DI KLOMPOK B
Oleh
Jannah
PENDAHULUAN
Pendidikan pada usia dini pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan tindakan yang
dilakukan oleh pendidik dan orang tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada
anak dengan menciptakan aura dan lingkungan dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman
diperolehnya dari lingkungan, melalui cara mengamati, meniru dan bereksperimen yang
berlangsung secara berulang-ulang dan melibatkan seluruh potensi dan kecerdasan anak. Salah
satu cara anak agar proses belajar mereka memperoleh pengetahuan adalah melalui kegiatan
bermain sambil belajar. Dengan bermain dan belajar, seorang anak dapat memperoleh
kesempatan untuk mempelajari berbagai hal baru.Bemain dan belajar bagi mereka juga merupakan sarana
dalam mengembangkan berbagai ketrampilan sosialnya. Kegiatan bermain dan belajar akan mengembangkan
otot dan melatih gerakan motorik mereka di dalam menyalurkan energi mereka yang berlebih.
Dengan demikian seorang anak akan menemukan bahwa merancang suatu hal baru dan berbeda
dapat menimbulkan kepuasan dan pada akhirnya anak akan menjadi lebih kreatif dan inovatif.
2, Rumusan Masalah
Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
Bagaimana metode pengembangan motorik halus pada Pendidikan Anak Usia Dini
3, Tujuan Masalah
Untuk mengetahui perkembangan motorik halus pada Pendidikan Anak Usia Dini
Untuk mengetahui metode pengembangan motorik halus pada Pendidikan Anak Usia Dini
BAB II
PEMBAHASAN
Motorik adalah terjemah dari kata “motor” yang menurut Samsudin adalah
suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Dengan kata lain,
gerak movement adalah kombinasi dari suatu tindakan yang didasari oleh proses motorik.12
Namun yang harus selalu diperhatikan disini, gerak yang dimaksudkan bukan hanya gerak yang
kita lihat sehari-hari, yakni geraknya anggota tubuh (tangan, kaki, tungkai) melalui alat gerak
tubuh (otot dan rangka), tetapi motorik merupakan gerak yang didalamnya melibatkan fungsi
-jemari manusia yang telah hancur bercampur tanah akan dikembaikan. Dalam agama muslim
manusia hendaknya mencegah dari perbuatan durhaka, dikarenakan jari jemari akan menjadi
saksi atas apa yang diperbuat pemiliknya. Allah SWT berfirman dalam Al-
qur’an surat Al
Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
Bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna
Pada keterampilan halus dalam kehidupan sehari-hari sangat penting dalam kehidupan anak.
keterampilan motorik halus juga diajarkan dalam sekolah Taman Kanak-kanak, pendidik memberikan
stimulasi kepada anak guna menunjang pencapaian keterampilan motorik halus yang optimal. Individu
yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat mempelajari sesuatu karena
lebih cepat berkembang dibandingkan individu yang tidak banyak mendapatkan stimulasi. Salah satu aspek
perkembangan dasar pada anak usia dini yaitu aspek fisik (motorik halus dah halus). Pada
dasarnya perkembangan motorik pada anak meliputi motorik kasar dan motorik halus.
Perkembangan motorik halus menurut Hurlock merupakan pengendalian koordinasi yang lebih
motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jarijemari
dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan dan koordinasi dengan tangan, keterampilan
yang mencakup pemanfaatan menggunakan alat-alat untuk mengerjakan suatu objek. Menurut
Trube pengembangan motorik halus melibatkan otot kecil dalam ekstremitas tubuh. Paling
sering, pengembangan motorik halus mengacu pada penggunaan sesuai dengan tahapan pengembangan
anak pada otot kecil tangan dan kaki. Gerakan motorik halus meliputi menggenggam, menggapai,
memegang, mendorong, dan mengancing. Menurut Bambang Sujiono motorik halus adalah
gerakan yang melibatkan bagian-bagian tertentu dan dilakukan oleh otot-oto kecil (halus) serta
menggenggam, menulis, menggambar, memasukan kelereng ke lubang, membuka dan menutup objek dengan
mudah, menuangkan air ke dalam gelas tanpa berceceran, menggunakan kuas, alat cocok, crayon,
halus meliputi perkembangan otot halus dan fungsinya.Otot ini berfungsi untuk melakukan
gerakan-gerakan bagian bagian tubuh yanglebih spesifik, seperti menulis, melipat, merangkai,
melibatkan otot dan saraf yang jauh lebih kecil atau detail. Kelompok otot dan saraf inilah yang
simpulkan bahwa motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jemari
tangan dan gerak pergelangan tangan yang tepat. Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu
membutuhkan tenaga, namun gerakan ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang
anak dapat berkreasi, seperti menggunting kertas, menggambar, mewarnai, serta menganyam.
Namun tidak semua anak memiliki kematangan untuk menguasai kemampuan ini pada tahap yang
sama.
Perkembangan motorik halus merupakan perkembangan otot halus dan fungsinya. Otot ini
berfungsi untuk melakukan gerakan-gerakan bagian tubuh yang lebih spesifik; seperti menulis,
Adapun perkembangan motorik pada anak menurut Gesell dan Ames (1940) serta Illingworth (1983),
1.Continuity (bersifat kontinu), yaitu dimulai dari sederhana ke yang lebih kompleks sejalan
2.Uniform sequence(memiliki tahapan yang sama), memiliki pola tahapan yang sama untuk semua
4.Umum ke khusus, yaitu dimulai dari gerak yang bersifat umum ke gerak yang bersifat khusus.
7.Bersifat proximo-distal, artinya bahwa bagian yang mendekati sumbuh tubuh (tulang belakang)
8.Koordinasi bilateral menuju crosslateral, artinya bahwa koordinasi organ yang sama berkembang
1. Menggunting kertas
Kegiatan memegang dan menggerakkan gunting melatih otot-otot yang sama yang akan
digunakan untuk menulis. Anda perlu mencermati cara si kecil memegang gunting. Posisi
gunting yang benar adalah, ibu jari dan jari tengah berada di dalam lubang gunting, jari telunjuk
berada di bagian luar lubang gunting untuk menstabilkan gerak gunting. Sementara, jari keempat
dan kelima menekuk ke arah telapak tangan. Beri si kecil keleluasaan melakukan kegiatan ini.
2. Melipat kertas
Keterampilan membuat origami baru akan dikuasai sungguh-sungguh saat anak berusia enam
tahun. Tetapi latihan dapat dimulai sejak anak berusia tiga tahun. Untuk anak-anak usia
prasekolah, Anda bisa melatihnya membentuk persegi panjang atau segitiga dari selembar kertas
berbentuk bujur sangkar. Bila si kecil sudah mahir membuat lipatan sederhana, Anda bisa
lipatannya pun kerap melenceng. Jadi, jangan terlalu menuntutnya membuat lipatan yang rapi.
Latihan melipat kertas akan memperkuat otot-otot telapak dan jari tangan anak, yaitu saat anak
melipat dan menekan lipatan itu. Kekuatan bagian telapak dan jari dibutuhkan untuk memegang
3. Memutar koin
Memegang uang logam pada posisi berdiri, kemudian memutarnya hingga menghasilkan putaran yang baik
sangat disukai anak. Anak usia kira-kira empat tahun mulai dapat melakukannya, meski kadangkala
jarinya masih terpeleset. Kegiatan ini melatih kelenturan otot kecil pada jari tangan, seperti
Ajak anak melatih keterampilan motoriknya dengan menyambung titik-titik kecil membentuk
sebuah gambar. Keterampilan ini dibutuhkannya untuk menulis. Anak-anak usia prasekolah gemar
melakukan kegiatan ini. Tapi jangan paksa dia menyelesaikan seluruh latihannya bila mereka
5. Melukis karton
Buatlah beberapa pola gambar pada karton, kemudian minta si kecil membuat gambar serupa dengan
gambar yang Anda buat. Bisa juga Anda membuat pola gambar dengan titik-titik yang besar.
Usahakan titik-titik itu arahnya bervariasi, dari samping kiri ke arah atas, dari atas ke bawah dan
dari bawah ke arah samping. Mintalah anak menyambung titik-titik itu. Kegiatan ini untuk
mengembangkan keterampilan visual-motor anak yang akan digunakannya bila ia perlu membuat
6. Meronce
Untuk bisa meronce sedotan warna warni menjadi seuntai kalung, dibutuhkan kelenturan otot
pada jari tangan. Seperti pada kegiatan menjahit, kegiatan ini mengandalkan kekuatan otot ibu
jari, jari telunjuk dan jari tengah. Cara anak memegang benang untuk dimasukkan ke dalam lubang sedotan
7. Gambar temple
Menempel stiker dapat dilakukan anak sejak ia berusia satu tahun. Pada usia ini, anak cenderung
menempelkan stiker di tempat kosong. Ajak anak menempel stiker di atas sebuah pola yang berbentuk sama
dengan bentuk stiker. Kegiatan ini lebih rumit karena anak harus mengerahkan kemampuan
visual, imajinasi dan motorik halusnya. Kegiatan merekatkan gambar tempel ini melatih aspek
visual-motor dan melibatkan imajinasi yang diperlukan anak dalam kegiatan menggambar.
8. Mie lilin
Permainan ini diminati sepanjang zaman. Dari lilin aneka warna, si kecil dapat menciptakan
berbagai bentuk. Awalnya, Anda dapat menunjukkan bagaimana memperlakukan lilin itu
“Cacing”, mungkin bentuk pertama yang dibuat anak. Setelah berhasil membuat satu “cacing”,
ia akan membuat lagi, lagi dan lagi. Dengan banyaknya “cacing” yang dibuatnya, muncul ide
baru, dan ia menyebut bentuk itu “mie”. Bentuk ini memang paling dikuasai si kecil, karena
lengan untuk menekan dan menggulirkan lilin di atas meja. Begitu anak bosan dengan satu
bentuk yang dikuasainya, ia akan mencoba bentuk lain. Permainan ini menguatkan seluruh otot
tangannya, mulai dari lengan bagian atas, telapak dan jari tangan.[3] Kemampuan motorik halus
bisa dikembangkan dengan cara lain, yaitu; anak-anak menggali pasir dan tanah, menuangkan
air, mengambil dan mengumpulkan batu-batu, dedaunan atau benda-benda kecil lainnya dan
bermain permainan di luar ruangan seperti kelereng. Pengembangan motorik halus ini
merupakan modal dasar untuk menulis.[4] Seperti halnya halnya pada kegiatan motorik kasar
yang dilkaukan anak usia dini, kegiatan motorik haluspun mengandung resiko kecelakaan tertent
Bermain dalam masa kanak-kanak adalah kegiatan yang sangat serius dan merupakan sarana
untuk mengembangkan daya imajinasinya. Dalam hal ini, yang paling menunjang untuk itu yakni
melatih dan mengembangkan motorik halus. Karena motorik halus sangat menentukan kepekaan
dan daya kreativitas anak. Untuk mengasah motorik halus agar motorik anak dapat berkembang
dengan baik dan sempurna, perlu dilakukan stimulasi yang terarah dan terpadu.
Metode berikut mudah diterapkan dengan sarana dan fasilitas yang ada di sekitar kita yang dapat
bayi tertarik dan melihat, menggapai/ menendang mainan tersebut. Letakkan/ sentuhkan sebuah mainan
kecil, berbunyi dan berwarna cerah pada tangan bayi atau punggung jari-jarinya. Ajak bayi meraba
dan merasakan berbagai bentuk permukaan seperti mainan binatang, mainan plastik, kain-kain
Letakkan mainan sejenis rattle lalu coba tarik pelan-pelan untuk melatih bayi memegang
dengan kuat.
Letakkan sebuah mainan di tangan bayi dan perhatikan apakah ia memindahkannya ke tangan yang
Bermain genderang dengan menggunakan kaleng kosong bekas dan tunjukkan cara
memukulnya.
Membuat bunyi-bunyian dengan membenturkan 2 kubus/ balok yang tidak dapat pecah.
Bermain dengan menggunakan peralatan memasak, tentunya yang aman dan berbahan plastik
Ketika anak mampu melakukan suatu gerakan motorik, maka akan termotivasi untuk bergerak
kepada motorik yang lebih luas lagi. Aktivitas fisiologis meningkat dengan tajam. Anak seakan-
akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik, baik yang melibatkan motorik kasar maupun
motorik halus. Pada saat mencapai kematangan untuk terlibat secara aktif dalam aktivitas fisik
yang ditandai dengan kesiapan dan motivasi yang tinggi, yang memungkinkan anak akan berlaku liar dan
nakal serta tidak terarah, seiring dengan hal tersebut, orang tua dan guru perlu memberikan
semacam stimulasi seperti yang telah dipaparkan di atas dengan berbagai kesempatan dan
pengalaman yang dapat meningkatkan keterampilan motorik anak secara optimal. Peluang-
peluang ini tidak saja berbentuk membiarkan anak melakukan kegiatan fisik akan tetapi perlu di
dukung dengan berbagai fasilitas yang berguna bagi pengembangan keterampilan motorik kasar
dan motorik halus. Sehingga si kecil dapat melalui tahapan-tahapan perkembangannya dengan
baik dan terarah. Stimulasi yang bisa diberikan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik
Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin) dan menggambar.
senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka,
2. Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan
pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang
3. Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada
usia pra sekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis,
4. Melalui perkembangan motorik, yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul
dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat
bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkan atau menjadi anak yang
fringer (terpinggirkan).
kepribadian anak.
pendidik.
b) Fasilitas dan alat-alat pengembangan keterampilan mororik ; dalam arti luas, fasilitas
c) Susunan pengaturan dan tempat pendidik. Agar poses pengembangan keterampilan motorik
dapat berjalan dengan lancar dan tertib, perlu diperhatikan susunan anak dan tempat
pendidik, diantaranya; Susunan barisan anak tidak menghadap sinar matahari, dan
juga ke arah yang mudah menarik perhatiannya misalnya ke arah jalan raya, tempat
keramaian. Susunan barisan mudah diawasi, seperti barisan tidak terlalu panjang.
Berdiri di tempat yang dapat melihat semua anak dan anak-anak dapat melihat guru.
Ketika memberikan contoh suatu gerakan, tidak membelakangi anak. Hal yang
diperlihatkan harus jelas kelihatan dari tempat berdiri anak. Perubahan susunan
barisan lain harus dapat berjalan dengan cepat karena anak usia dini belum mampu
mengatur sendiri maka dalam kegiatan di luar kelas diperlukan adanya guru bantu lain. Dalam
penyusunan dan pengaturan tempat anak juga perlu diperhatikan jumlah anak, jumlah
alat yang tersedia, macam kegiatan, keadaan halaman (luas atau sempit).
bahan kegiatan pengembangan yang akan dilaksanakan, 2. Persiapan kegiatan tertulis: segala
persiapan yang akan dikembangkan kepada anak-anak telah disusun secara tertulis.
Kegiatan pengembangan yang akan dilaksanakan direncanakan dan diperhitungkan dengan
cermat. Ini berbentuk program satuan kegiatan harian, 3. Persiapan lapangan dan alat-
alat: halaman yang akan dipakai harus diatur dan dipersiapakan secukupnya. Untuk
persiapan lapangan, perlengkapan dan alat-alat disiapakan dibantu oleh guru bantu.
ketermapilan motorik, pendidik bukan berdiri di muka kelas, tetapi beridiri di antara
anak-anak. Karena dengan demikian maka kontak atau interaksi guru dengan anak-anak
f) Nada Suara Nada suara guru merupakan alat kontak dengan anak. Suasana kegiatan
pengembangan akan sangat dipengaruhi oleh nada guru. Kepandaian berbicara harus
dapat menjelaskan apa yang dimaksudkan, dan dapat pula memberikan perintah yang tepat. hal ini
berbeda dari sekolah satu dengan yang lain dan kelas ke kelas berikutnya. Adapun
syarat-syaratnya adalah sebagai berikut: Nada suara harus memberi dorongan dan
semangat, Ramah (Bukan berarti suatu sikap yang tidak pasti. Tidak pernah
menghardik), Nada suara harus jelas, Bebicara tidak keras, Berbicara singkat dan
jelas, Nada suara harus sesuai dengan ruang pembicaraan atau luas ruangan.
g) Koreksi Koreksi atau perbaikan dapat dilakukan dengan dua cara; (1) koreksi
kesalahan yang banyak dilakukan dan mengadakan perbaikan. Ini disebut koreksi
tidak lansung. (2) koreksi perorangan. Koreksi perorangan dilakukan bila hanya satu dua
anak melakukan keslahan dan guru lansung melakukan koreksi secara perorangan
dimulai, lapangan atau halaman bermain terlebih dahulu diperiksa kalau-kalau ada
hal yang dapat menimbulkan bahaya bagi anak-anak, seperti halaman tidak rat,
Alat-alat bantu pengembangan yang dipakai diperiksa dengan teliti jangan sampai
BAB III
PENUTUP
3. Kesimpulan
Motorik adalah terjemah dari kata “motor” yang menurut Samsudin adalah
suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. Dengan kata lain,
gerak movement adalah kombinasi dari suatu tindakan yang didasari oleh proses motorik. Namun yang
harus selalu diperhatikan disini, gerak yang dimaksudkan bukan hanya gerak yang kita lihat
sehari-hari, yakni geraknya anggota tubuh (tangan, kaki, tungkai) melalui alat gerak tubuh (otot
dan rangka), tetapi motorik merupakan gerak yang didalamnya melibatkan fungsi motorik seperti
“ motor “
adalah suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak. motorik halus adalah
gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi
oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari
fisik/motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh.
karena keterampilan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi,
kontrol, kehati-hatian, dan koordinasi ototo tubuh yang satu dengan yang lain.
4. Saran
Dari hasil penyusunan makalah diatas serta pembahasan yang telah penulis jabarkan,
menunjukan bahwasanya Mengembangkan motorik halus anak usia dini sangat penting.
Mengingat betapa pentingnya motorik halus anak dikembangkan sejak dini sebagai bekal untuk
Guru hendaknya dapat mengondisikan kelas dan mendapat perhatian anak didalam saat
pembelajaran berlangsung.
berbagai media agar anak antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak
merasa bosan.
DAFTAR PUSTAKA
Yus Anita, Model Pendidikkan Anak Usia Dini, Medan: Kencana Prenada Media
Group, 2013