Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Siti asiyah

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 835696945

Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4502/Program Pelibatan Orang tua dan


Masyarakat

Kode/Nama UPBJJ : 016/Pekan baru

Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
TMK ke 2
Nama : Siti Asiyah
NIM : 835696945
Hari/Tanggal : Senin , 16 Mei 2022
Mata kuliah : Program Pelibatan Orang tua dan Masyarakat ( PAUD4502)
Pokjar : Batang Cenaku

Jawaban

1. Lingkungan sosial di sekitar lembaga PAUD dapat dilibatkan sebagi sumber


belajar yang berguna bagi anak. Jelaskan apa saja yang bisa dipelajari anak
dalam pemanfaatan lingkungan sosial di sekitarnya? (5 saja)

Hal-hal yang bisa dipelajari oleh anak usia dini dalam kaitannya dengan pemanfaatan
lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:
1. mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat di mana anak tinggal.
Hal ini di perlukan agar anak sebagai anggota masyarakat dapat bergaul dan
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya sesuai dengan adat istiadat dan
kebiasaan yang di anut.mengenali adat istiadat dan keberagaman masyarakat dapat
menambah perbendaharaan pengalaman budaya anak.
2. mengenal jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan
sekolah.
Hal ini sangat bermanfaat bagi anak karena mereka akan belajar mengenali dan
mengidentifikasi apa saja pekerjaan dari tiap jenis mata pencaharian dan kelak
bermanfaat bagi mereka dalam menentukan karirnya.
3. Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di masyarakat sekitar tempat
tinggal dan sekolah.
Akan memungkinkan anak menggali informasi dan pengalaman yang lebih
banyak seperti tahu Namanya, tahu tempat kegiatannya , bagaimana para anggota
dan pengurusnya dll.Kegiatan ini bukan hanya sekedar tahu tetapi dapat
membekali anak kelak bisa terlibat di Lembaga Lembaga tersebut dalam
berkontribusi bagi kepentingan masyarakat banyak.
4. Mengenal kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal
dan sekolah.
Selain mengenal kegiatan peribadatan seharusnya anak juga terlibat sehingga anak
akan terbina motivasinya untuk melaksanakan kegiatan peribadatan berdasarkan
ajaran agama yang di anutnya. Membangun sikap toleransi terhadap agama diluar
agama yang dianutnya.
5. Mengenal kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan
sekolah.
Kecintaan terhadap kesenian sejak dini akan membantu memperhalus jiwa dan
kepribadian anak .

2. Orang tua juga dapat dilibatkan untuk mencegah terjadinya kekerasan pada
anak. Sebutkan 5 jenis kekerasan yang mungkin dapat terjadi pada anak usia
dini, dan jelaskan masing-masing.

1. Penyiksaan Fisik (Physical Abuse)


Bentuk penyiksaan terhadap fisik anak seperti cubitan, pemukulan, menyundut,
tendangan, membakar, dan tindakan-tindakan fisik yang dapat membahayakan
anak yang sifatnya bukan kecelakaan. Kebanyakan orang tua menganggap
kekerasan fisik merupakan bentuk dari pendisiplina anak. Dengan harapan anak
dapat belajar untuk berperilaku yang baik.
2. Pelecehan Seksual (Sexual Abuse)
Pelecehan seksual merupakan tindakan dimana anak dapat terlibat dalam sebuah
aktivitas seksual, namun tanpa anak sadari, tidak mampu untuk
mengkomunikasikannya, serta tidak mengerti maksud dari sesuatu hal yang
diterimanya tersebut.
3. Penyiksaan Emosi (Emotional Abuse)
Yang dimaksud dengan penyiksaan emosi disini adalah segala tindakan yang
mana meremehkan dan merendakan anak. Karena tindakan ini membuat anak
menjadi tidak merasa berharga untuk dikasihi dan dicintai.
4. Pengabaian (Child Neglect)
Bentuk kekerasaan anak yang memiliki sifat pasif, yaitu merupakan sikap
meniadakan perhatian yang mencukupi baik itu dalam bentuk fisik, emosi,
ataupun sosial.
Contoh , tidak memberikan gizi yang cukup , rumah yang layak , tidak mengobati
anak Ketika sakit dll. 
5. Eksploitasi
Bentuk manipulasi atau dapat dikatakan sebagai bentuk pemaksaan dengan tidak
memperdulikan perkembangan anak. Banyak contoh eksploitasi pada anak yaitu
dengan memberikan tanggung jawab yang berlebihan pada anak yang melebihi
dari usia dan kemampuannya.

3. Televisi saat ini menjadi benda yang nyaris selalu ada di setiap keluarga.
Bagaimana pengaruh televisi pada perilaku dan sikap anak yang anda ketahui?
Jelaskan 5 saja

Terlalu banyak menonton televisi bisa berakibat buruk. Berikut beberapa faktanya:

a. Televisi dapat mempengaruhi perkembangan otak anak.


Remaja / anak yang sering bermain video games , melihat tidakan kekerasan di
TV atau menggunakan aplikasi yang mengandung kekerasan lebih mungkin
menjadi agresif. dan merasa takut ada sesuatu yang buruk akan terjadi pada
mereka. Ini bisa memicu kebingungan ketika anak mencoba memahami perbedaan
antara benar dan salah. Anak kecil merasa takut dengan gambar yang menakutkan
dan mengandung kekerasan. Dengan mengatakan gambar tersebut tidak nyata
tidak akan membuat mereka merasa lebih baik, karena mereka belum bisa
membedakan antara fantasi dan kenyataan. Masalah perilaku, mimpi buruk, dan
kesulitan tidur bisa disebabkan oleh paparan pada kekerasan macam ini. Anak
yang lebih besar juga bisa merasa takut pada gambar kekerasan. Orangtua
dianjurkan memberi penjelasan pada anak usia ini. Penting untuk menenangkan
dan memberi informasi yang jujur untuk membantu anak mengatasi rasa takut.
Tapi akan jauh lebih baik tidak membiarkan anak menonton program atau
bermain games yang membuat mereka ketakutan.
b. Televisi pada umumnya di jadikan sarana untuk memuplikasikan dan
mengiklankan berbagai produk.
Karakter di TV dan video games sering menggambarkan perilaku negatif, seperti
merokok dan minum alkohol. Meski iklan rokok dilarang di TV, anak tetap masih
bisa melihat banyak orang merokok di acara TV. Ini membuat perilaku seperti
merokok dan minum alkohol terlihat bisa diterima dan memicu masalah kekerasan.
c. Anak mengalami kematangan seksual lebih cepat
TV dan video games penuh dengan konten yang mengandung perilaku beresiko
seperti minum alkohol, konsumsi obat terlarang, dan seks bebas di usia dini.
Penelitian telah menunjukkan kalau anak remaja yang menyaksikan banyak
konten seksual dari TV lebih mungkin melakukan hubungan seks atau
berpartisipasi dalam aktivitas seksual lebih awal dibanding teman yang tidak
menonton tontonan seksual.
d. Masalah semangat dan motivasi belajar anak terganggu
anak anak bisa lalai dalam membagi waktunya antara bermain, menonton tv, dan
belajar. Tv memang bisa melalaikan anak, hal ini membuat orang tua harus berhati
hati dalam mengatur pola waktu anak.
e. Anak beresiko mengalami obesitas
Anak yang secara konsisten menghabiskan lebih dari 4 jam setiap hari menonton
televisi lebih beresiko mengalami kelebihan berat badan. Ahli kesehatan telah
lama menghubungkan waktu menonton TV dengan . Ketika anak menatap layar
kaca, mereka menjadi tidak aktif dan cenderung makan cemilan. Mereka juga
dihadapkan oleh iklan yang mendorong mereka untuk mengonsumsi makanan
yang tidak sehat.
Contoh lainnya saat anak anak makan biasanya ibu akan menyalakan televisi
untuk hiburan agar anak mau makan dan fokusnya terlihkan hal ini bisa membuat
kebiasaan higga ia dewasa, bukan makan di ruang makan melainkan ia akan
makan di depan televisi.

4. Pendidikan anak di Lembaga PAUD dengan dalam keluarga seharusnya


berjalan selaras. Komunikasi apa saja yang dapat Anda lakukan sebagai guru
PAUD dalam menyelaraskan pendidikan antara Lembaga PAUD dengan di
rumah? Jelaskan 5 saja.
1. Guru dan orang tua melakukan pertemuan di awal tahun ajaran atau bahkan
sebelum tahun ajaran berlangsung. Dalam pertemuan tersebut, tanamkan
kesadaran pentingnya peran guru dan orangtua dalam penumbuhan karakter anak.
2. Orangtua perlu memahami bahwa karakter anak terbentuk melalui apa yang
dilihat, didengar dan dilakukan secara berulang-ulang oleh anak setiap harinya.
Terutama di rumah di mana anak menghabiskan banyak waktunya.
3. Untuk memperkuat pemahaman orangtua, guru bisa memaparkan beberapa
penelitian tentang pengaruh kuat orangtua dalam menumbuhkan karakter anak.
4. selain dalam pertemuan tahunan, sekolah juga bisa mengadakan kelas parenting.
Berbagi ide dan masukan dari orangtua mengenai topik parenting yang menarik.
5. Orangtua perlu melibatkan diri dalam komunitas sekolah, seperti komite orangtua
untuk perencanaan pendidikan karakter.

Anda mungkin juga menyukai