Anda di halaman 1dari 25

Judul : ANALISIS 

KEGIATAN
Penelitian        PENGEMBANGANMOTORIK HALUS
MELALUI MENEMPEL DENGAN KERTAS
LIPAT DI KB TERKINI TAHUN PELAJARAN
2020/2021
Waktu Pelaksanaan : 19-21 Oktober 2020
Tempat : KB Terkini
Penelitian      

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Penelitian


Usia anak usia dini merupakan masa keemasaan dimana pada masa lima
tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak. Perkembangan
motorik erat kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Ketrampilan
motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh karena itu
setiap gerakan yang dilakukan sesederhana apa pun sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui
berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.
Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dulu daripada
motorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot
kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya untuk
menggunting, meronce dan melipat.
Gerakan motorik halus merupakan gerakan yang hanya melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti
ketrampilan menggunakan jari jemari tangan dan gerakan pergelangan tangan.
Oleh karena itu, gerakan ini tidak terlalu membutuhkan tenaga, namun gerakan ini
membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang cermat.
Mengingat bahwa pengembangan motorik halus bukanlah merupakan
sesuatu yang mudah, maka kegiatan belajar mengajar haruslah menarik dan
menyenangkan serta memenuhi rasa keingintahuan anak. Maka dari itu penulis
melaksanakan observasi/ pengamatan di KB Terkini pada hari Rabu tanggal 19-21
Oktober 2020 pada kegiatan menempel betuk televisi dengan kerta lipat, terlihat
anak masih antusias pada kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dapat distimulasikan secara berulang-ulang agar
kemampuan anak semakin baik. Peran guru dalam mengembangkan kegiatan
menempel adalah membangun motivasi dan rasa keingintahuan anak secara alami
tentang menempel.
Pembelajaran yang diselenggarakan di KB Terkini melatarbelakangi dalam
Penelitian dan Analisis Kegiatan  Pengembangan Motorik Halus Melalui
Menempel dengan Kertas Lipat di KB Terkini Tahun Pelajaran 2020/202.

B.     Fokus Penelitian


Berdasarkan latar belakang di atas dan setelah dilakukan observasi
penelitian di KB Terkini, maka penelitian ini terfokus pada “Pengembangan
motorik halus anak melalui kegiatan menempel dengan kertas lipat.”

C.    Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan :
1.      Mengumpulkan data mengenai :
a. Mengetahui hasil pembelajaran perkembangan motorik halus anak dalam
kegiatan menempel dengan kertas lipat.
b. Untuk menganalisis kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang telah
dipelajari dan diberikan pada mata kuliah analisis kegiatan pengembangan
anak usia dini.
c. Mengetahui kemampuan motorik halus anak KB Terkini dalam kegiatan
menempel dengan kertas lipat.
2.      Analisis Kritis
Kegiatan pengembangan menempel dengan kertas lipat sangat bermanfaat
karena dengan adanya kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat,
kemampuan motorik halus anak akan terasah. Koordinasi mata dan tangannya
dapat berkembang. Anak bisa mandiri dan mempunyai sikap teliti, menghargai
hasil karya sendiri dan orang lain.

D.    Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat bagi :
 Penulis : sebagai masukan dalam menganalisis suatu kegiatan yang
dilakukan anak.
 Guru : sebagai masukan dalam kegiatan pengembangan motorik halus
anak dengan pembelajaran menempel dengan kertas lipat.
 Orang tua : bagi orang tua penelitian ini bermanfaat untuk menambah
wawasan orang tua tentang cara mendidik anak dan mengembangkan
kemampuan anak sesuai dengan usia anak, terutama kemampuan motorik
halus.
BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Perkembangan Motorik


Motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh
tubuh. Perkembangan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan
pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan
kematangan syaraf danotot. Aktivitas anak terjadi di bawah control otak.
Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik
kasar dan gerakan motorik halus. Gerakan motorik kasar adalah gerakan yang
membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak, sedangkan gerakan
motorik halus adalah gerakan yang hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja
dan dilakukan oleh otot-otot kecil seperti ketrampilan menggunakan jari jemari tangan
dan gerakan pergelangan tangan. Kedua macam gerakan ini sangat dperlukan anak
dikemudian hari. (Bambang Sujiono, dkk. 2010, Metode Pengembagan Fisik)
Secara umum ada tiga tahap perkembangan ketrampilan motorik anak pada usia
dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomous. Optimalnya pertumbuha fisik
anak memang sangat penting karena secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi perilaku sehari-harinya. Secara langsung, pertumbuhan fisik anak akan
menentukan ketrampilannya dalam bergerak, sedangkan secara tidak langsung,
pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik/ motorik anak akan mempengaruhi
cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Sedangkan meningkatnya
motorik anak akan meningkatkan pula aspek fisiologis, kemampuan sosial emosional
dan kognitif anak.
Kelenturan tangannya pun semakin baik. Ia mulai dapat menggunakan
tangannya untuk berkreasi. Misalnya, menggunting kertas dengan hasil guntingan yang
lurus, membuat gambar sederhana dan mewarnai, menggunakan klip untuk
menyatukan dua lembar kertas, menjahit, menganyam kertas serta menajamkan pensil
dengan rautan pensil. Namun, tidak semua anak memiliki kematangan untuk
menguasai semua ini pada tahap yang sama. (Siti Aisyah, dkk, 2010. Perkembangan
dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini)
Pada anak usia dini perkembangan motorik kasar dan perkembangan
motorik halus berlangsung sangat pesat. Pada usia tersebut koordinasi mata-tangan
anak semakin baik, bahkan sudah dapat menggunakan kemampuannya untuk
mengurus dirinya sendiri dengan sedikit pengawasan orang dewasa. Disamping itu ia
mulai dapat menyikat gigi, menyisir, mengancingkan pakaian, membuka dan menutup
ritsluiting, memakai sepatu sendiri, serta makan menggunakan sendok dan garpu.

B.     Pengembangan Motorik Halus


Dalam hal perkembangan motorik halus, anak-anak dapat dilatih
ketrampilannya melalui berbagai aktivitas yang menunjang. Beberapa kegiatan yang
menunjang antara lain mencoret-coret di kertas, yang akan berkembang menjadi
coretan benang kusut, kemudian menjadi garis lurus, lengkung, dan seterusnya.
Sekalipun kematangan motorik mempunyai peranan besar, tetapi tanpa latihan yang
dilakukan melalui bermain maka perkembangan motorik tidak berkembang dengan
pesat. (Dra. Mayke Sugianto T, M.Si., Psikologi Perkembangan Anak, 2007: 4.9)
Peran guru dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar anak usia dini
sangatlah penting. Gurulah yang paling menentukan aktivitas fisik dan olahraga yang
dilakukan anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Melalui berbagai
arahan, guru juga dapat menumbuhkan minat anak terhadap olahraga (motorik kasar)
dan motorik halus.
Beberapa cara yang dapat digunakan guru untuk membantu meningkatkan
ketrampilan motorik ana adalah :
 Waktu sendiri dalam menguasai suatu ketrampilan.
 Menyediakan peralatan atau lingkungan yang aman dan memungkinkan anak
melatih ketrampilan motoriknya.
 Memberikan tingkat keberhasilan yang sesuai dengan perkembangan anak.
 Memperlakukan anak dengan sama.
 Meningkatkan kesabaran guru karena anak memiliki jangka.
 Memperkenalkan berbagai jenis ketrampilan motorik pada anak.
Guru juga berperan dalam membiasakan anak didiknya untuk memakan
makanan yang bergizi.
Pemilihan suatu metode pembelajaran ditentukan oleh tujuan yang akan dicapai
anak, sedangan metode merupakan cara untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Untuk mengembangkan motorik anak guru dapat menerapkan metode-metode yang
akan menjamin anak tidak mengalami cedera dan menyesuaikannya dengan
karakteristik anak usia dini. Hal-hal yang perlu dilakukan guru dalam pemilihan
metode untuk meningkatkan motorik anak TK adalah menciptakan lingkungan yang
aman dan kegiatan yang menantang, menyediakan tempat, bahan dan alat yang
dipergunakan dalam keadaan baik, serta membimbing anak mengikuti kegiatan tanpa
menimbulkan rasa takut dan cemas dalam menggunakannya. (Bambang Sujiono, dkk.
2010, Metode Pengembagan Fisik)

C.    Kegiatan Menempel


Koordinasi mata dan tangan saat menempel dapat merangsang kerja otak
anak. Beberapa manfaat yang akan didapat anak dalam kegiatan menempel antara
lain :
1. Melatih motorik halus
Kegiatan menempel, membuka perekat atau membuka lem lalu
menempelkan ditempat yang sudah ditentukan membuat jari jemari anak
jadi lebih terlatih.
2. Melatih koordinasi tangan dan mata serta konsentrasi
Kegiatan menempel bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan otak
yang lebih maksimal mengingat di usia ini merupakan masa pertumbuhan
otak yang sangat pesat.
3. Meningkatkan kepercayaan diri
Ketika anak berhasil menempel, dia akan melihat hasilnya. Hal ini
merupakan suatu reward positif yang akan meningkatkan kepercayaan
dirinya untuk melakuka kegiatan itu kembali.
4. Lancar menulis
Gerakan-gerakan halus yang dilakukan saat latihan menempel kelak akan
membatu anak lebih mudah belajar menulis. Anak-anak SD yang sangat
kaku memegang pensil dan yang tulisannya tidak beraturan, bisa jadi
akibat kemampuan motorik halusnya tidak dilatih dengan baik sewaktu
kecil.
5. Ungkapan ekspresi
Menempel dapat menjadi sarana untuk mengungkapkkan ekspresi dan
kreativitas anak.
6. Mengasah kognitif
Koordinasi mata dan tangan pada kegiatan menempel akan menstimulus
kerja otak sehingga kemampuan kognitif anak pun akan makin terasah.
Kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat  yang diamati pada
KB Terkini adalah menempel bentuk televisi dengan kertas lipat. Menempel
bentuk televisi dengan kertas lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan
sederhana. Dari kertas lipat dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu
ditempelkan pada kertas putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik
halusnya dengan jari-jarinya memegang lem, mengoles lem, memegang kertas
lipat, menempelkan pada kertas putih. Dengan demikian kegiatan menempel
bentuk televisi dengan kertas lipat ini dapat mengembangkan kemampuan
motorik halus anak.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A.    Subjek Penelitian


1.      Tanggal penelitian      : 11 Mei 2016
2.      Tempat                        : KB Terkini
3.      Subyek                        :
a.       Peserta Didik        : 30 anak, 17 laki-laki dan 13 perempuan
b.      Pendidik                : 4 orang
c.       Kepala sekolah      : 1 orang

B.     Metode Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu penelitian yang
menceritakan data mengenai fenomena/ gejala yang diteliti di lapangan.

C.    Instrumen Penelitian


1.      Observasi
Observasi yaitu rencana untuk mengamati penilian perilaku,selain itu juga
diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek
sebagai pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek di tempat
terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observator berada bersama
obyek yang diamati.(Tim PG PAUD, 2010:5)
2.      Wawancara
Yaitu tanya jawab dengan seseorng untuk mendapatkan keterangan atau
pendapat tentang sesuatu hal atau masalah (Tim PG PAUD, 2010:9)
3.      Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumentasi dokumen-dokumen baik dokumen
tertulis, gambar maupun elektronik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
alat bantu sebagai dokumen penelitiannya:
 Lembar tanya jawab
 Lembar observasi
 Dokumen-dokumen lain sebagai pendukung
BAB IV
ANALISIS DATA

A. Hasil Wawancara
1. Pemimpin/Kepala
a. Tabulasi Data
Aspek Wawancara dengan Kepala
Pemrakarsa
Ijin Pendirian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Berau :
421/066/Kpts/2007
Pendirian
Ijin Opertasional: 421.1/374/Kpts/ 2015
Akta notaries PAUD no. 5 tanggal 8 November 2012
Visi Taqwa, Sehat, Cerdas serta Ceria
1. Menanamkan budi pekeri dan perilaku yang berorientasi pada
pendidikan moral keagamaan.
2. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga anak didik mampu berkembang secara optimal sesuai
tingkat usianya.
Misi 3. Membentuk pribadi yang sehat jasmani dan rohani serta
menggali potensi anak agar mempu mengembangkan
kecerdasan dan berpikir sesuai dengan tingkat usianya.
4. Memberi pelayanan yang seluas-luasnya kepada masyarakat
tentang AUD.

Tujuan 1. Membekali peserta didik agar menjadi anak yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dan kreatifitas
anak didik sesuai dengan tingkat usianya.
3. Menyiapkan peserta didik yang mandiri, tangguh, terampil,
aktif dan bertanggungjawab.
Peraturan
penerimaan
siswa
Keunggulan KB Terkini selanjutnya adalah memiliki tim pengajar
yang kompeten di bidangnya, sehingga mampu mendidik siswa
sesuai visi misinya. Semua pengajar akan menyampaikan materi
dengan baik kepada siswa dengan metode yang menyenangkan
sehingga anak-anak tidak merasa terpaksa dan nyaman dalam
belajar. Anak-anak akan dengan senang hati melakukan kebiasaan-
Keunggulan
kebiasaan baik yang diajarkan oleh pengajar karena semua
di KB Terkini
diberikan dengan contoh langsung.
Semua pengajar telah memiliki pengalaman berhadapan dengan
berbagai karakter anak didik, sehingga bisa menghadapinya dengan
baik. Pengajar berhasil membuat program unggulan terbaik dan
kurikulum materi yang diajarkan dengan tepat sesuai goal akhir
KB Terkini
Jumlah anak 30 anak (usia 3 - 4 tahun)
Jumlah Guru 4 orang
Waktu
07.30-10.30 Wita
Operasional
Jumlah Staff 1 orang
Kendala Yang Perubahan Kondisi Waktu dalam proses belajar mengajar terutama
Dihadapi di masa pandemik

b. Analisis Data
Manajemen Kurikulum dalam Meninggkatkan Mutu
PembelajaranBerdasarkan pengamatan observasi penelitian yang peneliti
lakukan serta hasil wawancara dengan Kepala KB terkini menyatakan
bahwa beliau sudah berusaha melakukan manajemen kurikulum dengan
sebaik-baiknya dalam rangka meningkatkan mutu pembelajran bagi
peserta didik. Orang tuapeserta didik dapat memilih pelayanan apa yang
mereka inginkan. Sebagai contoh Kelompok Bermain (KB) yang mana
waktu pembelajarannya dimulai dari pukul 07.30 s.d 10.30 Wita dan
ditambah dengan belajar iqro lebih kurang 1 jam sehingga perserta didik
pulang pukul 11.30 Wita .Kepala KB terkini menyatakan bahwa bentuk
layanan pendidikan pada peserta didik yang di selenggarakan pada KB
terkini adalah Layanan Kelompok Bermain (KB). Layanan pendidikan
yang diberikan pada KB terkini dikelompokkan berdasarkan tingkatan
umur. Yaitu untuk umur 3 s.d 4 tahun.

Dalam melaksanakan layanan pendidikan pada peserta didik yang


diselenggarakan KB terkini, Kepala KB menyatakan tidak terlampau
banyak mengalami kendala, hanya kendala-kendala kecil yang tentunya
bisa diatasi secara bersama-sama.

2. Pendidik/ Pengasuh KB
A. Tabulasi Data
Aspek yang Wawancara Dengan
Observasi Dokumentasi
Diteliti Pendidik
Guru menggunakan dan Pembelajaran menempel Tertulis dalam
memperlihatkan kertas bentuk televisi dengan kertas kegiatan harian KB
lipat, lem, dan kertas putih lipat disesuaikan dengan dari penugasan yang
Media dan sebagai media menempel tema, begitu juga dalam diberikan mayoritas
cara kegiatan menempel dengan anak bernilai baik.
penggunaanya kertas lipat ini menggunakan
media kertas lipat, lem dan
kertas putih sebagai
medianya.
Guru mendemonstrasikan Metode yang digunakan Foto kegiatan
cara menempel dengan dalam kegiatan melipat
kertas lipat menggunakan metode
demonstrasi. Hal ini
dilakukan agar anak dapat
mengetahui langkah-langkah
secara benar.
Anak-anak Dengan kegiatan menempel Foto kegiatan
mempraktikkan menempel dengan kertas lipat ini
dengan kertas lipat diharapkan kemampuan
Cara motorik halus anak
menggunkan meningkat, melatih ketelitian
media dan kemandirian anak,
melatih koordinasi mata dan
tangan anak serta melatih
pengenalan warna

b. Analisis Data
Dalam melaksanakan layanan pendidikan pada peserta didik yang
diselenggarakan KB terkini, Kepala PAUD menyatakan tidak terlampau
banyak mengalami kendala, hanya kendala-kendala kecil yang tentunya
bisa diatasi secara bersama-sama. Dalam hal ini, guru juga harus dapat
mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat ketika anak didik
belum dapat membentuk kompetensi dasar, apakah kegiatan pembelajran
di hentikan, diubah metodenya, atau mengulang dulu pembelajaran yang
lalu. Guru harus menguasai prinsip – prinsip pembelajaran, pemilihan dan
penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan metode,
keterampilan, menilai hasil belajar, serta memilih dan meenggunakan
strategi atau pendekatan pembelajaran. Dari hasil wawancara dengan
Guru-guru KB terkini diketahui bahwa guru-guru selalu berupaya
meninggkatkan kualitas dalam memberikan layanan kepada peserta didik.
Dan mereka mengaku juga berperan dalam kelompok yang lain, sehingga
pengalaman mereka dalam melayani peserta didik membuat mereka selalu
meninggkatkan kualitas.. Selain itu guru juga bertugas mengelola,
tanggung jawab secara keseluruhan guru kepada semua bentuk layanan
yang ada.
Guru-guru KB terkini berpendapat sama bahwa pengelompokan
layanan yang diberikan pada peserta didik sudah tepat dan sudah
memenuhi standar pengelompokan layanan PAUD yang ditetapkan
Kementerian Pendidikan Nasional, yang dituangkan dalam Permendiknas
No. 58 Tahun 2009. Mereka berpendapat bahwa pengelompokan
didasarkan umur dan peserta didik, dan juga keinginan dan peserta didik
dan orang tua peserta didik, layanan apa yang mereka inginkan.Guru-Guru
KB terkini juga berpendapat sama, bahwa tidak mendapatkan kendala
yang terlampau berarti dalam melaksanakan layanan kepada peserta didik.
Guru-guru mengaku sangat dekat dengan anak-anak peserta didik, bahkan
untuk kelompok bermain (KB), guru-guru memperlakukan peserta didik
seperti anak sendiri. Hal ini dikarenakan beberapa peserta didik dititipkan
oleh orang tuanya kepada PAUD dan pukul 7.30 Wita pagi sampai dengan
pukul 10.30 Wita.

c. Hasil Pengamatan
a. Prsasarana Out Door
a. Tabulasi Data

No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan


1. Bak air 
2. Bak pasir 
3. Papan luncur 
4. Papan titian 
5. Ayunan 
6. Panjatan 
7. Kuda-kudaan 

b. Analisis Data
Berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi, alat permainan diluar
kelas atau outdoor terdapat tujuh alat permainan. Dari sembilan alat tersebut
terdapat alat permainan yang rusak sehingga tidak dapat dipergunakan lagi, jika
dipergunakan lagi akan membahayakan keselamatan anak didik.

B. Prasarana Indoor
a. Tabulasi Data
No Jenis Alat Ada Tidak Keterangan
1. Buku-buku cerita atau 
dongeng
2. Alat-alat peraga atau 
bahan main sebagai
bahan belajar di Sentra
3. Lemari atau rak untuk 
tempat alat main
4. Tape Recorder dan/atau 
VCD Player, beserta
kaset dan/atau VCD
cerita/lagu
5. Papan tulis (white atau 
black board) serta alat
tulisnya
6. Papan flanel dan 
perlengkapanannya
7. Panggung boneka dan 
perangkatnya
8. Papan geometris, puzzle, 
balok, monte untuk
dironce
9. ) Alat untuk bermain 
peran makro dan mikro
10. Alat permainan edukatif 
sederhana
11. Alat permainan untuk 
mendukung mengenal
budaya lokal dan atau
tradisional/daerah
12. Alat-alat untuk memasak 

b. Analisis Data
Data yang didapat dari observasi di dalam kelas, terdapat enam macam alat
peraga untuk pembelajaran sehari-hari. Berdasarkan informasi dari guru, masih
banyak alat peraga di dalam kelas namun alat peraga yang lain tersebut sudah
tidak lengkap sehingga tidak bisa dipergunakan lagi. Berdasarkan dari observasi
peneliti didalam kelas dan diperjelas dengan wawancara dengan guru alat
permainan edukatif terdapat beberapa macam yaitu kartu angka yang terbuat dari
kertas, boneka tangkai terbuat dari kertas dan tangkai bekas es cream, boneka
kotak dari kotak bekas minuman. Pada dasarnya banyak APE buatan guru yang
bisa dibuat namun yang terdapat di KB Terkini hanya tiga macam APE buatan
guru. Berdasarkan observasi langsung dari kelas, terdapat beberapa alat
permainan untuk anak-anak dan semua alat permainan tidak ada yang
membahayakan untuk keselamatan anak-anak. Menurut hasil wawancara dari
guru, alat permainan anak di kelas adalah alat permainan hasil pabrik. Setiap kelas
terdapat dua set setiap alat permainan, alat permainan tesebut sangat membantu
anak dalam melatih kreatif

d. Administrasi Sekolah
a. Tabulasi Data
No Administrasi Sekolah Ada Tidak Keterangan
1. Administrasi Umum
2. Administrasi Keuangan
3. Administrasi kegiatan
b. Analisis Data

e. Administrasi Kelas
a. Tabulasi data
No Administrasi Kelas Ada Tidak Keterangan
1. Ruang Kantor 
2. Ruang Kepala Sekolah 
3. Ruang Guru 
4. Ruang Tamu 
5. Ruang Belajara 
6. Ruang Kelas 
7. Ruang Perpustakaan 
8. Ruang Penunjang 
9. Dapur 
10. KM/WC Siswadan Gur 
b. Analisis Data
1. Ruang kantor
Ruang kantor berada pada sisi utara ruang kelas. Sebenarnya ruang guru,
ruang kepala sekolah, ruang tamu, dan perpustakaan berada pada satu
ruangan yang sama. Tak ada sekat yang membatasinya. Penataan ruangan
ini disusun sedemikian rupa sehingga terlihat tidak terlalu sesak. Namun
begitu kurang efektif karena fungsi dari masing-masing ruang tidak
berjalan maksimal.
2. Ruang kelas
Ruang kelas ada dua namun dalam proses pembelajaran pendidik hanya
menggunkan salah satu. Hal tersebut terjadi karena untuk memudahkan
pendidik dalam mendidik serta pemantauan.
3. Dapur
KB terkini mempunyai satu ruang dapur yang berada di sebelah utara
ruang kantor. Ruang dapur ini bersebelahan dengan kamar mandi
sekolah.Dapur yang berukuran tidak terlalu lebar ini digunakan untuk
mempersiapkan konsumsi guru.
4. Kamar mandi
Kamar mandi di KB terkini berjumlah satu buah. Kamar mandi terletak di
sebelah utara dan bersebelahan dengan tempat parkir. Kamar mandi ini
digunakan oleh seluruh warga sekolah.

f. Sumber Daya Manusia


a. Tabulasi Data
No Tenaga Kerja Ada Tidak Keterangan
1. perencanaan 
2. pengadaan 
3. pengembangan 
4. evaluasi 

b. Analisis Data

Hasil penelitian yang diperoleh mengenai pengelolaan Tenaga


Kerja di KB Terkini meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan,
dan evaluasi. Perencanaan kebutuhan Tenaga Kerjadi KB Terkini
dilakukan oleh kepala sekolah dengan dibantu koordinator pendidikan.
Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ibrahim Bafadal (1999:
59) dalam bukunya Administrasi dan Supervisi Penyelenggaraan PAUD
bahwa pengadaan pegawai baru PAUD di Indonesia bisa dilakukan
melalui dua cara yaitu :
1. Pengadaan pegawai baru bisa dilakukan dengan cara
mengusulkannya kepada Kantor Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Apabila Taman Kanak-kanak diselenggarakan oleh
yayaysan pendidikan yang besar, maka pengadaan pegawai baru
bisa dilakukan dengan cara mengusulkannya kepada yayasannya.
Dikarenakan KB Terkini merupakan lembaga pendidikan yang
dibawahi oleh yayasan, maka dalam perencanaan pengadaan
pegawai/Tenaga Kerjadilakukan sendiri oleh pihak sekolah. Untuk
tahap pengadaan, pihak KB Terkini memiliki standar kualifikasi
akademik bagi setiap calon Tenaga Kerjayaitu minimal SLTA, atau
pernah mengikuti pelatihan pendidikan anak usia dini. Hal ini
sesuai dengan pedoman teknis penyelenggaraan KB/TPA yang
dikeluarkan oleh Depdiknas (2006) bahwa pendidik di KB/TPA
memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat, memiliki
sertifikat atau surat keterangan pernah mengikuti pelatihan
pendidikan anak usia dini. Tenaga Kerjadi KB Terkini sangat
beragam, dari mulai D-III, D-IV, dan tidak sedikit yang S1
kependidikan atau umum, yang terpenting adalah setiap Tenaga
Kerjamengerti tahap perkembangan anak, mencintai dunia anak,
sabar, dan bisa menjadi panutan/teladan bagi anak.
2. Dalam pengembangan kemampuan tenaga pendidik, pihak KB
Terkini mengikutsertakan pendidik pada seminar, workshop, dan
lain sebagainya, selain itu sekolah juga mengadakan pertemuan
mingguan/ FGD (Focus Group Discusion) yang dilakukan secara
rutin. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim Bafadal (1999: 64)
yang mengemukakan bahwa pengembanagan pegawai dapat
diartikan sebagai keseluruhan kegiatan meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan semangat kerja pegawai. Dengan tujuan agar
pegawai semakin sempurna dalam menyelesaikan tugasnya.
Evaluasi terhadap Tenaga Kerjadilakukan oleh kepala sekolah
dengan cara mengadakan kunjungan kelas (supervisi) ketika
pendidik melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM)
Wawancara
Wawancara
Observasi Dengan Dokumentasi
Dengan Guru
Pemimpin
Guru menggunakan Pembelajaran Pada kegiatan Tertulis dalam
dan menempel hari ini, salah kegiatan harian
memperlihatkan bentuk televisi satu program KB dari
kertas lipat, lem, dengan kertas yang dilakukan penugasan
dan kertas putih lipat disesuaikan adalah yang diberikan
sebagai media dengan tema, mengembangkan mayoritas anak
menempel begitu juga kemampuan bernilai baik.
dalam kegiatan motorik halus,
menempel yakni kegiatan
dengan kertas menempel
lipat ini
menggunakan
media kertas
lipat, lem dan
kertas putih
sebagai
medianya.
Guru Metode yang Kegiatan yang Foto kegiatan
mendemonstrasikan digunakan dipakai di KB ini
cara menempel dalam kegiatan adalah model
dengan kertas lipat melipat pembelajaran
menggunakan sentra.  
metode
demonstrasi.
Hal ini
dilakukan agar
anak dapat
mengetahui
langkah-langkah
secara benar.
Anak-anak Dengan Sesuai dengan Foto kegiatan
mempraktikkan kegiatan visi lembaga ini,
menempel dengan menempel yaitu tangguh,
kertas lipat dengan kertas sehat, cerdas
lipat ini serta ceria.
diharapkan
kemampuan
motorik halus
anak meningkat,
melatih
ketelitian dan
kemandirian
anak, melatih
koordinasi mata
dan tangan anak
serta melatih
pengenalan
warna

B.     Analisis Kritis

Dari data tersebut, kegiatan pengembangan menempel dengan kertas


lipat yang dilakukan di KB Terkinisudah berjalan sesuai dengan pengembangan
motorik halus yang ada. Metode demonstrasi yang digunakan dalam
pengembangan ini juga tepat, sehingga anak mampu memahami langkah-langkah
dalam menempel dengan kertas lipat. Kemampuan guru dalam menyampaikan
dan mengorganisasikan kelas juga sudah cukup baik. Terbukti anak antusias dan
semangat dalam mengikuti kegiatan menempel bentuk televisi dengan kertas lipat.
Kegiatan menempel dengan kertas lipat ini ditujukan dengan harapan agar
kemampuan motorik halus anak meningkat, melatih ketelitian dan kemandirian
anak, serta melatih koordinasi mata dan tangan anak.
Kegiatan menempel dengan kertas lipat  yang diamati pada KB
Terkiniadalah menempel bentuk televisi dengan kertas lipat. Menempel dengan
kertas lipat ini merupakan kegiatan yang sangat mudah dan sederhana. Dari kertas
lipat dengan bentuk televisi, kemudian diolesi lem, lalu ditempelkan pada kertas
putih. Anak-anak akan terlatih kemampuan motorik halusnya dengan jari-jarinya
memegang lem, mengoles lem, memegang kertas lipat, menempelkan pada kertas
putih. Dengan demikian kegiatan menempel dengan kertas lipat ini dapat
mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di KB
Terkinisudah terprogram dan berjalan dengan baik, dilihat dari visi dan misi,
kurikulum, perangkat pembelajaran, fasilitas, peran kepala sekolah, guru dan
komite sekolah, semuanya mendukung program dan saling membantu dana dari
pusat dan standarisasi dari KB Terkinijuga berperan sangat penting untuk
kemajuan kelompok bermain.
Kegiatan pembelajaran menggunakan model sentra kegiatan. Ruang-ruang
sentra tertata dengan rapi dan sehat dengan ventilasi yang baik dan penerangan
baik karena di bagian depan dipasang kaca, jumlah murid standar sehingga
memudahkan guru untuk menilai proses kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh pendidik KB Terkinidengan tanya
jawab dan apersepsi terlebih dahulu sebelum kegiatan inti dilaksanakan. Secara
umum, KB Terkinitelah melakukan kegiatan yang baik dan terarah. Kegiatan
tersebut telah disusun sedemikian rupa, sehingga mendapatkan hasil yang
optimal.
 

 
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis data di atas dapat disimpulkan beberapa hal yaitu
sebagai berikut :
1.      Kegiatan pembelajaran di KB Terkinisudah terprogram dan berjalan dengan baik,
dilihat dari visi dan misi, kurikulum, perangkat pembelajaran, fasilitas, peran
kepala sekolah, guru dan komite sekolah. Semuanya mendukung program dan
saling bersinergi demi untuk kemajuan KB Terkini.
2.      Pengembangan motorik halus anak dapat dilakukan salah satunya melalui
kegiatan menempel dengan kertas lipat. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan motorik halus anak, melatih ketelitian dan
kemandirian, serta melatih koordinasi mata dan tangan anak dan melatih
pengenalan warna.
3.      Kegiatan pembelajaran di KB Terkinimenggunakan model pembelajaran sentra
kegiatan. Pada kegiatan menempel dengan kertas lipat ini guru menggunakan
metode demonstrasi.

B.     Saran
1.      Dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak usia dini melalui
kegiatan melipat di KB Terkinisebaiknya pendidik lebih banyak memperbanyak
variasi media yang digunakan dan penggunaan lem yang bervarriasi, dari lem
cair, lem stick, sampai sticker.
2.      Peningkatan pengembangan motorik halus anak melalui kegiatan menempel
denga kertas lipat harus benar-benar disesuaikan dengan tingkat perkembangan
anak dan dilakukan secara terpadu dengan pengembangan-pengembangan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Mayke, Sugianto, T,. (2007). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas


Terbuka

Siti, Aisyah, dkk,. (2010). Perkembanan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia
Dini .Jakarta: Universitas Terbuka

Sujiono, Bambang, dkk. (2010). Metode Pengembagan Fisik. Jakarta : Universitas


Terbuka.

Tim PG PAUD, (2010). Analisa Kegiatan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta : Universitas Terbuka.

www.pemelajaran-anak.blogspot.co.id)

Anda mungkin juga menyukai