BAB I
PENDAHULUAN
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas dan setelah dilakukan observasi
penelitian di TPA. Asuh Nanda RSJ Jambi, maka penelitian focus pada
“ Analisis Pengembangan Motorik Halus melalui kegiatan kolase praktek
lansung dengan media Audio Visual di TPA. Asuh Nanda RSJ Jambi
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengumpulkan Data mengenai : manfaatmanfaat kolase untuk motoric
halus
a. Mengetahui kemampuan motoric halus anak di TPA Asuh Nanda
RSJ Jambi dalam kegiatan menyusun kolase dengan media Audio
Visual
b. Mengetahui hasil pembelajaran perkembangan motoric halus anak
dalam kegiatan membuat kolase
c. Untuk menganalisis kegiatan tersebut sesuai dengan apa yang telah
dipelajari dan diberikan pasa mata kuliah analisiskegiatan
perkembangan anak usia dini.
2. Anlisis Kritis
Kegiatan Pengembangan motoric halus dalam kegiatan
Kolase sangat bermanfaat karena dalam kegiatan pembelajaran kolase
kemampuan motoric halus anak akan terasah dengan baik. Koordinasi
mata dan tangandapat berkembang, serta konsentrasi anak akan
terbangun dengan baik.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi :
1. Manfaat bagi guru
a. Dapat meningkatkan pengetahuan guru tentang kegiatan
pembelajaran kolase di TPA
b. Dapat memberikan pengetahuan dan ketrampilan barupada guru
c. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang stimulasi yang
tepatsesuai dengan minat anak dalam menggembangkan motoric
halus
d. Dapat mengetahui manfaat media audio visual
e. Menambah pengalaman baru
2. Manfaat bagi anak
a. Melatih kemampuan motoric halus anak
b. Mengenal kegiatan pembelajaran kolase
c. Dapat mengenal media social
d. Melatih social emosional anak
3. Manfaat bagi sekolah
a. Meningkatkan mutu pembelajaran di TK/ PAUD
b. Meningkatkan kualitas pendidik dan hasil belajar anak
c. Meningkatkan kemampuan dan kualitas pengajar untuk melakukan
perbaikan pembelajaran
4. Manfaat bagi Mahasiswa
a. Agar mahasiswa dapat mengetahui metode pembelajaran yang
tepat untuk mengembangkan motoric halus
b. Memahami manfaat media audio visualdalam pengembangan
motoric halus melalui kegiatan membuat kolasi
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tempat Penititpan Anak ( TPA )
Tempat Penitipan Anak ( TPA )dikenal juga dengan sebutan Daycare
Center ( DCC ). Ada beberapa pengertian TPA dari beberapa ahli yaitu
sebagai berikut :
1. TPA adalah sarana pengasuhan anak dalam kelompok,biasanya
dilaksanakan pada saat jam kerja TPA merupakan upaya yang
terorgnisasi untuk mengasuh anak-anak diluar rumah mereka selama
beberapa jam dalam satu hari bila mana asuhan orang tua kurang dapat
dilaksanakan kurang lengkap. Dalam hal ini pengertian TPA hanya
sebagai pelengkap terhadap asuhan orang tua dan bukan sebagai
pengganti asuhan orang tua ( Perserikatan Bangsa- Bangsa ,1990 )
B. Pengembangan Motorik
Motorik merupakan semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan
oleh seluruh tubuh. Perkembangan motoric adalah perkembangan unsur
kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motoric
berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot.
Kolase adalah :
komposisi artistik yang yang dibuat dari macam-macam bahan, seperti
kertas, kain,kaca, logam, kayu, daun-daun kering, bulu-bulu binatang
yang ditempelkan pada permukaan gambar. Kolase adalah karya seni
rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam-macam paduan bahan
selama bahan itu dapat dipadukan dengan bahan dasar akan menjadi karya
seni kolase yang dapat mewakili perasaan estetis orang yang
membuatnya. Anak usia dini memiliki kemampuan yang perlu
dikembangkan penggunaa sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari
dan tangan yang sering membutuhkan kecermatan koordinasi mata dan
tangan.
Menurut Yohana, (2013:23) Adapun dua tujuan kegiatan kolase ini
yaitu sebagai berikut:
1. Agar anak mampu menggerakan fungsi motorik halus untuk menyusun
potongan-potongan bahan (kain, kertas, kayu dan biji-bijian) dan
merekatnya pada pola atau gambar.
2. Anak dapat mempraktikan langsung.
Selain manfaat kolase yang sudah disebutkan di atas, seni kolase juga dapat
membantu meningkatkan kemampuan berbahasa anak-anak, melatih kepekaan
estetis, serta membantu membangun rasa kepedulian anak terhadap lingkungan.
D. Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan
untuk membuat seseorang melakukan suatu kegiatan belajar. Dengan
demikian, media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media
sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk
mengkondisikan seseorang untuk belajar. Apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
[Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2007).h.4]
Menurut Lesle J. Briggs (1979) yang dikutip Cepi Riana et al mengatakan
bahwa media pembelajaran adalah alat untuk memberi perangsang bagi
anak supaya terjadi proses belajar.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Pengembangan Motorik Halus ini adalah siswa dan
guru TPA Assuh Nanda RSJ Jambi yang dilakukan dengan tayangan
video youtube dengan linkpada hari, Jum’at, 05 November 2021
B. Metode Penelitian
Metode Penelitian ini menggunakan Interpretatif yaitu
menginterprestasikan data memgenai fenomena / gejala yang diteliti di
lapangan. Peneliti ingin mengetahui perkembangan motoric halus peserta
didik melalui kegiatan pembelajaran kolase dalam tayangan video youtube
yang ditemukan oleh peneliti
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Obervasi,Yaitu melihat/ mengamati fenomena yang unik/menarik
untuk dijadikan fokus penelitian,melalui tayangan video
pembelajaran. Pedoman observasiberisi sebuah daftar jenis kegiatan
yang akan diamati. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan dengan
melihat/mengamati kegiatan pengembangan motoric halus melalui
kegiatan membuat kolase dengan media kertas origami .
Tabel. 7
Obsevasi Kegiatan Pengembangan
Di TPA. Asuh Nanda RSJ Jambi
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah sebuah cara yang dilakukan untuk
menyediakan berbagai macam dokumendengan menggunakan
bukti yang akurat dari pencatatan sumber- sumber informasi.
Dengan kata lain pengertian dokumen adalah kegiatan melakukan
pengumpulan data dan dokumen terhadap suatu peristiwa tertentu.
TABEL 2
DOKUMEN KEGIATAN
No Kegiatan Keterangan
1 Kegiatan sebelum masuk kelas Lampiran gambar 1
senam pagi
2 Kegiatan Pembukaan berdoa dan Lampiran gambar 2
hafalan surat al-iklas
3 Kegiatan inti mengenalkan Lampiran gambar 3
bermacam—macam kendaraan
4 Kegiatan Inti membuat kolase Lampiran gambar 4
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Tabulasi Data
B. Analisis Kritis
A. Kesimpulan
Dari tabulasi dan analisis dan di atas dapat disimpulkan menjadi beberapa
hal, yaitu sebagai berikut:
1. TPA. Asuh Bunda RSJ Jambi menekankan dalam kegiatan
pembelajaran menggunakan
prinsip bermain sambil belajar, belajar seraya bermain dan
memperhatikan proses dari pada hasil
2. Pengembangan kemampuan fisik/motoric halus dicapai melalui
berbagai kegiatan pembelajaran kolase
3. Pengembangan motorik halus dapat melatih keseimbangan sosial
emosional
4. Kegiatan pembelajaran di TPA Asuh Bunda menggunakan
pembelajaran praktek langsung
B. Saran
1. Dalam mengembangkan kemampuan motoric halus Anak Usia Dini
melalui kegiatan kolase di TPA Asuh Bunda RSJ Jambi sebaiknya
pendidik focus pada semua anak
3. Peningkatan perkembangan motoric halus anak melalui kegiatan
kolase dapat disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan
dilakukan secara terpadu dengan pengembangan – pengembangan
yang lain
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=DydHhSpWdyk
https://syahrulanam.com/pengertian-kolase/#Pengertian_Kolase_Menurut_Para_Ahli
https://brainly.co.id/tugas/20292891
https://bppauddikmaslampung.kemdikbud.go.id/berita/read/perkembangan-syaraf-
motorik-kasar-dan-motorik-halus
https://eprints.uny.ac.id/7942/3/bab2%20-%2009111247010.pdf
https://trifaris.net/pengertian-seni-kolase/#H_Manfaat_Kolase_Bagi_Anak-anak