Anda di halaman 1dari 117

LAPORAN

PENELITIAN DAN ANALISIS


KEGIATAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

1. KELOMPOK BERMAIN MUTIARA BUNDA


2. TAMAN PENITIPAN ANAK IDOLA BANGSA
3. TAMAN KANAK-KANAK MUTIARA BUNDA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Menyelesaikan Mata


Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

DISUSUN OLEH:
Nama : Elfiyah
NIM : 836292275
POKJAR : CILEGON

PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SERANG
2021.2
LAPORAN

ANALISIS KEGATAN PENGEMBANGAN


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PADA KELOMPOK BERMAIN
KB- MUTIARA BUNDA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Menyelesaikan Mata


Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

DISUSUN OLEH:
Nama : Elfiyah
NIM : 836292275
POKJAR : CILEGON

PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SERANG
2021.2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kegiatan Anak


Usia Dini pada Kelompok Bermain
Mutiara Bunda

Waktu Penelitian : Selasa, 16 November 2021

Tempat Penelitian : Kelompok Bermain Mutiara Bunda


Jl. Boulevard Raya Blok A2 No. 6
Taman Cilegon Indah

Cilegon, 14 November 2021


Supervisior

(Ana Nurhasanah, M.Pd)


NIP. 197410182006042009

i
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS DI KELOMPOK BERMAIN

Judul Penelitian : Menanamkan Kemampuan Nilai Agama dan


Moral Melalui Pembiasaan Mengucapkan
Terima Kasih

Waktu Penelitian : Selasa, 16 November 2021

Tempat Penelitian : Kelompok Bermain Mutiara Bunda


Jl. Boulevard Raya Blok A2 no 6 Taman
Cilegon Indah

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang


senantiasa memberikan rahmat dan karunia-NYA sehingga peneliti mampu
menyelesaikan penyusunan laporan Analisis ini tepat pada waktunya. Penyusunan
laporan ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pandidikan pada program S1 PGPAUD pada fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan Universitas Terbuka. Analisis ini dilaksanakan ditingkat
Kelompok Bermain (KB) Mutiara Bunda dengan judul “ Menanamkan
kemampuan Nilai Agama dan Moral melalui Pembiasaan Mengucap “Terima
Kasih”.
Dengan terlaksananya tugas Analisis ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini terutama
kepada :
1. Bapak Dr. Maman Rumanta, M. Si selaku kepala UPBJJ- UT Serang
2. Ibu Hj. Badriyah, S.Pd selaku koordinator lapangan program S1 PGPAUD
Pokjar Cilegon
3. Ibu Ana Nurhasanah, M.Pd selaku pembimbing Mata Kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini, yang telah membimbing penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
4. Ibu Ilyatunnauroh, M. Pd selaku Kepala Sekolah KB Mutiara Bunda
5. Ibu Santi Aminah, S.Si selaku Pendidik KB Mutiara Bunda
6. Keluarga, kerabat dan rekan-rekan yang telah membantu memberi
dukungan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan. Karenanya penulis berharap agar pembaca dapat memberikan saran
dan kritik yang membangun bagi perbaikan laporan ini. Penulis berharap laporan
ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan khususnya bagi pendidikan
anak usia dini.
Cilegon, 14 November 2021

Elfiyah

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian: ...................................................................................... 4

BAB II ..................................................................................................................... 5

LANDASAN TEORI .............................................................................................. 5

A. Perkembangan Anak Usia Dini .................................................................... 5

B. Karakteristik Anak Usia Dini ....................................................................... 6

C. Pengembangan nilai moral dan agama pada Anak Usia Dini ...................... 7

1. Pengertian Moral ...................................................................................... 7

2. Pengertian nilai agama ............................................................................. 9

BAB III ................................................................................................................. 11

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 11

A. Subjek Penelitian........................................................................................ 11

B. Metode Penelitian....................................................................................... 11

C. Instrumen Penelitian................................................................................... 11

1. Observasi ................................................................................................ 11

iv
2. Wawancara ............................................................................................. 13

3. Dokumentasi ........................................................................................... 15

BAB IV ................................................................................................................. 16

ANALISIS DATA ................................................................................................ 16

A. Hasil Wawancara ....................................................................................... 16

1. Pimpinan / Kepala KB ............................................................................ 16

2. Pendidik KB ........................................................................................... 17

B. Hasil Pengamatan ....................................................................................... 19

1. Prasarana Out Door ................................................................................ 19

2. Prasarana Indoor ..................................................................................... 20

3. Administrasi Sekolah ............................................................................. 20

4. Administrasi Kelas ................................................................................. 21

5. Sumber Daya Manusia ........................................................................... 21

C. Analisis Kritis ............................................................................................ 22

BAB V................................................................................................................... 24

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 24

A. Kesimpulan ................................................................................................ 24

B. Saran-saran ................................................................................................. 24

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 26

LAMPIRAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penanaman moral dan nilai agama pada anak usia dini sangat penting
dilakukan agar peserta didik dapat memiliki nilai-nilai moral dan agama yang
baik, sehingga peserta didik ketika memasuki jenjang pendidikan selanjutnya
sudah mempunyai pengetahuan, pengalaman yang baik yang sudah di dapat ketika
mereka barada jenjang pendidikan prasekolah.
Pendidikan sebagai sarana pelestarian moralitas sekaligus pengembangan
tatanan kehidupan manusia, memiliki peran dan fungsi penting yang sangat
efektif. Jalur-jalur pendidikan dimulai dari lingkungan terdekat dengan manusia
dan dapat dimulai sejak usia dini sampai manusia itu mampu bersikap dan
menentukan prilakunya sesuai dengan tingkat kedewasaannya masing-masing.
Jika seluruh jalur pendidikan dapat berjalan dengan optimal harapan dan cita-cita
kita bersama akan terwujud yaitu membangun kehidupan manusia yang beradab
yang menjunjung tinggi moralitas kemuliaan manusia. Sebagai mana pendapat
Fawzia A. Hadis, (1999:75) dalam Otib Satibi Hidayat (2019:1.4). “ Pada saat
lahir, tidak ada manusia yang memiliki hati nurani atau skala nilai. Akibatnya,
tiap bayi yang baru lahir dapat dianggap amoral atau nonmoral. Ungkapan
tersebut memberikan arti bahwa kemuliaan manusia dibandingkan makhluk
lainnya terletak pada keagungan manusia yang menjunjung tinggi moralitas dalam
kehidupannnya. Tentu hal ini memerlukan proses yang tidak mudah. Moralitas
sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter, seseorang disebut berkarakter
apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Karena itu untuk
menghadirkan suatu bangsa yang bermoral masyarakat perlu mendapatkan
pendidikan moral/ karakter sejak usia dini. Seperti dikatakan Thomas Lickona
(1991) dalam Otib Satibi Hidayat (2019:1.4). Anak usia dini adalah saat yang
paling baik untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai, moral dan agama.
Peran orang tua dan guru sangatlah penting dalam hal ini. Seorang guru anak usia

1
dini selalu berupaya dengan berbagai cara agar dapat membimbing anak agar
mempunyai kepribadian yang baik yang dilandasi oleh nilai agama dan moral agar
anak mampu membedakan mana prilaku yang benar dan salah ( Otib Satibi
Hidayat, 2019: xi)
Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan
adalah sebagai sarana pelestarian moralitas sekaligus sebagai pengembangan
tatanan kehidupan manusia dan kemuliaan manusia itu dibandingkan dengan
makhluk lainnya terletak pada keagungan manusia yang menjunjung tinggi
moralitas dalam kehidupannya. Anak usia dini adalah saat paling tepat untuk
meletakkan dasar-dasar pendidikan moralitas.
Kelompok Bermain (KB) adalah wadah pembinaan sebagai usaha
kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain dan
menyelenggarakan pendidikan prasekolah bagi anak yang berusia sekurang-
kurangnya 3 tahun sampai dengan memasuki pendidikan dasar (Direktorat PAUD,
2006), dalam Luluk Asmawati (2015:1.15). Keberadaan Kelompok Bermain
(KB) sangat diperlukan sebagai usaha untuk membantu meletakkan dasar
pengembangan multipotensi dan multi kecerdasan pada diri setiap anak berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap sebelum anak memasuki jenjang pendidikan
selanjutnya.
Kelompok Bermain Mutiara Bunda merupakan lembaga KB yang
memiliki Visi, Misi dan Tujuan menghasilkan sumber daya manusia yang unggul,
berbudaya, dan berakhlak mulia dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Visi KB Mutiara Bunda : “Islamic, Smatr, dan Global”. Pengembangan
di KB Mutiara Bunda fokus pengembangannya lebih kepada ketercapaian satu
kemampuan, sehingga anak betul-betul memahami tentang suatu hal seperti
kemampuan anak mengucapkan terima kasih saat diberi sesuatu oleh temannya
atau atau orang lain. Kegiatan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga
anak terbiasa mengucap terima kasih dan mau berbagi. Kegiatan tersebut
dilakukan dalam rangka menanamkan sikap moral yang baik sehingga menjadi
sebuah pembiasaan yang pada akhirnya akan menjadi sebuah karakter yang harus
ditanamkan sejak usia dini.

2
Berdasarkan pengertian Kelompok Bermain (KB) diatas dapat
disimpulkan bahwa Kelompok Bermain adalah sebuah wadah pembinaan sebagai
usaha kesejahteraan anak dengan mengutamakan kegiatan bermain dan
menyelanggarakan pendidikan prasekolah bagi anak yang berusia sekurang-
kurangnya 3 tahun sampai dengan sekolah dasar, dan KB Mutiara Bunda
merupakan sebuah wadah yang mempunyai visi, misi dan tujuan sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional bagi anak usia dini yang akan mengembangkan
kemampuan nilai-nilai moral dan agama melalui pembiasaan berbagi dan
mengucap terima kasih dalam aktivitas sehari-hari.

B. Fokus Penelitian

Setelah diadakan observasi, wawancara dan pengumpulan dokumentasi


pada Kelompok Bermain Mutiara Bunda, penelitian terfokus pada kegiatan
pengembangan Nilai Agama dan Moral melalui pembiasaa mengucap terima
kasih.

C. Tujuan Penelitian

a. Mengumpulkan data mengenai :


1. Alasan pendidik melakukan kegiatan anak mau berbagi dan mengucap
terima kasih adalah dalam rangka menanamkan nilai moral dan agama
pada anak usia dini, melalui kegiatan memberi bunga milik anak kepada
temannya. Dan kemampuan anak dalam berbagi dan mengucap
terimakasih anak lebih cepat berkembang didiri anak sejak dini.
2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan ini adalah supaya anak terbiasa
dengan sikap berbagi dan terbiasa mengucap terima kasih dalam rangka
pembentukan karakter yang baik pada anak.
3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan ini adalah
faktor lingkunga sekolah yang memang sudah dipersiapkan sedemikian
rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan dasar-dasar
nilai moral dan agama.

3
b. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan pengembangan nilai-nilai
moral dan agama melalui kegiatan berbagi dan mengucap terima kasih.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan observasi,
menganalisis, dan menyusun hasil laporan penelitian.

D. Manfaat Penelitian:

1. Memberikan masukan kepada lembaga Kelompok Bermain Mutiara


Bunda dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan
yang lebih kreatif dan berkualitas lagi
2. Meningkatkan kemampuan anak dalam pengembangan nilai-nilai
moral dan agama.
3. Melatih mahasiswa melakukan penelitian
4. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu
kegiatan anak di lembaga PAUD.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Anak Usia Dini

Pengertian perkembangan secara umum dapat diartikan sebagai pola


perubahan yang dimulai pada saat konsepsi ( pembuahan) dan berlanjut
disepanjang rentang kehidupannya. Kebanyakan perkembangan melibatkan
pertumbuhan, meskipun pekembangan juga meliputi penurunan ( Santrock, 2009)
dalam Rini Hildayani, dkk (2015:1.3) disebutkan bahwa perkembangan manusia
merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan stabilitas di
sepanjang rentang kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
mengalami perubahan dalam beberapa hal , misalnya dalam hal tinggi dan berat
badan, perbendaharaan kata, dan kematangan berfikir. Akan tetapi ada pula hal-
hal yang cenderung menetap, seperti temperamen dan keprbadian. Rini Hildayani,
( 2015:.3).
Menurut Reni Akbar Hawardi (2001) dalam Dra. Desmita, M.Si. (2012:9)
“Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari
potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan
ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga mencakup konsep usia,
yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.”
Pengertian anak usia dini menurut NAEYC (National Association for
TheEducation of young Childrn)adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8
tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak,
penitipan anak pada keluarga, pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri,
TK, dan SD (NAEYC, 1992) dalam Siti Aisyah, dkk (2019:1.3). Sedangkan
menurut Undang-undang Republik Indonesia no 20 tahun 2013 tentang sistem
pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan anak
usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

5
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam pendidikan lebih lanjut ( Depdiknas, 2003).
Menurut Fadillah, (2014:19) mengemukakan bahwa : “Anak usia dini
adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
yang bersifat unik”. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai
lompatan perkembangan.
Menurut Asni Harismi, (2020). Dalam Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 60 tahun 2013, anak usia dini adalah bayi yang baru lahir hingga anak-
anak yang belum genap berusia 6 tahun. Dalam tumbuh kembangnya, kelompok
usia dini dibagi lagi menjadi janin dalam kandungan sampai lahir,lahir sampai
dengan usia 28 hari, usia 1 sampai 24 bulan, dan usia 2 sampai 6 tahun.
Dari beberapa uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengertian
perkembangan anak usia dini adalah Proses perubahan dari potensi yang dimiliki
individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru, yang
perubahannya berada pada rentang usia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah
kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang
bersifat unik.

B. Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka barada
pada proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Secara psikologis anak usia dini memiliki karakteristik yang khas dan
berbeda.
Kartini Kartono dalam Syamsu Yusuf (2002), dalam Deden Suryana dan
Neni Mahyudin (2016:1.4) mengungkapkan ciri khas anak usia dini sebagai
berikut :
1. Bersifat egosentris naif yaitu anak memandang dunia luar dengan
pandangan sendiri sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri.

6
2. Relasi sosial yang primitif yaitu anak belum dapat membedakan antara
kondisi dirinya dengan kondisi orang lain, membangun dunianya dengan
khayalan dan keinginannya sendiri.
3. Kesatuan jasmani dan rohaninya hampir tak terpisahkan yaitu penghayatan
anak terhadap sesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas, spontan
dan jujur baik dalam mimik, tingkh laku maupun bahasanya.
4. Sikap hidup yang fisiognomis yaitu anak memberikan atribut / sifat
lahiriyah atau sifat kongkrit, nyata terhadap apa yang dihayati.
Menurut Hartati (2005) dalam Aisyah,dkk (2019:1.4-1.9) anak usia dini
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2. Merupakan pribadi yang unik
3. Suka berfantasi dan berimajinasi
4. Merasa paling potensial untuk belajar
5. Menunjukkan sikap egosentris
6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
7. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak
usia dini adalah Individu yang bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang
besar, anak sebagai pembangun pengetahuannya sendiri, memandang sesuatu
sesuai dengan pemikirannya sendiri dan memiliki rentang konsentrasi yang
pendek.

C. Pengembangan nilai moral dan agama pada Anak Usia Dini

1. Pengertian Moral
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2008) moral memiliki makna
akhlak atau tingkah laku yang susila, sedangkan moralitas dimaknai dengan
kesusilaan. Menurut Fawzia A. Hadis (1999:75) dalam Otib Satibi Hidayat (2019:
1.4). Pada saat lahir, tidak ada manusia yang memiliki hati nurani atau sekala
nilai. Akibatnya, tiap bayi yang baru lahir dapat dianggap Amoral atau non-moral.
Ungkapan tersebut memberikan arti bahwa kemuliaan manusia dibandingkan

7
dengan makhluk lainnya terletak pada keagungan manusia yang menjunjung
tinggi moralitas dalam kehidupannya. Lebih lanjut Fawzia menjelaskan bahwa
pokok pertama yang terpenting dalam pendidikan moral adalah menjadi pribadi
yang bermoral dalam arti seorang anak dapat belajar apa yang diharapkan
kelompoknya. Dalam pembahasan hakekat moral, Thomas Lickona lebih banyak
mengaitkannya dengan pendidikan karakter. Hal seperti ini dikatakan Thomas
Lickona (1991) dalam Otib Satibi Hidayat (2019:1.5) bahwa pendidikan karakter
adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan
budi pekerti. Hasilnya dapat terlihat dalam tindakan nyata seseorang yaitu tingkah
laku yang baik, jujur,bertanggungjawab, menghormati hak orang lain, dan kerja
keras. Menurut Ulwan, (1999) dalam Winda Gunarti,dkk (2017:5.4) Bahwa moral
merupakan serangkaian prinsip dasar serta watak yang harus dimiliki dan
dijadikan kebiasaan-kebiasaan anak sejak kecil hingga dewasa.
Menurut Piaget, dalam Otib Satibi Hidayat (2019:1.4), bahwa
perkembangan moral manusia yang sangat perlu mendapat fokus perhatian kita
sebagai praktisi pendidikan pada jenjang pendidikan anak usia dini terletak pada
tahapan heteronomus (anak usia 2-6 tahun). Alasannya adalah pada fase ini anak
masih sangat labil, mudah terbawa arus dan mudah terpengaruh. Dalam rangka
pendidikan moral mereka sangat membutuhkan bimbingan, proses latihan, serta
pembiasaan yang terus menerus. Hal ini sesuai dengan pendapat dari pusat
pengembangan dan pendidikan anak usia dini (Early Childhood Education dan
Development Center, 2003), menyatakan bahwa anak membutuhkan latihan dan
rutinitas. Melakukan sesuatu secara berulang-ulang adalah suatu keharusan dan
kesenangan bagi anak usia dini. Mereka tidak pernah bosan melakukan sesuatu
dalam frekuensi tinggi atau rentang waktu yang singkat. Rutinitas menjadi hal
yang penting dalam pengembangan kebiasaan yang baik.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian moral
adalah tingkah laku yang susila yang disebut dengan akhlak yang berkaitan
dengan karakter manusia. Karakter membutuhan proses pendidikan yang terus
menerus hingga membentuk kepribadian manusia yang berbudi, yang terlihat

8
dalam tindakan nyata seseorang yaitu budi pekerti yang baik, jujur, bertanggung
jawab, menghormati hak orang lain dan sebagainya.
2. Pengertian nilai agama
Istilah nilai agama adalah sesuatu yang abstrak yang tidak bisa dilihat,
diraba maupun dirasakan dan tidak terbatas pada ruang dan lingkupnya. Menurut
Mulyana (2004) secara hakiki sebenarnya nilai agama merupakan nilai yang
memiliki dasar kebenaran yang paling kuat dibandingkan dengan nilai-nilai
sebelumnya. Nilai ini bersumber dari kebenaran tertinggi yang datangnya dari
Tuhan. Nilai tertinggi yang harus dicapai adalah kesatuan (unity). Kesatuan
berarti adanya keselarasan semua unsur kehidupan, antara kehendak manusia
dengan perintah Tuhan, antara ucapaun dan tindakan.
Menurut dosen sosiolog. Com (2021), Nilai agama adalah gabungan dari
beberapa sistem sosial yang mengatur tata prilaku, kepercayaan, kaidah sosial
dalam menjalani beragam contoh hubungan sosial antara makhluk ciptaan-Nya,
serta tata cara beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Anak usia dini merupakan masa peka bagi anak, karena masa ini adalah masa
terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi
lingkungan dan menginternalisasikannya kedalam pribadinya, oleh karena itu
dibutuhkan suatu kondisi dan stimulasi yang sesuai demngan kebutuhan anak agar
pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara optimal (Kemendiknas,
2010).
Pentingnya pengembangan dan penanaman nilai nilai moral dan agama
bagi anak usia dini bukan hanya tanggung jawab orang tua namun juga tanggung
jawab pendidik berkewajiban membantu, merawat, membimbing dan
mengarahkan anak-anak yang belum dewasa dilingkungannya dalam
pertumbuhan dan perkembangan mencapai kedewasaan masing-masing dan dapat
membentuk kepribadian, karena pada masa usia dini adalah masa peletakan dasar
dalam mengembangkan kemampuan fisik, moral dan agama. Peran pendidik dan
orang tua sangat berpengaruh bagi tingkat keimanan anak melalui bimbingan
untuk mengenal Tuhannya, sifat-sifat Tuhan dan bagaimana kewajiban manusia
kepada Tuhan sejak dini. Salah satu sikap dasar yang harus dimiliki anak untuk

9
menjadi manusia yang baik dan benar adalah memiliki sikap dan nilai moral yang
baik dalam berprilaku sebagai hamba Tuhan, anak, anggota keluarga dan anggota
masyarakat.
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Nilai agama adalah
sesuatu yang abstrak, yang tidak bisa dilihat, diraba, maupun dirasakan dan tidak
terbatas pada ruang dan lingkupnya. Agama secara hakiki memiliki dasar
kebenaran yang paling kuat dibandingkan nilai-nilai yang lainnya. Karena
bersumber dari kebenaran tertinggi yang datangnya dari Tuhan. Dan nilai agama
merupakan gabungan dari babarapa sistem sosial yang mengatur tata prilaku,
kepercayaan dan kaidah sosial dalam menjalani hubungan antara makhluk
ciptaan-NYA

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, dan pimpinan Kelompok


Bermain Mutiara Bunda
1. Nama Lembaga : Kelompok Bermain Mutiara Bunda
Alamat : Jl. Boulevard Raya Blok A2 No.6 Taman
Cilegon Indah
2. Kelompok : Kelompok Bermain (KB)
3. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 16 November 2021

Jadwal Penelitian :
NO JADWAL KEGIATAN KETERANGAN
1 09.00- 09.30 Observasi kelas
2 09.30- 10.30 Observasi kegiatan kelas
3 10.30- 11.30 Wawancara dengan pendidik
4 11.30- 12.30 Wawancara dengan kepala sekolah

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretatifkan


data mengenai fenomena / gejala yang diteliti di lapangan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


1. Observasi
Observasi yaitu teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati prilaku anak dalam situasi
tertentu. Menurut Margono (2003) dalam Tim PG-PAUD UT (2021: 5) “
Observasi adalah sistem rencana untuk mengamati prilaku, selain itu observasi

11
juga diartikan sebagai pengamatan atau pencatatan secara sistematik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian”.
Peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap objek penelitian
pengembangan, yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, pada hari Rabu 17
November 2021 dengan tujuan untuk mempelajari kegiatan-kegiatan
pengembangan anak dalam lingkungan pendidikan anak usia dini.
Rencana langkah-langkah instrumen observasi
a. Menentuken tempat untuk melakukan observasi
b. Membuat surat ijin ke kepala sekolah yang akan diobservasi
c. Membuat instrumen observasi yang akan digunakan
d. Melakukan penelitian dan mengamati hal-hal unik yang terjadi selama
kegiatan berlangsung.
e. Mencatat hal-hal unik yang ditemukan selama observasi berlangsung.
f. Membuat fokus penelitian.

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN

Kelompok Bermain : KB Mutiara Bunda


Hari/ Tanggal : 17 November 2021
Usia : 3-4 tahun
No Hal-hal unik/ menarik Ada Keterangan/ Uraian/ Pertanyaan
yang ditemukan dalam Ya Tidak
1 Model Pengembangan
Kegiatan
2 Penataan Ruangan
3 Kegiatan yang dilakukan
anak
4 Alat Peraga Edukatif
(APE) yang digunakan
5 Pengaturan / kelompok
anak
6 Cara pendidik memimpin
kegiatan
7 Cara memberikan bantuan
kepada anak yang
kesulitan

12
8 Indikator Pencapaian
9 Pemberian reward dalam
kegiatan
10 Susunan rencana kegiatan
11 Kegiatan pengembangan
dilakukan mulai pukul
9.30 dan selesai pukul
10.30 wib
12 Melakukan penilaian
pengembangan
13 komunikasi dengan orang
tua anak
14 Keunggulan
Pengembangan

2. Wawancara
Wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dapat
digunakan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
Menurut Arismunandar, (2006) dalam Tim PG-PAUD UT (2021:9) Wawancara
adalah Tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau
pendapatnya tentang suatu hal atau masalah. Tanya jawab dilakukan peneliti
secara langsung dengan pimpinan Kelompok Bermain Mutiara Bunda untuk
memperoleh data atau informasi tentang hal-hal yang terkait dengan peningkatan
pengembangan khususnya pengembangan nilai moral dan agama pada anak usia
dini.
Instrumen wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah Kelompok Bermain
Rencana langkah-langkah wawancara :
a. Menentukan tempat wawancara yanga akan digunakan dalam kegiatan
pengembangan
b. Meminta ijin kepada pendidik dan kepala sekolah untuk diwawancara
c. Melakukan wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah
d. Membuat hasil wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah
e. Membuat laporan penilaian.

13
Instrumen wawancara dengan kepala sekolah Kelompok Bermain
Kelompok Bermain : Mutiara Bunda
Kepala sekolah : Ilyatunnauroh, M. Pd
1. Apa visi, misi dan tujuan dari kelompok bermain didalam konteks
pendidikan anak?
2. Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut, program apa saja yang
diadakan di Kelompok Bermain yang ibu pimpin?
3. Siapa yang merancang program tersebut?
4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di kelompok Bemain ini?
5. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di kelompok belajar
ini?
6. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Kelompok
Bermain ini, dan menurutnya Kelompok Bermain ini utamanya
menerapkan ......Alasn apa lembaga ini memprioritaskan hal tersebut........?
7. Apa dasar pemikirannya sehingga ibu melakukan kegiatan seperti ini?
8. Apakah kualifikasi pendidikan untuk para pendidik ada ketentuan?
9. Apakah lembaga yang ibu asuh mendapatkan bantuan dari pemerintah?
10. Apakah keunggulan dari Kelompok Bemain yang ibu pimpin?

Instrumen wawancara dengan pendidik Kelompok Bermain


Kelompok Bermain : Mutiara Bunda
Pendidik KB : Ilyatunnauroh, M.Pd

1. Usia berapa sajakah anak-anak yang berada di Kelompok Bermain yang ibu
asuh?
2. Apa perbedaan/ keistimewaan program di Kelompok Bermain yang ibu asuh
dibandingkan Kelompok Bermain lainnya?
3. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan anak di KB ini?
4. Referensi apa yang ibu gunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
5. Apa saja manfaat yang ibu ambil dari referensi tersebut?

14
6. Tadi saya melihat ibu melakukan kegiatan................, mengapa ibu melakukan
kegiatan tersebut?
7. Apa dasar pemikiran hingga ibu melakukan kegiatan itu?
8. Bagaimana cara penilaian tentang hasil belajar dan perkembangan belajar
anak?
9. Bagaimana cara pelaporan hasil perkembangan anak kepada orang tua?
10. Apakah metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan?

3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan bukti-bukti serta
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Menurut Amirin (2000),
dalam Tim PG-PAUD UT (2021: 18) Dokumentasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Jadi studi dokumentasi tidak
sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-
kutipan tentang sejumlah dokumen-dokumen tersebut.

15
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Hasil Wawancara

1. Pimpinan / Kepala KB
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Pemimpin TPA
Pemrakarsa Ilyatunnauroh, M.pd
Pendirian Tahun 2004
Visi Islamic, Smart, and Global
Misi  Mengembangkan semaksimal mungkin potensi
yang ada pada setiap individu dengan segala
kelebihan dan kekurangannya
 Membantu orang tua untuk mempersiapkan anak-
anak dalam menghadapi era globalisasi dengan
dasar agama dan kepribadian yang baik
 Memberikan lingkungan yang beragam bagi anak-
anak agar 1lebih peka terhadap lingkungan yang
penuh keberagaman
Tujuan 1. Mengembangkan inovasi-inovasi kegiatan
pembelajaran bagi anak didik dengan semboyan
Islamic, Smart and Global
2. Memberikan stimulus berbagai aspek dasar
pengembangan bagi anak sesuai dengan tahapan
usianya melalui model pembelajaran active
learning.
3. Menjadikan TK Mutiara Bunnda sebagai tempat
awal memperkenalkan konsep Mutiara Bunda
Group of School di Cilegon.
Peraturan Adanya standar ketentuan usia, mengisi formulir
penerimaan siswa pendaftaran, menyerahkan fotocopy KK dan Akte
Kelahiran, biaya Administrasi, dan Riwayat
kesehatan anak
Keunggulan di KB Dapat menerima anak didik dari berbagai kalangan
baik dari segi agama, ras, maupun suku, dapat
menerima anak yang berkebutuhan khusus dan dapat
menerima anak didik baru kapan saja waktunya
Jumlah anak 9 anak
Jumlah guru 4 orang
Waktu operasional 09. 30-11.30 wib
Jumlah staf 4 orang

16
Kendala yang Menangani anak yang berkebutuhan Khusus
dihadapi
b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan dari tabulasi data dan wawancara dengan pimpinan
KB Mutiara Bunda menunjukkan bahwa Kelompok Bermain Mutiara Bunda
memiliki sebuah pengembangan yang sangat baik dilihat dari visi, misi dan tujuan
serta program yang dirancang dan yang paling istimewa adalah dari target
pengembangan yaitu mengutamakan pendidikan/perkembangan karakter, dapat
menerima peserta didik dari berbagai kalangan yang berbeda suku, agama maupun
ras serta dapat menerima anak yang berkebutuhan khusus, dimana lembaga
Kelompok Bermain yang lain tidak atau jarang yang menerima anak yang
berkebutuhan khusus dengan penanganan yang baik sesuai dengan kebutuhannya.
2. Pendidik KB
a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik
Pendidik
KB
Anak dapat Anak-anak dibagi Pendidik ingin
mengikuti apa bunga kertas oleh menanamkan aspek
yang diucapkan pendidik dan pendidik pengembangan
pendidik saat meminta anak-anak moral dan agama
kegiatan awal mengucapkan melalui sikap mau
dengan “Jazakillah khoir” berbagi dengan
bimbingan ucapan terima kasih teman dan
pendidik dalam bahasa Arab mengucap terima
kasih
Anak-anak Anak-anak asyik Pendidik melatih
dibagikan stik es mewarnai stic es anak dapat bersikap
crem dan cream dengan warna mandiri dengan
pendidik yang disukainya mengerjkan tugas
menugaskan dengan media krayon, sendiri tanpa
kepada anak kemudian anak bantuan pendidik
untuk memberi mengoleskan sendiri
warna pada stik lem pada stik tersebut,
es cream lalu menempelkan
tersebut bunga kertas pada stik
kemudian es cream yang sudah
menempelkan diberikan warna
bunga kertas

17
pada stik es
cream
Kemampuan Anak-anak secara Pendidik
anak mengucap bergiliran maju berkeyakinan
terima kasih kedepan praktek bahwa dengan anak
(jazakillah memberikan bunga dapat
khoir) saat kertas miliknya mengucapkan
diberi sesuatu kepada temannya dan terima kasih saat
temannya diminta diberi sesuatu maka
mengucap “ jazakillah berarti anak telah
khoir “ (terima kasih) mampu memiliki
sikap moral yang
baik yang
merupakan tujuan
pengembangan
moral
Penataan Penataan ruangan cara kami
mendesain kursi
ruangan yang yang rapi, dengan
dan meja anak
rapi, dengan meja dan kursi dipasang sejajar
supaya kami dapat
meja dan kursi dipasang sejajar
memantau keadaan
dipasang sejajar, dengan meja yang lain anak, apakah ia
dapat mengikuti
dengan dinding sehingga terlihat
kegiatan
dihias hasil semua anak mengarah pengembangan
atau tidak, dan
karya anak dan ke depan, menghadap
supaya kami
tertera nama- pendidik yang berada mudah untuk
memberikan
nama anak ditengah
bantuan. Banyak
dengan tulisan menyampaikan materi cara lain untuk
menghias dinding
yang berwarna- pengembangan.
supaya terlihat
warni indah, namun
memasang hasil
karya anak lebih
dapat memotivasi
anak untuk lebih
berkreasi lagi, dan
sebagai bentuk
reward kepada
anak

18
b. Analisis data
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pendidik KB Mutiara
Bunda dapat penulis simpulkan bahwa pengembangan yang di lakukan sangat
bagus dan sangat menginspirasi bagi penulis untuk melakukan hal yang sama,
karena penanaman moral melalui peragaan dan praktek langsung lebih mudah
diterima anak dan lebih mudah diingat anak untuk kemudian anak akan terbiasa
melakukan apa yang telah dipraktekannya disekolah. Hiasan-hiasan dinding yang
di tempel juga menginspirasi penulis dalam memberikan moivasi dan semangat
belajar kepada anak dan untuk terus berkarya dan berkreasi.

B. Hasil Pengamatan

1. Prasarana Out Door


a. Tabulasi data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1 Ayunan √ Layak
2 perosotan √ Layak
3 Luncuran √ Layak
4 Rumah mini √ Layak
5 Putaran √ Layak

b. Analisis Data
Hasil pengamatan dari sarana alat main diluar kelas/outdoor menunjukkan
bahwa KB Mutiara Bunda adalah sebuah lembaga yang layak untuk sarana
pendidikan anak usia dini karena memiliki fasilitas yang memadai untuk anak-
anak bermain diluar hingga anak-anak pun merasa nyaman dan betah berlama-
lama bermain dihalaman sekolah. Dan sarana bermain yang ada pun masih bagus
dan layak tidak ada yang rusak, alat –alat mainnya pun beragam hingga anak
mempunyai banyak pilihan saat akan main.

19
2. Prasarana Indoor
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Balok √ Layak
2 lego √ Layak
3 Boneka tangan √ Layak
4 Buku cerita √ Layak
5 Balok berwarna √ Layak
6 Puzzle √ Layak
7 Bola tangan √ Layak
8 Papan pasak √ Layak
9 Papan geometri √ Layak

b. Analisi Data
Dari pengamatan tabulasi data diatas menunjukkan bahwa sarana
permainan indoor di Kelompok Bermain Mutiara Bunda telah menunjukkan suatu
kelengkapan dari sebuah lembaga Kelompok Bermain yang berkualitas, yang
tentunya sangat menunjang perkembangan anak dari bebagai aspek
pengembangan pada anak usia dini. Alat main indoor yang beragam akam lebih
memotivasi anak untuk memiliki imajinasi dan berkarya serta banyak
memperoleh pengetahian dari permainan yang ia gunakan.

3. Administrasi Sekolah
a. Tabulasi Data
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan
1 Dokumen 1 √ Baik
2 Surat masuk/keluar √ Baik
3 Data perkembangan anak √ Baik
4 Buku tamu √ Baik
5 Profil lembaga √ Baik
6 Prota,Promes, √ Baik
RPPM,RPPH

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan dari tabulasi data di atas menunjukkan bahwa
administrasi sekolah di KB Mutiara Bunda sudah baik, karena memperlihatkan

20
kelengkapan administrasi lembaganya, sehingga memperlancar proses kegiatan
pengembangan di Kelompok Bermain sesuai dengan program yang telah dibuat.

4. Administrasi Kelas
a. Tabulasi Data
No Administrasi Kelas Ada Tidak Keterangan
1 Portofolio √ Baik
2 Hasil Karya anak √ Baik
3 Buku Penilaian anak √ Baik
4 Raport √ Baik
5 Catatan perkembangan √ Baik
anak (Buku kesehatan
anak)
6 Buku komunikasi dengan √ Baik
orang tua
7 RPPM, RPPH √ Baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan dari tabulasi data di atas menunjukan bahwa
lembaga KB Mutiara Bunda merupakan lembaga yang bagus yang menyediakan
segala kelengkapan kegiatan belajar mengajar serta perangkat perangkat yang
menunjang perkembangan anak. Seperti dokumen-dokumen hasil karya anak,
catatan perkembangan anak, hasil evaluasi pengembangan anak, catatan laporan
pendidik kepada orang tua, serta rencana kegiatan pengembangan yang akan
digunakan.

5. Sumber Daya Manusia


a. Tabulasi Data
No Tenaga Kerja Ada Tidak Jumlah & Keterangan
1 Ilyatunnauroh, M,Pd √
(kepsek)
2 Santi Aminah, S.Si (Guru) √
3 Dian Aryani M, S.Pd √
(Guru)
4 Atikasuri, S.Pd (Guru) √
5 Neneng S (Guru Inklusi) √

21
b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan tabulasi data di atas bahwa Kelompok Bermain
Mutiara Bunda menunjukkan staf tenaga kerja yang rata-rata memiliki kualifikasi
pendidikan yang memadai sebagaimana himbauan pemerintah tentang kualifikasi
pendidikan guru.

C. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengembangan yang


dilakukan di Kelompok Bermain Mutiara Bunda memiliki tujuan agar anak
mampu berbagi dan mengucap terima kasih merupakan suatu kegiatan yang dapat
mengembangkan kemampuan nilai moral dan agama. Dengan kegiatan ini
diharapkan anak mampu membiasakan mengucap terima kasih saat diberi dan
mau berbagi. Pengembangan kemampuan anak mau berbagi dan dapat mengucap
terima kasih merupakan prioritas program yang dicantumkan dalam dokumen
pendirian lembaga. Pelaksanaan pengembangan kemampuan pada nilai-nilai
moral dan agama melalui sikap mau berbagi dan mengucap terima kasih sesuai
dengan pendapat Fawzia A. Hadis (1999:75) dalam Otib Satibi Hidayat (2019:1.4)
bahwa kemuliaan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada
keagungan manusia yang menjunjung tinggi moral dalam kehidupannya. Upaya
menanamkan kemampuan anak dalam pengembangan nilai moral dan agama
harus diterapkan sejak anak usia dini, karena anak usia dini merupakan masa yang
paling fundamental dalam berbagai aspek perkembangan dan di dalam lembaga
pendidikan anak usia dini seperti Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, dan
Taman Kanak-Kanak merupakan lembaga pendidikan awal bagi anak untuk
mendapatkan pengajaran dan pengalaman belajar. Sebagaimana dikatakan
Thomas Lickona (1991) dalam Otib Satibi Hidayat (2019:1.4) bahwa anak usia
dini adalah saat paling baik untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan nilai moral
dan agama. Peran orang tua dan guru sangatlah penting dalam hal ini, seorang
guru anak usia dini selalu berupaya dengan berbagai cara agar dapat membimbing
anak-anak mempunyai kepribadian yang baik yang dilandasi oleh nilai-nilai

22
moral dan agama agar anak mampu membedakan mana prilaku yang benar dan
salah (Otib Satibi Hidayat, 2019:xi).
Salah satu pelaksanaan dari pengembangan kemampuan anak mau berbagi
dan mengucap terima kasih adalah kegiatan memberikan bunga kertas hasil
karyanya yang diberikan kepada temannya dan kemampuan temannya mengucap
terima kasih dengan dipandu oleh pendidik. Apabila kita perhatikan, maka dalam
kegiatan ini terdapat kegiatan anak mampu mengaplikasikan nilai moral dan
agama yaitu anak mampu berbuat baik kepada temannya seperti yang diharapkan
pendidik.
Di dalam ruangan itu anak-anak asyik mewarnai stik es cream dengan lem,
suasana kelas sangat kondusif, pendidik sangat mampu mengendalikan proses
kegiatan pengembangan hingga sampai kagiatan anak maju secara bergantian
untuk praktek berbagi bunga kertas hasil karyanya dan kemudian anak
memberikannya kepada temannya dan temannya dibimbing mengucap
“Jazakillah/jazakallah khoir” ( terima kasih). Dengan kegiatan tersebut diharapkan
anak-anak dapat belajar secara alami yaitu melalui pembiasaan setiap hari tidak
hanya disekolah namun juga dilingkungan luar sekolah.
Alasan pendidik melakukan kegiatan anak berbagi hasil karyanya kepada
temannya dan temannya dibimbing mengucap “Jazakillah/jazakallah khoir adalah
dalam rangka menanamkan nilai-nilai moral dan agama kepada anak sejak usia
dini, agar anak terbiasa dengan sikap mau berbagi dan selalu mengucap
terimakasih saat diberi.
Tujuan pendidik melakukan kegiatan ini adalah supaya anak memiliki
sikap dan karakter yang baik dengan terbiasa mau berbagi dan terbiasa mengucap
terimakasih saat diberi dalam rangka meletakkan dasar-dasar pendidikan moral
dan budi pekerti yang baik sejak usia dini sebagaimana yang tertulis dalam
program dari visi, misi dan tujuan lembaga Kelompok Bermain Mutiara Bunda.
Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan ini adalah
faktor dukungan dari pihak lembaga sekolah yang sudah mempersiapkan
sedemikian rupa sehingga dapat tercapai dan terlaksana kegiatan tersebut dalam
upaya pencapaian kemampuan dasar-dasar nilai moral dan agama.

23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari tabulasi data dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu
a. Alasan pendidik KB Mutiara Bunda melakukan kegiatan anak berbagi dan
mengucap terimakasih adalah karena KB Mutiara Bunda mempunyai
program pengembangan yaitu menanamkan sikap dan budi pekerti yang baik
dalam rangka meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi kemampuan anak
memiliki nilai-nilai moral dan agama yang baik sejak dini. Serta agar
kemampuan anak dapat lebih cepat berkembang di diri anak-anak dalam
prilaku sehari hari baik dilingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan ini adalah agar anak terbiasa dengan
sikap yang baik, mau berbagi dengan teman dan teman dapat mengucap
terima kasih tidak lain adalah dalam rangka pembentukan karakter dan
kepribadian anak sejak dini.
c. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut adalah
faktor lingkungan yang juga sudah disiapkan sedemikian rupa sehingga dapat
mendukung pencapaian kemampuan dasar-dasar nilai moral dan agama.

B. Saran-saran

a. Dalam mengembangkan kemampuan nilai moral dan agama, sebaiknya KB


Mutiara Bunda melibatkan anak-anak didiknya ke dalam lingkungan secara
luas, agar anak dapat melakukan interaksi dengan masyarakat disektar
melalui kegiatan-kegiatan amal bakti, atau kunjungan-kunjungan ke tempat-
tempat yang daerahnya sedang dilanda bencana banjir atau tanah longsor
dimana mereka membutuhkan bantuan, disana anak dilibatkan langsung
melalui pemberian bantuan oleh anak. Dari kegiatan itu anak akan mendapat
pengalaman baru yang tentunya akan sangat melekat dalam ingatannya
hinggadewasa nanti.

24
b. Pengembangan kemampuan anak dapat berbagi dan dapat mengucap
terima kasih harus benar-benar disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak dan dilakukan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan
pengembangan lainnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Gunarti, Winda (2017) Metode Pengembangan Prilaku dan Kemampuan Dasar


Anak Usia Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Harismi, Asni (2002) Memahamipengertian danKarakteristik Anak Usia Dini


(Online) https://www.sehatq.com/artikel/memahami-pengertian-
anak-usia-dini-dan- karakteristiknya. Diakses hari selasa, 30 November
2021

Masyitoh, dkk (2017) . Strategi Pembelajaran TK.


Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Satibi Hidayat, Otib (2019). Metode Pengembangan Moral & Nilai-nilai Agama
Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.

Supriyanto, Didik (2021) Nilai-nilai Agama dan Moral anak.(Online)


https://www.google.com/search?q=nilai+nilai+agama+dan+moral+anak.
Diakses hari sabtu, 27 November 2021.

Sosiolog, Dosen (2021) Nilai-nilai Agama, Ciri dan Contohnya. (Online)


https://dosensosiologi.com/nilai-agama/ diakses hari jumat, 26 November
2021.

LAMPIRAN

26
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Tabel Instrumen Observasi

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN

Kelompok Bermain : KB Mutiara Bunda


Hari/ Tanggal :
No Hal-hal unik/ menarik Ada Keterangan/ Uraian/ Pertanyaan
yang ditemukan dalam Ya Tidak
1 Model Pengembangan  Menggunakan model kelompok
Kegiatan
2 Penataan Ruangan  Ruang ditata dengan meja dan
kursi berjajar ke samping
sehingga semua anak terlihat dan
mudah terpantau, di dinding
ditempel hiasan hasil karya anak
dan nama-nama anak
3 Kegiatan yang dilakukan  Anak anak secara bergiliran maju
anak ke depan dan praktek berbagi
bunga kertas kepada temannya
dan mengucapkan “ Jazakillah
khoir” dengan bimbingan
pendidik.

4 Alat Peraga Edukatif  Lego, balok, boneka, buku cerita


(APE) yang digunakan
5 Pengaturan / kelompok  Anak-anak duduk berjajar dikursi
anak masing-masing dan pendidik
berada di tengah bagian depan
6 Cara pendidik memimpin  Pendidik memberikan bunga
kegiatan kertas kepada anak-anak,
kemudian, pendidik mengucapkan
“ Jazakillah Khoiir” (Terima
kasih) dan pendidik meminta anak
mengikuti ucapan yang di
ucapkan pendidik. Kemudian
pendidik membagikan pula stic es
crem kepada setiap anak
kemudian pendidik meminta anak
mewarnai stic es cream
tersebut,setelah selesai diwarnai
guru meminta anak menempel
bunga kertas tersebut pada stick
es cream setelah selesai. Guru
meminta dua orang anak maju ke
depan.
Guru meminta anak memberikan
bunga kertas miliknya kepada
temannya, Dan guru meminta
anak yang diberi bunga
mengucapkan “Jazakillah khoiir”
7 Cara memberikan bantuan  Guru membimbing anak
kepada anak yang menempel bunga pada stik es
kesulitan cream dengan cara memegang
tangan anak
8 Indikator Pencapaian  Anak mampu mengucapkan
terima kasih
9 Pemberian reward dalam  Guru memberi pujian kepada
kegiatan anak yang mampu memberi dan
mengucapkan “jazakillah khoiir”
10 Susunan rencana kegiatan  Dalam pengembangan pendidik
telah menyusun rencana yang
dituangkan kedalam RPPM dan
RPPH
11 Kegiatan pengembangan  Kegiatan pengembangan
dilakukan mulai pukul dilakukan mulai pukul 9.30 dan
9.30 dan selesai pukul selesai pukul 10.30.wib
10.30 wib
12 Melakukan penilaian  Pendidik melakukan penilaian
pengembangan melalui portofolio, anekdot, ceklis
dan hasil karya
13 komunikasi dengan orang  Komunikasi dilakukan melalui
tua Wa, dan buku komunikasi
(BUKOM) tentang perkembangan
anak
14 Keunggulan  fokus pada satu pencapaian. Dan
Pengembangan anak dapat melaksanakan
kegiatan tersebut dengan baik.
LAMPIRAN 2
Instrumen Wawancara dengan Kepala Sekolah
1. Apa visi/misi/tujuan dari Kelompok Bermain ini dalam konteks pendidikan
anak ? “ Islamic, Smart, and Global´”
Visi KB Mutiara Bunda :
a) Terbentuknya pengembangan potensi yang paling maksimal dari setiap
individu dengan segala kelebihan dan kekurngannya.
b) Terbangunnya hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua untuk
mempersiapkan siswa dalam menghadapi era globalisasi dengan dasar agama
dan kepribadian yang baik
c) Terbentuknya lingkungan yang penuh keragaman untuk membangun
kepekaan pada diri siswa.

Misi KB Mutiara Bunda :


a) Mengembangkan semaksimal mungkin potensi yang ada pada setiap individu
dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
b) Membantu orang tua untuk mempersiapkan anak-anak dalam menghadapi era
globalisasi dengan dasar agama dan kepribadian yang baik
c) Memberikan lingkungan yang beragam bagi anak-anak agar lebih peka
terhadap lingkungannya yang penuh keberagaman.

Tujuan KB Mutiara Bunda :


a) Mengembangkan inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran bagi anak didik
dengan semboyan Islamic, Smart and Global.
b) Memberikan stimulus berbagai aspek dasar perkembangan anak sesuai
dengan tahapan usianya melalui model pembelajaran active learning.
c) Menjadikan KB Mutiara Bunda sebagai tempat awal memperkenalkan konsep
Mutiara Bunda Group of School di Cilegon.
2. Untuk mencapai visi/misi/tujuan tersebut, program apa saja yang diadakan di
Kelompok Bermain yang ibu pimpin ?
“ Lebih kepada pengembangan karakter “ dalam kegiatan pengembangan
Mengadakan esembli (semacam puncak tema) yang dilaksanakan setiap satu
tahun sekali
Mengadakan eskul : Menari, pengembangan musik, sepak bola, Filtreep dan
pelaksanaan hari besar islam (Maulid Nabi).
3. Siapa yang merancang program tersebut ?
Yayasan, Kepala sekolah, dewan guru dan komite
4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di KB Mutiara Bunda?
Ada 4 orang pendidik dan ada 9 peserta didik
5. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan dikelompok Bermain ini?
Model Kelompok
1. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Kelompok Bermain
utamanya menerapkan pengembangan moral dengan kegiatan anak berbagi
dengan teman dan mengucap terima kasih, alasan apa lembaga memprioritaskan
hal ini?
Untuk menanamkan sikap dan nilai-nilai moral anak dalam rangka pembentukan
prilaku anak sesuai dengan tujuan dari program lembaga pendidikan KB
Mutiara Bunda
2. Apa dasar pemikiran hingga ibu melakukan kegiatan ini?
Dasar pemikirannya adalah melaksanakan salah satu tujuan pendidikan lembaga
KB Mutiara Bunda yaitu : Membantu orang tua untuk mempersiapkan abak-
anak dalam menghadapi era globalisasi dengan dasar agama dan kepribadian
yang baik.
3. Apakah kualifikasi pendidikan untuk para pendidik ditentukan?
Ya, diusahakan pendidikan tenaga pendidik adalah sudah S1
4. Apakah lembaga yang ibu asuh mendapatkan bantuan dari pemerintah?
Ya, berupa bantuan dana operasional (BOP).
5. Apakah keunggulan dari KB yang ibu pimpin?
Dapat menerima peserta didik kapan saja tidak terbatas waktu dan sekolah juga
menerima anak berkebutuhan khusus

Instrumen wawancara dengan pendidik


11. Usia berapa sajakah anak-anak yang berada di Kelompok Bermain yang ibu
asuh?
Usia 2 tahun sampai 3 tahun
12. Apa perbedaan/ keistimewaan program di Kelompok Bermain yang ibu asuh
dibandingkan Kelompok Bermain lainnya?
Lebih menekankan pada pendidikan karakter dalam kegiatan pengembangan,
Menerima anak berkebutuhan khusus, mengadakan program bulanan seperti
orang tua dan guru mengadakan kegiatan pengajian, Program tahunan seperti
karya wisata, dan mengadakan acara puncak tema dalam satu tahun sekali.
13. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan anak di KB ini?
Menyusun Rencana Tahunan, Rencana Bulanan, dan menyusun rencana
kegiatan harian. (RAT, PROSEM, RPPM, RPPH)
14. Referensi apa yang ibu gunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
Belajar dari online, weebsite, dan guru mengadakan pelatihan setiap 2 minggu
sekali.
15. Apa saja manfaat yang ibu ambil dari referensi tersebut?
Manfaat pada gerakan senam yang diambil dari Online yaitu untuk melatih
kemampuan motorik, dan pada pengmbangan Sains
16. Tadi saya melihat ibu melakukan kegiatan senam sebelum pengembangan
dimulai, mengapa ibu melakukan kegiatan tersebut/
Untuk menstimulasi semangat belajar anak.
17. Apa dasar pemikiran hingga ibu melakukan kegiatan itu?
Dasar pemikirannya adalah mewujudkan salah satu dari visi, misi da tujuan dari
KB Mutiara Bunda yaitu Memberikan stimulus berbagai aspek dasar
perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya melalui model pembelajaran
active learning.
18. Bagaimana cara penilaian tentang hasil belajar dan perkembangan belajar anak?
Dengan menggunakan portofolio, anekdot, ceklis dan hasil karya
19. Bagaimana cara pelaporan hasil perkembangan anak kepada orang tua?
Melalui buku komunikasi (BUKOM) dan melalui WA
20. Apakah metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan?
Active Learning, tidak berpusat pada guru, dan memilih kegiatan sesuai minat
anak.
DOKUMENTASI KEGIATAN ANAK
LAPORAN
PENELITIAN DAN ANALISIS
KEGIATAN PENGEMBANGAN PADA ANAK USIA DINI
PADA TAMAN PENITIPAN ANAK
DI TPA IDOLA BANGSA

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah


Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

DISUSUN OLEH:
Nama : Elfiyah
NIM : 836292275
POKJAR : CILEGON

PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIFERSITAS TERBUKA
UPBJJ SERANG
2021.2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Kegiatan Anak Usia


Dini pada Taman Penitipan Anak Idola Bangsa
Cilegon
Waktu Penelitian : Kamis, 4 November 2021
Tempat Penelitian : Taman Penitipan Anak Idola Bangsa
Jl. Ketumbar Blok1 No.4 Cilegon Banten

Cilegon, 7 November 2021


Supervisior

(Ana Nurhasanah, M.Pd)


NIP. 197410182006042009

i
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
DI TAMAN PENITIPAN ANAK

Judul Penelitian : Kegiatan mengikuti tepuk tangan melalui lagu


untuk meningkatkan kempuan motorik halus anak
Waktu Penelitian : Kamis, 4 November 2021
Tempat Penelitian : Taman Penitipan Anak Idola Bangsa
Jl. ketumbar Blok 1 No. 4 Cilegon

ii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang


senantiasa memberikan rahmat dan karunia-NYA sehingga peneliti mampu
menyelesaikan penyusunan laporan Analisis ini. Penyusunan laporan ini disusun
sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pandidikan
pada program S1 PGPAUD pada fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas Terbuka. Analisis ini dilaksanakan ditingkat Taman Penitipan Anak
(TPA) Idola Bangsa dengan judul “Kegiata Mengikuti Tepuk Tangan Melalui
Lagu untuk Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Anak.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan laporan ini terutama kepada :
1. Bapak Dr. Maman Rumanta, M. Si selaku kepala UPBJJ- UT Serang
2. Ibu Hj. Badriyah, S.Pd selaku koordinator lapangan program S1 PGPAUD
Pokjar Cilegon
3. Ibu Ana Nurhasanah, M.Pd selaku pembimbing Mata Kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini.
4. Ibu Nining Yuningsih selaku pengelola TPA Idola Bangsa
5. Ibu Hanifah selaku Pendidik/pengasuh di TPA Idola Bangsa
6. Keluarga, kerabat dan rekan-rekan yang telah membantu memberi
dukungan dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak


kekurangan. penulis berharap agar pembaca dapat memberikan saran dan kritik
bagi perbaikan laporan ini. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
pengembangan pendidikan khususnya bagi pendidikan anak usia dini.

Cilegon, 7 November 2021

Elfiyah

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Fokus Penelitian. .......................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4
A. Perkembangan Anak Usia Dini .................................................................... 4
B. Karakteristik Anak Usia Dini ....................................................................... 5
C. Pengembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini di TPA ..................... 6
D. Keterampilan Bertepuk Tangan. .................................................................. 8
E. Manfaat Bertepuk Tangan ............................................................................ 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 10
A. Subjek Penelitian........................................................................................ 10
B. Metode Penelitian....................................................................................... 10
C. Instrumen Penelitian................................................................................... 10
1 Observasi ................................................................................................ 10
2 Wawancara ............................................................................................. 12
3 Dokumentasi ........................................................................................... 13
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 15
A. Hasil Pengamatan ....................................................................................... 15
1 Pimpinan TPA ........................................................................................ 15
2 Pendidik/pengasuh TPA ......................................................................... 16
B. Analisis Kritis ............................................................................................ 18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 20
A. Kesimpulan ................................................................................................ 20
B. Saran – saran .............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22
LAMPIRAN

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian................................................................................. 10


Tabel 3. 2 Instrumen Observasi ............................................................................ 11

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan anak usia dini sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi
pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk pembentukan
karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria, trampil, dan bertaqwa kepada Tuhan
yang Maha Esa. Perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangat penting
dan akan menentukan kualitasnya dimasa depan.
Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan bentuk layanan pendidikan
anak usia dini (PAUD) non formal. Taman penitipan Anak telah dikembangkan
oleh Departemen sosial sejak tahun 1963 sebagai upaya untuk memenuhi
kebutuhan pengasuhan, pembinaan, bimbingan, dan sosial anak balita selama
tidak bersama orang tua. (Syamsuddin.2015).Taman Penitipan Anak adalah
wahana asuhan kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga
untuk waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya
waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya, Luluk Asmawati,
dkk (2015:1.37).
TPA Idola Bangsa merupakan salah satu taman penitipan anak yang
berada di wilayah Cilegon yang memiliki Visi Misi dan Tujuan salah satunya
adalah Mengembangkan budi pekerti anak melalui pembiasaan setiap hari, serta
menjadikan anak aktif, kreatif, dan inovaif.
Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis simpulkkan bahwa lembaga
TPA adalah sebuah wadah atau wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
memiliki fungsi sebagai pengganti keluarga dalam pengasuhan orang lain untuk
beberapa waktu tertentu yang orang tuanya berhalangan sebagai upaya untuk
memenuhi kebutuhan pengasuhan, pembinaan dan bimbingan.
Taman Penitipan Anak merupakan salah satu cara supaya anak tetap
memperoleh pendidikan serta pengasuhan yang baik selama orang tua sibuk

1
bekerja. TPA tidak hanya sekedar gedung yang digunakan tempat menitip anak,
dimana kebutuhan makan, mandi adalah prioritas utama mereka, namun fungsi
Taman Penitipan Anak juga diperluas yaitu dapat memberikan nilai-nilai edukatif
bagi anak sebagai bekal pengetahuan dan pengembangan serta pembentukan
prilaku. Pendirian TPA Idola Bangsa ini merupakan realisasi dari program
pendidikan anak usia dini yang awalnya dari kegiatan kader kemasyarakatan yang
menggalakkan TPA sebagai salah satu bentuk pelayanan pendidikan anak usia
dini dan masyarakat. Pengurus TPA Idola Bangsa mempunyai perhatian besar
terhadap pendidikan anak usia dini sehingga mempunyai inisiatif mendirikan
Taman Penitipan Anak dan atas dorongan dari berbagai pihak.TPA diharapkan
menjadi lembaga yang dapat membantu mendidik dan mengasuh anak dengan
baik, yang dapat menghindarkan kemungkinan anak terlantar dan ibu dapat
bekerja dengan tenang (Aprillia, 2015).
Seorang pendidik yang profesional di tuntut dapat melakukan
pengembangan secara profesional pulamelalui inovasi-inovasi yang kreatif,
berpengetahuan dan trampil dalam menghadapi fenomena yang terjadi dalam
pelaksanaan pengembangan dengan menggunakan berbagai teknik di antaranya
adalah melalui teknik observasi
Penulis melakukan penelitian terhadap lembaga TPA Idola Bangsa sebagai
upaya untuk menambah kualitas pengembangan pada anak usia dini agar sesuai
dengan kaidah-kaidah pendidikan anak usia dini serta memperbaiki kinerja
sebagai pendidik yaitu melakukan pengembangan sesuai dengan karakter dan
perkembangan anak usia balita melalui penelitian ini diharapkan pula penulis
mampu menangani masalah-masalah yang timbul dalam pengembangan secara
profesional.
Berdasarkan pengamatan dan data yang penulis peroleh bahwa terjadi
fenomena yang menarik untuk penulis analisis yaitu pada kegiatan bertepuk
tangan pada anak-anak usia dua tahun sampai empat tahun di TPA Idola
Bangsa.Hasil observasi didapat bahwa pada awalnya anak canggung melakukan
gerakan tepuk tangan karena mengikuti lagu yang dibawakan pendidik namun
setelah berulang ulang baru anak dapat mengikuti gerakan tersebut.

2
B. Fokus Penelitian.

Setelah diadakan observasi pada Taman Penitipan Anak Idola Bangsa,


Penelitian terfokus pada kegiatan anak mengikuti tepuk tangan melalui lagu.
C. Tujuan Penelitian

a. Mengumpulkn data mengenai:


1. Alasan pendidik melakukan kegiatan tepuk tangan melalui lagu adalah
karena masih ada anak-anak yang belum fokus konsentrasinya dan
karena anak-anak usia 2- 3 tahun belum terstimulasi motorik halusnya
2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tepuk tangan melalui lagu/sambil
bernyanyi tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kondusif dan
suasana gembira disamping untuk melatih kekuatan otot-otot tangan
anak dalam rangka mengembangkan kemampuan motorik halus anak
3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut
adalah agar terstimulasi kekuatan otot-otot tangan anak dan dapat
menciptakan suasana riang dan gembira.
b. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan tersebut.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberi masukan kepada lembaga Taman Penitipan Anak Idola


Bangsa dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan
dan pengasuhan yang berkualitas
2. Memotivasi pendidik untuk lebih profesional
3. Proses pengembangan akan cepat dianalisis dan diperbaiki
4. Meningkatkan kemampuan motorik halus yang lebih kreatif
5. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Anak Usia Dini

Pengertian perkembangan secara umum dapat diartikan sebagai pola


perubahan yang dimulai pada saat konsepsi ( pembuahan) dan berlanjut
disepanjang rentang kehidupannya. Kebanyakan perkembangan melibatkan
pertumbuhan, meskipun pekembangan juga meliputi penurunan ( Santrock, 2009)
dalam Rini Hildayani, dkk (2015: 1.3). Disebutkan bahwa perkembangan manusia
merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan stabilitas di
sepanjang rentang kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
mengalami perubahan dalam beberapa hal, misalnya dalam hal tinggi dan berat
badan, perbendaharaan kata, dan kematangan berfikir. Akan tetapi ada pula hal-
hal yang cenderung menetap, seperti temperamen dan keprbadian. Rini Hildayani,
(2015:1.3).
Menurut Reni Akbar Hawardi (2001), dalam Dra. Desmita, M.Si. (2012:9) “
Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari
potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan
ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga mencakup konsep usia,
yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.”
Dari beberapa uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa
perkembangan merupakan pola perubahan yang dimulai pada saat konsepsi dan
berlanjut disepanjang rentang kehidupannya dan menunjuk pada keseluruhan
proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas
kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru.
Pengertian anak usia dini menurut NAEYC (National Association for
TheEducation of young Childrn)adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8
tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak,
penitipan anak pada keluarga, pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri,
TK, dan SD (NAEYC, 1992), dalam Siti Aisyah, dkk (2019: 1.3). Sedangkan

4
menurut Undang-undang Republik Indonesia no 20 tahun 2013 tentang sistem
pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan anak
usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam pendidikan lebih lanjut ( Depdiknas,2003).
Dari beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa
perkembangan anak usia dini merupakan pola perubahan yang terjadi disepanjang
rentang kehidupannya yaitu yang dimulai sejak anak usia 0-8 tahun yang tercakup
dalam program pendidikan di Taman Penitipan Anak, penitipan anak pada
keluarga, pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri, TK dan SD melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmaninya dan rohaninya agar anak memiliki kesiapan untuk
memasuki pendidikan lebih lanjut.

B. Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka barada
pada proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Secara psikologis anak usia dini memiliki karakteristik yang khas dan
berbeda.
Kartini Kartono dalam Syamsu Yusuf (2002), dalam Deden Suryana dan Neni
Mahyudin (2016:1.4) mengungkapkan ciri khas anak usia dini sebagai berikut :
1. Bersifat egosentris naif yaitu anak memandang dunia luar dengan
pandangan sendiri sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri.
2. Relasi sosial yang primitif yaitu anak belum dapat membedakan antara
kondisi dirinya dengan kondisi orang lain, membangun dunianya dengan
khayalan dan keinginannya sendiri.
3. Kesatuan jasmani dan rohaninya hampir tak terpisahkan yaitu penghayatan
anak terhadap sesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas,
spontan dan jujur baik dalam mimik, tingkh laku maupun bahasanya.

5
4. Sikap hidup yang fisiognomis yaitu anak memberikan atribut / sifat
lahiriyah atau sifat kongkrit, nyata terhadap apa yang dihayati.
Menurut Hartati (2005) dalam Aisyah,dkk (2019:1.4-1.9) anak usia dini
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
2. Merupakan pribadi yang unik
3. Suka berfantasi dan berimajinasi
4. Merasa paling potensial untuk belajar
5. Menunjukkan sikap egosentris
6. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
7. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik
anak usia dini adalah anak sebagai pembangun pengetahuannya sendiri,
merupakan pribadi yang unik, suka berfantasi, masa paling optimal untuk
perkembangannya, bersifat egosentris, dan mempunyai rentang konsentrasi yang
pendek.

C. Pengembangan Motorik Halus Pada Anak Usia Dini di TPA

1. Pengertian Motorik Halus


Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan
jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi.
Perkembangan tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa
yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut, anak akan tidak
berdaya. Kondisi ketidak berdayaan itu berubah secara cepat. 4 atau 5 tahun
pertama dalam kehidupannya, anak dapat mengendaliakan gerakan kasar, garakan
tersebut melibatkan bagian tubuh yang digunakan untuk berjalan, berlari,
berenang dan sebagainya. Setelah berusia 5 tahun koordinasi otot-otot tubuhnya
semakin baik yang melibatkan kelompok otot-otot kecil, yang digunakan untuk
mengenggam, melempar, menangkap bola, menulis dan menggunakan alat. (Siti
Asyah, dkk, 2019:4.35)

6
Menurut Jojoh & Cicih (2016:122) “ Motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil serta
memerlukan koordinasi yang cermat, sedangkan menurut Bambang, (2012:1.14)
menyatakan “Gerakan motorik halus adalah gerakan hanya melibatkan bagian-
bagian tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan
menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergerakan tangan yang tepat.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motorik halus merupakan
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tertentu yang dilakukan oleh otot-otot
kecil yang menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan yang
digunakan untuk menggenggam, melempar, menangkap bola, menulis dan
menggunakan alat.

2. Pengertian Anak Usia Dini


Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Associationfor The Education
of young Childrn) adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun, yang
tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak, penitipan anak pada
keluarga, pendidikan anak prasekolah baik swasta maupun negeri, TK, dan SD
(NAEYC, 1992), dalam Siti Aisyah, dkk (2019:1.3). Sedangkan hakikat anak usia
dini diantaranya dikemukakan oleh Bredecamp & Copple, Brenner, serta
Kellough, dalam Solehuddin (2000) dalam Masitoh,dkk (2017:1.14) sebagai
berikut.
1. Anak usia dini bersifat unik artinya memiliki karakteristik pertumbuhan
dan perkembangan fisik, motorik, kognitif atau intelektual, sosial emosi
serta bahasa.
2. Anak usia dini adalah anak yang aktif dan energik, memiliki rasa ingin
tahu yang besar dan mengekspresikan prilakunya secara spontan.
3. Berdasarkan keunikannya dalam perkembangan dan pertumbuhan, anak
usia dini terbagi tiga tahapan yaitu masa bayi: Usia lahir -12 bulan, masa
balita: Usia 1- 3 tahun, masa kelas awal SD: 6- 8 tahun.

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa anak usia dini adalah
anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun yang bersifat unik, aktif dan

7
energik, memiliki rasa ingin tahu yang besar, dan mengekspresikan prilakuya
secara spontan yang terbagi kedalam tiga tahapan perkembangan yaitu masa bayi,
masa balita dan masa kelas awal.

D. Keterampilan Bertepuk Tangan.

Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia (KBBI ) arti tepuk tangan adalah
tamparan tapak tangan kiri dengan tapak tangan kanan sehingga menghasilkan
bunyi. Tepuk tangan adalah perkembangan penting dalam kehidupan bayi/balita.
Pasalnya bertepuk tangan merupakan salah satu puncak perkembangan bayi/balita
dan tanda bahwa balita mulai paham serta dapat mengontrol anggota
tubuhnya.Anak usia dini mengalami perkembangan fisik motoriknya pada
kegiatan bernyanyi dan bertepuk tangan dapat menjadi sebuah implikasi yang
menarik untuk membantu perkembangan fisik dan motorik anak tersebut. Contoh
lagu dengan tepuk tangan :
Nama Lagu : Kalau kau Suka Hati
Jumlah anak : Tak terbatas
Aspek pengembangan : Kemampuan motorik halus anak
“Kalau kausuka hati tepuk tangan .....Prok, prok,prok”
“Kalau kausuka hati tepuk tangan......Prok, prok,prok”
“Kalau kau suka hati dan memangnya begitu, kalau kau suka hati tepuk
tangan.....Prok, prok, prok.”
Pada awal kegiatan pendidik mencontohkan macam-macam tepuk seperti : tepuk
satu, tepuk dua dan seterusnya. Kemudian anak-anak diminta mengikuti gerakan
tepuk tersebut bersama-sama. Dan dilakukan berulang-ulang. Kemudian pendidik
menyanyikan lagu “siapa suka hati” dan anak-anak merespon lagu tersebut
dengan tepuk tangan, pendidik mengulang beberapa kali lagu tersebut hingga
akhirnya anak-anak dapat mengikuti dengan senang dan gembira.
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa tepuk tangan adalah
tamparan telapak tangan kiri pada telapak tangan kanan yang menghasilkan bunyi
dan merupakan puncak dari perkembangan bayi/ balita dan tanda bahwa balita
mulai paham serta dapat mengontrol anggota tubuhnya.

8
E. Manfaat Bertepuk Tangan

Sebuah studi penelitian yang dikalakukan dari Ben-Gurion University of


the Negev tentang manfaat lagu yang dinyanyikan sambil bertepuk tangan
ternyata memberikan hasil adanya suatu hubungan langsung dengan peningkatan
aktivitas dan keterampilan perkembangan yang penting terhadap anak-anak,
remaja, hingga remaja dewasa. Penelitian tersebut juga ditemukan bahwa dengan
bertepuk tangan dapat membantu melatih keterampilan motorik anak sehingga
menghasilkan menulis dengan lebih baik, tulisannya rapi dan hanya sedikit
membuat kesalahan dalam mengeja.
Sebuah studi penelitianpula oleh Dr. Sulkin (2010) bersama dengan
timnya melakukan kunjungan ke beberapa sekolah dan memberikan latihan lagu
sambil bertepuk tangan yang dilakukan selama 10 minggu. “ Kami menemukan
bahwa anak-anak kelas satu, dua dan tiga sekolah dasar yang menyanyikan lagu
sambil bertepuk tangan menunjukkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan
dengan anak yang tidak ikut bertepuk tangan. Alhasil kegiatan tersebut ternyata
menjadi salah satu hiburan yang menyenangkan bagi anak-anak. Dalam waktu
singkat anak-anak memiliki kemampuan kognitif yang baik serta membantu
kemampuan motoriknya dalam melakukan aktivitas. Maka sebaiknya hal tersebut
masuk dalam pendidikan untuk anak usia balita hingga usia menjelang 10 tahun,
karena jika diamati kegiatan tersebut berfungsi sebagai acuan untuk
mengembangkan serta meningkatkan kebutuhan emosional, fisiologis, sosiologis
dan kognitif anak-anak hingga tahap pertumbuhan berikutnya.Menurut Rokhilah
(2015), bahwa kegiatan tepuk tangan dipilih dalam lembaga pendidikan PAUD
karena bisa melatih perkembangan motorik dan imajinasi anak.
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa manfaat tepuk tangan
adalah membantu melatih keterampilan motorik anak dalam melakukan
aktifitasnya seperti keterampilan menulis,disamping memberikan manfaat sebagai
acuan untuk mengembangkan kebutuhan emosional, fisiologi, sosiologis, dan
kognitif anak. Utamanya manfaat tepuk tangan adalah sebagai sarana hiburan
yang dapat membuat anak riang dan gembira.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak (usia 2 -3 tahun), pendidik dan


pimpinan lembaga TPA
1. Nama Lembaga : Taman Penitipan Anak (TPA) Idola Bangsa
Alamat : Jl. Ketumbar Blok 1 No.4
Kota Cilegon Banten
2. Kelompok : Taman Penitipan Anak (TPA)
3. Waktu Pelaksanaan : Kamis, 4 November 2021

Jadwal Penelitian

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian

NO JADWAL KEGIATAN KETERANGAN


1 07.00 – 08.30 Wawancara dengan kepala sekolah TPA
2 08.30 – 09.30 Observasi kelas
3 09.30 - 10.30 Observasi kegiatan kelas
4 10.30 - 11.30 Wawancara dengan Pendidik/pengasuh

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu


menginterpretatifkan data mengenai fenomena / gejala yang diteliti di lapangan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


1. Observasi
Observasi yaitu teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati prilaku anak dalam situasi
tertentu.Menurut Margono (2003) dalam Tim PG-PAUD UT (2021: 5) “

10
Observasi adalah sistem rencana untuk mengamati prilaku, selain itu observasi
juga diartikan sebagai pengamatan atau pencatatan secara sistemaik terhadap
gejala yang tampak pada objek penelitian”. Peneliti melakukan observasi secara
langsung terhadap objek penelitian pengembangan, yang dilaksanakan dalam satu
kali pertemuan, pada hari kamis 4 November 2012 dengan tujuan untuk
mempelajari kegiatan-kegiatan pengembangan anak dalam lingkungan pendidikan
anak usia dini.
Rencana langkah-langkah instrumen observasi
a. Menentukan tempat untuk melakukan observasi
b. Membuat surat izin ke kepala sekolah yang akan diobservasi
c. Membuat instrumen observasi yang akan digunakan
d. Melakukan penelitian
e. Mencatat hal-hal unik selama observasi berlangsung
f. Membuat fokus penelitian

Instrumen Observasi Kegiatan Pengembangan


Taman Penitipan Anak : Idola Bangsa
Tanggal : Kamis, 4 November 2021
Usia : 1- 3 Tahun

Tabel 3. 2 Instrumen Observasi

No Hal-hal Unuk Menarik yang Keterangan /Uraian


ditemukan Dalam Ya Tidak Pertanyaan
1 Model Pengembangan
Kegiatan
2 Penataan Ruangan
3 Kegiatan yang dilakukan
anak
4 Alat Peraga Edukatif (APE)
yang digunakan
5 Pengaturan /Pengelompokkan
anak
6 Cara pendidik memimpin .

11
kegiatan
7 Cara memberikan scafolding
8 Cara menangani anak yang
rewel saat kegiatan
pengembangan
9 Indikator pencapaian
10 Hasil belajar yang dicapai
11 Pemberian reward
12 Penyusunan RPPH
13 Komunikasi dengan orang
tua
14 Melakukan evaluasi setelah
penembangan
15 Kegiatan pengembangan
sesuai tema
2. Wawancara
Wawncara yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dapat
digunakan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
Menurut Arismunandar,(2006) dalam Tim PG-PAUD UT (2021:9) adalah Tanya
jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau pendapatnya tentang
suatu hal atau masalah. Tanya jawab dilakukan peneliti secara langsung dengan
pengasuh dan pimpinan Taman Penitipan Anak Idola Bangsa untuk memperoleh
data atau informasi tentang hal-hal yang terkait dengan peningkatan
pengembangan khususnya pengembangan motorik halus anak.
Instrumen Wawancara dengan pendidik/pengasuh
Rencana langkah-langkah wawancara :
a. Menentukan tempat wawancara yang akan digunakan dalam kegiatan
pengembangan
b. Meminta izin kepada pendidik dan kepala sekolah untuk diwawancara
c. Melakukan wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah
d. Mencatat hasil wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah.
e. Membuat laporan penelitian.
Instrumen wawancara dengan pendidik TPA
1. Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam TPA yang ibu asuh?
2. Apa perbedaan /keistimewaan program TPA yang ibu asuh?
3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di TPA?

12
4. Referensi apa yang ibu gunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
5. Apa saja manfaat dari referensi tersebut?
6. Tadi saya melihat ibu bermain tepuk tangam melalui lagu dan meminta anak
mengikuti gerakan ibu, mengapa ibu melakukan kegiatan tersebut?
7. Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan kegiatan seperti iti?
8. Bagaimana cara penilaian tentang hasil belajar dan perkembangan belajar
anak?
9. Bagaimana cara pelaporan kepada orang tua tentang perkembangan anak?
10. Bagaimana cara pemberian bantuan kepada anak yang kesulitan mengikuti
kegiatan ?
11. Apakah metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan ?
Insrtumen wawancara dengan kepala sekolah TPA
1. Apa visi/misi/tujuan dari Taman Penitipan Anak dalam konteks pendidikan
anak?
2. Untuk mencapai visi/misi/tujuan tersebut program apa yang diadakan di TPA
yang ibu asuh?
3. Siapa yang merancang program tersebut?
4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak diTaman Penitipan Anak ini?
5. Model kegiatan apa yang diterapkan di Taman Penitipan Anak ini?
6. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Taman Penitipan
Anak ini utamanya menerapkan .........Alasan apa lembaga ini
memprioritaskan hal tersebut?
7. Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan kegiatan ini?
8. Apakah kualifikasi pendidikan untuk para pendidik ditentukan ?
9. Apakah lembaga yang ibu asuh mendapat bantuan dari pemerintah?
10. Apakah terdapat dokumen-dokumen tentang riwayat perkembangan anak
saat penerimaan?

3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan bukti-bukti serta
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Menurut Amirin (2000),

13
dalam Tim PG-PAUD UT (2021: 18) Dokumentasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Jadi studi dokumentasi tidak
sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-
kutipan tentang sejumlah dokumen-dokumen tersebut.

14
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Hasil Pengamatan

1. Pimpinan TPA
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Pemimpin TPA
Pemrakarsa Nining Yuningsih
Pendirian 10/01/2011
Visi Cerdas, ceria, santun, dan berakhlak mulia
Misi a. Memberikan stimulasi secara menyeluruh
disemua aspek perkembangan anak
b. Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan
usia anak melalui bermain
c. Mengembangkan budi pekerti anak melalui
pembiasaan setiap hari
d. Mengembangkan kepribadian anak dengan
nilai-nilai agama dan moral
Tujuan a. Menjadikan anak aktif, kreatif dan inovatif
b. Dengan bermain anak menemukan
pengalaman dan belajar
c. Menciptakan suasana menyenangkan dalam
belajar sesuai dengan usia anak
d. Membiasakan anak beribadah sesuai dengan
ketentuan agama
Peraturan penerimaan Tidak ada peraturan dalam penerimaan anak
siswa didik, di sesuaikan dengan kebutuhan
Keunggulan di TPA Dapat menerima anak didik dari semua
usiatermasuk sejak lahir dan pengasuhan yang
waktunya tidak terbatas
Jumlah anak 20 orang anak
Jumlah pembimbing 9 orang
Bentuk TPA Pengasuhan
Target TPA Anak tetap sehat, semakin cerdas, orang tua
puas dan guru bahagia
Klasifikasi usia 2 bulan sampai 3 tahun
Jumlah Pembimbing 9 termasuk pengelola
Waktu Operasional 06.30-17.00
Jumlah staff pembimbing 9 orang

15
b. Analisis Data
Hasil pengamatan dari tabulasi data wawancara dengan pimpinan TPA
Idola Bangsa menunjukkan bahwa lembaga TPA idola Bangsa sudah memenuhi
kriteria sebagai lembaga yang layak menjadi sarana untuk pengembangan dan
pengasuhan anak usia dini disamping memiliki visi, misi, dan tujuan yang sesuai
dengan perkembangan anak juga memiliki keunggulan di banding dengan
lembaga TPA yang lain, yaitu dapat menerima adak didik dari semua usia bahkan
menerima bayi yang baru lahir dan pengasuhan yang waktunya disesuaikan
dengan kebutuhan orang tua.

2. Pendidik/pengasuh TPA
a. Tabulasi Data
Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara Dokumentasi
Diteliti dengan Pendidik TPA Pendidik
pengembangan Mengamati tentang Pendidik melakukan
saat kegiatan kemampuan anak kegiatan tersebut
awal, anak- dalam mengikuti untuk menciptakan
anak diajak tepuk tangan sambil suasana kondusif dan
duduk bersama bernyanyi pada anak menciptakan suasana
melingkar usia 2 tahun sampai gembira pada anak-
dengan posisi 3 tahun anak serta untuk
pendidik/penga melatih kekuatan otot-
suh berada otot tangan anak usia
ditengan anak- balita
anak
Aspek Dalam kegiatan Kegiatan tersebut
kemampuan bertepuk tangan dilakukan di samping
motorik anak pangasuh untuk melatih
pada gerakan menyampaikan kekuatan dan
tepuk tangan bermacam-macam kelenturan otot tangan
tepuk yang berkaitan juga untuk melatih
dengan keterampilan kepercayaan diri anak
mengolah kelenturan
tangan
Cara pendidik Pendidik memimpin Pendidik melakukan
memimpin kegiatan dengan kegiatan tepuk tangan
kegiatan menggunakan melalui lagu
metode praktek tujuannya supaya anak
langsung, yaitu mudah mengingat
pendidik mengajak gerakan-gerakan tepuk
anak bersama-sama yang sederhana

16
melakukan gerakan
tepuk tangan sambil
bernyanyi, dengan
gerakan sederhana
dan terlihat anak
senang dan gembira
mengikuti arahan
pendidik melakukan
gerakan tepuk
tangan sambil
bernyanyi.
Bagaimana Dalam pelaksanaan Dalam penanganannya
pendidik pengembangan ada pendidik/pengasuh
menangani beberapa anak yang mengutamakan anak
anak yang terlihat tidak yang menangis
memerlukan mengikuti kegiatan terlebih dahulu
bantuan bertepuk tangan dengan menanyakan
melainkan ada yang apa yang diinginkan
berjalan bolak balik anak, kemudian
saja dan ada yang pendidik/pengasuh
menangis serta ada mengambilkan apa
anak yang hanya yang diinginkan anak.
ingin ada Sampai anak itu
dipangkuan terdiam
pendidik/pengasuh

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan pada tabulasi data pada observasi dan wawancara
dengan pendidik/pengasuh Taman Penitipan Anak Idola Bangsa dapat
disimpulkan bahwa apa yang dilakukan pendidik/pengasuh dalam melaksanakan
pengembangan sudah menunjukkan sikap yang tepat baik itu saat kegiatan
pembuka yaitu saat pndidik/pengasuh memimpin kegiatan, saat memberikan
bantuan kepada anak yang membutuhkan maupun saat akhir kegiatan
pengembangan sudah sesuai dengan karakter perkambangan anak

17
B. Analisis Kritis

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan “anak mengikuti tepuk
tangan sambil bernyanyi merupakan suatu kegiatan dengan tujuan untuk
mengembangkan kemampuan motorik halus anak. Pengembangan kemampuan
bertepuk tangan ini juga merupakan prioritas program pengembangan dari TPA
Idola Bangsa yaitu untuk menjadikan anak yang ceria, sehat, cerdas dan kreatif.
Kegiatan juga dilakukan untuk menciptakan suasana gembira dan menyenangkan.
Sebagaimana yang di utarakan oleh Dr. Sulkin (2010) bersama dengan timnya
yang melakukan penelitian menyatakan bahwa ternyata kegiatan bertepuk tangan
ternyata menjadi dalah satu hiburan yang menyenangkan bagi anak. Dalam waktu
singkat anak-anak dapat memiliki kemampuan kognitif yang baik serta membantu
kemampuan motoriknya dalam melakukan aktivitas. Menurut Rokillah (2017) “
Bahwa ternyata tepuk tangan sederhana itu mampu menarik anak untuk
bergembira, dan merasa nyaman barada di kelas “ selain itu dengan tepuk tangan
gerak motorik serta emosional anak akan terlatih. Hal ini sangat penting untuk
menunjang tumbuh kembang anak. Menurut Rokhilah, (2015) bahwa tepuk
tangan dipilih dalam permainan PAUD karena dapat melatih perkembangan
motorik dan imajinasi anak.
Dalam analisis kritis menjelaskan dan menyimpulkan hal-hal berikut ini :
 Alasan pendidik melakukan kegiatan tepuk tangan melalui lagu adalah karena
masih ada anak-anak yang belum fokus konsentrasinyadan karena ada anak-
anak usia 2-3 tahun belum terstimulasi motorik halusnya.
 Tujuan pendidik melakukan kegiatan tepuk tangan melalui lagu /sambil
bernyanyi tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kondusif dan suasana
gembira disamping untuk melatih kekuatan otot-otot tangan anak dalam
rangka mengembangkan kemampuan motorik halus anak
 Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut adalah
adanya dukungan dari semua pihak dari lembaga dalam rangka pencapaian
pengembangan dalam aspek pengembangan motorik halus agar
perkembangannya lebih optimal

18
Kemampuan motorik anak akan meningkat saat rajin bertepuk tangan
seperti dikatakan oleh Joy Amarta (2019), bahwa tepuk tangan membantu dalam
kelancaran arus darah ke otak dan karenanya anak anak yang bertepuk tangan
setiap hari akan memiliki otak yang tajam, tepuk tangan yang dilakukan oleh
anak-anak dapat meningkatkan aktifitas dan keterampilan perkembangan yang
penting. Secara umum TPA Idola Bangsa telah mempunyai kegiatan-
kegiatan yang baik dan terarah.Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun
sedemikian rupa dan sejalan dengan teori-teori dalam pengembangan motorik
halus anak sehingga memungkinkan untuk dapat mencapai hasil yang
diharapkan

19
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu sebagai
berikut:
a. Taman Penitipan Anak Idola Bangsa mempunyai program pengembangan
kemampuan motorik halus melalui tepuk tangan sebagai dasar anak
melakukan berbagai aktivitas dalam pengembangan dengan demikian
anak-anak akan lebih cepat proses tumbuh kembangnya dalam berbagai
aspek bukan hanya motoriknya namun juga termasuk aspek kognitif dan
sosial emosinya.
b. Pengembangan kemampuan motorik anak di Taman Penitipan Anak Idola
Bangsa melalui tepuk tangan diharapkan mampu menjadi dasar yang kuat
untuk menjadi generasi yang trampil, ceria dan kreatif
c. Lingkungan pengasuhan ( ruangan khusus bermain dan ruangan khusus
istirahat) di Taman Penitipan Anak Idola Bangsa di siapkan dan ditata
sedemikian rupa sehingga mendukung pencapaian pengembangan motorik
anak.
d. Alasan pendidik melakukan kegiatan tepuk tangan melalui lagu adalah
karena masih ada anak-anak yang belum fokus konsentrasinyadan karena
ada anak-anak usia 2-3 tahun belum terstimulasi motorik halusnya.
e. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tepuk tangan melalui lagu tujuannya
untuk menciptakan suasana konduif dan suasana gembira disamping untuk
melatih kekuatan otot-otot tangan anak dalam rangka mengembangkan
kemampuan motorik halus anak
f. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan tersebut adalah
adanya dukungan dari semua pihak dari lembaga dalam rangka pencapaian
aspek pengembangan motorik halus anak.

20
B. Saran – saran

a. Dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan


tepuk tangan sambil bernyanyi sebaiknya diiringi dengan musik berikut
dengan gerakannya agar anak lebih bersemangat dan perhatian mereka
akan lebih terfokus kapada pengasuh
b. Pengembangan kemampuan motorik halus melalui tepuk tangan di TPA
Idola Bangsa harus benar-benar disesuaikan dengan usia perkembangan
mereka serta dilakukan secara terpadu dengan pengembangan-
pengembangan lainnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti, dkk (2019).Perkembangan dan Konsep Dasar Perkembangan Anak


Usia Dini: Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Asmawati, Luluk, dkk (2015).Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia


Dini: Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Amarta, Joy (2010). Mencipta 100 Tepuk Tangan Untuk Anak (Online)
https://www.uc.ac.id/library/joy-amarta-mencipta-100-tepuk-tangan- untuk-
anak/ . Diakses hari selasa, 16 November 2021

Dra. Desmita, M.Si (2012).Psikologi Perkembangan Peserta Didik, Bandung


Hildayani, Rini, dkk (2015).Psikologi Perkembangan Anak:
Tangarang Selatan : Universits Terbuka

Melinda, (2010) Tepuk Tangan Melatih Kemampuan Motorik Anak (Online)


https://www.rsmelinda2.com/artikel/975/Tepuk-Tangan-Melatih-
Keterampilan-Motorik-Anak.htmldiakses hari selasa, 16 November
2021

Tim PG-PUAD. ( 2021) Aalisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia:


Dini Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

22
LAMPIRAN
Lampiran 1

Instrumen Observasi Kegiatan Pengembangan


Taman Penitipan Anak : Idola Bangsa
Tanggal : Kamis, 4 November 2021
Usia : 1- 3 Tahun

Tabel 3.2 Instrumen Observasi


No Hal-hal Unuk Menarik Keterangan /Uraian
yang ditemukan Dalam Ya Tidak Pertanyaan
1 Model Pengembangan  Dengan menggunakan
Kegiatan metode praktek langsung dan
memyampaikan informasi
secara klasikal
2 Penataan Ruangan  Di dinding ruangan kelas ada
lukisan nuansa anak yang
berwarna cerah, diruangan
tidak ada kursi dan meja yang
dipasang disana, dalam
kegiatan pengembangan anak
dan guru duduk melingkar
diatas atas karpet.
3 Kegiatan yang dilakukan  Anak mengikuti tepuk tangan
anak mengikuti gerakan pengasuh,
pengasuh bertepuk tangan
sambil bernyanyi lagu “siapa
suka hati tepuk tangan, prok,
prok, prok.....
4 Alat Peraga Edukatif  Alat main lego
(APE) yang digunakan
5 Pengaturan  Dalam pelaksanaan
/Pengelompokkan anak pengembangan pendidik tidak
membagi kelompok, namun
semua anak dapat mengikuti
kegitan yang diberikan
pengasuh
6 Cara pendidik memimpin  Menggunakan cara pola asuh
kegiatan yang mengembangkan
kemandirian. Pengasuh
meminta anak mendengarkan
dan mengikuti gerakan
bertepuk tangan sambil
bernyanyi seperti yang
diperagakan pengasuh,
menenalkan bermacam
macam tepuk pola.
7 Cara memberikan  Dengan cara memberi contoh
scafolding terlebih dahulu, jika anak
masih belum bisa mengikuti
maka pengasuh memberikan
bantuan langsung dengan cara
membimbing dan memegang
tangan anak untuk melakukan
gerakan yang dicontohkan
8 Cara menangani anak  Penanganan dengan cara
yang rewel saat kegiatan membuat anak yang
pengembangan menangis menjadi terdiam
dan nyaman melalui pelukan
atau malah digendong, serta
memberikan apa yang
dibutuhkan anak seperti
memberi susu
9 Indikator pencapaian  Anak mampu
mengembangkan kemampuan
fisik mororiknya melalui
kekuatan otot-otot
tangannnya melalui tepuk
tangan, mengembangkan
sikap kemandirian dan
percaya diri anak
10 Hasil belajar yang dicapai  Anak dapat mengikuti
kegiatan pengembangan
melakukan gerakan tepuk
tangan, anak mampu bersikap
mandiri dan mampu percaya
diri dalam berbagai hal
11 Pemberian reward  Dengan memberikan pujian
kepada anak yang telah
mampu bertepuk tangan
dengan lagu seperti yang
dipraktekkan pengasuh
12 Penyusunan RPPH  Penyusunan RPPH tidak ada
secara tertulis untuk
dikegiatan TPA, rencana
kegiatan sudah dibuat dalam
bentuk jadwal harian namun
untuk pelaksanaan
disesuaikan dengan kondisi
anak-anak
13 Komunikasi dengan orang  Komunikasi dengan orang tua
tua tentang perkembangan anak
dilakukan melalui WA
14 Melakukan evaluasi Evaluasi dilakuakn tidak
setelah penembangan secara tertulis hanya diteliti
dan diamati bahwa anak ini
sudah mampu mandiri,
kemudian melaporkan kepada
orang tua melalui WA
15 Kegiatan pengembangan  Kegiatan pengembangan
sesuai tema disesuaikan dengan siuasi dan
kondisi anak, jika kondisi
anak sedang mut, maka
pendidik memutarkan lagu-
lagu anak yang ceria sehingga
anak mengikuti gerakan
pengasuh
Lampiran 2
Instrumen wawancara dengan pendidik TPA
1. Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam TPA yang ibu asuh?
Usia 2 bulan sampai 3 tahun
2. Apa perbedaan /keistimewaan program TPA yang ibu asuh?
TPA Idola Bangsa menerima peserta didik berapapun usianya dan waktu
penitipan disesuaikan dengan kebutuhan orng tua
3. Bagaimana cara penyusunan rencana kegiatan untuk anak di TPA?
Rencana kegiatan disesuaikan dengan situasi dan kondisi anak.
4. Referensi apa yang ibu gunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
Dari Browsing,dari materi pelatihan dan dari inisiatif diri sendiri.
5. Apa saja manfaat yang ibu ambil dari referensi tersebut?
Sebagai pembelajaran dan bahan inspirasi
6. Tadi saya melihat ibu bermain tepuk tangam melalui lagu dan meminta anak
mengikuti gerakan ibu, mengapa ibu melakukan kegiatan tersebut?
Disamping untuk menstimulasi motorik halusnya juga dlatih berimajinasi
7. Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan kegiatan seperti iti?
Untuk menciptakan suasana kondusif supaya anak dapat fokus dan tidak ada
uang menangis.
8. Bagaimana cara penilaian tentang hasil belajar dan perkembangan belajar
anak? Penilaian dilakukan secara langsung.
9. Bagaimana cara pelaporan kepada orang tua tentang perkembangan anak?
Cara pelaporan perkembangan anak secara langsung dikomunikasikan
kepada orang tua anak saat penjemputan atau melalui WA.
10. Bagaimana cara pemberian bantuan kepada anak yang kesulitan mengikuti
kegiatan ? Cara memberikan bantuan kepada anak yang kesulitan yaitu
dengan cara membimbing tangan anak untuk mengikuti gerakan
11. Apakah metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan ?
Menggunaka metode praktek langsung dan becerita.
Insrtumen wawancara dengan kepala sekolah TPA
1. Apa visi/misi/tujuan dari Taman Penitipan Anak dalam konteks pendidikan
anak?
Visi : Cerdas, ceria, santun dan akhlak mulia
Misi : Membangun stimulasi menyeluruh disemua aspek perkembangan anak
Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan dunia anak melalui
bermain
Mengembangkan budi pekerti anak melalui pembiasaan setiap hari
Mengembangkan kepribadian dengan nila-nilai agama dan moral
Tujuan :
1) Menerapkan pendekatan sentra dalam pembelajaran
2) Menjadikan anak aktif, kreatif dan motivatif
3) Siap memasuki pendidikan kejenjang selanjutnya
4) Dengen bermain anak menemukan pengalaman dan belajar
5) Menciptakan suasana menyenangkan dalam belajar sesuai dengan
usia anak
6) Membiasakan anak beribadah sesuai dengan ketentuan agama
2. Untuk mencapai visi/misi/tujuan tersebut program apa yang diadakan di TPA
yang ibu asuh? Program TPA lebih kepada memaksimalkan pengasuhan,
perlindungan, keselamatan dan kenyamanan anak.
3. Siapa yang merancang program tersebut?
Kepala sekolah, dewan guru dan bekerjasama dengan dinas kesehatan, orang
tua, dinas pertanian, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD), dinas
sosial, pemadam kebakaran dan pusksmas.
4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak diTaman Penitipan Anak ini?
Jumlah pendidik : 9 orang termasuk pengelola dan jumlah anak : 20 orang
anak
5. Model kegiatan apa yang diterapkan di Taman Penitipan Anak ini?
Pengembangan menggunakan model sentra
6. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Taman Penitipan
Anak ini utamanya menerapkan tumbuh kembang anak melalui pengesuhan,
perlindungan dan keselamatan anak..Alasan apa lembaga ini
memprioritaskan hal tersebut?
Karena lembaga ini adalah lembaga yang fungsinya sebagai tempat penitipan
anak, tentu harus menjaga titipan tersebut dengan penuh amanah dan kasih
sayang yang mengutamakan kepada pengasuhan dan perlindungan
7. Apa dasar pemikiran sehingga ibu melakukan kegiatan ini?
Yang menjadi dasar pemikiran adalah karena pengalaman memiliki anak
yang berkebutuhan khusus yang membutuhkan pendampingan extra dari
orang tua dalam tumbuh kembang anaknya sementara orang tua sibuk
bekerja.
8. Apakah kualifikasi pendidikan untuk para pendidik ditentukan ?
Ya, di usahakan semua pendidikan pengasuh adalah SI PAUD
9. Apakah lembaga yang ibu asuh mendapat bantuan dari pemerintah?
Ya, lembaga kami mendapat bantuan dari pemerintah berupa BOP
10. Apakah terdapat dokumen-dokumen tentang riwayat perkembangan anak
saat penerimaan?
Ya, saat pendaftaran orang tua diminta menyerahkan laporan tentang riwayat
anak.
Lampian 3
Dokumentasi kegiatan
LAPORAN
ANALISIS KEGATAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PADA TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B
TK-MUTIARA BUNDA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Menyelesaikan Mata


Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

DISUSUN OLEH:
Nama : Elfiyah
NIM : 836292275
POKJAR : CILEGON

PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SERANG
2021.2
LAPORAN
ANALISIS KEGATAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
PADA TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B
TK-MUTIARA BUNDA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu Syarat Menyelesaikan Mata


Kuliah Analisis Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini

DISUSUN OLEH:
Nama : Elfiyah
NIM : 836292275
POKJAR : CILEGON

PENDIDIKAN GURU-PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ SERANG
2021.2
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Penelitian : Analisis Kegiatan Pengembangan Anak


Usia Dini pada Taman Kanak-Kanak
Mutiara Bunda
Waktu Penelitian : Selasa, 16 November 2021
Tempat Penelitian : Taman Kanak-Kanak Mutiara Bunda
Jl. Boulevard Raya Blok A2 No.6 Taman
Cilegon Indah

Cilegon, 28 November 2021


Supervisior

(Ana Nurhasanah, M.Pd)


NIP. 197410182006042009

I
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS DI TAMAN KANAK-KANAK
KELOMPOK B MUTIARA BUNDA

Judul Penelitian : Kegiatan Membaca Permulaan untuk Mengembangkan


Kemampuan Bahasa Anak
Waktu Penelitian : Selasa, 16 November 2021
Tempat Penelitian : Taman Kanak-Kanak Mutiara Bunda
Jl. Boulevard Raya Blok A2. No 6 Taman Cilegon Indah

II
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang


senantiasa memberikan rahmat dan karunia-NYA sehingga peneliti mampu
menyelesaikan penyusunan laporan Analisis ini tepat pada waktunya. Penyusunan
laporan ini disusun sebagai tugas akhir untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan pandidikan pada program S1 PGPAUD pada fakultas keguruan
dan ilmu pendidikan Universitas Terbuka. Analisis ini dilaksanakan ditingkat
Taman Kanak-kanak (TK) Mutiara Bunda dengan judul “ Kegiatan membaca
permulaan untuk mengembangkan kemampuan bahasa anak”.
Dengan terlaksananya tugas Analisis ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini terutama
kepada :

7. Bapak Dr. Maman Rumanta, M. Si selaku kepala UPBJJ- UT Serang


8. Ibu Hj. Badriyah, S.Pd selaku koordinator lapangan program S1 PGPAUD
Pokjar Cilegon
9. Ibu Ana Nurhasanah, M.Pd selaku pembimbing Mata Kuliah Analisis
Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini, yang telah membimbing penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik.
10. Ibu Ilyatunnauroh, M. Pd selaku Kepala Sekolah TK Mutiara Bunda
11. Ibu Santi Aminah, S.Si selaku Pendidik TK Mutiara Bunda
12. Keluarga, kerabat dan rekan-rekan yang telah membantu memberi
dukungan dan motivasi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak
kekurangan. Karenanya penulis berharap agar pembaca dapat memberikan saran
dan kritik yang membangun bagi perbaikan laporan ini. Penulis berharap laporan
ini dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan khususnya bagi pendidikan
anak usia dini.

Cilegon, 28 November 2021

Elfiyah

III
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... I


KATA PENGANTAR .......................................................................................... III
DAFTAR ISI ......................................................................................................... IV
DAFTAR TABEL ................................................................................................. VI
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1
B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian. ...................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 4
A. Perkembangan Anak Usia Dini .................................................................... 4
B. Karakteristik Anak Usia Dini ....................................................................... 5
C. Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan pada Anak Usia Dini .. 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 11
A. Subjek Penelitian........................................................................................ 11
B. Metode Penelitian....................................................................................... 11
C. Instrumen Penelitian................................................................................... 11
1. Observasi ................................................................................................ 11
2. Wawancara ............................................................................................. 13
3. Dokumentasi ........................................................................................... 15
BAB IV ANALISIS DATA .................................................................................. 16
A. Hasil Wawancara ....................................................................................... 16
1. Pimpinan / Kepala TK ............................................................................ 16
2. Pendidik Taman Kanak-kanak ............................................................... 17
B. Hasil Pengamatan ....................................................................................... 19
1. Prasarana Out Door ................................................................................ 19
2. Prasarana Indoor ..................................................................................... 20
3. Administrasi Sekolah ............................................................................. 20
4. Administrasi Kelas ................................................................................. 21
5. Sumber Daya Manusia ........................................................................... 22
C. Analisis Kritis ............................................................................................ 22
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 24

IV
A. Kesimpulan ................................................................................................ 24
B. Saran-saran ................................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 26
LAMPIRAN

V
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian.................................................................................. 11


Tabel 3. 2 Instrumen Observasi ............................................................................ 12
Tabel 4. 1 Wawancara dengan Pimpinan TK........................................................ 16
Tabel 4. 2 Wawancara dengan Pendidik TK ......................................................... 17
Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan ................................................................................. 19
Tabel 4. 4 Prasarana Indoor .................................................................................. 20
Tabel 4. 5 Administrasi Sekolah ........................................................................... 21
Tabel 4. 6 Administrasi Kelas ............................................................................... 21
Tabel 4. 7 Sumber Daya Manusia ......................................................................... 22

VI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Taman Kanak-kanak merupakan lembaga yang memberikan layanan


pendidikan usia dini. Para pndidik di lembaga ini harus dapat memberikan
layanan secara profesional kepada anak didik dalam rangka peletakan dasar ke
arah pengembangan sikap, pengetahuan dan keterampilan agar anak didiknya
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mempersiapkan diri mereka
untuk memasuki pendidikan dasar.

Berdasarkan hasil observasi di Taman Kanak-kanak kelompok B Mutiara


Bunda ditemukan hal unik yaitu kegiatan anak-anak belajar membaca permulaan
dengan membaca suku kata sesuai gambar melalui layar monitor/media leptop,
dalam rangka mengembangkan kemampuan bahasa anak.Membaca sangat penting
dalam kehidupan manusia. Tidak ada kegiatan yang tidak memerlukan membaca,
dengan membaca manusia memahami banyak hal, untuk itu manusia perlu
memiliki kemampuan membaca. Budaya gemar membaca harus dimiliki dan
dipupuk sejak dini. Minat membaca merupakan hal yang sangat penting untuk
membangun bahasa anak. Anak harus senantiasa dimotivasi dan dibimbing untuk
mencintai buku sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.

Leonhardt (1999) dalam Nurbiana Dhieni, dkk (2019:7.2) mengemukakan


bahwa membaca sangat penting bagi anak. Anak-anak yang gemar membaca akan
mempunyai rasa kebahasaan yang tinggi, mereka akan berbicara, menulis dan
memahami gagasan-gagasan rumit secara baik. Montessori dan Hainstock
mengemukakan bahwa anak pada usia 4-5 tahun sudah dapat diajarkan membaca
dan menulis, bahkan membaca dan menulis merupakan permainan yang
menyenangkan bagi anak usia dini.

Membaca merupakan salah satu fungsi otak manusia, karena semua proses
belajar didasarkan pada proses membaca. Setiap anak akan dapat membaca
dengan baik apa bila mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, dapat
menggerakkan mata dengan lincah, dan mampu memahami simbol-simbol huruf

1
dan bahasa. Aktivitas manusia merupakan aktivitas kompleks yang menyangkut
aktivitas fisik (gerakan mata dan dan ketajaman penglihatan), aktivitas mental dan
pemahaman.

Pendidik di Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda mengenalkan membaca


permulaan dengan menggunakan media leptop tidak membaca secara langsung
melalui buku bacaan, dan anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan
pengembangan.

B. Fokus Penelitian

Setelah diadakan observasi, wawancara dan pengumpulan dokumentasi pada


Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda, penelitian terfokus pada kegiatan membaca
permulaan dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak pada kelompok B.
C. Tujuan Penelitian

a. Mengumpulkan data mengenai :


1. Alasan pendidik melakukan kegiatan membaca permulaan adalah untuk
meningkatkan kemampuan berbahasa anak pada kelompok B, melalui
kegiatan membaca huruf Vokal : ba, bi, bu, ja, ji, la,li,lu dst. apabila
kedua konsonan vokal itu digabung maka akan menjadi sebuah kata
sesuai gambar yang tersedia seperti: ba-ju, bo-la, dst. Yang dibaca
secara bersama-sama dan idividu.
2. Tujuan pendidik melakukan kegiatan ini adalah supaya anak dapat
meningkat kemampuan membaca permulaannya sebagai modal dasar
dalam pengembangan kemampuan berbahasa dan akan menumbuhkan
minat baca anak sejak dini.
3. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan ini adalah
faktor lingkungan sekolah yang memang sudah dipersiapkan
sedemikian rupa sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan
membaca permulaan
b. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan pengembangan kemampuan
berbahasa anak melalui kegiatan membaca permulaan.
c. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan observasi,
menganalisis, dan menyusun hasil laporan penelitian.

2
D. Manfaat Penelitian.

1. Memberikan masukan kepada lembaga Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda


dalam mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang lebih
kreatif, inovatif, dan lebih berkualitas lagi.
2. Meningkatkan kemampuan anak dalam aspek bahasa melalui kegiatan
mambaca permulaan untuk menumbuhkan minat baca sejak dini.
3. Melatih mahasiswa melakukan penelitian
4. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu
kegiatananak di lembaga Taman Kanak-kanak.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perkembangan Anak Usia Dini

Pengertian perkembangan secara umum dapat diartikan sebagai pola


perubahan yang dimulai pada saat konsepsi ( pembuahan) dan berlanjut
disepanjang rentang kehidupannya. Kebanyakan perkembangan melibatkan
pertumbuhan, meskipun pekembangan juga meliputi penurunan ( Santrock, 2009)
dalam Rini Hildayani, dkk (2015:1.3) disebutkan bahwa perkembangan manusia
merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan stabilitas di
sepanjang rentang kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan bahwa manusia
mengalami perubahan dalam beberapa hal , misalnya dalam hal tinggi dan berat
badan, perbendaharaan kata, dan kematangan berfikir. Akan tetapi ada pula hal-
hal yang cenderung menetap, seperti temperamen dan keprbadian. Rini Hildayani,
( 2015:.3).
Menurut Reni Akbar Hawardi (2001) dalam Dra. Desmita, M.Si. (2012:9)
“Perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari
potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan
ciri-ciri yang baru. Di dalam istilah perkembangan juga mencakup konsep usia,
yang diawali dari saat pembuahan dan berakhir dengan kematian.”
Pengertian anak usia dini menurut NAEYC (National Association for
TheEducation of young Childrn)adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8
tahun, yang tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak,
penitipan anak pada keluarga, pendidikan prasekolah baik swasta maupun negeri,
TK, dan SD (NAEYC, 1992) dalam Siti Aisyah, dkk (2019:1.3). Sedangkan
menurut Undang-undang Republik Indonesia no 20 tahun 2013 tentang sistem
pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 14 menyatakan bahwa Pendidikan anak
usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam pendidikan lebih lanjut ( Depdiknas, 2003).

4
Menurut Fadillah, (2014:19) mengemukakan bahwa : “Anak usia dini
adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
yang bersifat unik”. Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai
lompatan perkembangan.
Menurut Asni Harismi, (2020). Dalam Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 60 tahun 2013, anak usia dini adalah bayi yang baru lahir hingga anak-
anak yang belum genap berusia 6 tahun. Dalam tumbuh kembangnya, kelompok
usia dini dibagi lagi menjadi janin dalam kandungan sampai lahir,lahir sampai
dengan usia 28 hari, usia 1 sampai 24 bulan, dan usia 2 sampai 6 tahun.
Dari beberapa uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa pengertian
perkembangan anak usia dini adalah Proses perubahan dari potensi yang dimiliki
individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru, yang
perubahannya berada pada rentang usia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah
kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang
bersifat unik.

B. Karakteristik Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka barada
pada proses tumbuh kembang yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan
selanjutnya. Secara psikologis anak usia dini memiliki karakteristik yang khas dan
berbeda.
Kartini Kartono dalam Syamsu Yusuf (2002), dalam Deden Suryana dan
Neni Mahyudin (2016:1.4) mengungkapkan ciri khas anak usia dini sebagai
berikut
5. Bersifat egosentris naif yaitu anak memandang dunia luar dengan
pandangan sendiri sesuai dengan pengetahuan dan pemahamannya sendiri.
6. Relasi sosial yang primitif yaitu anak belum dapat membedakan antara
kondisi dirinya dengan kondisi orang lain, membangun dunianya dengan
khayalan dan keinginannya sendiri.

5
7. Kesatuan jasmani dan rohaninya hampir tak terpisahkan yaitu penghayatan
anak terhadap sesuatu dikeluarkan atau diekspresikan secara bebas, spontan
dan jujur baik dalam mimik, tingkh laku maupun bahasanya.
8. Sikap hidup yang fisiognomis yaitu anak memberikan atribut / sifat
lahiriyah atau sifat kongkrit, nyata terhadap apa yang dihayati.
Menurut Hartati (2005) dalam Aisyah,dkk (2019:1.4-1.9) anak usia dini
mempunyai karakteristik sebagai berikut:
8. Memiliki rasa ingin tahu yang besar
9. Merupakan pribadi yang unik
10. Suka berfantasi dan berimajinasi
11. Merasa paling potensial untuk belajar
12. Menunjukkan sikap egosentris
13. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek
14. Sebagai bagian dari makhluk sosial.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak
usia dini adalah Individu yang bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang
besar, anak sebagai pembangun pengetahuannya sendiri, memandang sesuatu
sesuai dengan pemikirannya sendiri dan memiliki rentang konsentrasi yang
pendek.

C. Pengembangan Kemampuan Membaca Permulaan pada Anak Usia Dini

1. Pengertian Kemampuan Membaca


Kemampuan membaca merupakan sesuatu yan tertanam didalam diri
seseorang, kemampuan yang dimiliki seseorang dapat berkembang bila orang
tersebut belajar dengan baik. Menurut Tri (2014:11) mendefinisikan kemampuan
membaca adalah kesanggupan dan kecakapan serta kesiapan seseorang untuk
memahami gagasan-gagasan dan lambang-lambang bunyi bahasa yang ada dalam
sebuah teks yang disesuaikan dengan maksud dan tujuan si pembaca untuk
mendapatkan amanat atau informasi yang di inginkan.
Menurut Yupita (2014:10) “Ability ( kemampuan,ketangkasan, bakat,
kasanggupan) untuk melakukan suatu perbuatan”. Kemampuan bisa merupakan
kesanggupan bawan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek.

6
Menurut Milasari, dkk (2014:1) membaca merupakan sebuah komunikasi tidak
langsung antara pembaca dan penulis melalui bahasa tulisan.
Menurut Raines dan Canady (1990) dalam Nurbiana Dhieni, dkk
(2019:7.20) berpendapat bahwa proses membaca bukanlah kegiatan
menerjemahkan kata demi kata untuk memahami arti yang terdapat dalam bacaan.
Guru yang memahami konsep whole languarge akan memandang bahwa kegiatan
membaca merupakan suatu proses mengkonstruksi arti tatkala terdapat interaksi
antara tulisan yang dibaca anak dengan pengalaman yang pernah diperolehnya.
Menurut Kridalaksana (1993) dalam Nurbiana Dhieni,dkk (2019:7.3)
mengemukakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami
tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi
wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-
keras.
Dari pengertian tersebut diatas dapat disimplkan bahwa kemampuan
membaca adalah kecakapan atau potensi seseorang untuk mengusasi suatu
keahlian komunikasi tidak langsung melalui bahasa lisan yang merupakan bawaan
sejak lahir atau dari hasil latihan atau praktekyang digunakan untuk mengerjakan
susuatu yang diwujudkan melalui tindakan.Dan kegiatan membaca merupakan
suatu kegiatan terpadu yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenal huruf
dan kata, menghubungkannya dengan bunyi, makna, serta menarik kesimpulan
mengenai maksud bacaan.
2. Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini
Sebelum mengajarkan membaca pada anak usia dini, dasar-dasar
kemampuan membaca atau kemampuan kesiapan membaca perlu dikuasai oleh
anak terlebih dahulu. Dasar-dasar kemampuan membaca ini diperlukan agar anak
berhasil dalam membaca maupun menulis, seperti dikemukakan oleh Miller
bahwa sebelum anak diajarkan membaca perlu diketahui terlebih dahulu kesiapan
membaca anak.
Adapun kemampuan-kemampuan kesiapan membaca dikembangkan dalam
beberapa hal yaitu:

7
a. Kemampuan membedakan Auditorial yaitu anak memahami konsep
volume, lompatan, petunjuk, durasi, rangkaian, tekanan, tempo,
pengulangan, dan membedakan suara-suara huruf dalam alfabeth.
b. Kemampuan diskriminasi visual yaitu anak belajar memahami objek dan
pengalaman umum dengan gambar-gambar pada foto, lukisan, dan
pantomin.
c. Kemampuan membuat hubungan suara-simbol yaitu anak mampu
mengaitkan hutuf besar dan huruf kecil, nama mereka dan dengan suara
yang mereka representasikan.Ia harus tahu bahwa d disebut de dan
menetapkan suara pada awal kata “daging”
d. Kemampuan perseptual motoris yaitu anak mampu menggunakan otot
halus tangan dan jari mereka untuk melakukan koordinasi gerakan dengan
apa yang mereka lihat.
e. Kemampuan bahasa lisan yaitu anak belajar mendengarkan, mengingat,
mengikuti petunjuk, mencatat detil, dan memahami ide-ide utama.
f. Membangun sebuah latar belakang pengalaman
g. Menginterpretasi gambar
h. Kemampuan merangkai
i. Penggunaan bahasa mulut
j. Pengenalan melihat kata
k. Literasi
l. Koordinasi gerak (Nurbiana Dhieni,dkk 2019:7.5)
Holdaway (1986) dalam Nurbiana Dhieni,dkk (2019:7.14) menyatakan
ada empat proses yang memungkinkan anak mempelajari membaca. Pertama,
Pengalaman terhadap prilaku membaca. Kedua : Kolaborasi yaitu menjalin
kerjasama dengan individu yang memberikan dorongan motivasi dan bantuan bila
diperlukan. Ketiga, proses, yaitu anak mencoba sendiri apa yang dipelajari.
Keempat, unjuk kerja yaitu dengan berbagaiapa yang sudah dipelajari dan mecari
pengakuan diri dan orang dewasa.
Menurut Glenn dalam Susanto (2011:84) menyatakan bahwa untuk mengajarkan
membaca harus dimulai dengan pengenalan huruf, suku kata, mengenal kata dan
kalimat.

8
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas dapat penulis simpulkan bahwa
kemampuan membaca pada anak usia dini merupakan kesanggupan anak untuk
mengenali huruf-huruf dan kata, kemudian menghubungkannya dengan bunyi,
serta memahami makna dari tulisan yang dibaca dan anak usia dini sebelum
memulai kegiatan membaca harus diperhatikan kesiapannya terlebih dahulu agar
anak berhasil dalam mencapai kemampuan membaca.

3. Strategi Mengajarkan Membaca Permulaan.


Selain kesiapan membaca yang harus diperhatikan, dilatih dan dikembangkan,
guru juga harus mengkondisikan lingkungan anak yang penuh dengan bacaan,
misalkan membuat area membaca, membuat perpustakaan mini dikelas atau
dirumah, menempel berbagai gambar disertai tulisan dibawahnya pada dinding,
jendela atau pintu.
Menurut Bromley (1992) dalam Nurbiana Dhieni,dkk (2019:7.13)
menyatakan bahwa bacaan anak-anak adalah bahan kritis dan media dalam
mengajar komunikasi secara efektif. Bahan bacaan biasanya mengembangkan
semua aspek pengembangan bahasa literatur yaitu memberikan anak-anak
kesenangan .....untuk anak usia dini penyajian bahan bacaannya disertai dengan
gambar-gambar yang menarik dan gambar lebih dominan dari pada tulisan.
Berikut ini berbagai strategi mengajarkan kegiatan membaca permulaan kepada
anak:
a. Membaca buku cerita bergambar. Tunjukkan judul buku kepada anak
ajak anak menebak isi buku berdasarkan gambar sampul kemudian
bacakan cerita dengan intonasi yang jelas seraya menunjukkan tulisan
kepada anak
b. Mengajak anak menebak kata yang memiliki bunyi suku kata yang
berawalan sama seraya menunjukkan huruf atau penggalan suku kata
yang berawalan “ma”
c. Mengenalkan anak huruf atau kata dan menuliskan kembali huruf atau
kata yang telah didengar anak.

9
d. Bermain puzzle huruf dapat digunakan sebagai salah satu untuk
mengajarkan membaca pada anak.
e. Kegiatan bermain mencari kata dan dihubungkan dengan benda yang ada
disekitar.
4. Tujuan Membaca Permulaan pada Anak Usia Dini
Menurut Tarigan (1979) dalam Yeti Mulyati,dkk (2019:4.6) tujuan utama
dari kegiatan membaca adalah untuk memperoleh informasibmencakup isi dan
bacaan erat hubungannya dengan maksud dan tujuan dalam membaca. Kegiatan
membaca yang dilakukan secara cermat untuk memperoleh pemahaman terhadap
teks bacaan secara tepat dan akurat.
Sedangkan menurut Burns dkk, dalam Rahim (2007:11) menyatakan
tujuan mencakup kesenangan, menyempurnakan membaca nyaring, menggunakan
strategi tertentu, memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik, mengaitkan
informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, memperoleh informasi
untuk laporan lisan atau tertulis.
Secara umum tujuan membaca dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Tujuan membaca adalah untuk mendapatkan informasi
b. Untuk mendapatkan pengetahuan lebih luas
c. Agar citra diri anak meningkat
d. Untuk menghilangkan kejenuhan dan kesedihan
e. Untuk mendapatkan kesenangan dan hiburan

Dari beberapa pendapat diatas, dapat penulis simpulkan bahwa tujuan


membaca pada anak usia dini adalah untuk memperoleh kesenangan dan
memperoleh informasi atau kejadian yang sering dijumpai anak dalam kehidupan
sehari-hari. Anak akan merasa senang ketika anak mampu membaca sesuatu yang
dilihat, karena rasa ingin tahu anak yang sedang berkembang dapat terpenuhi.

10
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, dan pimpinan Kelompok


Bermain Mutiara Bunda
4. Nama Lembaga : Taman Kanak-Kanak Mutiara Bunda
Alamat : Jl. Boulevard Raya Blok A2 No.6 Taman
Cilegon Indah
5. Kelompok : Taman Kanak-Kanak (TK)
6. Waktu Pelaksanaan : Selasa, 16 November 2021

Jadwal Penelitian

Tabel 3. 3 Jadwal Penelitian

NO JADWAL KEGIATAN KETERANGAN


1 07.00- 07.30 Observasi kelas
2 07.30- 08.00 Observasi kegiatan kelas
3 08.00- 08.30 Wawancara dengan pendidik
4 08.30- 09.00 Wawancara dengan kepala sekolah

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretatifkan


data mengenai fenomena / gejala yang diteliti di lapangan.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


1. Observasi
Observasi yaitu teknik untuk mengumpulkan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati prilaku anak dalam situasi
tertentu. Menurut Margono (2003) dalam Tim PG-PAUD UT (2021: 5) Observasi
adalah sistem rencana untuk mengamati prilaku, selain itu observasi juga diartikan

11
sebagai pengamatan atau pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang
tampak pada objek penelitian.
Peneliti melakukan observasi secara langsung terhadap objek penelitian
pengembangan, yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, pada hari Rabu 17
November 2021 dengan tujuan untuk mempelajari kegiatan-kegiatan
pengembangan anak dalam lingkungan pendidikan anak usia dini.
Rencana langkah-langkah instrumen observasi
g. Menentuken tempat untuk melakukan observasi
h. Membuat surat ijin ke kepala sekolah yang akan diobservasi
i. Membuat instrumen observasi yang akan digunakan
j. Melakukan penelitian dan mengamati hal-hal unik yang terjadi selama
kegiatan berlangsung.
k. Mencatat hal-hal unik yang ditemukan selama observasi berlangsung.
l. Membuat fokus penelitian.

OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KELOMPOK BERMAIN


Taman Kanak-kanak : TK Mutiara Bunda
Hari/ Tanggal : 16 November 2021
Usia : 3-4 tahun
Tabel 3. 4 Instrumen Observasi
No Hal-hal unik/ menarik Ada Keterangan/ Uraian/ Pertanyaan
yang ditemukan dalam Ya Tidak
1 Model Pengembangan
Kegiatan
2 Penataan Ruangan
3 Kegiatan yang dilakukan
anak
4 Alat Peraga Edukatif
(APE) yang digunakan
5 Pengaturan / kelompok
anak
6 Cara pendidik memimpin
kegiatan
7 Cara memberikan bantuan
kepada anak yang
kesulitan
8 Indikator Pencapaian
9 Pemberian reward dalam

12
kegiatan
10 Susunan rencana kegiatan
11 Kegiatan pengembangan
dilakukan mulai pukul
07.30 dan selesai pukul
09.00 wib
12 Melakukan penilaian
pengembangan
13 komunikasi dengan orang
tua anak
14 Keunggulan
Pengembangan

2. Wawancara
Wawancara yaitu salah satu teknik pengumpulan data yang dapat
digunakan untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian.
Menurut Arismunandar,(2006) dalam Tim PG-PAUD UT (2021:9) Wawancara
adalah Tanya jawab dengan seseorang untuk mendapatkan keterangan atau
pendapatnya tentang suatu hal atau masalah. Tanya jawab dilakukan peneliti
secara langsung dengan pimpinan Kelompok Bermain Mutiara Bunda untuk
memperoleh data atau informasi tentang hal-hal yang terkait dengan peningkatan
pengembangan khususnya pengembangan nilai moral dan agama pada anak usia
dini.
Instrumen wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah Taman Kanak-kanak
Rencana langkah-langkah wawancara :
f. Menentukan tempat wawancara yanga akan digunakan dalam kegiatan
pengembangan
g. Meminta ijin kepada pendidik dan kepala sekolah untuk diwawancara
h. Melakukan wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah
i. Membuat hasil wawancara dengan pendidik dan kepala sekolah
j. Membuat laporan penilaian.

Instrumen wawancara dengan kepala sekolah Taman Kanak-kanak


Taman Kanak-kanak : Mutiara Bunda
Kepala sekolah : Ilyatunnauroh, M. Pd

13
11. Apa visi, misi dan tujuan dari kelompok bermain didalam konteks pendidikan
anak?
12. Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut, program apa saja yang
diadakan di Taman Kanak-kanak yang ibu pimpin?
13. Siapa yang merancang program tersebut?
14. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di Taman Kanak-kanak ini?
15. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di Taman Kanak-kanak
ini?
16. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Taman Kanak-
kanak ini, dan menurutnya Taman Kanak-kanak ini utamanya menerapkan
......Alasan apa lembaga ini memprioritaskan hal tersebut........?
17. Apa dasar pemikirannya sehingga ibu melakukan kegiatan seperti ini?
18. Apakah kualifikasi pendidikan untuk para pendidik ada ketentuan?
19. Apakah lembaga yang ibu asuh mendapatkan bantuan dari pemerintah?
20. Apakah keunggulan dari Taman Kanak-kanak yang ibu pimpin?

Instrumen wawancara dengan pendidik Taman Kanak-kanak


Taman Kanak-kanak : Mutiara Bunda
Pendidik KB : Santi Aminah, S.si
21. Usia berapa sajakah anak-anak yang berada di Taman Kanak-kanak yang ibu
asuh?
22. Apa perbedaan/ keistimewaan program di Taman Kanak-kanak yang ibu asuh
dibandingkan dengan TK lainnya?
23. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan anak di TK ini?
24. Referensi apa yang ibu gunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
25. Apa saja manfaat yang ibu ambil dari referensi tersebut?
26. Tadi saya melihat ibu melakukan kegiatan................, mengapa ibu melakukan
kegiatan tersebut?
27. Apa dasar pemikiran hingga ibu melakukan kegiatan itu?
28. Bagaimana cara penilaian tentang hasil belajar dan perkembangan belajar
anak?
29. Bagaimana cara pelaporan hasil perkembangan anak kepada orang tua?

14
30. Apakah metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan?

3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dan bukti-bukti serta
penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Menurut Amirin (2000),
dalam Tim PG-PAUD UT (2021: 18) Dokumentasi merupakan suatu teknik
pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Jadi studi dokumentasi tidak
sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-
kutipan tentang sejumlah dokumen-dokumen tersebut.

Menurut Sulistyo Basuki (1996:11) dalam Muryanto (2020) dokmentasi


merupakan pekerjaan mengumpulkan, menyusun dan mengelola dokumen-
dokumen literer yang mencatat semua aktivitas manusia dan yang dianggap
berguna untuk dijadikan bahan keterangan dan penerangan mengenai berbagai
hal.

15
BAB IV

ANALISIS DATA

A. Hasil Wawancara

1. Pimpinan / Kepala TK
a. Tabulasi Data
Tabel 4. 1 Wawancara dengan Pimpinan TK
Aspek Wawancara dengan Pemimpin TK
Pemrakarsa Ilyatunnauroh, M.pd
Pendirian Tahun 2004
Visi Islamic, Smart, and Global
Misi 
Mengembangkan semaksimal mungkin potensi
yang ada pada setiap individu dengan segala
kelebihan dan kekurangannya
 Membantu orang tua untuk mempersiapkan anak-
anak dalam menghadapi era globalisasi dengan
dasar agama dan kepribadian yang baik
 Memberikan lingkungan yang beragam bagi anak-
anak agar 1lebih peka terhadap lingkungan yang
penuh keberagaman
Tujuan 4. Mengembangkan inovasi-inovasi kegiatan
pembelajaran bagi anak didik dengan semboyan
Islamic, Smart and Global
5. Memberikan stimulus berbagai aspek dasar
pengembangan bagi anak sesuai dengan tahapan
usianya melalui model pembelajaran active
learning.
6. Menjadikan TK Mutiara Bunnda sebagai tempat
awal memperkenalkan konsep Mutiara Bunda
Group of School di Cilegon.
Peraturan Adanya standar ketentuan usia, mengisi formulir
penerimaan siswa pendaftaran, menyerahkan fotocopy KK dan Akte
Kelahiran, biaya Administrasi, dan Riwayat kesehatan
anak
Keunggulan di Dapat menerima anak didik dari berbagai kalangan
TK baik dari segi agama, ras, maupun suku, dapat
menerima anak yang berkebutuhan khusus dan dapat
menerima anak didik baru kapan saja waktunya

16
Jumlah anak 30 anak
Jumlah guru 7 orang
Waktu 07. 30-09.00 wib
operasional
Jumlah staf 12 orang
Kendala yang Menangani anak yang berkebutuhan Khusus
dihadapi

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan dari tabulasi data dan wawancara dengan pimpinan
TK Mutiara Bunda menunjukkan bahwa Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda
memiliki sebuah pengembangan yang sangat baik dilihat dari visi, misi dan tujuan
serta program yang dirancang dan yang paling istimewa adalah dari target
pengembangan yaitu mengutamakan pendidikan/perkembangan karakter, dapat
menerima peserta didik dari berbagai kalangan yang berbeda suku, agama maupun
ras serta dapat menerima anak yang berkebutuhan khusus, dimana lembaga
Kelompok Bermain yang lain tidak atau jarang yang menerima anak yang
berkebutuhan khusus dengan penanganan yang baik sesuai dengan kebutuhannya.

2. Pendidik Taman Kanak-kanak


a. Tabulasi Data
Tabel 4. 2 Wawancara dengan Pendidik TK

Aspek yang Hasil Observasi Hasil Wawancara DokumentasiPend


Diteliti dengan Pendidik TK idik
Anak berdoa Anak-anak Kami ingin
sebelum membaca suku kata menanamkan
kegiatan secara bersama- kemampuan bahasa
dengan sama dibimbing melalui kegiatan
bimbingan guru mengucapkan membaca permulaan
guru dan ba, bi, bu, be, bo, dengan membaca
anak-anak la, li, lu, le lo, suku kata,
dibimbing dstnya. Setelah diharapkan anak
membaca membaca bersama- akan lebih cepat
suku kata sama kemudian menguasai
yang terdapat membaca secara kemampuan tersebut

17
pada layar bergantian
monitor
Kegiatan Anak-anak Kami melatih anak
anak-anak membaca suku kata dapat membaca
membaca mengikuti apa yang sendiri setiap suku
secara diucapkan guru kata, sehingga
bergiliran kemudian anak- akhirnya anak dapat
membacasuk anak membaca membaca melalui
u kata yang secara acak huruf- penggabungan suku
diacak huruf dan suku kata kata tersebut, berarti
tersebut hingga anak telah mampu
membentuk kata: to membaca permulaan
pi, ba ru, dll

Anak-anak Anak-anak Pendidik/guru


menulis suku dibagikan lembar berkeyakinan bahwa
kata sesuai kerja yang sudah dengan anak dapat
gambar yang terdapat tulisan mengucapkan terima
berada suku kata ba, bi, kasih saat diberi
disamping bu, be,bo dan anak sesuatu maka berarti
tulisan diminta anak telah mampu
dengan melanjutkan kata memiliki sikap
menambahka yang belum moral yang baik
n suku kata sempurna dengan yang merupakan
selanjutnya, melengkapi kolom tujuan
menjadi kata yang kosong pengembangan
dengan suku kata moral
sesuai gambar
disampingnya
Penataan Penataan ruangan cara kami mendesain Hiasan dinding
ruangan yang yang rapi, dengan kursi dan meja anak yang terpajang
rapi, dengan meja dan kursi dipasang sejajar terdapat gambar
meja dan dipasang supaya kami dapat dan tulisan
kursi membentuk memantau keadaan dibawahnya.
dipasang kelompok dengan anak, apakah ia
berkelompok, meja yang dapat mengikuti
dengan membentuk kegiatan
dinding lingkaran sehingga pengembangan atau
dihias hasil anak dapat dengan tidak, dan supaya
karya anak mudah berinteraksi kami mudah untuk
dan tertera dengan temannya, memberikan
nama-nama pendidik yang bantuan. Banyak

18
anak dengan berada di depan cara lain untuk
tulisan yang menyampaikan menghias dinding
berwarna- materi supaya terlihat
warni pengembangan. indah, namun
memasang hasil
karya anak lebih
dapat memotivasi
anak untuk lebih
berkreasi lagi, dan
sebagai bentuk
reward kepada anak

b. Analisis data
Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan pendidik TK Mutiara
Bunda dapat penulis simpulkan bahwa kegiatan pengembangan yang di lakukan
sangat bagus dan sangat menginspirasi bagi penulis untuk melakukan hal yang
sama. Dalam menerapkan kemampuan membaca permulaan pada anak sangat
sesuai dengan usia perkembangan anak. Materi kegiatan melalui pengenalan suku
kata sangat memudahkan anak untuk mengingat huruf-huruf dan menguasai
kemampuan membaca karena kata yang dibaca sangat sederhana.

B. Hasil Pengamatan

1. Prasarana Out Door


a. Tabulasi data
Tabel 4. 3 Hasil Pengamatan

No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan


1 Ayunan  Layak
2 perosotan  Layak
3 Luncuran  Layak
4 Rumah mini  Layak
5 Putaran  Layak

b. Analisis Data
Hasil pengamatan dari sarana alat main diluar kelas/outdoor menunjukkan
bahwa TK Mutiara Bunda adalah sebuah lembaga yang layak untuk sarana

19
pendidikan anak usia dini karena memiliki fasilitas yang memadai untuk anak-
anak bermain diluar hingga anak-anak pun merasa nyaman dan betah berlama-
lama bermain dihalaman sekolah. Dan sarana bermain yang ada pun masih bagus
dan layak tidak ada yang rusak, alat –alat mainnya pun beragam hingga anak
mempunyai banyak pilihan saat akan main.

2. Prasarana Indoor
a. Tabulasi Data
Tabel 4. 4 Prasarana Indoor
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Balok  Baik
2 lego  Baik
3 Boneka tangan  Baik
4 Buku cerita  Baik
5 Balok berwarna  Baik
6 Puzzle  Baik
7 Bola tangan  Baik
8 Papan pasak  Baik
9 Papan geometri  Baik

b. Analisi Data
Dari pengamatan tabulasi data diatas menunjukkan bahwa sarana
permainan indoor di Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda telah menunjukkan
suatu kelengkapan dari sebuah lembaga Kelompok Bermain yang berkualitas,
yang tentunya sangat menunjang perkembangan anak dari bebagai aspek
pengembangan pada anak usia dini. Alat main indoor yang beragam akam lebih
memotivasi anak untuk memiliki imajinasi dan berkarya serta banyak
memperoleh pengetahian dari permainan yang ia gunakan.

3. Administrasi Sekolah
a. Tabulasi Data

20
Tabel 4. 5 Administrasi Sekolah
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan
1 Dokumen 1  Baik
2 Surat masuk/keluar  Baik
3 Data perkembangan anak  Baik
4 Buku tamu  Baik
5 Profil lembaga  Baik
6 Prota,Promes,  Baik
RPPM,RPPH

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan dari tabulasi data di atas menunjukkan bahwa
administrasi sekolah di TK Mutiara Bunda sudah baik, karena memperlihatkan
kelengkapan administrasi lembaganya, sehingga memperlancar proses kegiatan
pengembangan di Taman Kanak-kanak sesuai dengan program yang telah dibuat.

4. Administrasi Kelas
a. Tabulasi Data
Tabel 4. 6 Administrasi Kelas

No Administrasi Kelas Ada Tidak Keterangan


1 Portofolio  Baik
2 Hasil Karya anak  Baik
3 Buku Penilaian anak  Baik
4 Raport  Baik
5 Catatan perkembangan  Baik
anak
6 Buku komunikasi dengan  Baik
orang tua
7 RPPM, RPPH  Baik

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan dari tabulasi data di atas menunjukan bahwa
lembaga TK Mutiara Bunda merupakan lembaga yang bagus yang menyediakan
segala kelengkapan kegiatan belajar mengajar serta perangkat perangkat yang

21
menunjang perkembangan anak. Seperti dokumen-dokumen hasil karya anak,
catatan perkembangan anak, hasil evaluasi pengembangan anak, catatan laporan
pendidik kepada orang tua, serta rencana kegiatan pengembangan yang akan
digunakan.

5. Sumber Daya Manusia


a. Tabulasi Data
Tabel 4. 7 Sumber Daya Manusia
No Tenaga Kerja Ada Tidak Jumlah & Keterangan
1 Ilyatunnauroh, M,Pd  Kepala Sekolah
2 Santi Aminah, S.Si  Guru
3 Dian Aryani M, S.Pd  Guru
4 Atikasuri, S.Pd  Guru
5 Neneng S  Guru Inklusi

b. Analisis Data
Dari hasil pengamatan tabulasi data di atas bahwa Taman Kanak-kanak
Mutiara Bunda menunjukkan staf tenaga kerja yang rata-rata memiliki kualifikasi
pendidikan yang memadai sebagaimana himbauan pemerintah tentang kualifikasi
pendidikan guru. Kualifikasi tersebut tentunya akan sangat menunjang mutu
pengembangan dilembaga tersebut.

C. Analisis Kritis

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan anak membaca


permulaan merupakan suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan
kemampuan membaca pada anak kelompok B di TK Mutiara Bunda,
pengembangan kemampuan membaca di TK Mutiara Bunda merupakan prioritas
program yang dicantumkan dalam dokumen pendirian lembaga. Pelaksanaan
pengembangan kemampuan membaca anak kelompok B TK Mutiara Bunda tidak
seperti di sekolah dasar, tetapi hanya menanamkan dasar-dasar kemampuan

22
membaca dan menulis yaitu menambah kosa kata anak melalui menggabungkan
suku kata yang berbeda hingga menjadi sebuah kata. Kemampuan menulis anak
pada kegiatan melengkapi kata yang ada pada lembar kerja anak merupakan upaya
mengembangkan kemampuan motorik halus anak disamping melatih kemampuan
membaca.
Apa yang dilakukan di Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda merupakan
suatu kegiatan yang sesuai dengan pendapat Bromley (1992) dalam Nurbiana
Dhieni (2019:7.3) yang menyatakan bahwa terdapat empat bentuk bahasa yaitu
menyimak (mendengar), berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian
keempat bentuk bahasa tersebut harus dikuasai anak dengan baik agar
perkembangan bahasa anak sempurna. Bentuk pengajaran kemampuan membaca
permulaan harus dimulai dengan pengenalan huruf, suku kata, mengenal kata dan
kalimat sesuai dengan pendapat Glenn dalam Susanto (2011:84).
Salah satu pelaksanaan dari pengembangan kemampuan membaca
permulaan di TK Mutiara Bunda adalah Membaca barsama dan individu suku
kata yang berbeda kemudian menggabungkan dengan suku kata yang lain hingga
membentuk kata serta melengkapi suku kata hingga menjadi kata sesuai dengan
gambar yang ada.
Di dinding kelas Taman Kanak-kanak Mutiara Bunda banyak terdapat
gambar-gambar yang dibawahnya terdapat tulisan yang menjelaskan gambar
tersebut, dimana anak tenggelam dalam suatu keadaan situasi lingkungan kelas
yang penuh warna dan tulisan yang sangat menunjang anak untuk lebih cepat
menguasai simbol-simbol huruf dan mengenal kata yang akan menjadi modal
dasar anak dapat cepat membaca, dengan kata lain anak akan belajar secara alami
dari pengalaman dan pengetahuannya sendiri yang diperolehnya dari lingkungan.
Secara umum TK Mutiara Bunda telah mempunyai kegiatan-kegiatan yang
baik dan terarah. Kegiatan-kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa dan
sejalan dengan teori-teori dalam bidang pengembangan kemampuan membaca
permulaan bagi anak usia dini sehingga memungkinkan anak untuk dapat
mencapai hasil yang diharapkan sangat besar yaitu menanamkan dasar-dasar
kemampuan membaca.

23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari tabulasi data dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu
a. TK Mutiara Bunda mempunyai program pengembangan membaca
permulaan sejak dini yaitu melatakkan dasar-dasar yang kuat bagi
kemampuan membaca dan menulis anak.
Alasan pendidik melakukan pengembangan kemampuan membaca dan
menulis adalah agar kemampuan membaca di TK Mutiara Bunda lebih cepat
berkembang, dengan demikian anak akan lebih cepat belajar hal-hal lainnya
karena dengan kemampuan memahami bacaan dan kemampuan menuangkan
perasaannya lewat tulisan, anak akan mampu belajar tentang hal lain dan
akan mampu berfikir kritis.
b. Tujuan pendidik melakukan kegiatan ini agar anak dapat meningkatkan
kemampuan membaca anak sebagai modal dasar dalam pengembangan
kemampuan berbahasa anak dan diharapkan akan menumbuhkan minat baca
anak sejak dini
c. Kebijakan yang mendukung pendidik melakukan kegiatan ini adalah
kebijakan lingkungan sekolah yang disiapkan sedemikian rupa sehingga
dapat mendukung pencapaian kemampuan dasar-dasar membaca anak.

B. Saran-saran

a. Dalam mengembangkan kemampuan membaca permulaan, sebaiknya anak


banyak diberikan latihan-latihan membaca sederhana melalui buku cerita
bergambar yang dibawah gambar terdapat tulisan yang menerangkan gambar
dengan melalui bimbingan guru dalam rangka menumbuhkan minat baca
anak.

24
b. Kegiatan membaca sederhana sebaiknya dilakukan setiap hari supaya anak
tidak mudah lupa dan metodenya dapat dilakukan dengan menggunakan lagu
supaya anak lebih cepat mengingat dan tidak mudah lupa.
c. Pengembangan kemampuan membaca dan menulis di TK Mutiara Bunda
harus benar-benar disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan
dilakukan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pengembangan lainnya.

25
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti, dkk (2019) Perkembangan dan konsep Dasar Perkembangan Anak
Usia Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Asmawati, Luluk, dkk (2015) Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia


Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Dhieni, Nurbiana, dkk (2020) Metode Pengembangan Bahasa


Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Masitoh, dkk (2017) Strategi Pembelajaran TK


Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Silvia Herlina, Emmi (2019) Membaca Permulaan untuk Anak Usia Dini (Online)
https://core.ac.uk/download/pdf/328163913.pdf.
Diakses hari Rabu, 1 Desember 2021

Tim PGPAUD (2021) Analisis Kegiatan Pengembangan pendidikan Anak Usia


Dini. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka

Windarti, (2020) Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca (Online)


http://repository.ump.ac.id/6177/1/WINDARTI%20COVER.pdf.
Diakses hari Rabu, 1 Desember 2021

26
LAMPIRAN

27
LAMPIRAN 1

INSTRUMEN OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TAMAN


KANAK-KANAK

Taman Kanak-kanak : TK Mutiara Bunda


Hari/ Tanggal : 16 November 2021
Usia : 3-4 tahun
No Hal-hal unik/ menarik Ada Keterangan/ Uraian/ Pertanyaan
yang ditemukan dalam Ya Tidak
1 Model Pengembangan  Model pengembangan kegiatan
Kegiatan menggunakan model kelompok
2 Penataan Ruangan  Ruangan terbagi beberapa
kelompok, satu kelompok ada dua
orang kerena sebagian anak
pengembangannya melalui online
(belajar dirumah, namun tetap
dapat berinteraksi dengan guru
dan teman disekolah). Yang
dialakukan secara rolling. Di
dinding kelas banyak ditempel
gamba-gambar dengan tulisan di
bawahnya.
3 Kegiatan yang  Anak-anak mengikuti apa yang
dilakukan anak dibacakan guru, yaitu membaca
suku kata, kemudian anak-anak
membaca secara individu secara
bergiliran. Kemudian anak-anak
mengerjakan lembar kerja yaitu
melengkapi suku kata yang belum
lengkap hingga menjadi sebuah
kata sesuai gambar.

4 Alat Peraga Edukatif  Terdapat banyak APE diruangan


(APE) yang digunakan tersebut seperti: Buku cerita, lego,
balok, papan geometri, boneka
tangan dll, namun yang digunakan
anak adalah buku cerita.
5 Pengaturan /  pengaturan kelompok satu
kelompok anak kelompok ada dua orang anak
(kondisi masa pandemi)
6 Cara pendidik  Guru memimpin kegiatan dengan
memimpin kegiatan posisi duduk, guru ada didepan di
samping layar monitor, anak-anak
duduk dikelompok masing-
masing, sebelum kegiatan dimulai
guru mengajak anak-anak untuk
senam pagi, tujuannya untuk
memberikan semangat dan
menstimulasi kekuatan motorik
anak, kemudian guru memimpin
doa, dan berinteraksi dengan
anak-anak menggunakan bahasa
inggris saat menyampaikan materi
pengenalan huruf/suku kata.
7 Cara memberikan  Di dalam ruangan tersebut ada
bantuan kepada anak dua orang guru, satu guru
yang kesulitan memimpin kegiatan
pengembangan, dan yang lainnya
membimbing anak mengukuti
kegiatan, baik saat membaca
maupun menulis suku kata.
8 Indikator Pencapaian  Dari beberapa anak yang
mengikuti, rata-rata semua
memahami apa yang disampaikan
guru, dengan berhasilnya setiap
anak membaca suku kata secara
bergilirand dengan benar.
9 Pemberian reward  Setiap anak yang dapat membaca
dalam kegiatan suku kata dengan benar guru
memuji anak tersebut, dan setiap
satu bulan sekali guru
memberikan reward kepada anak
berupa hadiah, sebagai motivasi
belajar anak.
10 Susunan rencana  Rencana kegiatan dalam
kegiatan pengembangan disusun sebelum
kegiatan dimulai, namun kegiatan
tidak selalu berolak kepada tema
bulan ini, pengembangan
dilakukan fleksibel, tergantung
kemampuan anak, dan
kemampuan yang akan dicapai
guru dalam pengembangan.
11 Kegiatan  Kegiatan pengembangan dimasa
pengembangan pandemi di persingkat hanya
dilakukan mulai pukul menjadi satu kegiatan, berbeda
07.30 dan selesai pada saat kondisi normal kegiatan
pukul 09.00 wib bisa mencapai tiga kegiatan
12 Melakukan penilaian  Hasil karya anak dikumpulkan
pengembangan dalam satu fail/dokumen setiap
anak memiliki catatan hasil kerja
anak masing-masing, catatan
perkembangan anak meliputi :
portofolio, penilaian ceklis,
catatan hasil karya, anekdot, dan
catatan pelaporan perkembangan
belajar anak spt Raport.
13 komunikasi dengan  Komunikasi tentang perkembanan
orang tua anak anak, apa yang telah dicapai anak
hari ini guru melaporkannya
kepada orang tua melalui WA,
dan Bukom (buku komunikasi)
14 Keunggulan  Keunggulan pengembangan di TK
Pengembangan Mutiara Bunda pengembangannya
lebih menekankan kepada
pembentukan karakter anak.
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN WAWANCARA
Instrumen wawancara dengan kepala Sekolah Taman Kanak-kanak
Taman Kanak-kanak : Mutiara Bunda
Kepala sekolah : Ilyatunnauroh, M. Pd
1. Apa visi, misi dan tujuan dari kelompok bermain didalam konteks pendidikan
anak? “Islamic, Smart, and Global”
Visi TK Mutiara Bunda:
a) Terbentuknya pengembangan potensi yang paling maksimal dari setiap
individu dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
b) Terbangaunnya hubungan kerjasama antara sekolah dengan orang tua
untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi era globalisasi dengan
dasar agama dan kepribadian yang baik.
c) Terbentuknya lingkungan yang penuh keragaman untuk membangun
kepekaan pada diri siswa.
Misi TK Mutiara Bunda :
a) Mengembangkan semaksimal mungkin potensi yang ada pada setiap
inividu dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
b) Membantu orang tua untuk mempersiapkan anak-anak dalam
menghadapi era globalisasi dengan dasar agama dan kepribadian yang
baik
c) Memberikan lingkungan yang beragam bagi anak-anak agar lebih peka
terhadap lingkungannya yang penuh keberagaman.
Tujuan TK Mutiara Bunda :
a) Mengembangkan inovasi-inovasi kegiatan pembelajaran bagi anak
didikdengan semboyan Islamic, Smart, and Global.
b) Memberikan stimulus berbagai aspek dasar perkembangan anaksesuai
dengan tahap usianya melalui model pembelajaran active learning.
c) Menjadikan TK Mutiara bunda sebagai tempat awal memperkenalkan
konsep Mutiara Bunda Group of School di Cilegon
2. Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut, program apa saja yang diadakan
di Taman Kanak-kanak yang ibu pimpin?
Melaksanakan pengembangan dengan Active Learning, Pengembangan
saintific dan mengadakan puncak tema dalam satu tahun sekali, mengadakan
eskul: menari, pengembangan music, sepak bola,filtreep serta pelaksanaan hari
besar.
3. Siapa yang merancang program tersebut?
Kepala sekolah, dewan guru, dan komite serta di setujui yayasan
4. Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak di Taman Kanak-kanak ini?
Jumlah anak ada 30 orang dan guru 7 orang.
5. Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di Taman Kanak-kanak
ini?
Model pengembangan menggunakan pembiasaan, active learning
6. Tadi saya telah berbicara dengan salah seorang pendidik di Taman Kanak-
kanak ini, dan menurutnya Taman Kanak-kanak ini utamanya menerapkan
......Alasan apa lembaga ini memprioritaskan hal tersebut........?
Menerapkan pengembangan berbasis karakter melalui pembiasaan, karena
untuk mencapai apa yang menjadi visi, misi dan tujuan dari lembaga TK
Mutiara Bunda.
7. Apa dasar pemikirannya sehingga ibu melakukan kegiatan seperti ini?
Dasar pemikiran TK Mutiara Bunda adalah dalam rangka meletakkan dasar-
dasar agama dan kepribadian yang baik dan mengembangkan semaksimal
mngkin potensi yang ada pada setiap individu dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Sebagaimana terdapat dalam visi, misi dan tujuan dari TK
Mutiara Bunda.
8. Apakah kualifikasi pendidikan untuk para pendidik ada ketentuan?
Kualifikasi pendidikan bagi para guru TK Mutiara Bunda diupayakan sudah S1
9. Apakah lembaga yang ibu asuh mendapatkan bantuan dari pemerintah?
Lembaga kami mendapat bantuan dari pemerintah berupa BOP
10. Apakah keunggulan dari Taman Kanak-kanak yang ibu pimpin?
Keunggulan TK kami adalah dapat menerima anak didik kapan saja, tidak
terbatas waktu, menerima anak yang berkebutuhan khusus, dan
pengembangannya menekankan kepada pembentukan karakter.

Instrumen wawancara dengan pendidik Taman Kanak-kanak


Taman Kanak-kanak : Mutiara Bunda
Pendidik KB : Santi Aminah, S.si
1. Usia berapa sajakah anak-anak yang berada di Taman Kanak-kanak yang ibu
asuh? Usia 2-3 tahun
2. Apa perbedaan/ keistimewaan program di Taman Kanak-kanak yang ibu asuh
dibandingkan dengan TK lainnya?
Mengutamakan pendidikan karakter melalui pembiasaan, ada puncak tema,
yang diadakan setahun sekali, ada program eskul: Menari, sepak bola, musik,
pelatihan guru setiap dua minggu sekali, pengajian bulanan, program karya
wisata satu tahun sekali, dan menerima anak berkebutuhan khusus.
3. Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan anak di TK ini?
Membuat program tahunan, program semester, RPPM dan RPPH
4. Referensi apa yang ibu gunakan untuk menyusun rencana kegiatan anak?
Belajar dari online, weebsite dan guru mengadakan pelatihan setiap 2 minggu
sekali.
5. Apa saja manfaat yang ibu ambil dari referensi tersebut?
Banyak sekali contohnya saat kegiatan pengembangan belum mulai anak
distimulasi dengan gerakan senam atau musik yang tujuannya untuk membuat
anak heppy dan melatih kekuatan motorik anak dan membuat anak-anak
bersemangat untuk belajar.
6. Tadi saya melihat ibu melakukan kegiatan................, mengapa ibu melakukan
kegiatan tersebut?
Kami melakukan kegiatan senam sebelum kegiatan pengembangan dimulai
tujuannya adalah untuk menstimulasi gerak motorik anak, membangkitkan
semangat belajar anak, dan membuat anak senang dan gembira.
7. Apa dasar pemikiran hingga ibu melakukan kegiatan itu?
Dasar pemikirannya adalah melaksanakan apa yang ada pada visi, misi dan
tujuan lembaga kami seperti memberikan stimulus berbagai aspek dasar
perkembangan anak sesuai dengan tahapan usianya melalui model
pembelajaran active lerning.
8. Bagaimana cara penilaian tentang hasil belajar dan perkembangan belajar
anak? Penilaian dilakukan menggunakan potofolio, penilaian hasil karya,
catatan anekdot, dan catatan perkembangan anak lainnya.
9. Bagaimana cara pelaporan hasil perkembangan anak kepada orang tua?
Cara pelaporan perkembangan anak kepada orang tua melalui buku
komunikasi dan melalui wa.
10. Apakah metode yang digunakan dalam kegiatan pengembangan?
Metode yang digunakan dalam pengembangan adalah Active learning, dan
pengembangan berpusat pada anak,
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI KEGIATAN ANAK

Anda mungkin juga menyukai