Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENELITIAN DAN ANALISIS

Judul Penelitian : Analisis Pengembangan Motorik Kasar Anak Melalui Kegiatan Berjalan di
atas papan titian untuk melatih keseimbangan anak di TPA Nungky Daycare
Waktu Pelaksanaan : 04 Mei 2023
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=C9Pus0yPl5Q

I. Pendahuluan
1. Latar Belakang Penelitian
Taman Penitipan Anak Nungky Daycare adalah salah satu Taman Penitipan Anak yang ada di
Indonesia. Pendirian Taman Penitipan Anak Nungky Daycare merupakan salah satu bentuk
pelayanan pendidikan anak usia dini pada masyarakat. Kegiatan di Taman Penitipan Anak
Nungky Daycare diwarnai oleh berbagai kegiatan yang mengembangkan berbagai kemampuan
yang butuh dikembangkan pada anak usia dini.
Universitas Terbuka memiliki program S1 PG-PAUD yang menargetkan lulusan tenaga
pendidik PAUD yang profesional yang dapat mengembangkan program PAUD dan membuat
inovasi-inovasi. Analisis Kegiatan Pengembangan Anak Usia Dini merupakan salah satu mata
kuliah yang ada dalam program tersebut, dan dalam rangka memenuhi tugas-tugas mata kuliah
ini telah dilakukan penelitian dengan melihat video youtube dari Taman Penitipan Anak
Nongky Daycare yang bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai kegiatan-kegiatan anak
yang dianggap perlu diteliti lebih lanjut untuk selanjutnya dianalisis secara kritis.

2. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi dengan melihat video youtube dari Taman Penitipan Anak Nongky
Daycare, maka penelitian ini terfokus pada salah satu kegiatan anak yaitu kegiatan “anak
berjalan di atas papan titian dipandu oleh pendidik”.

3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
a. Mengumpulkan data mengenai :
1) Alasan pendidik melakukan kegiatan “anak berjalan di atas papan titian dipandu oleh
pendidik”.
2) Tujuan Pendidik melakukan kegiatan tersebut.
3) Kebijakan yang mendukung Pendidik melakukan kegiatan tersebut
b. Membuat analisis kritis mengenao kegiatan terebut.

4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk :
a. Membuat masukkan terhadap kegiatan pengembangan nak di Taman Penitipan Anak
Nongky Daycare
b. Melatih mahasiswa melakukan penelitian kelas,
c. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan anak di
lembaga PAUD.

II. Landasan Teori


1. Pengertian Perkembangan Motorik
Anak mengalami pertumbuhan emasnya pada masa 5 tahun pertama. Pada masa ini, anak akan
mengalami pertumbuhan tidak hanya fisik namun juga motoriknya. Di masa taman kanak
kanak penting untuk meningkatkan kemampuan anak karena pergerakan anggota tubuh anak
dapat berpengaruh terhadap kemampuan lainnya seperti perkembangan kognitif dan sisial
emosianal anak (Sujiono et al., 2014). Anggraini et al. (2016, p.23) mendefinisikan
perkembangan motorik sebagai “kegiatan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang
terkoordinir”. Serupa dengan pengertian oleh Anggraini et al. (2016, p.23), Ariani et al. (2022)
mejelaskan bahwa perkembangan motorik yaitu kemampuan anak untuk mengendalikan
gerakan tubuh yang terkoordinasi antara pusat dan urat syaraf serta otot. Dapat disimpulakn
bahwa perkembagan motorik yaitu kegiatan dimana anak mengalami perkembangan hingga
mampu mengendalikan gerakan tubuhnya yang didalamnya terdapat proses koordinasi antara
syaraf dan ototnya.

2. Jenis Jenis Perkembangan Mortorik Anak


Perkembangan motorik anak terbagi 2, yaitu perkembangan motorik kasar dan perkembangan
motorik halus. Sujiono et al., (2014) menjelaskan bahwa gerakan motorik kasar melibatkan
otot-otot yang lebih besar. Gerakan motorik kasar juga membutuhkan tenaga yag kebih karena
membutuhkan koordinsa hampir seluruh bagian tubuh anak. Gerakan motorik ini mulai
terbentuk apabila anak sudah memiliki keseimbangan dan koordinasi hampir seperti orang
dewasa. Kegiatannya seperti meloncat, memanjat dan berlari.
Nurwita (2019) menjelaskan Motorik halus adalah “gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil. mengikuti garis, menulis, meremas,
menggenggam, menggambar, menyusun balok, menuangkan air kedalam gelas tanpa
berceceran, memasukkan kelereng kelubang, membuka dan atau menutup objek dengan
mudah, menggunakan kuas, kerayon, dan sepidol serta melipat.” Dapat disimpukan bahwa
yang membedakan natara motorik kasar dan halus adalah otot yang digunakan serta kegiatan
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan motorik tersebut.
Laporan observasi akan fokus terhadap perkembangan motorik kasar anak yaitu melatih
keseimbangan melalui kegiatan berjalan diatas titian.

3. Unsur- Unsur Pokok Pembelajaran Motorik


Afandi (2019; 30-38) menjelaskan ada beberapa unsur pokok yang harus ada dalam
pembelajaran motorik, yaitu:
a. Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu
konstraksi. Seperti, berjalan, berlari, melompat.
b. Kecepatan
Kecepatan adalah suatu kemampuan tubuh untuk melakukan sebuah gerakan dengan cepat
mudah dan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
c. Power
Power adalah kemampuan untuk menarahkan usaha maksimal secepat mungkin.
d. Ketahanan
Ketahan adalah hasil dari kapasitas psikologis para siswa untuk menopang gerakan atas
dalam satu periode.
e. Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan sesorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat
dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ke titik lain.
f. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan tubuh baik secara
statis dan dinamis.
g. Fleksbilitas
Fleksiilitas adalah kemampuan semua organ tubuh dalam melentunkan dan melenturkan
tubuh.
h. Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan gerakan tubuh dengan menselasarkan kerja otot dengan
baik dengan semua bagian ototlain secara baik dan berkaitan
i. Akurasi
Akurasi adalah suatu gerakan tubuh untuk melakukan suatu gerakan gaya dengan cepat
tepat dan efisien
4. Urgensi Motorik Kasar Dalam Perkembangan Anak
Motorik kasar melibatkan kemampuan seorang anak untuk menggerakkan anggota tubuh
dengan terampil. Anak-anak belajar dari guru tentang pola gerakan yang dapat melatih
ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan, dan koordinasi tangan-mata. Menurut Farida
(2016), perkembangan motorik kasar sangat penting bagi anak karena berhubungan dengan
perkembangan mereka di masa depan. Gangguan motorik kasar dapat berdampak pada
kurangnya rasa percaya diri sosial anak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perasaan
minder dan rendah diri saat berinteraksi dengan teman sebaya. Jika hal ini berlanjut, dapat
terjadi ketidakstabilan emosional pada anak karena rendah diri yang dialami. Oleh karena itu,
penting untuk mengenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkan pengendalian tubuh,
koordinasi, keterampilan fisik, dan gaya hidup sehat. Hal ini dapat mendukung pertumbuhan
fisik yang sehat, kuat, dan terampil, serta membantu anak menjadi pribadi yang percaya diri
dan memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengelola emosi dengan baik.
Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait kegiatan peningakatan kemampuan
motorik kasar pada anak usia dini diantaranya kegiatan bermain gerobak sodor
(Iswantiningtyas dan Wijaya, 2015), permainan outbond (Ramdani dan Azizah, 2019), Senam
Irama (Ulfah et al., 2021)dan permainan estafet (Dini, 2022)

5. Instrumen Assesmen Perkembangan Motorik Kasar Anak


Dewi et al (2021), melakukan pennelitian pengembangan terkait instrumen yang dapat
digunakan sebagai asesmen dalam perkembangan motorik kasar anak. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulakn bahwa yang dapat dimasukan sebagai intrumen penilaian yaitu:
ASPEK INSTRUMEN INDIKATOR
PERKEMBANGA Meloncat 1.Melompat ke depan sejauh 50 cm
N MOTORIK 2.Meloncat ke atas dengan ketinggian 15-
KASAR 30 cm
Melempar dan menangkap 1.Melempar ke depan dengan satu tangan
2.Melempar ke depan dengan kedua
tangan
3.Menangkap sesuatu dengan kedua
tangan secara tepat
Melakukan Gerakan 1.Menirukan gerakan senam (gerakan
Koordinas kombinasi antara kaki dan tangan) sesuai
yang dicontohkan guru
Berjalan 1.Berjalan di atas papan titian
2.Jalan Berjinjit
Berlari 1.berlari lurus
2.berlari zigzag
Naik dan turun tangga 1.Naik tangga dengan kaki bergantian
2.Turun tangga dengan kaki bergantian
III. Metodologi Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak dan pendidik Taman Penitipan Anak Nungky Daycare.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggnakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data mengenai
fenomena / gejala yang diteliti melalui video.
3. Intrumen Penelitian
Intsrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Observasi, yaitu untuk melihat fenomena yang unik/menarik untuk dijadikan fokus
penelitian.

IV. Analisis Data


1. Tabulasi Data
Untuk memudahkan analisis data, maka data hasil penelitian dibuat tabulasi sebagai berikut :
No Hal-hal unik/ Menarik yang Ada Keterangan/ Uraian/Pertanyaan
Ditemukan Dalam Ya Tidak
1 Model Kegiatan v Anak diminta untuk berjalan di atas papan titian
Pengembangan yang untuk melatih keseimbangan anak
digunakan oleh guru
2 Penataan Ruangan v Siswa belajar di luar ruangan yang supaya anak
tidak merasa bosan di dalam kelas dan juga
untuk mengakomodasi kegiatan yang
membutuhkan area yang luas. Walaupun
pembelajaran di luar kelas, siswa tidak langsung
terekspos cahaya matahari langsung karena
pembelajaran diadakan dibawah pepohonan
sehingga anak tidak merasa kepanasan.
3 Kegiatan yag dilakukan anak v Anak terlihat sangat antusias dengan kegitana
dan bagaimana reaksi anak yang diberikan terlihat dari banyaknya anak
terhadap kegiatan yang yang berpartisipasi dan berusaha menyelesaikan
dilakukannya misi untuk berjalan di atas titian hingga selesai.
Alat Permainan Edukatif v Titian yang digunakan oleh guru sangat menarik.
(APE) yang digunakan Papat titian di cat beraneka warna dan diberikan
gambar kaki yang lucu di atasnya. Hal ini
diperkirakan dapat meningkatkan antusiasme
anak untk berpartisipasi karna wanrna yang
menclok dan menarik dapat menifgkatkan
keingintahuan anak
Pengaturan/ Pengelompokan v Didalam video yang tersedia tidak terdapat
Anak bagaimana system pengelompokan anak, akan
tetapi dari potongan kegiatan yang diberikan,
terlihat anak diminta melakukan kegiatan satu
persatu. Anak di minta berbaris menunggu
giliran untuk berjalan di atas titian.
Strategi pembelajaran yang v Statgi yang digunakan yaitu untuk
digunakan guru mengembangan motoric kasar anak melalui
kegiatan berjalan di atas titian. Tujuan dari
kegiatan ini yaitu untuk melatih anak menjaga
keseimbangan dirinya dan meningkatkan kontrol
gerakan. Tak hanya itu kegiatan ini juga dapat
meningkatkan kepercayaan diri anak dan
membantu mereka mengatasi kecemasan dan
rasa takut akan ketinggian atau ketidakstabilan.
Assesmen yang digunakan v Di dalam video tidak terdapat bagaimana
assessmen yang dilakukan.
2. Analisis Kritis
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di salah satu kegiatan pengembangan di TPA
Nungky daycare (Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=C9Pus0yPl5Q), dapat diihat
bahwasanya guru berusaha meningkatkan kegitana motorik kasar anak dimana anak diminta
untuk melakukan kegiatan yang melibatkan otot besar dan melakukan kegiatan keseimbangan
menirukan orang dewasa sebagaimana dedefinisikan oleh Sujiono et al., (2014).
Kegiatan yang digunakan oleh gutu TPA Nungky Daycare adalah kegiatan berjalan di atas
titian. Berdasarkan unsur pokok pembelajaran motorik yang dikemukakan oleh Afandi (2019;
30-38), guru TPA Nungly daycare memfokuskan untuk memenuhi unsur keseimbangan. Hal
ini terlihat dari tuuan kegiatan yaitu untuk meningkatkan kemampuan anak untuk
mempertahankan tubuh baik secara statis dan dinamis. Dalam hal ini guru bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan keseimbangan dinamis siswa. Sebagaimana yang didefinisikan
oleh Afandi (2019) keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk menjaga keseimbangan
tubuh disaat beroindah dari satu tempat ke tempat lain.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di video pembelajaran, tidak terdapat asesmen yang
dilakukan kepada siswa. akan tetapi guru bisa saja menilai dari keberhasilan siswa bejalan
hingga ujung papan titian. Berdasarkan instrument asesmen motorik kasar yang di
kembangkan oleh Dewi et al (2021), kegiatan ini termasuk ke dalam kegiatan motorik kasar
dengan instrument penilaian berjalan. Salah satu indicator kegiatan berjalan yaitu , berjalan di
atas titian. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini hanya sebagian dari total instrumen.
Terkait dengan antusiasme anak, selama observasi dapat disimpulkan bahwa anak sangat
tertarik dengan kegiatan yang diberikan terlihat dari banyak nya anak yang berjalan sampai
ujung dan barisan yang rapi sebelum memulai berjalan. Hal ini bisa disebakan karena metode
kegiatanyang menarik dan papan yang digyunakan juga menarik karena terdiri dari beberapa
warna yang menarik.

V. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
a. Taman Penitipan Anak mempunyai program pengembangan motorik kasar dilihat dari
kegiatan berjalan di atas titian.
b. Pengembangan kemampuan motorik kasar dicapai melalui kegiatan berjalan di atas titian.
c. Lingkungan kelas di Taman Penitipan Anak Nungky Daycare disiapkan sedemikian rupa
sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan motorik kasar anak.

2. Saran-saran
a. Dalam mengembangkan kemampuan motorik kasar, sebaiknya dilakukan dengan kegiatan
lain yang berkaitan dengan mengembangkan kemampuan motorik kasar anak,
b. Pengembangkan kemampuan motorik kasar di Taman Penitipan Anak Nongky Daycare
ditingkatkan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pengembangan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Sujiono, B., Sumantri, M.S. and Chandrawati, T., 2014. Hakikat Perkembangan Motorik Anak. Modul
Metode Pengembangan Fisik, pp.1-21.

Anggraini, F.S., Makhmudah, S. and FN, A.A., 2016. Perkembangan Motorik AUD. GUEPEDIA.

Ariani, I., Lubis, R.N., Sari, S.H., Fransisca, Y. and Nasution, F., 2022. Perkembangan Motorik Pada
Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), pp.12347-12354.

Afandi, A., 2019. Buku Ajar Pendidikan dan Perkembangan Motorik. Uwais Inspirasi Indonesia.

Nurwita, S., 2019. Pemanfaatan Media Puzzle dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak di PAUD
Aiza Kabupaten Kepahiang. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2), pp.803-810.

Farida, A., 2016. Urgensi perkembangan motorik kasar pada perkembangan anak usia dini. Jurnal
Raudhah, 4(2).

Iswantiningtyas, V. and Wijaya, I.P., 2015. Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini
Melalui Permainan Tradisional Gobak Sodor. PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 1(2).

Ramdani, L.A. and Azizah, N., 2019. Permainan Outbound untuk Perkembangan Motorik Kasar Anak
Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), pp.482-490.

Ulfah, A.A., Dimyati, D. and Putra, A.J.A., 2021. Analisis Penerapan Senam Irama dalam
Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 5(2), pp.1844-1852.

Dini, J.P.A.U., 2022. Permainan Estafet untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia
5-6 Tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), pp.9-16.

Dewi, I. D. A. L., Asril, N. M., & Wirabrata, D. G. F. (2021). Instrumen Asesmen Untuk Mengukur
Perkembangan Fisik Motorik Kasar pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Undiksha, 9(3), 416–422. https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.39857

Anda mungkin juga menyukai