Anda di halaman 1dari 5

BAB II

LANDASAN TEORI

1. PENGERTIAN PERKEMBANGAN MOTORIK

Anak mengalami pertumbuhan emasnya pada masa 5 tahun pertama. Pada masa ini, anak akan
mengalami pertumbuhan tidak hanya fisik namun juga motoriknya. Di masa taman kanak kanak
penting untuk meningkatkan kemampuan anak karena pergerakan anggota tubuh anak dapat
berpengaruh terhadap kemampuan lainnya seperti perkembangan kognitif dan sisial emosianal
anak (Sujiono et al., 2014). Anggraini et al. (2016, p.23) mendefinisikan perkembangan motorik
sebagai “kegiatan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir”. Serupa
dengan pengertian oleh Anggraini et al. (2016, p.23), Ariani et al. (2022) mejelaskan bahwa
perkembangan motorik yaitu kemampuan anak untuk mengendalikan gerakan tubuh yang
terkoordinasi antara pusat dan urat syaraf serta otot. Dapat disimpulakn bahwa perkembagan
motorik yaitu kegiatan dimana anak mengalami perkembangan hingga mampu mengendalikan
gerakan tubuhnya yang didalamnya terdapat proses koordinasi antara syaraf dan ototnya.

2. JENIS JENIS PERKEMBANGAN MORTORIK ANAK

Perkembangan motorik anak terbagi 2, yaitu perkembangan motorik kasar dan perkembangan
motorik halus. Sujiono et al., (2014) menjelaskan bahwa gerakan motorik kasar melibatkan otot-
otot yang lebih besar. Gerakan motorik kasar juga membutuhkan tenaga yag kebih karena
membutuhkan koordinsa hampir seluruh bagian tubuh anak. Gerakan motorik ini mulai terbentuk
apabila anak sudah memiliki keseimbangan dan koordinasi hampir seperti orang dewasa.
Kegiatannya seperti meloncat, memanjat dan berlari.

Nurwita (2019) menjelaskan Motorik halus adalah “gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu yang dilakukan oleh otot-otot kecil. mengikuti garis, menulis, meremas,
menggenggam, menggambar, menyusun balok, menuangkan air kedalam gelas tanpa
berceceran, memasukkan kelereng kelubang, membuka dan atau menutup objek dengan
mudah, menggunakan kuas, kerayon, dan sepidol serta melipat.” Dapat disimpukan bahwa yang
membedakan natara motorik kasar dan halus adalah otot yang digunakan serta kegiatan yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan perkembangan motorik tersebut.

Laporan observasi akan fokus terhadap perkembangan motorik kasar anak yaitu melatih
keseimbangan melalui kegiatan berjalan diatas titian.

3. UNSUR- UNSUR POKOK PEMBELAJARAN MOTORIK

Afandi (2019; 30-38) menjelaskan ada beberapa unsur pokok yang harus ada dalam
pembelajaran motorik, yaitu:

1. Kekuatan
Kekuatan adalah kemampuan sekelompok otot untuk menimbulkan tenaga sewaktu
konstraksi. Seperti, berjalan, berlari, melompat.
2. Kecepatan
Kecepatan adalah suatu kemampuan tubuh untuk melakukan sebuah gerakan dengan
cepat mudah dan dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
3. Power
Power adalah kemampuan untuk menarahkan usaha maksimal secepat mungkin.
4. Ketahanan
Ketahan adalah hasil dari kapasitas psikologis para siswa untuk menopang gerakan atas
dalam satu periode.
5. Kelincahan
Kelincahan adalah kemampuan sesorang mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat
dan tepat pada waktu bergerak pada satu titik ke titik lain.
6. Keseimbangan
Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan tubuh baik secara
statis dan dinamis.
7. Fleksbilitas
Fleksiilitas adalah kemampuan semua organ tubuh dalam melentunkan dan melenturkan
tubuh.
8. Koordinasi
Koordinasi adalah kemampuan gerakan tubuh dengan menselasarkan kerja otot dengan
baik dengan semua bagian ototlain secara baik dan berkaitan
9. Akurasi
Akurasi adalah suatu gerakan tubuh untuk melakukan suatu gerakan gaya dengan cepat
tepat dan efisien,

4. URGENSI MOTORIK KASAR DALAM PERKEMBANGAN ANAK

Motorik kasar melibatkan kemampuan seorang anak untuk menggerakkan anggota tubuh dengan
terampil. Anak-anak belajar dari guru tentang pola gerakan yang dapat melatih ketangkasan,
kecepatan, kekuatan, kelenturan, dan koordinasi tangan-mata. Menurut Farida (2016),
perkembangan motorik kasar sangat penting bagi anak karena berhubungan dengan
perkembangan mereka di masa depan. Gangguan motorik kasar dapat berdampak pada
kurangnya rasa percaya diri sosial anak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan perasaan
minder dan rendah diri saat berinteraksi dengan teman sebaya. Jika hal ini berlanjut, dapat terjadi
ketidakstabilan emosional pada anak karena rendah diri yang dialami. Oleh karena itu, penting
untuk mengenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkan pengendalian tubuh, koordinasi,
keterampilan fisik, dan gaya hidup sehat. Hal ini dapat mendukung pertumbuhan fisik yang
sehat, kuat, dan terampil, serta membantu anak menjadi pribadi yang percaya diri dan memiliki
kemampuan untuk mengontrol dan mengelola emosi dengan baik.

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan terkait kegiatan peningakatan kemampuan motorik
kasar pada anak usia dini diantaranya kegiatan bermain gerobak sodor (Iswantiningtyas dan
Wijaya, 2015), permainan outbond (Ramdani dan Azizah, 2019), Senam Irama (Ulfah et al.,
2021)dan permainan estafet (Dini, 2022)

5. INSTRUMEN ASSESMEN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK

Dewi et al (2021), melakukan pennelitian pengembangan terkait instrumen yang dapat digunakan
sebagai asesmen dalam perkembangan motorik kasar anak. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulakn bahwa yang dapat dimasukan sebagai intrumen penilaian yaitu:
ASPEK INSTRUMEN INDIKATOR
PERKEMBANGA Meloncat 1.Melompat ke depan sejauh 50 cm
N MOTORIK 2.Meloncat ke atas dengan ketinggian 15-
KASAR 30 cm
Melempar dan menangkap 1.Melempar ke depan dengan satu tangan
2.Melempar ke depan dengan kedua
tangan
3.Menangkap sesuatu dengan kedua
tangan secara tepat
Melakukan Gerakan 1.Menirukan gerakan senam (gerakan
Koordinas kombinasi antara kaki dan tangan) sesuai
yang dicontohkan guru
Berjalan 1.Berjalan di atas papan titian
2.Jalan Berjinjit
Berlari 1.berlari lurus
2.berlari zigzag
Naik dan turun tangga 1.Naik tangga dengan kaki bergantian
2.Turun tangga dengan kaki bergantian
Sujiono, B., Sumantri, M.S. and Chandrawati, T., 2014. Hakikat Perkembangan Motorik
Anak. Modul Metode Pengembangan Fisik, pp.1-21.
Anggraini, F.S., Makhmudah, S. and FN, A.A., 2016. Perkembangan Motorik AUD.
GUEPEDIA.
Ariani, I., Lubis, R.N., Sari, S.H., Fransisca, Y. and Nasution, F., 2022. Perkembangan Motorik
Pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 4(6), pp.12347-12354.
Afandi, A., 2019. Buku Ajar Pendidikan dan Perkembangan Motorik. Uwais Inspirasi Indonesia.
Nurwita, S., 2019. Pemanfaatan Media Puzzle dalam Mengembangkan Motorik Halus Anak di
PAUD Aiza Kabupaten Kepahiang. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(2), pp.803-810.
Farida, A., 2016. Urgensi perkembangan motorik kasar pada perkembangan anak usia
dini. Jurnal Raudhah, 4(2).
Iswantiningtyas, V. and Wijaya, I.P., 2015. Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini
Melalui Permainan Tradisional Gobak Sodor. PINUS: Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran, 1(2).

Ramdani, L.A. and Azizah, N., 2019. Permainan Outbound untuk Perkembangan Motorik Kasar Anak
Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), pp.482-490.

Ulfah, A.A., Dimyati, D. and Putra, A.J.A., 2021. Analisis Penerapan Senam Irama dalam Meningkatkan
Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2),
pp.1844-1852.

Dini, J.P.A.U., 2022. Permainan Estafet untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 5-6
Tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(1), pp.9-16.
Dewi, I. D. A. L., Asril, N. M., & Wirabrata, D. G. F. (2021). Instrumen Asesmen Untuk Mengukur Perkembangan Fisik Motorik Kasar
pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(3), 416–422. https://doi.org/10.23887/paud.v9i3.39857

Anda mungkin juga menyukai