Anda di halaman 1dari 4

Mata Kuliah Kurikulum PAUD

Soal
1. Tujuan dalam kurikulum menjadi kunci sukses dalam pengembangan lembaga. Banyak
lembaga-lembaga PAUD yang kurang memperhatikan tujuan, sehingga belum terkonsep
dengan jelas dalam dokumen kurikulumnya. Tujuan pendidikan anak usia dini adalah
mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk kelangsungan
hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya
Bagaimana tindakan guru dalam mengimplementasikan tujuan kurikulum pada lembaga
PAUD agar sesuai dengan pengembangan potensi anak?
Jawab:
Dalam proses belajar dan pembelajaran bagi peserta didik di sekolah peran guru
merupakan salah satu faktor penting, untuk mencerdaskan anak bangsa. Untuk itu guru
harus bekerja secara profesional sesuai standar kompetensi guru di Indonesia. Guru sebagai
faktor kunci dalam dunia pendidikan tentu harus siap dan mampu mengikuti perkembangan
IPTEK terutama yang berkaitan dalam dunia pendidikan. Agar tercapai prestasi belajar
peserta didik yang tinggi, tentu didukung oleh kurikulum yang bagus, karena kurikulum
memegang peranan penting bagi pembentukkan dan perkembangan karakter anak bangsa.
Guru pelaku kurikulum di lapangan, untuk itu guru benar benar dituntut bekerja secara
kreatif, inovatif, dan profesional, korelasi kecerdasan interpersonal dan intrapersonal
dengan KSK tinggi.

2. Lembaga PAUD Anggrek mengembangkan berbagai layanaan melalui kegiatan yang


menstimulasi pengenalan toleransi sejak dini. Pada pengembangan kegiatan di kelas anak
diminta untuk mempraktikan secara langsung agar tertanam dengan baik pada masing-
masing anak
Bagaimana upaya guru dalam mengimplementasikan prinsip toleransi pada pembelajaran
yang dilakukan di kelas adalah?
Jawab:
Pendidikan karakter pada anak usia dini merupakan salah satu pondasi yang sangat
penting untuk ditanamkan pada diri anak. Lembaga sekolah terutama guru memiliki peran
penting dalam mengenalkan. Salah satu nilai karakter yang ditanaman kepada anak adalah
toleransi. Penanaman nilai toleransi sejak dini bertujuan agar anak memiliki rasa
menghargai keberagaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan pentingnya
peran guru dalam menanamkan nilai toleransi pada anak usia dini di Indonesia. Peneitian
menggunakan metode studi literature kajian pustaka dengan mengumpulkan berbagai
sumber ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam menanamkan nilai
toleransi pada anak antara lain dengan merancang kurikulum toleransi, memiliki kompetensi
yang optimal dan proporsional serta memiliki komitmen yang kuat dalam memberikan
teladan kepada anak mengenai nilai-nilai karakter salah satunya nilai toleransi. Peran guru
dalam menanamkan nilai toleransi juga dapat melalui kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan beberapa metode seperti memberikan keteladanan, pemberian arahan,
pembiasaan, kegiatan mendongeng, kegiatan permainan, dan penggunaan media.

3. Kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD dilakukan untuk menstimulasi berbagai aspek


perkembangan anak, yang dilakukan oleh guru dengan mengenalkan berbagai konsep dan
pengetahuan sebagai bekal untuk anak dimasa yang akan datang
Berdasarkan dari pernyataan tersebut, sebutkan implementasi pemikiran John Dewey yang
dikembangkan oleh guru pada lembaga PAUD!
Jawab:
Pemikiran John Dewey dalam bidang pendidikan banyak mengilhami para pemikir
dan praktisi pendidikan modern dewasa ini, terlepas dari berbagai pemikiran kontroversial
Dewey yang mengundang Pro dan Kontra. Dalam menampilkan berbagai gagasanya juga,
Dewey senantiasa mengemukakan alasan-alasan rasional yang sangat argumetatif. Reputasi
internasionalnya terletak dalam sumbangan pikirannya terhadap filsafat pendidikan “
Progressivisme Amerika “. Dewey tidak hanya berpengaruh dalam kalangan filsafat
profesional, tetapi juga karena perkembangan idenya yang fundamental dalam bidang
ekonomi, hukum, antropologi, teori politik dan psikologi. Pengalaman (experience) adalah
salah satu kunci dalam filsafat instrumentalisme. Filsafat instrumentalisme Dewey dibangun
berdasarkan asumsi bahwa pengetahuan berpangkal dari pengalaman-pengalaman dan
bergerak kembali menuju pengalaman. Pandangan Dewey mengenai pendidikan tumbuh
bersamaan dengan kerjanya di laboratorium sekolah untuk anak-anak di University of
Chicago.

4. Pendidikan anak usia dini merupakan peletakan pondasi dasar yang paling penting dan
hanya datang sekali dan tidak bisa diulang (The golden age). Pendidikan anak usia dini
merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
tahun untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmaninya.
Berdasarkan pernyataan diatas silahkan saudara analisis, mengapa PAUD sangat penting
dan menjadi dasar untuk pengembangan SDM berkualitas sejak dini?
Jawab:
PAUD memiliki kontribusi penting terhadap kemampuan IQ, otonomi diri, kesiapan
sekolah dan kesuksesan belajar. PAUD berkontribusi terhadap keuntungan secara ekonomi
dan sosial. Namun kondisi penyelenggaraan PAUD di Indonesia masih perlu penataan
karena banyak yang belum memenuhi standar PAUD yang dikeluarkan dalam
Permendikbud no. 137 tahun 2014. PAUD yang berkualitas adalah PAUD yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip pembelajaran PAUD dan sesuai dengan ketentuan standar
nasional. Pentingnya PAUD dibuktikan dari hasil penelitian Campbell yang dilakukan tahun
1982 terhadap 111 bayi berisiko tinggi untuk melihat manfaat intervensi kurikulum
permainan edukatif pendidikan anak usia dini sampai saat usia dewasa (21 tahun)
menunjukkan hasil capaian akademis diukur dalam bentuk tingkat kecerdasan (IQ),
kemampuan akademis, tingkat otonomi diri, dan tingkat penyesuaian sosial yang dinilai
dengan keterlibatan subjek dalam tindak kriminal yang lebih tinggi dibanding kelompok
kontrol. Hasil penelitian Deborah J.Stipek (2018) menegaskan bahawa betapa pentingnya
nilai investasi pada masa usia prasekolah terhadap perkembangan otak anak dan cara
bagaimana anak memperoleh pengalaman sebelum masuk sekolah menjadi landasan
pembelajaran anak di kemudian hari. Hal ini menegaskan bahwa PAUD merupakan
investasi penting bagi masa depan anak. Selanjutnya Nirmala Rao (2018) menunjukkan
hasil penelitiannya bahwa pendidikan anak usia dini mempromosikan perkembangan anak.

5. Pendidikan anak usia dini merupakan peletakan pondasi dasar yang paling penting dan
hanya datang sekali dan tidak bisa diulang (The golden age). Pendidikan anak usia dini
merupakan upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6
tahun untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmaninya.
Bagaimana penerapan kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan PAUD di masyarakat
agar menjadi lembaga yang bermutu?
Jawab:
Berbagai permasalahan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia adalah
tentang kesempatan pemerolehan pendidikan anak usia dini masih belum merata dan masih
terkonsentrasi di daerah perkotaan, kurangnya tenaga pendidik dan kependidikan dari segi
jumlah dan mutu, serta masih banyaknya pembelajaran yang berorientasi pada keinginan
orang tua bukan pada kebutuhan anak. Berangkat dari kondisi nyata pendidikan anak usia
dini tersebut, untuk mengarah terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang
kuat dan berwibawa, pemerintah telah mengeluarkan tiga pilar kebijakan pemerintah dalam
pendidikan anak usia dini dalam Renstra Kementrian Pendidikan Nasional 2009-2014, dan
sekarang pemerintah telah menyempurnakan kebijakan-kebijakan tersebut dalam Kerangka
Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2014-2019 (Renstra terbaru).
Bentuk membangun dan mengembangkan PAUD, berbagai kebijakan telah
dikeluarkan oleh pemerintah, mulai dari sistem perundang-undangan, sampai dengan hal-
hal yang bersifat teknis operasional., Berbagai ketentuan tentang pendidikan anak usia dini
termuat dalam UU RI No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya
ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan seluruh jenjang pendidikan, mulai dari
Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan jenjang pendidikan tinggi. Pada Pasal 28
ditetapkan bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan
formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak usia dini dalam pendidikan formal
berbentuk Taman Kanak-kanak/Raudatul Athfal (TK/RA), pendidikan anak usia dini dalam
jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau
bentuk lain yang sederajat; sedangkan pendidikan anak usia dini dalam jalur pendidikan
informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan-pendidikan yang diselenggarakan
oleh lingkungan.

Referensi:
Abdullah, Jalaluddin, Filsafat Pendidikan ; Manusia, Filsafat dan Pendidikan (Jakarta : Gaya
Media Pratama, 2002)
Depdiknas, 2007, Rencana Strategis Kementrian Pendidikan Nasional 2004-2009, Jakarta:
Pusat Informasi dan Humas Depdiknas
Hanafi, Taufik, 2015, Kebijakan Implementasi Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini,
Seminar Nasional Kurikulum PAUD, Yogyakarta
Maksum, Ali dan Ruhendi, Luluk Yunan, Paradigma Pendidikan Universitas di Era Modern
dan Post Modern (Yogyakarta : Ircisod, 2004)
Soedirjo, Pendidikan Nasional Sebagai Proses Transformasi Budaya (Jakarta : Balai Pustaka,
2003)

Anda mungkin juga menyukai