LAPORAN ANALISIS
DI TK PERMATA
OLEH :
NIM :856828657
POKJAR : KETAHUN
KEMENTRIAN RISET
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ-UT BENGKULU
2023
LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS
I.Pendahuluan
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan anak dari sejak lahir
hingga usia 6 tahun. Pembinaan ini dilakukan sebagai bantuan perkembangan rohani
dan jasmani agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut. Selain itu Pendidikan di
usia dini dapat menstimulus perkembangan emosional anak dan intelektual anak.
Sedangkan Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam mendukung terwujudnya generasi anak usia dini yang siap untuk
memasuki jenjang pendidikan selanjutnya di Desa Karang Pulau , salah satu nya
didirikan lah TK Permata yang terletak di Jalan Timor Timur Dusun 1 RT 05 RW 01
Desa Karang Pulau Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara yang merupakan
daerah transmigrasi yang berbatasan dengan lingkup perumahan warga. Sekolah ini
berdiri pada tahun 2006 dengan No SK Pendirian 422.0/02/2006/PKBM. Lokasi TK
Permata berada di dataran rendah dan di sekitarnya merupakan area lapangan dan
Gedung Dusun yang memiliki lahan yang luas dan lapang. Hal ini sangat mendukung
mengingat anak Usia Dini sangat menyukai gerakan yang bebas di alam terbuka. Selain
itu wilayah sekolah ini jauh dari jalan raya sehingga banyak orang tua yang merasa
aman dan memilih TK Permata sebagai tempat pendidikan anak usia dini mereka.Saat
ini TK Permata memiliki total 29 anak didik yang terbagi menjadi dua rombongan
belajar yaitu kelas A(4-5tahun) dan kelas B (5-6 tahun).
Visi dan Misi TK Permata sejalan dengan tujuan dari pendidikan anak usia dini
yang merupakan fondasi awal dalam pembinaan dan pendidikan dengan rangsangan
anak sebelum memasuki pendidikan di jenjang selanjutnya. Pendidikan anak usia dini
merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada
peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus
dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan
keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia Keseluruhan
aspek tersebut hendaknya dapat di rangsang dengan maksimal sesuai dengan usia
perkembangan anak usia dini.
Agar supaya guru Pendidikan anak Usia Dini memiliki pengetahuan maka
Program S1 PG PAUD Universitas Terbuka menargetkan lulusannya menjadi tenaga
pendidik PAUD professional yang dapat mengembangkan program PAUD dan
membuat inovasi yang disesuaiakan dengan perkembangan zaman dan peradaban. Salah
satu Mata Kuliah yang harus ditempuh adalah Analisis Kegiatan Pengembangan Anak
Usia DIni . Maka dari itu untuk memenuhi tugas tugas tersebut maka penulis melakukan
penelitian di TK Permata yang bertujuan mengumpulkan data mengenai kegiatan anak
yang dinilai perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.
2. Fokus Penelitian
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
A. Fisik Motorik
Anak usia dini merupakan individu kecil yang ada pada tahap awal kehidupan.
Rentang masa usia dini merupakan masa dimana individu sedang ada dalam tahap
pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun psikis yang paling pesat. Salah satu
aspek perkembangan yang berkembang cukup pesat pada anak yaitu aspek fisik
motorik. Kemampuan Motorik berasal dari bahasa Inggris yaitu Motor Ability, gerak
(motor) merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi manusia, karena dengan
gerak (motor) manusia dapat meraih sesuatu yang menjadi harapannya
Yudanto dalam buku metode Pengembangan Fisik (Syarif : 2020) mengatakan
bahwa perkembangan motoric adalah suatu perubahan dalam perilaku gerak yang
memperlihatkan interaksi dari kematangan makhluk dengan lingkungannya. Aspek
perilaku motoric dapat mempengaruhi kemampuan yang lainnya.
a. Motorik Kasar
Istilah motorik kasar dan motorik halus secara umum di gunakan untuk
mengkategorikan tipe-tipe gerak. Menurut Cratty, menyatakan bahwa motorik kasar
memiliki ukuran besar otot yang terlibat, jumlah tenaga yang dikerahkan atau lebarnya
ruang yang dipakai untuk melaksanakan gerakannya. Otot tersebut ukurannya relatif
besar, contohnya pada otot paha dan pada otot betis. Otot-otot tersebut berintegrasi
untuk menghasilkan gerak seperti berjalan, berlari, dan loncat. Motorik kasar memacu
kemampuan anak saat beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya, seperti
lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif. Dengan demikian kemampuan motorik
kasar adalah sesuatu kemampuan yang diperoleh dari ketrampilan gerak umum yang
mendasari tingkat penampilan yang baik atau tingkat kemampuan gerak (motor ability)
akan mencerminkan tingkat gerak seseorang dalam mempelajari suatu gerakan secara
kualitas dan kuantitas yang baik.
b. Motorik Halus
Motorik halus atau gerak halus secara khusus dikontrol oleh otot-otot kecil.
Gerakkan yang lebih banyak menggunakan tangan dipertimbangkan sebagai gerak
halus. Sebab otot-otot yang ukurannya lebih kecil ada pada jari-jari tangan dan lengan,
sehingga akan menghasilkan gerakan pada jari-jari kaki dan jari-jari tangan. Untuk itu
gerak halus bisa berupa aktivitas seperti, menggambar, menulis, menggenggam dan
memainkan alat musik.
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak anak,pendidik dan pemimpin TK PERMATA
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretative yang menginter-pretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan
3. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Observasi yaitu untuk melihat fenomena yang unik/menarik untuk dijadikan
focus penelitian
b. Wawancara yaitu untuk menggali informasi lebih mendalam mengenai focus
penelitian
c. Dokumentasi yaitu untuk mengumpulkan bukti bukti dan penjelasan yang lebih
luas mengenai focus penelitian
1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data, maka dari hasil penelitian dibuat tabulasi
sebagai berikut:
2. Analisis Kritis
Dari data tersebut dpat disimpulkan bahwa kegiatan” anak mengenal bentuk
geometri melalui kegiatan fisik motorik kasar lompat geometri” merupakan
suatu kegiatan yang bermaksud mengembangkan kemampuan fisik motorik
anak.Pengembangan fisik motoric di TK Permata merupakan prioritas program
yang dicantumkan dalam dokumen pendirian dokumen. Pelaksanaan kegiatan
fisik motoric kasar anak di TK Permata sesuai dengan misi sekolah yang di
cantumkan dalam dokumen KTSP yaitu mananamkan pola hidup sehat serta
tercapainya tujuan sekolah yang tercantum yang salah satunya adalah
terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan bahagia serta ramah
lingkungan.
1. Kesimpulan
Dari tabulasi data dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu sebagai
berikut :
a. TK Permata mempunyai program pengembangan motoric kasar dan kognitif
sejak dini yaitu sesuai dengan misi menanamkan pola hidup sehat, serta
tujuan sekolah yaitu terciptanya peserta didik yang berpengetahuan dan
memiliki keterampilan serta menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan bahagia. Dengan strategi pembelajaran tersebut maka
anak akan mampu mengembangkan kemampuan yang diharapkan secara
maksimal
b. Pengembangan kemampuan motoric kasar yang dilakukan merupakan
bentuk pengembangan kemampuan locomotor.
c. Media yang disiapkan dalam proses pembelajaran sangat aman dan ramah
lingkungan sehingga anak dapat bermain sambal belajar secara aman
2. Saran saran
a. Dalam mengembangkan kemampuan motoric kasar dan sebaiknya
dibedakan berdasarkan usia perkembangan anak sehingga tujuan yang di
harapkan dapat tercapai secara maksimal
b. Sebelum melakukan kegiatan fisik motoric kasar sebaiknya melakukan
pemanasan terlebih dahulu
DAFTAR PUSTAKA
( https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-gerak-lokomotor)
Asmuddin ,Salwiah, Muhammad Zaenal Arwih (2022). Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini.Kendari: Jurnal Obsesi.
OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
Kegiatan melompat dengan dua kaki di atas gambar geometri yang disebutkan oleh
guru merupakan fenomena yang unik karena bisa saja guru memilih kegiatan yang lain
dalam memahami konsep geometri,misalnya mewarnai . namun guru memilih kegiatan
fisik motoric yang menyenangkan dan menyehatkan dalam memahami konsep geometri.
Hasil wawancara
Pendidik : Tentu saja kami selalu menerapkan pola hidup sehat kepada anak sejak
usia dini.
Penulis : Lalu apa saja hal yang dilakukan dalam menanamkan pola hidup sehat
tersebut?
Pendidik : kegiatan membiasakan pola hidup sehat yang kami terapkan adalah
dengan membiasakan cuci tangan sebelum dan sesudah makan,
pemberian makanan tambahan, serta menerapkan pembelajaran dengan
aspek fisik motoric kasar dan halus
Penulis : bukankah hal ini sudah biasa dilakukan di semua lembaga PAUD
lainnya?dimana perbedaanya?
Pendidik :oh tentu saja berbeda. di taman kanak kanak kami mengembangkan
kemampuan anak motoric kasar dan halus sejak dini yang dipadukan
dengan aspek pengembangan yang lainnya sesuai dengan perkembangan
anak usia dini.
Penulis : lalu tadi saya melihat ibu melakukan kegiatan melompat dengan
memilih pola gambar geometri. Boleh saya tau apakah alasannya?
Pendidik : nah ini ada kaitannya dengan kemampuan fisik motoric kasar dan halus
yang kami padukan dengan aspek perkembangan yang lain tadi.
Penulis : Aspek apa saja yang ingin dicapai melalui kegiatan ini?
Pendidik : tujuan kami melakukan kegiatan tersebut adalah agar anak mencapai
perkembangan motoric kasar dan aspek yang lain secra bersamaan yaitu
aspek kognitif dan Bahasa.
Penulis : Mengapa anda memilih kegiatan ini?
Pendidik :Pada perkembangan peserta didik, perkembangan fisik-motorik
memegang peran yang sangat penting sebab proses tumbuh kembang
anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa mendatang Salah
satu pentingnya pengembangan fisik motorik anak usia dini
adalah membantu meningkatkan perkembangan kognitif dan bahasanya.
Nah kegiatan brmain lompat geometri ini tentu saja dapat membantu
anak meningkatkan perkembangan fisik motoric dan aspek lainnya.
Ketika guru menyebutkan bentuk geometrid an anak menyimaknya lalu
menemukan bentuk tersebut maka anak sudah melakukan koordinasi
dengan organ organ mereka seperti mata otak dan kaki mereka.
Penulis : lalu apakah ada kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini?
Pendidik : oh iya ,,, Banyak cara lain yang kami lakukan misalnya dengan
melakukan kegiatan yang menggunakan bahan alam dan daur ulang.
Penulis : oh seperti apa itu bu
Pendidik : oh iya itu seperti kegiatan menempel dan mewarnai dan hasilnya kami
tempel di dinding. Mungkin anda bisa melihat di sudut sana
Penulis : oh iya betul sekali bu. Apakah itu hasil anak semua?
Pendidik : Ya sebagian adalah karya anak dan sebagian kami yang membuatnya
Penulis : APakah semua kegiatan ini Ibu merancangnya?dan bagaimana ibu
merancangnya?
Pendidik : ya tentu saja. Kami mengisi formulir yang disusun oleh sekolah kami
sendiri.
penulis :wah sangat menyenangkan sekali perbincangan kita ya bu. Namun saya
harus menyudahi karena waktu juga sudah siang mungkin ibu aada
agenda yang lain. Terimakasih banyak atas penjelasannya bu.
Pendidik : sama samabu
Penulis : begini bu, kalau saya boleh tau apakah visi misi atau mungkin tujuan dari
Taman Kanak Kanak yang ibu pimpin?
Pemimpin : oh kalau itu pada dasarnya kami ingin menciptakan generasi yang
beraklhak, sehat dan bahagia dengan mengembangkan perilakuu yang santun dan terpuji
Penulis : tadi saya melihat bahwa tadi pendidikan melakukan satu kegiatan fisik
motoric yang unik , apakah konsep dari bermain sambal belajar yang diterapkan dii
sekolah ini?
Pemimpin : saya berkeyakinan dengan meletakkan dasar yang kuat untuk kemampuan
motoric kasar dan aspek lainnya seperti kognitif dan Bahasa dalam satu kegiatan dapat
meningkatkan aspek perkembangan tersebut nantinya. Dengan demikian anak akan
lebih cepat belajar dengan cara yang menyenangkan dan menyehatkan
Penulis : apakah menurut anda kegiatan yang dilakukan itu sudah tepat?
Penulis : lalu secara umum apakah tujuan yang diinginkan oleh seluruh guru dan
tendik di sekolah ini dalam proses pembelajaran?
Penulis : oh begitu, baiklah bu saya kira cukup untuk sementara, terimakasih atas
watu dan penjelasannya
A. KEGIATAN PEMBUKA
1. Penerapan SOP pembukaan
2. Berdiskusi tentang rumah
3. Berdiskusi tentang bentuk geometri
4. Melakukan pemanasan
5. Mengenalkan kegiatan dan aturan yang digunakan bermain
B. KEGIATAN INTI
1. Menyebutkan bagian bagian rumah
2. Menyebutkan bentuk bentuk geometri
3. Mewarnai bentuk geometri
4. Melakukan lompat geometri
C. RECALLING
1. Merapikan alat-alat yang telah digunakan
2. Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain
3. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan bersama
4. Menceritakan dan menunjukkan hasil karyanya
5. Penguatan pengetahuan yang didapat anak
D. KEGIATAN PENUTUP
1. Menanyakan perasaannya selama hari ini
2. Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah dimainkannya hari ini, mainan apa yang
paling disukai
3. Bercerita pendek yang berisi pesan-pesan
4. Menginformasikan kegiatan untuk besok
5. Penerapan SOP penutupan
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelompok