pengamatan ( 4) Tahap Refleksi. Satu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan
sampai refleksi disebut siklus. 1 siklus dilakukan selama 3 hari penelitian dimulai
dari siklus pertama disimbolkan siklus 1.
Penelitian ini menggunakan penelitian Tindaka Kelas dengan metode model
(Wardhani dan Wihardit,2007) yang terdapat dalam modul Penelitian Tindakan
Kelas (IDIK4008) yang di terbitkan oleh Universitas Terbuka dalam
pelaksanaannya mencakup empat langkah yaitu :
1. Merancang
2. Melaksanakan
3. Mengamati
4. Refleksi
a. Siklus 1
1. Tahap Perencanaan / merancang

Berdasarkan masalah yang terjadi dikelas serta penyebab yang telah diuraikan
merupakan refleksi dari hasil pengamatan pratindakan diatas, untuk itu guru
sebagai peneliti berusaha merubah pola mengajar yang bertumpu pada guru

7
menjadi pola yang melibatkan anak dalam semua kegiatan. Dalam penelitian,
peneliti bertindak sebagai guru,
Hal –hal yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah sebagai berikut :
a. Peneliti membuat rancangan 1 siklus
Rencana satu siklus adalah panduan kegiatan bagi peneliti untuk melakukan
tindakan dikelas ynag tertuang dalam rancanagan kegiatan Harian, Alokasi
waktu kegiatan adalah 30 menit pembukaan 60 menit kegiatan inti 30 menit
penutup.
b. Peneliti menyiapkan rancangan kegiatan harian yang di dalam nya terdapat
kegiatan pembuka, kegiatan inti, kegiatan penutup sesuai dengan
pengembangan yang akan di capai yaitu pengembangakan kemampuan
motorik halus dengan media kolase bahan alam (RKH derdapat di
lampiran )
c. Peneliti menentukan kriteria keberhasilan , berdasarkan kriteria ini,
peneliti mengetahui apakah tindakan yang telah dilakukan telah sesuai
dengan yang diharapkan atau belum.
Kriteria keberhasilan yang digunakan dalam peneliti ini yaitu :
1. Setiap siswa nilai minimal BB (Belum Berkembang )
2. Rata – rata skor minimal MB (Mulai Berkembang )
3. Guru dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RKH yang
telah dikembangkan sebelumnya.
4. Minimal 70% siswa aktif bermain dan berinteraksi dengan guru.
d. Peneliti melakukan simulasi
e. Peneliti merancang sekenario perbaikan ( Terdapat di lampiran )
f. Peneliti melakukan refleksi

Tabel :1 Rencana kegiatan dalam satu siklus

Hari Bidang
Sekolah Siklus Waktu
Pengembangan

8
Senin Kemampuan
KB Mawar 1 07.00-09.00 WIB
motorik halus

Selasa Kemampuan
KB Mswar 1 07.00-09.00 WIB
motorik halus

Rabu Kemampuan
KB Mawar 1 motorik halus 07.00-09.00 WIB

2. Tahap Pelaksanaan siklus 1

Setelah mengembangkan hal – hal diatas peneliti siap melakukan tindakan


perbaikan 1 dikelas, Artinya peneliti melakukan pembelajaran sesuai rencana
kegiatan Harian yang telah disusun selama 1 siklus dengan menggunakan tehnik
kolase media bahan alam.

Tabel : 2 Kegiatan 1 Siklus dari tgl 04 sd 06 oktober 2021

SKH PEMBUKAAN INTI PENUTUP


Ke

I Tepuk semangat Menempel kolase Membaca sajak “pulang


daun pisang sekolah”
membentuk wajah

II Menyanyikan Menempel kolase Mengulas isi cerita yang


lagu“kepala,pundak rautan pensil pada telah di sampaikan
,lutut kaki” gambar rambut atau
kepala

III Menyanyikan Menempel kolase Mengulas kembali


lagu”tangan ku dengan kulit telur kegiatan apa saja yang
ada dua” pada gambar tangan telah di lakukan

9
3. Tahap Pengamatan 1

Ada dua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah
kriteria keberhasilan sudah tercapai atau belum, dua data tersebut adalah :
a. Hasil Kerja Anak
Hasil ini adalah lembar tugas yang telah diselesaikan oleh siswa. Berdasarkan
hasil ini peneliti dapat mengetahui ketercapaian kriteria keberhasilan 1 dan 2
b. Data aktifitas guru selama pembelajaran perbaikan
Data ini diperoleh dari hasil pengamatan oleh pengamat menggunakan lembar
pengamatan aktifitas guru, data ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian
kriteria keberhasilan
Tabel 3 Lembar penilaian kemampuan sisawa pada setiap kegiatan siklus 1
( dengan menggunakan ceklis )

Ceklis Penilaian Hasil Karya

KELOMPOK : KB
SEMESTER/MINGGU : 1/8
TEMA : Diri sendiri
MATA KULIAH : Panduan Pemantapan Kemampuan Mengajar PAUD4501

Jenis kegiatan : membuat kolase media kulit telur pada pola gambar tangan

Indikator :

1. Anak mampu menempel kolase dengan mandiri tanpa bantuan guru

2. Anak mngerjakan kolase bahan alam sampai selesai sesuai intruksi keindahan

3. Anak mampu mengembangkan kreatifitas baru dari kegiatan kolase bahan alam

No Nama Menempel kolase dengan Bertanggung jawab nyelesaikan Kreatif mengembangkan


tugas dengan
trapil dan mandiri imajinasi nya
baik
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1. Angga

2. Rani

3. Rika

10
4. Alvira

5. Farul

6. Niken

7. Dilla

8. Zima

9. Nala

10 Mia

11 Radit

12 Dika

13 Sia

14 Nue

15 Rara

Keterangan :
(BB) Belum Berkembang = kurang

(MB) Mulai Berkembang = cukup

(BSH) Berkembang Sesuai Harapan = baik

(BSB) Berkembang Sangat baik = sangat baik

4.Tahap Refleksi

a. Waktu pelaksanaan refleksi


Pelaksanaan refleksi siklus 1 ini di lakukan pada tanggal 4 sampai 6 oktober 2021
setelah kegiatan simulasi berlangsung pada setiap kegiatan, b. Prosedur
pelaksanaan refleksi
Peneliti merenungkan dan mencatat setiap hasil kegiatan yang telah di lakukan,
peneliti juga dapat bertanya pada teman sejawat atau kepala sekolah untuk
mengetahui kekurangan pada setiap proses kegiatan simulasi mengajar. Data –
data yang diperoleh pada tahap pengamatan kemudian dibandingkan dengan
kriteria keberhasilan. Bila ketiga kriteria tercapai maka peneliti tidak melakukan
tindakan lagi. Bila belum tercapai maka peneliti mengidentifikasi kelemahan –
kelemahan pada tindakan yang sudah dilakukan. Selain itu, peneliti juga

11
mengidentifikasi kekuatan – kekuatan pada siklus sebelumnya untuk setidaknya
dipertahankan pada siklus 2.
c. Tujuan pelaksaan refleksi
Refleksi ini di lakukan bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan
pada setiap proses kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat di gunakan peneliti
sebagai bahan acuan perbaikan dalam meningkatkan kemampuan peneliti dalam
mengajar serta sebagai evaluasi bahwa kemampuan anak dalam kegiatan kolase
bahan alam masih belum memenuhi kriteria sehingga harus dilakukan kegiatan
perbaikan pada siklus 2 dengan melakukan penajaman pada pembimbingan untuk
melakukan kegiatan – kegiatan menempel dan mengkreasikan hasil karya.

b. Siklus 2

1. Tahap Rencana/ 2

a. Berdasarkan analisis kelemahan dan kekuatan pada tahap refleksi siklus 1.


Maka peneliti membuat rencana perbaikan hal-hal yang kurang pada siklus 1.
Peneliti tetap menggunakan metode kolase bahan alam dengan perbaikan –
perbaikan tertentu. Perbaikan – perbaikan tersebut dapat berupa (1)
memperbaiaki tahap – tahap pada metode kegiatan (2) Memberi warna dan ciri
pada kartu hasil karya yang di buat anak (3) Memperbaiki lingkungan belajar.
b. Berdasarkan itu, Peneliti mengembangkan Rencana perbaikan kegiatan belajar
yang dipadukan dengan bahan alam yang lebih menarik lagi.

Tabel : 4 Rencana pada Siklus 2.

Hari Bidang
Sekolah Siklus Waktu
Pengembangan

Senin Kemampuan
KB Mawar 2 motorik halus 07.00-09.00 WIB

Selasa Kemampuan
KB Mswar 2 07.00-09.00 WIB
motorik halus

12
Rabu Kemampuan 07.00-09.0 IB
KB Mawar 2 motorik halus

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan 2

Setelah mengembangkan hal – hal diatas peneliti siap melakukan tindakan


perbaikan 2 dikelas. Artinya peneliti melakukan pembelajaran sesuai denan RKH
2 Menggunakan lembar pemberian tugas , Selama pembelajaran ini, peneliti tetap
diamati oleh satu orang pengamat yang merupakan pengelola dan guru di KB
Mawar

Tabel : 5 Kegiatan Siklus 2 dari tgl 11-13Oktober 2021

SKH PEMBUKAAN INTI PENUTUP


Ke

Tepuk Menempel kolase Membaca sajak “pulang


semangat baru serbuk kayu pada sekolah”
I gambar tangan

II Menyanyikan Menempel kolase Mengulas isi cerita yang telah


laguranting kering di sampaikan
“kepala,pundakpada gambar kaki
,lutut kaki”

III Menyanyikan Menempel kolase Mengulas kembali kegiatan


lagu” dua mata dengan kulit telur apa saja yang telah di lakukan
saya” pada gambar bibir

3. Tahap Pengamatan 2

Ada dua data yang dibutuhkan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah
kriteria keberhasilan sudah tercapai atau belum, dua data tersebut adalah :

a. Hasil Kerja Anak

Hasil ini adalah lembar tugas yang telah diselesaikan oleh siswa. Berdasarkan
hasil ini peneliti dapat mengetahui ketercapaian kriteria keberhasilan 1 dan 2

13
b. Data aktifitas guru selama pembelajaran perbaikan

Data ini diperoleh dari hasil pengamatan oleh pengamat menggunakan lembar
pengamatan aktifitas guru, data ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian
kriteria keberhasilan
Tabel : 6 Lembar penilaian kemampuan sisawa pada setiap kegiatan siklus 2
( dengan menggunakan ceklis )
Ceklis Penilaian Hasil Karya

KELOMPOK : KB
SEMESTER/MINGGU : 1/8

TEMA : Diri sendiri


MATA KULIAH : Panduan Pemantapan Kemampuan Mengajar PAUD4501

Jenis kegiatan : membuat kolase media kulit telur pada pola gambar bibir

Indikator :

1. Anak mampu menempel kolase dengan mandiri tanpa bantuan guru


2. Anak mngerjakan kolase bahan alam sampai selesai sesuai intruksi keindahan
3. Anak mampu mengembangkan kreatifitas baru dari kegiatan kolase bahan alam

No Nama Menempel kolase dengan Bertanggung jawab nyelesaikan Kreatif mengembangkan


tugas denagn
trapil dan mandiri imajinasi nya
baik
BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB BB MB BSH BSB
1. Angga

2. Rani

3. Rika

4. Alvira

5. Farul

6. Niken

7. Dilla

8. Zima

9. Nala

10 Mia

11 Radit

12 Dika

13 Sia

14
14 Nue

15 Rara

Keterangan :

(BB) Belum Berkembang = kurang

(MB) Mulai Berkembang = cukup

(BSH) Berkembang Sesuai Harapan = baik

(BSB) Berkembang Sangat baik = sangat baik

4. Tahap Refleksi 2

a. Waktu pelaksaan refleksi ke dua yaitu pada tanggal 11s/d 13 oktober 2021
setelah kegiatan simulasi berlangsung
d. Prosedur pelaksanaan refleksi
Peneliti merenungkan dan mencatat setiap hasil kegiatan yang telah di lakukan,
peneliti juga dapat bertanya pada teman sejawat atau kepala sekolah untuk
mengetahui kekurangan pada setiap proses kegiatan simulasi mengajar. Data –
data yang diperoleh pada tahap pengamatan kemudian dibandingkan dengan
kriteria keberhasilan. Bila ketiga kriteria tercapai maka peneliti tidak melakukan
tindakan lagi. Bila belum tercapai maka peneliti mengidentifikasi kelemahan –
kelemahan pada tindakan yang sudah dilakukan. Selain itu, peneliti juga
mengidentifikasi kekuatan – kekuatan pada siklus sebelumnya untuk setidaknya
dipertahankan pada siklus 2.
e. Tujuan pelaksaan refleksi
Refleksi ini di lakukan bertujuan untuk perbandingan dengan kriteria
keberhasilan. Bila ketiga kriteria tercapai, maka peneliti tidak melakukan
tindakan lagi. Bila belum tercapai maka peneliti melakukan identifikasi
kelemahan tindakan yang sudah dilakukan. Selain itu peneliti juga
mengidentifikasi kekuatan – kekuatan pada siklus sebelumnya untuk setidaknya
untuk dipertahankan pada siklus selanjuan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

15
A. Hasil Siklus 1

Seperti pada (table 3) pada tanggal 04-06 Oktober 2020 disiklus 1 dengan hasil
sebagai berikut :

1. Pada hari pertama diperoleh data tentang bagaimana kemampuan guru dalam
mengajar kegiatan kolase bahan alam yaitu sebagai berikut, hanya ada 1 anak
diketahui mempunyai kemampuan dengan nilai terbaik ( BSH) dan nilai cukup
sebanyak 5 anak (MB) sedangakan nilai kurang sebanyak 9 orang (BB)
2. Hari kedua diperoleh data bagaiamana kemampuan guru dalam kegitan
menempel bahan alam sesuai gambar, terdapat nilai baik sebanyak 0 anak,
dengan nilai sedang sebanyak 3 anak, dan nilai kurang sebanyak 12 anak
3. Hari ketiga diperoleh data bagaimana kemampuan siswa dalam kolase bahan
alam sesuai gambar dengan tulisannya diperoleh data nilai baik 0 anak, dengan
nilai cukup 10 anak dan dengan nilai kurang 5

Dari ketiga kegiatan tersebut diatas pada siklus (satu) menunjukan bahwa
hasil rata rata diatas masih mencapai 50 % Artinya masih diperlukan tindalakn
selanjutnya agar indikator nilai yang ditetapkan berhasil artinya harus ada
beberapa terobosan reel pada siklus 2 Selanjutnya penulis melakukan skenario
perbaikan yang mencakup dari kegiatan pembuka, inti sampai penutup yang di
susun dalam RKH perbaikan , adapun langkan skenario yang di buat penulis
dalam siklus 1 ini meliputi

a. Penulis menyiapkan media dan sumber belajar yang akan di guanakan


b. Penulis menjelaskan aturan dalam kegiatan meronce bahan alam
c. Penulis memberi motofasi untuk menginspirasi anak menyelesaikan tugas
dengan baik
d. Penulis mengumpulkan dan mengevaluasi hasil karya yang di buat anak

Setelah di laukan skenario ulang makan peneliti mengefaluasi hasil dari


kegiatan yang telah di laksanakan .Untuk dapat meningkatkan hal tersebut diatas

16
peneliti berupaya untuk melaksanakan penekanan pada penumbuhan keterampilan
motorik dan disesuaikan dengan pertumbuhan / perkembangan fisik pada anak
dengan menerapkan pola – pola terarah sejak dini dan tetap menggunakan metode
yang sama, sehingga diharapkan peningkatan hasil kemampuan anak dapat
berhasil dengan metode kolase bahan alam KB Mawar Desa Tritunggal Tahun
2021 yaitu :
a. Tentang bagaimana upaya kemampuan siswa dalam kegiatan kolase bahan
alam
b. Bagaiamana kemampuan siswa bertanggung jawab menyelesaikan tugas
dengan baik.
c. Bagaimana kemampuan siswa kreatif mengembangkan imajinasinya dalam
mengreasikan hasilkarya nya

B. Hasil Siklus 2

Berdasarkan analisis kelemahan dan kelebihan pada tahap refleksi siklus


1. Maka peneliti membuat rencana perbaikan hal – hal yang kurang pada siklus 2.
Peneliti tetap menggunakan media kolase bahan alam tetapi dengan perbaikan –
perbaikan tertentu. Penulis merancang skenario perbaikan berupa kegiatan
pembuka,inti penutup dalam senuah RKH berupa :
a. Penulis menyediakan media dan sumber belajar yang di pergunakan
b. Penulis memperbaiki cara penyampaian paparan tugas dan kegiatan
c. Penulis mensimulasikan cara mengerjakan tugas yang sesuai
d. Penulis mengumpulkan hasil karya dan mengefaluasi kembali
Diperoleh hasil seperti pada (Table 6 lembar penilaian siswa)
1. Pada hari pertama diperoleh data tentang bagaimana kemampuan siswa dalam
kegiatan kolase bahan alamsebagai berikut : ada 12 anak diketahui
mempunyai kemampuan dalam mengenal hutruf nilai baik (BSH) dan nilai
Cukup sebanyak 3 anak (MB) Sedangkan nilai kurang sebanyak 0 orang (BB)
2. Hari kedua diperoleh data kemampuan siswa dalam mengenal huruf sesuai
gambar terdapat nilai baik sebanyak 13 anak

17
3. Hari ketiga diperoleh data bagaimana kemampuan siswa dalam kegiatan
kolase bahan alam dengan pola gambar diperoleh data nilai baik sebanyak 10
anak , 5 anak dengan nilai cukup, 0 anak

Setelah di lakukan skenario perbaikan maka diperoleh hasil seperti pada (Table 6
lembar penilaian siswa)
1. Pada hari pertama diperoleh data tentang bagaimana kemampuan siswa dalam
kegiatan kolase bahan alam sebagai berikut : ada 12 anak diketahui
mempunyai kemampuan dalam menempel bahan alam dengan baik dan sesuai
nilai baik (BSH) dan nilai Cukup sebanyak 3 anak (MB) Sedangkan nilai
kurang sebanyak 0 orang (BB)
2. Hari kedua diperoleh data kemampuan siswa dalam mengenal huruf sesuai
gambar terdapat nilai baik sebanyak 13 anak
3. Hari ketiga diperoleh data bagaimana kemampuan siswa dalam kegiatan
kolase bahan alam dengan pola gambar diperoleh data nilai baik sebanyak 14
anak , 1 anak dengan nilai cukup, 0 anak

Dari kegiatan tersebut diatas pada siklus 2 menunjukan bahwa hasil rata – rata
diatas 98 % dengan tingkat kesalahan 2% artinya ada peningkatan kemampuan
siswa dalam kegiatan kolase bahan alam dengan pola gambar pada kelompok B
KB Mawar Desa Tritunggal secara “ signifikan” dibandingkan dengan siklus 1
atau sebelumnya, jadi :
a. Ada peningkatan kemampuan siswa dalam kolase bahan alam di KB Mawar
Desa Tritunggal kelompok B Tahun 2021.
b. Ada peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas nya dengan
baik pada kegiatan kolase bahan alam di KB Mawar Desa Tritunggal Tahun
2021.
c. Ada peningkatan kemampuan siswa dalam kemampuan siswa
mengembangkan imajinasinya dalam mengreasikan hasilkarya nya di KB
Mawar Desa Tritunggal Tahun 2021.

18
Dengan demikian diperoleh data dari kegiatan tersebut diatas peneliti berhasil
melaksanakan penekanan pada penumbuhan kemampuan motorik halus pada anak
yang disesuaikan dengan pertumbuhan / perkembangan fisik pada anak dengan
penerapan pola –pola terarah sejak dini dan tetap menggunakan metode yang
sama, sehingga dapat meningkatkan kemampuan motorik halus melaui kegiatan
kolase bahan alam di KB Mawar Desa Tritunggal Tahun 2021.

Jadi ada peningkatan hasil belajar secara signifikan, antara hasil belajar pada
siklus 1 (satu) apabila dibandingkan dengan hasil belajar disiklus 2 ( dua) yang
dapat dikatakan “ Terdapat peningkatan yang signifikan pada kemampuan siswa
dalam kemapuan motorik halus melalui metode kolase bahan alam di KB Mawar
tahun 2021.

V. SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan kelas yang dilaksanakan selama 2 siklus


oleh peneliti, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran dengan metode kolase bahan alam akan menarik minat siswa untuk
mengembangkan kemampuan motorik halus nya, ini dibuktikan dengan
diterapkannya di KB Mawar Kelompok usia 3-4 tahun Desa Tritunggal. Kondisi
awal sebelum dilaksanakan tindakan kelas yaitu sebanyak 8 dari 15 siswa masih
belum mampu mengerjakan kolase dengan benar, hal tersebut disebabkan karena
media yang di gunakan guru kurang berfariasi hanya menggunakan media yang
sudah tersedia di sekolah. Setelah dilakukan kegiatan perbaikan pada siklus 1
dengan indikator 3 kegiatan, Pertama kegiatan kolase bahan alam nilai baik
dengan Nilai (BSH) 1 orang, niali cukup (MB) 5 orang dan nilai kurang (BB)
sebanyak 9 orang. Dengan persentase 50,6%.

Kedua kegiatan siswa menyelisaikan kolase dengan baik mendapat nilai baik 0
orang , nilai cukup ada 3 orang dan nilai yang belum tuntas atau kurang sebanyak

19
12 orang dengan persentase 44,0%. Ketiga Kegiatan siswa dapat kolase bahan
alam dengan pola gambar yang dapat nilai baik ada 0 orang, nilai cukup ada 10
orang dan nilai yang belum tuntas atau kurang sebanyak 53,2%. Dan setelah
dilakukan siklus kedua maka hasil yang diperoleh ada peningkatan yang baik
yaitu rata rata 13 siswa mendapat nilai BSH 13 siswa mendapat persentase 95 %.

B. SARAN TINDAK LANJUT

Berdasarkan hasil tersebut beberapa hal sebaiknya dilakukan oleh guru dalam
meningkatkan kemampuan motorik halus harus dengan mengoptimalkan berbagai
metode pengajaran yang bervariasi dan menggunakan berbagai media yang
menarik minat anak untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak ,
sehingga anak akan merasa senang dan tidak secara langsung mereka belajar
berbagai macam pengetahuan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Fauziddin M. 2018. Usuful of Clap Hand Games for Optimalize Aspects in Early
Childhood
Education. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.Volume 2(2). ISSN:
25498959
Gallahue, D. L. & Jhon, C. O. 1998. Understanding Motor Development (Infant,
Children, Adolescent, Adults). Amerika: McGraw-Hill
Hurlock, B Elizabet. 1998. Perkembangan Anak. Jakarta
I G.A.K Wardhani ,Kuswara,wihardit. 2016. Penelitian Tindakan
Kelas .Universitas Terbuka .Tangerang Selatan
La Ode Anhusadar, Islamiyah. Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak
Melalui Mencetak Dengan Pelepah Pisang. Jurnal obsesi: jurnal
pendidikan anak usia dini. Volume 3 No 1
Mulyasa.2012.Manajemen PAUD.Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Nugraha, Fida Etrika. 2017. Identifikasi Perkembangan Motorik Halus Anak Usia
5 – 6 Tahun Di TK Gugus III Kecamatan Piyungan Bantul. Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini. Volume 4 No 6
Novitawati. 2014. Perkembangan Motorik Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Islam
Selaras Jakarta Timur. Jurnal Tarbiyah Ilmu Pendidikan. Volume 3 No .
ISSN: 20886691
Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya

Suyadi. 2013. Konsep Dasar PAUD. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sri Tatminingsih ,M.Pd dkk.2021.Panduan Pemantapan Kemampuan


Propesional .Universitas Terbuka ,Tangerang Selatan.

21

Anda mungkin juga menyukai